Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS KEKAR DAN ANALISIS SESAR

Oleh :

Kristoforus K Kokomaking

12.2019.1.00383

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah yang berjudul “ANALISIS KEKAR DAN SESAR” dapat saya selesaikan
pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik atau saran dari para pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Surabaya, 5 Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumus Masalah................................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Metode Analisis Kekar......................................................................................................2
2.1.1 Analisis Kekar...................................................................................................................2
2.1.2 Prosedur Analisis.............................................................................................................3
2.2 Metode Analisis Sesar......................................................................................................4
2.2.1 Analisis Sesar...................................................................................................................5
2.2.2 Analisis Sesar Cara Grafis.................................................................................................5
2.3 Langkah atau cara Menganalisis.......................................................................................6
2.3.1 Kekar................................................................................................................................6
2.3.2 Sesar................................................................................................................................7
2.4 Contoh Soal dan Penyelesaiannya....................................................................................7
2.4.1 Contoh Soal......................................................................................................................7
2.4.2 Penyelesaian :..................................................................................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................................11


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11

Daftar Pustaka........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi struktur adalah salah satu ilmu yang penting dalam geologi karena kita
mengamati struktur – struktur yang terjadi di alam. Secara umum ada tiga struktur yaitu
kekar, sesar dan lipatan. Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran
yang berarti. Pembentukannya berasal dari tektonisme. Sesar adalah bidang rekahan yang
memperlihatkan pergeseran yang berarti.
Dalam pengambilan data struktur dilapangan, hal yang pertama kali harus dilakukan
adalah pengolahan lokasi pengambilan data. Hal ini penting sekali menentukan posisi
pengambilan data pada peta yang nantinya dapat membantu dalam analisis strukturnya.
Pengambilan data pada setiap struktur berbeda-beda tergantung dari analisis yang diinginkan.
Metode analisis yang paling umum digunakan dalam Kerja Lapangan adalah ketebalan dan
kedalaman, proyeksi stereografis, analisis lipatan, dan peta dan profil geologi.

1.2 Rumus Masalah


 Metode-metode analisis kekar
 Metode-metode analisis sesar
 Langkah atau cara menganalisis
 Contoh soal dan pengerjaannya

1. 3 Maksud dan Tujuan


 Mengetahui metode-metode analisis kekar
 Mengetahui metode-metode analisis sesar
 Mengetahui langkah atau cara dalam menganalisis
 Membuat soal dan penyelesaiannya

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Analisis Kekar
Data yang diambil adalah strike dan dip dari bidang kekar. Perlu diperhatikan dalam
pengambilan data kekar, harap dipisahkan bidang kekar yang terdapat pada satuan batuan
yang berbeda. Selain itu, dibedakan juga antara kekar tarik dan kekar gerus agar data yang
diambil tidak tercampur aduk. Untuk kekar – kekar yang memiliki dip >= 80o, jumlah data
yang harus diambil minimal 25 pasang kekar (50 kekar). Sedangkan untuk kekar – kekar
yang memiliki dip <= 80o, jumlah data yang diambil minimal 1 pasang kekar (2 kekar).
Semakin banyak data yang diambil, hasilnya semakin baik.

Dalam analisis geologi struktur, terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan dalam analisis,
yaitu:

 Struktur yang mengenai batuan berumur paling muda akan mempengaruhi batuan
yang berumur lebih tua.
 Pemisahan struktur yang terdapat pada batuan berumur paling muda dengan batuan
yang berumur lebih tua.
 Analisis dilakukan dari batuan yang berumur paling muda ke batuan yang lebih
muda.
Untuk memperoleh hasil analisis yang tepat dan benar, analisis geologi struktur dibagi
menjadi beberapa tahapan, yaitu :
 Pengambilan data struktur di lapangan
 Analisis struktur
 Integrasi hasil analisis
 Pemodelan struktur
 Aplikasi dari hasil analisis struktur

