Anda di halaman 1dari 19

Praktikum Mekanika Batuan

Laboratorium Tambang

M-III
UJI KUAT TEKAN UNIAKIAL
(UNIAXIAL COMPRESSION TEST)

Disusun Oleh :

Nama : Elwin Oktahariun


NPM : 10070120020
Shift/ Kelompok : IV ( Empat )/ II (Dua)
Hari/ Tanggal Praktikum : Sabtu,05 Maret 2022
Hari/ Tanggal Laporan : Sabtu, 12 Maret 2022
Asisten : 1. Resha Indi F
2. Randa Rahmatullah Ginara

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas praktikum pada Praktikum Pengolahan Bahan Tambang. Selain itu, Laporan
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan abang kakak Asisten
selaku pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, Laporan Awal yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan Laporan ini.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung , Sabtu 12 Maret 2022

Elwin Oktahariun
10070120020

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
M-III Uji Kuat Tekan Uniaksial ................................................................. III-1
3.1 Tujuan ...................................................................................... III-1
3.2 Teori Dasar .............................................................................. III-1
3.2.1 Uji kuat Tekan Uniaksial ............................................... III-2
3.3 Alat dan Bahan ........................................................................ III-6
3.3.1 Alat ............................................................................... III-6
3.3.2 Bahan .......................................................................... III-7
3.4 Prosedur percobaan ................................................................. III-8
3.5 Rumus yang digunakan ............................................................ III-10
3.6 Data HasilPengujian ................................................................. III-11
3.7 Pengolahan Data ..................................................................... III-12
3.8 Analisa ..................................................................................... III-13
3.9 Kesimpulan .............................................................................. III-14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. III-15
LAMPIRAN

ii
M-III
UJI KUAT TEKAN UNIAKIAL
(UNIAXIAL COMPRESSION TEST)

3.1 Tujuan
Pada pengujian mengenai kuat tekan uniakial memiliki tujuan sebagai :
1. Untuk menetahui manfaat dan pengalikasian pengujian UCT pada dunia
pertambangan ?
2. Untukmengetahui kekuatan yang bisa ditahan oleh batuan dari pembebanan
maksimum batuan
3. UUntuk mengetahui liteloogi batuuan berdasrkan Analisa dan perngolahan
data ?
3.2 Teori Dasar
Massa batuan adalah susunan yang tersusun dari beberapa batuan utuh.
Kekuatan massa batuan dapat ditentukan dari pengujian batuan utuh. Pada
dasarnya, karakteristik batuan utuh adalah kontinu. Bahkan, itu terputus-putus,
anisotropik, dan homogen. oleh karena itu, analisis untuk mengetahui karakteristik
batuan utuh terhadap massa batuan diperlukan untuk mendapatkan karakteristik
yang sama atau representatif. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh ukuran sampel batuan terhadap nilai kuat tekan uniaksial dan
menganalisis energi spesifik masing-masing ukuran sampel.
Uji Kuat tekan uniaksial merupakan pelengkap alami untuk uji tarik, sering
kali menghasilkan regangan yang lebih besar tanpa kegagalan spesimen. Uji Kuat
tekan , bila digunakan bersama dengan uji tarik, berguna untuk menentukan
apakah suatu material menunjukkan asimetri dalam tegangan versus Kuat tekan .
Ini dapat terjadi karena alasan fisik yang berbeda, termasuk ketergantungan
deformasi pada tegangan. Terakhir, beberapa bahan lebih mudah untuk diuji
dalam Kuat tekan karena responsnya yang lembut atau rapuh.
Semakin tinggi porositas maka semakin kecil nilai densitasnya. Sampel
batuan granit memiliki porositas rendah dengan rata-rata 3,49%, kerapatan alami
2,48 g/cm3, kerapatan kering 2,45 g/cm3 dan kepadatan jenuh 2,49 g/cm3, kadar
air alami rata-rata 1,29% dan derajat saturasinya adalah 90,31%. Parameter sifat

