Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN BANGUNAN HIDROLIKA

STUDI KASUS: BENDUNG CIKALUMPANG

Study Of Building Hydraulics


Study Case: Cikalumpang Weir
M. Faiz Kahendran, Nur Afiana Desyani, Yohana Tamariska
Jumat- Kelompok 4
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper, Kampus IPB
Dramaga
Bogor, 16680
yohana_tamariska@apps.ipb.ac.id

PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduknya
bekerja pada bidang pertanian. Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas,
sumber daya alam beraneka ragam dan berlimpah. Di negara agraris pertanian
mempunyai peranan yang sangat penting baik di sektor pemenuhan kebutuhan
pokok, selain itu pertanian berperan besar dalam mendongkrak sektor sosial, sektor
perekonomian dan perdagangan. Dalam hal ini mengacu pada tanaman pangan
pokok sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu padi dan palawija. Untuk
memenuhi kebutuhan air dalam pertumbuhan tanaman pangan tersebut, dibutuhkan
jaringan irigasi yang dapat mendistribusikan air dari sungai secara kontinu dengan
debit tertentu (Indriyani 2011). Namun tidak semua daerah atau lahan dapat dialiri
air dari jaringan irigasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya debit air sungai
yang mengairi lahan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bangunan air yang
dapat mengendalikan serta mengatur debit dan head pada suatu daerah tersebut.
Bangunan air atau bangunan hidrolika adalah bangunan yang digunakan untuk
memanfaatkan dan mengendalikan air di sungai maupun danau. Bangunan
hidrolika ini terdiri dari bangunan utama, bangunan pengatur, bangunan pelengkap,
dan saluran (Subarkah 1978). Bangunan tersebut dibuat untuk mengatur satu atau
lebih parameter yang akan diatur, seperti debit air, tinggi muka air, volume air,
kecepatan air, dan arah air. Bangunan air di Indonesia dibangun mulai
dari yang sederhana sampai yang cukup rumit. Salah satu bangunan adalah
bendung.
Struktur bendung adalah struktur bangunan air yang dibangun melintang sun
gai untuk meninggikan muka air sungai sehingga dapat dialirkan secara gravitasi
ke daerah yang membutuhkan (Moch et al. 2015).
Bendung Cikalumpang adalah salah satu bendung yang terdapat di Banten.
Pembangunan Bendung Cikalumpang diharapkan dapat membantu memenuhi
ketersediaan debit air khususnya untuk irigasi persawahan dan memperluas area
tanam. Sumber air irigasi berasal dari sungai Cikalumpang. praktikum ini akan
membahas mengenai desain bendung (weir) dan rancangan anggaran biaya (RAB)
Bendung Cikalumpang.

METODOLOGI
Praktikum tentang Kajian Bangunan Hidrolika dengan Studi Kasus
Bendung Cikalumpang dilakukan pada hari Jumat, 17 September 2021 pada pukul
13.30-16.30 WIB. Praktikum dilakukan secara daring via aplikasi Zoom Meeting
di rumah praktikan masing-masing. Data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari publikasi ilmiah. Pengumpulan data sekunder dilakukan sejak
Minggu, 12 September 2021. Data yang telah dikumpulkan digunakan untuk
menganalisis dimensi dan konstruksi Bendung Cikalumpang.
Alat dan bahan yang digunakan, yaitu laptop yang telah dilengkapi dengan
Ms. Office, mesin pencari Google dan data-data literatur. Data yang digunakan pada
praktikum meliputi paramerer desain, dimensi, gambar teknik, arah konstruksi, dan
rancangan anggaran biaya (RAB) Bendung Cikalumpang. Tahapan praktikum
dapat dilihat pada Gambar 1.

Mulai

Pengumpulan data

Parameter desain ditentukan

Dimensi dan gambar teknik dibuat

Arahan konstruksi dibuat

Estimasi biaya dihitung

Selesai

Gambar 1 Tahapan praktikum kajian saluran primer Cisokan


PETA LOKASI
Studi kasus Bendung Cikalumpang terletak di Daerah Irigasi Cikalumpang.
Daerah Irigasi Cikalumpang merupakan daerah irigasi Kewenangan Provinsi
Banten yang terdapat di Kabupaten Serang. Lokasi Bendung Cikalumoang berada
di Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang. Lokasi Bendung Cikalumpang
dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Peta lokasi Bendung Cikalumpang

