Tujuan
Mempelajari Geologi Struktur
1.
2.
3.
a)
b)
c)
d)
3.
a)
b)
b)
5. Bagaimana
cara
mempelajarinya?
a)
b)
Geologi Struktur
1.
Bagdly (1965)
Geologi
SPENSER, 1977
Hukum stratigrafi
Tujuan utama semua hukum stratigrafi adalah untuk penentuan
umur relatif, yaitu untuk memperkirakan batuan mana yang
terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir.
Penentuan umur absolut kapan tepatnya batuan itu
terbentuk?. Ini bisa diketahui melalui metode radiometri/datting
dengan mengukur kadar unsur radioaktif batuan sehingga
diketahui umur batuan secara tepat.
Hukum-hukum stratigrafi tersebut yaitu:
1. Hukum Superposisi (Steno, 1669)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nicolas Steno,1669
1. Hukum Superposisi (Nicolas
Steno,1669): Dalam suatu urutan
perlapisan batuan, maka lapisan batuan
yang terletak di bawah umurnya relatif
lebih tua dibanding lapisan diatasnya
selama lapisan batuan tersebut belum
mengalami deformasi.
2. Hukum Horizontalitas (Nicolas
Steno,1669): Pada awal proses
sedimentasi, sebelum terkena gaya atau
perubahan, sedimen terendapkan secara
horizontal
3. Original Continuity (Nicolas
Steno,1669): Batuan sedimen melampar
dalam area yang luas di permukaan bumi.
initial-dip
Kedudukan awal pengendapan
suatu lapisan batuan adalah
horisontal,
kecuali pada tepi cekungan
memiliki sudut kemiringan asli
karena dasar cekungannya yang
memang menyudut.
4. Uniformitarianism
(James Hutton, 1785) :
Uniformitarianisme adalah peristiwa yang
Doktrin Uniformitarianisme
Uniformitarianisme
merupakan
konsep dasar geologi modern.
Doktrin ini menyatakan bahwa
hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi yang berlangsung saat ini
berlangsung juga pada masa
lampau. The present is the key to
the past dan sejak itulah orang
menyadari bahwa bumi selalu
berubah.
8. Cross-Cutting Relationship
(A.W.R Potter & H. Robinson):
Apabila terdapat penyebaran lap.
9. Law of Inclusion:
Inklusi terjadi bila magma bergerak
keatas menembus kerak, menelan
fragmen2 besar disekitarnya yang tetap
sebagai inklusi asing yang tidak meleleh.
Jadi jika ada fragmen batuan yang
terinklusi dalam suatu perlapisan batuan,
maka perlapisan batuan itu terbentuk
setelah fragmen batuan.
Dengan kata lain batuan/lapisan batuan
yang mengandung fragmen inklusi, lebih
muda dari batuan/lapisan batuan yang
menghasilkan fragmen tersebut
Fosil penunjuk