MATERIAL TEKNIK
BENDING
OLEH:
HENDRA GUNAWAN 515210032
DAFOT CLESTIAL SINAGA 515210033
AMMARULLAH WIJNAYAKA DIGDA 515210034
THEODORUS BENEDICTUS SALIM 515210037
KRISTOFER SEVERIANO DINATA 515210038
ANDRE WIJAYA 515210039
TEMMY TRILUKITO 515210040
Pembimbing Asisten
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur praktikkan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat rahmat yang diberikan-Nya sehingga praktikkan dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Bending ini dengan baik.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Secara khusus pratikkan ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
Namun dibalik itu semua, praktikkan menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati praktikkan
memohon kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritikan yang
membangun demi mencapai sebuah laporan yang semestinya. Praktikkan berharap
laporan praktikum bending ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua orang
sebagai bahan penambah informasi.
Kelompok 5
iii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBARv
DAFTAR TABE; vi
DAFTAR GRAFIK vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Praktikum 1
1.3 Batasan 1
1.4 Metode 2
BAB 2 DASAR TEORI 3
2.1 Dasar Teori 3
BAB 3 METODE PENELITIAN 4
3.1 Alat dan Bahan 4
3.2 Jalannya Percobaan 5
3.3 Pertanyaan5
BAB 4 HASIL PRAKTIKUM 7
4.1 Hasil Pengujian 7
4.2 Pembahasan 8
4.3 Analisis 15
BAB 5 KESIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Mesin Uji Bending 3
Gambar 3.2 Jangka Sorong3
Gambar 3.3 Spidol 3
Gambar 3.4 Penggaris 4
Gambar 3.5 Mesin Bubut 4
Gambar 4.1 Hasil Praktikum Flexural Test pada spesimen ST37 7
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Flexural Test 6
Tabel 4.2 Data Perhitungan Tegangan 8
Tabel 4.3 Data Perhitungan Regangan 9
Tabel 4.4 Data Perhitungan Modulus Elastisitas 11
Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Tegangan, Regangan, Modulus Elastisitas 12
vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Nilai Tegangan Spesimen Batang Baja ST378
Grafik 4.2 Nilai Regangan Spesimen Bata Baja ST37 10
Grafik 4.3 Nilai Modulus Elastisitas Batang Baja ST37 11
Grafik 4.4 Nilai Rata-rata Tegangan, Regangan, Modulus Elastisitas 12
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mempelajari defleksi pada batang
2. Untuk mempelajari pengaruh momen inersia
3. Untuk pengaruh pembebanan dan letak tumpuan
4. Untuk menghitung modulus elastisitas bahan
5. Untuk membuat diagram pembebanan dengan defleksi
1.3 Batasan
Percobaan ini memiliki ruang lingkup yang luas sehingga penulis membatasi
masalah yang akan dibahas pada laporan ini, yaitu meliputi cara pengujian dan
cara perhitungan. Oleh sebab itu, laporan ini terbagi menjadi lima bab, yaitu:
2
1. Latar Belakang
2. Landasan Teori
3. Hasil Praktikum
4. Pembahasan dan Analisis
5. Penutup
1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengujian langsung
menggunakan alat Universal Testing Machine serta perhitungan menggunakan
rumus-rumus tertentu untuk menghitung data yang diperlukan.
BAB II
DASAR TEORI
Uji lengkung (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk
menentukan mutusuatu material secara visual. Selain itu uji bending
digunakan untuk mengukur kekuatan material akibat pembebanan dan
kekenyalan hasil sambungan las baik di weld metal maupun HAZ.
1. Glass Panel
2. Skala
3. Figure Plate
4. Jarum Beban
5. Knop jarum beban maksimum
6. Jarum Beban maksimum
7. Puli
8. Tutup Recorder
9. Meja Knop load control
10. Knop load control
11. Switch lower cross head
12. Switch pompa
13. Auxiliary pointer
14. Zero adjusting knop
15. Panel
16. Panel pengontrol
17. Switch lampu
9
2.5 Pertanyaan
1. Apa kegunaan dari proses bending
2. Jelaskan rumus dari hasil perhitungan bending
3. Apa yang terjadi pada specimen saat proses bending
4. Tipe bending terdiri dari apa saja
5. Pengaruh momen lentur pada proses bending
BAB 3
HASIL PENELITIAN
L Pelat
Spesimen
L span (mm)
Pelat Baja
(mm)
ST37
1 2 3 4 5
b d
(mm) (mm)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
15,4 15,3 15,2 15,5 15,1 16,8 15,6 16,5 16,3 16,1
15,0 15,1 15,1 15,1 15,2 15,4 15,2 15,1 15,2 15,1
15,2 15,2 15,3 15,1 15,1 15,1 15,3 15,3 15,4 15,3
Spesimen Rata-rata
F max Defleksi
Pelat Baja (mm)
(kgf) (mm)
ST37
L B d=h
4.1 Pembahasan
a. Menentukan Tegangan (σ ) dari ketiga Spesimen Baja ST37
Untuk Spesimen 1
3. P . L 3.2110 kgf .250,2 mm
σ= 2
σ=
2.b . h 2.15,3mm . ¿ ¿
kgf
σ =195.76 2
mm
Untuk Spesimen 2
3. P . L
σ= 2
2.b . h
3.2113 kgf . 251 mm
σ=
2.15,1mm . ¿ ¿
kgf
σ =228,03 2
mm
Untuk Spesimen 3
3. P . L
σ= 2
2.b . h
3.2906 kgf .251,8 mm
σ=
2.15,18 mm .¿ ¿
2
σ =309,68 kgf /mm
Tabel 4.1 Data Perhitungan Tegangan
Spesimen kgf
Tegangan ( 2)
mm
1 195.76
2 228.03
3 309.68
13
250 228.03
195.76
200
Tegangan
150
100
50
0
1 2 3
6. δ . h
ε=
L2
6.74 mm .16,26 mm
ε=
¿¿
ε =0,115
Untuk Spesimen 2
6. δ . h
ε=
L2
6.74 mm .15,2mm
ε=
¿¿
ε =0,107
Untuk Spesimen 3
6. δ . h
ε= 2
L
6.71mm .15,28 mm
ε=
¿¿
ε =0,102
14
Spesimen kgf
Regangan ( 2)
mm
1 0,115
2 0,107
3 0,102
0.115
0.115
0.11
Regangan
0.107
0.105
0.102
0.1
0.095
1 2 3
σ
E=
ε
195.76 kgf /mm2
E=
0,115
kgf
E=1702.260 2
mm
Untuk Spesimen 2
15
σ
E=
ε
2
228,03 kgf /mm
E=
0,107
kgf
E=2131,12 2
mm
Untuk Spesimen 3
σ
E=
ε
309.68 kgf /mm2
E=
0,102
kgf
E=3036.07 2
mm
Tabel 4.3 Data Perhitungan Modulus Elastisitas
1 1702.26
2 2131.12
3 3036.07
2500
Modulus Elastisitas
2131.12
2000
1702.26
1500
1000
500
0
1 2 3
σf =σ f 1+ σ f 2 +σ f 3
195.76+ 228,03+ 309.68
σf =
3
kgf
σf =244,49 2
mm
Regangan
ε =ε 1+ ε 2+ ε 3
0,115+0,107+0,102
ε=
3
ε =0,108
Modulus Elastisitas
E=E1 + E2 + E3
1702.26+ 2131,12+3036.07
E=
3
kgf
E=2289.91
mm2
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Tegangan, Regangan, Modulus Elastisitas
Nilai Hasil
Tegangan 244.49
Regangan 0,108
2000
1500
Rata-rata
1000
500
244.49
0.108
0
1 2 3
4.2. Analisis
Nilai Tegangan pada ketiga spesimen ST 37 dapat dilihat pada grafik 4.1,
dengan nilai tegangan tertinggi terdapat pada spesimen 2 dengan 222.35kgf/mm2,
sehingga baja memiliki sifat ulet yang baik. Walaupun nilai tegangan yang
didapatkan antara spesimen tersebut memiliki perbedaan yang signifikan, nilai
regangan dari ketiga spesimen tersebut memiliki nilai yang berdekatan seperti
yang dapat dilihat pada grafik 4.2. Dapat dilihat dalam grafik tersebut, batang
kuning yang melambangkan spesimen pertama memiliki nilai regangan tertinggi
diantara batang biru dan biru tua yang melambangkan spesimen kedua dan ketiga,
sebesar 0,107. Nilai modulus elastisitas pada ketiga spesimen diperoleh dari
membagi nilai tegangan dengan regangan, yang berarti, semakin kecil nilai
regangan, semakin besar nilai modulus elastisitas. Dapar dilihat pada grafik 4.3,
batang biru tua, yang melambangkan spesimen 3 memiliki nilai modulus
elastisitas tertinggi dari antara spesimen lainnya, dan apabila dilihat grafik 4.2,
spesimen ketiga memiliki nilai regangan terendah. Hal ini menunjukkan bahwa
spesimen ketiga memiliki sifat keelastisitasan yang lebih bagus dibandingkan
spesimen lainnya.
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Uji bending dapat dilakukan pada benda yang dapat mengalami deformasi
platis dan deformasi elastis. Pengujian dilakukan dengan memberikan
pembebanan pada specimen hingga patah. Namun dalam percobaan kali
ini specimen mengalami deformasi plastis dan tidak patah.
2. Semakin besar panjang pelat baja, semakin besar pula nilai tegangan yang
dimiliki oleh baja, seperti yang dilihat pada grafik 4.1, dimana spesimen 2
memiliki Panjang rata-rata terbesar dengan nilai 251.8mm diantara
spesimen yang lain dan memiliki nilai tegangan terbesar dengan
kgf
309.68 2.
mm
3. Semakin besar diameter spesimen, semakin besar regangan yang dimiliki
oleh spesimen, seperti yang dilihat pada grafik 4.2, dimana spesimen 1
memiliki nilai diameter terbesar dengan 16,26mm dan memiliki regangan
terbesar dengan 0,115.
Soal:
Jawaban:
1. Untuk mengetahui kekuatan defleksi pada mterial uji serta sambungan pada
material mampu menjelaskan macam-macam Pengujian test.
2. – Siapkan bahan
- Potong bahan uji
- Berikan tanda pada bahan uji
- Ukur jarak
- Letakan benda kerja pada mesin
- Melakukan uji pada bahan
- Mesin akan menekan pada benda kerja
- Mencatat bahan dan mengamati tingkat kerusakan
3. Molekul benda kerja tertarik pada material uji tetapi masih tersambung dan
menjadikan deformasi pada molekul uji
LEMBAR ASISTENSI
Kelompok : 5