Anda di halaman 1dari 42

Apa

itu Geologi struktur ?

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi


yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur)
batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan
ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya
yang bekerja di dalam bumi.
Secara umum pengertian geologi struktur adalah
ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta
menjelaskan proses pembentukannya

Beberapa kalangan berpendapat bahwa


geologi struktur lebih ditekankan pada
studi mengenai unsur-unsur struktur
geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan
(fracture), patahan (fault), dan
sebagainya yang merupakan bagian dari
satuan tektonik (tectonic unit),
sedangkan tektonik dan geotektonik
dianggap sebagai suatu studi dengan
skala yang lebih besar, yang
mempelajari obyek-obyek geologi
seperti cekungan sedimentasi, rangkaian
pegunungan, lantai samudera, dan
sebagainya.

Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan


yang tersingkap dimuka bumi maupun yang
terekam melalui hasil pengukuran geofisika
memperlihatkan bentuk bentuk arsitektur
yang bervariasi dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu
wilayah pada umumnya merupakan batuanbatuan yang telah mengalami deformasi
sebagai akibat gaya yang bekerja pada
batuan tersebut

Deformasi pada batuan dapat berbentuk


lipatan maupun patahan/sesar.
Dalam ilmu geologi struktur dikenal
berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti
sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat
berupa lipatan simetri, asimetri, serta
lipatan rebah (recumbent/overtune),
sedangkan jenis-jenis patahan adalah
patahan normal (normal fault), patahan
mendatar (strike slip fault), dan patahan
naik (trustfault).

Proses yang menyebabkan batuan-batuan


mengalami deformasi adalah gaya yang
bekerja pada batuan batuan tersebut.
Pertanyaannya adalah dari mana gaya
tersebut berasal ?
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam
teori Tektonik Lempeng dinyatakan
bahwa kulit bumi tersusun dari lempenglempeng yang saling bergerak satu
dengan lainnya.

Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat


berupa pergerakan yang saling mendekat
(konvergen), saling menjauh (divergen), dan
atau saling berpapasan (transform).
Pergerakan lempeng-lempeng inilah yang
merupakan sumber asal dari gaya yang
bekerja pada batuan kerak bumi.
Berbicara mengenai gaya yang bekerja pada
batuan, maka mau tidak mau akan
berhubungan dengan ilmu mekanika batuan,
yaitu suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat
fisik batuan yang terkena oleh suatu gaya.

Tujuan
Mempelajari Geologi Struktur

1.

Memberi pemahaman mengenai prinsipprinsip dasar deformasi batuan.

2.

Memberi pemahaman mengenai jenisjenis dan mekanisme pembentukan


struktur geologi dan tektonik yang
terlibat dalam deformasi batuan.

3.

Memperkenalkan konsep tektonik


lempeng sebagai mekanisme utama asal
dari sumber gaya deformasi pada batuan.

Apa yang dipelajari dalam


geologi struktur?

a) Kajian mengenai gaya yang bekerja


pada batuan, termasuk asal-usulnya,
geometri dan kinetiknya.
b) Memahami proses-proses geologi dan
mekanisme pembentukan struktur geologi
seperti kekar, retakan, sesar dan lipatan.
Semua struktur ini terbentuk sebagai
respon atas gaya yang bekerja pada
batuan sebagai akibat dari pergerakan
dan interaksi lempeng/kerak bumi.

2. Apa pentingnya kita


mempelajari geologi struktur ?

a)

Memahami bagaimana struktur


geologi dalam suatu batuan
terbentuk dan hal ini dapat
membantu untuk mengetahui
sejarah yang pernah terjadi pada
batuan tersebut.
Selain dari pada itu, dengan
mempelajari geologi struktur, kita
dapat mengetahui proses kejadian
jebakan sumberdaya geologi seperti
air, minyakbumi, gas dan mineral
lainnya.

b)

Dengan mengetahui jenis struktur yang

ada pada batuan maka kita dapat


mengetahui kondisi batuan tersebut,

apakah batuan tersebut telah terkena


gaya yang sangat kuat atau tidak? dan
apakah gaya yang bekerja pada batuan
masih aktif atau tidak ?.

c)

Dengan mengetahui kekuatan gaya


yang telah terjadi pada batuan
maka kita dapat meramal kekuatan
atau ketahanan batuan itu apabila
batuan tersebut terkena getaran
yang berasal dari gempa bumi.

d)

Dengan mengetahui jenis struktur


yang ada, seperti lipatan atau sesar,
kita dapat mengetahui keadaan bentuk
muka bumi dengan lebih baik.
Dan hal ini akan membantu kita untuk
mengetahui kesesuaian atau kestabilan
sesuatu kawasan terhadap daya dukung
lahan untuk konstruksi bangunan atau
kestabilan wilayah terhadap bencana
longsoran, dsb.

3.

Apakah ada hubungan


antara geologi struktur dengan
bidang ilmu lainnya ?

a)

Bidang ilmu fisika, kimia dan matematik


mempunyai hubungan yang sangat
penting dengan geologi struktur,
terutama untuk mengetahui dan
memahami mekanisme maupun
memperkirakan arah gaya yang bekerja
pada suatu batuan.

b)

Saat ini program komputer telah


banyak dipakai dalam menentukan dan
menafsirkan arah gaya yang bekerja
pada suatu batuan.

4. Apakah ada hubungan


antara geologi struktur dengan
bidang geologi lainnya?

Untuk mengkaji struktur geologi dan


tektonik tanpa pengetahuan tentang
stratigrafi, sedimentologi dan
paleontologi akan menjadi sulit.
Ketiga pengetahuan tersebut dapat
membantu untuk menjelaskan
kedudukan asal suatu susunan batuan.
Tafsiran urutan susunan batuan akan
lebih mudah dijelaskan melalui bidang
pengetahuan tersebut diatas.
a)

b)

Pengetahuan tentang petrologi dan

geokimia dapat membantu dalam

menjelaskan asal usul struktur geologi,


sedangkan pengetahuan geomorfologi
penting untuk mengetahui aktivitas struktur
geologi, khususnya aktivitas yang resen.

c) Geofsika, oseonografi dan geologi


bawah tanah dapat membantu dalam
menelaah struktur bawah tanah dan
struktur dasar laut.
Dengan kata lain, geologi struktur sangat
erat kaitannya dengan ilmu-ilmu geologi
lainnya.

5. Bagaimana

cara
mempelajarinya?

a)

Untuk mempelajari geologi struktur

dibutuhkan pengetahuan 3 dimensi seperti


dalam bidang arsitektur serta menggunakan
peta topografi, gambar foto, citra satelit atau
radar, dan data geofisika.

b)

Melalui pengamatan dan observasi


lapangan yaitu dengan melihat
sendiri singkapan singkapan batuan
yang telah terdeformasi, seperti
terlipat atau tersesarkan, bagaimana
bentuk deformasinya dan seberapa
kuat deformasinya, yaitu dengan cara
mengukuran unsur-unsur struktur
geologinya langsung di lapangan.

Geologi Struktur
1.

Definisi Geologi Struktur


Secara umum geologi struktur
adalah suatu ilmu yang
memepelajari perihal bentuk
arsitektur kerak bumi beserta gejalagejala geologi yang menyebabakan
terjadinya perubahan-perubahan
bentuk (deformasi) pada batuan.

Bagdly (1965)
Geologi

struktur adalah ilmu yang


mempelajari struktur-struktur
individual (kerak bumi) seperti
antiklin-antiklin, sesar
sungkup(thrust), sesar-sesar, liniasi
dan lainnya dalam suatu unit
tektonik

SPENSER, 1977

Geologi struktur adalah meliputi struktur primer dan


sekunder
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk
saat pembentukkan batuan , misalnya struktur
sedimen pada batuan sedimen, struktur aliran pada
batuan beku dan struktur foliasi pada batuan
metamorf.
Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk
setelah proses pembentukan batuan terutama
akibat adanya tegasan eksternal yang bekerja
selama ataupun setelah pembentukan batuan.
Contoh struktur sekunder adalah kekar, sesar dan
lipatan. Bagian terbesar dari geologi struktur
terutama mempelajari struktur sekunder ini.

Konsep-konsep dan hukumhukum dalam ilmu geologi


Hukum

dan konsep geologi yang


menjadi acuan dalam geologi antara
lain adalah konsep tentang susunan,
aturan dan hubungan antar batuan
dalam ruang dan waktu. Pengertian
ruang dalam geologi adalah tempat
dimana batuan itu terbentuk
sedangkan pengertian waktu adalah
waktu pembentukan batuan dalam
skala waktu geologi.

Konsep uniformitarianisme (James Hutton),

hukum superposisi (Steno), konsep


keselarasan dan ketidakselarasan, konsep
transgresi-regresi, hukum potong memotong
(cross cutting relationship) dan lainnya.

Hukum stratigrafi
Tujuan utama semua hukum stratigrafi adalah untuk penentuan
umur relatif, yaitu untuk memperkirakan batuan mana yang
terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir.
Penentuan umur absolut kapan tepatnya batuan itu
terbentuk?. Ini bisa diketahui melalui metode radiometri/datting
dengan mengukur kadar unsur radioaktif batuan sehingga
diketahui umur batuan secara tepat.
Hukum-hukum stratigrafi tersebut yaitu:
1. Hukum Superposisi (Steno, 1669)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Hukum Horizontalitas (Steno, 1669)


Original Continuity (Steno, 1669)
Uniformitarianism (Hutton, 1785)
Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)
Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)
Facies Sedimenter (Selley, 1978)
Cross-Cutting Relationship
Law Of Inclusion

Nicolas Steno,1669
1. Hukum Superposisi (Nicolas
Steno,1669): Dalam suatu urutan
perlapisan batuan, maka lapisan batuan
yang terletak di bawah umurnya relatif
lebih tua dibanding lapisan diatasnya
selama lapisan batuan tersebut belum
mengalami deformasi.
2. Hukum Horizontalitas (Nicolas
Steno,1669): Pada awal proses
sedimentasi, sebelum terkena gaya atau
perubahan, sedimen terendapkan secara
horizontal
3. Original Continuity (Nicolas
Steno,1669): Batuan sedimen melampar
dalam area yang luas di permukaan bumi.

initial-dip
Kedudukan awal pengendapan
suatu lapisan batuan adalah
horisontal,
kecuali pada tepi cekungan
memiliki sudut kemiringan asli
karena dasar cekungannya yang
memang menyudut.

4. Uniformitarianism
(James Hutton, 1785) :
Uniformitarianisme adalah peristiwa yang

terjadi pada masa geologi lampau dikontrol


oleh hukum-hukum alam yang
mengendalikan peristiwa pada masa kini.

Doktrin Uniformitarianisme
Uniformitarianisme

merupakan
konsep dasar geologi modern.
Doktrin ini menyatakan bahwa
hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi yang berlangsung saat ini
berlangsung juga pada masa
lampau. The present is the key to
the past dan sejak itulah orang
menyadari bahwa bumi selalu
berubah.

James Hutton 1785, berhasil menyusun urutan intrusi yang


menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan

hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan


yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua.
Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil
khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk
pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan
secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan
suatu tempat dengan tempat lainnya.

5. Faunal Succession (Abble


Giraud-Soulavie, 1778):
Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya
akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara
sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada
pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di
lapisan atasnya.
Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan
digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada
sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda
(karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa dijadikan
sebagai pembatas satuan formasi dalam
lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.

6. Strata Identified by Fossils


(Smith, 1816)
Perlapisan batuan
dapat dibedakan
satu dengan yang
lain dengan
melihat
kandungan
fosilnya yang khas

7. Facies Sedimenter (Selley,


1978):
Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri
yang khas yang merupakan hasil dari
suatu lingkungan pengendapan yang
tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi
suatu endapan dalam kesamaan waktu.
Dua tubuh batuan yang diendapakan
pada waktu yang sama dikatakan
berbeda fasies apabila kedua batuan
tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi
(S.S.I.)

8. Cross-Cutting Relationship
(A.W.R Potter & H. Robinson):
Apabila terdapat penyebaran lap.

Batuan (satuan lapisan batuan),


dimana salah satu dari lapisan
tersebut memotong lapisan yang

lain, maka satuan batuan yang


memotong umurnya relatif lebih
muda dari pada satuan batuan
yang di potongnya.

9. Law of Inclusion:
Inklusi terjadi bila magma bergerak
keatas menembus kerak, menelan
fragmen2 besar disekitarnya yang tetap
sebagai inklusi asing yang tidak meleleh.
Jadi jika ada fragmen batuan yang
terinklusi dalam suatu perlapisan batuan,
maka perlapisan batuan itu terbentuk
setelah fragmen batuan.
Dengan kata lain batuan/lapisan batuan
yang mengandung fragmen inklusi, lebih
muda dari batuan/lapisan batuan yang
menghasilkan fragmen tersebut

Fosil penunjuk

Anda mungkin juga menyukai