0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
96 tayangan50 halaman
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar geologi meliputi proses geologi endogenetik dan eksogenetik, geomorfologi, stratigrafi, dan geologi struktur seperti lipatan, rekahan, dan sesar serta hubungannya dengan mineralisasi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar geologi meliputi proses geologi endogenetik dan eksogenetik, geomorfologi, stratigrafi, dan geologi struktur seperti lipatan, rekahan, dan sesar serta hubungannya dengan mineralisasi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar geologi meliputi proses geologi endogenetik dan eksogenetik, geomorfologi, stratigrafi, dan geologi struktur seperti lipatan, rekahan, dan sesar serta hubungannya dengan mineralisasi.
PRODI EKSPLORASI SUMBERDAYA BUMI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 PENDAHULUAN
Geologi merupakan merupakan ilmu pengetahuan dan
seni (science and art) yang mempelajari aspek kebumian yang mencakup proses-proses pembentukan (endogenetik dan eksogenetik), susunan lapisan batuan, serta sumberdaya mineral dan energi yang terkandung didalamnya, menjadi komponen dan faktor yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Proses-proses Geologi :
Proses Endogenetik (yang berlangsung dibawah kerak
bumi) mencakup diastrofisme (yakni pembentukan pegunungan, benua, cekungan, lautan, dll) dan Vulkanisme (pembentukan gunungapi),
Proses Eksogenetik terdiri atas denudasi (pengikisan)
mencakup pelapukan batuan (fisika dan kimia), tanah longsor, erosi, dan pengendapan sebagai lanjutan dari denudasi melalui media aliran air, angin atau es. Cakupan bahasan meliputi :
Geomorfologi Stratigrafi Geologi Struktur Geomorfologi
Geomorfologi merupakan cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk bentang alam (roman muka bumi dan relief) dan proses-proses geologi yang mempengaruhinya.
Aspek Geomorfologi meliputi :
Morfografi Morfometri Morfogenesa Kaitan dalam suatu genesa mineral :
Jenis keterdapatan mineral
Memberikan gambaran pola struktur geologi yang memungkinkan sebagai pengontrol proses mineralisasi Proses-proses geologi yang berlangsung yang memungkinkan terjadinya mineralisasi pada suatu bentukan lahan tertentu STRATIGRAFI Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari lapisan- lapisan batuan serta hubungannya satu dengan yang lain (umur, hubungan lateral dan vertikal, ketebalan, penyebaran, serta proses terjadinya) dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan sejarah bumi dan pengetahuan lainnya dari lapisan batuan yang mempunyai arti ekonomis maupun tidak. Hubungan antara Stratigrafi dan ilmu lainnya Paleontologi Geologi Minyak bumi
Sedimentologi Geologi Sejarah
Stratigrafi
Geologi Marin Geologi
Ekonomi
Geologi Geologi Teknik
Struktur Sejarah perkembangan Stratigrafi Tahun 1669 ; Nicolaus Steno menyatakan tentang : Hukum Superposisi (Law of Superposition) Hukum Horizontalitas (Law of Horizontality) Hukum Kesinambungan Asal (Law of Original Continuity) Tahun 1795 ; James Hutton mengemukakan teori yang berbunyi The Present is the key to the past (waktu sekarang sebagai kunci masa lampau) maka lahirlah konsepsi Uniformitarisme
Tahun 1817 ; William Smith mempergunakan fosil untuk
mengenal kelanjutan lateral berdasarkan hukum kontinuitas dari Steno
James Hall dan Dana menyatakan pada pokoknya yang
membatasi pelamparan lapisan adalah cekungan (basin/geosinklin)
Teori Plate Tectonic (tektonik lempeng) memberikan
gambaran lebih mudah dan lebih nyata daripada cekungan, orogenesa, metamorfosa, pembentukan batuan beku, dll Sistematika studi stratigrafi adalah :
struktur sedimen) dan interpretasi cara terjadinya.
Mempelajari unsur-unsur stratigrafi dalam arah vertikal
dan lateral. Vertikal : mempelajari penampang litologi; Lateral : dari korelasi beberapa penampang atau dari hasil pemetaan geologi, dll.
