I. Tujuan
1. Praktikan dapat memahami definisi dari ketebalan dan kedalaman.
2. Praktikan dapat memahami prinsip pengukuran ketebalan baik
secara langsunng dan tidak langsung, serta pengukuran kedalaman
baik secara langsunng dan tidak langsung.
3. Praktikan dapat memahami pengukuran ketebalan dan kedalaman
secara grafis maupun secara matematis.
t = ketebalan
d = kedalaman
- Lapisan horisontal :
t = w . sin σ
- Lapisan vertikal:
t = w . cos σ atau t = w . sin (90 - σ)
3. Pengukuran tidak tegak lurus jurus dan dip berlawanan dengan slope:
b. Cara Grafis
lapisan (dip) 70o, diukur tegak lurus jurus perlapisan. Cari ketebalan lapisan tersebut.
Penyelesaian
Plot 500 pada skala lebar singkapan (skala paling kiri).
Gambar 3.5. Palmer alignment diagram untuk menentukan ketebalan lapisan batuan
(Palmer, 1918). Diagram ini hanya digunakan untuk ketebalan singkapan
yang diukur tegak lurus jurus perlapisan. Jika permukaan tanah horisontal,
lebar singkapan 500 m dan dip 70o, maka ketebalan lapisannya adalah 470 m
(ditunjukkan oleh garis merah). Jika permukaan tanah horisontal, lebar
singkapan 600 m, dip 20o, maka ketebalannya adalah 205 m (ditunjukkan oleh
garis biru).
2. Mertie Alignment Diagram
Diagram Mertie Alignment mempunyai fungsi yang sama dengan diagram
Palmer Alignment, hanya diagram ini bisa digunakan untuk pengukuran pada
topografi yang mempunyai kemiringan (slope) dan pengukuran tidak tegak lurus
jurus. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa kita harus membedakan apakah
kemiringan lapisan searah dengan slope atau berlawanan. Bila searah maka besar
sudut antara jalur pengukuran dan jurus diplot di bagian bawah pada skala azimuth
lintasan dan sebaliknya.
Contoh penggunaan diagram Mertie Alignment pengukuran lebar singkapan
tidak tegak lurus jurus lapisan dan pengukuran pada medan yang mempunyai
kemiringan (slope).
Diketahui kemiringan lapisan (dip) yang searah kemiringan lereng (slope), sudut
antara jurus dan arah pengukuran 600, dip 450, slope 250 dan lebar singkapan 1000 m.
Cari ketebalan lapisan tersebut.
Penyesaian:
Plot 60o pada skala azimuth lintasan bagian bawah.
Sudut 45o diplot pada skala sudut dip, kemudian cari sudut 25o diplot pada skala
sudut lereng. Selanjutnya cari perpotongan kedua sudut tersebut pada jaring-
jaring segitiga sesuai lingkaran derajat, misalkan titik x.
Hubungkan x dengan angka 60o (dari skala azimuth of traverse), sehingga garis
memotong garis skala t’ pada titik y. Titik y ini terletak di atas angka 0 pada skala
t’
Plot nilai 1000 pada skala rentang lereng bagian atas. Hubungkan titik y dengan
angka 1000 tersebut dan akan memotong skala ketebalan lapisan.
Karena titik y dan 1000 terletak pada bagian atas maka pembacaan ketebalan mulai
dari atas. Angka 0 bagian bawah dibaca 2000. Jadi ketebalan lapisan yang dicari
adalah 256 m.
Gambar 3.6. Mertie alignment diagram untuk menentukan ketebalan lapisan batuan
terhadap suatu permukaan atau horison yang mempunyai kemiringan, diukur
tidak tegak lurus jurus (Mertie, 1922). Dalam membaca skala paling kanan,
yaitu ketebalan lapisan, harap diperhatikan urutan angkanya. Bila skala
tersebut dibaca dari bawah, nilai-nilai ketebalan lapisan akan bertambah ke
arah atas dari angka 1000; angka 900 di atas 1000 harus dibaca sebagai 1100,
angka 800 di atas 1000 harus dibaca sebagai 1200, demikian seterusnya
hingga angka 0 paling atas dibaca sebagai 2000. Sebaliknya bila skala tersebut
dibaca dari atas, maka nilai-nilai ketebalan lapisan akan bertambah ke arah
bawah dari angka 1000; angka 900 di bawah 1000 dibaca sebagai 1100, dan
seterusnya hingga angka 0 paling bawah dibaca sebagai 2000.
2. Kedalaman
d = s tan δ
d = kedalaman
d = s . (cos σ . tg δ – sin σ)
d = s . (cos σ . tg δ + sin σ)
B. Cara Grafis
Gambar 3.7. Palmer alignment diagram untuk menentukan kedalaman lapisan batuan
(Palmer, 1918). Diagram ini hanya digunakan untuk jarak terhadap
singkapan (diukur dari titik yang ingin diketahui kedalaman lapisan
batuannya) pada bidang horisontal yang diukur tegak lurus jurus perlapisan.
Jika permukaan tanah horisontal, jarak terhadap singkapan 600 m dan dip
200, maka kedalaman lapisan pada titik tersebut adalah 220 m
ii. Mertie Alignment Diagram
Gambar 3.8. Mertie alignment diagram untuk menentukan kedalaman lapisan batuan
terhadap suatu permukaan atau horison yang mempunyai kemiringan, diukur
tidak tegak lurus jurus (Mertie, 1922). Diketahui kemiringan lapisan (dip)
yang berlawanan arah kemiringan lereng (slope), sudut antara jurus dan arah
pengukuran 500, dip 400, sudut lereng (slope) 250 dan lebar singkapan 1100