Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

1. Lokasi Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan terletak di Kabupaten Xxxxxxx Jarak lokasi pekerjaan dari


Ibukota Xxxxxxx ± 8 Km, transportasi kelokasi dapat dilakukan dengan
menggunakan kendraan roda empat dengan kondisi jalan baik dan sebagian jalan
yang kurang baik yang biasa menggunakan kenderaan roda dua.

2. Iklim dan Cuaca

 Iklim dan cuaca


Keadaan / cuaca mulai pada pelaksanaan pekerjaan nantinya kami perkirakan
tidak mengganggu kelancaran pekerjaan dilapangan.
Keadaan iklim / cuaca dilokasi pekerjaan pada bulan april s/d september musim
kemarau sedangkan pada bulan oktober s/d maret musim penghujan.

3. Fungsi dan Tujuan Proyek

Yaitu untuk mengendalikan aliran air sungai yang pada setaip saat mengancam
pemukiman masyarakat sehingga jika pada musim penghujan masyarakat tidak
resah lagi dengan adanya luapan air sungai.

4. Lingkup Pekerjaan

Metode pelaksanaan ini merupakan panduan pengendalian proses berlaku untuk


Pekerjaan Pembangunan Kanan Xxxxxxx :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN MOBILISASI


- Mobilisasi peralatan, personil dan tenaga
Mobilisasi Peralatan, Personil dan Tenaga akan dimobilisasi dari kota Xxxxxxx,
butuh waktu 7 hari.
- Kantor lapangan
Kantor lapangan/direksi keet, kami akan mengontrak rumah penduduk yang ada
dilokasi pekerjaan dan untuk Barak Kerja/Lods Kerja akan dibuat disekitar lokasi
pekerjaan

- Pembersihan
Pembersihan lapangan meliputi pembabatan semua tumbuhan yang berupa
tanaman bakau,semak belukar,rumput-rumput,akar-akar,bekas bangunan dan
lain-lain yang perlu dibersihkan.
Semua hasil pembersihan ini harus dibuang diluar daerah pekerjaan sesuai
dengan petunjuk direksi
- Pengukuran
Pekerjaan pengukuran akan dilaksanakan sesuai gambar rencana pelaksanaan
bersama dengan konsultan supervise dan pihak direksi lapangan, Pekerjaan
pengukuran dimulai dari keseluruhan bangunan dan dilanjutkan pada jaringan
saluran serta bangunan sadap dengan mengambil referensi dari titik tetap pada
BM atau bangunan yang ada guna pengecekan keadaan lapangan / medan
sebenarnya.

Setelah selesai pengukuran diadakan perhitungan dan hasilnya di plot pada


gambar pelaksanaan. Yang selanjutnya dibuat perhitungan volume mutual chek
awal terhadap seluruh pekerjaan.

Setelah gambar kerja selesai dan telah disetujui maka dilanjutkan dengan
pemasangan bouplank profil pada bangunan dan jaringan saluran yang akan
dikerjakan.

- Jalan masuk
Untuk memudahkan pengangkutan material kami akan membuat jalan kerja di
lokasi pengambilan material dan akan memperbaiki jalan desa yang ada untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan

- Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan pada saat pekerjaan dimulai (0 %), saat pelaksanaan
(50 %) dan pekerjaan selesai (100 %), pengambilan dilakukan pada satu titik.

II Urutan Kegiatan Pelaksanaan :

A. PEKERJAAN KANAL
a. Perintisan dan Pembersihan :
Pekerjaan Pembersihan dilaksanankan untuk Membersikan lokasi
pekerjaan dari semak belukar, rumput dan Pepohonan yang
dilaksanakan dengan menggunakan Alat bulldoze dan chansaw.

b. Kosrekan 200 mm :
Pekerjaan kosrekan dilaksanakan dengan cara pengupasan tanah
lapisan atasa ( top soil ) dengan menggunakan alat
(Buldozer),pekerjaan ini dilakukan untuk membersihkan tanah dari
akar akar kayu ataupun rumput untuk persiapan podasi tanggul
tanah.

c. Pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa :


Pekerjaan galian tanah biasa adalah pekerjaan galian untuk
konstruksi saluran maupun bangunan yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat excavator. Penggalian dilaksanakan hingga
kedalaman dan lebar sebagaimana elevasi dan dimensi seperti
terlihat pada gambar rencana.

d. Galian Tanah Pasir & Kerikil :


Pekerjaan galian tanah pasir dan kerikil adalah pekerjaan galian
untuk konstruksi saluran maupun bangunan yang dilaksanakan
dengan menggunakan alat excavator. Penggalian dilaksanakan
hingga kedalaman dan lebar sebagaimana elevasi dan dimensi
seperti terlihat pada gambar rencana.

e. Galian Batu Lapuk :


Pekerjaan galian batu lapuk dan kerikil adalah pekerjaan galian
untuk konstruksi saluran maupun bangunan yang dilaksanakan
dengan menggunakan alat excavator. Penggalian dilaksanakan
hingga kedalaman dan lebar sebagaimana elevasi dan dimensi
seperti terlihat pada gambar rencana.

f. Timbunan Tanah hasil galian setempat :


Pekerjaan timbunan tanah setempat adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah hasil galian yang pelaksanaannya
dikerjakan lapis demi lapis setebal 0,20 m dipadatkan hingga
memenuhi standar proctor yang disyaratkan dan dibentuk sesuai
ukuran dimensi dan elevasi seperti terlihat pada gambar rencana.

g. Timbunan Tanah Hasil Galian (D< 1 Km ) :


Pekerjaan timbunan tanah hasil galian adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah hasil galian yang diangkut dengan jarak
tertentu yang pelaksanaannya dikerjakan lapis demi lapis setebal
0,20 m dipadatkan hingga memenuhi standar proctor yang
disyaratkan dan dibentuk sesuai ukuran dimensi dan elevasi seperti
terlihat pada gambar rencana.

h. Timbunan Tanah Dari Borow Area (D= 3-5 Km ) :


Pekerjaan timbunan dari borrow area adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah yang didatangkan dari borrow area
dengan jarak tertentu yang pelaksanaannya dikerjakan lapis demi
lapis setebal 0,20 m dipadatkan hingga memenuhi standar proctor
yang disyaratkan dan dibentuk sesuai ukuran dimensi dan elevasi
seperti terlihat pada gambar rencana.

i. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D< 1 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 1 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

j. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 1 - 2 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 1-2 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

k. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 2-3 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 2-3 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

l. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 3-4 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 3-4 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

m. Gebalan Rumput:
Pekerjaan gebalan rumput yaitu pekerjaan pemasangan gebalan
rumput pada talud tanggul bagian luar dan dalam dari saluran
kanal untuk mejaga tergerusnya talud tanggul kanal banjir.

n. Perkerasan Jalan Inspeksi (t =25 cm):


Pekerjaan perkerasan jalan inspeksi adalah pekerjaan penimbunan
badan jalan dengan menggunakan sirtu, pasir urug dan batu
mangga yang dihampar kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat berat hingga memenuhi standard kepadatan
sebagaimana spesifikasi teknis kontrak.
o. Pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu :

Pekerjaan Pasangan Batu dilaksanakan untuk konstruksi talud


tebing kanal atau bangunan yang terdiri dari pondasi / koperan,
talud saluran dan lantai yang pengerjaannya diawali dari
pemasangan pada bagian koperan, dilanjutkan bagian tembok /
talud saluran kanal dan lantai.

Pemasangan dilakukan dengan cara batu disusun sedemikian rupa


dengan terlebih dahulu diberi alas mortar setebal 3 cm. rongga
antara batu yang satu dengan lainnya diisi dengan mortar sebagai
pengikat dengan adukan mortal 1 pc : 4 ps.

Dan untuk menjaga konstruksi pasangan batu maka permukaan


dari pasangan harus dipasang lapis lindung berupa pekerjaan
siaran dan plesteran. Sebelum pekerjaan pleseran dan siaran
dilaksanakan permukaan dari pasangan batu harus dibersikan
terlebih dahulu kemudian diberi air semen. Campuran mortar untuk
siaran adalan 1pc : 2ps dan untuk plesteran 1pc : 3ps.

p. Pipa PVC dia 2” (Wheep Hole )


Pekerjaan Pipa PVC dia 2” dilaksanakan sebagai sulingan konstruksi
pasangan batu untuk mengalirkan air resapan dibelakang dinding
pasangan. Pada ujung pipa wheep hole bagian dalam diberi iju
sebagai bahan saringan.

B PEKERJAAN JEMBATAN + PENYEMPURNAAN JEMBATAN

a. Perintisan dan Pembersihan :


Pekerjaan Pembersihan dilaksanankan untuk Membersikan lokasi
pekerjaan dari semak belukar, rumput dan Pepohonan yang
dilaksanakan dengan menggunakan Alat bulldoze dan chansaw.

b. Kosrekan 200 mm :
Pekerjaan kosrekan dilaksanakan dengan cara pengupasan tanah
lapisan atasa ( top soil ) dengan menggunakan alat
(Buldozer),pekerjaan ini dilakukan untuk membersihkan tanah dari
akar akar kayu ataupun rumput untuk persiapan podasi tanggul
tanah.

c. Pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa :


Pekerjaan galian tanah biasa adalah pekerjaan galian untuk
konstruksi saluran maupun bangunan yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat excavator. Penggalian dilaksanakan hingga
kedalaman dan lebar sebagaimana elevasi dan dimensi seperti
terlihat pada gambar rencana.

d. Timbunan Tanah hasil galian setempat :


Pekerjaan timbunan tanah setempat adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah hasil galian yang pelaksanaannya
dikerjakan lapis demi lapis setebal 0,20 m dipadatkan hingga
memenuhi standar proctor yang disyaratkan dan dibentuk sesuai
ukuran dimensi dan elevasi seperti terlihat pada gambar rencana.

e. Timbunan Tanah Hasil Galian (D< 1 Km ) :


Pekerjaan timbunan tanah hasil galian adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah hasil galian yang diangkut dengan jarak
tertentu yang pelaksanaannya dikerjakan lapis demi lapis setebal
0,20 m dipadatkan hingga memenuhi standar proctor yang
disyaratkan dan dibentuk sesuai ukuran dimensi dan elevasi seperti
terlihat pada gambar rencana.

f. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D< 1 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 1 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

g. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 1 - 2 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 1-2 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

h. Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 2-3 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 2-3 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.
i. Pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu :

Pekerjaan Pasangan Batu dilaksanakan untuk konstruksi talud


tebing kanal atau bangunan yang terdiri dari pondasi / koperan,
talud saluran dan lantai yang pengerjaannya diawali dari
pemasangan pada bagian koperan, dilanjutkan bagian tembok /
talud saluran kanal dan lantai.

Pemasangan dilakukan dengan cara batu disusun sedemikian rupa


dengan terlebih dahulu diberi alas mortar setebal 3 cm. rongga
antara batu yang satu dengan lainnya diisi dengan mortar sebagai
pengikat dengan adukan mortal 1 pc : 4 ps.

Dan untuk menjaga konstruksi pasangan batu maka permukaan


dari pasangan harus dipasang lapis lindung berupa pekerjaan
siaran dan plesteran. Sebelum pekerjaan pleseran dan siaran
dilaksanakan permukaan dari pasangan batu harus dibersikan
terlebih dahulu kemudian diberi air semen. Campuran mortar untuk
siaran adalan 1pc : 2ps dan untuk plesteran 1pc : 3ps.