HASIL DAN PEMBAHASAN


Skema Layout dan Parameter Desain
Bendung Cikalumpang terletak di Sungai Cikalumpang. Dengan demikian
berdampak pada areal lahan yang tidak mendapatkan air irigasi dan hanya dapat
mengandalkan sumur dangkal dan tadah hujan. Oleh karena itu dibangunlah
Bendung Cikalumpang. Bendung Cikalumpang dibangun untuk menaikkan
kembali elevasi muka air sehingga air dapat dialirkan menuju saluran primer
melalui intake Cikalumpang. Bendung Cikalumpang melayani Daerah Irigasi
Cikalumpang dengan luas 1000 Ha. Pembangunan Bendung Cikalumpang
dimaksudkan untuk menaikkan tinggi muka air untuk mengairi jaringan irigasi
Daerah Irigasi Cikalumpang dengan elevasi sawah tertinggi adalah +149,63 m
(Sudrajat et. al. 2019).
Perancangan Bendung Cikalumpang, selain memperhatikan elevasi tertinggi
sawah diperlukan juga memperhatikan debit banjir rencana dan kehilangan tekan
saat air dialirkan menuju sawah Tabel 1. Debit banjir rencana yang digunakan
adalah debit banjir rencana 100 tahun berdasarkan metode Haspers dengan nilai
sebesar 190,5 m3/detik. Berdasarkan data debit banjir rencana dan elevasi sawah
tertinggi, maka didapatkan elevasi mercu bendung setinggi +151,13 m dan elevasi
muka air normal setinggi +152,894 m (Gambar 3).

Tabel 1 Perhitungan elevasi mercu bendung


No. Keterangan Elevasi
1 Elevasi sawah tertinggi +149,63
2 Tinggi air di sawah 0,1
3 Kehilangan tekanan dari tersier 0,1
4 Kehilangan tekanan dari sekunder 0,1
5 Kehilangan tekanan dari primer 0,1
6 Kehilangan tekanan karena miring saluran 0,15
7 Kehilangan tekanan di alat-alat ukur 0,4
8 Kehilangan tekanan dari sungai ke primer 0,2
9 Persediaan tekanan dari sungai ke primer 0,1
10 Persediaan untuk lain-lain 0,25
Elevasi mercu bendung +151,13

Gambar 3 Penampang melintang Bendung Cikalumpang

Dimensi Bendung dan Arahan Konstruksi Bendung


Fungsi utama bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari sungai
yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan
pengamnbilan yang selanjutnya dapat dimanfaatkan secara aman, efisien, dan
optimal (Mawardi dan Memed 2010). Dalam pembangunan bendung terdapat
syarat perencanaan konstruksi yang harus dipenuhi, diantaranya tinggi ambang
bendung harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum yang diperlukan untuk
seluruh daerah irigasi serta bentuk peluap harus diperhitungkan sehingga air dapat
membawa pasir, kerikil dan batu-batu dari sebelah hulu dan tidak menimbulkan
kerusakan pada tubuh bendung. Oleh karena itu, bendung harus direncanakan
dengan benar sesuai parameter desain. Salah satu poin penting dalam perencanaan
bendung tetap yaitu analisis hujan rencana. Data hujan rencana dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2 Data hujan rancangan di Bendung Cikalumpang
Periode Ulang Hujan Rancangan (mm)
No
(tahun) Gumbel Log Normal Log Perason Type III
1 2 115,22 117,71 117,79
2 5 149,92 142,32 143,62
3 10 172,89 157,2 159,24
4 25 201,92 170,53 177,72
5 50 223,45 187,08 190,75
6 100 244,83 199,3 203,24
7 200 266,12 210,89 215,42
8 1000 315,45 236,65 242,77

Fungsi bendung yaitu untuk meninggikan muka air sungai, dalam hal ini elevasi
mercu bendung merupakan faktor yang sangat penting. Dalam menentukan elevasi
dan tinggi mercu bendung, kehilangan head dari hulu sampai hilir harus
diperhitungkan. Perhitungan elevasi mercu bendung di Bendung Cikalumpang
dapat dilihat pada Tabel 1. Skema elevasi mercu bendung dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4 Penampang memanjang Bendung Cikalumpang

