Anda di halaman 1dari 33

METODE KERJA STRUKTUR CONCRETE FACE

SLAB BENDUNGAN TIPE CFRD,


PADA PEMBANGUNAN BENDUNGAN BENER,
KABUPATEN PURWOREJO – JAWA TENGAH

Disusun oleh :
Bagus Masfianto
Igusti Ngurah Anom Parbawa
LOKASI
PETA PROVINSI JAWA TENGAH PETA INDONESIA

Proyek Pembangunan Bendungan Bener terletak


Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi as
bendungan berada pada Sungai Bogowonto yang masuk di
desa Guntur. Gbr. Peta Lokasi Proyek
DATA TEKNIS
No. Data Teknis Uraian No. Data Teknis Uraian
1. Hidrologi 4. Bangunan Pelimpah
- Sungai Bogowonto - Tipe Pelimpah Pelimpah Samping
2. Bangunan Pengelak - El. Ambang El. 350.00 m
- Tipe Terowong Pengelak Bulat
- Lebar Ambang 90.00 m
- Diameter Terowong Pengelak 7.00 m
- Panjang Peredam Energy 75.00 m
- Panjang 935.8 m
- Kapasitas (Q25thn ) 410,18 m³/dtk - Panjang Total 614.81m
3. Bendungan Utama 5. Jalan

- Tipe Bendungan Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) - Jalan Masuk 6 km (Hotmix)
- Jalan ke Quarry 4.5 km (LPB, LPA)
- El. Puncak Bendungan El. 356.00 m
- Tinggi Bendungan 156,00 m (dihitung dari Plint) - Jalan Inspeksi 3 km (Hotmix)
- EL. Dasar Pondasi Plin El. 204.46 m 6. Waduk
- Lebar Puncak 13.40 m - Tampungan efektif 68,34 juta m3
- Panjang Puncak 553.30 m - Tampungan mati (25 Thn) 13,31 juta m3
- Kemiringan Hulu 1 : 1.5
- Tampungan banjir 8,73 juta m3
- Kemiringan Hilir 1 : 1.4
- Perlindungan Lereng Hulu Beton - Tampungan banjir 81,660 juta m3

- Perlindungan Lereng Hilir Rip – Rap - Elv. NWL +350,0 m


Gambaran Lokasi
RUMUSAN MASALAH
 Curah dan Musim Hujan yang tidak
menentu intensitasnya sehingga
menggangu jalannya pembetonan

 Pengecoran harus selesai sekaligus


dalam 1 tahap dari bawah ke atas, dan
menggunakan beton slump maksimal
8cm

 Pengecoran menggunakan Slip Form Bisa


digunakan pada area bidang miring
dengan jangkauan lebih dari 25 m
dimana lokasi tersebut tidak terjangkau
oleh Concrete Pump.
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• SUSUNAN STRUKTUR CRFD

Face Slab

CS2b 3a

3b 3c
2b

1a
1b

2a
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• MEMBRAN BETON (FACE SLAB)
Fungsi Utama Face Slab Sebagai lapisan kedap air dan penahan
air yang ada di reservoir.

 Permukaan beton penutup harus dapat memikul tekanan


hidrostatis dari air genangan, dan juga harus kuat jika penurunan
timbunan yang terjadi (konsolidasi). Dalam hal ini permukaan
beton penutup tidak boleh mengalami keretakan, kebocoran akibat
beban-beban luar.

 Tebal lapisan beton penutup di desain sehingga dapat berfungsi


dengan baik. Dalam hal ini tebal beton pada Face Slab berkisar
antara 1 meter pada bagian bawah (sambungan dengan plinth)
hingga 0.5 meter pada bagian atas (sambungan) dengan parapet)
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• TULANGAN PADA FACE SLAB
• Tulangan pada Face Slab merupakan
tulangan rangkap

• Menggunakan besi diameter 22mm untuk


tulangan utama (jarak sengkang 250mm)
maupun tulangan bagi (jarak Sengkang
200mm)
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• SAMBUNGAN PADA FACE SLAB
Akibat adanya gaya tekan dan tarik yang terjadi pada permukaan
beton penutup, maka harus dibuatkan beberapa sambungan
vertical (vertical joint) yang dapat dibagi atas 2 bagian yaitu:
 Vertical expansion joint : pada daerah dengan adanya gaya tarik
(pada abutment kiri kanan)
 Vertical compression joint: pada daerah dengan adanya gaya
tekan (pada tengah tengah tubuh bendungan.
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• PENGECORAN FACE SLAB
Pengecoran face slab dilakukan dengan dua metode :
 Menggunakan mobile crane/concrete pump truck.
 Menggunakan slipforming system.

