Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIK PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS) DAN


SPECIFIC GRAVITY (SG)
DI LAB MEKANIKA TANAH

DI SUSUN OLEH :

1. M RAFLY REYNALDI
2. FERDI DWI JAYA KUSUMA
3. ERVINA MAYLINDA SIRAIT

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN HASIL


TAMBANG MINERAL DAM BATUBARA

AKADEMI INDSUTRI PERTAMBANGAN BUKIT ASAM


TAHUN AJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan praktikum mengenai pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific
Gravity (SG) di Laboratorium Mekanika Tanah PT Bukit Asam Tanjung Enim Tbk .
Pada dasarnya, tujuan dibuatnya laporan ini yaitu dalam rangka untuk
memenuhi tugas dan sebagai dasar mahasiswa untuk memahami dan mengetahui
pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity (SG) khususnya di PT Bukit Asam
Tbk. Sehingga, mahasiswa dapat mengetahui secara langsung mengenai cara
pengujian dua parameter di atas baik kegunaan datanya untuk apa maupun tata cara
pengujiannya bedasarkan standar pengujian American Society Testing Material
(ASTM), Pada penyelesaian makalah ini penyusun menyampaikan terima kasih
kepada:
1. ALLAH yang selalu melimpahkan rahmatnya.

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan, semangat, dan doa

kepada penyusun.

3. Bapak Mirza Adiwarman, M.T Sebagai Wakil direktur bidang akademik

sekaligus sebagai dosen pembimbing.

4. Bapak Putra, M.Eng Sebagai Kepala Program Studi.

5. Bapak Warsono sebagai Instruktur.

6. Bapak Agus sebagai Instruktur.

Penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca


umumnya dan bagi penyusun, sehingga dapat dijadikan acuan bagi kemajuan ilmu
pertambangan oleh karena itu penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan isi makalah ini.

Tanjung Enim, 06 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................. 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 1
1.3 TUJUAN.................................................................................................. 2
1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN......................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 3

2.1 PENGERTIAN DARI PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS)


DAN SPECIFIC GRAVITY.......................................................................... 3
2.1.1 PENGERTIAN UNIAXIAL (UCS)..................................................... 3
2.1.2 PENGERTIAN SPECIFIC GRAVITY (SG)....................................... 3

2.2 MAKSUD DARI PADA PENGUJIAN UNIAXIAL (SG)


DAN SPECIFIC GRAVITY (SG)................................................................. 4
2.2.1 PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS)......................................................... 4
2.2.2 PENGUJIAN SPECIFIC GRAVITY (SG)........................................... 4

2.3 ALAT DAN FUNGSINYA YANG DIGUNAKAN DALAM


PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS) & SPECIFIC GRAVITY (SG)................ 4

2.4 LANGKAH - LANGKAH DAN TCK DALAM PENGUJIAN


UNIAXIAL (UCS) & SPECIFIC GRAVITY (SG)....................................... 7

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 9

3.1 CARA PERHITUNGAN DARI DATA PENGUJIAN


UNIAXIAL (UCS) & SPECIFIC GRAVITY (SG)....................................... 9
3.2 CONTOH PERHITUNGAN UNIAXIAL (UCS) DAN
SPECIFIC GRAVITY (SG)........................................................................... 10
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 15

4.1 KESIMPULAN........................................................................................ 15
4.2 SARAN.................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16

LAMPIRAN................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas mineral -
mineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi.
Batuan mempunyai sifat - sifat tertentu yang perlu diketahui dalam kepentingan
rekayasa batuan, sifat - sifat tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1. Sifat fisik batuan yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari material
batuan itu sendiri.
2. Sifat mekanika batuan yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik secara alami
maupun buatan.
Kedua sifat batuan tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium maupun di lapangan
(insitu).

Penentuan sifat fisik dan mekanika batuan di laboratorium pada umumnya


dilakukan terhadap percontoh (sampel) yang diambil di lapangan. Satu percontoh
dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat batuan tersebut. Pertama - tama adalah
penentuan sifat fisik batuan yang merupakan pengujian tak merusak (non destructive
test), kemudian dilanjutkan dengan pengujian sifat mekanika batuan yang merupakan
pengujian merusak (destructive test) sehingga percontoh batu hancur

Massa batuan merupakan susunan dari beberapa batuan utuh, kekuatan dari massa
batuan dapat diketahui dari pengujian terhadap batuan utuh. Pengujian ini biasanya
dilakukan dilaboratorium seperti uji triaksial¸uji geser dan uji kuat tekan uniaksial.
Pada dasarnya batuan utuh memiliki sifat isotrop¸kontinu¸dan homogen namun pada
kenyataannya dilapangan batuan memiliki sifat anisotrop¸diskontinu dan heterogen.
Sehingga diperlukan sebuah analisis untuk menentukan karakteristik dari batuan utuh
ke massa batuan untuk mendapatkan karakteristik yang sama atau representatif.
Analisis yang digunakan dalam menentukan kesamaan karakteristik antara batuan
utuh dan massa batuan disebut sebagai analisis efek skala.

1.2 RUMUSAN MASALAH.

Adapun raumusan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja metode yang di gunakan dalam praktik pengujian Uniaxial (UCS)
dan Specific Gravity (SG).
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi dalam pengujian Uniaxial (UCS)
dan Specific Gravity (SG).
3. Apa tujuan dari pada pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity (SG)
serta data nya di tujukan untuk apa
4. Bagaimana tata cara kerja dalam pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific
Gravity (SG).
5. Mengapa kegiatan pengujian analisa Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity
(SG), penting di lakukan dalam kegiatan pertambangan khususnya di batubara.

1
1.3 TUJUAN

Tujuan dari dilakukannya praktkum proses pembuatan briket adalah sebagai


berikut :

1. Mengetahui pengertian dari pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity


(SG).
2. Mengetahui maksud dari pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity
(SG).
3. Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian Uniaxial (UCS)
dan Specific Gravity (SG).
4. Mengetahui tata cara kerja dalam pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific
Gravity (SG).
5. Mengetahui data dari hasil pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity
(SG), di tujuan untuk apa dalam kegiatan pertambangan.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

A. Waktu Pelaksanaan : Praktikum dilakukan secara 3 minggu dengan


akumulasi total praktik 15 hari. Mulai dari tanggal 15 - 19 Februari , 01 - 05
Maret, dan 08 - 12 Maret 2021.

B. Tempat Pelaksanaan : Praktikum dilakukan di satuan kerja ekplorasi dan


geoteknik khususnya di laboratorium mekanika tanah, muara tiga besar utara
(MTBU) PT. Bukit Asam Tbk.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN DARI PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS) DAN SPECIFIC


GRAVITY (SG)

2.1.1 PENGERTIAN UNIAXIAL (UCS)

Pengujian dalam praktikum kali ini menggunakan mesin tekan untuk menekan
suatu contoh batuan dalam bentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah.
Penekanan pada uniaksial terhadap contoh batuan silinder merupakan uji sifat
mekanik yang paling umum digunakan. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk
menentukan kuat tekan batuan(σt), Modulus young(E), Nisbah Poisson(v) , dan kurva
tegangan - regangan. Contoh batuan berbentuk silinder di tekan atau di bebani sampai
runtuh. Perbandingan antara tinggi dan diameter contoh silinder yang umum
digunakan adalah 2 sampai 2.5 dengan luas permukaan pembebanan yang datar,
halus dan paralel tegak lurus terhadap sumbu aksis contoh batuan.

Pada pengujian kuat tekan Uniaxial ini terhadap suatu batuan. Terdapat beberapa
tipe pecahan diantaranya :

1. Cataclasis.
2. Belahan arah axial.
3. Hancuran kerucut.
4. Hancuran geser.
5. Hancuran geser dari sudut ke sudut.
6. Kombinasi belahan axial dan geser.
7. Serpihan mengulit bawang dan menekuk.

2.1.2 PENGERTIAN SPECIFIC GRAVITY (SG)

Berat jenis kering (bulk specific gravity) adalah perbandingan antara berat
agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh pada suhu tertentu.
Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi
agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
Berat jenis semu (apparent specific gravity) adalah perbandingan antara berat
agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu tertentu.
Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori sehingga tercapai
kondisi SSD.
Penyerapan dari partikel dengan berbagai ukuran pada agregat yang sama
mungkin berubah-ubah, sedemikian sehingga pengujian terhadap benda uji pada satu
ukuran tidak perlu ditafsirkan mewakili agregat pada gradasi selengkapnya.
Penyerapan dari suatu agregat sering merupakan petunjuk yang berguna terharap
kekedapan air dan daya tahan terhadap pembekuan pada musim dingin dari beton
yang menggunakan agregat ini.

3
2.2 MAKSUD DARI PADA PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS) DAN SPECIFIC
GRAVITY (SG)

2.2.1 PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS)

Dari hasil pengujian kuat tekan (uniaxial) dapat di gambarkan kurva antara
tegangan dengan regangan untuk tiap percontoh batuan, kemudian dapat ditentukan
beberapa sifat mekanika batuan batuan berhubungan dengan kuat tekan yaitu :

1. Kuat tekan (tegangan puncak saat batu percontoh pecah).


2. Batas elastis (batas batuan mencapai elastisitas tertinggi sebelum batuan tersebut
pecah dengan pembebanan tertentu).
3. Modulus young.
4. Poisson’s ratio.

2.2.2 PENGUJIAN SPECIFIC GRAVITY (SG)

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat jenis tanah yang mempnyai
butiran lewat saringan no 4 dengan pikometer, berat jenis tanah adalah perbandingan
antara berat butiran tanah dengan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu
tertentu., maksudnya ialah dari pengujian ini kita bisa tahu kualitas suatu tanah
tersebut, biasanya dalam industri pertambangan pengujian ini di lakukan dalam proses
reklamasi sehingga bisa tau tanaman apa yang bagus di gunakan di titik - titik
tertentu.

2.3 Alat dan fungsinya yang di gunakan dalam pengujian Uniaxial (UCS) dan
Specific Gravity (SG)

1. Alat dan fungsinya dalam pengujian Uniaxial (UCS)

NO GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI ALAT


1 DIGITAL UCS SEBAGAI ALAT
PENGUJIAN
TEKANAN (UCS)

2 TIMBANGAN/METTLER SEBAGAI ALAT


TOLEDO TIMBANG SAMPEL

4
3 ALUMUNIUM FOIL SEBAGAI
PEMBUNGKUS
ATAU PENUTUP
SAMPEL

4 TARRA/CAWAN SEBAGAI TEMPAT


SAMPEL

5 MISTAR UKUR SEBAGAI ALAT


UKUR PANJANG
SAMPEL

6 OVEN SEBGAI TEMPAT


PENGOVENAN
SAMPEL BASAH
MENJADI KERING

Tabel 1. Alat dan Fungsi dalam Pengujian Uniaxial (UCS)

2. Alat dan fungsinya dalam pengujian Specific Gravity (SG)

NO GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI ALAT


1 JAW/MORTAL SEBAGAI ALAT
PENGGERUS
SAMPEL

2 SIEVE/PENGAYAK SEBAGAI ALAT


AYAK SAMPEL

5
3 PICHNOMETER SEBAGAI
TABUNGTEMPAT
PENGUJIAN
SAMPEL

4 TARRA SEBAGAI TEMPAT


SAMPEL

5 TIMBANGAN/ANALITICAL SEBGAI ALAT


BALANCE PENIMBANGAN
SAMPEL

6 CORONG SEBAGAI CORONG


UNTUK
MEMUDAHKAN
MEMASUKAN
SAMPEL

7 SPATULA SEBAGAI ALAT


UNTUK
MEMASUKAN
SAMPEL KE
PICHNOMETER

8 AQUADEST SEBAGAI ALAT


UNTUK MENGISI
AIR PADA
PICHNOMETER

9 VAKUM SEBGAI TEMPAT


PENGUJIAN
SPECIFIC GRAVITY

Tabel 2. Alat dan Fungsi Dalam Pengujian Specific Gravity (SG)

6
2.4 Langkah - langkah dan tata cara kerja dalam pengujian Specific Gravity dan
Uniaxial (UCS)

