Anda di halaman 1dari 9

Sub Tema Operasi Waduk

OPTIMALISASI RENCANA BENDUNGAN CIPUNEGARA UNTUK


MENUNJANG OPERASIONAL BENDUNGAN SADAWARNA DAN
BENDUNGAN CIPANCUH

Cecep Muhtaj Munajat1, Feriyanto Pawenrusi2, Najlawati Laitifah Syazwani3,


cecepmuhtaj@gmail.com, fpawenrusi@gmail.com, najlawatilaitifah@gmail.com,
1
Kepala Seksi Perencanaan Umum BBWS Citarum, 2Kepala Bidang PJPA Citarum,
3
Staf Data dan Informasi BBWS Citarum

Ringkasan
Sungai Cipunegara yang terdapat pada DAS Cipunegara mengalir dari Subang Selatan, ke
arah utara dan bermuara di Laut Jawa. Permasalahan yang dihadapi saat ini di DAS
Cipunegara adalah kurangnya ketersediaan air saat musim kemarau dan terjadinya banjir
pada musim hujan. Untuk itu diperlukan serangkaian usaha yang berkelanjutan dalam
rangka perlindungan, pengendalian, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air.
Selain itu, Untuk meningkatkan ketersediaan air perlu adanya pelestarian konservasi
dengan memperbaiki kondisi daerah pengaliran sungai atau membuat tampungan di
permukaan dengan membangun bendungan. BBWS Citarum selaku pengelola sumber daya
air di DAS Cipunegara bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan air masyarakat.
Kondisi eksisting saat ini didaerah Pantai Utara sudah terdapat Bendungan Cipancuh yang
dibangun tahun 1927 dengan volume tampungan sebesar 8 juta m3 untuk mengairi daerah
Irigasi Cipancuh seluas 6813 Ha. Pada bagian hilir Sungai Cipunegara tahun 2019 ini juga
sedang dibangun Bendungan Sadawarna dengan volume Tampungan efektif sebesar 43,9
juta m3. Bendungan Sadawarna ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Irigasi dan air
baku untuk daerah Subang dan Indramayu. Kendala yang dihadapi adalah total kebutuhan
yang perlu di suplai oleh bendungan ini lebih besar dari total kapasitas tampungan yang
ada di Bendungan Sadawarna. Sehingga suplai air untuk memenuhi kebutuhan tidak dapat
terpenuhi secara maksimal. Sedangkan pada Bendungan Cipancuh permasalahan yang
terjadi adalah bendungan tersebut mengalami kekeringan sehingga kurang optimal dalam
pemenuhan kebutuhan terutama dalam musim kemarau.
Setelah dilakukan kajian lebih lanjut permasalahan ketersedian air ini dapat teratasi dengan
membangun bendungan baru diatasnya yaitu Bendungan Cipunegara sebagai bendungan

1
utama yang direncanakan memiliki tampungan 366,22 Juta m3. Diharapkan nantinya
terdapat koneksi alokasi air antara Bendungan Cipunegara dan Bendungan Sadawarna serta
ada suplesi ke Bendungan Cipancuh. Sehingga diharapkan nantinya dengan terbangunnya
Bendungan Cipunegara kebutuhan suplai air bagi masyarakat Subang dan Indramayu
dapat terpenuhi secara optimal.
Kata Kunci: Bendungan Cipunegara, Bendungan Sadawarna, Bendungan Cipancuh,
BBWS Citarum

1. LATAR BELAKANG
Saat ini di bagian Hilir Sungai Cipunegara sedang dibangun Bendungan Sadawarna dengan
volume Tampungan 43,9 juta m3. Namun kendalanya adalah akibat kekurangan air
Bendungan Sadawarna tidak dapat mensuplai secara maksimal kebutuhan yang ada di
wilayah Subang. Dari hasil simulasi terlihat bahwa prosentase luas daerah yang tidak dapat
terlayani oleh Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipancuh untuk D.I baru seluas 9000
Ha, adalah sekitar 22.39% dan Untuk D.I eksisting yang tidak dapat dilayani yaitu D.I
Cipancuh sebesar 29.48% dan D.I. Cilamatan sebesar 26.36%. Agar kedua daerah irigasi
tersebut dapat berfungsi secara maksimal, maka kedua daerah irigasi perlu ditambah
pasokan air.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka BBWS Citarum merencanakan pembangunan
Bendungan Cipunegara dibagian Hulu Sungai Cipunegara. Konsep alokasi air yang
direncanakan adalah mengatur aliran Air yang tersimpan di bendungan Cipunegara untuk
mendukung pola operasi Bendungan Sadawarna dan selanjutnya didistribusikan ke daerah
layanan. Jaringan tata air untuk. Bendungan Sadawarna yang memiliki volume sebesar
43.9 Juta m3 akan dioperasikan secara seri dengan Bendungan Cipunegara yang memiliki
Volume genangan Effektif 366,22 Juta m3. Selain itu, debit dari Bendungan Sadawarna
bisa digunakan untuk mensuplesi Bendungan Cipancuh sehingga bisa menjaga kuantitas
debit Bendungan Cipancuh. Diharapkan dengan terbangunnya Bendungan Cipunegara ini
dapat mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air di wilayah Subang dan indramayu.

2. TAHAPAN DAN METODE PENELITIAN


Tahapan dan Metodologi penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisa penentuan landasan alternatif skenario dalam penentuan Bendungan
Cipunegara

2
2. Analisa Ketersediaan dan Pemenuhan Kebutuhan Air Untuk Irigasi dan Air Baku
pada Bendungan Cipunegara dan Sadawarna serta Cipancuh
3. Analisa Pemenuhan Pasokan debit kontinue dari Bendungan Cipunegara ke
Bendungan Sadawarna hingga interkoneksi ke Bendungan Cipancuh

3. PEMBAHASAN
3.1 Analisa Landasan Alternatif Skenario Bagi Penentuan Bendungan Cipunegara
Berdasarkan hasil studi terdahulu yang dilakukan oleh konsultan, dalam penentuan rencana
pembangunan Bendungan Cipunegara terdapat Skenario yang menjadi landasan
terbangunnya Bendungan Cipunegara sebagai berikut:

A. Skenario 1 (Bendungan Sadawarna Volume 43.9 Juta m3)


Daerah yang Irigasi dan Perkotaan/Permukiman yang dipengaruhi oleh pasokan dari
Bendungan Sadawarna adalah
1. Daerah Irigasi Baru (9000 Ha): yaitu: D.I Sadawarda Kiri (2500 Ha), D.I Sadawarda
Kanan (2000 Ha) dan D.I Cikandung (2000 Ha), D.I. Cipancuh Hulu (2000 Ha) D.I.
Kandang Haur Hilir (1500 ha).
2. Derah Irigasi Existing (6813 Ha): Yaitu D.I. Cipancuh (6813 Ha) yang mendapat
pasokan dari Bendungan Cipancuh dengan tambahan sisa buangang air Irigasi (return
Flow) dari D.I Cipancuh Hulu sebanyak sekitar 20% dari total pasokan untuk D.I
Cipancuh.
3. Daerah Irigasi Existing (38,188 Ha): yang sumber airnya utamanya diambil dari
bendung Salamdarma dan saluran Tarum Timur, dengan kapasitas pasokan
maximum sebesar 20 m3/s. Jika kebutuhan melebihi 20 m3/s, maka kekurangan
pasokan akan diambil dari Bendungan Sadawarna yang dilalirkan ke bendung
Salamdarma melalui Sungai Cipunegara.
4. DPI Perkotaan/Permukiman : Kab. Subang (1.078 Juta Orang), Kab. Indramayu
(0.723 Juta Orang) dimana Intake untuk air baku perkotaan ditempatkan dihulu
Bendung Salamdarma
Kesimpulan hasil simulasi untuk Skenario-1 dalam bentuk prosentase daerah layanan
yang tidak dapat dilayani (artinya tidak menerima jumlah air sesuai rencana). Dari hasil
simulasi tersebut terlihat bahwa prosentase luas daerah yang tidak dapat dilayani pada
D.I baru seluas 9000 Ha, adalah sekitar 22.39% (2015 Ha).

3
B. Skenario 2 (Penambahan Bendungan Cipunegara 366,22 Juta m3)
Dalam Skenario 2 akan diusulkan membangun bendungan baru dihulu Bendungan
Sadawarna, yaitu Bendungan Cipunegara yang memiliki tampungan total sebesar
366.22 Juta m3, yang berfungsi sebagai reservoir utama.

← Luas (Ha)
1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 0
400.0

Volume (Juta m3)


387.5
Luas (Ha)

375.0

362.5

350.0

337.5
Elevasi (m)

325.0

312.5

300.0

287.5

275.0

262.5

250.0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Volume (Juta m3) →

Gambar 1 Lengkung Kapasitas Bendungan Cipunegara

Air yang tersimpan di bendungan Cipunegara selanjutnya dialirkan kehilir ke


Bendungan Sadawarna dan selanjutnya didistribusikan ke daerah layanan. Bendungan
Sadawarna yang memiliki volume sebesar 43.9 Juta m3 akan dioperasikan secara seri
dengan Bendungan Cipunegara yang memiliki Vol Effektif 366 Juta m3. Daerah yang
Irigasi dan Perkotaan/Permukiman mendapat pasokan air dari bendungan Cipunegara
dan Bendungan Sadawarna adalah :
• Daerah Irigasi Baru Skenario-1 (9000 Ha): D.I Sadawarna Kiri (2500 Ha), DI
Sadawarna Kanan (2000 Ha), DI Cikandung (2000 Ha), dan D.I. Cipancuh Hulu
(2000 Ha) dan D.I Kadang Haur Hilir seluas (1500 Ha).
• Derah Irigasi Existing (6813 Ha): Yaitu D.I. Cipancuh (6813 Ha) yang mendapat
pasokan dari Bendungan Cipancuh dengan air yang berasal dari pasokan lansung
dari Bendungan Sadawarna dan return flow dari D.I Cipancuh Hulu (20%
pasokan).

