Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIKUM

SI-2101 REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI DAN


SIPIL
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah
Rekayasa Bahan dan Konstruksi Sipil

Disusun oleh :
Calvin Jonathan Soetjipto 15018081
Elsa Apriyani 15018082
Muhhamad Nabhan Afif 15018083
Julia Azizah 15018084
Arinda Septiana Putri 15018085

LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunianya laporan praktikum ini bisa diselesaikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan
ini.
Laporan ini memuat mengenai hasil uji coba kami terhadap kekuatan tarik dari
berbagai jenis baja. Pembuatan laporan ini sebagai tindak lanjut dari pengujian yang telah
dilakukan di lab.
Kami memohon maaf bila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam isi laporan ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk pembelajaran kedepannya. Terima kasih.

Bandung, 1 Oktober 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... 2
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang 5
1.2. Tujuan Praktikum 5
1.3. Dasar Teori 5
BAB II METODOLOGI PENGUJIAN .............................................................................. 9
2.1. Prosedur Pengujian 9
2.2. Alat dan Bahan 10
2.2.1 Alat 10
2.2.2 Bahan 10
BAB III HASIL PENGUJIAN ......................................................................................... 11
3.1. Karakteristik Benda Uji 11
3.2. Hasil Uji Tarik 12
3.3. Kurva Tegangan dan Deformasi Alat ................................................................ 13
3.4. Analisis Kurva 32
3.4.1. Kurva Hasil Uji Tarik .................................................................................... 32
3.4.2. Perbandingan Baja Polos Dengan Berbagai Ukuran ....................................... 33
3.4.3. Perbandingan Baja Ulir dengan Berbagai Ukuran ........................................... 33
3.4.4. Perbandingan Baja dengan Diameter Sama .................................................... 34
3.5 Modulus Elastisitas 37
3.6 Tegangan Leleh, Tegangan Maksimum, dan Elongasi (Perpanjangan) ................... 39
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................................... 41

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Data Karakteristik Benda Uji .............................................................................. 11


Tabel 3. 2Data Hasil Uji Tarik (Panjang) ............................................................................ 12
Tabel 3. 3Data Hasil Uji Tarik (Luas Permukaan) ............................................................... 13
2
Tabel 3. 4 Data Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 8 mm Panjang 500 mm .............. 13
Tabel 3. 5 Data Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 10 mm Panjang 50 mm ............. 15
Tabel 3. 6Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 10 mm Panjang 500 mm ............... 16
Tabel 3. 7Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 10 mm Panjang 608 mm ............... 19
Tabel 3. 8Data Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 12 mm Panjang 500 mm ............. 20
Tabel 3. 9Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 500 mm ............... 22
Tabel 3. 10Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 608 mm ............. 23
Tabel 3. 11 Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 500 mm ............ 24
Tabel 3. 12Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 610 mm ............. 26
Tabel 3. 13 Data Modulus Elastisitas................................................................................... 37
Tabel 3. 15 Data Tegangan Leleh, Tegangan Maksimum, dan Elongasi (Perpanjangan) ...... 39

DAFTAR GRAFIK
Grafik 3. 1 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 8 mm Panjang 500 mm ......... 29
Grafik 3. 2 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 10 mm Panjang 500 mm ......... 29
Grafik 3. 3Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 10 mm Panjang 608 mm ........... 29
3
Grafik 3. 4 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 12 mm Panjang 500 mm ........ 30
Grafik 3. 5 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 500 mm .......... 30
Grafik 3. 6 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 608 mm .......... 31
Grafik 3. 7 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 500 mm .......... 31
Grafik 3. 8Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 610 mm ........... 31
Grafik 3. 9 Perbandingan Baja Polos Diameter 8, 10, 12 mm .............................................. 33
Grafik 3. 10 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 10, 13, dan 16 mm ........................... 34
Grafik 3. 11 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 10 mm ............................................. 35
Grafik 3. 12 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 13 mm ............................................ 36
Grafik 3. 13 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 13 mm ............................................. 36
Grafik 3. 14 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 12 (Strain Gauge) ................ 38

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kekuatan suatu struktur desain material sangat dipengaruhi oleh sifat fisik
materialnya. Oleh karena itu, pengujian diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat tersebut.
Salah satunya adalah pengujian tarik (Tensile Test). Dalam dunia manufaktur sangatlah
penting pengetahuan tentang sifat-sifat fisik suatu material terkhususnya dalam
perencanaan dan perancangan. Pengujian tarik sendiri paling banyak dilakukan karena
dapat memberikan representative dari perilaku material.
Uji tarik langsung dapat digunakan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dari
material, seperti modulus young, tegangan leleh, tegangan tarik, dll. Pada praktikum ini
hanya dipelajari sifat-sifat dari material baja dan mengamati perubahan geometri benda uji
akibat gaya tarik tersebut (perubahan luas penampang dan benda uji).
Benda uji ini diberi beban tarik dengan pertambahan beban konstan. Besarnya gaya
yang bekerja pada benda uji dicatat dengan menggunakan load cell. Sedangkan
pertambahan panjangnya dicatat dengan Linear Variable Differential Transformer (LVDT)
pada setiap penambahan beban.
1.2. Tujuan Praktikum
1. Menentukan hubungan tegangan dan regangan.
2. Menentukan tegangan leleh baja
3. Menentukan tegangan ultimate baja.
4. Menentukan perpanjangan dan pengurangan luas area penampang.
5. Menentukan modulus elastis baja.
1.3. Dasar Teori
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985].
Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain
produk karena menghasilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.

