Anda di halaman 1dari 21

KAJIAN TEKNIS

HIDROLOGI & HIDRAULIKA


MITIGASI SUNGAI BABON
DALAM MENGHADAPI MUSIM
HUJAN

KONSULTAN SUPERVISI
PT. YODYA KARYA (Persero) – PT HILMY ANUGERAH KSO
Tahun Anggaran 2022 - 2024

PT. Yodya Karya


PT. Hilmy Anugerah
(Persero)
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 8 Cawang, Jakarta Timur 13340, Telp. : (021) 8193951; 8194038, Fax. : (021) 8193519
Email : yokapusat@gmail.com / pms.infrastruktur@yodyakarya.com
KAJIAN TEKNIS

PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2


1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................................ 2
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................................................ 2
1.3 RUANG LINGKUP KAJIAN .............................................................................................................................. 2
BAB II LOKASI STUDI ............................................................................................................... 3
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 4
III.1 Analisis ......................................................................................................................................................... 4
III.2 Model .......................................................................................................................................................... 1
III.3 Hasil dan Pembahasan ................................................................................................................................. 4
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 6
IV.1 Kesimpulan .................................................................................................................................................. 6
IV.2 Saran............................................................................................................................................................ 6

i
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

BAB I
PENDUHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada musim hujan, wilayah yang menjadi lokasi pekerjaan Jalan Tol Semarang-Demak
Paket 1C, yaitu daerah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang,
dikhawatirkan mengalami kenaikan muka air pada sungai-sungai sehingga
mengakibatkan terjadinya banjir, khususnya luapan air dari Sungai Babon yang berada
persis melewati dan bermuara di lokasi pekerjaan. Hal ini dapat berdampak pada
beberapa hal, yaitu lokasi rawan banjir yang tidak aman bagi para pekerja dan juga lokasi
rumah pompa yang dikhawatirkan akan tergenang air dari luapan Sungai Babon. Maka
dari itu, perlu dilakukan kajian terkait luapan air dari Sungai Babon khususnya pada
periode musim hujan yang akan terjadi.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kajian ini adalah mengkaji keadaan eksisting sungai Babon
khususnya dalam musim hujan.
Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui muka air serta debit banjir pada sungai
Babon, merencanakan solusi dalam penanganan aliran keluar dari sungai
(outflow) selama proses pembangunan, merencanakan mitigasi yang perlu
dilakukan selama proses pembangunan berlangsung khusunya dalam musim
hujan.

1.3 RUANG LINGKUP KAJIAN


Ruang lingkup kajian ini adalah
a. Pengumpulan data primer dan sekunder, data topografi, data curah hujan,
data geometri sungai, peta tata guna lahan, data hidrometri, dan data
pasang surut.
b. Melakukan analisis topografi
c. Melakukan analisis hidrologi
d. Melakukan analisis hidraulika
e. Mengkaji hasil model terhadap debit banjir kala ulang 25 tahun, 50 tahun,
serta data yang diperoleh dari shop drawing Normalisasi Sungai Babon

2
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

BAB II
LOKASI STUDI

Lokasi yang ditinjau adalah Sungai Babon yang memiliki hulu pada koordinat yang
wilayah 6°56'57.86"S 110°29'8.53"E hingga ke hilirnya yaitu lokasi pekerjaan
pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan, adapun tinjauan sungai sepanjang
kurang lebih 3.3 km.

Gambar Lokasi Studi Sungai Babon yang Ditinjau

3
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
III.1 Analisis
1. Hidrologi
Perhitungan hidrologi secara lengkap dapat dilihat pada dokumen Kajian Teknis
Hidrologi & Hidraulika Kolam Retensi Sriwulan Tahun 2023. Secara ringkas, untuk
memodelkan Sungai Babon, diperlukan input berupa debit banjir rencana dalam bentuk
time step dan juga data pasang surut yang terjadi pada hilir Sungai Babon tersebut.
Untuk menentukan data debit banjir rencana yang akan digunakan, dilakukan
perbandingan antara hasil analisis LAPI ITB dengan konsultan supervisi PT Yodya Karya,
sebagai berikut.

Tabel Perbandingan Debit Puncak Hasil Analisis Konsultan dengan LAPI ITB

Sumber: Kajian Teknis Hidrologi & Hidraulika Kolam Retensi Sriwulan Tahun 2023

Dapat dilihat perbandingan antara analisis LAPI dengan konsultan, bahwa pada Sungai
Babon debit banjir puncak rencana dalam berbagai periode ulang hasil analisis
konsultan memiliki nilai yang lebih tinggi hingga Q50, tedapat beberapa faktor yang
menjadi penyebab perbedaan tersebut yaitu data hujan yang belum terupdate,
perbedaan delineasi DAS, perbedaan metode distribusi, dan lain-lain. Sehingga debit
banjir rencana yang akan digunakan dalam pemodelan banjir Sungai Babon
menggunakan hasil analisis konsultan sebagai berikut.

4
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Tabel Time Step Debit Sungai Babon Berbagai Periode Ulang

Selain debit banjir dari sungai yang terjadi, pada hilir Sungai Babon juga terdapat pasang
surut yang berdampak pada muka air pada penampang saluran khususnya pada daerah
hilir sungai. Berikut merupakan data pasang surut yang akan digunakan pada model.

Tabel Pengolahan Data Pasang Surut

5
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Grafik Data Pasang Surut

Muka air penting yang terjadi:


• MSL = 0.583 m
• LLWL = 0.320 m
• HHWL = 1.100 m

2 Hidraulika
Data hidraulika yang digunakan dalam pemodelan Sungai Babon mengacu pada data
shop drawing Sungai Babon Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Semarang – Demak
Paket I. Data tersebut menunjukan kondisi Sungai Babon yang telah dinormalisasi,
dengan elevasai dasar saluran, tanggul, muka air banjir memiliki perbedaan 0.014 m
per 25 m. Selain itu, parameter hidraulik saluran tersebut juga memiliki dimensi yang
kurang lebih seragam. Berikut ini merupakan gambar contoh penampang pada
beberapa ruas di Sungai Babon.

6
KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Potongan Memanjang Sungai Babon


KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Potongan Melintang HM 8+250 – 8+750 Sungai Babon


KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Potongan Melintang HM 15+750 – 16+000 Sungai Babon


KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Potongan Melintang HM 23+500 – 24+000 Sungai Babon


KAJIAN TEKNIS
PW02: Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Potongan Melintang HM 34+000 – 34+500 Sungai Babon


KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

III.2 Model
Data yang didapatkan terbatas dari titik 8+250 s.d. 34+500, dengan
mengacu kepada ruas sungai yang diketahui datanya, dapat dilihat bahwa
dimensi penampang saluran sungai Babon relatif seragam dan memiliki
kemiringan yang sama, sehingga dilakukan interpolasi dari titik 34+500
hingga titik muara sungai Babon yang juga menjadi lokasi pekerjaan Proyek
Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak Paket 1C. Data penampang yang
menjadi acuan interpolasi yaitu data ruas sungai 8+250, 16+000, 24+000,
dan 34+500, yang kemudian dimasukkan ke dalam model Hec-RAS. Setelah
memasukkan parameter hidraulik keempat data tersebut dan juga nilai
manning yang ditentukan yaitu n=0.022, kemudian dilakukan interpolasi
dengan jarak setiap 25 m. Untuk bagian hilir sungai Babon dilakukan
perhitungan manual dengan asumsi memiliki penampang yang seragam
beserta kemiringan yang sama. Berikut ini merupakan skema model dan
profil sungai Babon.

V-1
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Model Potongan Memanjang Sungai Babon

Gambar Model Hidraulik Penampang Sungai Babon HM 8+250

Gambar Model Hidraulik Penampang Sungai Babon HM 16+000


V-2
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Model Hidraulik Penampang Sungai Babon HM 24+000

Gambar Model Hidraulik Penampang Sungai Babon HM 34+500

V-3
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

Gambar Model Input Unsteady Flow Data

III.3 Hasil dan Pembahasan

Dari pemodelan yang telah dilakukan beserta verifikasi nilai-nilai input parameter
yang juga sudah ditentukan, didapatkan hasil analisis sebagai berikut.

V-4
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

1. Dilakukan 3 model alternatif, untuk melihat berbagai kemungkinan yang


dapat terjadi, yaitu banjir dengan periode ulang 25 tahun (Q25) dan
periode ulang 50 tahun (Q50), serta model yang disesuaikan dengan Muka
Air Banjir (MAB) dari data Shop Drawing Sungai Babon Proyek
Pengendalian Banjir dan Rob Semarang – Demak Paket I .
2. Jika mengacu pada dokumen Pengendalian Banjir Sungai Babon, Muka Air
Banjir (MAB) yang terjadi cenderung seragam di sepanjang Sungai, dengan
perbedaan elevasi MAB 0.014 m per 25 m ruas sungai. Namun jika
dibandingkan dengan hasil model konsultan, MAB yang terjadi berbeda di
setiap ruas sungai, yang dipengaruhi debit banjir hulu dan juga pasang surut
yang terjadi di muara sungai Babon sedangkan model yang disesuaikan
dengan data dari dokumen shop drawing sungai Babon merupakan aliran
steady dengan debit puncak (Qp) = 430 m3/s.
3. Dari ke 3 model tersebut, kejadian paling ekstrem adalah kejadian MAB
yang mengacu pada data shop drawing sungai Babon dengan elevasi muka
air di hilir mencapai 1.15 m.
4. Data pengukuran elevasi eksisting di lapangan lokasi pekerjaan
pembangunan Jalan tol Semarang-Demak Paket 1C adalah +1.6 m, sehingga
dengan muka air banjir setinggi 1.15 m, lokasi proyek masih memiliki tinggi
jagaan sebesar 0.45 m.
5. Berikut merupakan beberapa parameter yang didapatkan dari pemodelan di
aplikasi Hec-RAS pada hilir sungai Babon

6. Untuk mengalirkan air dari sungai Babon ke laut, dengan perhitungan aliran
hanya dari sungai babon memiliki Qmaks pada hilirnya = 232.67 m3/s,
sehingga pada hilir sungai membutuhkan 5 box culvert dengan dimensi
3000mm x 3000mm, yang diletakkan pada elevasi dasar +0.60 m. Hal ini
dibutuhkan untuk mengalirkan aliran sungai Babon sehingga pekerjaan
kolam retensi Sriwulan dan Terboyo dapat terlaksana dengan baik tanpa
adanya aliran air yang mengalir atau menggenang pada lokasi pekerjaan.

V-5
KAJIAN TEKNIS
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket C

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

1. Pada saat terjadi musim hujan, dengan model banjir Q50, muka air banjir
yang terjadi pada hillir adalah sebesar 1.15 m, sedangkan Original Ground
Elevation (OGL) terletak pada elevasi +1.6 m. Jika kondisi eksisting sungai
sama seperti dengan shop drawing sungai Babon seperti yang sudah
dimodelkan maka kondisi lokasi proyek dapat dibilang cukup aman. Adapun
debit banjir maskimal yang terjadi pada hilir sungai adalah sebesar 232.67
m3/s.
2. Untuk melakukan pekerjaan pembangunan kolam retensi beserta komponen
lainnya maka dibutuhkan saluran outflow pada hilir sungai Babon yang
langsung menuju ke arah laut, sehingga proyek dapat dikerjakan tanpa
adanya intervensi air yang mengalir ataupun menggenang pada lokasi,
saluran yang dibutuhkan yaitu Box Culvert dimensi 3000x3000 sebanyak 5
buah yang diletakkan pada elevasi +0.60 m.
3. Mitigasi yang perlu dilakukan adalah dengan membuat tanggul yang
menyambungkan sungai Babon dengan muara yang langsung terhubung ke
laut, yang kemudian dibuat saluran gorong-gorong untuk mengalirkan debit
sungai sehingga lokasi dapat dilakukan pekerjaan konstruksi.

IV.2 Saran

1. Dapat dilakukan perhitungan MSL eksisting, yang kemudian disesuaikan


dengan hasil pemodelan, hal ini akan berdampak pada optimasi
penempatan Box Culvert
2. Dapat dilakukan analisis backwater sehingga dapat mengetahui efektivitas
saluran outflow

V-6
KAJIAN TEKNIS
– Demak Paket C

Anda mungkin juga menyukai