4
• Daerah Irigasi Existing (38,188 Ha) yang sumber utamanya diambil dari Bendung
Salamdarma dan saluran Irigasi Tarum Timur, dengan kapasitas pasokan maximum
sebesar 20 m3/s. Jika kebutuhan melebihi 20 m3/s, maka kekurangan pasokan akan
diambil dari Bendungan Sadawarna yang dilalirkan ke Bendung Salamdarma
melalui Sungai Cipunegara. DPI Perkotaan/Permukiman : Kab. Subang (1.078 Juta
Orang), Kab. Indramayu (0.723 Juta Orang) dimana Intake untuk air baku
perkotaan ditempatkan dihulu Bendung Salamdarma.
Dari hasil penjabaran skenario diatas penentuan skenario ideal yang ditetapkan adalah
skenario 2 yaitu dengan dibangun Bendungan Cipunegara sebagai Bendungan Utama
yang nantinya akan membantu suplay air pada Bendungan Sadawarna dan Bendungan
Cipancuh.

Gambar 2 Rencana Genangan Bendungan Cipunegara

3.2 Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan air Pada Bendungan Cipunegara,


Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipancuh.

Berdasarkan hasil analisis, debit andalan rerata untuk DAS Cipunegara pada Bendungan
Cipunegara sebesar 4,415 m3/s sedangkan kebutuhan air Bendungan Cipunegara sebesar
1,919 m3/dt. Pada Tabel 1 debit andalan dan kebutuhan air pada Bendungan Cipunegara.

5
yang berlebih ini di Rencanakan akan dialirkan sampai ke Bendungan Sadawarna serta
akan dilanjutkan untuk di suplesi pada Bendungan Cipancuh sebagai upaya pelestarian
serta untuk memenuhi kekurangan yang terjadi di DAS Cilalanang. Tabel 2 dan Tabel 3
memperlihatkan debit andalan serta kebutuhan air Bendungan Sadawarna dan Bendungan
Cipancuh. Terlihat Pada DAS Cipunegara dan Cilalanang terjadi cenderung kekurangan air
pada bulan Akhir bulan sedangkan pada DAS Cipunegara tepatnya pada Bendungan
Cipunegara cenderung kelebihan air

Tabel 1 Debit Andalan dan Kebutuhan Air DAS Cipunegara (Bendungan Cipunegara)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Rerata
Ketersediaan
5,533 5,961 6,723 5,297 3,383 3,313 3,111 3,518 3,761 3,673 3,787 4,918 4,415
(Q80%)

Kebutuhan 2,045 0,862 1,414 2,497 0,941 2,032 1,742 2,248 2,550 2,452 2,347 1,900 1,919

Neraca Air 3,488 5,099 5,309 2,799 2,442 1,282 1,369 1,270 1,211 1,221 1,440 3,018 1,302

Tabel 2 Debit Andalan dan Kebutuhan Air DAS Cipunegara (Bendungan Sadawarna)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Rerata
Ketersediaan
5,533 5,961 6,723 5,297 3,383 3,313 3,111 3,518 3,761 3,673 3,787 4,918 4,415
(Q80%)

Kebutuhan 0,344 0,000 0,776 2,575 1,671 2,959 3,688 1,820 0,000 0,000 3,862 7,420 2,093

Neraca Air 5,190 5,961 5,948 2,722 1,713 0,355 -0,577 1,698 3,761 3,673 -0,074 -2,502 2,322

Tabel 3 Debit Andalan dan Kebutuhan Air DAS Cilalanang (Bendungan Cipancuh)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Rerata
Ketersediaan 4,90
3,720 2,770 2,840 1,110 0,160 0,060 0,010 0,120 0,410 2,260 2,860 1,768
(Q80%) 0

3,16
Kebutuhan
1 1,669 4,152 3,499 2,036 3,085 1,607 1,607 1,244 3,911 2,825 2,920 2,643

1,74 - - - - - - - - - -
Neraca Air
0 2,051 1,382 0,659 0,926 2,925 1,547 1,597 1,124 3,501 0,565 0,060 -0,875

6
Gambar 3 Debit Andalan Pada DAS Cilalanang (Bendungan Cipancuh)
3.3 Analisa Rencana Pemenuhan Pasokan Debit yang Ter Integrasi

Pada gambar dibawah ini merupakan rencana Skema Distribusi Alokasi Air Terintegrasi
dari Bendungan Cipunegara – Bendungan Sadawarna – Bendungan Cipancuh. Bendungan
Cipunegara direncanakan sebagai bendungan utama yang digunakan untuk membantu
pemenuhan kebutuhan air pada Bendungan Sadawarna dan Cipancuh. Direncanakan Jarak
Bendungan Cipunegara Ke Bendungan Sadawarna Kurang Lebih 15 Km dan untuk proses
pendistribusian alokasi air pada Bendungan Cipancuh akan dibuatkan Saluran Suplesi dari
Sungai Cikandung yang merupakan anak sungai Cipunegara ke Sungai Cipancuh untuk
menambah debit Bendungan Cipancuh,

7
Gambar 4 Lokasi Bendungan Cipeunegara, Sadawarna dan Cipancuh
Dari hasil simulasi yang dilakukan oleh konsultan perencana dengan data selama 15 tahun
dapat disimpulkan bahwa dengan volume Bendungan Sadawarna saat ini, Rencana luas
daerah pertanian sawah yang dapat diairi sebesar 4500 ha dengan kebutuhan air 1,4 l/dt/ha
pada musim tanam I dan 1.000 ha pada musim tanam II, sedangkan luas fungsional
eksisting sekarang 2.000 ha dan luas potensial yang ada seluas 9000 ha. Dari hasil
optimalisasi dari total tampungan Bendungan Cipunegara 366 Juta m3, maka didapatkan
distribusi debit yang dapat di alokasikan untuk Bendungan Sadawarna adalah 9,02 m3/dt.
Pada saat dilakukan simulasi Bendungan Sadawarna, total Tampungan Bendungan yang
direncanakan sebesar 43.9 Juta m3 dengan total kebutuhan irigasi yang perlu diairi sebesar
4500 ha dengan kebutuhan air 1,4 l/dt/ha, maka debit yang dapat di alokasikan dari
Bendungan Sadawarna selama musim kering per tahunnya sebesar 4,72 m3/dt. Sedangkan
total kebutuhan air untuk mengairi sawah seluas 4500 ha adalah 6,30 m3/dt sehingga terjadi

8
kekurangan sebit sebesar 1,85 m3/dt. Oleh karna itu, setelah mendapatkan distribusi debit
dari Bendungan Cipunegara sebesar 9,02 m3/dt diharapkan kebutuhan air akan terpenuhi
secara optimal dan dapat menambahkan lahan irigasi potensial di daerah sekitar
Bendungan Sadawarna.
Untuk Bendungan Cipancuh dengan volume tampungan sebesar 8 Juta m3 kendala yang
dihadapi adalah masalah kekeringan sehingga pendistribusian air untuk memenuhi
kebutuhan menjadi kurang optimal. Dari total irigasi Seluas 6813 Ha masih banyak daerah
Irigasi yang tidak dapat terairi secara optimal karena keterbatasan debit air dari Bendungan
Cipancuh. oleh karena itu dengan dibuatkan saluran suplesi dari Bendungan Sadawarna
maka dapat menambah debit Bendungan Cipancuh sehingga permasalahan kekeringan dan
pemenuhan kebutuhan air dapat teratasi dengan baik.

4. KESIMPULAN
Dari hasil penelaahan ini dapat disimpulkan
1. Setelah melakukan kajian lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan yang ada pada
Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipancuh, Maka BBWS Citarum berencana
membangun Bendungan Cipunegara sebagai bendungan utama pada hulu sungai
Cipunegara sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan air sehingga akan terjadi
pola pendistribusian air yang terintegrasi antar ke 3 bendungan tersebut.
2. Dari hasil Perhitungan neraca air, Bendungan Cipunaraga memiliki pasokan air
yang cukup sedangkan Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipancuh memiliki
pasokan air yang kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada.
3. Apabila Bendungan Cipunegara dibangun, maka Bendungan Sadawarna dan
Bendungan Cipancuh akan mendapatkan pasokan debit sebesar 9,02 m3/dt untuk
memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku. Hal ini diharapkan dapat mengatasi
permasalahan kekurangan air didaerah Subang dan Indramayu.

5. DAFTAR PUSTAKA

PT. Geodinamik Konsultan. 2015. Kajian Studi Kelayakan Bendungan Cipunegara.


PT. Jasa Patria Gunatama. 2019. Review Desain dan Sertifikasi Bendungan
Sadawarna di Kab. Subang
PT. Jasa Patria Gunatama. 2012. Studi Khusus Rehabilitasi Besar dan Peningkatan
Kinerja Bendungan Cipancuh di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai