Anda di halaman 1dari 11

PENGERJAAN TROTOAR

1. Pengertian Umum
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan
jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk
menjamin keamana pejalan kaki. Para pejalan kaki berada pada posisi
yang lebih jika mereka bercampur kendaraan, maka mereka akan
memperlambat arus lalulintas. Oleh karena itu salah satu tujuan utama
dari manajemen lalulintas adalah berusaha memisahkan pejalan kaki
dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-
gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan
trotoar.

Gambar 1. Detail Tampak Samping Kanstin di Area Trotoar


2. Pekerjaan Persiapan
Dalam tahap persiapan ini ada beberapa proses yang dilakukan
dalam pelaksanaannya yaitu meliputi dimana pada tahapan pertama
ini dilakukan pengukuran sesuai yang tertera pada layout gambar yang
dipegang pada setiap Surveyor. Kemudian memasang patok-patok
penanda disepanjang untuk lahan trotoar. Selanjutnya mendirikan alat
waterpass untuk menentukan tinggi elevasi yang nantinya akan
ditimbun dengan sirtu sesuai elevasi yang ditentukan dan menjadi
lahan untuk trotoar. Yang dimana untuk lebar trotoarnya yaitu 2 meter
dan untuk ketebalan elevasi trotoar tersebut diambil dari elevasi
bekisting pada pinggir saluran kemudian dituruntkan 10 cm. Maka
dipadat elevasi ketebalan lahan untuk trotoar.
Gambar 2. Pemasangan Patok Gambar 3. Alat Waterpass

3. Tahapan Pelaksanaan
Dalam pengerjaan pelaksanaan Trotoar dilapangan setelah
dilakukannya penimbunan reklamasi meliputi:
A. Pengerjaan Penghamparan Sirtu dan Pengukuran Elevasi
Pelaksanaan pengerjaan penghamparan sirtu pada area
trotoar menggunakan alat Excavator dengan lebar trotoar yang
telah ditentukan yaitu 2 meter, yang dimana untuk area trotoar
terdapat 1 alat Excavator yang bekerja dan alat ini bekerja mulai
dari jam 08:00 pagi sampai jam 12:00 dan dilanjutkan kembali dari
jam 13:30 sampai 17:00. setelah dilakukannya penghamparan sirtu
oleh alat Excavator, maka dilakukanlah pengukuran elevasinya.
Jika penghamparan sirtu-nya belum sesuai dengan elevasi yang
ditentukan, maka penghamparan dilakukan kembali hingga
elevasinya sirtu tersebut betul-betul sesuai dengan apa yang
rencanakan.
Penghamparan sirtu pada area trotoar dalam sehari dapat
melakukan penghamparan dengan berpatokan pada panjang
boplang yang dimana dalam 1 cetakan/boplang memiliki panjang
30 meter. Jadi Excavator dalam sehari dapat menghampar sirtu
pada area trotoar sepanjang 30 meter.
Gambar 4. penghamparan Sirtu Pada Area Trotoar.

Gambar 5. Sirtu

Gambar 6. Pengukuran Elevasi Sirtu Untuk Area Trotoar


B. Pengerjaan Pemadatan
Proses pelaksanaan selanjutnya ketika selesai dilakukannya
penghamparan sirtu di area lahan trotoar oleh alat Excavator dan
pengukuran elevasi, maka dilakukannnya proses pemadatan
menggunakan alat berat Vibration Roller yang dimana alat
tersebut harus melakukan pemadatan maksimal 8 kali putaran
hingga betul-betul padat. Dan alat ini bekerja dilahan trotoar ketika
alat Excavator telah melakukan penghamparan sirtu dan telah
sesuai dengan elavasi yang ditentukan. Dan untuk elevasi Top pasir
pada area trotoar ini ialah 414.

Gambar 7. Pemadatan Untuk Lahan Trotoar


C. Pengerjaan Pemasangan Cetakan Untuk Kanstin
Apabila semua pelaksanaan diatas telah selesai dan lahan
untuk trotoar telah sesuai dengan layout perencanaan, makan
dilakukannya pemasangan cetakan untuk pengecoran kanstin pada
lahan trotoar. Yang dikerjakan oleh beberapa pekerja yang berkisar
antara 5-8 orang. Yang dimana memiliki ukuran untuk bowplank
berdiameter 20 cm. Dan pada setiap panjang ujung cetakan diberi
ruang untuk dipasangkan saluran pipa tempat mengalirnya
pembuangan air kesalura yang berdiameter 3 cm dan memiliki
panjang 2cm serta jarak antar pipa adalah 3 meter. Pemasangan
pipa ini dilakukan setelah cetakan kanstin telah kering.
Pada pemasangan kanstin tersebut juga membutuhkan
balok-balok kayu yang berguna untuk menahan cetakan kanstin
agar tidak bergerak/ bergeser pada saat pengecoran. Dan panjang
cetakan kanstin untuk sekali pengecoran ialah ±36 meter.

Gambar 8. Pemasangan Cetakan Kanstin


Diatas Lahan Trotoar
D. Pengerjaan Pengecoran
Apabila cetakan sudah selesai dipasang, maka
dipasangkannlah plastik cor pada cetakan tersebut. Plastik cor yang
digunakan sebagai lantai kerja cor beton yang berkaitan dengan
tanah, fungsinya adalah untuk menahan air dari campuran semen
agar tidak keluar merembes kedalam tanah. Setelah dilakukannya
pemasangan plastik cor, proses selanjutnya ialah pengecoran yang
dimana menggunakan mutu beton K-250 yang dikerjakan oleh
beberapa pekerja. dalam pengecoran ini, pekerja yang terlibat
didalamnya berkisar antara 6 sampai 8 orang pekerja. Dan setelah
cetakan kanstinnya sudah kering, maka dilakukannya pelepasan
cetakan kanstin dari boplang.
Dan apabila pelepasan cetakannya telah terlepas, proses
selanjutnya ialah memasang pipa pada ruang yang telah diberikan
pada ujuang kantin. Ketika pemasangan pipa selesai, kemudian
pekerja akan kembali menutup selah-selah yang telah dipasangkan
oleh pipa dengan menggunakan semen yang sama saat pengecoran
dan mutu beton yang sama agar kanstin menyatuh semuannya.

Gambar 9. Pengecoran Kanstin


Gambar 10. Kanstin Yang Telah Kering dan Telah
Dipasangkan Pipa
E. Pengerjaan Pengisian Pasir dan Pemasangan Paving Block
Setelah semuanya telah kering, maka dilakuka pengisian
pasir sesuai elevasi yang telah ditentukan yang dimana elevasi
pengisian pasirnya setinggi 15 cm dari elevasi lahan trotoar, untuk
produktivitas pengisian pasir yang dikerjakan oleh alat Excavator
ini dalam sehari ± 36 meter. Dan apabila setalah dilakukannya
pengisian pasir sesuai elevasi yang telah ditentukan, Prosedur
pengerjaan selanjutnya dalam pelaksanaan pengerjaan trotoar ini
ialah pemasangan paving block di sepanjang area untuk trotoar.
Proses pemasangan paving block ini dikerjakan oleh dua orang
pekerja yang dimana dari setiap pekerja membagi tugasnya
masing-masing, ada yang bertugas mengerjakan meratakan pasir
dan pekerja yang satunya bertugas memasang paving block
tersebut.
Gambar 11. Pengisian Pasir Disepanjang Trotoar

Gambar 12. Pemasangan Paving Block


4. Finishing
pada tahapan terakhir pada proses pengerjaan trotoar ini ialah
dilakukannya proses cutting pada pinggiran kanstin yang bertujuan
agar pejalan kaki lebih aman ketika berjalan diatas jalur trotoar.
Proses cutting pada pinggiran trotoar ini juga memiliki ukuran yang
telah ditetapkan yang dimana memiliki diameter 1,5 cm.
Pada proses cutting, yang pertama dilakukan ialah menarik tali
yang telah dibasahi oleh tinta untuk penanda (Chamfer) kurang lebih
sepanjang 8 meter pada umumnya. Kemudian memetikkan tali
tersebut ke pinggiran kanstin agar terlihat tinta tersebut sebagai tanda
yang nantinya bakal dilakukan cutting. Setelah penandanya telah
dipasang disamping kanstin dengan ukuran yang telah ditetapkan
yaitu berdiameter 1.5 cm, proses selanjutnya ialah mengcutting
pinggiran kanstin tersebut yang telah diberi tanda menggunakan alat
gerinda.

Berdiameter 1,5cm

Gambar 13. Mengchamfer pada pinggiran Kanstin


Untuk Proses Cutting

Gambar 14. Proses Cutting pada pinggiran Kanstin Trotoar

Anda mungkin juga menyukai