Ringkasan ............................................................................................................................... 2
1. Pendahuluan .................................................................................................................... 3
2. Lokasi Bendungan Paselloreng ........................................................................................ 3
3. Desain Bendungan dan Terowongan Pengelak Bendungan Paselloreng ......................... 4
4. Analisis Penelusuran Banjir ............................................................................................. 5
5. Manfaat Metoda Penutupan Terowongan I ...................................................................... 8
6. Kesimpulan ...................................................................................................................... 9
7. Refrensi ............................................................................................................................ 9
Page 1
METODA PENUTUPAN AWAL TEROWONGAN I UNTUK PERCEPATAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI BENDUNGAN PASELLORENG
Sub Tema : 5. Penerapan Inovasi Teknologi
Oleh :
Dr. Iskandar Rahim, ST, MT *)
Ir. Erwan Surapati, M.Tech **)
Ir. Arif Paputungan, MT ***)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ringkasan
Bendungan Paselloreng dibangun di sungai Gilireng berlokasi di desa Arajang, kecamatan
Gilireng, Kabupaten Wajo, Propinsi Sulawesi Selatan. Fungsi bendungan adalah untuk
mengatur aliran air agar saat musim penghujan air tersebut bisa disimpan untuk memenuhi
kebutuhan air irigasi 8510 ha dan air baku 200 l/dt untuk 3 kecamatan di sekitar lokasi
Bendungan, yaitu kecamatan Gilireng, kecamatan Majauleng dan kecamatan Sajoangin.
Fungsi lainnya adalah untuk pengendalian banjir sungai Gilireng sebesar 1002 m3/dt pada
kondisi debit maksimum boleh jadi (QPMF).
Dalam rangka percepatan pelaksanaan konstruksi di bendungan Paselloreng, dilakukan
modifikasi metoda pelaksanaan, yaitu dengan cara penutupan pintu di terowongan I, agar
pekerjaan sipil dan hidromekanikal dapat berjalan secara parallel dengan pekerjaan
timbunan. Pekerjaan di terowongan I dimulai pada saat pekerjaan timbunan telah mencapai
+ 36,02 yang merupakan hasil penelusuran banjir melalui terowongan pengelak T pada
periode ulang 25 tahun.
Berdasarkan penerapan metoda ini telah memberikan manfaat untuk percepatan
pelaksanaan konstruksi tanpa mengurangi atau mengindahkan mutu pekerjaan konstruksi.
Beberapa manfaat yang terjadi di bendungan Paselloreng dimana beberapa pekejaan sipil
dan hidromekanikal telah selesai tanpa menunggu pekerjaan timbunan selesai. Pekerjaan
yang telah selesai dilakukan antara lain : pemasangan pipa pesat diameter 2,4 m sepanjang
212 m, pintu intake dan komponennya (bell mouth), Trash Rack, pipa udara (air fan), pipa
bypass diameter 12,5 cm, pintu pengaman (gate valve), peredam energy di outlet.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*) PPK Bendungan II Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang
**)Team Leader PT. Mettana, Konsultan Supervisi proyek Bendungan Paselloreng
***)Dam Engineer PT. Mettana, Konsultan Supervisi proyek Bendungan Paselloreng
Page 2
1. Pendahuluan
Page 3
3. Desain Bendungan dan Terowongan Pengelak Bendungan Paselloreng
Pada umumnya terowongan pengelak berfungsi sebagai pengelakan aliran sungai selama
masa pelaksanaan konstruksi. Setelah selesai konstruksi, terowongan pengelak ditutup
(Plugging) untuk kepentingan pengisian awal waduk (initial impounding). Terowongan
pengelak bendungan Paselloreng didesain mempunyai 2 terowongan pengelak, yaitu
terowongan I dan T, terletak disebelah kanan sungai Gilireng dengan pertimbangan
panjang terowongan lebih pendek apabila dibangun di sebelah kiri sungai Gilireng.
Terowongan I selain berfungsi untuk pengelakan aliran sungai, juga diperuntukkan untuk
fasilitas intake dan outlet setelah periode pengelakan sungai selesai. Sedangkan
terowongan pengelak T akan ditutup (plugging) setelah adanya surat ijin pengisian awal
waduk oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jarak antara as kedua
terowongan direncanakan 25 m (lebih dari 5 kali diameter terowongan) untuk menghindari
pengaruh pengaruh blasting selama penggalian di terowongan.
Desain dimensi untuk 2(dua) terowongan pengelak didasarkan pada debit banjir perioda
ulang sepuluh tahun (Q10) dengan debit banjir desain 535 m3/dt dan di kontrol dengan
debit perioda ulang 25 tahun (Q25) sebesar 625 m3/dt. Kemiringan dasar terowongan
direncanakan 1/106 dari hulu sampai hilir terowongan.
Berdasarkan perhitungan hidrolik diameter masing-masing terowongan sebesar 4,3 m
dengan kapasitas debit yang dapat dialirkan tiap terowongan adalah 120 m3/dt.
Selain terowongan pengelak, bendungan pengelak merupakan komponen utama pada
sistem pengelakan banjir dan keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang amat erat.
Bendugan pengelak (temporary coffer dam) disamping mencegah genangan-genangan
banjir pada pondasi dan bagian bawah bendungan yang sedang dikerjakan, memfunyai
fungsi lainnya, yaitu menurunkan garis depresi aliran air filtrasi pada lapian pondasi
tersebut dan untuk memberikan tinggi tekanan yang memadai, agar terowongan
pengelaknya dapat mencapai kapasitas yang dikehendaki.
Berdasarkan hasil penelusuran banjir (flood routing) dengan debit banjir perioda ulang 10
tahun, elevasi mercu bendungan pengelak adalah +33.00 atau tinggi dari dasar sungai 13
m. Pelaksanaan bendungan pengelak (temporary coffer dam) dilakukan pada musim
kemarau, yaitu bulan September. Photo dokumentasi pelaksanaan bendungan pengelak
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Page 4
Gambar 2. Bendungan pengelak (temporary coffer dam) Paselloreng
Terowongan T Terowongan I
Analisis penelusuran banjir menggunakan hidrograp banjir perioda ulang 25 tahun melalui
satu terowongan pengelak T. Data hubungan muka air dengan volume tampungan dan
hubungan muka air dengan debit yang melalui terowongan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Page 5
Gambar 4. Hubungan elevasi muka air dengan volume tampungan waduk
60
50
40
ELEVASI M.A.W
30
20
10
0
0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000
VOLUME (m3)
Gambar 5. Hubungan elevasi muka air waduk dengan Debit melalui terowongan
Berdasarkan hasil penelusuran banjir melalui 1 terowongan pengelak dapat dilihat pada
gambar dan tabel dibawah ini.
Page 6
Gambar 6. Penelusuran banjir melalui satu terowongan pengelak
800
760
720
680
640
600
560
DEBIT ( m3/dt )
520
480
440
400
360
320
280
240
200
160
120
80
40
0
0 5 10 15 20 25
WAKTU ( jam )
Terowongan :
Elv. Inlet 23.1
Elv. Outlet 21.1
Jumlah terowongan 1
Diameter ( m ) 4.3
Panjang ( m ) 212
Beda tinggi hulu - hilir ( m ) 2
Kemiringan 0.009434
Koef. Kekasaran 0.02
Percepatan Gravitasi ( m/dt2 ) 9.81
Bendungan Pengelak :
Elv, Dasar Sungai 22
Elv. Muka Air Q-25 35.02
Elv. Puncak Coffer Dam 36.02
Tinggi Coffer Dam ( m ) 14.02
Dari gambar dan tabel tersebut diatas, apabila terowongan pengelak hanya satu yang
berfungsi dengan debit banjir desain 25 tahun, maka elevasi puncak bendungan pengelak
adalah +36,02. Hal ini berarti pelaksanaan pekerjaan konstruksi di terowongan I dapat
dilakukan setelah pekerjaan timbunan di bendungan utama mencapai + 36,02.
Page 7
5. Manfaat Metoda Penutupan Terowongan I
Page 8
6. Kesimpulan
Referensi :
1. Nippon Koei, Co., LTD., Basic Desaign on Paselloreng DAM, April 2000.
2. PT. Mettana, Routing Terowongan Pengelak (1 Terowongan). Proyek Bendungan
Paselloreng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. 2018.
3. PT. Mettana, PT. Timur Konsultan, PT. Raya Konsult. Laporan Akhir Pelaksanaan
Konstruksi: “Metode Pelaksanaan”. Proyek Bendungan Paselloreng Kabupaten
Wajo, SulawesiSelatan. Maret 2019.
Page 9
LAMPIRAN : DATA TEKNIS BENDUNGAN PASELLORENG.
A. UMUM
- Lokasi :
• Desa/Kecamatan : Arajang / Gilireng
• Kabupaten/Propinsi : Wajo / Sulawesi Selatan
• Kota terdekat : Sengkang
- Pemilik : Direktorat Sumber Daya Air Wilayah Timur
- Pengelola : Direktorat Sumber Daya Air Wilayah Timur
- Perencana Konstruksi : Nippon Koei Co. LTD
- Pengawas Konstruksi : PT. Mettana Engineering Consultan, PT. Timor
Konsultan dan PT. Rayakonsult (KSO)
- Pelaksana Konstruksi : PT. Wijaya Karya – PT. Bumi Karsa (KSO)
- Masa Konstruksi (thn-thn) : Juni 2015 – Juni 2019
- Tujuan / Manfaat : Irigasi, air baku, dan pengendalian banjir
- Klas bahaya bendungan : Tinggi
B. HIDROLOGI
- Sungai : Gilireng
- Wilayah Sungai : Pompengan - Jeneberang
- Daerah Aliran Sungai : Gilireng
- Daerah Tangkapan Air : 169 km2.
Uraian Curah Hujan (mm) Debit (m3/det)
- Rata-rata tahunan 2300
- Kala ulang 100 tahun 260 763
- Kala ulang 1000 tahun 336 984
- Maksimum boleh jadi (QPMF) 493 1443
- Debit banjir rencana (Q1000) 336 984
C. BENDUNGAN
Uraian Bendungan Utama Bendungan Pelana
- Tipe Zonal inti tegak Homogen
- Posisi dan tipe lapis kedap air Di tengah
- Jenis pondasi Batuan Batuan
- Tinggi dari dasar pondasi terdalam (m) 42.00 13,50
- Tinggi dari dasar sungai terdalam (m) 36,50
- Volume tubuh bendungan (m3) 528602 82664
Page 10
- Elevasi puncak (m) +56,50 +56,5
- Panjang puncak (m) 323,40 285,38
- Lebar puncak (m) 10,00 10,00
- Kemiringan lereng hulu 1/n 1/3 1/3
- Kemiringan lereng hilir 1/n 1/2,1 1/2,6
- Tinggi jagaan (m) 2,70 2,70
D. WADUK
E. BANGUNAN PELIMPAH
F. BANGUNAN PENGAMBILAN
- Jumlah :1
- Debit rencana : 15,13 m3/det.
- Panduan/Manual O & P : Ada
- Akses menuju bangunan pengambilan : Baik.
G. PENGELAKAN SUNGAI
- Tipe : Terowong
- Banjir desain : 535 m3/det.
- Kala ulang : 10 tahunan.
- Bendungan pengelak :
• Tipe : Urugan tanah
• Tinggi : 12 (+33.0 – +21.0) m.
Page 11
H. INSTRUMENTASI
Jenis Instrumen Tipe Jumlah
1. Pengukur tekanan air pori Piezometer 36
2. Pengukur rembesan V-note 4
3. Pengukur deformasi internal Inclonometer/multilayer 4/2
4. Pengukur deformasi Patok Geser 34
permukaan
5. Pengukur gempa acelograph 1
6. Pengukur muka air waduk AWLR / SG 3
7. Pengukur muka air tanah OW/OP 8/8
8. Pengukur curah hujan Manual / ARR 3/1
Bangunan
Pengelak
Bangunan Pelimpah
Outlet
Bendungan Utama
Page 12
POTONGAN MELINTANG BENDUNGAN PASELLORENG
CL
0.75
10.000
49.00 10.000 70.500 17.850 3.000 18.900 3.000 18.900 10.00 39.00
2.000 2.000
1.000 1.000
1.00
0.25
4.00
EL.56.50 EL.56.20
HWL.53.80
NWL.50.50
3.0
EL.48.00
2.1
1
1.00
rap
2.000 2.000
Rip EL.39.00
1
Filter
0
LWL.35.00 EL.30.00
Filter
EL.33.00 2.1
EL 26.00
1:0.2
1
1:0.2
Zone 4 3.0
1 1
2.1
Zone 2
1.160
3.50 3.0 Zone 6
0.150
1 1 EL 28.00 Horizontal Drain EL 27.00 Ø600 Ripra
p
Zone 7 Coffer Dam ( t = 2,000) Zone 3
Zone 1 Zone5 (EL.17.00)
(EL.19.00) 1
2.00
1.0 EL.14.00 1.0
1
CL
34.500 10.000 24.700 4.252
EL.56.50
rap EL.56.20
HWL.53.80
3.0 Rip
NWL.50.50 2.6
1 Intercepter 1
Zone 1 Horizontal Drain EL.47.00 EL.46.00
EL. 45.00
2.00
1.00
TIPEGambar
POTONGAN MELINTANG TANGGUL PELANA
Potongan melintang Bendungan Pelana Paselloreng
TIPICAL CROSS SECTION OF SADDLE DAM
Page 13