Anda di halaman 1dari 21

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

A. Pekerjaan Pembersihan

Lahan yang ditentukan untuk pembangunan jalan tentu memiliki


beragam kondisi. Ada yang hanya ditumbuhi rumput saja, tetapi banyak pula
yang dipadati semak belukar dan pepohonan. Untuk itulah pekerjaan
pembersihan harus dilakukan. Pekerjaan pembersihan meliputi penebangan
pepohonan, pembersihan semak belukar dan menggali akar-akar tanaman
supaya tidak tumbuh kembali.

Gimbalan rumput sebaiknya tidak dibuang begitu saja. Gimbalan rumput


bisa digunakan untuk menutup bahu jalan. Jika rumput-rumput tersebut kelak
bisa tumbuh dengan baik, maka rerumputan itu akan berfungsi sebagai
pelindung erosi khususnya di area miring dan bahu-bahu jalan.

Pekerjaan pembersihan ini tak hanya berlaku untuk tumbuh-tumbuhan


saja, tetapi juga untuk bongkahan-bongkahan batu yang berukuran besar dan
mengganggu pelaksanaan pembangunan jalan. Bongkahan batu-batu tersebut
dipindahkan dengan cara didorong, atau dipecahkan sehingga menjadi batu-
batu berukuran kecil. Acapkali pekerjaan membersihkan batu-batu ini
memakan waktu yang cukup lama dan tenaga yang besar.

Setelah dibersihkan, terkadang tahapan pembuangan permukaan tanah


diperlukan. Khususnya di wilayah-wilayah banjir yang memiliki tumpukan
endapan lumpur dan lembah-lembah sungai. Pembuangan permukaan tanah
ini diperlukan agar permukaan tanah memiliki kekuatan daya dukung yang baik
untuk pembangunan jalan. Adapun Tahapan pekerjaan pembersihan lahan
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pertama

Melakukan Pekerjaan Survey pengukuran, Pekerjaan Survey


pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-batas daerah yang akan
dibersihkan menggunakan peralatan survey seperti pita ukur atau GPS.

Batas daerah yang akan dibersihkan dapat diberi tanda dengan


menggunakan patok dari kayu atau dengan menggunakan tali pembatas,
atau dengan cara lain yang disetujui direksi pekerjaan. Jika pekerjaan
pembersihan lahan tersebut dalam skala yang lebih besar atau diperlukan
pengupasan lapisan permukaan tanah dasar maka ketersediaan data
elevasi (ketinggian) merupakan salah satu hal yang harus terpenuhi. Untuk
dapat memperoleh data ketinggian diperlukan survey pemetaan yang lebih
detail menggunakan peralatan survey seperti Total Station atau theodolite.
Pengukuran Lahan

2. Tahap kedua

Pekerjaan Pembersihan dan pengupasan lahan, semua pepohonan


dan semak-semak dibersihkan dengan menggunakan alat Excavator atau
dengan alat lain yang sesuai. Penggunaan excavator untuk melakukan
pembersihan pohon memiliki keterbatasan.

pembersihan pohon

Untuk pohon yang relatif besar dengan diameter lebih dari 15 cm,
dilakukan pemotongan dengan mesin potong dari bagian atas pohon secara
bertahap hingga ke bagian bawah. Semua tunggul dan akar sisa
pemotongan harus dicabut dengan excavator dan dibuang ke tempat lain
yang disetujui direksi pekerjaan menggunakan dump truck.

3. Tahap Ketiga

Menutup dan meratakan lubang bekas pembongkaran akar atau


tunggul dengan bahan timbunan yang disetujui direksi pekerjaan dan
kemudian dipadatkan dengan alat pemadat yang memadai.
Menutup dan meratakan lubang

B. Pekerjaan Tanah

Sesudah tahapan pembersihan selesai dilakukan, selanjutnya perlu


dilakukan pekerjaan tanah. Pekerjaan tanah terdiri dari penggalian drainase
dan pengurugan pada tempat-tempat yang membutuhkan urug atau timbunan.

Pada pekerjaan tanah ini, jarak pemindahan tanah yang hendak


digunakan untuk penimbunan akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang
diperlukan dan juga lama waktu pengerjaannya. Jika jarak tanah urug dekat,
maka proses penimbunan akan berjalan lebih cepat. Sebaliknya, bila jarak
pemindahan tanah urug jauh, maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
tanah ini bisa lebih lama.

Setelah itu, barulah dilakukan penggalian saluran-saluran di samping kiri


dan kanan jalan. Tanah galian saluran bisa diletakkan di bagian tengah jalan
dan diratakan sehingga terbentuk bahu jalan. Kemudian tanah di badan jalan
diratakan dan dipadatkan.

Penggalian saluran irigasi lalu tanah di angkut menggunakan DumpTruck


Meratakan jalan menggunakan Vibrator Roller

Bila pemadatan selesai dilakukan, perlu pengukuran ulang untuk


memastikan ketinggian badan jalan telah sesuai dengan standar yang berlaku.
Jika ternyata ketinggian badan jalan belum tercapai atau berlebihan, maka
perlu dilakukan penyesuaian supaya diperoleh ketinggian yang benar-benar
sesuai dengan standar.

C. Pekerjaan Drainase

Drainase di jalan raya memegang peranan penting untuk menjaga daya


tahan jalan. Sebab air bisa merusak jalan dengan cara menyapu permukaan
jalan atau yang disebut erosi dan mengurangi daya dukung badan jalan.
Karena itulah sangat penting membangun sistem drainase yang baik.

Sistem drainase pada jalan raya harus mendukung agar air bisa
mengalir keluar dari permukaan jalan, saluran pinggir jalan yang dapat
menampung aliran air dari permukaan jalan, saluran air di sisi luar jalan yang
mampu menampung air agar tidak masuk ke ruas jalan, dan berupa gorong-
gorong di bawah ruas jalan yang mengalirkan air melintasi ruas jalan.

Selain saluran air yang baik, erosi di jalan raya juga bisa dicegah
dengan mendirikan tanggul-tanggul penahan air. Tanggul penahan air ini
berfungsi mengurangi laju aliran air dan menahan lumpur-lumpur. Perlu juga
dibuat saluran pembuangan sehingga jalan memiliki kepastian pembuatan di
luar saluran-saluran yang terdapat di jalan.
Pemasangan drainase jalan

D. Perkerasan Badan Jalan

Perkerasan badan jalan atau dikenal dengan istilah gravelling dilakukan


untuk membuat lapisan permukaan badan jalan yang kuat. Permukaan badan
jalan yang kuat harus mampu menahan segala cuaca, panas maupun hujan
serta tak mengalami perubahan saat menerima beban. Selain itu, permukaan
badan jalan yang kuat akan membuat air sulit untuk masuk.

Perkerasan badan jalan ini dilakukan dengan memberi lapisan batuan


alam. Adapun tingkat ketebalannya antara 15cm sampai dengan 20cm
sebelum tahap pemadatan. Material yang digunakan dalam tahapan gravelling
ini idealnya memiliki kandungan tiga material utama yakni batu, pasir dan tanah
liat dengan komposisi batu 35% sampai 65%, pasir 20% sampai 40%, dan
tanah liat 10% sampai 25%.

Setiap lapisan dipadatkan menggunakan vibrator roller.


Proses pemadatan jalan

E. Pekerjaan Pemadatan (Sub Grade)

Tahapan pemadatan menjadi salah satu tahapan penting untuk


menjadikan tanah semakin kuat. Pemadatan dilakukan untuk mengurangi
volume lapisan tanah dan mendorong partikel tanah semakin padat.
Setidaknya terdapat empat metode dasar pemadatan yakni penumbukan
lapisan tanah secara mekanis ataupun secara manual, mesin roller,
pemadatan dengan menggunakan getaran, dan pemadatan alami.

Sementara itu roller getar mempunyai kelebihan mampu memadatkan


lebih dalam dibandingkan dengan roller penggilas. Pada penggunaan alat ini
perlu diperhatikan mengenai kestabilan kecepatannya untuk mendapatkan
hasil pemadatan yang baik. Efek getaran sepenuhnya bergantung pada jenis
material dan intensitas getaran.

Selain menggunaan alat-alat pemadatan tersebut, pemadatan juga bisa


saja dilakukan secara alami. Pemadatan alami dijalankan dengan membiarkan
tanah dalam jangka waktu tertentu. Tanah nantinya secara alami akan menjadi
padat karena terguyur hujan dan dilintasi kendaraan. Pemadatan seperti ini
memang terbilang murah, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sebelum dihampar pondasi bawah, tanah harus dipadatkan terlebih


dahulu. Sedangkan untuk pemadatannya dapat menggunakan alat buldozer
dan vibrator roller.
Pemadatan tanah menggunakan buldozer Pemadatan tanah menggunakan
vibrator roller

F. Pekerjaan Pondasi Bawah (Sub Base Course)

Selanjutnya penghamparan material pondasi bawah berupa batukali


meggunakan alat transportasi dump truck. Setelah itu dapat diratakan dan
dipadatkan dengan menggunakan vibrator roller.

Meratakan dan memadatkan pondasi bawah menggunakan vibrator roller

G. Pekerjaan Pondasi Atas (Base Course)

Penghamparan material pondasi bawah berupa macadam dan


menggunakan dump truck dan diratakan lagi menggunakan vibrator roller, dan
sebelum di hampar lapisan atas (ATB = Asphalt Treated Base) membutuhkan
lem pengikat antara Base Course dan ATB yaitu Prime Coat, dan untuk
membersihkan debu menggunakan Air Compressor.

Air Compressor

H. Pekerjaan Lapisan Atas ATB (Wearing Course)

Setelah di cor menggunakan prime coat kemudian dilakukan pelapisan


atas menggunakan material asphalt jenis ATB dan pelapisannya menggunakan
mesin finisher lalu di padatkan menggunakan mesin vibrator roller. Dan
sebelum di hampar lapisan permukaan perlu di cor tack coat (lem perekat
antara ATB dengan asphalt hotmix) dan pembersihan debu dengan air
compressor.
I. Pekerjaan Lapisan Permukaan (Surface Course)

Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack coat adalah penghamparan


lapisan permukaan menggunakan asphalt hotmix penghamparannya sama
menggunakan mesin asphalt finisher lalu dipadatkan menggunakan vibrator
roller.

Penghamparan lapisan permukaan menggunakan asphalt finisher

J. Pekerjaan Finishing

Untuk pekerjaan finishing dilakukan pemadatan perataan jalan dengan


alat berat peneumatic roller.

Peneumatic roller

K. Pekerjaan Marka Jalan

Pengerjaan marka jalan merupakan tahapan terakhir dan jalan raya


sudah jadi bagus dan berkualitas serta sudah siap digunakan. Pemasangan
marka jalan sangat penting sekali untuk meningkatkan kenyamanan dan
keamanan dalam berkendara, ketika jalan sempit dengan lalulintas padat,
keberadaan marka jalan sangat membantu sekali agar pengendara tetap
berada dijalurnya masing-masing. Manfaat marka jalan juga dapat kita
rasakan ketika kita berendara pada ruas satu jalur dengan dua arah.
Pengecatan marka jalan :

1. Pastikan penandaan marka jalan pada permukaan perkerasan dengan


dimensi dan penempatan yang presisi.
2. Pengecatan dilakukan dengan mesin yang mampu menghasilkan suatu
lapisan yang rata dan seragam dengan tebal minimum 1,5 mm dan dengan
suhu 204 - 218°C.
3. Taburkan segera butiran kaca diatas permukaan cat, kadar 450 gram/m².
4. Lindungi marka yang masih basah dari lalu lintas sampai marka tersebut
kering dan bisa untuk dilalui.

Pengecatan marka jalan

Spesifikasi Alat Berat

a. Theodolit

Theodolit merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu


pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini dapat digunakan untuk
memetakan suatu wilayah dengan cepat. Produk dari pengukuran wilayah
menggunakan theodolite ini salah satunya adalah peta situasi dan peta kontur
tanah. Peta situasi adalah peta suatu wilayah yang dihasilkan dari pengukuran
di lapangan yang didalamnya terdapat data letak bangunan, elevasi tanah atau
kontur, letak pohon, letak saluran drainase, koordinat bangunan tertentu,
benchmark, sungai, dan sebagainya.
Theodolit

Spesifikasi theodolit Topcon DT-209L

Akurasi : 9”

Deteksi : 1 sisi horizontal, 1 sisi vertikal

Diameter linkaran : 71 mm

Teleskop : 26x

Panjang : 152 mm

Lensa objektif : 40 mm

Laser penunjuk : Focusing

Tampilan : 1 sisi, LCD 7 segment

Berat : 3,6 kg

Biaya Sewa : Rp 1,5 jt/bln

b. Excavator

Excavator ini biasa disebut sebagai mesin pengeruk dan penggalian


(akskavasi). Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin
diatas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk
(bucket) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa
penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan
manusia.
Excavator

Spesifikasi excavator Komatsu PC200-8M0 Hydraulics

Berat : 21200 kg

Berat keranjang : 830 kg

Berat hitch : 306 kg

Daya : 110 kW

RPM : 2000

Tipe penggerak : Mekanikal

Perpindahan : 6,69 lt

Nomor silinder :6

Tipe dan ukuran arm : 2925 heavy duty

Ukuran keranjang : 0,97 m3

Kekuatan arm : 11000 kgf

Kekuatan keranjang : 15200 kgf

Kedalaman menggali : 6620 mm

Kedalaman raih : 9875 mm

Radius sayap : 2750 mm

Biaya Sewa : Rp 175 rb/jam (excavator setandar 0,8m3)

c. Vibratory Roller

Vibratory Roller adalah Merupakan alat berat yang digunakan untuk


menggilas, memadatkan hasil timbunan, sehingga kepadatan tanah yang
dihasilkan lebih sempurna. Efek yang ditimbulkan oleh Vibration Roller adalah
gaya dinamis terhadap tanah, dimana butir-butir tanah cenderung mengisi
bagian-bagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya.
Secara Umum Vibratory roller adalah suatu alat pemadat yang
menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai
efisiensi pemadatan yang baik. alat ini memungkinkan digunakan secara luas
dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan.

Vibrator roller

Spesifikasi Vibratory Roller Sakai SV525D

Ukuran

Panjang keseluruhan : 5740 mm

Lebar keseluruhan : 2300 mm

Tinggi ke atas dari CAB : 2820 mm

Wheelbase : 2970 mm

Ground clearance : 435 mm

Spesifikasi

Model mesin :diesel"1004-40TW"

Kekuatan Kotor : 85,5 kw

Kekuatan diukur : 2200 rpm

Jumlah Silinder : 4 Buah

Operasional

Bobot Kerja : 10500 kg

Kapasitas Bahan Bakar : 250 L


Kapasitas Cairan Hidraulik : 50 L

Kecepatan Maksimum : 6,2 mph

Drum

Lebar Drum : 2130 mm

Diameter Drum : 1530 mm

Frekuensi Getaran : 36,7 Hz

Biaya sewa : Rp 110 rb/jam (vibro sakai SV 91)

d. Dump Truck

Dump truck merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut material


galian tanah dan material konstruksi dari lokasi proyek menuju tempat
pembuangan (dispostal area).

Dump Truck

Spesifikasi dump truck Isuzu Giga FVZ 34 P

Dimensi

Panjang Keseluruhan = 8365 mm

Lebar Keseluruhan = 2450 mm

Tinggi Keseluruhan = 2860 mm

Jarak Sumbu Roda = 4650+650 mm

Julur Depan/FOH = 1440 mm

Julur BelakangROH = 1625 mm


Panjang Chassis = 6295 mm

Jarak Terendah dari Tanah = 235 mm

Jejak depan = 1970 mm

Jejak Belakang = 1845 mm

Mesin

Model = 6HK1-TCS

Tipe = Inline 6 Cylinders, OHC,

Direct Injection Diesel

Diameter x Langkah = 115 x 125 (mm)

Isi Silinder = 7790 (cc)

Tenga = 285/2400 (PS/rpm)

Torsi = 90/1450-2400 (Kgm/rpm)

Sistem Suplai Bahan Bakar = Heavy Duty Common Rail

Berat

Total Berat Kosong = 6490 (kg)

Total Berat Brutto/GVW = 26000 (kg)

Kapasitas Axle

Depan = 6490 (kg)

Belakang = 16000 (kg)

Biaya Sewa = Rp 22 jt/bln/unit

e. Bulldozer

Bulldozer adalah alat berat bertipe traktor menggunakan Track/rantai


serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan.
Bulldozer merupakan traktor yang mempunyai traksi besar. Alat berat ini
digunakan untuk pekerjaan menggali, mendorong, menggusur dan menarik
material (tanah, pasir, dsb). Bulldozer dapat dioperasikan pada medan yang
berlumpur, berbatu, berbukit dan di daerah yang berhutan.
Bulldozer

Engine

Satuan : AS Metrik

Model Engine = Cat C7.1 ACERT

Daya Flywheel = 114.0 kW

Diameter = 105.0 mm

Langkah = 135.0 mm

Kapasitas Silinder = 7.1 l

Kapasitas Isi Ulang Servis

Tangki Bahan Bakar = 299.0 l

Sistem Pendinginan = 30.0 l

Karter Engine = 15.5 l

Power Train =160.0 l

Final Drive (masing-masing) = 7.0 l

Tangki Hidraulik = 29.5 l

Blade

Kapasitas (SAE J1265) = 3.18 m³

Lebar = 4165.0 mm

Biaya Sewa = Rp 110 rb/ bln(bulldozer D20-3 komatsu)


F. Peneumatic Tired Roller

Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga
bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas oleh roda bagian
belakang. Roda-roda ini menghasilkan “kneading action” (tekanan) terhadap tanah
sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oleh roda terhadap
permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. Makin besar
tekanan ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah. Sumbu dari roda
dapat “bergoyang” mengikuti perubahan permukaan tanah, hal ini dapat
memperbesar “kneading action” tadi.

Pneumatic tired roller sangat cocok digunakan pada pekerjaan penggilasan


bahan granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai
“penggilas antara”. Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu
dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya. Bobotnya dapat
ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau pasir pada dinding-dinding mesin. Jumlah
roda biasanya 9 sampai 19 buah, dengan konfigurasi 9 buah (4 roda depan dan 5
roda belakang), 11 buah (5 roda depan dan 6 roda belakang), 13 buah (6 roda depan
dan 7 roda belakang), 15 buah (7 roda depan dan 8 roda belakang).

Peneumatic Tired Roller

SPESIFIKASI

BOBOT

SATUAN: AS METRIK

Bobot Kerja - Alat Berat 9 Sumbu Roda : 5200.0 kg

Bobot Kerja - 9 Roda dengan Ballast Maksimum (1) : 15000.0 kg

Beban per Roda - Alat Berat 9 Sumbu Roda : 580.0 kg

Bobot Kerja - 9 Roda dengan Ballast Maksimum (2) : 1670.0 kg

Ballast Maks Bobot Kerja : 5200.0 kg


SPESIFIKASI KERJA

Lebar Pemadatan : 1728.0 mm

Lebar Pemadatan 9 Roda dengan Ban Bias : 1754.0 mm

Jarak Bebas ke Tanah : 267.0 mm

Kecepatan Travel - Maksimum : 19.0 km/h

Lebar Pemadatan 9 Roda dengan Ban Radial : 1728.0 mm

Radius Belok - luar : 6455.0 mm

Radius Putar Sisi Dalam - 9 Roda : 3761.0 mm

ENGINE

Daya Kotor : 75.0 kW

Model Engine : C3.4B

DIMENSI

Panjang Keseluruhan : 4290.0 mm

Tinggi pada ROPS : 3000.0 mm

Tinggi pada Roda Kemudi : 2320.0 mm

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS

Kapasitas Tangki Bahan Bakar :146.0 l

Kapasitas Tangki Penyemprot Air : 348

Biaya sewa : Rp 150 rb/bln

G. Asphalt Finisher

Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot mix
yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP] pada
permukaan jalan yang akan dikerjakan. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher yaitu
jenis crawler yang menggunakan track dan jenis roda karet (Wheeled). Pada
Asphalt Finisher jenis track, penghamparannya lebih halus serta lebih datar
dibandingkan Asphalt Finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang
sama.
Asphalt Finisher

SPESIFIKASI

BOBOT

SATUAN: AS METRIK

Bobot Kerja Maksimum : 4500.0 kg

Bobot Kerja dengan Screed : 4500.0 kg

SPESIFIKASI KERJA

Lebar Paving Standar : 1400 mm -


2600 mm (4,6 - 8,5 ft)

Lebar Pengaspalan Minimum : 150.0 mm

Maksimum Lebar Pengaspalan : 3400.0 mm

Kecepatan Pengaspalan Maksimum dengan Screed Getar : 33.0 m/min

Kecepatan Travel Maksimum : 3.2 km/h

Lebar Pintu Masuk Truk : 3.0 m

Tinggi Dump Truck : 0.58 mm

ENGINE

Daya Kotor : 34.1 kW

Kapasitas Silinder : 2.21 l

Model Engine : Cat C2.2

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS


Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 65.0 l

Tangki Oli Hidrolik : 73.0 l

Sistem Pendinginan :17.0 l

SISTEM PENGGERAK

Kecepatan Pengaspalan Maksimum : 33.0


m/min

DIMENSI

Panjang Kontak Track : 1.38 m

Tinggi keseluruhan : 2.5 mm

Radius Belok Sisi Dalam : 0.7 m

Lebar Pengoperasian Traktor : 3.0 m

Lebar Transport, Hopper Dinaikkan, Gerbang Ujing Screed Terpasang : 1.6 m

Panjang dengan Push Roller dan Screed Terbesar : 4.2 m

Panjang dengan push roller & screed : 4.2 m

Tinggi Maksimum : 2.5 m

Tinggi Transpor : 1.74 m

HOPPER

Kapasitas Hopper : 3.1 m³

Biaya sewa : Rp 1jt 50rb/jam

H. Air Compressor

Compressor adalah suatu mesin mekanik yang berfungsi untuk memampatkan


fluida gas atau meningkatkan tekanan udara. Compressor biasanya menggunakan
mesin diesel/mesin bensin atau motor listrik sebagai tenaga penggeraknya. Udara
yang dihasilkan dari Compressor mempunyai tekanan yang berbeda-beda,
tergantung dari spesifikasi BAR yang dimilki compressor itu sendiri. Udara yang
bertekanan itu biasanya digunakan untuk mengisi angin ban, pembersihan
peralatan/perkakas, gerinda udara (air gerinder), pengecatan dengan teknik spray/
air brush, medis (oil free Compressor) dan lain sebagainya.
Air Compressor

Kapasitas : 175 cfm

Biaya sewa : Rp 345rb/hari

I. Truck Crane

Truck crane ialah crane yang berada dalam mobil truck sampai-sampai
dengan gampang di bawa langsung pada tempat kerja tanpa mesin pengankut
(trailer). Crane ini mempunyai kaki ( pondasi/tiang) yang bisa di pasang saat
beroprasi untuk mengawali crane tetap seimbang. Truck crane ini bisa berputar 360
derajat.

Truck Crane

Maximum Lifting Moment : 13.8 tm

Slewing System Rotation : 400 Derajat

Lifting Capacity : 3000 KG @ 4.6 M / 1240 KG @10.2 M

Theoritical Lifting Capacity : 7.250 kg @ 1.80 m

Weight : 1990 kg

Truck rec : GVV min. 14 ton


Boom Extension : 3 Hydrolic Extension

Depth : 860 mm

Biaya sewa : Rp 2,5 jt/8jam (kapasitas 8 ton)

Anda mungkin juga menyukai