Kota Bandung
PENDAHULUAN
Sub DAS Cisangkuy terletak di kabupaten Bandung merupakan salah satu sub
DAS di kawasan Cekungan Bandung yang termasuk DAS Citarum hulu. Sub
DAS Cisangkuy merupakan penyangga utama pemenuhan kebutuhan air baku
Kotamadya Bandung dan Kabupaten Bandung. Sub DAS Cisangkuy bermuara
pada Situ Cileunca Kabupaen Bandung.
Pada tahun 2001 jumlah penduduk perkotaan di kawasan rencana Metropolitan
Bandung telah mencapai 3 juta jiwa terdiri dari 2.2 juta jiwa tinggal di wilayah
Kotamadya dan 0,8 juta jiwa tinggal di daerah Kabupaten Bandung dan
diprediksikan saat ini penduduk metropolitan Bandung telah lebih dari 5 juta jiwa.
Kegiatan perekonomian di wilayah Bandung memperlihatkan pertumbuhan
yang cepat., terutama dalam sektor industri, baik manufaktur, industri suku
cadang permesinan maupun industri lainnya.
Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy dalam kondisi kritis yang ditunjukkan
dengan tingkat erosi, sedimentasi dan fluktuasi debit. Kondisi DAS mengalami
titik kritis ditunjukkan dengan fluktuasi debit maksimum dan minimum berkisar
antara 49 - 394 m3 /detik (Sarminingsih 2007).
Dengan demikian perlu dipikirkan mengenai Konservasi Air, khususnya dalam
analisis penerapan regulator untuk\mengurangi bahaya banjir yang sering terjadi
di daerah Bandung bagian selatan, untuk air irigasi, dan debit sumber untuk PLTA
disekitar.
METODE
Metode yang dilakukan untuk observasi Situ Ciluenca dan DAM Pulo adalah
dengan studi pustaka dan mengumpulkan data sekunder. Sebagian informasi yang
didapatkan merupakan hasil dari beberapa jurnal yang tersedia pada Google
Schoolar yaitu Business Plan PDAM Tirtawening 2013-2017.
PEMBAHASAN
A. Lokasi
Situ Cileunca berada 45 KM sebelah selatan Kota Bandung dan 185 KM dari
Kota Jakarta, Situ Cileunca berada di ketinggian 1550 Mdpl dan dikelilingi oleh
dua perkebunan teh Malabar yang dikelola oleh PTPN VIII, Situ Cileunca
letaknya tak jauh dari kecamatan Pangalengan, genangan air seluas 180 hektar ini
diapit oleh dua Desa yaitu Desa Wanasari dan Desa Pulosari
Gambar 1 Dam Pulo atau situ Ciluence
Berikut Aliran Debit yang digunakan oleh PLTA Plengan, Lamajan dan Cikalong.
Sungai Cisangkuy
D. Pulo
3m3/s ⊗ Situ Cileunca
Sungai Cisarua
⊗
D. Playangan
2X3m3/s
2,8 m3/s 5,0 m3/s
⊗ KP ⊗ Bendung
Bendung 1 m3/s ⊗
Cisarua 1 & 2
Penstoc
Cisangkuy
8,4 m3/s
Φ Limpasan ??? k
6,87 MW Φ Limpasan ???
PH 10,4 m3/s
Ket :
Tail Race (ke PLTA Lamajan)
⊗ = Pintu Air
Gambar 5 Skema aliran Air Debit dari situ Ciluenca
Tabel 1 Luas Area, Volume Tampung, dan Tinggi Muka Air Situ CIleunca
NAMA LUAS VOLUME TMA TMA
WADUK/ SITU AREA (m2) TAMPUNG TERTINGGI TERTINGGI
(m3) (m) (minimum)
(m)
CILEUNCA 1.542.058,00 11.500.000,00 1418,50 1407,00
Tabel 3 Curah hujan (mm) dan debit aliran (m3/det) Sungai Cisangkuy tahun
2003-2015
Dapat dilihat pada tabel bahwa curah hujan relatif tinggi berada pada bulan
Januari hingga April, sedangkan bulan mei hingga September memiliki curah
hujan yang relatif rendah. Curah hujan pada Oktober hingga Desember relatif
cukup tinggi. Curah hujan ini juga mempengaruhi seberapa besar debit aliran
sungai yang ada.
9,00
8,00
7,00
6,00
M3/Det
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
2009 5,70 8,30 8,30 8,30 7,80 7,60 6,20 4,30 4,00 4,90 4,90 3,70
2010 4,41 7,10 6,60 6,00 6,14 7,50 7,50 5,40 6,80 6,45 8,40 8,40
2011 7,80 7,20 5,53 5,53 6,31 7,77 5,68 5,20 6,17 3,47 4,24 2,65
2012 3,87 5,84 8,37 7,40 7,40 7,40 5,10 3,90 2,90 2,50 4,00 5,70
2013 7,50 7,50 7,50 7,30
Namun setelah melalui regulator dapat dilihat bahwa debit outflow
menjadi cukup stabil dan terkendali dengan fluktuasi debit sekitar 2,9
m3/detik (debit minimum) hingga 8,4 m3/detik (debit maksimum).
Debit outflow yang cukup stabil ini digunakan untuk sumber
pembangkit pada PLTA di sekitar daerah Situ Cileunca. Yaitu PLTA
Plengan dengan debit air masuk maksimal sebesar 5,5 m3/detik, PLTA
Lamajan dan Cikalong dengan debit air masuk maksimal sebesar 5,4
m3/detik/ (Laporan UPP PDAM Tirtawening 2013).
SIMPULAN
Regulator pada Situ Cileunca adalah Bendungan Dam Pulo yang dapat
digunakan untuk mengatur tinggi muka air beserta debit inflow yang fluktuatif.
Hasil dari didirikannya Bendungan Dam Pulo sebagai regulator adalah
pemanfaatan air dari DAS Cisangkuy yang bermuara pada Situ Cileunca sebagai
pengendali banjir, sumber irigasi, dan sumber debit aliran untuk PLTA
disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kasiro, I. 1995. Bendungan Besar Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum.
Laporan Unit Penelitian dan Pengembangan PDAM Tirtawening Kota
Bandung. (2013). Kajian Awal Pola Pengusahaan Situ
Cileunca/Cipanjunjang, Plta Plc Dalam Rangka Kehandalan Air Baku
Spam PDAM. Bandung (ID)
Sarminingsih, A. (2007). Evaluasi kekritisan lahan daerah aliran sungai (DAS)
dan Mendesaknya langkah-langkah konservasi air. Jurnal Presipitasi.
2(1): 8-14