i
1 February 19, 2021 Sugilar Edward Van Martino
Versi Tanggal Keterangan Diperiksa Disetujui
Asis. TA Struktur TA Struktur
ii
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
DAFTAR ISI
3 PEMODELAN STRUKTUR............................................................................................................. 52
5 ANALISIS PONDASI........................................................................................................................ 81
6 DESAIN PONDASI............................................................................................................................ 92
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.3 Peta respons spektrum percepatan pada 0.2 detik (SS).....................................5
Gambar 2.9 Peta Percepatan Puncak Batuan Dasar (PGA) Untuk Probabilitas
terlampaui 7% Dalam 75 Tahun......................................................................................................... 35
Gambar 2.10 Peta Daerah Gempa 2013 Untuk Percepatan 0.2 Detik Di Batuan Dasar
Untuk Probabilitas Terlampaui 7% Dalam 75 Tahun................................................................35
Gambar 2.11 Peta Daerah gempa 2013 Untuk Percepatan 1 Detik DI Batuan Dasar
Untuk Probabilitas terlampaui 7% Dalam 75 Tahun.................................................................36
Gambar 5.1 Tiga Tipe Kondisi Ujung Tiang Pondasi Saat Dibebani Lateral.....................83
Gambar 5.8 Korelasi Undrained Shear Strength (cu) Terhadap Nilai SPT Tanah
Lempung (Terzaghi & Peck, 1967)..................................................................................................... 89
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Gambar 5.9 Ilustrasi perubahan momen pada struktur atas menjadi gaya aksial pada
tiang................................................................................................................................................................ 89
Gambar 5.10 Ilustrasi perubahan torsi pada struktur atas menjadi gaya lateral pada
tiang................................................................................................................................................................ 90
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Kretieria Desain Material Abutment, Pilar dan Pile Cap........................................14
Tabel 2.23 Faktor beban yang bekerja pada beban aliran air dan benda hanyutan.....31
Tabel 2.24 Koefisien Seret dan Angkat untuk Aneka Bentuk Pilar.......................................32
Tabel 2.26 Faktor Beban pada Tekanan Hidrostatis dan Gaya Apung................................33
Tabel 2.30 Faktor Amplikasi Untuk Periode 0 Detik Dan 0.2 Detik (FPGA/Fa)..............37
Tabel 2.31 Besarnya nilai faktor ampilifikasi untuk periode 1 detik (Fv).......................37
Tabel 5.4 Modulus of Subgrade Reaction (k) and Soil Strain (E50).........................................88
Gambar 1.3 Peta respons spektrum percepatan pada 0.2 detik (SS)
Dari peta tersebut didapat grafik respons spektrum untuk masing-masing jenis tanah
sebagai berikut:
Beban Permanen
o MS = beban mati komponen struktural dan nonstruktural jembatan
o MA = beban mati perkerasan dan utilitas
o TA = gaya horisontal akibat tekanan tanah
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Beban Transien
o SH = gaya akibat susut/rangkak
o TB = gaya akibat rem
o TR = gaya sentrifugal
o TC = gaya akibat tumbukan kendaraan
o TV = gaya akibat tumbukan kapal
o EQ = gaya gempa
o BF = gaya friksi
o TD = beban lajur “D”
o TT = beban truk “T”
o TP = beban pejalan kaki
o SE = beban akibat penurunan
o ET = gaya akibat temperatur gradien
o EF = gaya apung
o EWs = beban angin pada struktur
o EWL = beban angin pada kendaraan
Faktor beban mati yang digunakan adalah dapat dilihat pada berikut:
Tabel 1.1 Faktor beban mati pada kombinasi pembebanan
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
terlindung dari korosi, memiliki system lapis pelindung (coating) atau proteksi
katodik (cathodic protection) yang berusia panjang. Baja tulangan dan baja
prategang pada komponen beton yang terekspos udara atau air harus terlindung
secara memadai dengan salah satu atau kombinasi dari pelindung epoxy dan/atau
galvanis, selimut beton, kepadatan beton, komposisi kimia beton, pengecatan
permukaan beton atau proteksi katodik. Baja prategang di dalam selongsong
harus di injeksi dengan graut (grouts) atau tindakan lain yang melindungi dari
korosi. Bahan yang terbuat dari aluminium harus diinsulasi secara elektrikal dari
komponen baja dan beton. Perlindungan juga harus tersedia untuk material yang
mudah rusak akibat radiasi sinar matahari dan polusi udara. Pertimbangan lebih
harus diberikan terkait dengan keawetan material yang berhubungan langsung
dengan tanah dan/atau air. Jembatan harus dirancang untuk dapat
meminimalkan pengaruh yang dapat mempercepat kerusakan pada komponen
akibat bentuk dan geometri elemen yang ada (self-protecting measures). Sebagai
contoh, tindakan berikut ini dapat dilakukan, namun tidak terbatas padahal
tersebut saja misalnya, menyediakan kemiringan yang cukup pada permukaan
atas pilar dan kepala jembatan untuk dapat mengeluarkan air yang turun akibat
penggunaan sambungan lantai tipe terbuka.
3) Mudah Diperiksa (Inspectability)
Tangga inspeksi, jalan pemeriksaan, catwalk, lubang pemeriksaan yang tertutup,
akses penggantian lampu penerangan dan sebagainya harus disediakan ketika
tujuan pemeriksaan dinilai tidak mudah diperoleh.
4) Mudah Dipelihara (Maintainability)
Sistem struktur tertentu yang diperkirakan kegiatan pemeliharaannya sulit
dilakukan harus dihindari. Daerah di sekitar dudukan perletakan dan di bawah
sambungan lantai harus dirancang untuk pendongkrakkan, pembersihan,
perbaikan dan penggantian perletakan dan sambungan. Titik pendongkrakan
harus di tentukan dalam rencanan dan struktur harus dirancang untuk gaya
pendongkrakan yang diperlukan. Lubang - lubang (cavities) dan sudut - sudut
yang dapat mengundang manusia atau hewan harus dihindari atau dibuat
tertutup.
5) Keamanan dan Kenyamanan Pengguna (Rideability)
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Lantai jembatan harus dirancang untuk menghasilkan pergerakan lalu lintas yang
mulus. Pada jalan yang diperkeras, pelat injak (structural transition slab) harus
dipasang diantara jalan pendekat dan kepala jembatan. Sudut pada sambungan
lantai beton yang terlewati oleh lalu lintas harus dilindungi dari kemungkinan
tergerus atau gompal. Apabila lantai beton tanpalapis permukaan aspal
digunakan, pertimbangan harus diberikan untuk menyediakan ketebalan
tambahan +10mm untuk keperluan penyesuaian profil lantai dengan cara
penggerindaan (grinding) dan sebagai kompensasi berkurangnya ketebalan
akibat tergerus.
6) Utilitas
Jika diperlukan perlengkapan harus dibuat untuk mendukung dan memelihara
tempat terpasangnya utilitas.
7) Perubahan Bentuk (Deformation)
Jembatan harus direncanakan sedemikan rupa untuk menghindari pengaruh
struktural dan psikologi yang tidak diinginkan akibat perubahan bentuk yang
terjadi, dalam hal iniperhitungan tambahan juga harus diberikan pada jembatan
bersudut (skewed), Batasan lendutan ijin berdasarkan bahan jembatan dan tipe
struktur.
8) Pertimbangan Pelebaran di Masa Depan
Untuk keperluan ini pada jembatan gelagar, kapasitas balok terluar (exterior
beams) harus dihitung setara dengan balok lainnya (interior beams) kecuali jika
diasumsikan tidak mungkin/tidak akan untuk dilakukan pelebaran jembatan di
masa yang akan datang. Untuk hal yang sama, pertimbangan pada saat
perencanaan bangunan bawah juga perlu dilakukan untuk memungkinkan
menerima beban pada kondisi jembatan yang telahdiperlebar.