1. LANGKAH – LANGKAH PENGUJIAN SPECIFIC GRAFITY (SG)

1. TIMBANG CAWAN KOSONG .


2. SAMPEL YANG AKAN DIUJI DICRUSER MENGGUNAKAN JAW
ATAU MORTAL.
3. DIAYAK MENGGUANAKAN SIEVEDENGAN KELOLOSAN NO 10
ATAU 2mm.
4. SAMPEL DIOVEN SELAMA 24 JAM DAN TABUNG PICHNOMETER
DENGAN SUHU ±100 C.
5. DINGINKAN SAMPEL KEDALAM DESIKATOR SERTA TABUNG
PICHNOMETER.
6. TIMBANG TABUNG PICHNOMETER KOSONG HINGGA BERAT
MENCAPAI O GRAM.
7. MASUKAN SAMPEL KEDALAM TABUNG MENGGUNAKAN
CORONG AGAR TIDAK TUMPAH.
8. TIMBANG TABUNG PICHNOMETER + SAMPELDENGAN ALAT
MENGGUNAKAN ANALITICAL BALANCE HINGGA BERAT 10 GRAM
ATAU ± 10,01GRAM.
9. TAMBAHKAN AQUADEST KEDALAM PICHNOMETER YANG BERISI
SAMPEL ± 20 ML.
10. LALU MASUKAN SAMPEL KEDALAM SISTEM VACUM UNTUK
MENGHILANGKAN GELEMBUNG UDARA ± SELAMA 30 MENIT.
11. SETELAH ITU KELUARKAN SAMPEL DAN ISI PICHNOMETER FULL
HINGGA ± 100 ML DENGAN MENGGUNAKAN AIR AQUADEST.
12. LALU TUTUP PADA BAGIAN ATAS PICHNOMETER SAMPAI AIR
KELUAR TERGENANG SEDIKIT .
13. SETELAH ITU TIMBANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALITICAL
BALANCE.
14. CATAT SEBAGAI BOBOT SAMPEL + PICHNOMETER(BASAH).

2. LANGKAH – LANGKAH PENGUJIAN UNIAXIAL (UCS)

1. SIAPKAN SAMPEL(SAMPEL DIBUNGKUS DENGAN KERTAS


DENGAN ALUMUNIUM FOIL).
2. BUKA SAMPEL YANG DIBUNGKUS OLEH KERTAS ALUMUNIUM
FOIL.
3. RATAKAN SETIAP PERMUKAAN DENGAN CARTER.
4. UKUR TINGGI DARI SAMPEL SEBANYAK 4X DENGAN SETIAP SISI
YANG BERBEDA.
5. UKUR DIAMETER SETIAP SAMPEL SEBNAYAK 6X DENGAN SETIAP
SISI YANG BERBEDA.
6. CATAT HASIL UKUR TINGGI DAN DIAMETER DI KERTAS
LAMPIRAN PENGUJIAN.
7. TIMBANG SETIAP SAMPEL SEBANYAK 2X PENIMBANGAN DAN
CATAT.

7
8. TIMBANG TARA KOSONG + TUTUP SEBANYAKERAPA SAMPEL
YANG DIUJI.
9. TENTUKAN BERAPA PROVINGRING YANG DIGUNAKAN SESUAI
SAMPEL.
10. LAKUKAN PENGUJIAN TERSEBUT DENGAN MEMASANG SISTEM
VAKUM PADA ALAT UCS.
11. LAKUKAN PEMBACAAN SELAMA SELAMA PENGUJIAN.
BERLANGSUNG,HINGGA SAMPEL RETAK.
12. SETELAH SAMPEL RETAK LEPASKAN SAMPEL DARI ALAT UCS.
13. POTONG SAMPEL KECIL-KECIL SECUKUPNYA DENGAN
UKURAN<2-3.
14. MASUKAN POTONGAN-POTONGAN KEDALAM TARA HINGGA
TARANYAPENUH.
15. TIMBANG TARA + SAMPEL + TUTUP.
16. DIOVEN SELAMA < 18 JAM DENGAN SUHU 100 C ,DIMANA SAAT
PENGOVENAN TARA DALAM KEADAAN TERBUKA.
17. TUNGGU HINGGA SELESAI PENGOVENAN.
18. TIMBANG TARA DAN CATAT SEBAGAI BOBOT.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Cara perhitungan dari data pengujian Uniaxial (UCS) dan Specific Gravity
(SG)

1. Spesific Gravity (SG)

Dalam mengisi data pada formulir pengujian berat jens tanah (SG)
menggunakan metode perhitungan. Terdapat beberapa rumus-rumus yang digunakan
dalamperhitungan tersebut, diantaranya:

1. ����� ������ = Massa Pichnometer + Sampel - Massa Pichnometer


����� ������ ������
2. Berat Jenis = ����� ������ ������+ ����� ����������+���−����������+���+����ℎ 0.997

����� ����� ������ ������� +����� ����� ������ �����


3. ����� ����� ���� − ���� = 2

2. Uniaxial (UCS)

Dalam mengisi data pada formulir pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif /
batuan (UCS) menggunakan metode perhitungan. Banyak rumus-rumus yang
digunakan dalam perhitungan tersebut, diantaranya:
�1+�2+�3+�4
1. ���� − ���� ������ = 4
�1+�2+�3+�4+�5+�6
2. ���� − ���� ������� = 6
�������� ������ ������ � �,�1
3.�������� ������ % = ����−���� ������ ��
100%
�������� ������� �������� � 0,01
4. �������� ������� % = ����−���� �������� (��)
100%
���� ����
5. ���� ��ℎ�� = 1−�������� ������
��������� (������)
6. ����� ������ = ��
����� ������
7. �������� ��� = ���� ��ℎ��
8. ����� ��� = ����� ����� + ������ ����ℎ − ����� ����� +
������ ������
9. ����� ������ ������ = ����� ����� + ������ ������ −
����� �����
����� ���
10. ��������� ��� (%) = ����� ������ ������ 100%
�����
11. ����� ����ℎ = ������
9,81
����� ����ℎ
12. ����� ������ = ��������� ���
1+
100

9
3.2 Contoh perhitungan Uniaxial (UCS) dan Spesific Gravity (SG)

1. Contoh perhitungan Specific Gravity (SG)

Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:

Kode Sampel 02/ BTS.37


Nomor Pichnometer 843 873
Massa Pichnometer + Sampel 156,3929 154,3765
Massa Pichnometer 146, 389 144,3693
Massa Sampel ? ?
Suhu 23,1 23,1
Massa Pichnometer + Sampel + Air 152,5171 150,5367
Massa Pichnometer + Air. Pada t OC 146, 2865 144,2682
Berat Jenis ? ?
Berat Jenis Rata- Rata ? ?
Tabel 3. Form lembar kerja Specific Gravity

Untuk mengetahui massa sampel, berat jenis, dan berat jenis rata- rata digunakan
rumus diatas.

Penyelesaian:

a. Untuk Pichnometer No 843


∗ ����� ������ = Massa Pichnometer + Sampel - Massa Pichnometer
= 156,3929 - 146, 389
= 10, 0039 g

* Berat Jenis
����� ������ ������
= ����� ������ ������+ ����� ����������+���−����������+���+������ 0.997
10,0039
= 10,0039+ 146,389−152, 5171 0.997
10, 0039
=
3.894
= 2,56 g

b. Untuk Pichnometer No 873


∗ ����� ������ = Massa Pichnometer + Sampel - Massa Pichnometer
= 154,3765 - 144,3693
= 10, 0072 g
����� ������ ������
*Berat Jenis = ����� ������ ������+ ����� ����������+���−����������+���+������ 0.997
10,0072
= 10,0072+(144,3693−150,5367)0.997

10,0072
= 3,86
= 2,60 g
�. ����� ���� − ����
����� ����� ������ ������� + ����� ����� ������ �����
=
2

10
2,56+2,60
= 2
= 2,58 g

Kode Sampel 02/ BTS.37


Nomor Pichnometer 843 873
Massa Pichnometer + Sampel 156,3929 154,3765
Massa Pichnometer 146, 389 144,3693
Massa Sampel 10, 0039 10, 0072
Suhu 23,1 23,1
Massa Pichnometer + Sampel + Air 152,5171 150,5367
Massa Pichnometer + Air. Pada t C O
146, 2865 144,2682
Berat Jenis 2,56 2,60
Berat Jenis Rata- Rata 2,58
Tabel 4. Hasil akhir data Formulir Pengujian Uniaxial (UCS)

2. Contoh perhitungan Uniaxsial (UCS)

Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan data sebagai berikut, dari data
dibawah dapat dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas untuuk melengkapi
data yang kosong.

