Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan karunianya yang begitu besar, penyusun dapat menyelesaikan Tugas Struktur Baja II
dengan baik.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu, memberikan saran, motivasi, dan bimbingannya yang sangat bermanfaat
5. Teman Program Studi Teknik Sipil Universitas Janabadra yang telah membantu
6. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebut satu-persatu yang selalu siap
membatu.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. BAB I ........................................................................................................................ 1
2. BAB II ....................................................................................................................... 6
BATANG ...........................................................................................................
............. 6
BATANG ....................................................................................................... 7
KUDA …...................................................................................................... 25
4. LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Struktur baja dapat di definisikan sebagai rangkaian batang-batang baja yang saling
berhubungan yang kokoh dengan maksud untuk dapat menahan beban dari atasnya maupun berat
sendiri. Konstruksi baja yang dapat digunakan antara lain adalah baja INP, IWF, baja siku, baca
UNP, CNP. Keuntungan suatu konstruksi yang terbuat dari baja adalah kekokohannya dan
mudah dirangkai dengan bentuk yang dikehendaki dalam bentang yang lebar maupun tinggi,
sehingga mempercepat pengerjaan, walaupun juga memiliki kelemahan diataranya adalah mudah
terjadi kerusakan bila terjadi kontak dengan lingkungan korosif seperti dekat laut. Untuk itu
perlu diberi pelapis agar terhindar dari korosi seperti mengganakan cat, plastik maupun lapis
galvanis. Hubungan yang kokoh ini dalam rangka atap baja diwujudkan dengan rangkaian
batang yang membentuk segitiga, sehingga apapun bentuk atapnya perlu dibagi-bagi menjadi
segmen-segmen yang berbentuk segitiga, dengan gaya yang bekerja batang tersebut berupa gaya
tarik atau gaya tekan, dalam batang struktur atap baja tidak diperkenankan terdapat gaya lentur.
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………..
Pada perkembangannya hingga tahun 1850 perencanaan struktur merupakan suatu seni
yang berdasarkan pada intuisi untuk menentukan ukuran dan susunan elemen struktur. Dengan
pengambilan keputusan, namun tidak diikuti secara membabibuta. Pengalaman intuisi seorang
ahli struktur digabungkan dengan hasil-hasil perhitungan ilmiah akan menjadi suatu dasar proses
Tujuan dari perencanaan struktur rmenurut tata cara perencanaan Struktur Baja Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002) adalah menhasilkan suatu struktur yang stabil, cukup
kuat, mampulayan, awet, dan memenuhi tujuantujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan
pelaksanaan. Suatu strukur disebut stabil jika tidak mudah terguling, miring, atau tergeser
selama umur rencana bangunan. Resiko terhadap kegagalan struktur dan hilangnya
kemampulayanan selama umur rencana nya juga harus diminimalisir dalam batas-batas yang
masih dapat diterima. Suatu struktur yang awet semestinya tidak memerlukan biaya perawatan
Perncanaan adalah sebuah proses untuk mendapatkan suatu hasil yang optimum. Suatu
a. Biaya minimum
b. Berat minimum
Mutu Baja = BJ 41
mengklasifikasikan mutu dari material baja menjadi lima kelas mutu sebagai berikut :
Table 1.1 Sifat – sifat Mekanis Baja Struktur
TeganganPutus TeganganLeleh
Regangan
minimum, minimum,
Jenis Baja Minimum (%)
(MPa) (MPa)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
1. BJ 41
2. Factor reduksi kuat bahan (pasal 6.8 tabel 6.4-2 SNI 03-1729-2002)
• Balok = 0,90
• Pengaku = 0,90
e. Sambungan baut
f. Sambungan las
1.5 PEMBEBANAN
Berdasar akan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul
a. 1.4 D
Dengan :
Lo : beban hidup diatap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, pelatan,
dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak
W : beban angin
j) Mutu Baja = BJ 41
β
α 30o
S
L
Batang A1 s.d. A10 = A – L, Sudut α = 30o
h
Total Panjang kaki kuda-kuda sisi atas : (A-L) V
30o 20o
AS = 20m (1/2 lebar kuda-kuda) A S
20
AL = ----------------
Cos 30o
= 23,09 m
========
Dengan ukuran segmen yang sama, maka jarak antar titik buhul, yaitu batang (A)(C)
batang sisi kanan (B)(C’) = A1’ = A2’ = A3’ = A4’ = A5’ = A6’ = A7’ = A8’ =
A9’ = A10’
23,09 m
= -----------------
10 segmen
= 23,09 x 0,5
= 11,55 m
Maka VS = LS - LV
= 11,55 – 4,40
= 7,15 m
========
Pada ∆ AVS
7,15m
Tan β = -----------------
20m
= 0,3573
β = arc tan(0,3573)
20
AV = --------------------
Cos 19o 40’ 19”
= 21,240 m
Dengan ukuran segmen yang sama, maka jarak antar titik buhul, yaitu batang (B)(M)
batang sisi kanan (B)(C’) = C1’ = C2’ = C3’ = C4’ = C5’ = C6’ = C7’ = C8’ = C9’
= C10’
21,240 m
= -----------------
10 segmen
= 2,124 m atau 2124 mm
==================
(C) A2
2.3.3. Batang B1 – B10, Titik Buhul C – M, sampai L – V D1
A1 B1
C1 = C2 = Ci = 2,309 ; C1 – C10 = 10 segmen (M)
30o 20o
(A) S
B1 = 1/10 x 4,40 m = 0,44m = 440mm
= 0,150 m = 150 mm
SW = C2 – VS
= 2,124 – 0,150
= 1,974 m
= 0,413 m
CW =D 1= √ CS2 + SW 2
¿ √ 0,4132 +1,974 2
= 2,019 m
========
Dengan langsung Segitiga ACN, sudut γ CAN = 10o 60’ 19” ; CN = D1:
Batang AC = A1 = 2,309 m
AN = C1 + C2 = 4,248 m
D 1=2.019 m Sama
===========
Segitiga ADO, sudut γ DAO = 10o 60’ 19” ; DO = D2 :
D 2=2.007 m
===========
D 3=2.090 m
===========
D 4=2. 257 m
===========
D 5=2. 491 m
===========
D 6=2.776 m
===========
D 7=3 . 098 m
===========
D 8=3. 445 m
===========
D 9=3.812 m
===========
2.3.5.
PANJAN
NO BATANG KODE
G (mm')
1 A1 = A1' 2309
2 A2 = A2' 2309
BL KAKI KUDA-KUDA
3 A3 = A3' 2309
4 A4 = A4' 2309
5 A5 = A5' 2309
6 A6 = A6' 2309
7 A7 = A7' 2309
8 A8 = A8' 2309
9 A9 = A9' 2309
10 A10 = A10' 2309
11 C1 = C1' 2265
12 C2 = C2' 2265
BL TARIK KUDA-KUDA
13 C3 = C3' 2265
14 C4 = C4' 2265
15 C5 = C5' 2265
16 C6 = C6' 2265
17 C7 = C7' 2265
18 C8 = C8' 2265
19 C9 = C9' 2265
20 C10 = C10' 2265
21 B1 = B1' 440
22 B2 = B2' 880
BL TIANG KUDA-KUDA
23 B3 = B3' 1320
24 B4 = B4' 1760
(KI-KA)
25 B5 = B5' 2200
26 B6 = B6' 2640
27 B7 = B7' 3080
28 B8 = B8' 3520
29 B9 = B9' 3960
30 B10
BL
SK
31 D1 = D1' 2017
O
PANJAN
NO BATANG KODE
G (mm')
32 D2 = D2' 2007
33 D3
OR DIAGONAL = D3' 2090
34 D4 = D4' 2257
35 D5 = D5' 2491
36 D6 = D6' 2776
37 D7 = D7' 3098
38 D8 = D8' 3445
39 D9 = D9' 3812
TOTAL PANJANG BTG KEMBAR 89535
X 2 179070
BTG
30 B10 4400
TENGAH
TOTAL PANJANG SELURUH BTG 183470
183.47 m'