Total volume Beton 4,122 m3 untuk beton tipe K-300 pada bagian Plinth
Total volume Beton 33,973 m3 untuk beton tipe K-250 pada bagian Face Slab
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Metode Pengecoran dengan Menggunakan Concrete Pump & Mobile Crane

Mobile crane yang digunakan adalah mobile crane


dengan kapasitas 30 ton untuk pengecoran di lokasi
plinth dan Starter slab. Sedangkan Concrete Pump
yang digunakan berkapasitas 60 - 100 m3/jam
dengan jangkauan 20 meter.
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Metode Pengecoran dengan Menggunakan Slipforming System
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Metode Pengecoran dengan Menggunakan Slipforming System
Pada lokasi pengecoran yang sudah tidak terjangkau oleh Mobile Crane atau Concrete Pump, maka pengecorannya
dilakukan dengan Methode Slipforming System. 7,500

Agitator Truck (4.5m3)

Agitator Truck Chute

Top Auxiliary Chute


Truck
Concrete Chute
Mixer
EL.218.5m
gth
apL
en Transfer
erl
Ov Timber for Stopper
Trolly
n gth
Le
ap Structural Re-bars
erl
8,000
Access Road During Concrete Placing
Ov

Agitator Truck (4.5m )


EL.218.5m 3
Transfer Trolley
Chain Stay
10,800

Concrete Chute
Belt-Conveyor
Hopper
Chut
Agitator Truck Chute e Slipf
Top Auxiliary Chute orm
Chute Support
Winch Wire Rope
Concrete Chute

Slipform Rail

Structural Re-bars

1.0
1.4

Chain Stay
Chute Support

450
Re-bar Against
Reinforcement Plate
Structural Re-bars
(Steel Plate, t=2mm) Overturning, D16
200

Fixing By
425

Annealing Wire
Concrete Chute

Concrete Chute
Belt-Conveyor (Steel Plate, t=2mm))

Belt-Conveyor Hopper
Structural Re-bars DISTRIBUSI BETON
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Metode Pengecoran dengan Menggunakan Slipforming System
8,000
Access Road During Concrete Placing
Transfer Trolly
Ballast
Agitator Truck (4.5m )
EL.218.5m 3
Transfer Trolley
10,800

Crest Dam

Agitator Truck Chute

Top Auxiliary Chute

Winch Wire Rope Gbr. Slipforming System


Concrete Chute Slipform

Slipform Rail

Chain Stay
Chute Support

Structural Re-bars

Concrete Chute

Belt-Conveyor

Belt-Conveyor Hopper

Gbr. Susunan Slipforming System


METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Pengoperasian Alat Slipform
 Pengecoran dilaksanakan pada saat timbunan bendungan sudah
mencapai elevasi EL +353 m (EL Crest Dam +356.00 m).

 Transfer trolley dan Derek Electric diletakkan di atas, yaitu pada


timbunan bendungan di EL +353 m, agar transfer trolley stabil
maka diatasnya akan diberi beban berat yang terbuat dari beton.

 Slipform dilengkapi dengan dua unit derek listrik dan juga dua
buah derek manual

 Slipform bisa bergerak naik/turun pada face slab dengan


mengoperasikan derek listrik sebagai penggeraknya dengan
menggunakan sling yang diikatkan pada slipform melalui transfer
trolley.
Berat Slipform :
1. Posisi Vertikal : 20 Ton
2. Posisi Miring Turun : 4 ton x 2 (kn & kr)  Slipform sendiri tidak bergetar, sehingga masih dibutuhkan
3. Posisi Miring Naik : 4 ton x 2 (kn & kr)
vibrator concrete manual.
Winch
1. Kapasitas Winch : 5 ton x 2 unit (kn & kr)
2. Sling Winch
3. Penggerak
: dia 16mm x 290 mm x 4cs
: 15 KW Ratio 1 : 30
 Untuk memindahkan transfer trolley dan slipform ke blok yang
lain ditarik dengan alat berat.
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Pengoperasian Alat Slipform

Chute

Tangga
Akses Slipform

PERSIAPAN ALAT
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Plan View Pengecoran
PAKET 4 PAKET 3
Ilustrasi Urutan Pengecoran JO PT Brantas bripaya & PT. Pembangunan Perumahan
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. & PT. Asfri
Mengikuti Pola Papan
Catur
1. SEGMENT – 1
2. SEGMENT – 3
3. SEGMENT – 2
4. SEGMENT – 5
5. SEGMENT – 4
6. SEGMENT – 7
7. SEGMENT – 6
8. SEGMENT – 9
9. SEGMENT – 8
10. SEGMENT – 11

14
12
13
15
16
11
11. SEGMENT – 10

17
10
12. SEGMENT – 13

18
19
13. SEGMENT – 12
9

20
21
22
14. SEGMENT – 15 8

23
24
25
15. SEGMENT – 14
7

26
27
16. SEGMENT – 16
5 6

28
29
4
ARAH

2 3

30
PENGECORAN

31
1

32
Plan View Pekerjaan Concrete Face Slab
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Cycle Time Pengecoran
 Digunakan Asumsi supplai beton oleh truck mixer dari
batching plan ke lokasi Slipform (bagian Chute) adalah 15
m3/jam x 85% (koofisien) = 12.75 m3/jam

 Nilai koofisien 85% adalah perkiraan nilai efektifitas


jalannya transportasi beton selama pengecoran

Cycle Time Pekerjaan Concrete Face Slab


METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Pelaksanaan PengecoranPengecoran
Ilustrasi Pelaksanaan Pengecoran (plan view)

FACE
CONCRETE

CONCRETE
PAVER

PENGECORAN
ARAH
CONVEYOR
CONCRETE
RECEIVER
TRUCK MIXER

Plan View Pekerjaan Concrete Face Slab


METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Pelaksanaan PengecoranPengecoran
Ilustrasi Pelaksanaan Pengecoran (side view)
TRUCK MIXER

Concrete Paver

CONCRETE
PAVER
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Pelaksanaan Pembasahan Beton (Curing)
• Setelah pengecoran membran beton selesai  permukaan
beton harus dibasahi selama proses pengerasan beton,
untuk mencegah penyusutan akibat pengeringan.
PENYEMPROTAN CURING
• Pembasahan tersebut harus dilakukan terus menerus COMPOUNT

minimal selama 14 hari, pembasahan yang lebih lama


perlu dipertimbangkan tergantung dari kondisi cuaca dan
variasi temperatur/kelembaban.

• Pembasahan yang lebih lama akan memberi kesempatan


terhadap perkembangan kekuatan beton yang lebih tinggi.

PENUTUPAN BURLAP
KESIMPULAN
Pembetonan dengan menggunakan Slipform sangat diperlukan dalam
pekerjaan face slab pada bendungan tipe CFRD, hal ini dikarenakan bentuk
struktur dari face slab dengan kemiringan 1 : 1.5 dan Panjang slope mencapai
200 meter lebih, dimana pengecoran dengan alat lain tidak dapat
diaplikasikan. Beberapa keuntungan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Lokasi pengecoran dapat dilaksanakan pada posisi dengan kemiringan
tertentu (dapat diatur kemiringannya)
2. Pelaksanaan pembetonan dapat dilaksanakan sepanjang waktu baik
musim hujan maupun musim kemarau.
3. Metode ini mudah dilaksanakan, kualitas finisihing yang dapat terkontrol
dan faktor keamanan pekerja yang lebih baik
SARAN
Karena pekerjaan pembetonan Face Slab (Membran Beton)
adalah pekerjaan vital konstruksi CFRD, maka beberapa saran
yang dapat kami sampaikan sebagai berikut :
• Perlu kehati-hatian dalam menghitung konstruksi dan stabilitas
dari Slipform dan segala kelengkapannya
• Diperlukan kecermatan dalam Placing Concrete terutama
diantara blok beton face slab dan dinding parapet dan pada
sambungan dimana ditempatkan lempeng panahan air (cooper
waterstop) yang terbuat dari tembaga.
• Perlu ditambahkan Sambungan Konstrusksi pada struktur Face
Slab agar pembetonan tidak membutuhkan waktu yang terlalu
lama.
Matur Suwun
Matur Suksme…
Foto prototipe Slipform Concrete Paver
• Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah
Foto prototipe Slipform Concrete Paver
• Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah
Foto prototipe Slipform Concrete Paver
• Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah
Foto prototipe Slipform Concrete Paver
• Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah
Foto prototipe Slipform Concrete Paver
• Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah
METODE KONSTRUKSI FACE SLAB
• Pelaksanaan Pengecoran
 Transportasi Beton dari batching plant ke puncak dam EL+353 m 60
menggunakan Truck Mixer. Kemudian beton langsung dituang ke
concrete chute.

 Beton dituangkan melalui concrete chute dan jatuh ke hopper


yang dipasang pada slipform kemudian dengan belt conveyor
beton tersebut dihampar ke lokasi pengecoran.

 Belt Conveyor melintang sepanjang 13 m dan bergerak memutar,


sehingga beton dapat ditempatkan dalam lokasi yang diinginkan.
Daftar Peralatan untuk pelaksanaan pembetonan hingga finishing
 Slipform sendiri tidak bergetar, sehingga masih dibutuhkan
vibrator concrete manual.

 Beberapa peralatan yang digunakan untuk pengecoran seperti


pada table disamping.
Foto Contoh Pelaksanaan
• Bendungan Ponre-Ponre, tahun 2008

PEMADATAN

PENGECORAN PADA
FACESLAB BAGIAN ATAS

FINISHING
Foto Contoh Pelaksanaan
• Bendungan Ponre-Ponre, tahun 2008

Placing concrete pada FS-9, tampak dari upstream, bulan Juli 2008

Pelaksanaan Cor Plinth


dan Starter Slab
Link Video Terkait Slipform

• Slipform CONSTRO SYSTEMS, dari India


https://www.youtube.com/watch?v=hxL2brtCZjY
• Slipform Titan Concrete Paver, dari Turki
https://www.youtube.com/watch?v=rWUkpUIc_bk

Anda mungkin juga menyukai