2
2.1.1 Analisis Kekar
Tujuan dari analisis kekar ini sebenarnya adalah untuk menafsirkan arah gaya
tektonik yang bekerja, sehingga diharapkan dapat membantu interpretasi struktur sesar
dan lipatan yang ada pada daerah penelitian. Analisis kekar dapat dikerjakan dengan
tiga metoda, yaitu:
 Histogram
 Diagram kipas
 Stereografis
Dalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis
hanyalah jurus dari kekar dengan mengabaikan besar dan arah kemiringan, sehingga
analisis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar-kekar yang dianalisis mempunyai
0
dip cukup besar atau mendekati 90 . Gaya yang bekerja di anggap lateral. Karena arah
kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan kekar yang mempunyai arah
0 0 0 0 0
N180 E dihitung sama dengan N0 E, N220 E dihitung sama dengan N40 E, N115 E
0 0 0
sama dengan N65 W. Jadi semua pengukuran dihitung ke dalam interval N0 E - N90 E
0 0
dan N0 W - N90 W.

2.1.2 Prosedur Analisis


Untuk analisis statistik, data yang diperkenankan umumnya 50 data, tetapi 30 data
masih di perkenankan. Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik dipisahkan, karena
gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda.

1. Buat tabulasi dari data pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke dalam
tabel. Buat interval berapa derajat-nya. Hitung frekuensi dan prosentase
masing- masing interval. Prosentase dihitung masing-masing interval terhadap
seluruh pengukuran.
2. Membuat histogram yakni ;

3
 Buat sumbu datar untuk jurus kekar, dan sumbu tegak sebagai prosentase.
0 0 0
 Sumbu datar terdiri dari N 90 W - N 0 E - N 90 E. Buat skala sesuai
interval.
 Buat balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase
masing- masing interval.
3. Membuat diagram kipas
 Buat setengah lingkaran bagian atas dengan jari-jari menunjukkan
besar prosentase terbesar dari interval yang ada.
 Pada sumbu datar plot prosentase. Dari pusat 0%, jari-jari terluar =
prosentase terbesar.
 Busur lingkaran dibagi menurut interval dan plot jurus kekar sesuai
interval.
 Buat busur lingkaran dengan jari-jari = prosentase masing-masing
interval mulai dari batas bawah interval hingga batas atas interval.
2.2 Metode Analisis Sesar
Data yang diambil adalah strike dan dip dari bidang sesar, struktur penyerta (jika ada),
besarnya offset sesar, kinematika, dan litologi apa saja yang dipotong oleh sesar. Untuk data
ini, perlu dilakukan sketsa dari singkapan sesar agar data yang tidak tercatat di lapangan
dapat dilihat kembali pada sketsa.
Dalam analisis geologi struktur, terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan dalam analisis,
yaitu:

 Struktur yang mengenai batuan berumur paling muda akan mempengaruhi batuan
yang berumur lebih tua.
 Pemisahan struktur yang terdapat pada batuan berumur paling muda dengan batuan
yang berumur lebih tua.
 Analisis dilakukan dari batuan yang berumur paling muda ke batuan yang lebih
muda.
Untuk memperoleh hasil analisis yang tepat dan benar, analisis geologi struktur
dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :

4
 Pengambilan data struktur di lapangan
 Analisis struktur
 Integrasi hasil analisis
 Pemodelan struktur
 Aplikasi dari hasil analisis struktur
2.2.1 Analisis Sesar
Dalam analisis sesar dapat dikerjakan dengan metode grafis maupun metode
stereografis. Dengan metode grafis dapat dianalisis kedudukan suatu titik, garis dan
bidang serta arah dan besar pergeserannya. Dengan stereografis jarak tidak bisa
ditentukan.
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar cara grafis antara lain:
 Sesar (fault): adalah bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang
sudah mengalami pergeseran.
 Jurus sesar (strike of fault): arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal, biasanya diukur dari arah utara.
 Kemiringan sesar (dip of fault): adalah sudut yang dibentuk antara bidang
sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
 Net slip : pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang
sesar akibat adanya sesar.
 Rake : sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa
kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain:

 Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan yang terpotong dengan tiba-tiba).
 Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
 Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores-garis, dll.
 Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses
atau slices, milonit,dll.
 Silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
 Perbedaan fasies sedimen.