5
Seperti pada gambar 1 benda yang diuji tarik diberi pembebanan pada kedua arah
sumbunya dengan beban yang sama besarnya.

Gambar 1. Mesin Uji Tarik


Kurva tegangan-regangan teknik dibuat dari hasil pengujian yang didapatkan.

Gambar 2. Contoh Kurva Uji Tarik


Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan membujur rata-rata dari
pengujian tarik. Tegangan teknik tersebut diperoleh dengan cara membagi beban yang
diberikan dibagi dengan luas awal penampang benda uji. Dituliskan seperti dalam
persamaan 2.1 berikut:
σ = P/A0
Keterangan ; σ : besarnya tegangan (kg/mm2)
P : beban yang diberikan (kg)
6
A0 : Luas penampang awal benda uji (mm2)
Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan-regangan teknik adalah regangan
linier rata-rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan yang dihasilkan setelah
pengujian dilakukan dengan panjang awal. Dituliskan seperti dalam persamaan 2.2 berikut.

Keterangan ; e : Besar regangan


L : Panjang benda uji setelah pengujian (mm)
Lo : Panjang awal benda uji (mm)
Pada tegangan dan regangan yang dihasilkan, dapat diketahui nilai modulus elastisitas.
Persamaannya dituliskan dalam persamaan :

Keterangan : E : Besar modulus elastisitas (kg/mm2),


e : regangan
σ : Tegangan (kg/mm2)
Kekuatan yang biasanya ditentukan dari suatu hasil pengujian tarik adalah kuat leleh
(Yield Strength) dan kuat tarik (Ultimate Tensile Strength). Kekuatan tarik atau kekuatan
tarik maksimum (Ultimate Tensile Strength / UTS), adalah beban maksimum dibagi luas
penampang lintang awal benda uji.

di mana, Su : Kuat tarik


Pmaks : Beban maksimum
A0 : Luas penampang awal
Tegangan tarik adalah nilai yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik,
tetapi pada kenyataannya nilai tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan

7
kekuatan bahan. Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan
beban maksimum, di mana logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang
sangat terbatas. Akan ditunjukkan bahwa nilai tersebut kaitannya dengan kekuatan logam
kecil sekali kegunaannya untuk tegangan yang lebih kompleks, yakni yang biasanya
ditemui. Untuk berapa lama, telah menjadi kebiasaan mendasarkan kekuatan struktur pada
kekuatan tarik, dikurangi dengan faktor keamanan yang sesuai.
Kekuatan leleh ( yield strength) merupakan titik yang menunjukan perubahan dari
deformasi elastis ke deformasi plastis [Dieter, 1993]. Besar tegangan luluh dituliskan
seperti pada persamaan 2.4, sebagai berikut.

Keterangan: Ys : Besarnya tegangan luluh (kg/mm2)


Py : Besarnya beban di titik yield (kg)
Ao : Luas penampang awal benda uji (mm2)
Kekuatan leleh adalah tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah
kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Definisi yang sering digunakan untuk sifat ini
adalah kekuatan leleh ditentukan oleh tegangan yang berkaitan dengan perpotongan antara
kurva tegangan-regangan dengan garis yang sejajar dengan elastis ofset kurva oleh
regangan tertentu.

8
BAB II
METODOLOGI PENGUJIAN

2.1. Prosedur Pengujian

Mulai

Persiapkan benda uji.

Beri nomor pada masing-masing benda uji.

Ukur diameter dan Panjang masing-masing benda uji.

Persiapkan dan kalibrasi alat.

Pemasangan benda uji ke mesin UTM (sumbu alat penjepit harus berimpit
dengan sumbu benda uji) dan pemasangan alat ukur.

Goyangkan saringan dengan tangan/mesin.

Tarik benda uji dengan pertambahan beban yang konstan sampai benda uji putus.

Catat dan amatilah besarnya perpanjangan yang


terjadi setiap penambahan beban.

Amati secara visual perilaku benda uji.

9
Setelah putus, ukur diameter penampang pada daerah putus dan ukurlah
panjang akhir dari benda uji

Selesai

2.2. Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
1. Jangka sorong : mengukur diameter penampang.
2. Uji Universal Testing Machine (UTM) : memberi dan mengontrol laju
pembebanan.
3. LVDT : mencatat defleksi/perpanjangan.
4. Load cell : mengubah beban UTM dari analog ke digital.
5. Data logger : alat pencatat data dari load cell dan LVDT.
6. Strain gauge : mengukur regangan.
2.2.2 Bahan
1. Baja tulangan polos ( diameter 8 mm, 10 mm, 12 mm)
2. Baja tulangan ulir ( diameter 10 mm, 13 mm, 16 mm)

10
BAB III
HASIL PENGUJIAN

3.1. Karakteristik Benda Uji


Berikut adalah hasil pengukuran diameter dan massa benda uji yang dilakukan selama
praktikum. Massa jenis dari baja dalam praktikum ini dianggap ideal yaitu 7.450 kg/m3.
Walaupun menggunakan massa jenis yang ideal dalam praktikum ini, baja sesungguhnya dapat
memiliki massa jenis yang berbeda-beda tergantung dengan mutu dan komposisi baja itu
sendiri.
Dalam praktikum ini, diameter aktual dari baja dihitung menggunakan persamaan:

4𝑚
𝑑=√
𝜌𝜋𝑙

Berikut adalah karakteristik baja yang diuji dalam praktikum ini :