j. Pelaksanaan Beton K350, K300 dan K225


Sebelum pelaksanaan beton dimulai harus dilakukan campuran
percobaan ( Trial Mixer ) untuk setiap kelas beton yang akan
dipakai. Hasil percobaannya tersebut apabila telah memenuhi dan
disetujui oleh direksi aka digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan beton dilapangan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan beton akan menggunakan alat
pengaduk Truck Mixer dengan cara bahan batuan ( kerikil / split ),
pasir dan semen sesuai takaran dimasukan kedalam molen melalui
baching plan kemudian ditambah air sedikit demi sedikit diaduk
sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang
sama. Hasil adukan beton dibawa dan dituangkan sedemikian rupa
sampai ditempat penuangan konstruksi beton yang dilaksanakan,
pengecoran harus dilaksanakan terus – menerus hingga
membentuk konstruksi beton sebagai mana ukuran dan bentuk
pada gambar rencana.
Pemadatan beton harus dibantu dengan memakai mesin penggetar
dari jenis menyelam tetapi tidak mengakibatakan bergetarnya
tulangan dan acuan.
Setelah konstruksi beton mengeras seluruhnya akan dilaksanakan
perawatan dan perlindungan dengan cara menyirami air selama
kurang lebih 7 hari.

k. Bekesting Non - Exposed


Pekerjaan Bekesting non exposed adalah pekerjaan untuk cetakan
beton yang dirancan sedemikian rupa hingga dibuat kaku dengan
menggunakan bahan dari kayu dan paku.

l. Bekesting Exposed
Pekerjaan Bekesting non exposed adalah pekerjaan untuk cetakan
beton yang dirancan sedemikian rupa hingga dibuat kaku dengan
menggunakan bahan dari kayu, multiplex dan paku.

m. Perancah :

Pekerjaan perancah adalah pekerjaan untuk penopang cetakan


beton yang dirancan sedemikian rupa hingga kuat dan kaku.
Adapun bahan yang digunakan adalah balok kayu kls III dan paku .

n. Penulangan :
Tulangan baja untuk beton akan digunakan batang baja lunak yang
bersih, bebas kerusakan dan karat.
Pelaksanaan pembesian diawali dengan memotong baja tulangan
sesuai ukuran, bentuk dan kebutuhan yang akan dipakai sesuai
dengan gambar rencana kemudian dibengkokan dalam keadaan
dingin.

Pemasangan pembesian harus ditempatkan secara teliti pada


tempat kedudukan yang ditunjukan pada gambar dirakit
sedemikian rupa diikat dengan menggunakn kawat beton dan
apabila perlu menggunakan pengganjalan yang dibuat dari beton
dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan digunakan..

o. Pengadaan dan pemasangan Elastomer Bearing :

Pekerjaan pengadaan elastomer bearing dilakukan yang


sebelumnya diadakan pemesanan ketempat atau keagen yang
disetujui oleh pihak direksi. Setelah bahan tiba dilokasi pekerjaan
elastomer bearing dipasang sesuai kedudukannya.

q. Pengadaan dan Pemasangan Expansion Joint :

Pekerjaan pengadaan Expansion joint dilakukan yang sebelumnya


diadakan pemesanan ketempat atau keagen yang disetujui oleh
pihak direksi. Setelah bahan tiba dilokasi pekerjaan Expansion Joint
dipasang sesuai kedudukannya.

u. Plat Baja t = 25 mm :

Pekerjaan pengadaan dan pemasangan plat baja yang terlebih


dahulu plat baja tersebut dipesan pada bengkel dan kemudian
diangkut dilokasi pekerjaan dan dipasang pada bangunan jembatan
yang disesuaikan dengan gambar kerja.

v. Pengeboran Bor Pile dia 0.50 m:

Pekerjaan pengeboran dilaksanakan secara hati-hati yang


dikerjakan oleh tenaga ahli, pengeboran dilakukan hingga
kedalaman yang disyaratkan. .Setelah pengeboran selesai tulangan
baja diturunkan kemudian dilakukan pengecoran sebagai tiang
pancang.

w. Pipa Galvanis dia 3” untuk sandaran jembatan :