Faktor Koreksi:

L1: 116,45 mm D1: 61,50 mm Luas Awal (AO): 2970,68 mm2


L2: 116,4 mm D2: 61,50 mm Bobot Basah :……....kN/M3
L3: 116,4 mm D3: 61,50 mm Bobot Kering : ……...kN/M3
L4: 116,45 mm D4: 61,55 mm
Avg LO:.... mm D5: 61,55 mm
D6: 61,50 mm
Avg DO.…mm
Deflek Reganga Defleks Reganga Pembaca Luas Bahan Tegang
No si n Aksial i n Lateral an Awal Aksial an (c)
Uru Aksial (ea)% Lateral (el)% (PR) mm2 (AL)kN kPa
t divisi division Divisi
L L/LO D D/DO - (AO/1-e PR x AL/A
a) FC
1 0 ? 0,00 ? 0,00 ? ? ?
2 10 ? 0,00 ? 42,00 ? ? ?
3 20 ? 0,50 ? 77,00 ? ? ?
4 30 ? 0,50 ? 107,00 ? ? ?
5 40 ? 0,50 ? 138,00 ? ? ?
6 50 ? 0,50 ? 162,00 ? ? ?
7 60 ? 1,00 ? 178,00 ? ? ?
8 70 ? 1,50 ? 191,00 ? ? ?
9 80 ? 3,00 ? 198,00 ? ? ?
10 90 ? 4,00 ? 206,00 ? ? ?
11 100 ? 5,50 ? 209,00 ? ? ?
12 110 ? 7,00 ? 210,00 ? ? ?
Tabel 5. Data Perhitungan Uniaxial (UCS)

11
Nomor Tara B 75
Massa Tara + Sampel 72,39 g
Basah
Massa Tara + Sampel 58,00 g
Kering
Massa Tara 13,79 g
Massa Air ? g
Massa Sampel Kering ? g
Kadungan Air ? %
Tabel 6. Form data Massa Uniaxial (UCS)

Penyelesaian:
�1+�2+�3+�4
1. ���� − ���� ������ = 4
116,45+ 116,4+ 116,4+ 116,45
= 4
= 116, 43 mm
�1+�2+�3+�4+�5+�6
2. ���� − ���� �������� = 6
61,50 + 61,50+ 61,50+ 61,55+ 61,55+ 61,50
= 6
= 61,25 mm

�������� ������ ������ � �,�1


3. �������� ������ (%) = ����−���� ������ ��
100%
20
= 116,43
100%
= 0,17 %

�������� ������� �������� � 0,01


4. �������� ������� % = ����−���� �������� (��)
100%
�,50
= 61,25
100%
= 0,01 %
���� ����
5. ���� ��ℎ�� = 1−�������� ������
2.970,68
= 1−0.17
= 2970,50 mm2

6. ����� ��� = ����� ����� + ������ ����ℎ − ����� ����� +


������ ������
= 72,39 − 58,00
= 14,39 g

7. ����� ������ ������ = ����� ����� + ������ ������ −


����� �����
= 58,00 − 13,79
= 44,21 g

12
����� ���
8. ��������� ��� (%) = ����� ������ ������
100%
14,39
= 44,21
100%
= 32,55 %
�����
9. ����� ����ℎ = ������
9,81
668, 94
= 345,8609
9,81
= 18,97 kN/M3
����� ����ℎ
10. ����� ������ = ��������� ���
1+
100
18,97
= 32,55
1+
100
= 14,31 kN/M3

Faktor Koreksi:

L1: 116,45 mm D1: 61,50 mm Luas Awal (AO): 2970,68 mm2


L2: 116,4 mm D2: 61,50 mm Bobot Basah : 18,97 kN/M3
L3: 116,4 mm D3: 61,50 mm Bobot Kering : 14,31 kN/M3
L4: 116,45 mm D4: 61,55 mm
Avg LO: 116, 43 mm D5: 61,55 mm
D6: 61,50 mm
Avg DO: 61,25 mm

Deflek Reganga Defleks Reganga Pembaca Luas Bahan Tegang


No si n Aksial i n Lateral an Awal Aksial an (c)
Uru Aksial (ea)% Lateral (el)% (PR) mm2 (AL)kN kPa
t divisi division Divisi
L L/LO D D/DO - (AO/1-e PR x AL/A
a) FC
1 0 0.00 0,00 0,00 0,00 2970,6 0,00 0,00
8
2 10 0,09 0,00 0,00 42,00 2970,5 0,13 42,42
9
3 20 0,17 0,50 0,01 77,00 2970,5 0,23 77,76
0
4 30 0,26 0,50 0,01 107,00 2970,4 0,32 108,07
2
5 40 0,34 0,50 0,01 138,00 2970,3 0,41 139,38
3
6 50 0,43 0,50 0,01 162,00 2970,2 0,49 163,62
5
7 60 0,52 1,00 0,02 178,00 2970,1 0,53 179,79
6
8 70 0,60 1,50 0,02 191,00 2970,0 0,57 192,92
7
9 80 0,69 3,00 0,05 198,00 2970,9 0,59 200,00
9
10 90 0,77 4,00 0,07 206,00 2970,9 0,62 208,09

13
11 100 0,86 5,50 0,09 209,00 2970,8 0,63 211,12
2
12 110 0,94 7,00 0,11 210,00 2970,7 0,63 212,14
3
Tabel 7. Hasil akhir data Formulir Pengujian Uniaxial (UCS)

Nomor Tara B 75
Massa Tara + Sampel 72,39 g
Basah
Massa Tara + Sampel 58,00 g
Kering
Massa Tara 13,79 g
Massa Air 14,39 g
Massa Sampel Kering 44,21 g
Kadungan Air 32,55 %
Tabel 8. Form Data massa akhir Uniaxial (UCS)

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil selama kegiatan praktikum di
pabrik briket batubara bukit asam tanjung enim, yaitu sebagai berikut :

1. Uniaxial ialah suatu pengujian kuat tekan bebas suatu material yang bertujuan
untuk membuat suatu lereng, sedangkan specific gravity ialah pengujian untuk
menentukan berat jenis suatu tanah yang betujuan untuk mengetahui kualitas suatu
tanah di titik - titik tertentu.

2. Alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian di sesuaikan dengan metode
Pengujian ASTM, seperti pada pengujian UCS , untuk pengujian kuat tekannya
menggunakan alat digital UCS, sedangkan pada SG mengunakan alat piknometer lalu
di oven selama + 18 jam.

3. Tata cara kerja dalam pengujian Uniaxial (UCS), dan Specific Gravity (SG)
mengunakan standar metode ASTM.

4. Data hasil pengujian Uniaxial (UCS), dan Specific Gravity (SG), untuk UCS di
dapatkan tegangan axial maupun regangan lateral, serta untuk pengujian SG di
dapatkan massa dari piknometer, baik sebelum di oven maupun sesudah di oven
selama + 18 jam.

4.2 SARAN
Adapun saran dalam kegiatan praktikum di pabrik briket batubara bukit asam
tanjung enim, yaitu sebagai berikut :
1. Mematuhi protokol Covid - 19 .
2. Mematuhi golden rules yang ada di PT Bukit Asam Tbk.
3. Selalu wajib menggunakan APD Alat pelindung diri sebagai penerapan dalam
mematuhi K3.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Data-data dan Arsip PT Bukit Asam Tbk; Tanjung Enim.

Saptono, S. 2012. Pengembangan metode analisis stabilitas lereng berdasarkan


karakterisasi batuan di tambang terbuka batubara, disertasi, ITB.

“Mekanika Batuan”. Bandung.page. 256 - 288. ITB.

16
LAMPIRAN

Form Lembar Pengujian Uniaxial

17
Form Lembar Pengujian Specific Gravity (SG)

18
Form data setelah evaluasi pengujian Uniaxial (UCS)

19

Anda mungkin juga menyukai