5
 Petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp),
triangular facet, terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan struktural.
2.2.2 Analisis Sesar Cara Grafis
Dalam analisis sesar cara grafis ini memakai proyeksi
orthogonal dari perpotongan bidang, sehingga untuk mengerjakannya harus
memahami proyeksi (baca acara garis dan perpotongan bidang). Bidang-bidang
yang dimaksud dalam analisis ini antara lain bidang sesar, bidang lapisan batuan,
urat, dike, sill, dll. Syarat agar dapat dianalisis ada tiga bidang berpotongan, satu
diantaranya adalah bidang sesar. Sesar yang dianalisis ada dua jenis, yaitu:
0
a. sesar tegak (dip = 90 )

0 0
b. sesar miring (dip tidak sama dengan 0 atau 90 )

Prinsip penyelesaian problema sesar ini adalah dengan mengetahui


pergeseran titik pada blok yang satu dengan yang lain. Titik tersebut diperoleh
dari perpotongan bidang sesar dan kedua urat pada masing-masing blok. Dengan
mengetahui pergeseran titik tersebut maka pergerakan sesar dapat diketahui.

2.3 Langkah atau cara Menganalisis


2.3.1 Kekar
Untuk analisis statistik, data yang diperkenankan umumnya 50 data, tetapi
30 data masih di perkenankan. Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik
dipisahkan, karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda.

a. Buat tabulasi dari data pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke


dalam tabel. Buat interval berapa derajat-nya. Hitung frekuensi dan
prosentase masing- masing interval. Prosentase dihitung masing-masing
interval terhadap seluruh pengukuran.
b. Membuat histogram yakni ;
 Buat sumbu datar untuk jurus kekar, dan sumbu tegak sebagai prosentase.
0 0 0
 Sumbu datar terdiri dari N 90 W - N 0 E - N 90 E. Buat skala sesuai
interval.

6
 Buat balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase
masing- masing interval.
c. Membuat diagram kipas
 Buat setengah lingkaran bagian atas dengan jari-jari menunjukkan
besar prosentase terbesar dari interval yang ada.
 Pada sumbu datar plot prosentase. Dari pusat 0%, jari-jari terluar =
prosentase terbesar.
 Busur lingkaran dibagi menurut interval dan plot jurus kekar sesuai
interval.
 Buat busur lingkaran dengan jari-jari = prosentase masing-masing
interval mulai dari batas bawah interval hingga batas atas interval.
2.3.2 Sesar
Sesar yang dianalisis ada dua jenis, yaitu:
0
a. sesar tegak (dip = 90 )

0 0
b. sesar miring (dip tidak sama dengan 0 atau 90 )

Prinsip penyelesaian problema sesar ini adalah dengan mengetahui


pergeseran titik pada blok yang satu dengan yang lain. Titik tersebut diperoleh
dari perpotongan bidang sesar dan kedua urat pada masing-masing blok. Dengan
mengetahui pergeseran titik tersebut maka pergerakan sesar dapat diketahui.
2.4 Contoh Soal dan Penyelesaiannya
2.4.1 Contoh Soal
0
Sesar tegak pada daerah yang tidak berrelief (datar) dengan jurus N90 E. Dua
urat kuarsa a dan b terpotong oleh sesar tersebut. Urat a kedudukan

0 0
N45 W/30 NE, pada blok utara tersingkap di A, pada blok selatan tersingkap di

0 0
A’. Kedudukan urat b adalah N30 E/40 NW yang tersingkap pada blok utara dan
blok selatan masing-masing di B dan B’. Letak A, A’, B, B’ lihat gambar.
Tentukan:
a. net slip

7
b. besar sudut penunjaman (plunge) net slip
c. proyeksi horisontal net slip (trend dari net slip)
d. pergerakan relatif kedua blok.
2.4.2 Penyelesaian :
Untuk menyelesaiakan soal di atas, dibuat bidang referensi sejajar bidang
proyeksi (datar) berjarak h (sembarang) di bawahnya. Bidang tersebut akan
memotong bidang sesar dan kedua urat. Langkah-langkah penyelesaiannya
sebagai berikut:
0
a. Plotkan garis sesar FF (N90 E) dan posisi A, A’, B dan B’. Plotkan pula
kedua urat pada blok utara (AC dan BD) dan pada blok selatan (A’C’ dan
B’D’).
b. Buat garis F’F’ sejajar FF (rebahan perpotongan bidang referensi dengan
bidang sesar) berjarak h.
c. Proyeksikan perpotongan urat dengan referensi. Caranya untuk urat a
pada blok selatan, buat garis EE’ tegak lurus A’C’ dan garis HH’
sejajar EE’ berjarak h. Buat garis EK sehingga sudut E’EK = dip urat a

0
= 30 . Jangan salah, sudut diukur dari EE’ bukan dari A’C’. Garis EK
dan HH’ berpotongan. Melalui perpotongan ini tarik garis KL sejajar
A’C’, sehingga diperoleh proyeksi perpotongan urat a dengan bidang
referensi. Demikian juga urat b, dengan membuat garis GG’ tegak lurus

0
B’D’), II’ berjarak h dari GG’, GJ menyudut 40 terhadap GG’.
Melalui J (perpotongan GJ dan II’).
d. Mencari perpotongan urat dengan bidang sesar. Garis KL memotong
garis sesar FF di L. Buat garis tegak lurus FF dari L memotong F’F’ di
L'. Hubungkan A’ dan L’, maka garis tersebut adalah perpotongan urat a
dengan bidang sesar. Dengan cara yang sama untuk urat b diperoleh garis
B’N’ yang merupakan perpotongan vein b dengan bidang sesar.
e. Perpanjangan garis A’L’ dan B’M’ bertemu di titik N (titik perpotongan
urat a, urat b dan bidang sesar di blok selatan). Perpotongan ketiga
bidang pada blok utara karena kedua urat pada blok utara dan selatan

8
sejajar, dapat dicari dengan membuat garis melalui A sejajar A’L’ dan
melalui B sejajar B’M’ hingga berpotonqan di S. Hubungkan N dan S,
maka NS adalah net slip.
f. Perpanjang garis NS akan memotong FF. Sudut lancip yang dibentuk FF
dan NS = rake = plunge.
g. Perpotongan urat dari blok selatan berada relatif di atas perpotongan urat
blok utara, sehingga dapat ditafsirkan bahwa blok selatan bergerak relatif
naik terhadap blok utara. Lalu perpotongan urat dari blok selatan berada
relatif di kiri perpotongan urat blok utara, sehingga dapat ditafsirkan
bahwa blok selatan bergerak relatif ke kiri terhadap blok utara. Jadi blok
selatan bergerak relatif naik ke kiri terhadap blok utara.
h. Proyeksi horisontal net slip (trend of net slip) berada pada garis sesar

0
mempunyai arah N90 E.

Keterangan :
0
 Trend of net slip = N90 E

 α : plunge = rake NS
 NS : Net slip
 AS dan BS perpotongan urat a dan b dengan bidang sesar pada blok utara.

9
 A'N dan B'N perpotongan urat a dan b dengan bidang pada blok selatan.

Gambar 2.4.3. Analisa sesar tegak

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Data yang diambil adalah strike dan dip dari bidang kekar. Perlu diperhatikan dalam
pengambilan data kekar, harap dipisahkan bidang kekar yang terdapat pada satuan batuan
yang berbeda. Selain itu, dibedakan juga antara kekar tarik dan kekar gerus agar data yang
diambil tidak tercampur aduk. Untuk kekar – kekar yang memiliki dip >= 80o, jumlah data
yang harus diambil minimal 25 pasang kekar (50 kekar). Sedangkan untuk kekar – kekar
yang memiliki dip <= 80o, jumlah data yang diambil minimal 1 pasang kekar (2 kekar).
Semakin banyak data yang diambil, hasilnya semakin baik.

Data yang diambil adalah strike dan dip dari bidang sesar, struktur penyerta (jika ada),
besarnya offset sesar, kinematika, dan litologi apa saja yang dipotong oleh sesar. Untuk data
ini, perlu dilakukan sketsa dari singkapan sesar agar data yang tidak tercatat di lapangan
dapat dilihat kembali pada sketsa.

11
Daftar Pustaka

 https://www.scribd.com/doc/282924116/Analisis-sesar

 http://petrogeo.blogspot.com/2008/12/analisis-geologi-struktur.html

 https://www.slideshare.net/lindaonenk/geologi-struktur-42673692

iii

Anda mungkin juga menyukai