4
TAHAPAN PEMBANGUNAN JALAN
SISTEM PERKERASAN BERLAPIS
Muka air 3%
tanah
Shotcrete
Soil Nailing
GALIAN
• Pada peralihan daerah galian dengan timbunan perlu
dibuat saluran pencegat untuk melindungi timbunan
tinggi
• MAT yang tinggi harus diturunkan untuk setiap
tahapan pekerjaan galian dengan pompa di lubang
drainase pada lembah aliran
• Perlu adanya perhatian terus menerus selama galian
karena sifat2 tanah tidak dapat dipahami
seluruhnya dari hasil2 survey
TIMBUNAN & LERENG
3
4
5
6
2
1
KONDISI 1
Seluruh massa timbunan masuk (ambles) ke
dalam tanah dasar
Karena ( Bearing Cap. ) permukaan tanah
dasar dilampaui
Untuk menghindari terjadinya keadaan tersebut
permukaan dasar timbunan harus dipadatkan
ada yang mensyaratkan penggantian tanah
dasar timbunan
KONDISI 2
2
Massa timbunan ( terutama yang di tengah) turun
Karena trejadinya settlement pada lapisan2 tanah
bawahnya (subsoil layers)
Agar tidak terjadi diupayakan konsolidasi dipercepat
Caranya :
- Dengan vertical drain + beban rencana
- Dengan vertical drain + pre loading
Vertical drain dengan sand, dapat berakibat “mletat-
mletot” karena Beban Lateral
Sekarang bisa dipakai “Geosyntetic Vertical drain”
prinsip kerjanya seperti lampu minyak
Vertical Drain
PRE
LOADING
BEBAN
RENCANA
Vertical Drain Sand Drain
PRE
LOADING
BEBAN
RENCANA
Colbond drain
Aplikasi Colbond Drain
Aplikasi
Colbond
Drain
3
KONDISI 3
Terjadinya penurunan pada permukaan
tanah timbunan
Karena kurang padatnya lapisan2 pada
tanah timbunan
Untuk mengatasi keadaan tsb pada saat
timbunan dilaksanakan harus
mengikuti prosedur pemadatan
(Kadar air dan jumlah lintasan)
4
KONDISI 4
Terjadi kelongsoran pada tebing sejajar lereng
dengan ketebalan tertentu
Karena bagian tepi timbunan dengan ketebalan
tsb kurang padat akibat proses pemadatan
roller
Cara mengatasi adalah dengan pemadatan s/d
tepi konstruksi timbunan
Geogrid
5
5
KONDISI 5
Terjadi kelongsoran pada tebing sejajar lereng
dengan pola kelongsoran melengkung
Karena kurang padat, timbunan terlalu tinggi
(>Hcr), adanya kandungan mineral
Montmorilionite dalam jumlah besar, atau adanya
bagian2 yang sangat expansif (Highly Expansive
Soil)
Cara mengatasi
1) Mengganti tanah pada bagian yang longsor
2) dengan “Geosyntetic Slope Protection” (“Geogrid”)
3) Dengan tanaman penutup
Geogrid
KONDISI 6
6
Terjadi kelongsoran total termasuk dasar
timbunan
Karena, antara lain:
• Tanah dasar tidak padat
• DDT dasar kecil
• Kegagalan sistem drainase di bawah konstruksi
timbunan
• Beban timbunan terlalu besar (H tinggi dan Slope
landai)
• dll
CARA MENGATASI . . . .
.
Pelaksanaan konstruksi timbunan harus mengikuti
prosedur yg. ditetapkan pd. spesifikasi, yaitu:
Persiapan (pemadatan) tanah dasar sebelumnya dilakukan
dulu pengupasan tanah dasar (TOP SOIL STRIPPING) dan
penggantian tanah dasar yang tidak sesuai (Unsuitable Material)
Penebaran dan pemadatan dilakukan lapis per lapis dengan
ketebalan tertentu pada kondisi kadar air sekitar OMC (o.m.c -
2% < w < o.m.c +2%) dengan alat pemadatan yang sesuai
dengan berat dan lintasan yang tepat
Pemadatan harus dilakukan sampai dengan batas bangunan yang
sesuai dengan gambar rencana
PERATAAN TIMB.
PENEBARAN PEMERIKSAAN
MULAI SAMPAI DENGAN KERINGKAN
TANAH TIMB. KADAR AIR
KETEBALAN TTT
tidak tidak
SIRAM o.m.c -2% < w > o.m.c + 2%
W > o.m.c. -2% W > o.m.c. +2%
ya
ya PEMERIKSAAN
SELESAI d > dmax PEMADATAN
PEMADATAN
tidak
PERBAIKAN TANAH
BAHAN ADDITIVE:
KIMIA & CEMENT
PERBAIKAN TANAH
6 TIPE SEMENTASI (GROUTING)
1) Sementasi penembusan (permeation grouting)
2) Sementasi pemadatan (compaction grouting)
3) Sementasi rekahan (fracture/claquage grouting)
4) Sementasi campuran/jet (mixing/jet grouting)
5) Sementasi isi (fill grouting) dan
6) Sementasi vakum (vacuum grouting)
Sumber: James Warner (2005)
PERBAIKAN TANAH
PERBANDINGAN CAMPURAN CEMENT : WATER
Tergantung tujuan grout
C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1.
Untuk retakan yang relatif besar dipakai C : W= 1 : 0,5,
(bila perlu ditambah pasir).
Penyerapan grout yang lebih besar dari 30 liter per menit
dan berlangsung selama 20 menit campuran
dikentalkan
GEOTEXTILE
PERBAIKAN TANAH
GEOTEXTILE
LAPIS PONDASI BAWAH
(SUB BASE)
FUNGSI
Menerima beban
dari lapis pondasi (Base) dan
meneruskannya ke subgrade
KEKUATAN
Kekerasan material
CBR
Abrasi (LAAV)
Impact
Compression
Interlocking (gaya kunci mengunci antar butiran)
Gradasi
Texture
Sand Equivalent
PI
Bebas dari bahan organik
CARA PELAKSANAAN
Dilakukan dulu test lab. (Berdasarkan spec. yang digunakan)
Bahan sub base dapat berupa:
Campuran pasir + kerikil (sirtu)
Batu kapur
Penebaran bahan sub base
Perataan bahan sub base termasuk pembentukan Cross
Fall (3 %)
Pemadatan
Kalau dpt. dilakukan uji kepadatan sebaiknya dilakukan
Kalau sulit dapat dilakukan Proof Rolling
Alat pemadat yang paling efektif dan efisien
Vibrocompactor
PROOF ROLLING
Vibro Roller
LAPIS PONDASI ATAS
(BASE)
FUNGSI
Pemadatan berhasil
kalau kondisi berikut tepat :
Ketebalan lapisan
Jenis alat pemadat
Smooth Drum Steel Wheel Vibro Roller
Jumlah lintasan (6 s/d 12 x)
PEKERJAAN BERHASIL DITERIMA
BILA MEMENUHI SYARAT : (dlm. hal
kepadatan)
Kualitas
Tidak dapat di ukur di lapangan
Material di test secara rutin dari STOCK PILE
Setelah dibawa Dump Truck di test Gradasi
menghindari SEGRESI
Bisa dengan PROOF ROLLING
Dapat dengan Plate Bearing Test
(sesuai tapak mobil/pesawat)
Kuantitas
Diukur dengan alat ukur di lapangan (Theodolit/sipat
datar) dan dicocokkan dengan gambar rencana
DRAINASE
LAHAN
Drainase Permukaan
Pengumpulan dan Penampungan air permukaan
Pembuangan air yang ditampung
3%
tof
Drainase Buruk
Air HIGROSKOPIK
Air KAPILER
Air TANAH kondisi permukaan
bebas
kondisi sumuran Artesis
Air Higroskopik:
Bersifat mirip dengan zat setengah padat (semi
rigid). Air ini melekat pada permukaan partikel
tanah akibat gaya2 elektro kimia. Air ini dapat
dilepaskan dengan pemanasan sampai suhu
tinggi atau dengan Elektro-Osmosis
Air Kapiler
Air yang masuk ke dalam tanah akibat gaya
kapiler pori2 tanah dan gaya gravitasi. Air ini pula
seringkali naik ke permukaan menuju ke sub
grade dan base akibat gaya2 kapiler tsbdaya
dukung & teg tanah subgrade & base berkurang
Air Tanah
Air yang bergerak secara bebas dalam tanah
akibat gaya gravitasites sederhanadg lubang
Augerair tanah dipompa keluar masuk lubang
DRAINASE GALIAN
Kemiringan permukaan galian harus + 3 %
Buat saluran di kedua tepi bagian yang digali
Lereng galian yang rawan longsor di turap /
sheet pile
Pada peralihan daerah galian dengan timbunan
perlu dibuat saluran pencegat untuk melindungi
timbunantinggi MAT yang tinggi harus diturunkan
untuk setiap tahapan pekerjaan galian dengan
pompa di lubang drainase pada lembah aliran
Perlu adanya perhatian terus menerus selama
galian karena sifat2 tanah tidak dapat dipahami
seluruhnya dari hasil2 survey
DRAINASE SUBGRADE
Bertujuan menjaga subgrade dan base agar tetap
memiliki kandungan air yang diinginkan dengan
cara menurunkan muka air tanah di dalam base,
urugan tanah atau tanah sampai 1 m di bawah
permukaan tanah, atau dengan mencegat air dari
daerah sekitar supaya tidak sampai merembes ke
dalam urugan tanah.
Berupa
bangunan drainase tanah alas perhitungan tebal
sesuai dengan pengalaman pekerjaan yang lalu
Pipa performasi (pipa berlubang2) diusahakan tidak
ada beban terpusat yang mengenainya
DRAINASE LERENG
Runtuhnya lereng akibat limpasan air hujan pada dinding lereng
dan puncak lereng dari rembesan air di dalam tanah lereng
kecil
Tidak dapat diramalkan dengan tetap kejadian tsb akibat hujan tsb
Menghentikan air hujan atau aliran permukaan dari lereng atau
Membelokkan aliran permukaan dan bawah lereng
Adanya bocoran lambat patut diperhatikan membuat bidang
gelincir
Saluran drainase berupa
saluran puncak
Saluran atas lereng
Saluan pencegat
Bangunan pelindung lereng
Grouting semen
Turap
Cerucuk
Penahan kaki lereng
EROSI
• Pengendalian air tanah merupakan
dasar dari perlindungan struktur
jalan dan pelestarian lingkungan,
maka masalah drainase mempunyai
kaitan erat dengan masalah erosi
desain drainase akan selalu
mengenai erosi air tanah yang akan
mempengaruhi jalan
• Erosi menyebabkan naiknya biaya
pemeliharaan karena kehilangan
tanah akibat erosi harus diganti dan
longsoran tanah harus dibersihkan
dan dibuang dari sarana / saluran
drainase
PROSES EROSI
• Disebabkan oleh butir2 curah hujan
yang melepas partikel2 tanah dari
daerah yang kurang atau tidak
terlindungi kemudian dialirkan oleh
aliran permukaan
• Laju perpindahan partikel2 ts
sebanding dengan:
a. intensitas dan lamanya curah hujan
b. volume dan karakteristik aliran serta sifat2
tanah
KLASIFIKASI PROSES
EROSI