Tabel 3. 1 Data Karakteristik Benda Uji

Diameter Aktual Panjang Awal Panjang Akhir


Benda Uji Massa (Kg)
(mm) (m) (m)
Baja Polos
7.85 0.195 0.237 0.190
Diameter 8
Baja Polos
9.79 0.195 0.240 0.296
Diameter 10
Baja Polos
11.789 0.200 0.244 0.419
Diameter 12
Baja Ulir
Diameter 10 9.827 0.193 0.227 0.362
Panjang
Baja Ulir
Diameter 10 9.782 0.196 0.230 0.295
Panjang
Baja Ulir
Diameter 13 12.8 0.190 0.234 0.606
Panjang

11
Baja Ulir
Diameter 13 12.7 0.194 0.232 0.492
Pendek
Baja Ulir
Diameter 16 15.552 0.200 0.231 0.91
Panjang
Baja Ulir
Diameter 16 16.014 0.200 0.232 0.76
Pendek

3.2. Hasil Uji Tarik


Hasil uji tarik dari berbagai baja merupakan hasil dimana baja mengalami
pertambahan panjang maksimum hingga baja putus. Persentase pertambahan
panjang/elongasi baja dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
𝐿𝑡 − 𝐿0
%∆𝑙 = × 100%
𝐿0
Berikut adalah hasil uji tarik baja selama praktikum :
Tabel 3. 2Data Hasil Uji Tarik (Panjang)

Benda Uji Panjang Awal (m) Panjang Akhir (m) Elongasi(%)

Baja Polos
0.195 0.237 21,53
Diameter 8
Baja Polos
0.195 0.240 23,07
Diameter 10
Baja Polos
0.200 0.244 22.00
Diameter 12
Baja Ulir Diameter
0.193 0.227 17.61
10 Panjang
Baja Ulir Diameter
0.196 0.230 17.34
10 Pendek
Baja Ulir Diameter
0.190 0.234 23.15
13 Panjang
Baja Ulir Diameter
0.194 0.232 19.58
13 Pendek

12
Baja Ulir Diameter
0.200 0.231 15.50
16 Panjang
Baja Ulir Diameter
0.200 0.232 16.00
16 Pendek

Sementara itu terdapat juga perubahan pada luas permukaan. Persentasae


perubahan ini sendiri dapat dihitung dengan cara
𝐴𝑡 − 𝐴0
%∆𝐴 = × 100%
𝐴0
Tabel 3. 3Data Hasil Uji Tarik (Luas Permukaan)

Luas Permukaan Luas Permukaan Perubahan Luas


Benda Uji
Awal (mm2) Akhir (mm2) Permukaan(%)
Baja Polos
48.41 Tidak ada data -
Diameter 8
Baja Polos
75.31 25.35 66.34
Diameter 10
Baja Polos
109.15 43.47 60.17
Diameter 12
Baja Ulir Diameter
75.85 41.17 45.72
10 Panjang
Baja Ulir Diameter
75.16 Tidak ada data -
10 Pendek
Baja Ulir Diameter
128.66 93.31 27.48
13 Panjang
Baja Ulir Diameter
126.62 82.96 34.38
13 Pendek
Baja Ulir Diameter
190.04 100.68 47.02
16 Panjang
Baja Ulir Diameter
201.32 121.87 39.46
16 Pendek

3.3. Kurva Tegangan dan Deformasi Alat


Berikut data tegangan dan regangan hasil uji tarik untuk setiap baja:

Tabel 3. 4 Data Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 8 mm Panjang 500 mm


13
Tegangan (N/mm^2) Regangan Aktual
10,13269737 0
20,26539474 0,001709402
30,39809211 0,001709402
40,53078947 0,003418803
50,66348684 0,005128205
60,79618421 0,005128205
70,92888158 0,006837607
81,06157895 0,006837607
91,19427632 0,006837607
101,3269737 0,008547009
111,4596711 0,013675214
121,5923684 0,013675214
131,7250658 0,015384615
141,8577632 0,015384615
151,9904605 0,017094017
162,1231579 0,017094017
172,2558553 0,018803419
182,3885526 0,018803419
192,52125 0,018803419
202,6539474 0,020512821
212,7866447 0,020512821
222,9193421 0,020512821
233,0520395 0,022222222
243,1847368 0,022222222
253,3174342 0,022222222
263,4501316 0,023931624
273,5828289 0,023931624
283,7155263 0,023931624
293,8482237 0,025641026
303,9809211 0,025641026
314,1136184 0,025641026

14
324,2463158 0,027350427
334,3790132 0,027350427
344,5117105 0,030769231
354,6444079 0,035897436
364,7771053 0,044444444
374,9098026 0,052991453
385,0425 0,05982906
395,1751974 0,068376068
405,3078947 0,075213675
415,4405921 0,08034188
425,5732895 0,095726496
435,7059868 0,114529915
445,8386842 0,145299145
455,9713816 0,215384615

Tabel 3. 5 Data Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 10 mm Panjang 50 mm

Tegangan (N/mm^2) Regangan Aktual


13,02683686 0,000880799
26,05367372 0,003523194
39,08051058 0,005284792
52,10734743 0,005284792
65,13418429 0,010569583
78,16102115 0,01233118
91,18785801 0,014092777
104,2146949 0,015854375
117,2415317 0,015854375
130,2683686 0,017615972
143,2952054 0,019377569
156,3220423 0,019377569
169,3488792 0,021139166
182,375716 0,021139166

15
195,4025529 0,022900763
208,4293897 0,022900763
221,4562266 0,023781562
234,4830635 0,024662361
247,5099003 0,025543159
260,5367372 0,026423958
273,563574 0,031708749
286,5904109 0,038755138
299,6172477 0,052847915
312,6440846 0,059894304
325,6709215 0,06870229
338,6977583 0,075748679
351,7245952 0,084556665
364,751432 0,091603053
377,7782689 0,103934234
390,8051058 0,109219025
403,8319426 0,126834997
416,8587795 0,146212566
429,8856163 0,230769231