Pekerjaan Pipa dilaksanakan untuk sandaran jembatan pekerjaan


tersebut dilakukan secara hati-hati guna untuk menjaga kualitas
dari pekerjaan tersebut. Pekerjaan dilaksanakan setelah plat baja
terpasang.

x. Sondir :
Pekerjaan sondir adalah pekerjaan penyelidikan tanah untuk
mengetahui kondisi tanah pada bangunan jembatan dan talang
yang akan dibangun.

y. Bor Teknik :

Pekerjaan bor teknik adalah pekerjaan penyelidikan tanah untuk


mengetahui kondisi tanah pada bangunan jembatan dan talang
yang akan dibangun guna uji laboratorium contah tanah asli
maupun terganggu agar dapat diketahui sifat-sifat tanahnya.

C. PEKERJAAN TALANG
.a Perintisan dan Pembersihan :
Pekerjaan Pembersihan dilaksanankan untuk Membersikan lokasi
pekerjaan dari semak belukar, rumput dan Pepohonan yang
dilaksanakan dengan menggunakan Alat bulldoze dan chansaw.

.b Kosrekan 200 mm :
Pekerjaan kosrekan dilaksanakan dengan cara pengupasan tanah
lapisan atasa ( top soil ) dengan menggunakan alat
(Buldozer),pekerjaan ini dilakukan untuk membersihkan tanah dari
akar akar kayu ataupun rumput untuk persiapan podasi tanggul
tanah.

.c Pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa :


Pekerjaan galian tanah biasa adalah pekerjaan galian untuk
konstruksi saluran maupun bangunan yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat excavator. Penggalian dilaksanakan hingga
kedalaman dan lebar sebagaimana elevasi dan dimensi seperti
terlihat pada gambar rencana.

.d Timbunan Tanah hasil galian setempat :


Pekerjaan timbunan tanah hasil galian adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah hasil galian yang diangkut dengan jarak
tertentu yang pelaksanaannya dikerjakan lapis demi lapis setebal
0,20 m dipadatkan hingga memenuhi standar proctor yang
disyaratkan dan dibentuk sesuai ukuran dimensi dan elevasi seperti
terlihat pada gambar rencana.

.e Timbunan Tanah Hasil Galian (D< 1 Km ) :


Pekerjaan timbunan tanah hasil galian adalah pekerjaan timbunan
yang menggunakan tanah hasil galian yang diangkut dengan jarak
tertentu yang pelaksanaannya dikerjakan lapis demi lapis setebal
0,20 m dipadatkan hingga memenuhi standar proctor yang
disyaratkan dan dibentuk sesuai ukuran dimensi dan elevasi seperti
terlihat pada gambar rencana.

.f Pembuangan Sisa Hasil Galian (D< 1 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 1 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

.g Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 1 - 2 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 1 - 2 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.

.h Pembuangan Sisa Hasil Galian (D = 2-3 Km ) :


Pekerjaan buangan tanah hasil galian yaitu memindakan tanah
hasil galian yang tidak terpakai dengan menggunakan dump truck
sejauh 2-3 km dari areal lokasi pekerjaan ke tempat pembuangan
(disposal area ) yang disetujui oleh direksi lapangan dan diratakan
dengan menggunakan alat budozer.
i. Pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu :

Pekerjaan Pasangan Batu dilaksanakan untuk konstruksi talud


tebing kanal atau bangunan yang terdiri dari pondasi / koperan,
talud saluran dan lantai yang pengerjaannya diawali dari
pemasangan pada bagian koperan, dilanjutkan bagian tembok /
talud saluran kanal dan lantai.

Pemasangan dilakukan dengan cara batu disusun sedemikian rupa


dengan terlebih dahulu diberi alas mortar setebal 3 cm. rongga
antara batu yang satu dengan lainnya diisi dengan mortar sebagai
pengikat dengan adukan mortal 1 pc : 4 ps.