III-1
III-2

fisik yang paling mempengaruhi uniaksial Kuat tekan adalah porositas alami dan
kadar air. Lebih banyak nilai porositas mempengaruhi nilai UCS dengan R2
sebesar 0,9033 dan kadar air lebih berpengaruh terhadap Young's Nilai modulus
dengan R2 adalah 0,8602. semakin besar porositas dan kadar air alami
terkandung, semakin rendah kekuatan batu tersebut.
3.2.1 Uji Kuat Tekan Uniaksial
Uji kuat tekan Uniaksial merupkan pengujian yang mana digunakan alat
mesin tekan compression mechine yang mana mekanisme pada alat ini yaitu
dengan carah menekan sampel atau material batuan yang mana bantuan atau
material tersebut bentuk silinder, balok ataupun prisma yang mana dilakukan 1
arah (Uniaxsial).
Mesin uniaksial konvensional mengukur regangan melalui transduser,
yang dipasang pada mesin uniaksial. Metode ini tidak hanya mencatat perubahan
panjang benda uji tetapi juga semua komponen pemanjangan/elastis lainnya dari
mesin uji dan sistem penggeraknya, termasuk semua:tergelincirnya sampel dalam
genggaman dan ketidakrataan permukaan sampel, sehingga melebih-lebihkan
nilai regangan karena kesalahan pelapisan dan kepatuhan sistem. Kuantitas
sangat dipengaruhi oleh kesalahan ini adalah modulus Young’s (E) dan rasio
toksik (v) dan sampai batas tertentu tegangan ambang (penutupan retak, inisiasi
retak, dan tegangan tembus retak). Biasanya, transduser aksial dipasang di:
beban ram; ini memungkinkan pengukuran E. Untuk mengukur v, sistem harus
ditingkatkan untuk mengaktifkan pengukuran regangan radial.
Perilaku mekanik batuan adalah relevansi dan momentum dalam mekanika
batuan,perutama bila diterapkan pada industri perminyakan, pengeboran batu,
desain terowongan, dan desain limbah penyimpanan. Pengujian laboratorium
telah memainkan peran penting dalam karakterisasi kekuatan batuan.
Pengujian laboratorium yang digunakan untuk mendapatkan Unconfirmed
Compressive Strength (UCS) dari spesimen batuan. Unconfirmed Compressive
Strength (UCS) adalah singkatan dari tegangan tekan aksial maksimum yang
dapat ditahan oleh spesimen di bawah tegangan pembatas nol. Karena kenyataan
bahwa tegangan diterapkan sepanjang sumbu longitudinal, Uji Kompresi Tak
Terkekang juga dikenal sebagai Uji Kompresi Uniaksial. UCS adalah parameter
yang banyak digunakan dalam desain geoteknik, tetapi mungkin tidak mewakili
III-3

kekuatan in-situ. Dalam skala besar, sifat massa batuan sangat dipengaruhi oleh
faktor lain termasuk diskontinuitas, patahan dan pelapukan.
Uji kompresi uniaksial (UCT) pada sampel batuan silinder dua atau tiga kali
diameternya adalah metode yang biasa digunakan untuk mempelajari sifat
mekanik batuan di laboratorium. Tesnya adalah diajukan oleh International Society
for Rock Mechanics (ISRM)., setelah itu lebih banyak dokumen menjelaskan
prasyarat dan kesulitan UCT dan cara mengatasinya diterbitkan.
Metode pengujian standar dikembangkan oleh Ame`rican Society of
Testing and Materials (ASTM), yang direvisi dan kemudian diperluas untuk
memasukkan tes terbatas dan status yang berbedategangan dan suhu. Selama
tes UCT, beban diterapkan secara bertahap ke inti batuan sampel sampai gagal.
Data beban-perpindahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan
tegangan-regangan kurva sampel batuan, untuk menentukan parameter seperti
kuat tekan independen, Young's modulus, rasio toksisitas kurva. Parameter lain
yang dapat diperoleh termasuk stres ambang batas seperti penutupan retak,
inisiasi retak, dan tegangan kerusakan retak. Parameter ini sangat penting dalam
desain penggalian bawah permukaan, pengembangan model pembuangan limbah
yang mendalam dari fisika batuan, analisis stabilitas lubang sumur, dan survei
pemadatan reservoir, dll.. Biasanya, respon regangan spesimen batuan diukur dari
transduser, yang terintegrasi dengan mesin UCT; Metode ini memiliki ditunjukkan
untuk melebih-lebihkan regangan aktual yang diinduksi dalam batuan. Juga, teknik
ini cenderung mengabaikan respon regangan kecil dari beberapa jenis batuan,
terutama batuan rapuh. Itu membutuhkan lebih banyak metode yang tepat yang
dapat mengukur data dalam microstrain andal. Selama bertahun-tahun, banyak
teknik dan instrumentasi untuk mengukur respon regangan langsung pada
spesimen batuan telah dikembangkan oleh: beberapa peneliti; pengukur
regangan, transformator diferensial variabel linier (LVDT), ekstensometer, Emisi
akustik, korelasi citra digital dan sensor regangan FBG. Masing-masing metode ini
memiliki kekuatan dan kelemahan.
pada pengujian ini ada persyaratan dalam penentuan kulitas contoh batu
uji kuat tekan uniaksial yang mana meliputi dimensi (diameter dan tinggi) dan
kerataan pada sampel tersebut. yang mana sesuai dengan ISRM tahun 1981
conto dari bentuk pada silinder dengan I/D bervariasi dengan ukuran hingga 2,5
sampai dengan 3,0. yang mana pada diameernya sendiri yaitu tidak boleh kurang
III-4

dari 54 mm. adapun perbandingan dari nilai tinggi dan diameter yaitu dapat
dipengaruhi oleh nilai kuat tekan pada batuan nantinya. dimana adanya
perbandingan antara I/D = 1 kondisi tegangan triaxial saling bertemu akan
meingkatkan nilai kuat tekan yang ada pada batuan tersebut. dan dimana pada
pengujian ini digunakan perbandingan nilai yaitu 2 , I/D1 < 2,5. nilai L/D makin
besar maka nilai kuat tekan akan lebih kecil.
1. Menurut ASTM
I σC
σC ( = 2) = 0,22 .....................................................(3.1)
D 0.778 1
D
2. Menurut PROTODIAKONOV
𝐈 𝟖𝛔𝐂
𝛔𝐂 (𝐃 = 𝟐) = 𝟐 .....................................................................(3.2)
𝟕+ 𝟏
𝐃
Keterangan
I = Tinggi
D = Diameter
Penujian pada uji kuat teken uniaksial yang aman sampel pada batu
memiliki keratan yang mencapai hingga 0,01 mm dan tidak ada kelebihan atau
lemencenga terhadap sumbu lurus tegak lurus dengan radian 0,001 (0,05mm
dalam satuan 50 mm)..yang mana fungsi dari kerataa sendiri suapaya nantinya
bila pengujian dilakukan penekan pada sampel tujuan supaya bertujuan untuk
tekakan pada sampel nantinya diharapkan tekanan secara merata. yang mana uji
kerataan dan bebas sehingga ketidak sellurusan pada sampel.
dalampengukurannya ada berbagai bagian yang harus diukur dimaneternya
seperti bagian atas, tengah,dan bawah yang mana memiliki ketelitian o,1 mm
(diameter) dan mendekati 1,0 mm (tingi)
pada dilakuknya pengujian kuat tekan ketika tekanan pada sampel yang
mana dilakukan pada sampel yang mana mengalamipendekatan pada sisi axial
dan penggelembungan pada sisi lateral sehingga ideal bentuk akhir seperi
gentong. yang amna pada pengujian kuat tekan nantinya sampel mengalami
pemekaran hingga sampel nantinya melebar kesamping dan mengalami
keretakan.
III-5

Sumber : Basuki, 1989


Gambar 3.1
(a)Perubahan Bentuk Conto Batu Uji dan (b) Ketentuan Kondisi
Tegangan danRegangan

