Anda di halaman 1dari 5

Andromeda Indah Gladea Laudy

20511405
Teknik Pelaksanaan Perkerasan – A
TUGAS ASINKRON 1

1. Flow chart tahapan pekerjaan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengujian dan
pengukuran, pekerjaan subgrade pada tanah asli

Mulai

Persiapan Alat

Penyiapan Lahan

Pembersihan Lahan Grubbing Stripping

Pengukuran Lapangan
1. menetapkan titik awal dan akhir
2. menetapkan letak sumbu
3. menetapkan lebar jalan
4. menetapkan posisi drainase (melintang dan bagian tepi)
5. menetapkan lebar jalan

Pematokan

Pemasangan Profil Melintang

Pekerjaan Galian & Timbunan

Selesai
2. Jelaskan pengukuran dan pengujian apa saja yang harus dilakukan pada pekerjaan
subgrade ?
Jawab :
a. Pengukuran
Pekerjaan pengukuran pada pekerjaan subgrade yaitu pengukuran lapangan yang
dilakukan untuk pembentukan posisi dan bentuk jalan pada lahan, contohnya yaitu
• Menetapkan titik awal dan akhir
• Menetapkan letak sumbu
• Menetapkan lebar jalan
• Menetapkan posisi drainase (melintang dan bagian tepi)
• Menetapkan lebar jalan
Pengukuran Kualitas Sub Grade :
• Subgrade adalah lapis paling atas timbunan badan jalan
setebal 30 cm, yang memenuhi syarat kepadatan&CBR . Jika kondisi tanah
asli memenuhi spesifikasi, tanah tersebut dapat langsung dipadatkan dan
digunakan.
• Pada pembuatan jalan baru harus dilakukan pengujian kepadatan, bisa
dengan metode Sand Cone Test atau Dynamic Cone Penetrometer Test.
• Kepadatan minimal 95% Standar Proktor, diukur maksimum tiap 200 m2
secara zig-zag.
• Toleransi permukaan < 10 mm dari elevasi rencana. Penghamparan
dilakukan dengan ketebalan setiap lapisan maksimum 20 cm dalam kondisi
gembur.
b. Pengujian
Pada pekerjaan subgrade dilakukan beberapa pengujian, yaitu :
• Pada tanah galian dilakkan pengujian tanah asli setempat dengan penggalian
sedalam 60 cm dibawah permukaan tanah dasar. Jenis pengujiannya
meliputi klasifikasi tanah, kuat dukung (CBR), dan plastisitas (LL,PL).
• Pada tanah timbunan pada badan jalan diambilkan dari lokasi lain dengan
cara digali dari lokasi di luar jalan atau dari hasil galian lokasi lain dari jalan
yang permukaan tanah aslinya lebih tinggi dari rencana ketinggian tanah
dasar yang dikehendaki dalam gambar. Pada umumnya, terdapat
persyaratan dan pengujian yang meliputi :
1. Analisa distribusi ukuran butiran tanah (Analisa saringan tanah)
2. Jenis atau klasifikasi tanah timbunan (AASHTO)
3. Kepadatan tanah dan kadar air optimum (standard atau modified
proctor) Daya dukung tanah (CBR laboratorium)
4. Batas cair tanah (Liquid Limit/LL)
5. Batas plastis tanah (Plastic Limit/PL)
6. Indeks plastisitas tanah (Plasticity Index)
3. Jelaskan tatacara pemadatan timbunan subgrade pada tikungan ?
Jawab :
a. Setiap lapis timbunan harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai
dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan
dalam Spesifikasi.
b. Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan
berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air
optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan
kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI
03-1742-1989.
c. Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm
dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5
cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu
tersebut. Lapis penutup ini harus dilaksanakan sampai mencapai kepadatan
timbunan tanah yang disyaratkan dalam Spsifikasi.
d. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disya- ratkan,
diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan
berikutnya dihampar.
e. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu
Jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha
pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi
dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus
menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu
lintas tersebut.
f. Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau
struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada
kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.
g. Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment,
tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka
tempat-tempat yang bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara
berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang
berlebihan pada struktur.
h. Terkecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan, timbunan yang bersebelahan dengan
ujung Jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang
abutment sampai struktur bangunan atas telah terpasang.
i. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin
gilas, harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari
15 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper)
manual dengan berat minimum 10 kg. Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa
harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya rongga- rongga dan
untuk menjamin bahwa pipa terdukung sepenuhnya.
j. Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa mulai dipadatkan pada batas permukaan air
dimana timbunan terendam, dengan peralatan yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
k. Penyiapan Tanah Dasar Pada Timbunan Untuk penyiapan tanah dasar pada
timbunan berlaku Ketentuan dari Penyiapan Badan Jalan.
4. Peralatan dan sketsa yang digunakan dalam pemadatan timbunan
- Compactor
Kepadatan tanah dapat terjadi secara alami atau dengan usaha pemadatan secara
mekanis atau dengan menggunakan alat.Pemadatan adalah usaha penyusunan butir-
butir material yang dipadatkan sehingga rongga-rongga udara dan air yang semula
ada diantara butir-butir dapat dihilangkan atau dibatasi pada proporsi dan syarat-
syarat ditentukan dalam percobaan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai