Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
LAPORAN HIDROLOGI
1
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
1 HIDRO-OCEANOGRAFI
1.1 Pasang Surut
Untuk menentukan kapasitas tampungan saluran menggunakan data pengamatan
elevesi muka air di lokasi kegiatan menggunakan alat pengukur elevasi muka air
berupa DIVER seperti terlihat pada gambar berikut.
DIVER dipasang pada hulu dan hilir saluran. Untuk bagian hlu DIVER dipasang pada
kolektor drain tepatnya di inlet siphon gonyol, sedangkan untuk bagian hilir DIVER
dipasang pada bagian hilir sungai gonyol yang masih dipengaruhi oleh pasang surut.
2
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Lokasi DIVER
Lokasi DIVER
Gambar 1.3 Titik lokasi DIVER Bagian Hulu (Kolektor Drain/Inlet Siphon Gonyol)
Pengamatan elevasi muka air dilakukan selama kurang lebih 17 hari yaitu tanggl 1-
18 Februari 2021 dengan hasil pengamatan disajikan pada grafik berikut.
3
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2021/02/01 00:00:00 2021/02/03 00:00:00 2021/02/05 00:00:00 2021/02/07 00:00:00 2021/02/09 00:00:00 2021/02/11 00:00:00 2021/02/13 00:00:00 2021/02/15 00:00:00 2021/02/17 00:00:00 2021/02/19 00:00:00
Dapat dilihat garis yang berwarna biru merupakan elevasi muka air di bagian hilir,
sedangkan garis warna merah merupakan elevasi muka air di bagian hulu. Dari grafik
diatas terdapat perbedaan elevasi dibagian hulu dan hilir. Perbedaan terbesar
diantara levasi di hulu dan hilir yaitu terdapat pada pengamatan tanggal 11 Februari
2021 pada jam 13.36. Beda tinggi elevasi di hulu dan hilir adalah 0.461 meter dengan
elevasi muka air di hilir +0.353 dan elevasi muka air di hulu +0.814.
Sedangkan untuk elavasi pasang surut didapatkan elevasi air pasang tertinggi (HWL)
+1.308 sedangkan air surut terendah (LWL) = +0.307
4
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
K = 60
5
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Q =VxA
V = KR 2/3 I1/2
= 2,80 + 3,60
= 6,40 m1
A 2,52 1
R 1bh = = =0,39 m
P 6,40
1,80
I0,5 =
32,04
Q 1bh =VxA
Ʃ = 5,886 m3/dtk
= 43 %
Analisa hidrolika pada kondisi eksisting menggunakan HECRAS pada lokasi kolektor
drain dimana tiang jembatan (P-4) masuk didalam penampang basah saluran adalah
sebagai berikut.
6
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
7
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
8
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
9
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
10
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
11
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Kesimpulan hasil analisa hidrolika saluran dengan HECRAS adalah sebagai berikut
1) Debit banjir dihitung berdasarkan kapasitas total siphon gonyol yaitu 13.608
m3/detik
2) Analisa hidrolika saluran memperhitungkan muka air pasang yaitu +1.208
3) Elevasi Muka Air pada penampang saluran bagian hulu adalah +1.46
4) Elevasi Muka Air pada penampang saluran lokasi abutment sisi timur adalah
+1.44
5) Elevasi Muka Air pada penampang saluran lokasi abutment sisi barat adalah
+1.44
6) Elevasi Muka Air pada penampang saluran bagian hilir adalah +1.21
Pemodelan arus saluran akibat tiang jembatan yang masuk ke dalam penampang
basah saluran menggunakan program RMA2. Parameter yang digunakan dalam
pemodelan arus adalah peta batimetri saluran, data debit dan data pasang surut.
Pemodelan arus saluran dilakukan untuk mengetahui kecepatan arus yang terjadi
sehingga dapat diketahui potensi-potensi sedimen yang akan terjadi.
12
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Pemodelan dilakukan dalam 2 kondisi yaitu kondisi pada saat air pasang dan kondisi
pada saat air surut dengan debit saluran kondisi eksisting yaitu debit 43% kapasitas
siphon (4.536 m3/detik).
Input Pemodelan
13
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Potensi Sedimentasi
14
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Potensi Sedimentasi
Gambar 2.18 Arah dan Kecepatan Arus Pada Kondisi Surut Pada Lokasi
Pada kondisi surut dimana elevasi muka air di hilir +0.307 dengan debit saluran
4.536 m3/detik kecepatan arus pada daerah di sekitar tiang jembatan berikisar
antara 0.135 – 0.495 m/detik dengan arah arus menuju ke siphon gonyol
(menuju laut)
Kecepatan aarus pada lokasi tiang jembatan (P-4) sangat kecil yaitu 0.135
m/detik pada gambar diatas ditunjukkan dengan warna merah. Pada lokasi yang
berwarna merah dengan kecepatan arus yang kecil berpotensi akan terjadi
sedimentasi.
15
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Potensi Sedimentasi
16
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
Potensi Sedimentasi
Gambar 2.21 Arah dan Kecepatan Arus Pada Kondisi Pasang Pada Lokasi
Pada kondisi pasang dimana elevasi muka air di hilir +1.208 dengan debit saluran
4.536 m3/detik kecepatan arus pada daerah di sekitar tiang jembatan berikisar
antara 0.105 – 0.315 m/detik dengan arah arus dari laut menuju ke kolektor
drain.
Kecepatan aarus pada lokasi tiang jembatan (P-4) sangat kecil yaitu 0.135
m/detik pada gambar diatas ditunjukkan dengan warna merah. Pada lokasi yang
berwarna merah dengan kecepatan arus yang kecil berpotensi akan terjadi
sedimentasi.
Kecepatan arus balik akibat air pasang cukup besar terutama pada inlet siphon.
Kecepatan arus pada inlet siphon akibat air pasang berkisar 0.63 – 0.945
m/detik.
Kesimpulan hasil pemodelan arus dengan program RMA2 adalah sebagai berikut
1) Pemodelan dilakukan pada kondisi muka air laut surut dan muka air laut
pasang
2) Elevasi air pasang +1.208 sedangkan elevasi air surut +0.307
17
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
3) Kecepatan arus di lokasi tiang jembatan pada kondisi surut yaitu 0.135
m/detik
4) Kecepatan arus di lokasi tiang jembatan kondisi pasang yaitu 0.105 m/detik
Dari hasil pemodelan terhadap arus saluran sehingga didapatkan hasil kecepatan
arus yang terjadi akibat tiang jembatan (P-4) sangat kecil sehinggakn berpotensi
terjadi sedimentasi maka diperlukan pelebaran alur saluran untuk mengantisipasi
terjadinya sedimentasi akibat letak tiang jembatan di dalam saluran.
ܣൌܾ ݉ Ǥ݄ ݄ = 24.75 m2
Pൌ
ሺܾ ʹ݄ ͳ ݉ ଶሻ = 19.24 m
RADIUS HIDROLIK
ܣ
ܴ ൌ= 1.286
ܲ
KECEPATAN ALIRAN
మ భ
ܸൌ
ܴݔ ܭయ݅ݔమ = 0.717 m/dt
PERHITUNGAN DEBIT
ܳൌ
ܸݔ ܣ = 17.75 m3/dt > 13.608 m3/dt
18
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
19
Draft Laporan Hidrologi Jembatan IC Sayung Pondasi P-4 Kolektor Drain
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak STA 10+690 ⁓ 27+000 Seksi-2
20