Materi penyusunan Job Sheet ini berasal dari Standar pengujian Internasional
yang ada, seperti : JIS, ASTM, DIN, ISO, SNI, API, dll, serta berdasarkan Silabus Mata
Kuliah, RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester), Rencana
Tugas/Uraian Tugas, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), dan Job
Sheet D III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang. Adapun isi dari Job
Sheet untuk Praktikum Laboratoriummeliputi : K-3, Tujuan, Teori Dasar, Gambar
Peralatan/Rangakaian Peralatan, Langkah-langkah Pengujian, Data-data Hasil
Pengujian, Analisa Data, dan Kesimpulan.
Harapan penyusun mudah-mudahan Job Sheet ini dapat membantu para
mahasiswa dan staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan proses belajar-mengajar
khususnya di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
Job Sheet ini tentu saja masih belum sempurna. Oleh karena itu kami selaku Tim
Penyusun Job Sheet senantiasa mengharapkan segala saran dan kritik dari pembaca
sekalian untuk kesempurnaan isi Job sheet ini.
1. K-3 :
A. Mahasiswa/praktikan harus menggunakan seragam jas lab secara rapi dan benar.
B. Mahasiswa/praktikan harus menggunakan sepatu beralaskan karet/kulit (material bukan
penghantar listrik)
C. Mahasiswa/praktikan dilarang keras bersendagurou selama praktik
D. Mahasiswa/praktikan harus memperhatikan dan mengikuti prosedur operasional mesin
dan peralatan serta berhati-hati pada saat mengoperasikan.
2. TUJUAN
A. Menjelaskan cara uji bending sambungan las dengan menggunakan Mesin Uji Tarik
Universal dengan prosedur yang benar
B. Menilai mutu lasan berdasarkan keuletan sambungan las yang dibuktikan dengan
kemampuannya menahan retak hasil pembengkokan.
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Mahasiswa mampu melakukan pengujian bending dengan prosedur yang benar
B. Mahasiswa mampu mengamati retak pada lasan dari pengujian bending
4. DASAR TEORI
Metode pengujian ini mencakup uji bending dimaksudkan untuk menentukan tingkat
kepadatan dan keuletan lasan pada produk besi dan produk bukan besi. Cacat yang tidak
ditunjukkan oleh sinar X, dapat muncul dipermukaan benda uji ketika mendapat tegangan
berlebihan yang terpusat. Pengujian bending ini telah dikembangkan untuk pengujian pada
plat dan tidak diperuntukkan pada pengujian bending lainnya
Spesimen atau benda uji ditekan oleh plunger sampai memiliki bentuk yang diperlukan
untuk menghasilkan kontur yang diinginkan. Permukaan cembung dari spesimen yang
membengkok diperiksa untuk melihat retak atau cacat lainnya yang terlihat. Spesimen yang
bengkok sampai berbentuk U dengan pusat gaya yang berpusat pada sambungan las benda
uji dengan posisi jarak yang sama antara penopang dengan garis sumbu pusat gaya..
Pengujian bending dimaksudkan dalam metode pengujian ini yaitu digunakan untuk
mengevaluasi kualitas lasan sebagai fungsi keuletan yang dibuktikan dengan kemampuan
sambungan las dalam menahan retak selama pembengkokan.
.......................................................
e) Rujukan
1. ASTM E190-92 (Reapproved 2008)
2. Standar ASTM: 2E6 Terminologi Terkaitdengan Metode Pengujian Teknikc.AWS
Standard: D1.1 Struktural Welding Baja