PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengolahan air perlu dilakukan agar bisa mendapatkan dan
menghasilkan air yang sesuai dengan baku mutu air bersih atau air minum.
Namun sebelum melakukan pengolahan perlu diperhatikan dua aspek terkait
dengan sumber air baku dari air permukaan, yaitu segi kekeruhan dan segi
mikrobiologisnya. Karena semakin buruk kondisi dan kualitas air baku yang ada,
akan semakin sulit proses pengolahannya dan semakin tinggi biaya yang
dibutuhkan, karena akan memerlukan bahan-bahan kimia yang lebih banyak
bahkan memerlukan unit pengolahan yang baru untuk menjaga kualitas air sesuai
dengan baku mutu air bersih.
Baku mutu yang digunakan untuk kualitas air minum di Indonesia adalah
Peratuan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002. Ada 2 proses
dalam pengolahan air baku secara umum, yaitu dengan proses fisika dan dengan
proses kimia. Proses fisika pada dasarnya memiliki tujuan untuk menghilangkan
kekeruhan akibat partikel-partikel yang terlarut pada air baku, oleh karena itu
prinsip pengolahan secara fisika adalah dengan proses penyaringan dan gravitasi.
Salah satu contoh pengolahan air minum dengan proses fisika yaitu dengan cara
filtrasi yang selanjutnya akan dibahas di bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari proses filtrasi ?
2. Ada berapa jenis metode yang digunakan untuk proses pengolahan air secara
filtrasi ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses filtrasi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian proses filtrasi
2. Mengetahui jenis metode yang digunakan dalam proses filtrasi
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses filtrasi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari proses filtrasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui metode apa saja yang digunakan untuk
pengolahan air minum dengan proses filtrasi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filtrasi
tersebut
menyebabkan
lapisan
bakteri
yang
berguna
untuk
3.
Under Drain
Underdain merupakan bahan sistem pengaliran air yang telah melewati
proses filtrasi yang terletak di bawah media filter. Fungsi under drain :
a. Untuk mengalirkan air hasil penyaringan (air bersih) dan dialirkan ke
clear well.
Tabel 2.1 Perbandingan Slow Sand Filter dan Rapid Sand Filter
10
3. Filter Karbon
Filter karbon merupakan metode karbon aktif dengan media granular
(Granular Activated Carbon) merupakan proses filtrasi yang berfungsi untuk
menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi, serta menghilangkan bau dan
rasa yang disebabkan oleh senyawa-senyawa organik. Selain fungsi tersebut juga
digunakan untuk menyisihkan senyawa-senyawa organic dan menyisihkan
partikel-partikel terlarut.
Metode pengolahan karbon aktif prinsipnya adalah mengadsorbsi bahan
pencemar menggunakan media karbon. Proses adsorbsi tergantung pada luas
permukaan media yang digunakan dan berhubungan dengan luas total pori-pori
yang terdapat dalam media. Agar proses absorbsi bisa dilakukan secara efektif
diperlukan waktu kontak yang cukup antara permukaan media dengan air yang
diolah sehingga nantinya zat pencemar dapat dihilangkan.
Ada alternative lain yang bisa dilakukan jika waktu kontak tidak
mencukupi, caranya yaitu dengan menaikan luas permukaan media dengan ukuran
yang lebih kecil. Zat yang ada dalam air yang mengalami absorbsi berupa senyawa
organik (menyebabkan bau dan rasa yang tidak diinginkan), trihalometane,
serta VolatileOrganic coumpunds (VOCs).
Instalasi pengolahan air minum biasanya menggunakan karbon aktif yang
dilakukan sebelum proses ozonisasi karena secara umum unit pengolahan karbon
aktif tidak dapat menyisihkan mikroorganisme patogen seperti virus dan bakteri.
Selain itu, juga tidak efektif dalam menyisihkan kalsium (Ca) dan magnesium
11
(Mn) yang menimbulkan kesadahan pada air, flour dan nitrat. Sedangkan media
yang digunakan dapat berupa arang kayu, batok kelapa dan batubara.
Batubara merupakan media yang sering digunakan dalam unit pengolahan
dengan menggunakan karbon aktif. Namun batubara yang digunakan yang telah
mengalami proses pembakaran dengan temperature sedang dalam kondisi anaerob.
Sehingga batubara tidak akan terbakar tetapi mengalami perubahan menjadi
material karbon yang berpori (porous). Batubara tersebut diaktifkan melalui proses
pemanasan dengan uap ar dan udara pada temperatur 1500 oF dan proses ini akan
mengoksidasi permukaan dan pori-pori media.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan karbon aktif ini adalah debit
pengolahan dan headloss yang tersedia, senyawa-senyawa organik yang terdapat
dalam air baku, media yang digunakan, ukuran media karbon aktif, kecepatan
filtrasi, waktu kontak, dan waktu pembersihan media karbon aktif. Media karbon
aktif harus dibersihkan atau di regenerasi kembali dalam waktu tertentu karena
media ini akan mengalami keadaan jenuh dimana kemampuan media untuk
mengabsorbsi senyawa-senyawa organik dan polutan akan berkurang. Proses
regenerasi karbon aktif ini dilakukan dengan tiga cara yaitu penguapan,
pemanasan dan penggunaan bahan kimia.
4. Filter Membran
Filtrasi dengan menggunakan membran ini merupakan alternative yang
digunakan untuk menggantikan filtrasi pasir lambat (slow sand filtration). Teknologi
ini mengurangi biaya operasional dan instalasi. Teknologi membrane ini digunakan
dalam instalasi pengolahan air dengan tujuan untuk menghasilkan air layak minum.
Keunggulan dari membran ini adalah mempunyai ukuran yang lebih kecil,
kapasitas pengolahan lebih besar, serta mampu menghasilkan air layak minum.
Sistem membran ini umumnya dibedakan menjadi empat jenis yaitu Reverse osmosis
(RO), Elektrodialisis (ED), Ultrafiltrasi (UF), dan Mikrofiltrasi (MF).
12
0.0006
>500
Elektrodialisis
0.001
Ultrafiltrasi
0.002-0.1
30-100
Mikrofiltrasi
0.03-10
15-60
Reverse
osmosis
13
mikron.
teknik
lingkungan
adalah
mengisolasi coliform dari contoh air yang diteliti. Selain itu juga dapat digunakan
untuk menyisihkan partikulat di udara yang akan digunakan sebagai bahan baku
generator ozon. Namun penggunaan terus menerus akan menyebabkan tersumbat
yang berakibat debit turun drastis dan bila ini terjadi maka membran harus
diganti.
b. Ultrafiltrasi
Proses ini merupakan pemisahan efektif yang menggunakan membran dengan
ukuran pori sekitar 0,005 10 mikron. Ultrafiltrasi mampu menyisihkan virus,
bakteri, partikel koloid, dan senyawa organic berat bermolekul tinggi. Jika terjadi
fouling maka membran harus diganti. Beberapa jenis membrane ultrafiltrasi
tertentu dapat di backwash. Membrane ini tersusun atas dua lapisan yang sangat
tipis dan lebih tebal diatasnya dengan pori-pori halus.
c. Dialisis
Merupakan pemisahan solute dari ion atau zat berukuran pori sekitar 0,0005
0,1 mikron. Slarutan yang didialisis dipisahkan dari pelarutnya dengan
membrane semipermeabel.
d. Elektrodialisis,
Merupakan proses pemisahan elektrokimia yang memindahkan ion
melewati membrane semipermeabel dengan ukuran pori sekitar 0,0005 0,01
14
mikron. Pada dasarnya sama dengan peruses dialysis hanya saj yang
membedakan adalah pada driving force yang mempunyai gaya elektromotif
sehingga akan menghasilkan tingkat transfer ion yang meningkat.
Efisiensi dari elektrodialisis akan berkurang jika terjadi polarisasi
konsentrasi serta timbulnya endapan yang menempel pada permukaan membran.
Hal ini mengakibatkan kenaikan tegangan listrik yang diberikan untuk
mempertahankan kualitas air yang diinginkan. Untuk mengolah air baku,
diperlukan pengolahan pendahuluan untuk menghilangkan senyawa organik,
besi, dan kekeruhan..
e. Reverse Osmosis
Reverse osmosis meliputi pemisahan pelarut (solvent), seperti air, dari
larutan garam dengan menggunakan membran semi permeabel dan tekanan
hidrostatik.ukuran pori sekitar 0,0005 0,008 mikron.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika. Oleh karena itu perlu
diperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dan akan mempengaruhi kualitas hasil
filtrasi. Faktor tersebut yaitu :
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien.
Sehingga proses filtasi tidak terjadi secara sempurna. Dan akibatnya aliran air
terlalu cepat melewati rongga antara butiran media pasir. Hal in akan
menyebabkan berkurangnya waktu kontak permukaan butiran media
penyaring dengan air yang disaring. Dan kecepatan yang terlalu tinggi akan
menyebabkan partikel terlalu halus tersaring.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan mempengaruhi efisiensi filtrasi karena kekeruhan yang
sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau
akan terjadi clogging. Sehingga filtrasi dibatasi seberapa besar konsentrasi
kekeruhan dari air baku yang boleh masuk. Jika kekeruhan terlalu tinggi
dilakukan pengolhana terlebih dahulu seperti koagulasi, flokulasi dan
15
16
17
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filtrasi adalah pemisahan antara partikel-partikel padat dengan fluida
dengan menggunakan media atau alat penyaringan, yaitu dengan cara meloloskan
fluida dan menahan partikel-partikel padat tersebut dengan menggunakan media
filter atau media penyaringan yang memiliki ukuran pori-pori lebih kecil
daripada ukuran parikel padat tersebut.
Ada beberapa jenis filtrasi yang digunakan dalam pengolahan air untuk
air minum. Proses filtrasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu filter pasir lambat,
filter pasir cepat, filter karbon aktif dan filter karbon membrane.
Filter pasir lambat adalah proses penyaringan secara lambat dan proses
filtrasinya tidak didahului oleh proses kimia (koagulasi). Filter lambat digunakan
untuk menghilangkan kandungan organic dan organism pathogen dari air baku.
Sedangkan filter pasir cepat adalah proses penyaringan air yang menghasilkan
debit air yang lebih banyak tapi tidak dapat mengatasi bau dan rasa air yang
sedang disaring. Pada umumnya, proses filtrasi pasir cepat akan melakukan
backwash atau membersihkan saringan tanpa membongkar saringan tersebut
secara keseluruhan.
Filter karbon yaitu penyaringan dengan metode karbon aktif yang
menggunakan granular yaitu proses penyaringan yang berfungsi untuk
menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi, serta bau dan rasa yang
disebabkan oleh senyawa-senyawa organik. Metode pengolahan secara karbon
pada dasarnya adalah mengadsorbsi bahan pencemar dengan menggunakan
karbon. Sedangkan filtrasi membran adalah alternative lain proses penyaringan
filtrasi pasir lambat. Teknologi ini dapat mengurangi biaya operasional dan
instalasi, selain itu teknologi membrane ini juga digunakan dalam instalasi
18
pengolahan air
minum.
Didalam filtrasi terdapat dua proses yaitu proses fisika dan proses kimia,
oleh karena itu akan timbul faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi itu
sendiri yaitu antara lain debit filtrasi, konsentrasi kekeruhan, temperatur,
kedalaman media, ukuran, dan material, tinggi muka air di atas media kehilangan
tekanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://environmentalist-onduty.blogspot.com/2011/06/rapid-sand-filter-saringan-pasircepat_04.html
http://tatyalfiah.files.wordpress.com/2009/09/pengolahan-fisik.pdf
http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/07/proses-pengolahan-air-minum/
19
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2231949-faktor-faktor-yangmempengaruhi-proses/
20