Penafsiran asal mula terjadinya. Melakukan interpretasi
mengenai hubungan stratigrafi dan genesa, yang meliputi : Penentuan satuan-satuan stratigrafi (Sandi Stratigrafi); Penentuan hubungan-hubungan antar satuan stratigrafi Penentuan lingkungan pengendapan satuan stratigrafi. Kontak antara sataun batuan dalam stratigrafi adalah :
Kontak lapisan selaras
(conformable/conformity) Kontak lapisan tidak selaras (unconformable/unconformity) - Angular Unconformity - Disconformity - Paraconformity - Nonconformity Kontak Instrusi Kontak Struktur Instrusi
Diskordan merupakan batuan intrusif memotong tidak
sejajar batuan sekitarnya, berupa : - Batholith : ukuran sangat besar/dapur magma - Stock : ukuran 60 km2 - Dike Vein ; gang ; korok - Jenjang volkanik tererosi
Konkordan merupakan batuan instrusifnya sejajar
dengan batuan sekitar berupa : Sill; membeku sejajar dengan batuan sekitarnya Lacolith; seperti sill tetapi bagian atas cembung seperti kubah Lapolith; seperti sill tetapi bagian bawah cembung menyerupai mangkok Kriteria ketidakselarasan yang perlu diketahui adalah :
Adanya perubahan batuan yang tiba-tiba dengan
diselingi konglomerat dasar; Permukaan erosi antara dua permukaan lapisan terutama jika disertai dengan suatu regolith tanah pelapukan yang bukan disebabkan topografi sekarang; Kedudukan lapisan di atas dan di bawah berbeda menyolok; Adanya paleontological gap dalam urut-urutan fosil, misalnya suatu periode hilang; Perbedaan yang menyolok sifat kelistrikan batuan dari dua litologi yang sama (dalam sub surface) Sistem Stratigrafi terdiri dari :
Geology Time Units; (satuan waktu
geologi) Stratigraphic time units; (Satuan stratigrafi waktu) Rock Stratigrahic Units; (Satuan stratigrafi batuan atau litostratigrafi) Biostratigraphic Time Units; (Satuan biostratigrafi) MASA ZAMAN KALA WAKTU (ERA) (PERIODE) (EPOCH) (AGE) Holosen Kwarter Pleistosen 25,2 my Pliosen Neogen Kenozoikum Miosen 1,65 my Tersier Oligosen Paleogen Eosn Paleosen 66,5 my Kapur Mesozoikum Jura Trias 250 my Perm Karbon Devon Paleozoikum Silur Ordovisium Kambrium 570 my Proterozoicum Prakambrium Archaezoicum Penentuan Umur batuan :
Metode Organik (paleontologi)
Mempelajari struktur sedimen primer seperti Ripple Mark, Cross Bedding, Gradded Bedding, dll. Metode Anorganik Metode Anorganik meliputi :
Menyelusuri secara menerus perlapisan
batuan (tracing of stratal continuity) Mempergunakan key Beds (lapis tipisan yang terhampar luas) Menyelusuri karakteristik kick electric log atau log mekanik lainnya. Menentukan umur absolut dengan metode dating atau pentarikhan. Metode dating atau pentarikhan yaitu dengan menggunakan mineral-mineral yang mengandung unsur- unsur radioaktif (C, K, U, Pb, Th, Be, dll) Pengukuran umur absolut menggunakan waktu paruh dari isotop unsur ini. Waktu paruh isotop inilah nantinya sebagai dasar untuk menentukan apakah suatu batuan dapat digunakan unsur X sebagai penentu umur absolutnya atau tidak.
Contohnya Carbon 14 lebih efektif digunakan pada
batuan yang sangat muda dibandingkan K-Ar. Apabila memakai K-Ar dating bisa menggunakan mineral hornblende, biotit, atau adularia (epitermal). Korelasi/Cross Section Korelasi merupakan penentuan hubungan waktu antar satuan-satuan stratigrafi, yang dapat dilakukan dengan :
Mempergunakan beberapa key beds dan
time surface yang jelas dan mudah dikenal, sehingga garis-garis korelasinya merupakan suatu kerangka. Mengerjakan korelasi penampang demi penampang sedemikian rupa sehingga merupakan suatu network GEOLOGI STRUKTUR
Geologi struktur merupakan cabang ilmu
geologi yang mempelajari bentuk arsitektur bumi atau struktur kerak bumi serta proses- proses yang berlangsung yang menyebabkannya atau dengan kata lain geologi struktur merupakan ilmu yang mempelajari batuan yang terdeformasi yang membentuk lapisan atas dari bumi. Struktur Geologi terdiri dari :
Struktur Primer; seperti : ripple mark,
cross bedding, perlapisan, mud crack, dll.
Struktur Sekunder; seperti : fold joint
(fracture), fault,, dll. Fold (Lipatan)
Struktur lipatan merupakan pencerminan
dari suatu bentuk lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh 2 (dua) proses, yaitu Bending (melengkung) dan Buckling (melipat). Pada gejala Buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada gejala Bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap permukaan bidang perlapisan. Joint/Fracture (Rekahan)
Joint/Fracture (Rekahan) didefinisikan
sebagai bidang rekahan atau pecahan pada batuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengalami pergeseran.
Struktur kekar dapat tebentuk secara non
tektonik dandapat pula terbentuk akibat aktifitas tektonik Jenis kekar dihubungkan dengan bidang suatu batuan : Strike Joint Bedding Joint Oblique Joint Diagonal Joint
Jenis kekar berdasarkan genetiknya :
kekar gerus (shear joint), kekar tarik (extension joint) kombinasi keduanya yang dinamakan kekar hybride. Fault (Sesar)
Sesar didefinisikan sebagai bidang
rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Gerak suatu batuan akibat proses pensesaran terjadi di sepanjang bidang sesarnya, sedangkan arah geraknya dapat diketahui dari jejak-jejak pergeseran berupa gores garis (slicken line), atau indikasi lainnya berupa milonit, breksi sesar, drag fault (offset litologi), dsb.
Berdasarkan gerak sesar ini dibedakan menjadi :
Gerak Mendatar (strike slip); Gerak Vertikal (dip slip); Gerak Miring (oblique slip).
Sedangkan secara garis besar sesar dibedakan
menjadi : Sesar Naik (Thrust Fault); Sesar Turun (Normal Fault); Sesar Mendatar (Oblique Fault)