Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

UJI BENDING
DOSEN PENGAMPU :
MASTUKI, S.Si., M,Si.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. LADYA NURIKA AGUSTIN (1422200126)
2. YAHYA NUR WAHYUDI (1422200139)
3. ALRIDO YUDHA SATRIA (1422200153)
4. ALFAT SULISTIYA NUGRAHA(1422200125)
5. BAGUS KURNIAWAN (1422200138)
6. MUIZUR RIZAL UBAIDILLAH(1422200152)
7. HAFIDZ RIZQI RAMADHAN(1422200166)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “bending
testing”. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas pada mata kuliah
material teknik.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak kepada
para pembaca terutama kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan ilmu, pengalaman serta informasi yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan
datang.

Surabaya, November 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
LATAR BELAKANG...................................................................................................2
RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
TUJUAN...................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
DEFINISI UJI BENDING............................................................................................2
METODE UJI BENDING............................................................................................3
Spesifikasi Bending Testing....................................................................................4
BAB III........................................................................................................................5
PENGUJIAN................................................................................................................5
ALAT, BAHAN dan PENGUJIAN...............................................................................5
INFORMASI HASIL UJI.............................................................................................5
DATA HASIL UJI.......................................................................................................6
BAB IV........................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sifat Mekanik bahan adalah sifat yang sangat penting untuk diketahui, zaman sekarang
banyak bahan yang digunakan tanpa pengujian yang layak, berkaitan dengan kekuatan,
kekerasan, keuletan, dan kekakuan dari suatu bahan material Sifat mekanik suatu bahan adalah
hubungan antara respons atau deformasi bahan terhadap beban yang bekerja. Sifat mekanik ini
Kelngkungan suatu bahan mempunyai banyak arti tergantung pihak-pihak yang telah
berpengalaman dan mencoba mendefinisikan kelengkungan. Definisi kelengkungan secara
umum adalah ketahanan material terhadap deformasi akibat tekanan permukaan. Sedangkan
tujuan dari pengujian kelengkungan ini adalah untuk mengetahui sifat – sifat mekanik dari suatu
bahan material..

RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Uji Bending
2. Preparsi Uji Bending
3. Alat dan Cara Kerja Uji Bending
4. Data Hasil Uji Banding
5. Referensi Uji Bending

TUJUAN
1. Menjelaskan tentang alat, prosedur dan hasil uji bending
2. Untuk menambah Pengetahuan tentang alat karakterisasi material khususnya uji bending.

BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI UJI BENDING
Pengertian Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk
menentukan mutu suatu material secara visual. Proses pembebanan menggunakan mandrel atau
pendorong yang dimensinya telah ditentukan untuk memaksa bagian tengah bahan uji atau
spesimen tertekuk diantara dua penyangga yang dipisahkan oleh jarak yang telah ditentukan.
Selanjutnya bahan akan mengalami deformasi dengan dua buah gaya yang berlawanan bekerja
pada saat yang bersamaan. Dalam pemberian beban dan penentuan dimensi mandrel ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu:

iv
1. Kekuatan tarik ( Tensile Strength ).
2. Komposisi kimia dan struktur mikro terutama kandungan Mn dan C pada material.
3. Tegangan luluh ( Yield Stress ).

Gambar 1.skema pengujian bending pada bahan uji.

Setelah menekuk, permukaan spesimen yang berbentuk cembung harus diperiksa dari
kemungkinan adanya retak atau cacat permukaan yang lain. Apabila spesimen mengalami patah
(fracture) setelah ditekuk, maka spesimen dinyatakan gagal uji (rejected). Namun jika tidak patah
maka kriteria keberterimaan seperti jumlah retak, dimensi retak atau cacat permukaan lain yang
terlihat pada permukaan harus disesuaikan dengan standar yang diacu. Adanya retak pada sisi
ketebalan atau sudut-sudut spesimen tidak dinyatakan sebagai kegagalan pengujian.

Kecuali dimensinya melebihi ukuran yang ditentukan oleh standar. Berdasarkan posisi
pengambilan spesimen, uji tekuk bending dibedakan menjadi 2, yaitu transversal bending dan
longitudinal bending. Apabila kedua jenis pengujian tersebut digunakan pada benda hasil
pengelasan, maka pemotongan area pengelasan harus disesuaikan dengan jenis pengujiannya.
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil pengelasan secara visual setelah benda
ditekuk.

(Detech.com.id)

METODE UJI BENDING


Pengujian bending biasanya dilakukan dengan dua metode :
1. Three Point Bending
Spesimen diberi beban pada satu titik, yaitu tepat pada bagian tengah batang (0.5 L). Pada
metode ini, pembebanan harus tepat berada pada 0.5 L agar momen yang didapatkan adalah
momen maksimum.
v
2. Four Point Bending
Spesimen diberi beban pada dua titik, yaitu pada 1/3 L dan 2/3 L. Pembebanan
menggunakan metode ini jauh lebih baik daripada metode three point bending, hal ini
dikarenakan pada Three Point Bending, momen maksimumnya berada pada satu titik,
sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam penghitungan karena tidak tepat pada titik
tersebut. Berbeda dengan metode Four Point Bending yang nilai momen maksimumnya
berada dalam interval tertentu, sehingga kesalahan akibat ketidak presisian titik dapat
dihindari.

SPESIFIKASI BENDING TESTING

Gambar 2. Spesifikasi Mesin Uji Bending

(Carlo Boldetti Academia, 2006)

1. Former adalah komponen yang berfungsi menekan spesimen, sehingga spesimen dapat
melengkung.

2. Jig adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat meletakkan specimen, dapat di
ubah jaraknya

3. Krup penahan adalah komponen yang berfungsi sebagai penahan specimen

vi
BAB III
PENGUJIAN

PREPARASI BAHAN UJI


Preparasi
  Bantalan berbentuk “ U” 
  Grease/ pelumas
  Kapur
  Besi pencongkel

Material : ST-37
Panjang rata-rata : 30,5
Lebar rata-rata : 18,89
Tebal rata-rata : 18,81
Kekerasan awal : 29 HRA
Kekerasan akhir : 37 HRA
Jarak Tumpuan : 150 mm
Beban maksimum : 3000 N

STANDAR PENGUJIAN

Standar pengujian bending untuk material logam yang


berbentuk pelat mengacu pada ASTM E855-08.

ALAT DAN CARA KERJA

 Alat yang digunakan adalah       

1. Alat Bending ( seperti alat press)

 Cara kerja uji

1.   siapkan alat bending,


2. Olesi ujung bantalan bantalan U dengan pelumas / grease,ini bertujuan agar saat bahan /
specimen di uji akan licin sehingga maksimal hasilnya
3.   Letakkan specimen pada bantalan U, tepatkan sehingga tengah dari material pas dengan alat
bending, jika perlu tandai tengah dari material dengan kapur
4.   Nyalakan mesin bending dan atur beban
5.   Pastikan letak bantalan alat bending sesuai prosedur pengujian bending.
6.   Turunkan bending secara perlahan hingga ujung penekan mengenai material selanjutnya
turunkan alat bending secara perlahan agar mendesak spesimen ke bawah .
7.   Pengujian dilakukan hingga material mengalami perubahan bentuk sesuai bentuk yang akan
diinginkan dari pengujian spesimen tersebut  dan amati permukaannya.
vii
8.   Lakukan  langkah  yang  sama untuk setiap material yang akan di uji.
9.   Amati setiap percobaan bending secara detail

DATA HASIL UJI

 Defleksi

Tabel 1. Data Beban yang diberikan dan Defleksi yang terjadi

Beban Defleksi
(N) (mm)
1000 0.4
2000 0.9
3000 1.5
4000 2
5000 2.4
6000 2.8
7000 3.3
8000 3.8
9000 4.3
10000 4.6
11000 5.1
12000 5.5
13000 6.1
14000 6.8
15000 8.2
16000 20.5

 Kekuatan flexural

Kita dapat menghitung kekuatan flexural spesimen dengan menggunakan persamaan :


 1,001 GPa

nilai kekuatan flexural baja ST37 adalah 0.426 GPa.

viii
INFORMASI HASIL UJI
1. Deformasi plastis adalah perubahan bentuk suatu material secara permanen.
Meskipun beban yang diberikan dihilangkan, material tersebut tidak dapat kembali ke
bentuk semula.
2. Strain Hardening Pada pengujian bending terjadi fenomena strain hardening. Strain
hardening adalah fenomena pada material yang menyebabkan material tersebut
menjadi lebih keras dan kuat ketika mengalami deformasi plastis.
3. Kekuatan Flexural adalah ukuran dari ketahanan terhadap patahan, ketika suatu
sempel ditekuk.
4. Defleksi adalah perubahan bentuk pada suatu material dalam arah vertical dan
horizontal akibat adanya pembebanan yang diberikan pada material tersebut

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari pengujian bending adalah sebagai berikut :
1. Nilai kekuatan flexural baja ST37 yang didapatkan adalah sebesar 1,001 GPa. Nilai tersebut
berbeda dengan nilai pada literatur, yaitu 0,426 GPa.
2. Spesimen mengalami fenomena strain hardening karena kekerasannya meningkat sebesar 8 HRa
dengan kekerasan awal 29 HRa dan kekerasan akhir 37 HRa.

ix
DAFTAR PUSTAKA

http://www.praktikum.com/2011/06/contoh-format-laporan-praktikum.html
http://navale-engineering.blogspot.com/2012/04/uji-bahan-uji-lengkung-bending-test.html
http://reskioga.blogspot.com/2012/10/pengujian-lengkung-bend-test.html
https://www.google.com/search?
q=macam+macam+sambungan+las&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=9tJCU7_4FYa_rge4w4
GgDA&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1440&bih=766
http://listiyonobudi.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-sambungan-las_25.html
http://terasepter.blogspot.com/2013/11/pengujian-bahan.html
http://badanusaha.com/bisnis/janata-marina-indah-pt
https://www.detech.co.id/bending-test/
Callister, William D. “Materials and Science Engineering An Introduction”, 6th edition. John Wiley &
Sons, Inc. 2003.
Hibbeler, R.C. “Mechanics of Material”, 7th ed. Prentice-Hall, Inc., Singapore, 2008.
[1] Kirk, Mark. “Constraint Effects in Fracture Theory and Applications” 2nd volume. 1916
http://www.steelss.com/Carbon-steel/st37-3u.html, diakses pada 3 April pukul
02.29. http://2.bp.blogspot.com/-
XcBC_mFGRQQ/UHy30QLimeI/AAAAAAAAAGo/ozx6CfHmnSg/s320/cats.jp g, diakses pada 3 April pukul
02.49.
https://people.rit.edu/pnveme/MECE412/Lectures/FailureCriteria.pdf, diakses pada 3 April pukul 12.26.

x
xi
xii

Anda mungkin juga menyukai