Bendung Cikalumpang mempunyai mercu bertipe mercu ogee. Mercu tipe ini
memiliki bentuk tirai luapan bawah dari bendung ambang tajam aerasi. Oleh karena
itu mercu ini tidak akan memberikan tekanan sub-atmosfir pada permukaan mercu
sewaktu bendung mengalirkan air pada debit rencana. Untuk debit rendah, air akan
memberikan tekanan kebawah pada mercu. Selanjutnya dimensi dari Bendung
Cikalumpang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Dimensi bangunan pada Bendung Cikalumpang


No Parameter Nilai Satuan
1 Debit banjir rencana (Q100) 190,5 m3/detik
2 Panjang bendung 41,22 m
3 Panjang kolam olak 9 m
4 Tinggi mercu 2 m
5 Lebar efektif bendung 29,40 m
6 Lantai muka (upstream) 20,9 m
7 Tinggi muka air di puncak mercu 0,544 m

Bendung Cikalumpang sebagai salah satu bendung bertipe tetap yang artinya
tinggi pembendungnya tidak dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak
dapat diatur sesuai yang dikehendaki. Perhitungan elevasi muka air maksimum
diatas mercu bendung harus diperhitungkan. Perhitungan dilakukan pada hubungan
debit aliran dengan ketinggian muka air yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Grafik hubungan H-Q pada Bendung Cikalumpang

Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui bahwa pada debit perencanaan (Q100)


sebesar 1900,50 m3/detik diperoleh tinggi muka air sebesar +1,764. Jadi elevasi
muka air banjir maksimum diatas mercu yaitu + 151,30 m ditambah +1,764 menjadi
+152,894 m. Evaluasi dimensi Bendung Cikalumpang yang pernah dilakukan oleh
Sudrajat et al. (2019) ini memperoleh hasi evaluasi perencanaan cukup dan
memadai.

Estimasi Biaya
Bendung Cikalumpang dibuat dari pasangan batu bata yang mampu menahan
guling maupun geser. Bendung ini sudah direncanakan secara teknis dan dipastikan
aman untuk dibangun di Sungai Cikalumpang. Pekerjaan bendung ini secara garis
besar terbagi menjadi tiga, yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan pemasangan batu
bata, dan pekerjaan lain-lain. Salah satu sumber pendanaan Bendung Cikalumpang
adalah Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp 35.400.191.600, yaitu
untuk rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Cikalumpang. Selain itu juga,
sebesar Rp 4.600.000.000 untuk babadan rumput, pengangkatan sampah, dan
pelumasan Bendung Cikalumpang. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Bendung
Cikalumpang (belum termasuk PPN) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 RAB Bendung Cikalumpang


No Jenis Pekerjaan Satuan Harga
1 Pekerjaan Persiapan Ls Rp 56.780.000,00
2 Pasangan Batu Bata M3 Rp 607.898.067.69
3 Pekerjaan Lain-lain Rp 188.950.000,00
Jumlah Rp 853.628.067,69

SIMPULAN
Bendung Cikalumpang melayani Daerah Irigasi Cikalumpang dengan luas 1000
Ha dengan elevasi sawah tertinggi adalah +149,63 m. Elevasi mercu bendung
setinggi +151,13 m dan elevasi muka air normal setinggi +152,894 m dengan tipe
mercu ogee. Debit perencanaan (Q100) sebesar 1900,50 m3/detik diperoleh tinggi
muka air sebesar +1,764. Jadi elevasi muka air banjir maksimum diatas mercu yaitu
+ 151,30 m ditambah +1,764 menjadi +152,894 m. Bendung ini cukup dan
memadai untuk dioperasikan. Pembuatan bendung diperkirakan membutuhkan
biaya sebesar Rp 853.628.067,69.

SARAN
Sebaiknya diadakan kunjungan lapang agar praktikan mengerti pada materi yang
ingin dituju.

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka
Indriyani T. 2011. Tinjauan Perencanaan Bendung Seloromo pada Anak Sungai
Kanatan dengan Tipe Ogee [Skripsi]. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Mawardi E, Memed M. 2002. Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi
Teknis. Bandung : Alfabeta.
Moch FB, Cindrawaty Lesmana, Robby YT. 2009. Analisis struktur bendung
dengan metode elemen hingga. Jurnal Teknik Sipil. Vol 5(1): 1-92
Subarkah I. 1978. Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air. Bandung: Idea
Dharma Bandung.
Sudrajat, Noor G, Hadi W.2019 Evaluasi teknis perencanaan Stabilitas bendung
tetap Cikalumpang Padarincang Kabupaten Serang. Jurnal JOSCE. 1(2): 67-96.

Anda mungkin juga menyukai