Tabel 3. 6 Data Tegangan Regangan Baja Ulir


Diameter 10 mm Panjang 500 mm

Tegangan Regangan
(N/mm2) Aktual
13,05228814 0,010841837
26,10457627 0,015178571
39,15686441 0,019515306

16
52,20915254 0,023852041
65,26144068 0,026020408
78,31372881 0,028188776
91,36601695 0,030357143
104,4183051 0,03252551
117,4705932 0,034693878
130,5228814 0,034693878
143,5751695 0,036862245
156,6274576 0,036862245
169,6797458 0,039030612
182,7320339 0,039030612
195,784322 0,04119898
208,8366102 0,04119898
221,8888983 0,043367347
234,9411864 0,043367347
247,9934746 0,045535714
261,0457627 0,045535714
274,0980508 0,047704082
287,150339 0,047704082
300,2026271 0,047704082
313,2549153 0,049872449
326,3072034 0,049872449
339,3594915 0,052040816
352,4117797 0,052040816
365,4640678 0,054209184
378,5163559 0,054209184
391,5686441 0,054209184
404,6209322 0,056377551
417,6732203 0,056377551
430,7255085 0,058545918
443,7777966 0,060714286
456,8300847 0,078061224

17
469,8823729 0,080229592
482,934661 0,084566327
495,9869492 0,084566327
509,0392373 0,093239796
522,0915254 0,097576531
535,1438136 0,101913265
548,1961017 0,108418367
561,2483898 0,114923469
574,300678 0,130102041
587,3529661 0,151785714
600,4052542 0,173469388

18
Tabel 3. 7 Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 10 mm Panjang 608 mm

Tegangan (N/mm^2) Regangan aktual


12,93402431 0,006606218
25,86804862 0,00880829
38,80207293 0,013212435
51,73609724 0,01761658
64,67012155 0,019818653
77,60414586 0,022020725
90,53817017 0,02642487
103,4721945 0,028626943
116,4062188 0,030829016
129,3402431 0,030829016
142,2742674 0,033031088
155,2082917 0,035233161
168,142316 0,037435233
181,0763403 0,037435233
194,0103646 0,039637306
206,944389 0,039637306
219,8784133 0,041839378
232,8124376 0,041839378
245,7464619 0,044041451
258,6804862 0,046243523
271,6145105 0,046243523
284,5485348 0,048445596
297,4825591 0,048445596
310,4165834 0,048445596
323,3506077 0,050647668
336,284632 0,050647668
349,2186564 0,050647668
362,1526807 0,052849741
375,086705 0,052849741
19
388,0207293 0,055051813
400,9547536 0,055051813
413,8887779 0,055051813
426,8228022 0,057253886
439,7568265 0,057253886
452,6908508 0,068264249
465,6248751 0,088082902
478,5588994 0,090284974
491,4929238 0,094689119
504,4269481 0,103497409
517,3609724 0,105699482
530,2949967 0,110103627
543,229021 0,118911917
556,1630453 0,123316062
569,0970696 0,12992228
582,0310939 0,149740933
594,9651182 0,176165803

Tabel 3. 8 Data Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 12 mm Panjang 500 mm

Tegangan Regangan
(N/mm^2) Aktual
8.987388186 0.001046274
17.97477637 0.001046274
26.96216456 0.002092548
35.94955274 0.003138822
44.93694093 0.004185095
53.92432912 0.005231369
62.9117173 0.005231369
71.89910549 0.006277643
80.88649368 0.006277643
89.87388186 0.006277643
98.86127005 0.006277643

20
107.8486582 0.007323917
116.8360464 0.007323917
125.8234346 0.007323917
134.8108228 0.007323917
143.798211 0.008370191
152.7855992 0.008370191
161.7729874 0.008370191
170.7603755 0.008370191
179.7477637 0.008370191
188.7351519 0.008370191
197.7225401 0.009416465
206.7099283 0.009416465
215.6973165 0.009416465
224.6847047 0.009416465
233.6720928 0.009416465
242.659481 0.010462738
251.6468692 0.010462738
260.6342574 0.010462738
269.6216456 0.010462738
278.6090338 0.010462738
287.596422 0.010462738
296.5838101 0.011509012
305.5711983 0.011509012
314.5585865 0.011509012
323.5459747 0.011509012
332.5333629 0.012555286
341.5207511 0.012555286
350.5081393 0.016740381
359.4955274 0.020925477
368.4829156 0.023018024
377.4703038 0.025110572
386.457692 0.02720312

21
395.4450802 0.029295667
404.4324684 0.031388215
413.4198566 0.034527037
422.4072447 0.038712132
431.3946329 0.041850954
440.3820211 0.043943501
449.3694093 0.048128597
458.3567975 0.052313692
467.3441857 0.057545061
476.3315739 0.06277643
485.3189621 0.068007799
494.3063502 0.078470538
503.2937384 0.08997955

Tabel 3. 9 Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 500 mm

Tegangan (N/mm2) Regangan Aktual


19.36951601 0.009477885
38.73903201 0.014216827
58.10854802 0.015796475
77.47806402 0.017376122
96.84758003 0.01895577
116.217096 0.022115065
135.586612 0.022115065
154.956128 0.023694712
174.3256441 0.02527436
193.6951601 0.026854007
213.0646761 0.028433655
232.4341921 0.028907549
251.8037081 0.029223479
271.1732241 0.029697373
290.5427401 0.030013302
309.9122561 0.03159295
329.2817721 0.031908879
348.6512881 0.032382774
368.0208041 0.033172597
387.3903201 0.034752245
406.7598361 0.03791154
426.1293521 0.041070835
22
445.4988681 0.053708015
464.8683841 0.058446957
484.2379002 0.0631859
503.6074162 0.06950449
522.9769322 0.075823079
542.3464482 0.078982374
561.7159642 0.097938144
581.0854802 0.126371799
561.7159642 0.156385101
542.3464482 0.176920519
522.9769322 0.180079814
503.6074162 0.183239109
484.2379002 0.18560858
464.8683841 0.187188227
445.4988681 0.187978051
426.1293521 0.189557699
406.7598361 0.191137346
387.3903201 0.192716994
368.0208041 0.194296641
348.6512881 0.195876289

Tabel 3. 10 Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 608 mm

Tegangan Regangan
(N/mm2) aktual
19.06151 0.007634
38.12302 0.020359
57.18453 0.025448
76.24604 0.027993
95.30755 0.03181
114.3691 0.034355
133.4306 0.038172
152.4921 0.038681
171.5536 0.040717
190.6151 0.043262
209.6766 0.044534

23
228.7381 0.045807
247.7996 0.048352
266.8611 0.049624
285.9226 0.050896
304.9842 0.052169
324.0457 0.057259
343.1072 0.071255
362.1687 0.082707
381.2302 0.099248
400.2917 0.104338
419.3532 0.117062
438.4147 0.124696
457.4762 0.134876
476.5377 0.157779
495.5993 0.185772
505.13 0.231579

Tabel 3. 11 Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 500 mm

Tegangan (N/mm^2) Regangan Aktual


12,17590802 0
24,35181604 0,000789824
36,52772406 0,001579647
48,70363207 0,003159295
60,87954009 0,004738942
73,05544811 0,00631859
85,23135613 0,007898237
97,40726415 0,008688061
109,5831722 0,009477885
121,7590802 0,011057532
133,9349882 0,011373462

24
146,1108962 0,01232125
158,2868042 0,01263718
170,4627123 0,013427004
182,6386203 0,014216827
194,8145283 0,014532757
206,9904363 0,015006651
219,1663443 0,017376122
231,3422524 0,017850017
243,5181604 0,018165946
255,6940684 0,018481876
267,8699764 0,01895577
280,0458844 0,019745594
292,2217924 0,020219488
304,3977005 0,020535417
316,5736085 0,020851347
328,7495165 0,021325241
340,9254245 0,022115065
353,1013325 0,022430994
365,2772406 0,022904889
377,4531486 0,023378783
389,6290566 0,023694712
401,8049646 0,024484536
413,9808726 0,034752245
426,1567806 0,041860658
438,3326887 0,042334553
450,5085967 0,045809777
462,6845047 0,05054872
474,8604127 0,053708015
487,0363207 0,058446957
499,2122288 0,0631859
511,3881368 0,06950449
523,5640448 0,075823079

25
535,7399528 0,083721317
547,9158608 0,104256734
560,0917688 0,135849684
572,2676769 0,176920519
560,0917688 0,180079814
547,9158608 0,181659461
535,7399528 0,183239109
523,5640448 0,18560858
511,3881368 0,186398404
499,2122288 0,188767875
487,0363207 0,190347522
474,8604127 0,19192717
462,6845047 0,192716994
450,5085967 0,193506817
438,3326887 0,193980712
426,1567806 0,194138676
413,9808726 0,194296641

Tabel 3. 12 Data Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 610 mm

Tegangan (N/mm^2) Regangan Aktual


12,90527 0,001230159
25,81055 0,008611111
38,71582 0,011071429
51,62109 0,012301587
64,52636 0,013531746
77,43164 0,014146825
90,33691 0,015130952
103,2422 0,016607143
116,1475 0,017222222
129,0527 0,017837302
141,958 0,01906746
154,8633 0,01968254

26
167,7685 0,020297619
180,6738 0,020912698
193,5791 0,021527778
206,4844 0,022142857
219,3896 0,022757937
232,2949 0,023373016
245,2002 0,023988095
258,1055 0,024603175
271,0107 0,024972222
283,916 0,02534127
296,8213 0,025833333
309,7266 0,026448413
322,6318 0,027063492
335,5371 0,027063492
348,4424 0,027678571
361,3476 0,028293651
374,2529 0,030753968
387,1582 0,031369048
400,0635 0,031369048
412,9687 0,031369048
425,874 0,033214286
438,7793 0,04797619
451,6846 0,051666667
464,5898 0,055357143
477,4951 0,061507937
490,4004 0,066428571
503,3056 0,072579365
516,2109 0,082420635
529,1162 0,093492063
516,2109 0,140238095
503,3056 0,142698413
490,4004 0,14515873

27
477,4951 0,146388889
464,5898 0,147619048
451,6846 0,148849206
438,7793 0,150079365
425,874 0,150694444
412,9687 0,152539683
400,0635 0,153769841
387,1582 0,155
374,2529 0,156230159

Berikut ini grafik tegangan terhadap regangan dari seluruh baja

28
Grafik 3. 1 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 8 mm Panjang 500 mm

500
450
400
350
Tegangan (MPa)

300
250
200
150
100 Grafik 3. 2 Grafik
50 Tegangan Regangan Baja
0 Ulir Diameter 10 mm
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18 0,2 0,22 0,24
Panjang 500 mm
Regangan

650
600
550
500
Tegangan ((MPa)

650 450
600 400
550 350
500 300
Tegangan (Mpa)

450 250
400 200
350
150
300
250 100
200 50
150 0
100 0 0,05 0,1 0,15 0,2
50 Regangan
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Grafik 3. 3Grafik Tegangan
Regangan Regangan Baja Ulir
Grafik 3.2 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 10 mm Panjang 500 mm
Diameter 10 mm Panjang 608 mm

29
550
500
450

Tegangan (MPa)
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1
Regangan

Grafik 3. 4 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 12 mm Panjang 500 mm

650
600
550
500
Tegangan (MPa)

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18 0,2 0,22
Regangan

Grafik 3. 5 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 500 mm

30
500
450
400
350
Teganan (MPa)

300
250
200
150
100
50
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18 0,2 0,22 0,24 0,26
Regangan

Grafik 3. 6 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 13 mm Panjang 608 mm

650
600
550
500
TEgangan (MPa)

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18 0,2 0,22
Regangan

Grafik 3. 7 Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 500 mm

600
550
500
450
Tegangan(MPa)

400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Regangan

Grafik 3. 8Grafik Tegangan Regangan Baja Ulir Diameter 16 mm Panjang 610 mm


31
3.4. Analisis Kurva
3.4.1. Kurva Hasil Uji Tarik
Kurva hasil uji tarik dalam percobaan ini tidak selalu memberikan hasil grafik
yang ideal. Hal itu dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti grip alat yang slip saat
melakukan tarikan terhadap baja, lalu dapat juga karena kondisi alat yang masih
tergolong hasil grafik yang manual. Kurva hasil uji tarik memiliki komponen
regangan dan tegangan. Baja yang diberi suatu gaya akan mengalami deformasi baik
dalam skala kecil maupun besar. Gaya yang diberikan pada suatu baja akan disebar
ke permukaan baja dan disebut tegangan, lalu regangan merupakan deformasi baja
akibat gaya yang diberikan. Dalam hal ini, regangan merupakan pertambahan
panjang baja akibat tegangan tarik.
Baja yang diberi beban/tegangan tarik secara terus menerus dan mengalami
deformasi hingga mencapai batas elastisnya akan mengalami fase plastis. Pada fase
ini baja tidak akan dapat kembali ke bentuk semula saat beban dilepas, selain itu
baja akan tetap mengalami pertambahan panjang walau nilai beban/tegangan yang
diberikan tidak berubah. Setelah fase plastis terlampaui, baja akan mengalami fase
strain hardening. Pada fase ini baja akan mengalami penguatan kembali dan dapat
diberikan beban/tegangan yang lebih lagi. Fase strain hardening ini terjadi karena
kristal-kristal pada baja telah mengalami dislokasi dan membuat baja memiliki
tahanan akan tegangan kembali. Pada fase ini pula, terdapat titik tegangan maksimum
yang dapat diterima oleh baja. Setelah mencapai tegangan maksimum, baja akan
mengalami necking dimana permukaan baja akan mengecil akibat pertambahan
panjang baja yang terus menerus. Kemudian biasanya baja akan putus pada titik
dimana necking terjadi karena di titik itu, baja mengalami pelemahan paling besar.

32
3.4.2. Perbandingan Baja Polos Dengan Berbagai Ukuran

Grafik 3. 9 Perbandingan Baja Polos Diameter 8, 10, 12 mm

Berikut disajikan kurva tegangan-regangan baja polos. Baja Polos yang


digunakan dalam percobaan kali ini ialah baja polos diameter 8, 10, dan 12(strain
gauge). Penggunaan strain gauge digunakan untuk mengubah regangan dari suatu
baja menjadi data digital. Perbedaan ukuran diameter dalam percobaan ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh dari luas penampang terhadap kuat tarik dari suatu baja.
Pada grafik, dapat dilihat bahwa baja dengan diameter paling besar memiliki
kuat tarik paling tinggi dibanding baja lain. Seharusnya, diameter baja tidak akan
mempengaruhi tegangan leleh suatu baja. Namun, dapat dilihat bahwa nilai tegangan
leleh dari grafik berbeda-beda. Hal itu disebabkan oleh mutu baja yang berbeda tiap
diameternya sehingga mempengaruhi tegangan leleh suatu baja tersebut. Dengan
mutu baja yang sama, tegangan leleh dan runtuh suatu baja tidak akan dipengaruhi
oleh diameter. Perubahan luas penampang hanya akan merubah nilai beban leleh dan
runtuh suatu baja.

3.4.3. Perbandingan Baja Ulir dengan Berbagai Ukuran


33
Grafik 3. 10 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 10, 13, dan 16 mm

Berikut merupakan grafik uji tarik baja ulir dengan berbagai ukuran, dapat
dilihat bahwa nilai tegangan leleh tertinggi dimiliki oleh baja ulir diameter 10, lalu
yang kedua merupakan baja ulir dengan diameter 16 dan yang terakhir ialah baja ulir
dengan diameter 13. Kemudian, duktilitas paling besar ditunjukan oleh baja ulir
diameter 13 karena memiliki tegangan leleh yang paling rendah dan yang memiliki
duktilitas paling rendah ialah baja ulir diameter 16 karena memiliki nilai tegangan
leleh yang tinggi pula.
Pada grafik dapat dilihat bahwa tiap baja memiliki tegangan leleh dan runtuh
yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan oleh perbedaan mutu baja yang digunakan
sehingga membuat nilai tegangannya berubah. Dengan mutu baja yang sama,
perbedaan diameter tidak akan merubah tegangan leleh dan runtuh dari suatu baja.
Dapat dilihat bahwa baja ulir diameter 10 memiliki mutu yang tinggi karena
memiliki tegangan leleh yang tinggi dari yang lain. Lalu salah satu baja ulir diameter
13 memiliki mutu yang rendah karena memiliki tegangan leleh yang kecil.
3.4.4. Perbandingan Baja dengan Diameter Sama
Perbandingan sesama baja ulir dengan diameter yang sama, yaitu 10. Berikut
adalah perbandingan grafiknya.

34
Grafik 3. 11 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 10 mm

Berikut ini adalah perbandingan grafik tegangan-regangan baja polos dan baja
ulir berdiameter 10. Dapat dilihat bahwa baja ulir dengan diameter 10 memiliki nilai
tegangan leleh yang lebih tinggi dibanding dengan baja polos diameter 10. Hal itu
karena baja ulir dengan diameter 10 memiliki mutu yang lebih tinggi daripada baja polos
diameter 10. Namun, duktilitas dari baja ulir diameter 10 lebih rendah daripada baja
polos diameter 10 karena perbedaan mutu dari baja tersebut.
Dalam percobaan ini diharapkan perbandingan nilai tegangan-regangan baja
akibat perbedaan panjang dari baja. Namun dalam percobaan, panjang baja yang ditarik
sama. Secara teori, perbedaan panjang dari baja tidak akan memengaruhi grafik
tegangan-regangan baja karena nilai regangan suatu baja akan sama walau panjangnya
berubah. Nilai yang akan menyesuaikan ialah pertambahan panjang baja setelah
diberikan beban, jika panjang suatu baja semakin panjang maka pertambahan
panjangnya pun akan bertambah besar.

35
Grafik 3. 12 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 13 mm

Selanjutnya adalah grafik hubungan regangan dan tegangan pada baja ulir yang
berdiameter 13. Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan nilai tegangan leleh yang ada. Hal itu
dikarenakan oleh mutu baja yang berbeda. Perbedaan nilai tegangan leleh dari baja ulir 13
tersebut cukup besar, dimana baja ulir diameter 13 kelompok 5.3 sekitar 450mPa namun baja
ulir diameter 13 kelompok 6.1 bernilai sekitar 300mPa. Kemudian duktilitas dari baja kelompok
6.1 lebih besar daripada baja kelompok 5.3.

Grafik 3. 13 Grafik Perbandingan Baja Ulir Diameter 13 mm

36
Selanjutnya adalah grafik hubungan regangan dan tegangan pada baja ulir dengan
diameter 16. Dapat dilihat bahwa nilai tegangan leleh dari baja ulir 16 memiliki
perbedaan yang cukup kecil. Namun, duktilitas dari baja ulir 16 saat uji coba memiliki
perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan mutu baja
yang ada, dimana mutu tersebut mempengaruhi duktilitas dari baja namun tidak
mempengaruhi tegangan leleh dari baja tersebut.
Pada grafik, baja dengan ulir diameter 16 kelompok 5.2 memiliki nilai tegangan
leleh yang lebih tinggi daripada kelompok 5.1, namun baja dengan ulit diameter 16
kelompok 5.2 memiliki duktilitas yang lebih rendah dibanding dengan kelompok 5.1.
Dapat dilihat pula bahwa tegangan runtuh dari baja milik kelompok 5.2 lebih rendah
daripada baja milik kelompok 5.1.

3.5 Modulus Elastisitas


Modulus elastisas didapat dari perbandingan antara tegangan dan regangan. Dari hasil
pengamatan, data modulus elastisistas yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
𝜎
𝐸=
𝜀

Tabel 3. 13 Data Modulus Elastisitas

E (Modulus
Tegangan (N/mm^2) Regangan (x10^-6) Elastisitas)
0 0 0
18.3229117 113.208 161851.7393
36.6458234 215.094 170371.2023
54.96873509 349.057 157477.8191
73.29164679 434.906 168522.9608
91.61455849 505.66 181178.18
109.9374702 595.283 184681.0176
128.2603819 701.887 182736.5116
146.5832936 775.472 189024.6116
164.9062053 847.17 194655.3883
183.229117 950.943 192681.493
201.5520287 1026.42 196364.0894
219.8749404 1106.6 198694.1446

37
238.1978521 1205.66 197566.3554
256.5207638 1347.17 190414.5459
274.8436755 1432.08 191919.2192
293.1665872 1515.09 193497.8035
311.4894989 1600 194680.9368
329.8124106 1679.25 196404.5917
348.1353223 1711.32 203430.8734
366.458234 12717 28816.40591
384.7811457 21234.9 18120.22405
403.1040574 26137.7 15422.32321
421.4269691 31408.5 13417.6089
439.7498807 37921.7 11596.25968
458.0727924 43290.6 10581.34543
476.3957041 49478.3 9628.376564
494.7186158 59870.8 8263.10348
513.0415275 71972.6 7128.289482
531.3644392 80701.9 6584.286606
Berikut grafik regangan strain gauge terhadap tegangan (x = regangan strain gauge,
y = tegangan ( N/mm^2). Kemudian dengan menggunakan regresi linear dengan data
grafik yang masih menunjukan daerah elastisitas didapat bahwa E= 197525 MPa, dimana
E baja pada umumnya ialah 200000 MPa.

Kurva Tegangan vs Regangan Strain Guage


600

500

400

300

200

100

0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

Grafik 3. 14 Grafik Tegangan Regangan Baja Polos Diameter 12 (Strain Gauge)

38
3.6 Tegangan Leleh, Tegangan Maksimum, dan Elongasi (Perpanjangan)
Berikut data tegangan leleh, tegangan maksimum, dan elongasi yang didapat dari grafik.
Nilai tegangan leleh didapat dari pendekatan visual, dimana pada umumnya baja akan mencapai
fase elastis maksimum pada nilai regangan 0.002. Nilai tegangan maksimum dari percobaan ini
dapat dilihat secara visual melalui grafik. Tegangan maksimum dapat dilihat dengan melihat
tegangan tertinggi pada kurva tegangan-regangan. Lalu untuk elongasi, dapat ditentukan
melalui perbandingan perubahan panjang maksimum dengan panjang awal.
Secara teori jika nilai tegangan leleh nya memiliki nilai yang tinggi, maka sifat baja
tersebut getas karena kandungan karbon pada baja yang membuat kekakuan baja meningkat.
Kemudian jika nilai tegangan lelehnya rendah atau kecil maka sifat baja tersebut daktil karena
kandungan karbonnya yang relatif rendah dan kandungan alloy nya yang lebih tinggi. Hal itu
karena kekakuan baja turun akibat nilai karbon yang terkandung rendah. Selain itu kandungan
alloy yang menambah keliatan baja juga berpengaruh.
Kemudian penggunaan baja ulir dan baja polos sebagai sampel uji tidak memengaruhi nilai
kuat tarik baja karena penggunaan ulir pada baja bertujuan untuk membuat luas penampang
yang terkena beton segar meningkat dan membuat kompatibilitas beton bertulang meningkat.
Jika ada pengaruh dengan nilai kuat tarik baja, maka pengaruh yang disebabkan ulir pada baja
cenderung sangat kecil atau membuat grip pada alat menjadi slip.
Nilai nilai tegangan leleh yang beragam tidak dipengaruhi oleh ulir, diameter, dan
penampang baja. Secara teori hal itu dipengaruhi oleh kandungan dalam baja yang ada. Namun
pada percobaan ini, faktor-faktor yang membuat nilai tegangan leleh berbeda selain kandungan
dalam baja ialah akibat kesalahan pengukuran dan terutama keterbatasan alat dimana
pencatatan nilai beban dan regangan masih manual.
Tabel 3. 14 Data Tegangan Leleh, Tegangan Maksimum, dan Elongasi (Perpanjangan)

Tegangan
Tegangan Leleh
Data Maksimum Elongasi (%)
(MPa)
(MPa)
Baja Polos
425 529.1162 21,53
Diameter 8
Baja Polos
263.661 429.88562 23,07
Diameter 10

39
Tegangan
Tegangan Leleh
Data Maksimum Elongasi (%)
(MPa)
(MPa)
Baja Polos
Diameter 12 347.93 503.3 22.00
(Strain Gauge)
Baja Ulir
Diameter 10 449.15 594.9651 17.34
(Pendek)
Baja Ulir
Diameter 10 443.778 600.4053 17.61
(Panjang)
Baja Ulir
Diameter 13 331.89 505.13 23.15
(Pendek)
Baja Ulir
Diameter 13 426.13 581.085 19.58
(Panjang)
Baja Ulir
Diameter 16 341.098 572.558 16.00
(Panjang)
Baja Ulir
Diameter 16 425.874 529.1162 15.50
(Pendek)

40
BAB IV
KESIMPULAN

4.1.Hubungan Tegangan dan Regangan untuk tiap baja dapat dilihat pada grafik 3.1 sampai 3.9.
4.2. Tegangan leleh untuk tiap baja sebagai berikut :
Tegangan
Data
Leleh (MPa)
Baja Polos
425
Diameter 8
Baja Polos
263.661
Diameter 10
Baja Polos
Diameter 12 347.93
(Strain Gauge)
Baja Ulir
Diameter 10 449.15
(Pendek)
Baja Ulir
Diameter 10 443.778
(Panjang)
Baja Ulir
Diameter 13 331.89
(Pendek)
Baja Ulir
Diameter 13 426.13
(Panjang)
Baja Ulir
Diameter 16 341.098
(Panjang)
Baja Ulir
Diameter 16 425.874
(Pendek)
4.3. Tegangan ultimate untuk tiap baja adalah sebagai berikut :
41
Tegangan
Data
Ultimate (MPa)
Baja Polos
529.1162
Diameter 8
Baja Polos
429.88562
Diameter 10
Baja Polos
Diameter 12 503,294
(Strain Gauge)
Baja Ulir Diameter
600,405
10 (Panjang)
Baja Ulir Diameter
594,96
10 (Pendek)
Baja Ulir Diameter
505.13
13 (Panjang)
Baja Ulir Diameter
581,085
13 (Pendek)
Baja Ulir Diameter
572,557
16 (Panjang)
Baja Ulir Diameter
529,116
16 (Panjang)
4.4. Elongasi dan Pengurangan Luas Penampang tiap baja sebagai berikut :

Perubahan Luas
Data Elongasi (%)
Permukaan(%)
Baja Polos
21.53 -
Diameter 8
Baja Polos
23.07 66.34
Diameter 10
Baja Polos
22 60.17
Diameter 12

42
Baja Ulir Diameter
17.61 45.72
10 (Panjang)
Baja Ulir Diameter
17.34 -
10 (Pendek)
Baja Ulir Diameter
23.15 27.48
13 (Panjang)
Baja Ulir Diameter
19.58 34.38
13 (Pendek)
Baja Ulir Diameter
15.50 47.02
16
Baja Ulir Diameter
16 39.46
16
4.5. Modulus Elastis baja yang menggunakan strain gauge dengan kriteria baja polos diameter
12 ialah 197525 MPa.

43
44

Anda mungkin juga menyukai