Anda di halaman 1dari 4

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN :
Mobilisasi
Program mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk memberikan penjelasan dan
penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan didalam masa mobilisasi, program mobilisasi ini
meliputi :

Lokasi dan Lahan untuk Base camp.


Dalam melaksanakan pekerjaan ini kami akan menggunakan base camp yang berjarak di wilayah
lokasi pekerjaan. Untuk menunjang pekerjaan dilapangan, kami akan menyewa lahan dekat dengan
lokasi pekerjaan. Pada lokasi base camp ini telah tersedia fasilitas dan peralatan sebagai berikut :

- Kantor
- Gudang
- Workshop / bengkel
- dll

Mobilisasi Personil
Pelaksanaan pekerjaan paket proyek ini mengusulkan staf inti proyek yang terdiri dari :
- Penanggungjawab pekerjaan
- Pelaksana
- Juru Ukur
- Quantity dan Quality Surveyor
- Logistik
- Administrasi

Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan paket
pyoyek ini, akan terdiri dari :

- Mandor
- Kepala Tukang
- Tukang
- Pekerja

Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur
Organisasi Kerja, akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Sedangakan mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan
dengan kebutuhan yang tercermin dari Rencana Kerja/Schedule.

Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
utama pada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan pekerjaan, yaitu :

- Dump Truck
- Pick Up
- Pompa Air
- Gerobak Sorong
- Peralatan Tukang
- Genset
- Concrete Mixer
Manajemen Pengaturan Lalu Lintas

Pengaturan lalu lintas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan
pekerjaan jalan ini . untuk setiap tahapan pekerjaan dan sepanjang waktu pelaksanaan, diupayakan
tidak mengganggu aktifitas arus lalu lintas yang ada di jalan tersebut. Terhambatnya aktifitas arus
lalu lintas di lokasi pekerjaan dan daerah sekitarnya akan menimbulkan kerugian bagi pengguna
jalan dalam berbagai aspek, safety bagi para pengguna jalan perlun mendapat jaminan agar tidak
menimbulkan kerugian bagi seluruh pihak.
Manajemen pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan pekerjaan dapat di lakukan dengan dengan
berbagai cara antara lain:
1. memasang berbagai jenis rambu – rambu pengaman di sekitar lokasi pekerjaan secara tepat
dan benar, baik secara fungsi bentuk dan lokasi penempatan sesuai spesifikasi dan ketentuan
yang ada.
2. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas secara efektif dan efisien untuk mengatur dan
mengerahkan arus lalu lintas yang ada.

3. Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang ada. Pekerjaan –
pekerjaan yang akan menimbulkan gangguan besar (friction) terhadap arus lalu lintas, di atur
jadwalnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu mengganggu arus
lalu lintas yang ada dan menimbulkan kepadatan arus lalulintas yang berarti.

4. Jika tidak memingkinkan melakukan pekerjaan pada siang hari, maka untuk pekerjaan tertentu
seperti overlay, akan dilakukan pada malam hari dengan memasang penerangan yang cukup,
agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Pembersihan dan Pengupasan Lahan


- Pembabatan (Clearing) harus dilaksankan dengan seksama dengan membabat rumput sampai
kedalaman Akarnya, mengumpulkannya untuk dibuang ke tempat yang sesuai atau atas
petunjuk Direksi Teknik..

- Pekerjaan Pembabatan dan Penggarukkan harus dilakukan dengan gangguan seminimal


mungkin terhadap material di bawah dan diluar batas kerja.

Pengukuran Lapangan dan Shop Drawing


Dalam periode mobilisasi ini, kami akan melakukan pengukuran berdasarkan data titik dasar dan
titik tetap ( Bench Mark ) kerangka dasar eksisting, selanjutnya diikuti dengan pemasangan Bench
Mark, pengukuran poligon, pengukuran sipat datar, pengukuran situasi detail dan staking out. Hasil
dari Pengukuran ini akan disajikan dalam bentuk gambar sesuai skala gambar yang ditentukan
dalam spesifikasi teknis, yang akan menghasilkan gambar kerja ( shop drawings ) berupa gambar
situasi, potongan memanjang dan usulan potongan melintang ( profil desain ). Gambar kerja
tersebut akan dimintakan persetujuannya dari Pengawas Proyek / Direksi. Gambar kerja yang telah
disetujui tersebut kemudian akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan dilapangan ( Site Execution
).

Pekerjaan Galian Pondasi


Lebar kuku pondasi yang akan digali adalah berukuran lebar 15 cm dan kedalaman 10 cm dari
permukaan tanah badan jalan. Galian tanah dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul,
sekop dan peralatan sederhana lainnya.
Bekisting Jalan Semenisasi
Setelah pengukuran selesai dilakukan pemasangan bekisting yakni dengan cara :
- Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang( adanya kotoran pada dinding bekisting
dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi.
- Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
- Cek ukuran posisi ( ketegakan / kedataran)
- Cek Perkuatan bekisting apakah sudah benar-benar kuat.
- Cek tulangan apakah sudah benar-benar kuat.
- Jika sudah maka bisa dilakukan pengecoran beton.

Semenisasi Beton K 225

Pekerjaan Beton K 225 :


- Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan
sesuai spesifikasi teknis.
- Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti bekisting
untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
- Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang
mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan

Pekerjaan Sosotan Aspal (Buras) dan Taburan Pasir


Setelah pekerjaaan pengecoran badan jalan selesai dikerjakan dan telah cukup umur maka akan
dilakukan pekerjaan penyiraman aspal. Aspal akan dimasak dengan cara manual yaitu dibakar.
Pembakaran aspal akan dilakukan ditepi badan jalan yang akan dikerjakan. Penyiraman aspal akan
dilakukan sebanyak 1,5 Kg/M2. Setelah aspal disiramkan maka kami kan menaburkan pasir diatasnya
dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja dan telah mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan.

Langkah kerja Sosotan Aspal dan Taburan Pasir adalah sebagai berikut :
- Panaskan aspal yang digunakan sesuai dengan jenis aspal dan jumlah pengencer, dengan
tujuan untuk memperoleh suatu distribusi aspal yang seragam kecuali bila menggunakan aspal
emulsi;
- Pasang lembaran kertas penutup (kertas tebal, kertas semen) pada tempat-tempat penyiraman
dimulai dan berakhir, yang diperlukan untuk mendapatkan batas permukaan yang rapih pada
awal dan akhir;
- Pasang tanda dengan benang atau kapur atau cat pada batas-batas samping pengaspalan
sebagai petunjuk bagi operator.
- Gerakkan penebar agregat penutup (pasir ) maju atau mundur dengan kecepatan tetap sambil
menebarkan agregatsehinggar lapisan aspal akan tertutup agregat sebelum terlewati ban truk
jungkit (dump truck) sampai persediaan pasir hampir habis;
- Lanjutkan penebaran agregat segera setelah penyemprotan aspal sehingga seluruh lapisan
aspal tertutup dan pada bagian-bagian yang diperlukan penambahan agregat dapat dilakukan
penaburan agreget tarnbahan dengan tangan (manual);
- Taburkan agregat pada jalur yang sudah disemprot aspal, sisi sambungan memanjang aspal
selebar 20 cm harus dibiarkan tidak tertutup agregat sehingga pada penyemprotan aspal
berikutnya (dari jalur sebelahnya) dapat diperoleh penyemprotan tumpang tindih.
Pengendalian Mutu Bahan Dasar dan Pekerjaan

Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka kami akan mengusulkan
laboratorium utama dan laboratorium penunjang yang akan diadakan di lokasi proyek. Laboratorium ini
dilengkapi dengan minimal uji, antara lain :

a. Pemeriksaan / pengujian tanah


• Kepadatan laboratorium
• CBR Laboratorium
• Berat jenis tanah
• Batas – batas Atterberg
• Analisa saringan
• Kadar air
• Kepadatan lapangan dengan metode kerucut (sand come)

b. Pemeriksaan / pengujian beton


• Slump test
• Cube/cylinder moulds

Pengendalian mutu ini akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan digunakan dalam
pekerjaan ini. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin bahwa bahan-bahan
yang digunakan dalam pekerjaan ini telah memenuhi atau melebihi ketentuan yang disyaratkan dalam
spesifikasi. Pemeriksaan mutu bahan tersebut akan dilakukan secara intern dengan melibatkan Quality
Control (Material Engineer) tingkat pusat dan di lapangan. Hasil pengendalian mutu secara intern ini,
selanjutnya akan diperiksakan secara extern dengan melibatkan pihak external untuk mendapatkan
persetujuan, dalam hal ini adalah dari konsultan supervise dan Direksi Pekerjaan.

Pekanbaru, 19 September 2019

Dibuat :
CV. AZKAJAYA MUDA PERKASA

JUMARIS
Direktur

Anda mungkin juga menyukai