9) Kemudahan Dikerjakan (Constructability)
Suatu jembatan tidak hanya harus dapat direncanakan dengan baik, namun juga
harus dapat dilaksanakan/dibangun, oleh karena itu seorang perencana juga
harus memiliki wawasan tentang teknik-teknik konstruksi jembatan dan
komponen komponennya sehingga gambar yang diterbitkan dari proses
perencanaan dapat dilaksanakan.
10) Ekonomis
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Desain atau rencana yang baik akan memperhatikan faktor ekonomis dari
sumber pendanaan untuk pelaksanaan jembatan tersebut kelak setelah selesai
direncanakan. Pemilihan tipe bangunan atas penentuan jumlah dan panjang
bentang dan sebagainya akan menentukan seberapa besar biaya yang diperlukan
untuk membangun jembatan tersebut. Tipe jembatan serta komponen yang
digunakan juga menentukan besar kecilnya life cyclecost dari jembatan. Biaya
total jembatan (total cost) akan mencakup biaya awal pembangunan (initial cost),
biaya pengoperasian (operational cost) dan biaya pemeliharaan/penggantian
komponen (maintenance cost) yang harus menjadi pertimbangan pada saat
perencanaan jembatan.
11) Ruang Bebas Vertical dan Horizontal
Ruang bebas horisontal dan vertikal di bawah jembatan disesuaikan kebutuhan
lalu lintas kapal dengan mengambil free-board minimal 1,0 meter dari muka air
banjir. Ruang bebas vertikal jembatan di atas jalan
Tabel 2.4 Kretieria Desain Material Abutment, Pilar dan Pile Cap
Mutu Baja
Diameter 13 mm U39
Tulangan
Sumber: SNI 1725-2016
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
3) Pondasi
Material yang digunakan untuk pondasi harus memenuhi kriteria sebagaimana
ditunjukan pada Tabel 2.3 berikut ini:
Faktor Beban
Jangka
KMSU
Waktu Deskripsi KMSS
Biasa Terkurangi
Baja, Aluminium 1,0 1,1 0.9
Beton Pra-cetak 1.0 1.2 0.85
Tatap
Beton di cor di tempat 1.0 1.3 0.75
kayu 1.0 1.4 0.7
Sumber: SNI 1725-2016
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Faktor Beban
Jangka KMAU
Waktu Deskripsi KMAS
Biasa Terkurangi
Keadaan Umum 1,0 2.0 0.7
Tetap
Keadaan Khusus 1.0 1.4 0.8
Sumber: SNI 1725-2016
Faktor Beban
Jangka Waktu
KSR
S
KSRU
Tetap 1,0 1.0
Sumber: SNI 1725-2016
d) Pengaruh Pra-tegang
Pra-tegang akan menyebabkan pengaruh sekunder pada komponen-
komponen yang terkekang pada bangunan statis tak tentu. Pre-tegang
harus diperhitungkan sebelum dan sesudah kehilangan tegangan dalam
kombinasinya dengan beban-beban lainnya. Nilai beban pengaruh
prategang yaitu 1 untuk kondisi ultimit dan 1 untuk kondisi servis seperti
yang ditunjukkan pada table berikut:
e) Tekanan Tanah
Perencanaan abutment pada struktur jembatan terdapat beberapa beban
yang bekerja diantaranya yaitu beban tanah. Beban tanah pada abutement
terdiri dari empat beban yaitu, tekanan tanah vertical, tekanan tanah lateral
aktif, tekanan lateral pasif dan tekanan lateral dalan keadaan diam. Nilai
beban beban tanah yaitu 1,12-1,8 untuk kondisi ultimit dan 1 untuk kondisi
servis seperti yang dihitung dengan menggunakan faktor beban berikut:
Faktor Beban
Jangka
Deskripsi KTBU
Waktu KTBS
Biasa Terkurangi
Tekanan Tanah Vertical 1,0 1,25 0,80
pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini
adalah setara dengan beban tanah setebal 0,6 m yang bekerja secara merata
pada bagian tanah yang dilewati oleh beban lalu lintas tersebut.
f) Pengaruh Tetap Pelaksanaan
Pengaruh pelaksanaan merupakan pengaruh yang disebabkan oleh metoda
dan urutan pelaksanaan jembatan, biasanya mempunyai kaitan dengan
aksi-aksi lainnya seperti pra-penegangan dan berat sendiri. Dalam
menentukan beban pengaruh pelaksanaan digunakan faktor beban yaitu
1,25 untuk kondisi ultimit dan 1 untuk kondisi servis seperti yang
ditunjukkan pada table berikut:
Faktor Beban
Jangka Waktu KPLU
KPLS
Biasa Terkurangi
Tetap 1,0 1,25 0,8
Sumber: SNI 1725-2016
Faktor Beban
Jangka Waktu S
KTD KTDU
Sementara 1,0 1.8
Sumber: SNI 1725-2016
Penyebaran beban “D” pada arah melintang seperti ditunjukan pada Gambar 2.4
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
(1) Beban “D” harus disusun pada arah melintang sedemikian rupa
sehingga menimbulkan momen maksimum. Penyusunan komponen-
komponen UDL dan KEL dari beban “D” arah melintang harus sama.
(2) Bila lebar jalur kendaraan jembatan kurang atau sama dengan 5.5
m, maka beban “D” harus ditempatkan pada seluruh jalur dengan
intensitas 100%.
(3) Apabila lebar jalur lebih besar dari 5,5 m beban “D” harus
ditempatkan pada jumlah lajur lalu lintas rencana (nI) yang
berdekatan, dengan intensitas 100%. Hasilnya adalah beban garis
ekivalen sebesar nI x 2.75 q kN/m dan beban terpusat ekivalen
sebesar nI x 2.75 p kN, kedua-duanya bekerja berupa garis (strip)
pada jalur selebar nI x 2.75 m. Lajur lalu lintas rencana yang
membentuk strip ini bisa ditempatkan dimana saja pada jalur
jembatan. Beban “D” tambahan harus ditempatkan pada seluruh
lebar sisa dari jalur dengan intensitas sebesar 50%.
Terlepas dari panjang jembatan atau susunan bentang, hanya ada satu
kendaraan truk “T” yang bisa ditempatkan pada satu lajur lalu lintas
rencana.
50 kN 225 kN 225 kN
kN kN
125mm 25 kN 500mm 112.5 500mm 112.5 kN
kN
2,75 m
Lajur “ D”
e) Beban Rem
Beban rem bekerja kearah lateral kearah memanjang jembatan, beban rem
diperhitungkan berdasarkan berat muatan lalu lintas pada struktur
jembatan. Faktor beban pada perhitungan beban rem yaitu 1.8 untuk
kondisi ultimit dan 1 untuk kondisi servis seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut ini:
Faktor Beban
Jangka Waktu S
KTB KTBU
Sementara 1,0 1.8
Sumber: SNI 1725-2016
Bekerjanya gaya-gaya di arah memanjang jembatan, akibat gaya rem dan
traksi, harus ditinjau untuk kedua jurusan lalu lintas. Pengaruh ini
diperhitungkan senilai dengan gaya rem sebesar 5% dari beban lajur D
yang dianggap ada pada semua jalur lalu lintas, tanpa dikalikan dengan
faktor beban dinamis dan dalam satu jurusan. Gaya rem tersebut dianggap
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
f) Gaya Sentrifugal
Jembatan yang mempunyai lengkung horizontal, harus diperhitungkan
gaya sentrifugal akibat pengaruh pembebanan lalu lintas untuk seluruh
bagian struktur. Faktor beban yang bekerja pada pada gaya sentrifugal
yaitu 1,8 untuk kondisi ultimit dan 1 untuk kondisi servis, seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut:
Faktor Beban
Jangka Waktu
K TR
S
KTRU
Sementara 1,0 1.8
Sumber: SNI 1725-2016
Beban lalu lintas dianggap bergerak pada kecepatan tiga perempat dari
kecepatan rencana. Gaya sentrifugal harus bekerja secara bersamaan
dengan beban “D” atau “T” dengan pola yang sama sepanjang jembatan.
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
dimana :
TTR = Gaya sentrifugal yang bekerja pada bagian
jembatan
TT = Pembebanan lalu lintas total yang bekerja pada
bagian yang sama (TTR dan TT mempunyai satuan
yang sama)
V = Kecepatan lalu lintas rencana (km/jam).
R = Jari-jari lengkungan.
Faktor Beban
Jangka Waktu
KTTS KTTU
Sementara 1,0 1.8
Sumber: SNI 1725-2016
6
Pejalan kaki yang berdiri sendiri dan bangunan atas jembatan
0
0 20 40 60 80 100 120
Faktor Beban
Jangka Waktu KTC
S KTCU
Sementara 1,0 1.0
Sumber: SNI 1725-2016
3. Aksi Lingkungan
a) Penurunan
Jembatan harus direncanakan untuk bisa menahan terjadinya
penurunan yang diperkirakan, termasuk perbedaan penurunan,
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
sebagai aksi daya layan. Faktor beban yang bekerja pada beban
penurunan yaitu 1 untuk kondisi servis, seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Faktor Beban
Jangka Waktu
KESS KESU
Tetap 1,0 Tidak bisa dipakai
Sumber: SNI 1725-2016
Pengaruh penurunan mungkin bisa dikurangi dengan adanya rangkak
dan interaksi pada struktur tanah.
b) Pengaruh Temperatur
Faktor beban yang bekerja pada beban temperature yaitu 1 untuk
kondisi servis dan 1.2 untuk kondisi ultimit, seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut:
Faktor Beban
Jangka Waktu KETU
KETS
Biasa Terkurangi
Sementara 1,0 1,2 0,8
Sumber: SNI 1725-2016
Pengaruh temperatur dibagi menjadi :
(a) Variasi pada temperatur jembatan rata-rata
(b) Variasi temperatur di dalam bangunan atas jembatan (perbedaan
temperatur).
Variasi jembatan rata-rata digunakan dalam menghitung pergerakan
dalam perletakan dan sambungan pelat lantai dan untuk menghitung
beban akibat terjadinya pengekangan dari pergerakan tersebut.
Variasi temperatur rata-rata berbagai tipe bangunan jembatan
diberikan dalam tabel 2.21. Besarnya harga koefisien perpanjangan dan
modulus elastisitas yang digunakan untuk menghitung besarnya
pergerakan dan gaya yang terjadi diberikan dalam
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Tabel 2.25 Faktor beban yang bekerja pada beban aliran air dan benda hanyutan
Faktor Beban
Jangka Waktu S
KTF KTCU
Sementara 1,0 2.0 – 1.5
Sumber: SNI 1725-2016
Gaya seret nominal ultimate pada pilar akibat aliran air tergantung
pada kecepatan sebagai berikut:
TEF = 0,5 CD (VS)² AD kN
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
dimana:
VS = Kecepatan air rata-rata (m/det).
CD = Koefisien serat
AD = Luas proyeksi pilar tegak lurus arah aliran (m²) dengan tinggi
sama dengan kedalaman aliran
Tabel 2.26 Koefisien Seret dan Angkat untuk Aneka Bentuk Pilar
0.8
1.4
0.7
0.7
Tabel 2.28 Faktor Beban pada Tekanan Hidrostatis dan Gaya Apung
Faktor Beban
Jangka KEUU
Waktu KEUS
Biasa Terkurangi
1.0
Sementara 1,0 1.0(0.9)
(1.1)
Sumber: SNI 1725-2016
Permukaan air rendah dari tinggi harus ditentukan selama umur
bangunan dan digunakan untuk menghitung tekanan hidrostatis dan
daya apung dalam menghitung pengaruh tekanan hidrostatis,
kemungkinan adanya gradien hidrolis yang mungkin terjadi melintang
bangunan harus diperhitungkan.
e) Beban Angin
Faktor beban yang bekerja pada beban angin yaitu 1 untuk kondisi
servis dan 1.2 untuk kondisi ultimit, seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Faktor Beban
Jangka Waktu
K EW
S
KEWU
Sementara 1,0 1.2
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Lokasi
Keadaan Sampai 5 km dari > 5 km dari
Batas pantai pantai
Ultimate 35 m/s 30 m/s
Sumber: SNI 1725-2016
f) Beban Gempa
Faktor beban yang bekerja pada bebangempa yaitu 1 untuk kondisi
ultimit, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Gambar 2.15 Peta Percepatan Puncak Batuan Dasar (PGA) Untuk Probabilitas
terlampaui 7% Dalam 75 Tahun
Gambar 2.16 Peta Daerah Gempa 2013 Untuk Percepatan 0.2 Detik Di Batuan Dasar
Untuk Probabilitas Terlampaui 7% Dalam 75 Tahun
Draft Laporan Analisis Struktur Jembatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Gambar 2.17 Peta Daerah gempa 2013 Untuk Percepatan 1 Detik DI Batuan Dasar
Untuk Probabilitas terlampaui 7% Dalam 75 Tahun
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
g) Faktor Situs
Untuk penentuan respons spektra di permukaan tanah, diperlukan suatu
faktor amplifikasi pada periode nol detik, periode pendek (T=0,2 detik) dan
periode 1 detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi getaran
terkait percepatan pada getaran periode nol detik (F PGA), faktor
amplifikasi periode pendek (Fa) dan faktor amplifikasi terkait percepatan
yang mewakili getaran periode 1 detik (Fv). Tabel 2 dan Tabel memberikan
nilai-nilai FPGA, Fa, dan Fv untuk berbagai klasifikasi jenis tanah.
Tabel 2.32 Faktor Amplikasi Untuk Periode 0 Detik Dan 0.2 Detik (FPGA/Fa)
Tabel 2.33 Besarnya nilai faktor ampilifikasi untuk periode 1 detik (Fv)
39
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Untuk periode lebih besar atau sama dengan T0, dan lebih kecil atau
sama dengan TS, respons spektra percepatan, Csm adalah sama dengan
SDS.
40
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Untuk periode lebih besar dari TS, koefisien respons gempa elastik (Csm)
didapatkan dari persamaan berikut :
41
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
42
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
(5) Penggunaan
Gaya gempa harus diasumsikan untuk dapat bekerja dari semua arah
lateral. Faktor modifikasi respons (R) yang sesuai harus digunakan di
kedua arah sumbu orthogonal bangunan bawah. Pilar tipe dinding dapat
dianalisis sebagai kolom tunggal dalam arah sumbu lemah.
43
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
i) Aksi-Aksi Lainnya
(1) Gesekan pada Perletakan
Faktor beban yang bekerja pada gesekan pada perletakan yaitu untuk
kondisi servis, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Faktor Beban
Jangka Waktu KFBU
KFBS
Biasa Terkurangi
Tetap 1.0 1.3 0.8
Sumber: SNI 03-2833-2016
44
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
j) Kombinasi Pembebanan
(1) Tegangan Kerja Rencana
Kombinasi beban untuk perencanaan berdasarkan tegangan kerja
berikut ini.
Kombinasi No.
Gaya
1 2 3 4 5 6 7
Aksi Tetap X X X X X X X
Beban Lalu Lintas X X X X - - X
Pengaruh temperature - X - X - - -
Arus/Hanyutan/
X X X X X - -
Hidro/daya apung
Beban Angin - - X X - - -
Pengaruh Gempa - - - - X - -
Beban Tumbukan - - - - - - X
Beban Pelaksanaan - - - - - X -
Tegangan berlebihan
Nil 25 25 40 50 30 50
Yang diperbolehkan
% % % % % %
Sumber : Bridge Management System (BMS), 1992
45
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Kombinasi Beban
Gaya
1 2 3 4 5 6
Aksi Tetap X X X X X X
Beban lajur ‘D’ atau beban truk ‘T’ X o o o o
Gaya Rem atau Gaya sentrifugal X o o o o
Beban Pejalan kaki X
Gesekan pada perletakan o o X o o o
Pengaruh temperatur o o X o o o
Arus/Hanyutan/Hidro/daya apung o o X o o
Beban Angin o o X o
Beban Gempa
Beban Tumbukan
Pengaruh Getaran X X
Beban Pelaksanaan X
Sumber : Bridge Management System (BMS), 1992
46
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Kombinasi Beban
Gaya
1 2 3 4 5 6
Aksi Tetap X X X X X X
Beban lajur ‘D’ atau beban truk ‘T’ X o o o
Gaya Rem atau Gaya sentrifugal X o O o
Beban Pejalan kaki X
Gesekan pada perletakan o o O o o
Pengaruh temperatur o o O o o
Arus/Hanyutan/Hidro/daya apung o X o o
Beban Angin O O X o
Beban Gempa X
Beban Pelaksanaan X
Sumber: Bridge Management System (BMS), 1992
47
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
48
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
49
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
50
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
yang ditinjau, sehingga dapat diketahui potensi korosi pada selimut beton
tersebut.
2.2.6 Persyaratan Pemeliharaan dan Akses Inspeksi
Persyaratan Pemeliharaan
Pekerjaan yang diklasifikasikan sebagai pemeliharaan kinerja jembatan yaitu setiap
pekerjaan yang dilakukan untuk membersihkan elemen- elemen jembatan
memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan atau memelihara kondisi bagian-bagian
jembatan guna menjaga kinerja jembatan yang disyaratkan (jika dinyatakan dalam
Kontrak). Penyedia dalam melaksanakan pemeliharaan rutin dan atau perbaikan
ringan harus melakukan pengendalian lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan dan
memasang rambu-rambu peringatan bagi pengguna jembatan untuk mencegah
kecelakaan lalu lintas. Penyedia harus bertanggung jawab atas pekerjaan
pemeliharaan kinerja jembatan yang telah selesai dilaksanakan dan harus segera
memperbaiki kembali setiap terjadinya kerusakan kembali sesuai indikator kinerja
jembatan yang disyaratkan selama masa pelaksanaan. Adapun klasifikasi pekerjaan
pemeliharaan kinerja elemen jembatan meliputi:
a) Pembersihan Jembatan
Pembersihan jembatan meliputi pekerjaan pembersihan sampah' kotoran
yang ada pada bangunan atas jembatan termasuk sumbatan pada pipa cucuran
dan drainase lantai jembatan landasan bangunan bawah daerah jalan pendekat
serta daerah aliran sungai' 100 meter arah hulu hilir jembatan.
Kerusakan beton pada elemen non struktural merupakan retak akibat susut
(retak buaya) yang tidak menimbulkan dampak penurunan kapasitas pada
struktur jembatan
b) Pengecatan Sederhana
Pengecatan sederhana meliputi pekerjaan pengecatan baja pada sandaran
parapet kerb dan elemen-elemen jembatan yang mudah dijangkau dan tidak
mempunyai nilai struktural.
c) Penggantian Baut
Penggantian baut meliputi pekerjaan penggantian baut mutu tinggi yang
longgar dengan jumlah maksimum, 2 buah dari total jumlah baut yang berada
pada titik buhul jembatan rangka baja atau sambungan gelagar.
d) Perbaikan Pasangan Batu
51
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
52
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan inspeksi jembatan
diantaranya yaitu akses inspeksi jembatan. Inspeksi jembatan harus dilakukan sesuai
dengan petunjuk urutan pemeriksaan, sesuai dengan yaitu dimulai dari salah satu
ujung bangunan bawah jembatan ke ujung jembatan yang lainnya. Alur akses inspeksi
jembatan ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Akses dalam melakukan inspeksi perbaikan bearing pad dan pemeliharaan pipa
dapat dilakukan dari bagian bawah struktur jembatan. Akses menuju bagian bawab
struktur jembatan dapat melalui tangga inspeksi yang terdapat pada bagian sisi
jembatan.
Pekerjaan pemeliharaan lampu, ekspansion joint dan serta kabel eksternal dapat
melalui bagian sisi atas jembatan, dalam melakukan inspeksi jembatan juga perlu
memerhatikan aspek keselamatan kerja.
53
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
3 PEMODELAN STRUKTUR
3.1 Pemodelan Girder
Struktur girder dimodelkan sebagai elemen garis dengan beban prategang sebagai
beban luar. Pemodelan girder dan pelat lantai pada program sebagai berikut:
54
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
55
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
PEDESTRIAN
Lebar Trotoar = 1m
Panjang Span = 35.8 m
Pedestrian = 5 kPa
Beban = 89.5 kN
2 2
QUDL = 9 kN/m QUDL = 9 kN/m
Panjang Jembatan = 35.8 m Panjang Jembatan = 35.8 m
Gaya Rem = 41.9405 kN Gaya Rem = 34.6465 kN
PREM/NODE = 41.9 kN PREM/NODE = 34.6 kN
INTERIOR EKSTERIOR
DL = 729.3 kN Total DL = 673.7 kN
SDL = 64.6 kN Total SDL = 339.3 kN
LL = 419.4 kN Total LL = 436.0 kN
REM = 41.9 kN REM = 34.6 kN
57
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
58
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Beban Hidup, LL
59
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
60
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur sisi bawah slab Jembatan Karangpanas yaitu
sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = 350 Cb = 110.70 mm
fc' = 29.05 MPa amax = 70.57 mm
Ec = 25332084.40 kN/m2 a = 22.81 mm
ec = 0.003 As min = 332.10 mm2
b1 = 0.850 As = 1408.19 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 1408.19 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 4.97 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 5D19 - 219
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 1000 mm
Tinggi, h = 250 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 19 mm
Diameter T. Geser, ds = 16 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 40 mm
db = 65.5 mm
d = 184.5 mm
Gaya Dalam
Mu = 78 kNm
61
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur sisi atas slab Jembatan Karangpanas yaitu sebagai
berikut:
62
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
63
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Beban DL terdiri dari berat girder, diafragma, RC plate dan pelat lantai jembatan.
64
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
65
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
66
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur sisi bawah pier head Jembatan Karang Panas yaitu
sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = 350 Cb = 1654.80 mm
fc' = 29.05 MPa amax = 1054.94 mm
Ec = 25332084.40 kN/m2 a = 46.46 mm
ec = 0.003 As min = 23534.01 mm2
b1 = 0.850 As = 6596.76 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 23534.01 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 30.00 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 30D32 - 74
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 2300 mm
Tinggi, h = 2830 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 32 mm
Diameter T. Geser, ds = 16 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 40 mm
db = 72 mm
d = 2758 mm
Gaya Dalam
Mu = 5773 kNm
67
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur sisi atas pier head Jembatan Karang Panas yaitu
sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = 350 Cb = 1654.80 mm
fc' = 29.05 MPa amax = 1054.94 mm
Ec = 25332084.40 kN/m2 a = 45.04 mm
ec = 0.003 As min = 23534.01 mm2
b1 = 0.850 As = 6395.13 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 23534.01 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 30 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 30D32 - 74
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 2300 mm
Tinggi, h = 2830 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 32 mm
Diameter T. Geser, ds = 16 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 40 mm
db = 72 mm
d = 2758 mm
Gaya Dalam
Mu = 5598 kNm
68
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan geser pier head Jembatan Karang Panas yaitu sebagai
berikut:
Perhitungan Tulangan Geser
0.85
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan Geser
K = 350 pw = 0.004
fc' = 29.05 MPa Vu.d/Mu = 1.000
Ec = 25332084.40 kN/m2 Vc 1 = 5698.28 kN
ec = 0.003 Vc2 = 5297.85 kN
b1 = 0.850 Vs = 546.15 mm
Data Teknis Material Tulangan Vs Max = 22793 kN
fy = 400 MPa Vs < Vsmax = ok
Es = 200000 MPa Spasi Max = 1379 mm
es = 0.002 Av min = 191.67 mm2
Faktor Reduksi Av = 49.51 mm2
LENTUR 0.80
GESER 0.75 N tulangan = 2 leg
TORSI 0.75
Dimensi Penampang TULANGAN GESER PERLU
Dimensi rencana 2D16-100
b = 2300 mm
h = 2830 mm SPASI ARAH ( 2300 )
Tulangan rencana D16-2220
du = 32 mm
n du = 30 bh
ds = 16 mm
spasi = 100 mm
Selimut beton
p = 40 mm
db = 72 mm
d = 2758 mm
Gaya Dalam As
w
Mu = bd 5773 kNm
Vu = 4383 kN
69
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan legde beam pier head Jembatan Karang Panas yaitu
sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Ledge Beam
Beban Interior Beban Exterior
Vu = 1835 kN Vu = 2341 kN
Nu = 367 kN Nu = 468 kN
Mu = 1119 kNm Mu = 1428 kNm
Mutu Beton
fc' = 30 MPa
fy = 400 MPa
m = 1.4
f = 0.7
Dimensi Korbel Dimensi Bearing
Av = 600 mm W = 600 mm
h = 1800 mm L = 450 mm
de = 1750 mm
Vn max = 13946.6 kN
Spasi Girder Int (S) Jarak Girder Tepi Ext ( c )
S = 2300 mm c = 1250 mm
Lebar Efektif Geser Lebar Efektif Lentur
beg = 2300 mm bel = 2300 mm
Perhitungan Punching Shear Resistane (Vn)
S/2 = 1150.00 m c is greater than S/2
c - 0.5W = 950.00 m c - 0.5W is less than de
f = 0.75
fVn 1 = 11790 kN Int & Ext (c is greater than S/2)
fVn 2 = 6602 kN Ext ( c is less tah S/2 and c-0.5W is less than de)
fVn 3 = 8842 kN Ext ( c is less tah S/2 and c-0.5W is greater than de)
Used Int = 11790 kN ok
Used Ext = 8842 kN ok
Check Concrete Bearing Stress (Pb)
2
Ab = 270000 mm f = 0.65
fPnb = 4475 kN ok
Perhitungan Tulangan
2 2
Avf = 2.04 mm /mm Af = 0.99 mm /mm
2 2
An = 0.57 mm /mm Ah = 2.34 mm /mm
2
Asmin = 5.25 mm /mm
2
As = 5.25 mm /mm
2
Spasi = 100 mm Adb = 283.53 mm
db = 19 mm Tmain = 1 bh
2
Spasi = 100 mm Ads = 132.73 mm
ds = 13 mm Thor = 2 kaki
Cek Tulangan Hanger
Spasi = 100 mm
bf = 3400 mm
dv = 16 mm n leg = 2
2
Vnc = 3764.09 Adv = 201 mm
Vnv = 4616.38
Vntot = 8380.47 check = ok
70
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Sketsa penulangan struktur pier head Jembatan Karang Panas yaitu sebagai berikut:
Sketsa Penulangan Struktur
Jenis Stuktur : Jembatan Kode Element
Lokasi/STA : Jembatan Karang Panas
Jenis Element : Pier Head (Girder to Slab) P1-P2
-
A : 30D32
B : 30D32
C : D16-100
D : D16-200
E : 7D19
F : 2D13-200
G : 2D13-100
H : D16-200
I : 4D16-100
J : 1D19-100
K : 3D16-100
71
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
72
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
P1 P7 P13
73
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
P1 P2 P3 P4 P5 P6
74
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Berikut adalah perhitungan gaya dalam momen pilecap yang dihitung dari beban
aksial masing-masing spun pile terhadap posisi badan pilar:
ULS_1 ULS_2 ULS_3 ULS_4 ULS_5 ULS_6 ULS_7 ULS_8
Elem ULS_1 ULS_2 ULS_3 ULS_4 ULS_5 ULS_6
_B _B _B _B _B _B _B _B
1 -857.5 -663.16 -774.33 -922.33 -838.7 -921.05 1119.8 -2126.7 576.44 -2670.1 617.43 -1193.8 -356.53 -2167.7
2 -857.5 -663.16 -774.33 -922.33 -838.7 -921.05 1011.13 -2235.4 685.11 -2561.4 255.19 -831.52 -718.77 -1805.5
3 -857.5 -663.16 -774.33 -922.33 -838.7 -921.05 902.46 -2344.1 793.79 -2452.7 -107.05 -469.28 -1081 -1443.2
4 -857.49 -663.16 -774.33 -922.33 -838.7 -921.05 793.79 -2452.7 902.46 -2344.1 -469.28 -107.05 -1443.2 -1081
5 -857.49 -663.16 -774.33 -922.33 -838.7 -921.05 685.11 -2561.4 1011.13 -2235.4 -831.52 255.19 -1805.5 -718.77
6 -857.49 -663.16 -774.33 -922.33 -838.7 -921.05 576.44 -2670.1 1119.8 -2126.7 -1193.8 617.43 -2167.7 -356.53
7 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -865.82 -865.89 -1409.2 -1409.3 -231.93 -2043.1 -231.95 -2043.1
8 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -974.49 -974.56 -1300.5 -1300.6 -594.17 -1680.9 -594.19 -1680.9
9 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1083.2 -1083.2 -1191.8 -1191.9 -956.41 -1318.6 -956.43 -1318.7
10 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1191.8 -1191.9 -1083.2 -1083.2 -1318.6 -956.41 -1318.7 -956.43
11 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1300.5 -1300.6 -974.49 -974.56 -1680.9 -594.17 -1680.9 -594.19
12 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1231.3 -1434.4 -1528.2 -1409.2 -1409.3 -865.82 -865.89 -2043.1 -231.93 -2043.1 -231.95
13 -1605.2 -2205.7 -2282.1 -1540.3 -2030.2 -2135.4 -2851.5 395.01 -3394.9 -148.35 -1081.3 -2892.5 -107.35 -1918.5
14 -1605.2 -2205.7 -2282.1 -1540.3 -2030.2 -2135.4 -2960.2 286.34 -3286.2 -39.68 -1443.5 -2530.3 -469.59 -1556.3
15 -1605.2 -2205.7 -2282.1 -1540.3 -2030.2 -2135.4 -3068.9 177.67 -3177.5 69 -1805.8 -2168 -831.83 -1194.1
16 -1605.2 -2205.7 -2282.1 -1540.3 -2030.2 -2135.4 -3177.5 69 -3068.9 177.67 -2168 -1805.8 -1194.1 -831.83
17 -1605.2 -2205.7 -2282.1 -1540.3 -2030.2 -2135.4 -3286.2 -39.68 -2960.2 286.34 -2530.3 -1443.5 -1556.3 -469.59
18 -1605.2 -2205.7 -2282.1 -1540.3 -2030.2 -2135.4 -3394.9 -148.35 -2851.5 395.01 -2892.5 -1081.3 -1918.5 -107.35
P1 -5145 -3979 -4646 -5534 -5032.2 -5526.3 5088.73 -14390 5088.73 -14390 -1729 -1729 -7572.7 -7572.7
Long
P7 -7388 -8606.6 -9169.4 -7388 -8606.6 -9169.4 -6825 -6825.4 -6825 -6825.4 -6825.2 -6825.2 -6825.3 -6825.3
P13 -9631 -13234 -13693 -9242 -12181 -12812 -18739 739.99 -18739 739.99 -11921 -11921 -6077.7 -6077.7
M Long L -7203 -5570.5 -6504.4 -7747.6 -7045.1 -7736.8 7124.22 -20147 7124.22 -20147 -2420.6 -2420.6 -10602 -10602
M Long R -13483 -18528 -19170 -12939 -17053 -17937 -26235 1035.99 -26235 1035.99 -16690 -16690 -8508.8 -8508.8
V Long L -5145 -3979 -4646 -5534 -5032.2 -5526.3 5088.73 -14390 5088.73 -14390 -1729 -1729 -7572.7 -7572.7
V Long R -9631 -13234 -13693 -9242 -12181 -12812 -18739 739.99 -18739 739.99 -11921 -11921 -6077.7 -6077.7
M Long -26235 kN.m
V Long -18739 kN
75
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur arah longitudinal sisi bawah pile cap P1 & P2
Jembatan Karang Panas yaitu sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = Cb = 974.70 mm
fc' = 20.00 MPa amax = 621.37 mm
Ec = 21019038.99 kN/m2 a = 87.16 mm
ec = 0.003 As min = 40937.40 mm2
b1 = 0.850 As = 51858.05 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 51858.05 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 106.00 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 106D25 - 132
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 14000 mm
Tinggi, h = 1800 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 25 mm
Diameter T. Geser, ds = 13 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 150 mm
db = 175.5 mm
d = 1624.5 mm
Gaya Dalam
Mu = 26235 kNm
76
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur arah longitudinal sisi atas pile cap P1 & P2
Jembatan Karang Panas yaitu sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = Cb = 1019.70 mm
fc' = 20.00 MPa amax = 650.06 mm
Ec = 21019038.99 kN/m2 a = 0.00 mm
ec = 0.003 As min = 42827.40 mm2
b1 = 0.850 As = 1.84 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 42827.40 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 88.00 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 88D25 - 159
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 14000 mm
Tinggi, h = 1800 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 25 mm
Diameter T. Geser, ds = 13 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 75 mm
db = 100.5 mm
d = 1699.5 mm
Gaya Dalam
Mu = 1 kNm
77
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur arah transversal sisi bawah pile cap P1 & P2
Jembatan Karang Panas yaitu sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = Cb = 974.70 mm
fc' = 20.00 MPa amax = 621.37 mm
Ec = 21019038.99 kN/m2 a = 65.69 mm
ec = 0.003 As min = 19883.88 mm2
b1 = 0.850 As = 18985.77 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 19883.88 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 41.00 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 41D25 - 166
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 6800 mm
Tinggi, h = 1800 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 25 mm
Diameter T. Geser, ds = 13 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 150 mm
db = 175.5 mm
d = 1624.5 mm
Gaya Dalam
Mu = 9670 kNm
78
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan lentur arah transversal sisi atas pile cap P1 & P2
Jembatan Karang Panas yaitu sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Lentur
1
Data Teknis Material Beton Perhitungan Tulangan
K = Cb = 1019.70 mm
fc' = 20.00 MPa amax = 650.06 mm
Ec = 21019038.99 kN/m2 a = 58.99 mm
ec = 0.003 As min = 20801.88 mm2
b1 = 0.850 As = 17047.09 mm2
Data Teknis Material Tulangan As Perlu = 20801.88 mm2
fy = 400 MPa n tulangan = 43.00 bh
Es = 200000 MPa
es = 0.002
Faktor Reduksi JUMLAH TULANGAN PERLU
Lentur = 0.80 1 x 43D25 - 158
Geser = 0.75
Torsi = 0.75
Spiiral = 0.70
Sengkang = 0.60
Tarik + Lentur = 0.80
Dimensi Penampang
Dimensi rencana
Lebar , b = 6800 mm
Tinggi, h = 1800 mm
Tulangan rencana
Diamater T. Utama, Du = 25 mm
Diameter T. Geser, ds = 13 mm
b = 1 bh
Selimut beton
p = 75 mm
db = 100.5 mm
d = 1699.5 mm
Gaya Dalam
Mu = 9110 kNm
79
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan tulangan geser pile cap P1 & P2 Jembatan Karang Panas yaitu
sebagai berikut:
80
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Sketsa penulangan struktur pile cap P1 & P2 Jembatan Karang Panas yaitu sebagai
berikut:
Sketsa Penulangan Struktur
Jenis Stuktur : Jembatan Kode Element
Lokasi/STA : Jembatan Karang Panas
Jenis Element : Pile Cap P1-P2
Kode Element : P1-P2
A : D25-150
B : D25-150
C : D25-125
D : D25-125
E : D16-150
F : D13-300/500
81
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Hasil perhitungan kapasitas Isian tiang pancang P1 & P2 Jembatan Karang Panas
yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan ditunjukkan bahwa titik beban yang bekerja berada
didalam diagram interaksi dengan rasio kapasitas 0.67 maka dapat disimpulkan
struktur aman.
82
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
5 ANALISIS PONDASI
Pondasi dalam dipergunakan untuk mendukung struktur bangunan yang relatif berat,
dan sensitif terhadap penurunan tanah. Pondasi dalam menahan beban aksial tekan
melalui tahanan selimut dan daya dukung ujung, sedangkan beban aksial tarik atau
uplift ditahan oleh tahanan selimut.
5.1 Kapasitas Aksial Tiang Tunggal
Secara umum, kapasitas aksial ultimit dari pondasi dalam merupakan penjumlahan
dari daya dukung ujung tiang dan tahanan gesek di sekeliling tiang.
Qu=Q p +Q s
Penentuan daya dukung aksial tiang pancang dengan cara static dapat
dilakukan dengan Metode Meyerhof (1976). Berikut adalah formula yang digunakan:
Daya dukung ujung ultimit
o Tanah pasiran
' ¿
Q p1= A p . q p= A p . q . N q
Dimana:
Nilai qp tidak dapat melebihi daya dukung batas, q 1, karena itu daya dukung ujung
tiang maksimum perlu ditentukan sebagai berikut:
¿
Q p = A p . q 1= A p (5 . N q . tan ϕ )
2
Dimana:
83
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Dimana
Dimana:
α : faktor adhesi
Qs =∑ A s . f s=∑ ( p . L ) ( K . σ v tan δ )
'
Dimana:
K = konstanta
Pada analisa kali ini, untuk tahanan cabut pondasi diambil sebesar pendekatan 70%
dari tahanan selimut pondasi (Nicola & Randolph, 1993). Nilai ini merupakan nilai
yang cukup teruji secara teoretis. Seperti kita ketahui standar perencanaan geoteknik
untuk pondasi menggunakan metode ASD (Allowable Stress Design) yaitu dengan
melibatkan perhitungan daya dukung ijin tiang berdasarkan nilai faktor keamanan
tertentu pada nilai batas daya dukung ultimate/terfaktor. Pada perencanaan pondasi
ini dipilih faktor keamanan 3 (kondisi Non Gempa) dan 1.6 (kondisi Gempa).
Pada perencanaan pondasi perilaku beban lateral merupakan kondisi defintif dari
beban gaya geser dan momen pada tiang pondasi. Jenis sambungan antara tiang
dengan struktur bagian atas sangat menentukan jenis kekangan yang timbul dalam
84
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
analisa tiang. Berikut ini ada beberapa jenis tipe sambungan yang sering digunakan
sebagai pengikat antara tiang dengan struktur atas:
1. Free-head condition, artinya tiang bagian atas diijinkan untuk bergerak bebas
dalam arah lateral dan diperbolehkan berotasi ketika dibebani oleh gaya geser
dan atau momen.
3. Pure moment condition, terjadi apabila ada gaya momen yang bekerja, tetapi
tidak disertai oleh gaya geser. Selanjutnya, tiang tersebut hanya berotasi saja
tanpa adanya pergerakan dalam arah lateral.
Gambar 5.38 Tiga Tipe Kondisi Ujung Tiang Pondasi Saat Dibebani Lateral
Kegagalan tiang akibat beban lateral dapat dibagi atas 2 (dua) jenis. Yaitu,
kegagalan sebagai tiang pendek dan sebagai tiang panjang. Tipe tiang pendek timbul
karena kedalaman penetrasi yang terlalu dangkal, akibatnya kondisi jepit tidak
tercipta pada bagian ujung tiang sehingga tidak akan mampu menahan rotasi yang
ada.
Untuk tipe tiang panjang merupakan kebalikan dari tipe tiang pendek. Tipe
kegagalan tiang panjang mensyaratkan rasio perbandingan D/B yang harus lebih
besar dari 35 (untuk tiang beton). Selain itu, kapasitas lateral pada tiang tipe pendek
85
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
sangat ditentukan sepenuhnya oleh kondisi tanah sekitarnya. Atau dengan kata lain,
tanah akan runtuh terlebih dahulu sebelum tiang tersebut gagal secara struktural.
Daya dukung lateral tiang tunggal dapat dihitung secara manual melalui
rumusan seperti metode Broms atau Brinch-Hansen. Akan tetapi metode tersebut
hanya valid untuk pondasi dengan satu lapis tanah. Untuk beberapa lapis tanah
dianjurkan menggunakan metode p-y, atau pendekatan model tanah dengan non
linear soil spring.
86
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
87
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
88
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
89
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
∴ Referensi: Handbook on Design of Piles and Drilled Shafts Under Lateral Load, US
Department of Transportation, 1984, p.64
Tabel 5.44 Modulus of Subgrade Reaction (k) and Soil Strain (E50)
90
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
2
CH Sowers
SC-ML
Gambar 5.45 Korelasi Undrained Shear Strength (cu) Terhadap Nilai SPT Tanah
Lempung (Terzaghi & Peck, 1967)
Gambar 5.46 Ilustrasi perubahan momen pada struktur atas menjadi gaya aksial pada
tiang
91
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Gambar 5.47 Ilustrasi perubahan torsi pada struktur atas menjadi gaya lateral pada
tiang
Pada saat pemasangan pondasi tentu tiang tunggal tidak dapat mengantisipasi beban
struktur keseluruhan, oleh sebab itulah kemudian dibuat perencanaan kelompok
tiang berdasarkan efektifitas kebutuhan jumlah tiang terhadap beban kerja struktur.
Jarak antar tiang akan sangat mempengaruhi besarnya beban yang dapat dipikul dari
suatu pondasi kelompok tiang. Jarak tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga
memberikan daya dukung dari kelompok tiang optimal. Jika spasi antar tiang terlalu
dekat maka dapat menurunkan daya dukung kelompok tiang tersebut akibat daerah
pengaruh (soil bulb) dari masing-masing tiang saling berpotongan. Apabila spasi
tersebut terlalu besar, maka diperlukan ukuran pilecap yang lebih besar dan biaya
juga akan meningkat. Berikut adalah persamaan untuk menghitung daya dukung
kelompok tiang yang dipengaruhi oleh faktor efisiensi:
Pag=η∗N∗Pa
dengan:
η= faktor efisiensi
92
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
dengan:
m= jumlah baris
B= diameter tiang
93
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
6 DESAIN PONDASI
94
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
95
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
96
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
97
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
98
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
1 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 68.91 204.63 81.85 48.95 19.58
2 clay 2 12 0.55 108.00 54.29 13.38 102.55 156.83 62.73 73.21 29.28
3 clay 2 12 0.55 108.00 54.29 13.38 136.18 190.47 76.19 97.47 38.99
4 clay 1 6 0.55 54.00 27.14 7.14 154.11 181.26 72.50 110.73 44.29
5 clay 1 6 0.55 54.00 27.14 7.14 172.05 199.19 79.68 124.00 49.60
6 clay 3 18 0.55 162.00 81.43 18.80 219.31 300.74 120.29 157.79 63.12
7 clay 3 18 0.55 162.00 81.43 18.80 266.56 347.99 139.20 191.58 76.63
8 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 335.48 471.19 188.48 240.54 96.21
9 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 404.39 540.11 216.04 289.49 115.80
10 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 473.30 609.02 243.61 338.44 135.38
11 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 542.22 677.93 271.17 387.40 154.96
12 clay 6 36 0.55 324.00 162.86 30.74 619.49 782.35 312.94 442.20 176.88
13 clay 6 36 0.55 324.00 162.86 30.74 696.76 859.62 343.85 497.00 198.80
14 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 765.67 901.39 360.56 545.95 218.38
15 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 834.59 970.30 388.12 594.91 237.96
16 clay 7 42 0.55 378.00 190.00 33.50 918.78 1108.78 443.51 654.55 261.82
17 clay 7 42 0.55 378.00 190.00 33.50 1002.97 1192.97 477.19 714.20 285.68
18 clay 9 54 0.55 486.00 244.29 37.55 1097.33 1341.62 536.65 780.97 312.39
19 clay 9 54 0.55 486.00 244.29 37.55 1191.70 1435.99 574.40 847.74 339.09
20 clay 15 90 0.55 810.00 407.15 42.61 1298.80 1705.95 682.38 923.42 369.37
21 clay 15 90 0.55 810.00 407.15 42.61 1405.89 1813.04 725.22 999.10 399.64
22 clay 10 60 0.55 540.00 271.43 38.97 1503.84 1775.27 710.11 1068.37 427.35
23 clay 10 60 0.55 540.00 271.43 38.97 1601.78 1873.21 749.28 1137.64 455.06
24 clay 8 48 0.55 432.00 217.15 35.74 1691.61 1908.76 763.50 1201.24 480.50
25 clay 8 48 0.55 432.00 217.15 35.74 1781.45 1998.60 799.44 1264.84 505.94
26 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 1889.75 2324.05 929.62 1341.36 536.55
27 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 1998.06 2432.35 972.94 1417.89 567.16
28 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 2118.09 2688.10 1075.24 1502.63 601.05
29 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 2238.13 2808.14 1123.26 1587.37 634.95
30 clay 14 84 0.55 756.00 380.01 42.13 2344.02 2724.03 1089.61 1662.20 664.88
31 clay 14 84 0.55 756.00 380.01 42.13 2449.92 2829.92 1131.97 1737.04 694.82
32 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 2558.22 2992.52 1197.01 1813.57 725.43
33 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 2666.53 3100.82 1240.33 1890.10 756.04
34 clay 18 108 0.55 972.00 488.58 44.32 2777.91 3266.49 1306.59 1968.77 787.51
35 clay 18 108 0.55 972.00 488.58 44.32 2889.28 3377.86 1351.15 2047.45 818.98
36 clay 22 132 0.55 1188.00 597.15 49.59 3013.92 3611.08 1444.43 2135.41 854.17
37 clay 22 132 0.55 1188.00 597.15 49.59 3138.56 3735.72 1494.29 2223.37 889.35
38 clay 20 120 0.55 1080.00 542.87 46.31 3254.96 3797.83 1519.13 2305.56 922.23
39 clay 20 120 0.55 1080.00 542.87 46.31 3371.36 3914.22 1565.69 2387.75 955.10
40 clay 17 102 0.55 918.00 461.44 43.64 3481.03 3942.47 1576.99 2465.24 986.10
41 clay 17 102 0.55 918.00 461.44 43.64 3590.71 4052.15 1620.86 2542.73 1017.09
42 clay 25 150 0.55 1350.00 678.58 58.03 3736.57 4415.15 1766.06 2645.54 1058.22
43 clay 25 150 0.55 1350.00 678.58 58.03 3882.42 4561.01 1824.40 2748.35 1099.34
44 clay 24 144 0.55 1296.00 651.44 54.67 4019.81 4671.25 1868.50 2845.24 1138.10
45 clay 24 144 0.55 1296.00 651.44 54.67 4157.20 4808.64 1923.46 2942.13 1176.85
46 clay 28 168 0.55 1512.00 760.01 72.23 4338.74 5098.75 2039.50 3069.91 1227.96
47 clay 28 168 0.55 1512.00 760.01 72.23 4520.27 5280.28 2112.11 3197.70 1279.08
48 clay 27 162 0.55 1458.00 732.87 66.75 4688.04 5420.91 2168.36 3315.85 1326.34
49 clay 27 162 0.55 1458.00 732.87 66.75 4855.80 5588.67 2235.47 3434.00 1373.60
50 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 4975.84 5545.85 2218.34 3518.74 1407.49
51 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 5095.87 5665.88 2266.35 3603.47 1441.39
52 clay 34 204 0.55 1836.00 922.87 100.00 5347.20 6270.07 2508.03 3780.11 1512.05
53 clay 34 204 0.55 1836.00 922.87 100.00 5598.53 6521.40 2608.56 3956.76 1582.70
54 clay 40 240 0.55 2160.00 1085.73 100.00 5849.86 6935.59 2774.24 4133.40 1653.36
55 clay 40 240 0.55 2160.00 1085.73 100.00 6101.18 7186.92 2874.77 4310.04 1724.02
56 clay 46 276 0.55 2484.00 1248.59 100.00 6352.51 7601.10 3040.44 4486.68 1794.67
57 clay 46 276 0.55 2484.00 1248.59 100.00 6603.84 7852.43 3140.97 4663.33 1865.33
58 clay 38 228 0.55 2052.00 1031.45 100.00 6855.17 7886.61 3154.65 4839.97 1935.99
59 clay 38 228 0.55 2052.00 1031.45 100.00 7106.49 8137.94 3255.18 5016.61 2006.64
60 clay 32 192 0.55 1728.00 868.59 100.00 7357.82 8226.41 3290.56 5193.25 2077.30
Kondisi Gempa
99
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
1 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 68.91 204.63 127.89 48.95 30.60
2 clay 2 12 0.55 108.00 54.29 13.38 102.55 156.83 98.02 73.21 45.76
3 clay 2 12 0.55 108.00 54.29 13.38 136.18 190.47 119.04 97.47 60.92
4 clay 1 6 0.55 54.00 27.14 7.14 154.11 181.26 113.29 110.73 69.21
5 clay 1 6 0.55 54.00 27.14 7.14 172.05 199.19 124.50 124.00 77.50
6 clay 3 18 0.55 162.00 81.43 18.80 219.31 300.74 187.96 157.79 98.62
7 clay 3 18 0.55 162.00 81.43 18.80 266.56 347.99 217.49 191.58 119.74
8 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 335.48 471.19 294.50 240.54 150.34
9 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 404.39 540.11 337.57 289.49 180.93
10 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 473.30 609.02 380.64 338.44 211.53
11 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 542.22 677.93 423.71 387.40 242.12
12 clay 6 36 0.55 324.00 162.86 30.74 619.49 782.35 488.97 442.20 276.37
13 clay 6 36 0.55 324.00 162.86 30.74 696.76 859.62 537.26 497.00 310.62
14 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 765.67 901.39 563.37 545.95 341.22
15 clay 5 30 0.55 270.00 135.72 27.42 834.59 970.30 606.44 594.91 371.82
16 clay 7 42 0.55 378.00 190.00 33.50 918.78 1108.78 692.99 654.55 409.09
17 clay 7 42 0.55 378.00 190.00 33.50 1002.97 1192.97 745.61 714.20 446.37
18 clay 9 54 0.55 486.00 244.29 37.55 1097.33 1341.62 838.52 780.97 488.10
19 clay 9 54 0.55 486.00 244.29 37.55 1191.70 1435.99 897.49 847.74 529.84
20 clay 15 90 0.55 810.00 407.15 42.61 1298.80 1705.95 1066.22 923.42 577.14
21 clay 15 90 0.55 810.00 407.15 42.61 1405.89 1813.04 1133.15 999.10 624.44
22 clay 10 60 0.55 540.00 271.43 38.97 1503.84 1775.27 1109.54 1068.37 667.73
23 clay 10 60 0.55 540.00 271.43 38.97 1601.78 1873.21 1170.76 1137.64 711.03
24 clay 8 48 0.55 432.00 217.15 35.74 1691.61 1908.76 1192.97 1201.24 750.77
25 clay 8 48 0.55 432.00 217.15 35.74 1781.45 1998.60 1249.12 1264.84 790.52
26 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 1889.75 2324.05 1452.53 1341.36 838.35
27 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 1998.06 2432.35 1520.22 1417.89 886.18
28 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 2118.09 2688.10 1680.06 1502.63 939.14
29 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 2238.13 2808.14 1755.09 1587.37 992.10
30 clay 14 84 0.55 756.00 380.01 42.13 2344.02 2724.03 1702.52 1662.20 1038.88
31 clay 14 84 0.55 756.00 380.01 42.13 2449.92 2829.92 1768.70 1737.04 1085.65
32 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 2558.22 2992.52 1870.32 1813.57 1133.48
33 clay 16 96 0.55 864.00 434.29 43.09 2666.53 3100.82 1938.01 1890.10 1181.31
34 clay 18 108 0.55 972.00 488.58 44.32 2777.91 3266.49 2041.55 1968.77 1230.48
35 clay 18 108 0.55 972.00 488.58 44.32 2889.28 3377.86 2111.17 2047.45 1279.66
36 clay 22 132 0.55 1188.00 597.15 49.59 3013.92 3611.08 2256.92 2135.41 1334.63
37 clay 22 132 0.55 1188.00 597.15 49.59 3138.56 3735.72 2334.82 2223.37 1389.61
38 clay 20 120 0.55 1080.00 542.87 46.31 3254.96 3797.83 2373.64 2305.56 1440.98
39 clay 20 120 0.55 1080.00 542.87 46.31 3371.36 3914.22 2446.39 2387.75 1492.35
40 clay 17 102 0.55 918.00 461.44 43.64 3481.03 3942.47 2464.04 2465.24 1540.78
41 clay 17 102 0.55 918.00 461.44 43.64 3590.71 4052.15 2532.59 2542.73 1589.21
42 clay 25 150 0.55 1350.00 678.58 58.03 3736.57 4415.15 2759.47 2645.54 1653.46
43 clay 25 150 0.55 1350.00 678.58 58.03 3882.42 4561.01 2850.63 2748.35 1717.72
44 clay 24 144 0.55 1296.00 651.44 54.67 4019.81 4671.25 2919.53 2845.24 1778.27
45 clay 24 144 0.55 1296.00 651.44 54.67 4157.20 4808.64 3005.40 2942.13 1838.83
46 clay 28 168 0.55 1512.00 760.01 72.23 4338.74 5098.75 3186.72 3069.91 1918.70
47 clay 28 168 0.55 1512.00 760.01 72.23 4520.27 5280.28 3300.18 3197.70 1998.56
48 clay 27 162 0.55 1458.00 732.87 66.75 4688.04 5420.91 3388.07 3315.85 2072.41
49 clay 27 162 0.55 1458.00 732.87 66.75 4855.80 5588.67 3492.92 3434.00 2146.25
50 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 4975.84 5545.85 3466.16 3518.74 2199.21
51 clay 21 126 0.55 1134.00 570.01 47.76 5095.87 5665.88 3541.18 3603.47 2252.17
52 clay 34 204 0.55 1836.00 922.87 100.00 5347.20 6270.07 3918.80 3780.11 2362.57
53 clay 34 204 0.55 1836.00 922.87 100.00 5598.53 6521.40 4075.88 3956.76 2472.97
54 clay 40 240 0.55 2160.00 1085.73 100.00 5849.86 6935.59 4334.74 4133.40 2583.37
55 clay 40 240 0.55 2160.00 1085.73 100.00 6101.18 7186.92 4491.82 4310.04 2693.78
56 clay 46 276 0.55 2484.00 1248.59 100.00 6352.51 7601.10 4750.69 4486.68 2804.18
57 clay 46 276 0.55 2484.00 1248.59 100.00 6603.84 7852.43 4907.77 4663.33 2914.58
58 clay 38 228 0.55 2052.00 1031.45 100.00 6855.17 7886.61 4929.13 4839.97 3024.98
59 clay 38 228 0.55 2052.00 1031.45 100.00 7106.49 8137.94 5086.21 5016.61 3135.38
60 clay 32 192 0.55 1728.00 868.59 100.00 7357.82 8226.41 5141.50 5193.25 3245.78
Berikut adalah data kombinasi beban service pada kondisi gempa dan non-
gempa
100
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
101
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Yang berarti tiang dapat menahan beban dengan aman baik dalam keadaan
non-gempa dan gempa.
Dari gambar dapat dilihat bahwa defleksi yang terjadi adalah 0.0008 m.
102
Draft Laporan Analisis Struktur Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Paket 2
Maka dalam keadaan gempa maupun non gempa, pondasi dapat menahan
beban momen sebab momen tahan lebih besar dari saat momen maksimum
terjadi.
103