KONSULTAN SUPERVISI
PT. YODYA KARYA (Persero) – PT HILMY ANUGERAH KSO
Tahun Anggaran 2022 - 2024
DAFTAR ISI
i
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
BAB I
PENDUHULUAN
2
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
BAB II
LOKASI STUDI
Lokasi yang ditinjau adalah Sungai Babon yang memiliki hulu pada koordinat yang
wilayah 6°56'57.86"S 110°29'8.53"E hingga ke hilirnya yaitu lokasi pekerjaan
pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan, adapun tinjauan sungai sepanjang
kurang lebih 3.3 km.
3
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
III.1 Analisis
1. Hidrologi
Perhitungan hidrologi secara lengkap dapat dilihat pada dokumen Kajian Teknis
Hidrologi & Hidraulika Kolam Retensi Sriwulan Tahun 2023. Secara ringkas, untuk
memodelkan Sungai Babon, diperlukan input berupa debit banjir rencana dalam bentuk
time step dan juga data pasang surut yang terjadi pada hilir Sungai Babon tersebut.
Untuk menentukan data debit banjir rencana yang akan digunakan, dilakukan
perbandingan antara hasil analisis LAPI ITB dengan konsultan supervisi PT Yodya Karya,
sebagai berikut.
Tabel Perbandingan Debit Puncak Hasil Analisis Konsultan dengan LAPI ITB
Sumber: Kajian Teknis Hidrologi & Hidraulika Kolam Retensi Sriwulan Tahun 2023
Dapat dilihat perbandingan antara analisis LAPI dengan konsultan, bahwa pada Sungai
Babon debit banjir puncak rencana dalam berbagai periode ulang hasil analisis
konsultan memiliki nilai yang lebih tinggi hingga Q50, tedapat beberapa faktor yang
menjadi penyebab perbedaan tersebut yaitu data hujan yang belum terupdate,
perbedaan delineasi DAS, perbedaan metode distribusi, dan lain-lain. Sehingga debit
banjir rencana yang akan digunakan dalam pemodelan banjir Sungai Babon
menggunakan hasil analisis konsultan sebagai berikut.
4
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
Selain debit banjir dari sungai yang terjadi, pada hilir Sungai Babon juga terdapat pasang
surut yang berdampak pada muka air pada penampang saluran khususnya pada daerah
hilir sungai. Berikut merupakan data pasang surut yang akan digunakan pada model.
5
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
2 Hidraulika
Data hidraulika yang digunakan dalam pemodelan Sungai Babon mengacu pada data
shop drawing Sungai Babon Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Semarang – Demak
Paket I. Data tersebut menunjukan kondisi Sungai Babon yang telah dinormalisasi,
dengan elevasai dasar saluran, tanggul, muka air banjir memiliki perbedaan 0.014 m
per 25 m. Selain itu, parameter hidraulik saluran tersebut juga memiliki dimensi yang
kurang lebih seragam. Berikut ini merupakan gambar contoh penampang pada
beberapa ruas di Sungai Babon.
6
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
III.2 Model
Data yang didapatkan terbatas dari titik 8+250 s.d. 34+500, dengan
mengacu kepada ruas sungai yang diketahui datanya, dapat dilihat bahwa
dimensi penampang saluran sungai Babon relatif seragam dan memiliki
kemiringan yang sama, sehingga dilakukan interpolasi dari titik 34+500
hingga titik muara sungai Babon yang juga menjadi lokasi pekerjaan Proyek
Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak Paket 1C. Data penampang yang
menjadi acuan interpolasi yaitu data ruas sungai 8+250, 16+000, 24+000,
dan 34+500, yang kemudian dimasukkan ke dalam model Hec-RAS. Setelah
memasukkan parameter hidraulik keempat data tersebut dan juga nilai
manning yang ditentukan yaitu n=0.022, kemudian dilakukan interpolasi
dengan jarak setiap 25 m. Untuk bagian hilir sungai Babon dilakukan
perhitungan manual dengan asumsi memiliki penampang yang seragam
beserta kemiringan yang sama. Berikut ini merupakan skema model dan
profil sungai Babon.
V-1
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
V-3
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
Dari pemodelan yang telah dilakukan beserta verifikasi nilai-nilai input parameter
yang juga sudah ditentukan, didapatkan hasil analisis sebagai berikut.
V-4
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
6. Untuk mengalirkan air dari sungai Babon ke laut, dengan perhitungan aliran
hanya dari sungai babon memiliki Qmaks pada hilirnya = 232.67 m3/s,
sehingga pada hilir sungai membutuhkan 5 box culvert dengan dimensi
3000mm x 3000mm, yang diletakkan pada elevasi dasar +0.60 m. Hal ini
dibutuhkan untuk mengalirkan aliran sungai Babon sehingga pekerjaan
kolam retensi Sriwulan dan Terboyo dapat terlaksana dengan baik tanpa
adanya aliran air yang mengalir atau menggenang pada lokasi pekerjaan.
V-5
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
1. Pada saat terjadi musim hujan, dengan model banjir Q50, muka air banjir
yang terjadi pada hillir adalah sebesar 1.15 m, sedangkan Original Ground
Elevation (OGL) terletak pada elevasi +1.6 m. Jika kondisi eksisting sungai
sama seperti dengan shop drawing sungai Babon seperti yang sudah
dimodelkan maka kondisi lokasi proyek dapat dibilang cukup aman. Adapun
debit banjir maskimal yang terjadi pada hilir sungai adalah sebesar 232.67
m3/s.
2. Untuk melakukan pekerjaan pembangunan kolam retensi beserta komponen
lainnya maka dibutuhkan saluran outflow pada hilir sungai Babon yang
langsung menuju ke arah laut, sehingga proyek dapat dikerjakan tanpa
adanya intervensi air yang mengalir ataupun menggenang pada lokasi,
saluran yang dibutuhkan yaitu Box Culvert dimensi 3000x3000 sebanyak 5
buah yang diletakkan pada elevasi +0.60 m.
3. Mitigasi yang perlu dilakukan adalah dengan membuat tanggul yang
menyambungkan sungai Babon dengan muara yang langsung terhubung ke
laut, yang kemudian dibuat saluran gorong-gorong untuk mengalirkan debit
sungai sehingga lokasi dapat dilakukan pekerjaan konstruksi.
IV.2 Saran
V-6
KAJIAN TEKNIS
– Demak Paket C