Dalam penentuan kurva dengan berdasarkan kurva dalampenentuan sifat


mekanik batuan ada beberapa hubungan dianataranya sebgai berikut :
1. Kuat tekan (σc) yang mana nilai tengan yang terletak pada bagain tengan
maksimumyang diperolah pada contoh batuan hancur (failure) tanapa adanya
pengaruh dari tangan yang memepngeruhi yaitu tengan pemanatan sama
dengan nol. yaitu rumus dengan persaman kuat tekan uniaksial.
𝐹
σC = ..........................................(3.3)
A
Dalam pengklasifikain berdasrakan nilai kuat teken pengkalsifikasian sendiri
berdasarkan kekerasan yang ada batuan. beberapa batuan utuh juga
memilikinilai kuat tekan yang yang berbeda beda berdasarkan kekeran yang
ada pada batuan berikut tampelpengklasifikaisn kekerasan pada batuan
Tabel 3.1
Klasifikasi Kuat Tekan dan Skala Mohs menurut Bieniawski dan
Tamrock
Klasifikasi Kuat tekan uniaksial (MPa)
Bieniawski (1973) Tamrock
(1988)
Sangat Keras 250 – 700 200 [7]
Keras 100 – 250 120 – 200 [6 –
7]
Keras Sedang 50 – 100 60 – 120 [4,5 –
6]
Cukup Lunak - 30 – 60 [3 –
4,5]
Lunak 25 – 50 10 – 30 [2 – 3]
Sangat Lunak 1 – 25 < 10
III-6

Sumber: Tamrock Surface Drilling and Blasting (1988), Mohs Hardness


[-]
Tabel 3.2
Nilai Kuat Tekan Beberapa Batuan Utuh (Attewell dan Farmer 1976)
Jenis Batuan UCS (MPa) Jenis Batuan UCS (MPa)
Granit 100 – 250 Slate 100 – 200
Diorit 150 – 300 Kuarsit 150 – 300
Diabas 100 – 350 Batupasir 20 – 170
Gabro 150 – 300 Serpih 5 – 100
Basalt 100 – 300 Gamping 30 – 250
Gneis 50 – 200 Dolomit 30 – 250
Marmer 100 – 250 Baja 900 – 1500
Sumber: Attewell dan Farmer (1976)
2. Batas elastik meruapakan batas elatisitas yang tinggi pada batuan sebagai
samapai keadaan pada batuan tersebut sampai pecah.
3. modulus young (E) yang mana pada batuan yaitudimna batuan tersebut
dimana batuan mempertahankan tekan pada saat dlam kondisi elastisnya.
4. Poisson’s ratio yang amna nilai yangu mutalak yang diperolah pada pengujian
batuan berdasarkan kuat tekan yang mana kondisi batuan antra regangan
lateral dengan reganagan axial.

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat
Pada pebgujian UCT digunakan alat alat sebagai berikut :
Tabel 3.3 alat
pengujian uniaxial
NO ALAT Foto

1. Mesin kuat tekan


III-7

2. Dial gauge diameteral


dan axial

3. Jangka sorong

4. Stopwatch

Sumber: praktikum mekanika batuan, 2022


3.3.2 Bahan
Tabel 3.4 bahan
pengujian
No Bahan Foto

1. Batu sedimen
carboeous carbonat
dengan diameter 2,5

Sumber: praktikum mekanika batuan, 2022


III-8

3.4 Prosedur Pengujian


1. Siapkan sampel batuan yang telah dibuat dan permukaan sampel yang telah
diratakan.
2. kemudian batuan diletakan antara baja dam diatur agar dan posisinya
terletak pada bagian tengah dan batuan menyentuh baja.
3. Skala pengukuran dmulai dari netral (nol)
4. Dial gouge dipasang disisi kanan dan kiri. pada bagian atas ditekan dengan
plat baja.
5. catat periodik dengan nilai deformasi axsial dengan pembacan 250 kg.
6. pemberikan beban secara priodik sampai batuan pecah.
7. hasil nantinya dibuat sektsa serta dicatat sudut pecahnya.
Sumber :Data Pratikum Mekanika Batuan,2022
Gambar 3.2
Diagram Alir Pengujian UCs

III-9
III-10

3.5 Rumus-rumus yang digunakan


1. Kuat tekan uniaksial
𝑴
σC = ..........................................(3.9)
𝑨
2. Regangan Axial
∆𝐿
Εa = 𝐿𝑜
........................................(3.10)

3. Regangan Diameteral
∆𝐷
εl = 𝐷𝑜
………….…………………(3.11)

Keterangan: σC = Kuat tekan uniaksial (kg/cm2)


m = Massa (kg)
A = Luas (cm2)
εa = Regangan Axial
ΔL = Perpendekan axial (cm)
Lo = Tinggi Awal (cm)
εa = Regangan Diameteral
ΔD = Perpanjangan Diameteral (cm)
Do = Diameter Awal (cm)
3.6 Data Hasil Pengujian
Pada pengujiian UCT didapat data data sebagai berikut :
Tabel 3.5 tabel hasil
pengujian UCS
No Time Load Stress MPA Axial strain Diamateral
Dial gauge div Dial gauge mm strain
axial axial
Diametral Diamateral

right left right left


1 0 100 7,54717 0,740125 88 0 0 0,88 0 0 0 0,006060606
2 0,5 300 22,64151 2,220374 88 0 0 0,88 0 0 0 0,006060606
3 1 400 30,18868 2,960498 88 0 0 0,88 0 0 0 0,006060606
4 1,5 550 41,50943 4,070685 88 4 0 0,88 0,04 0 0,000333333 0,006060606
5 2 850 64,15094 6,291058 100 8 94 1 0,08 0,94 0,0085 0,006887052
6 2,5 1100 83,01887 8,14137 135 8 100 1,35 0,08 1 0,009 0,009297521
Sumber: praktikum mekanika batuan, 2022

III-11
III-12

3.7 Pengolahan Data


Pada pengujian diperolah data data untuk mengetahui parameter
yangdinginkan berikut pengolahan data :
1. Stress (Mpa)

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

2. axial strain

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

3. diameteral strain

a.
III-13

b.

c.

d.

e.

f.

g.

Sumber: Data praktikum mekanika batuan, 2022


Gambar 3.33
Grafik UCS

3.8 Analisa
Hasildari pengolahan data yang mana dilakukan penganalisan yang mana
didapatkan sampel merupaan batuan lempung atau batuan lanau yang mana
batuan iini tegolong dalambantuan yang cukup rapuh, yang mana kekeasanya
sendiri dapat tergores oeleh kuku.berdasarkan data yang diperolah yang mana
dilakukan pembebeanan didapat data dengan nilai 0 dengan pembbebeanna 5
hingga 550. Adapun fator yang mempengaruhi yaitu karena ketidak rataan dari
sampel singga penyebaran tekanan pada batuan tidak merata sehingga tekanan
yang dihasilkan tidak mmeratadan nilai nantinya akan diperoleh nilai 0.
Ada pembebanan 850 akan nii proleh nilai karena kondisi dari
sampelsudah dalam kondisi rata karena tekanan dan nilai dari imasing masing dail
akan diperoleh. Factor yang memepangaruhi karena alat UCT tidak errata
III-14

menyentuh sampel sehigga dapat dinayatakan penenkanan yang di hasilkan juga


tidak merata. Hal ini membuat nilai aksial dan diameter tidak terbaca pada beban
awal. Karena hanya akan terbaca jika permukaan sampel yang tidak rata sebagian
memudar atau merata. Saat pengujian selesai, sampel akan mengalami retakan
atau formasi batuan.

3.9 Kesimpulan
Pada pengujian UCS dapat dismpulkan sebagai berikut :
1. Menentukan kekuatan sampel batuan yang diambil dari proses pengeboran di
wilayah yang akan dilakuakn pembangunana terowongan atau lain
sebagainnya.dan pengujian UCS juga di manfaat kan sebagai data untuk
mengetahu kekuatan lereng .dan untuk lubang bukaan tambang bawah tanah.
2. Diketahui bahwa beban maksimum dalam pengujian sampel yang digunakan
adalah sebesar 1100 Mpa di waktu ke 3 menit sampel tersebut mengalami
keretakan. Sehingga pengujian berakhir di waktu ke 3 mneit.
3. Bedsadarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan penganalisan
didapatkan litelogi batuan diperoleh litelogi batuan lemung atau lanau. Yang
mana pada batuan ini dari segi ketahanya sendiri memiliki ketahanan yang
rendah dan bisa digores dengan kuku.
III-15

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad 2019. “POISSON RATIO”. Diakses pada 25 Febuari 2022 pada


www.etsworlds.id.

2. Risto zakri, 2018. “HUBUNGAN KUAT TEKAN UNIAXSIAL”. Diakses pada


25 Febuari 2022 pada ejournal.unp.ac.id

3. Wahyu,nur, 2017. “PENGUJIAN KUAT TEKAN UNIAXIAL”. Diakses pada


25 Febuari 2022 pada www.researchgate.ne
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai