Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengolahan air perlu dilakukan agar bisa mendapatkan dan
menghasilkan air yang sesuai dengan baku mutu air bersih atau air minum.
Namun sebelum melakukan pengolahan perlu diperhatikan dua aspek terkait
dengan sumber air baku dari air permukaan, yaitu segi kekeruhan dan segi
mikrobiologisnya. Karena semakin buruk kondisi dan kualitas air baku yang ada,
akan semakin sulit proses pengolahannya dan semakin tinggi biaya yang
dibutuhkan, karena akan memerlukan bahan-bahan kimia yang lebih banyak
bahkan memerlukan unit pengolahan yang baru untuk menjaga kualitas air sesuai
dengan baku mutu air bersih.
Baku mutu yang digunakan untuk kualitas air minum di Indonesia adalah
Peratuan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002. Ada 2 proses
dalam pengolahan air baku secara umum, yaitu dengan proses fisika dan dengan
proses kimia. Proses fisika pada dasarnya memiliki tujuan untuk menghilangkan
kekeruhan akibat partikel-partikel yang terlarut pada air baku, oleh karena itu
prinsip pengolahan secara fisika adalah dengan proses penyaringan dan gravitasi.
Salah satu contoh pengolahan air minum dengan proses fisika yaitu dengan cara
filtrasi yang selanjutnya akan dibahas di bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari proses filtrasi ?
2. Ada berapa jenis metode yang digunakan untuk proses pengolahan air secara
filtrasi ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses filtrasi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian proses filtrasi
2. Mengetahui jenis metode yang digunakan dalam proses filtrasi
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses filtrasi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari proses filtrasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui metode apa saja yang digunakan untuk
pengolahan air minum dengan proses filtrasi

3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses


filtrasi

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. (www.wikipedia.com).
Filtrasi adalah suatu operasi atau proses dimana campuran heterogen
antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang
meloloskan fluida tetapi menahan partikel padatan.
Filtrasi adalah pemisahan koloid atau partikel padat dari fluida dengan
menggunakan media penyaringan atau saringan. Air yang mengandung suatu
padatan atau koloid dilewatkan pada media saring dengan ukuran pori-pori yang
lebih kecil dari ukuran suatu padatan tersebut.
2.2 Jenis-Jenis Filtrasi
Pengolahan dengan menggunakan metode filtrasi atau penyaringan
merupakan metode fisik yang dilakukan dalam mengolah air sebagai air minum.
Proses filtrasi ini cara kerjanya bisa dipengaruhi oleh gravitasi ataupun tenaga
putar. Ada beberapa jenis filtrasi yang digunakan dalam pengolahan air untuk air
minum. Proses filtrasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu filter pasir lambat,
filter pasir cepat, filter karbon aktif dan filter karbon membrane.

Gambar 2.1 Skema Metode Filter Pada Proses Filtrasi


Berdasarkan kecepatan penyaringan, filtrasi dibagi menjadi dua yaitu :
1. Slow Sand Filter (Saringan Pasir Lambat)
Filtrasi dengan metode Slow Sand Filter merupakan penyaringan
partikel yang tidak didahului oleh proses pengolahan kimiawi (koagulasi).
Kecepatan aliran dalam media pasir ini kecil karena ukuran media pasir lebih
kecil. Saringan pasir lambat lebih menyerupai penyaringan air secara alami.
Filter pasir lambat adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi
lambat. Kecepatan filtrasi pada filter lambat sekitar 20 50 kali lebih lambat,
yaitu sekitar 0,1 hingga 0,4 m/jam. Kecepatan yang lebih lambat ini
disebabkan ukuran media pasir juga lebih kecil (effective size = 0,15 0,35
mm). Filter lambat digunakan untuk menghilangkan kandungan organic dan
organism pathogen dari air baku. Filter pasir lambat ini efektif digunakan
dengan kekeruhan relatif rendah yaitu dibawah 50 NTU tergantung distribusi
ukuran partikel pasir, ratio luas permukaan filter terhadap kedalaman dan
kecepatan filtrasi.

Filter pasir lambat bekerja dengan cara pembentukan lapisan gelatin


atau biofilm yang disebut lapisan hypogeal atau Schmutzdecke. Lapisannya
mengandung bateri, fungsi, protozoa, rotifer, dan larva serangga air.
Schmutzdecke merupakan lapisan yang melakukan pemurnian efektif dalam
pengolahan air minum. Dalam Schmutzdecke, partikel terperangkap dan
organic yang terlarut akan terabsorbsi, diserap dan dicerna oleh bakteri, fungi,
an protozoa. Proses utama Schmutzdecke adalah mechanical straining
terhadap bahan tersuspensi dalam lapisan tipis yang berpori sangat kecil.
Keuntungan dari filter lambat yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Biaya kontruksi yang murah


Rancangan dan operasinya sederhana
Tidak perlu tambahan bahan kimia
Variasi kualitas air baku tidak menggangu
Tidak perlu banyak air untuk pencucian karena hanya dilakukan di
bagian atas media tanpa backwash

Sedangkan kerugiannya adalah filter pasir lambat adalah besarnya kebutuhan


lahan sebagai akubat lambatnya kecepatan proses filtrasi.

Gambar 2.2 Skema filter pasir lambat

2. Rapid Sand Filter (Saringan Pasir Cepat)


Proses filtrasi dengan cara ini merupakan jenis unti filtrasi yang
mampu menghasilkan debit air yang lebih banyak, namun kurang efektif
untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring. Debit air yang
cepat

tersebut

menyebabkan

lapisan

bakteri

yang

berguna

untuk

menghilangkan patogen namun membutuhkan proses desinfeksi yang lebih


intensif. Arah aliran airnya dari bawah ke atas. Pada proses ini umumnya
melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar keseluruhan
saringan.
Media yang digunakan untuk proses Rapid Sand Filter tersusun dari
pasir silica alami, anthrasit, atau pasir garnet yang memiliki variasi ukuran,
bentuk dan komposisi kimia.
Dasar filternya terdiri dari sistem pipa yang tersusun dari lateral dan
manifold untuk mengalirkan air terolah yang penerimaan airnya diterima
melalui lubang orifice yang diletakkan pada pipa lateral. Penggunaan
manifold dan lateral bertujuan agar ditribusinya merata.
Saat proses filtrasi berlangsung, terjadi penurunan debit air produksi
akibat clogging atau pemampatan oleh kotoran yang tersaring dan tertahan
pada media yang menyebabkan diameter pori mengecil. Hal ini ditandai oleh :
1. Penurunan kapasitas produksi
2. Peningkatan kehilangan energi (headloss) yang diikuti oleh kenaikan muka
air di atas media filter.
3. Penurunan kualitas air terproduksi.
Teknik pencucian ini dapat dilakukan dengan menggunakan back
washing, dengan kecepatan tertentu agar media filter terfluidisasi dan terjadi
tumbukan antar media sehingga kotoran yang menempel pada media akan
lepas dan terbawa bersama aliran air.

Dalam melakukan proses filtrasi dengan metode ini perlu diperhatikan


beberapa hal. Mekanisme filtrasi dengan filter pasir cepat yaitu :
a. Penyaringan secara mekanis (mechanical straining)
b. Sedimentasi
c. Adsorpsi atau gaya elektrokinetik
d. Koagulasi di dalam filter bed
e. Aktivitas biologis
Pokok-pokok bagian yang perlu dikakukan dalam perencanaan proses
filtrasi yaitu :
1. Ukuran dan kedalaman media penyaring
Media penyaring yang digunakan adalah bak filter. Bak ini merupakan
tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung
debit pengolahan (minimum menggunakan dua bak).
2. Media filter.
Media filter adalah bahan berbutir/granular yang mempunyai poripori. Air mengalir diantara pori-pori dan butiran maka terjadilah proses
penyaringan disini. Media dapat tersusun oleh satu macam bahan
(single media), dua macam (dual media), atau banyak media (multi
media). Susunan media berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi :
a. Seragam (uniform)
b. Gradasi (stratified)
c. Tercampur (mixed)

3.

Under Drain
Underdain merupakan bahan sistem pengaliran air yang telah melewati
proses filtrasi yang terletak di bawah media filter. Fungsi under drain :
a. Untuk mengalirkan air hasil penyaringan (air bersih) dan dialirkan ke
clear well.

b. Untuk mendistribusikan air keperluan back wash merata keseluruh


media pasir.
Underdrain terdiri atas:
1. Orifice, yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan
masuknya air dari media filter ke dalam pipa.
2. Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak di sepanjang pipa manifold.
3. Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan
mengalirkannya ke bangunan penampung air

Gambar 2.3 Bagian-bagian filter

Pengoperasian filter pasir cepat adalah sebagai berikut:


a. Selama proses berlangsung, partikel yang terbawa air tersaring di media
filter. Air terus mengalir melewati media pasir dan penyangga kemudian

masuk lubang/orifice, ke pipa lateral, terkumpul di pipa manifold, dan


akhirnya air keluar menuju bak penampung (lihat Gambar 2.3).
b. Partikel yang tersaring di media lama kelamaan akan menyumbat pori-pori
media sehingga terjadi clogging (penyumbatan). Clogging meningkatkan
headloss aliran air di media dan peningkatannya dapat dilihat dari
meningkatnya permukaan air di atas media atau menurunnya debit filtrasi.
Untuk menghilangkan clogging, dilakukan pencucian media.
c. Pencucian dilakukan dengan cara memberikan aliran balik pada media
(backwash), tujuannya untuk mengurai media dan mengangkat kotoran
yang menyumbat pori-pori media filter. Aliran air dari manifold, ke lateral,
keluar orifice, naik ke media hingga media terangkat, dan air dibuang
melewati gutter yang terletak di atas media (lihat Gambar 4.4).
d. Jika media filter telah bersih, filter dapat dioperasikan kembali.

Gambar 2.4 Aliran air pada saat operasi filter

Gambar 2.5 Aliran air pada saat pencucian filter

Tabel 2.1 Perbandingan Slow Sand Filter dan Rapid Sand Filter

10

3. Filter Karbon
Filter karbon merupakan metode karbon aktif dengan media granular
(Granular Activated Carbon) merupakan proses filtrasi yang berfungsi untuk
menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi, serta menghilangkan bau dan
rasa yang disebabkan oleh senyawa-senyawa organik. Selain fungsi tersebut juga
digunakan untuk menyisihkan senyawa-senyawa organic dan menyisihkan
partikel-partikel terlarut.
Metode pengolahan karbon aktif prinsipnya adalah mengadsorbsi bahan
pencemar menggunakan media karbon. Proses adsorbsi tergantung pada luas
permukaan media yang digunakan dan berhubungan dengan luas total pori-pori
yang terdapat dalam media. Agar proses absorbsi bisa dilakukan secara efektif
diperlukan waktu kontak yang cukup antara permukaan media dengan air yang
diolah sehingga nantinya zat pencemar dapat dihilangkan.
Ada alternative lain yang bisa dilakukan jika waktu kontak tidak
mencukupi, caranya yaitu dengan menaikan luas permukaan media dengan ukuran
yang lebih kecil. Zat yang ada dalam air yang mengalami absorbsi berupa senyawa
organik (menyebabkan bau dan rasa yang tidak diinginkan), trihalometane,
serta VolatileOrganic coumpunds (VOCs).
Instalasi pengolahan air minum biasanya menggunakan karbon aktif yang
dilakukan sebelum proses ozonisasi karena secara umum unit pengolahan karbon
aktif tidak dapat menyisihkan mikroorganisme patogen seperti virus dan bakteri.
Selain itu, juga tidak efektif dalam menyisihkan kalsium (Ca) dan magnesium

11

(Mn) yang menimbulkan kesadahan pada air, flour dan nitrat. Sedangkan media
yang digunakan dapat berupa arang kayu, batok kelapa dan batubara.
Batubara merupakan media yang sering digunakan dalam unit pengolahan
dengan menggunakan karbon aktif. Namun batubara yang digunakan yang telah
mengalami proses pembakaran dengan temperature sedang dalam kondisi anaerob.
Sehingga batubara tidak akan terbakar tetapi mengalami perubahan menjadi
material karbon yang berpori (porous). Batubara tersebut diaktifkan melalui proses
pemanasan dengan uap ar dan udara pada temperatur 1500 oF dan proses ini akan
mengoksidasi permukaan dan pori-pori media.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan karbon aktif ini adalah debit
pengolahan dan headloss yang tersedia, senyawa-senyawa organik yang terdapat
dalam air baku, media yang digunakan, ukuran media karbon aktif, kecepatan
filtrasi, waktu kontak, dan waktu pembersihan media karbon aktif. Media karbon
aktif harus dibersihkan atau di regenerasi kembali dalam waktu tertentu karena
media ini akan mengalami keadaan jenuh dimana kemampuan media untuk
mengabsorbsi senyawa-senyawa organik dan polutan akan berkurang. Proses
regenerasi karbon aktif ini dilakukan dengan tiga cara yaitu penguapan,
pemanasan dan penggunaan bahan kimia.
4. Filter Membran
Filtrasi dengan menggunakan membran ini merupakan alternative yang
digunakan untuk menggantikan filtrasi pasir lambat (slow sand filtration). Teknologi
ini mengurangi biaya operasional dan instalasi. Teknologi membrane ini digunakan
dalam instalasi pengolahan air dengan tujuan untuk menghasilkan air layak minum.
Keunggulan dari membran ini adalah mempunyai ukuran yang lebih kecil,
kapasitas pengolahan lebih besar, serta mampu menghasilkan air layak minum.
Sistem membran ini umumnya dibedakan menjadi empat jenis yaitu Reverse osmosis
(RO), Elektrodialisis (ED), Ultrafiltrasi (UF), dan Mikrofiltrasi (MF).

12

Tabel 2.2 Jenis-jenis Membran


Jenis Membran

Jari-jari Lubang (micron)

Tekanan Kerja (psi)

0.0006

>500

Elektrodialisis

0.001

Menggunakan potensial listrik

Ultrafiltrasi

0.002-0.1

30-100

Mikrofiltrasi

0.03-10

15-60

Reverse
osmosis

Sumber: Susumu kawamura, Integrated Design Of Water Treatment Facilities,1991


Media yang digunakan dalam pembuatan filter membran ada dalam berbagai
jenis material dan metode pembuatannya. Media yang digunakan digolongkan
menjadi media absolut dan nominal tergantung kemampuan untuk menahan partikel
yang mempunyai ukuran sama atau lebih besar dari ukuran pada media. Media
membrane digolongkan sebagai media absolute sedangkan untuk media nominal
biasanya menggunakan bahan fiber glass, polimer serta keramik.
Berdasarkan struktur lubang medianya, filter membran dibedakan menjadi dua
yaitu :
1. Membran tipis (screen membrane)
Membran tipis mempunyai lubang dengan bentuk lingkaran yang
sempurna atau hampir sempurna yang tersebar secara acak pada permukaan
membran. Membran dibuat melalui proses pelubangan menggunakan
penembakan electron (nuclear track), dan penggoresan (etch process).
Membran ini digunakan pada proses analisi gravimetric, sitologi, analisis
partikulat, analisis aerosol, dan penyaring darah.
2. Membran tebal (depth membrane)

13

Membran tebal mempunyai struktur permukaan yang tidak beraturan dan


tampak kasar. Filter ini dibuat dari berbagai jenis polimer melalui proses
pencetakan. Bahan utama yang digunakan adalah ester selulosa.

Aplikasi membran yang digunakan berdasarkan ukuran pori-pori membran


dan mekanisme kerja membran atau proses pemisahannya dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Mikrofiltrasi
Proses ini merupakan proses cross-flow tekanan rendah untuk memisahkan
pertikel koloid dan tersuspensi. Ukuran pori yang digunakan yang sekitar 0,05
10

mikron.

Kegunaan mikrofiltrasi dalam

teknik

lingkungan

adalah

mengisolasi coliform dari contoh air yang diteliti. Selain itu juga dapat digunakan
untuk menyisihkan partikulat di udara yang akan digunakan sebagai bahan baku
generator ozon. Namun penggunaan terus menerus akan menyebabkan tersumbat
yang berakibat debit turun drastis dan bila ini terjadi maka membran harus
diganti.
b. Ultrafiltrasi
Proses ini merupakan pemisahan efektif yang menggunakan membran dengan
ukuran pori sekitar 0,005 10 mikron. Ultrafiltrasi mampu menyisihkan virus,
bakteri, partikel koloid, dan senyawa organic berat bermolekul tinggi. Jika terjadi
fouling maka membran harus diganti. Beberapa jenis membrane ultrafiltrasi
tertentu dapat di backwash. Membrane ini tersusun atas dua lapisan yang sangat
tipis dan lebih tebal diatasnya dengan pori-pori halus.
c. Dialisis
Merupakan pemisahan solute dari ion atau zat berukuran pori sekitar 0,0005
0,1 mikron. Slarutan yang didialisis dipisahkan dari pelarutnya dengan
membrane semipermeabel.
d. Elektrodialisis,
Merupakan proses pemisahan elektrokimia yang memindahkan ion
melewati membrane semipermeabel dengan ukuran pori sekitar 0,0005 0,01

14

mikron. Pada dasarnya sama dengan peruses dialysis hanya saj yang
membedakan adalah pada driving force yang mempunyai gaya elektromotif
sehingga akan menghasilkan tingkat transfer ion yang meningkat.
Efisiensi dari elektrodialisis akan berkurang jika terjadi polarisasi
konsentrasi serta timbulnya endapan yang menempel pada permukaan membran.
Hal ini mengakibatkan kenaikan tegangan listrik yang diberikan untuk
mempertahankan kualitas air yang diinginkan. Untuk mengolah air baku,
diperlukan pengolahan pendahuluan untuk menghilangkan senyawa organik,
besi, dan kekeruhan..
e. Reverse Osmosis
Reverse osmosis meliputi pemisahan pelarut (solvent), seperti air, dari
larutan garam dengan menggunakan membran semi permeabel dan tekanan
hidrostatik.ukuran pori sekitar 0,0005 0,008 mikron.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika. Oleh karena itu perlu
diperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dan akan mempengaruhi kualitas hasil
filtrasi. Faktor tersebut yaitu :
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien.
Sehingga proses filtasi tidak terjadi secara sempurna. Dan akibatnya aliran air
terlalu cepat melewati rongga antara butiran media pasir. Hal in akan
menyebabkan berkurangnya waktu kontak permukaan butiran media
penyaring dengan air yang disaring. Dan kecepatan yang terlalu tinggi akan
menyebabkan partikel terlalu halus tersaring.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan mempengaruhi efisiensi filtrasi karena kekeruhan yang
sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau
akan terjadi clogging. Sehingga filtrasi dibatasi seberapa besar konsentrasi
kekeruhan dari air baku yang boleh masuk. Jika kekeruhan terlalu tinggi
dilakukan pengolhana terlebih dahulu seperti koagulasi, flokulasi dan
15

sedimentasi/ Debit Filtrasi, Konsentrasi Kekeruhan, Temperatur, Kedalaman


media, Ukuran, dan Material, Tinggi Muka Air Di Atas Media Kehilangan
Tekanan
3. Temperatur
Massa jenis, viskositas absolute dan viskositas kinematis akan mengalami
perubahan jika suhu atau temperatur dari air mengalami perubahan. Selain itu
daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab kekeruhan juga akan
mempengaruhi daya absorpsi dan efisiensi daya saring filter.
4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran keputusan penting dalam perencanaan
pembuatan bangunan filter dimana tebal tipisnya media menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Jika media terlalu tebal akan menyebabkan daya
saring terlalu tinggi. Dan watu yang dibutuhkan untuk pengaliran lama.
5. Tinggi Muka Air Di Atas Media Kehilangan Tekanan
Tinggi muka air diatas media mempengaruhi besarnya debit atau laju filtrasi
dalam media. Muka air yang cukup tinggi diatas media meningkatkan daya
tekan air untuk masuk kedalam pori dan juga meningkatkan laju filtrasi bila
dalam filter dalam keadaan bersih. Muka air diatas media naik bila lubang
pori tersumbat terjadi saat filter kotor. Tekanan yang cukup dibutuhkan aliran
air untuk melewati lubang pori.

16

17

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filtrasi adalah pemisahan antara partikel-partikel padat dengan fluida
dengan menggunakan media atau alat penyaringan, yaitu dengan cara meloloskan
fluida dan menahan partikel-partikel padat tersebut dengan menggunakan media
filter atau media penyaringan yang memiliki ukuran pori-pori lebih kecil
daripada ukuran parikel padat tersebut.
Ada beberapa jenis filtrasi yang digunakan dalam pengolahan air untuk
air minum. Proses filtrasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu filter pasir lambat,
filter pasir cepat, filter karbon aktif dan filter karbon membrane.
Filter pasir lambat adalah proses penyaringan secara lambat dan proses
filtrasinya tidak didahului oleh proses kimia (koagulasi). Filter lambat digunakan
untuk menghilangkan kandungan organic dan organism pathogen dari air baku.
Sedangkan filter pasir cepat adalah proses penyaringan air yang menghasilkan
debit air yang lebih banyak tapi tidak dapat mengatasi bau dan rasa air yang
sedang disaring. Pada umumnya, proses filtrasi pasir cepat akan melakukan
backwash atau membersihkan saringan tanpa membongkar saringan tersebut
secara keseluruhan.
Filter karbon yaitu penyaringan dengan metode karbon aktif yang
menggunakan granular yaitu proses penyaringan yang berfungsi untuk
menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi, serta bau dan rasa yang
disebabkan oleh senyawa-senyawa organik. Metode pengolahan secara karbon
pada dasarnya adalah mengadsorbsi bahan pencemar dengan menggunakan
karbon. Sedangkan filtrasi membran adalah alternative lain proses penyaringan
filtrasi pasir lambat. Teknologi ini dapat mengurangi biaya operasional dan
instalasi, selain itu teknologi membrane ini juga digunakan dalam instalasi

18

pengolahan air

untuk mencapai tujuan yaitu menghasilkan air yang layak

minum.
Didalam filtrasi terdapat dua proses yaitu proses fisika dan proses kimia,
oleh karena itu akan timbul faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi itu
sendiri yaitu antara lain debit filtrasi, konsentrasi kekeruhan, temperatur,
kedalaman media, ukuran, dan material, tinggi muka air di atas media kehilangan
tekanan.

DAFTAR PUSTAKA
http://environmentalist-onduty.blogspot.com/2011/06/rapid-sand-filter-saringan-pasircepat_04.html
http://tatyalfiah.files.wordpress.com/2009/09/pengolahan-fisik.pdf
http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/07/proses-pengolahan-air-minum/

19

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2231949-faktor-faktor-yangmempengaruhi-proses/

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran Sasa Juga
    Lampiran Sasa Juga
    Dokumen2 halaman
    Lampiran Sasa Juga
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Analisis An
    Analisis An
    Dokumen1 halaman
    Analisis An
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 2 Instrumen
    Lampiran 2 Instrumen
    Dokumen4 halaman
    Lampiran 2 Instrumen
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pernyataan
    Lembar Pernyataan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pernyataan
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • ALIRAN
    ALIRAN
    Dokumen17 halaman
    ALIRAN
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Ahwal
    Ahwal
    Dokumen10 halaman
    Ahwal
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Revisi Makalah Syi'Ah
    Revisi Makalah Syi'Ah
    Dokumen6 halaman
    Revisi Makalah Syi'Ah
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Analisis Metode Kjeldahl
    Analisis Metode Kjeldahl
    Dokumen3 halaman
    Analisis Metode Kjeldahl
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Analisis Metode Kjeldahl
    Analisis Metode Kjeldahl
    Dokumen3 halaman
    Analisis Metode Kjeldahl
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 2 Instrumen
    Lampiran 2 Instrumen
    Dokumen4 halaman
    Lampiran 2 Instrumen
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Analisis Metode Kjeldahl
    Analisis Metode Kjeldahl
    Dokumen3 halaman
    Analisis Metode Kjeldahl
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pernyataan
    Lembar Pernyataan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pernyataan
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Analisis An
    Analisis An
    Dokumen1 halaman
    Analisis An
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Presentation1.ppt (Autosaved)
    Presentation1.ppt (Autosaved)
    Dokumen4 halaman
    Presentation1.ppt (Autosaved)
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Pengoperasian Instrumentasi BUCHI K
    Lampiran Pengoperasian Instrumentasi BUCHI K
    Dokumen2 halaman
    Lampiran Pengoperasian Instrumentasi BUCHI K
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Skala Pengukuran Data
    Skala Pengukuran Data
    Dokumen11 halaman
    Skala Pengukuran Data
    Akwila_12
    Belum ada peringkat
  • Analisis An
    Analisis An
    Dokumen1 halaman
    Analisis An
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • N
    N
    Dokumen8 halaman
    N
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Skala Pengukuran Data
    Skala Pengukuran Data
    Dokumen11 halaman
    Skala Pengukuran Data
    Akwila_12
    Belum ada peringkat
  • Teks Pidato
    Teks Pidato
    Dokumen1 halaman
    Teks Pidato
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Terstruktur Maret 2014-Teologi Islam
    Tugas Terstruktur Maret 2014-Teologi Islam
    Dokumen14 halaman
    Tugas Terstruktur Maret 2014-Teologi Islam
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Gta 3
    Gta 3
    Dokumen1 halaman
    Gta 3
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Termo Review
    Tugas Termo Review
    Dokumen12 halaman
    Tugas Termo Review
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat
  • Ekstraksi
    Ekstraksi
    Dokumen29 halaman
    Ekstraksi
    Mochammad Sahrul Huda
    Belum ada peringkat