Dan untuk menjaga konstruksi pasangan batu maka permukaan


dari pasangan harus dipasang lapis lindung berupa pekerjaan
siaran dan plesteran. Sebelum pekerjaan pleseran dan siaran
dilaksanakan permukaan dari pasangan batu harus dibersikan
terlebih dahulu kemudian diberi air semen. Campuran mortar untuk
siaran adalan 1pc : 2ps dan untuk plesteran 1pc : 3ps.

j. Pelaksanaan Beton K350, K300 dan K225


Sebelum pelaksanaan beton dimulai harus dilakukan campuran
percobaan ( Trial Mixer ) untuk setiap kelas beton yang akan
dipakai. Hasil percobaannya tersebut apabila telah memenuhi dan
disetujui oleh direksi aka digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan beton dilapangan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan beton akan menggunakan alat
pengaduk beton molen dengan cara bahan batuan ( kerikil / split ),
pasir dan semen sesuai takaran dimasukan kedalam molen
kemudian ditambah air sedikit demi sedikit diaduk sampai
campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang sama. Hasil
adukan beton dibawa dan dituangkan sedemikian rupa sampai
ditempat penuangan konstruksi beton yang dilaksanakan,
pengecoran harus dilaksanakan terus – menerus hingga
membentuk konstruksi beton sebagai mana ukuran dan bentuk
pada gambar rencana.
Pemadatan beton harus dibantu dengan memakai mesin penggetar
dari jenis menyelam tetapi tidak mengakibatakan bergetarnya
tulangan dan acuan.
Setelah konstruksi beton mengeras seluruhnya akan dilaksanakan
perawatan dan perlindungan dengan cara menyirami air selama
kurang lebih 7 hari.

m. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Bekesting Non -


Exposed
Pekerjaan Bekesting non exposed adalah pekerjaan untuk cetakan
beton yang dirancan sedemikian rupa hingga dibuat kaku dengan
menggunakan bahan dari kayu dan paku.

o. Perancah :

Pekerjaan perancah adalah pekerjaan untuk cetakan beton yang


dirancan sedemikian rupa atau sesuai gambar rencana yang
memakai bahan dari kayu dan paku.

q. Penulangan :
Tulangan baja untuk beton akan digunakan batang baja lunak yang
bersih, bebas kerusakan dan karat.
Pelaksanaan pembesian diawali dengan memotong baja tulangan
sesuai ukuran, bentuk dan kebutuhan yang akan dipakai sesuai
dengan gambar rencana kemudian dibengkokan dalam keadaan
dingin.
Pemasangan pembesian harus ditempatkan secara teliti pada
tempat kedudukan yang ditunjukan pada gambar dirakit
sedemikian rupa diikat dengan menggunakn kawat beton dan
apabila perlu menggunakan pengganjalan yang dibuat dari beton
dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan digunakan.

r. Pengeboran Bor Pile dia 0.50 m:

Pekerjaan pengeboran dilaksanakan secara hati-hati yang


dikerjakan oleh tenaga ahli, pengeboran dilakukan hingga
kedalaman yang disyaratkan. .Setelah pengeboran selesai tulangan
baja diturunkan kemudian dilakukan pengecoran sebagai tiang
pancang.
Penerapan
Metode pelaksanaan dan analisa teknis digunakan untuk memonitor dan menilai
apakah spesifikasi teknik yang ada dalam dokumen lelang dipenuhi sebagaimana
mestinya.

Tujuan
Metode pelaksanaan dan analisa teknis merupakan panduan untuk menetapkan
Pengendalian proses pada Pekerjaan Penanggulangan Banjir sehingga produk yang
dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan didalam spesifikasi teknis.
Struktur Organisasi Proyek

Pengendalian Tenaga, Bahan, Mutu Dan Waktu


Selama pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan pengendalian tenaga kerja, bahan,
mutu dan waktu dengan mengacu pada jadual pelaksanaan yang telah disetujui oleh
pihak proyek, dengan membuat rencana kerja mingguan dan setiap minggu dilakukan
koreksi atas hasil pelaksanaan pekerjaan.
Demikian uraian secara singkat Metode pelaksanaan sebagai panduan dalam
pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai