Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 1 dari 93
DAFTAR ISI
RESERVOIR
2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.1. Persiapan dan Sewa Direksi Keet
a. Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk dipergunakan oleh
Direksi selama pelaksanaan pekerjaan, alat komunikasi serta gudang untuk
menyimpan bahan dan peralatannya.
b. Lokasi untuk membangun gudang dan kantor lapangan akan ditentukan oleh
Direksi.
c. Ukuran dan bentuk gudang, kantor lapangan beserta perlengkapannya akan
ditentukan sebagai berikut :
Ukuran =3mx6m
Lantai = Rabatan beton
Dinding = Triplek tb. 4 mm finish cat tembok
Rangka = Kayu meranti 5/7
Atap = Asbes gelombang kecil
d. Syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi untuk pembuatan gudang dan
kantor lapangan adalah penyediaan sarana sanitasi air bersih, sambungan
listrik, alat pemadam api dan kotak pertolongan pertama.
e. Pemeliharaan, kebersihan dan keamanan gudang dan kantor lapangan
merupakan tanggung jawab Kontraktor.
f. Tempat kosong untuk parkir kendaraan proyek harus disediakan di sekitar
kantor lapangan.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 3 dari 93
Mutu Bahan
Tanah yang digunakan adalah tanah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur
dan tidak berair.
Prosedur Pelaksanaan
Pekerjaan urugan tanah kembali tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan
pasangan batu kalii telah diselesaikan dan diperiksa serta disetujui oleh Direksi.
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat. Urugan dilakukan dengan tenaga manusia.
Mutu Bahan
Sirtu yang digunakan adalah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidak
berair.
Prosedur Pelaksanaan
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat seperti yang tercantum pada RAB. Urugan
tersebut meliputi:
a. Urugan sirtu untuk jalan akses, dimana urugan tersebut dilakukan
menggunakan alat berat.
b. Urugan sirtu di bawah pemasangan pipa baru, dimana Urugan dilakukan
dengan bantuan tenaga manusia
c. Urugan sirtu dibawah pelat beton reservoir dan rumah pompa, dimana
urugan tersebut dilakukan menggunakan alat berat.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 7 dari 93
Mutu Bahan
Pasir yang digunakan adalah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidak
berair.
Prosedur Pelaksanaan
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat seperti yang tercantum pada RAB. Urugan
dilakukan dengan tenaga manusia.
4. PEKERJAAN BETON
4.1. Pengadaan Dan Pemasangan Concrete Flat Sheet Pile (22x50) t=8 m
Concrete Flat Sheet Pile yang dimaksud adalah Concrete Flat Sheet Pile Precast
yang berasal dari pabrikasi yang mampu menahan beban dengan penulangan
sesuai gambar.
1. Concrete Flat Sheet Pile menggunakan mutu beton K-400 sesuai Fabriksai
2. Kontraktor harus memesan untuk pembuatan Concrete Flat Sheet Pile Precast
tersebut pada sebuah pabrik, yang telah disetujui oleh pihak Direksi
3. Mutu, Dimensi serta Detail Concrete Flat Sheet Pile Precast yang dipesan harus
sesuai dengan gambar perencanaan yang sudah disetujui oleh Direksi
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 8 dari 93
Biaya transportasi Concrete Flat Sheet Pile Precast yang sudah dipesan,
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor
4.2. Pengadaan Dan Pemasangan Pondasi Mini Pile (20x20) K-400 P=3 m
Pondasi Mini Pile yang dimaksud adalah Pondasi Mini Pile Precast yang berasal
dari pabrikasi yang mampu menahan beban dengan penulangan sesuai gambar.
Biaya transportasi Pondasi Mini Pile Precast yang sudah dipesan, sepenuhnya
ditanggung oleh Kontraktor
1. Umum
a. Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan dan sesuai dengan garis elevasi, ketinggian, dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana diperlukan oleh Konsultan
Pengawas.
b. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan
beton akan di tempatkan, termasuk pembongkaran dari tiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan dari pondasi,
pengadaan penutup beton, pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali disekeliling
struktur dengan urugan tanah yang dipadatkan.
c. Kelas dari beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak haruslah menggunakan mutu beton K.300, Readymix
untuk semua kolom, balok, plat lantai dan sloof kecuali plat atap dimana
menggunakan mutu beton K 250 dan semua kolom, sloof, dan balok pada
bagian manhole dan pagar keliling menggunakan mutu beton K 255
Readymix.
d. Syarat dari PBI tahun 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini.
2. Toleransi
a. Toleransi dimensi :
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m ± 5 mm
Panjang keseluruhan lebih dari 6 m ± 15 mm
Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara tembok kepala - 0
dan ± 10 mm
b. Toleransi bentuk :
Siku (selisih dalam panjang diagonal) ±10 mm
Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis yang dimaksud)
untuk panjang s/d 3m ±12 mm
Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 m - 6 m, ±15 mm.
Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m, ±20 mm.
8. Bahan – bahan
a. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah tipe semen portland
yang memenuhi AASHTO M 85, campuran yang mengandung gelembung
udara tidak boleh digunakan.
Terkecuali diijinkan oleli Konsultan Pengawas, hanya satu produk merk
yang dapat digunakan di dalam proyek.
9. Air
Air yang digunakan dalam campuran dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari benda yang mengganggu seperti minyak,
garam, asam, basa, gula atau organis. Air akan diuji sesuai dengan dan harus
memenuhi kriteria dari AASHTO T 26. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan tanpa pengujian.
d. Pengukuran Agregat
Seluruh beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen
kantongan, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas
semen yang digunakan adalah sama dengan satu atau kebulatan dari
jumlah kantung semen.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 14 dari 93
e. Pencampuran
Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan secara mekanikal
dari tipe dan ukuran yang disetujui dan yang akan menjamin distribusi
yang rnerata dari material.
Pencampur harus dilengkapi dengan penampung air yang cukup dan
peralatan untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan secara teliti dalam masing-masing penakaran.
Alat pencampur pertama-tama harus diisi dengan agregat dan semen
yang telah ditakar, dan selanjutnya pencampuran dimulai sebelum air
ditambahkan.
Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke
dalam campuran material kering. Seluruh air pencampur harus
dimasukkan sebelum seperernpat waktu pencampuran telah berlalu.
Waktu pencampuran untuk mesin dengan kapasitas 3/4 m3 atau kurang
haruslah 1.5 menit, untuk mesin yang lebih besar waktu harus
ditingkatkan 15 detik untuk tiap tambahan 0.5 m3 dalam ukuran.
Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Konsultan
Pengawas dapat menyetujui pencampuran beton dengan tenaga manusia,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
dengan tenaga manusia harus dibatasi pada beton non struktural.
13. Pengecoran
a. Penyiapan tempat kerja
Kontraktor harus membongkar, struktur yang ada yang akan diganti
dengan pekerjaan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk
dapat memungkinkan pelaksanaan pekerjaan beton yang baru
Kontraktor harus menggali atau mengurug pondasi atau formasi
untuk pekerjaan beton hingga garis yang ditunjukkan dalam
Gambar, dan harus membersihkan dan menggaru tempat yang
cukup disekeliling dari pekerjaan beton tersebut untuk menjamin
dapat dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang kokoh
juga harus disediakan juga perlu untuk menjamin bahwa seluruh
sudut pekerjaan dapat diamati dengan mudah dan aman.
Seluruh landasan pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus
dipertahankan kering dan beton tidak boleh di cor di atas tanah
yang berlumpur atau bersampah atau dalam air.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan
benda lain yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 15 dari 93
b. Cetakan
Cetakan dari tanah, bila disetujui oleh Konsultan Pengawas, harus
dibentuk dengan galian, dan sisi serta dasarnya harus dipotong
dengan tangan sesuai ukuran yang diperlukan. Seluruh kotoran
tanah lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton.
Cetakan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan
yang kedap terhadap aduk dan cukup kokoh untuk mempertahankan
posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan.
Kayu yang tidak dihaluskan dapat digunakan untuk permukaan
yang tidak akan tampak pada struktur akhir, tetapi kayu yang
dihaluskan dengan tebal yang merata harus digunakan untuk
permukaan beton yang tampak. Cetakan harus menyediakan
pembulatan pada seluruh sudut-sudut tajam.
Cetakan harus dibangun sedemikian sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.
16. Konsolidasi
Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang digerakkan
dari dalam atau dari luar yang telah disetujui. Bila diperlukan, dan
apabila disetujui oleh Konsultan Pengawas, penggetaran harus
ditambah dengan penusukan batang penusuk dengan tangan dengan
alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.
Penggetar tak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton
dari satu titik ke titik lain dalam cetakan.
Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk
menentukan bahwa semua sudut dan diantara dan disekitar besi
tulangan benar-benar diisi tanpa pemindahan kerangka penulangan,
dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi.
Penggetar harus dibatasi lama penggunaannya, sehingga
menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan
segregasi (pemisahan) dari agregat.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 17 dari 93
18. Perawatan
Sejak permulaan segera setelah pengecoran. Beton harus dilindungi
dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan
mekanis. Beton harus dipertahankan dengan kehilangan kelembaban
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 18 dari 93
yang minimal dan dengan temperatur yang relatif tetap untuk suatu
perioda waktu yang disyaratkan untuk menjamin hidrasi yang baik dari
semen dan pengerasan betonnya.
Beton harus dirawat, setelah mengeras secukupnya, dengan
menyelimuti memakai lembaran yang menyerap air yang harus selalu
basah untuk perioda paling sedikit 3 hari. Seluruh lembaran atau
selimut untuk merawat beton harus cukup diberati atau diikat ke bawah
untuk mencegah permukaan terbuka terhadap aliran udara. Bila
cetakan kayu digunakan, cetakan tersebut harus dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungan dan pengeringan beton.
Ukuran Agregat
Maks. Yang
Berat Semen Perbandingan
Kelas Disarankan Air Semen Optimum
Total
Beton
(Kg/m3)
( mm )
Perbandingan Dgn Berat
Kelas A Kelas B
(Ratio) Kg/m3
K 400 > 425 25.0 19.0 0.35 150
K 350 425 25.0 19.0 0.42 180
K 275 400 25.0 19.0 0.42 170
K 175 300 37.5 25.0 0.50 150
K 125 250 50.0 25.0 0.52 130
B/IO 225 50.0 37.5 0.60 135
K 225
25.0 atau
(didalam 400 37.5 0.53 210
19.0
air)
Catatan : Berat semen total yang diperlukan untuk k 400 harus ditentukan oleh
persyaratan kekuatan yang diperlukan
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 19 dari 93
1. Syarat-syarat umum
a. Ketentuan, menunjuk pada persyaratan : Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971.
b. Mutu Beton Beton memakai mutu 1Pc:3Ps:6Kr. Masing- masing
penggunaan disesuaikan dengan yang tercantum pada gambar. Mutu
karakteristik merupakan syarat mengikat.
c. Campuran / adukan beton Macam adukan Macam adukan dengan
campuran agregat kasar atau halus dengan banyaknya tiap 40 kg Portland
cement dan ukuran nominal agregat kasar/halus. Kontraktor harus
membuat percobaan komposisi campuran (beton mix) guna memenuhi
karakteristik yang diminta. Pemakaian jenis adukan beton Jenis beton
dengan Campuran 1Pc:3Ps:6Kr untuk pengunci R segmen, Pengunci
plat, rekondisi jalan beton, lantai kerja. Sedangkan Jenis Beton B0 untuk
lantai kerja dengan tebal 5 cm (tidak dicor ke dalam cetakan) dilakukan
dengan mesin pengaduk berkapasitas tidak kurang dari 350 liter. Setiap
kali membuat adukan, pengadukan harus rata hingga warna dan kentalnya
sama. Takaran perbandingan campuran Semua bahan harus ditakar
menurut volume/beratnya. Temperatur adukan yang diizinkan 28 – 30 C.
d. Pengawasan campuran adukan Komposisi Semua agregat, semen, air,
volume/beratnya harus ditakar dengan seksama. Proporsi semen yang
ditentukan adalah minimal. Sebagai pedoman, kontraktor harus tetap
mengusahakan mutu/kekuatan beton sesuai dengan yang disyaratkan
dalam PBI 1971.
2. Bahan-Bahan
a. Semen Semen yang dipakai harus Portland Cement dari merk yang
disetujui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti dikehendaki
oleh “Peraturan Beton Bertulang Indonesia”. Dalam pengangkutan, semen
harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam
keadaan tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup
ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan
paling sedikit 10 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tinggi melampaui 2 m, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan
menurut urutan pengirimannya.
b. Agregat (butiran, pasir) Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih serta
tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merusak umpamanya yang
bentuk atau kualitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau
kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya
terhadap karat dari tulangan besi beton. Agregat (butiran) dalam segala hal
harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan-ketentuan) PBI 1971.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 20 dari 93
c. Air Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-
bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya
lekat semen.
d. Cetakan (bekisting) :
Bahan Bekisting harus dipakai kayu klas III dengan rangka yang cukup
kering dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis
ketinggian dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar. Bekisting harus mampu untuk menahan getaran-getaran vibrator
dan kejutan daya lain yang diterima tanpa mengubah bentuk. Cetakan
harus dibuat dari papan-papan yang bermutu baik, dipakai kayu terentang
setebal minimum 3 cm.
Konstruksi Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga
dapat menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan
beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa
hingga mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan
pengecoran tanpa merusak konstruksi.
Alat untuk membersihkan Pada cetakan untuk kolom atau dinding harus
diadakan perlengkapan- perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-
kotoran, serbuk gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lain-lain.
Ukuran Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama
di semua tempat untuk bentuk dan ukuran yang diinginkan sama.
Pelapis Cetakan Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis
cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak
pelumas, yang sudah dipakai tidak boleh digunakan.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
Setiap pekerjaan beton, pemborong harus melakukan pengujian kuat tekan
beton (Khusus untuk Bangunan Berlantai II atau lebih) yang hasilnya harus
diketahui oleh pengawas.
a. Lubang-lubang dan blok-blok klos Pemborong harus menentukan tempat
dan membuat lubang-lubang, memasang kayu keras untuk paku atau klos-
klos, angker, dan sebagainya yang diperlukan, memasang rangka atau
pekerjaan kayu halus. Alat yang salah penempatannya harus dipindahkan
jika memang diperintahkan oleh pemberi tugas dan ketetapan-ketetapan
lain harus dibuat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
b. Toleransi Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas
toleransi 1 cm, toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah (cumulative).
Ukuran masing- masing bagian harus seksama dalam – 0,50 dan + 0,50 cm.
c. Pemberitahuan pelaksanaan pengecoran Sebelum melaksanakan pekerjaan
pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan, kontraktor
harus mendapat persetujuan. Jika tidak mendapat persetujuan, dan
pengecoran tidak disetujui, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 21 dari 93
membongkar beton yang telah dicor atas biaya sendiri. (Khusus untuk yang
berlantai II)
d. Pengangkutan adukan Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa
hingga dapat dihindarkan adanya pemisahan dari bagian-bagian bahan.
Adukan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 2 meter. Dalam
keadaan terpaksa tinggi jatuh beton lebih dari 2 m, maka disarankan untuk
mempergunakan talang.
e. Pembersihan cetakan dan alat-alat Sebelum beton dicor, semua kotoran dan
benda-benda lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan
pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harud
dibasahi dengan air sebelum dicor.
f. Pengecoran Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai sebelum adukan
mulai mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30
menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan
tanpa berhenti. Tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika
kontraktor mengambil tindakan-tindakan mencegah kerusakan atau dengan
izin dari Direksi.
g. Pemadatan beton Adukan harus dipadatkan dengan memakai alat penggetar
(vibrator) yang berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran
dalam 1 menit. Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan
dilanjutkan adukan berikutnya. Dalam permukaan yang vertikal, vibrator
harus dekat ke cetakan tapi tidak menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu
permukaan beton yang baik.Dengan sudut kemiringan vibrator antara 45 –
90 derajad. Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus
tulangan ke bagian-bagian adukan yang sudah mengeras.
h. Perawatan Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari,
angin dan hujan, sampai beton itu mengeras dengan baik, dan untuk
mencegah pengeringan terlalu cepat harus diambil tindakan-tindakan
sebagai berikut :
1. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus menerus
sampai cetakan dibongkar.
2. Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 14 hari
berturut-turut.
i. Pembongkaran cetakan Pembongkaran cetakan dapat dilakukan setelah ada
izin dari pengawas Lapangan (Direksi) Bilamana akibat pembongkaran
cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih
tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar
selama keadaan tetap berlangsung. Perhatian pemborong mengenai
pembong-karan cetakan ditujukan ke PBI–1971. Kontraktor harus
memberitahu Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan bilamana ia bermaksud
akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan
minta persetujuannya.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 22 dari 93
Material harus di kirim kelapangan dengan kondisi yang masih terbungkus dan
terdapat label dari pabrik yang membuat nya. Beserta no. kode produksinya.
Applikator harus melindungi material waterproofing dari kerusakan akibat cuaca
atau pun dari aktipitas kontruksi yang sedang berlangsung.
3. Sistem Waterproofing
Kondisi pemukaan
Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang akan di
waterproofing terhadap keretakan kebocoran dan melakukan perbaikan serta
persiapan-persiapan yang di perlukan untuk pekerjaan waterproofing.
Cela antara beton dan lobang drainage harus diisi dengan material grouting /di
sealant
Screed tersebut harus ber umur 5 hari sebelum nya baru di lakukan
waterproofing.
Keretakan-keretakan / kerusakan yang ada di permukaan beton harus di perbaiki
terlebih dahulu oleh aplikator.
Permukaan vertical dan horizontal yang akan di waterproofing harus bebas dari
Curing compound,debu ,pertikel-pertikel halus,laintace,oli,atau material-material
yang dapat merusak daya rekat lain nya.
Mortar fillet {pinggulan} harus dipasang disetiap sudutan dan pertemuan antar
bidang Vertical dan horizontal.
Matrial Waterproofing
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 23 dari 93
4. Aplikasi / Pelaksanaan
Sika Top 107 seal harus diaplikasikan oleh aplikator yang telah pengalaman dan
sesuai dengan cara yang tercantum dalam data sheet.
Sika Top 107 Seal diaplikasikan dalam 3 kali couting pada bagian dalam Water
Tank dengan ketentuan lapisan kedua dilakukan diatas lapisan pertama yang
sudah kering dengan arah berlawanan (siksak)
Sika Top 107 Seal yang sudah diaplikasikan harus kering sebelum dilakukan
pekerjaan-Finishing lainnya.
Jika terjadi kebocoran aplikator harus memperbaiki area tersebut dan dilakukan
pekerjaan Ulang sampai tidak terjadi kebocoran.
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Pasir Pasang
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
b. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai adalah :
1. Pasir tersebut terdiri dari butir –butir yang bersih dari segala kotoran.
2. Pasir tersebut tidak mengandung lempung atau unsur organik atau non organic
lainya.
c. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
Adukan terdiri dari material Semen, Pasir Pasang, dan Air
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 25 dari 93
Seluruh material tadi ( kecuali air ), harus dicampur, baik dalam kotak yang rapat
atau dalam alat pencampuradukan yang telah disetujui, hingga campuran telah
berwarna merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan
selama lima sampai sepuluh menit. Jumlah air harus sedemikian hingga guna
menghasilkan adukan dengan konsistensi ( kekentalan ) yang diperlukan tetapi
tidak boleh melebihi 70 % dari berat semen yang digunakan.
Adukan dicampur hanya dalam kwantitas yang diperlukan untuk penggunaan
langsung. Jika perlu, adukan boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30
menit dari proses pengadukan awal. Pengadukan kemlbali setelah waktu tersebut
tidak boleh dilakukan.
Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah air ditambahkan harus di
buang.
Sebelum permukaan bidang pasangan batu diplester terlebih dahulu bidang yang
akan diplester harus dibersihkan dari segala macam kotoran. Bidang-bidang yang
telah bersih kemudian disiram dengan air sampai rata dan jenuh baru kemudian
diplester. Screed tebal 5 cm terdiri dari campuran 1 Pc: 2 Ps dengan menggunakan
pasir pasang yang telah diayak .
Pertemuan bidang plesteran vertikal dan horizontal harus lurus, rata (tidak
bergelombang) dan tidak retak.
Untuk menghasilkan campuran yang homogen (merata), pengadukan harus
menggunakan Concrete Mixer / Molen dengan kapasitas 350 l.
Komposisi Campuran menggunakan 1 Pc : 2 Ps, yaitu 1 bagian semen dicampur
dengan 4 bagian Pasir Pasang, dalam pelaksanaan dilapangan kontraktor harus
membuat kotak takaran dari kayu dengan ukuran yang sama.
Pada bagian sudut atas plesteran dibuatkan benangan sepanjang saluran, benangan
harus tajam dan lurus serta tidak mudah terkelupas. Tebal Screed adalah 5 cm.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 26 dari 93
5. PEKERJAAN PEMBESIAN
5.1. Pekerjaan Pembesian Pile Cap (110x110x50)
5.2. Pekerjaan Pembesian Pile Cap (110x60x50)
5.3. Pekerjaan Pembesian Lantai t. 30 cm
5.4. Pekerjaan Pembesian S1 (Sloof 25/35)
5.5. Pekerjaan Pembesian K1 (Kolom 30x30)
5.6. Pekerjaan Pembesian B1 (Balok 25/35)
5.7. Pekerjaan Pembesian B2 (Balok 15/30)
5.8. Pekerjaan Pembesian D1 Dinding Luar
5.9. Pekerjaan Pembesian D2 Dinding Sekat
5.10. Pekerjaan Pembesian Plat Atap Reservoir t.12 cm
5.11. Pekerjaan Pembesian Sloof Beton 15/15 (manhole)
5.12. Pekerjaan Pembesian Sloof Beton 15/20 (pagar)
5.13. Pekerjaan Pembesian Kolom Beton 12/12 (pagar)
5.14. Pekerjaan Pembesian Balok Beton 15/20 (pagar)
1) Untuk baja tulangan dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 12 mm digunakan
baja mutu U 24 ( polos ), sedangkan untuk baja tulangan dengan diameter lebih besar dari
pada 12 mm digunakan baja mutu U 39 (ulir), kecuali bila ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.
2) Untuk membuktikan jaminan dari mutu baja tulangan, harus dilampirkan sertifikat dari
pabrik maupun supplier untuk setiap pengiriman/penerimaan baja tulangan, Jika
dipandang perlu atas permintaan Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor diharuskan
mengadakan pengujian mutu besi beton di laboratorium benda uji yang disetujui /
ditunjuk oleh Pengawas.
3) Baja Tulangan harus bebas dari debu, minyak, karat dan kotoran lain yang
mengganggu perletakan tulangan dengan beton.
4) Besi beton harus disimpan secara terpisah menurut kelompok ukurannya dan
diletakkan diatas lantai beton atau balok – balok kayu untuk menghindari kontak dengan
tanah, air dan zat – zat lain yang bersifat merusak besi. Penimbunan baja tulangan di
udara terbuka untuk jangka waktu lama tidak diperbolehkan.
5) Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm,
telah dipijarkan dan tidak tersepuh seng.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 27 dari 93
6. PEKERJAAN BEKISTING
6.1. Pekerjaan Bekisting Pile Cap (110x110x50)
6.2. Pekerjaan Bekisting Pile Cap (110x60x50)
6.3. Pekerjaan Bekisting Lantai t. 30 cm
6.4. Pekerjaan Bekisting S1 (Sloof 25/35)
6.5. Pekerjaan Bekisting K1 (Kolom 30x30)
6.6. Pekerjaan Bekisting B1 (Balok 25/35)
6.7. Pekerjaan Bekisting B2 (Balok 15/30)
6.8. Pekerjaan Bekisting D1 Dinding Luar
6.9. Pekerjaan Bekisting D2 Dinding Sekat
6.10. Pekerjaan Bekisting Plat Atap Reservoir t.12 cm
6.11. Pekerjaan Bekisting Sloof Beton 15/15 (manhole)
6.12. Pekerjaan Bekisting Sloof Beton 15/20 (pagar)
6.13. Pekerjaan Bekisting Kolom Beton 12/12 (pagar)
6.14. Pekerjaan Bekisting Balok Beton 15/20 (pagar)
1. Bahan Bekisting harus dipakai kayu klas III dengan rangka yang cukup kering
dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan
dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bekisting harus
mampu untuk menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan daya lain yang
diterima tanpa mengubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang
bermutu baik, dipakai kayu terentang setebal minimum 3 cm.
2. Konstruksi Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat
menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang
cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga
mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa
merusak konstruksi.
3. Alat untuk membersihkan Pada cetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan
perlengkapan- perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk
gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lain-lain. Ukuran Semua ukuran
cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di semua tempat untuk
bentuk dan ukuran yang diinginkan sama.
4. Pelapis Cetakan Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis cetakan dari
merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, yang sudah
dipakai tidak boleh digunakan.
5. Pemasangan bekisting 2 kali pakai kecuali untuk pekerjaan plat lantai.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 28 dari 93
Pembongkaran Cetakan
1. Tidak ada acuan yang boleh di bongkar sebelum beton telah cukup kaku dan
mengeras dan telah meraih kekuatan yang cukup untuk berdiri ( mendukung )
sendiri. Harus diperoleh izin dari Direksi Teknik sebelum pembongkaran
berlangsung, namun hal ini tidak boleh melepaskan tanggung jawab Kontraktor
terhadap keselamatan pekerjaan.
2. Jangka waktu minimum yang memperbolehkan antara pengecoran dan
pembongkaran acuan diberikan pada Tabel 3.1.8.
terhadap lereng. Tambahan aduk mengisi rongga yang ada diantara batu-batu
dan harus diakhiri hampir rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak
menutupi batunya dengan menggunakan perekat 1 pc : 4 pc.
f. Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng kearah atas, dan permukaan harus
diakhiri segera setelah pengerasan awal dan aduk dengan menyapunya dengan
sapu yang kaku.
g. Lereng yang bersebelahan dengan batu harus diratakan dan dibentuk untuk
menjamin pertemuan yang baik dengan pekerjaan pasangan batu sehingga
memungkinkan untuk drainase tang tidak menghambat dan mencegah gerusan
pada tepi perkerasan.
h. Pasangan yang dihasilkan harus kokoh / masif ( tidak berongga ), untuk itu
semua rongga diantara batu kali harus terisi campuran.
i. Setiap jarak 20 meter sepanjang saluran dibuatkan celah delatasi tegak dari
puncak saluran sampai dasar saluran
8.2. Pekerjaan Pemasangan Dinding bata Merah 1Pc:4Ps tebal ½ bata tinggi 1m
Pasangan batu bata dengan campuran 1Pc : 4ps tebal ½ bata utuk semua
dinding batu bata yang ditunjukan pada gambar, sesuai dengan analisa Rab.
Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh atau air sudah meresap kedalam batu bata
pemasangan batu bata dilakukan secara bertahap, agar pasangan batu bata
lebih kokoh.
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Pasir Pasang
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 31 dari 93
b. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai adalah :
1. Pasir tersebut terdiri dari butir –butir yang bersih dari segala kotoran.
2. Pasir tersebut tidak mengandung lempung atau unsur organik atau non organic
lainya.
c. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
Adukan terdiri dari material Semen, Pasir Pasang, dan Air
Seluruh material tadi ( kecuali air ), harus dicampur, baik dalam kotak yang rapat
atau dalam alat pencampuradukan yang telah disetujui, hingga campuran telah
berwarna merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan
selama lima sampai sepuluh menit. Jumlah air harus sedemikian hingga guna
menghasilkan adukan dengan konsistensi ( kekentalan ) yang diperlukan tetapi
tidak boleh melebihi 70 % dari berat semen yang digunakan.
Adukan dicampur hanya dalam kwantitas yang diperlukan untuk penggunaan
langsung. Jika perlu, adukan boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30
menit dari proses pengadukan awal. Pengadukan kemlbali setelah waktu tersebut
tidak boleh dilakukan.
Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah air ditambahkan harus di
buang.
Sebelum permukaan bidang pasangan batu diplester terlebih dahulu bidang yang
akan diplester harus dibersihkan dari segala macam kotoran. Bidang-bidang yang
telah bersih kemudian disiram dengan air sampai rata dan jenuh baru kemudian
diplester. Plesteran tebal 1,5 cm terdiri dari campuran 1 Pc: 4 Ps dengan
menggunakan pasir pasang yang telah diayak .
Pertemuan bidang plesteran vertikal dan horizontal harus lurus, rata (tidak
bergelombang) dan tidak retak.
Untuk menghasilkan campuran yang homogen (merata), pengadukan harus
menggunakan Concrete Mixer / Molen dengan kapasitas 350 l.
Komposisi Campuran menggunakan 1 Pc : 4 Ps, yaitu 1 bagian semen dicampur
dengan 4 bagian Pasir Pasang, dalam pelaksanaan dilapangan kontraktor harus
membuat kotak takaran dari kayu dengan ukuran yang sama.
Pada bagian sudut atas plesteran dibuatkan benangan sepanjang saluran, benangan
harus tajam dan lurus serta tidak mudah terkelupas. Tebal plesteran adalah 1.5 cm.
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas
tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan
agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram
air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
8. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
Mutu Bahan
Sirtu yang digunakan adalah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidak
berair.
Prosedur Pelaksanaan
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat seperti yang tercantum pada RAB. Urugan
tersebut meliputi:
a. Urugan sirtu untuk jalan akses, dimana urugan tersebut dilakukan
menggunakan alat berat.
b. Urugan sirtu di bawah pemasangan pipa baru, dimana Urugan dilakukan
dengan bantuan tenaga manusia
c. Urugan sirtu dibawah pelat beton reservoir dan rumah pompa, dimana
urugan tersebut dilakukan menggunakan alat berat.
Mutu Bahan
Pasir yang digunakan adalah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidak
berair.
Prosedur Pelaksanaan
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat seperti yang tercantum pada RAB. Urugan
dilakukan dengan tenaga manusia.
5.20. Pekerjaan Pemasangan Paving Stone Blok tb. 6 cm K-350 Abu-abu Empat
Persegi Panjang
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pe kerjaan “sub
grade” dan lantai kerja sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan /
ditu njukkan dalam gambar.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 34 dari 93
Persyaratan bahan
Semua material yang akan digunakan harus memenuhi s tandar SII,
terutama pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
Material paving blok yang digunakan setara dengan m erek Conblock
Indonesia atau lainnya ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat
Syarat-syarat pelaksanaan
Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direks i/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Material lain yang tidak ditentukan dalam persyarat an di atas,
tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
har us baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.
Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas ta nah, maka lapisan
pasir urug sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan
memiliki kemiringan permuka an 2,5 % dan telah mempunyai daya
dukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan me mbuat shop
drawing dari pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
Areal pemasangan paving block harus dipadatkan deng an plate vibrator
ukuran plate 0,3 – 0,5 m
Area paving block tidak boleh digunakan sebelum sel uruh area selesai
dan terkunci.
Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan
perbedaaan ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kot oran semen maupun
oli.
5.8. Pekerjaan Pemasangan Paving Stone Blok tb. 6 cm K-350 Warna Merah
Empat Persegi Panjang
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 35 dari 93
Persyaratan bahan
Semua material yang akan digunakan harus memenuhi s tandar SII,
terutama pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
Material paving blok yang digunakan setara dengan m erek Conblock
Indonesia atau lainnya ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat
Syarat-syarat pelaksanaan
Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direks i/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Material lain yang tidak ditentukan dalam persyarat an di atas,
tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
har us baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.
Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas ta nah, maka lapisan
pasir urug sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan
memiliki kemiringan permuka an 2,5 % dan telah mempunyai daya
dukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan me mbuat shop
drawing dari pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
Areal pemasangan paving block harus dipadatkan deng an plate vibrator
ukuran plate 0,3 – 0,5 m
Area paving block tidak boleh digunakan sebelum sel uruh area selesai
dan terkunci.
Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan
perbedaaan ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kot oran semen maupun
oli.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block seperti
yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 36 dari 93
Syarat-syarat pelaksanaan
Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direks
i/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Material lain yang tidak ditentukan dalam persyarat an di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, har us
baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas ta nah, maka lapisan pasir
urug sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah dikerjakan
dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan memiliki
kemiringan permuka an 2,5 % dan telah mempunyai daya dukung maksimal
sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan me mbuat shop drawing
dari pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
Areal pemasangan paving block harus dipadatkan deng an plate vibrator
ukuran plate 0,3 – 0,5 m
Area paving block tidak boleh digunakan sebelum sel uruh area selesai dan
terkunci.
Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan
perbedaaan ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kot oran semen maupun oli.
Bahan pagar yang digunakan merupakan BRC pesenan dari supplier dengan
ukuran yang telah ditentukan sesuai gambar dan analisa Rab.
Pekerjaan pemasangan Pagar BRC dilakukan dengan baik dan rapi.
6. PEKERJAAN LAIN-LAIN
6.1. Dewatering
Pada Bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksannakan, areal
pekerjaan kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air.
Pada keadaan ini, kontraktor diwajibkan mengeringkan atau membebaskan areal
pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan konstruksi dari genangan air
atau pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya kualitas pekerjaan akibat
pengaruh air tersebut. Pada prinsipnya selama amsa pelaksanaan pekerjaan,
semua lokasi yang akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar
tetap kering, bebas dari genangan ataupun rembesan air.
Pekerjaan pengeringan yang dimaksud di sini adalah, termasuk sistem drainase
lingkungan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif
terutama pada masyarakat dan lingkungan setempat.
Untuk pekerjaan-pekerjaan menurut sifatnya dipandang oleh Pemilik Pekerjaan
tidak diperlukan adanya sistem pengeringan khusus maka semua biaya yang
timbul akibat pekerjaan pengeringan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban ker, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada analisa
harga satuan pekerjaan.
Pada jenis pekerjaan yang dipandang oleh Pemilik Pekerjaan memerlukan adanya
konstruksi pengertian sifatnya khusus dan memerlukan penanganan tersendiri,
maka perhitugan volume dan pembayaran untuk pelakasannaan pekerjaan
pengeringan tersebut diatas, diperhitungkan dalam satuan (unit) M’ untuk
pekerjaan “coferring” atau “kisdam” dan Lump sum untuk pekerjaan
“dewatering”, sedangkan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan, sudah harus
meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai peralatan yang dipergunakan,
“Overhead” dan keuntungan Kontraktor.
2. Pemasangan Pipa
a. Umum
Bila tidak ditentukan lain kontraktor harus memasang semua pipa, benda khusus,
sambungan, penutup, katub, penyangga baut, mur, paking, bahan penyambungan
dan perlengkapan lainnya sesuai dengan gambar dan persyaratan ini guna
menghasilkan pemasangan yang mudah dilakukan serta menyeluruh. Pada waktu
pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka semua lubang pipa dan ujung pipa
harus ditutup rapat- rapat guna menghindari dimasuki oleh binatang atau benda-
benda asing. Bila terjadi kerusakan pada pipa benda sambungan valve atau
perlengkapan lainnya selama penanganan, cepat- cepat kerusakan tersebut
ditunjukkan kepada Direksi. Direksi akan menerangkan cara perbaikannya atau
menolak sama sekali bahan yang rusak tersebut.
Pada akhir setiap hari kerja semua pipa yang baru terpasang harus diurug kembali
minimal 0,15 meter dari bagian atas pipa kecuali pada sambungan, sisa urugan
harus diurug lagi pada hari berikutnya, kecuali bagian sambungan atau setelah
selesai pengujian tekanan.Pelatan, perkakas dan kemudahan yang memadai, yang
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 39 dari 93
memuaskan direksi harus diadakan dan digunakan oleh kontraktor agar aman dan
tepat melaksanakan pekerjaan. Semua pipa, benda sambungan dan valve
diturunkan ke lubang galian harus hati-hati, satu-persatu dengan cara diderek,
dengan tali atau dengan perkakas/alat yang memadai sedemikian rupa sehingga
dapat menghindari kerusakan bahan pipa dan accesoris lainnya. Dalam keadaan
apapun tidak boleh pipa dijatuhkan atau ditumpuk di dlam lubang galian.
d. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa yang akan dimasukkan ke dalam sambungan cabang (tee) atau
katup., harus dilakukan dengan cara yang rapi dan mahir tanpa merusak pipa dan
kelurusannya, serta ujungnya rata bersudut siku-siku terhadap sambungan pipa.
3. Penyambungan Pipa
a. Sambungan “ push-on-joint”
Istilah “bell end” atau “ socket” pada pipa PVC yang digunakan di sini harus
dianggap sebagai ujung-ujung dari pipa “push – on – joint”.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan harus
dimulai pada bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell
dari pipa yang bersudut.
Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan berhati-hati
agar tidak terjadi persentuhan dengan tanah. Sambungan harus diselesaikan
dengan menekan bagian akhiran yang dasar ke dasar socket, dengan alat coupling
pusher atau peralatan lain yang disetujui Direktur.
Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dari
minyak, pasir dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk
sambungan, maka gelang karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukkan
ke dalam gasket pada bell socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam
dari gasket ataupada akhiran dari pipa atau keduanya. Minyak gelang harus
beasal dari persediaan yang diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi/Tenaga
Ahli. Tidak diperkenankan mempergunakan bahan yang tidak disetujui.
Pada waktu peletekan pipa dalam galian, letak ujung spigot – on – joint untuk
membentuk belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan
persyaratan Direksi/ Tenaga Ahli dan petunjuk-petunjuk dari pabrik harus diikuti.
Adalah penting untuk membuat sambungan pipa pada lintasan yang lurus dan
defleksi dibuat setelah sambungan selesaikan.
dengan sikat yang tipis sampai merata pada ujung pipa sedala socket atau bagian
dalam dari fitting yang akan disambung, sesuai dengan yang diinstruksikan oleh
pabrik pipa yang bersangkutan.
Solvent cemen, pelumas dan serat nenas yang diperlukan untuk penyambungan
perpipaan harus disediakan oleh Pemborong dengan bahan yang disetujui oleh
Direksi/Tenaga Ahli. Biaya untuk keperluan ini sudah termasuk dalam harga
penawaran Pemborong.
Bahan
Besi Cor ( Cast Iron )
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 42 dari 93
Besi Cor yang digunakan untuk pekerjaan ini haruslah memenuhi halhal sebagai
berikut :
a.Bahan terbuat dari Besi Cor “ tuang kelabu “ ( Cast Iron ) FC. 25.
b.Standar SNI dan ISO
c.Mampu menahan beban 25 ton,.untuk Grill Tangkapan Air
2)Dasar Pembayaran
a) Kuantitas yang diterima dari pekerjaan Pemasangan Grill sebagaimana
yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata
Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan di
bawah dan dalam Daftar Kuantitas.
b) Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk seluruh
penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam Mata
Pembayaran lain.
2. Pekerjaan Pemasangan
a. Kontraktor harus menyediakan peralatan beserta perlengkapannya yang
memadai dan Tenaga yang cukup berpengalaman serta mempunyai
kualifikasi sesuai jenis pekerjaannya.
b. Kontraktor harus memasang Pipa, Support Pipa, Valve dan Fitting.
c. Segala kerusakan peralatan diakibatkan kesalahan pemasangan atau
handling menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Pekerjaan Pengelasan
a. Sebelum dilakukan pengelasan, pipa harus betul lurus (aligment) setiap
ujung yang akan dilas dibersihkan dengan sikat baja atau gerinda.
b. Penetrasi las harus tembus kedalam dan setelah selesai harus
dibersihkandengan sikat baja atau gerinda kemudian dilanjutkan
pengelasan berikutnya.
c. Pengelasan harus dilakukukan dengan hati-hati dengan arus dan tegangan
las agar tidak terdapat cacat dan pengelasan ulang, cacat pengelasan yang
dimaksud: porousity, cracking, dan slag inclusion dll.
4. Pekerjaan Pengecatan
a. Setelah pemasangan selesai Kontraktor harus melakukan pengecatan
dengan ketentuan seperti yang tertuang dalam dokumen no. PVI-97-M9-
GS-001-K (Painting Specification)
5. Pekerjaan Pengetesan
a. Setelah pemasangan perpipaan compressed air (plant air)selesai, dilakukan
pengetesan dengan udara dari portable compressor bertekanan statis 100
psi, atau 1.5 kali tekanan kerja (mana yang lebih besar)
b. Setelah pemasangan perpipaan cooling water/treated water selesai,
dilakukan pengetesan (hydrostatic test) bertekanan statis 100 psi, atau 1.5
kali tekanan kerja (mana yang lebih besar)
b. Setelah tekanan mencapai ketentuan 2 jam tidak ada kebocoran, pengetesan
dianggap selesai.
c. Pada waktu pengetesan semua Valve dan Chek valve harus dilepas.
6. Pekerjaan Pembersihan
a. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor harus membersihkan Area tempat
kerja.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 45 dari 93
RUMAH POMPA
8. PEKERJAAN PENDAHULUAN
8.1. Persiapan dan Sewa Direksi Keet
a. Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk dipergunakan oleh
Direksi selama pelaksanaan pekerjaan, alat komunikasi serta gudang untuk
menyimpan bahan dan peralatannya.
b. Lokasi untuk membangun gudang dan kantor lapangan akan ditentukan oleh
Direksi.
c. Ukuran dan bentuk gudang, kantor lapangan beserta perlengkapannya akan
ditentukan sebagai berikut :
Ukuran =3mx6m
Lantai = Rabatan beton
Dinding = Triplek tb. 4 mm finish cat tembok
Rangka = Kayu meranti 5/7
Atap = Asbes gelombang kecil
d. Syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi untuk pembuatan gudang dan
kantor lapangan adalah penyediaan sarana sanitasi air bersih, sambungan
listrik, alat pemadam api dan kotak pertolongan pertama.
e. Pemeliharaan, kebersihan dan keamanan gudang dan kantor lapangan
merupakan tanggung jawab Kontraktor.
f. Tempat kosong untuk parkir kendaraan proyek harus disediakan di sekitar
kantor lapangan.
g. Pada saat pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai, gudang dan kantor
lapangan harus dibongkar oleh Kontraktor atas biaya sendiri dan semua
peralatan dan perlengkapan tetap menjadi milik Kontraktor.
h. Bangunan untuk kantor Direksi yang diuraikan dalam pasal di atas akan
dibayar secara harga unit price untuk sewa direksi keet, dimana harus
dianggap bahwa pembayaran dilaksanakan secara penuh baik untuk pekerjaan
pembangunan, pengadaan, pelayanan, pembersihan maupun pekerjaan
pembongkaran bangunan setelah selesai penanganan pekerjaan.
i. Untuk keperluan air kerja kontraktor harus menyediakan sendiri air tawar
yang bersih dan tidak mengandung minyak, garam, alkali dan bahan-bahan
organis atau bahan lain yang dapat merusak pelaksanaan pekerjaan.
j. Kontraktor harus menyediakan generator sebagai daya listrik secukupnya,
guna kebutuhan penerangan proyek dan keperluan pelaksanaan pekerjaan.
k. Kontraktor bertanggung jawab atas semua biaya pengadaan fasilitas tersebut
pada butir a dan b.
l. Bangunan tersebut harus dapat dijamin agar di dalamnya bebas dari air hujan
dan sinar matahari, termasuk dapat melindungi material yang tersimpan.
m. Kontraktor harus mengisi perabotan maupun perlengkapan lain berupa buku
harian
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 47 dari 93
Bahan :
Bahan yang digunakan sebagai urugan adalah Sirtu Padat
Mutu Bahan
Sirtu yang digunakan adalah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidak
berair.
Prosedur Pelaksanaan
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat seperti yang tercantum pada RAB. Urugan
tersebut meliputi:
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 50 dari 93
Bahan :
Bahan yang digunakan sebagai urugan adalah Pasir Padat
Mutu Bahan
Pasir yang digunakan adalah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidak
berair.
Prosedur Pelaksanaan
Penimbunan dilakukan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan pemadat seperti yang tercantum pada RAB. Urugan
dilakukan dengan tenaga manusia.
a. Seluruh material yang telah digali dalam batas volume yang telah ditentukan,
dan apabila tidak bisa dibuang secara langsung , maka untuk sementara dapat
diletakan didaerah sekitar saluran.
b. Penempatan hasil Galian tersebut jangan sampai menggangu sekitarnya.
c. Walapupun ditempatkan sementara, tanah hasil galian tidak dibenarkan berada
pada tempat tersebut sampai 1 ( satu hari )
d. Seluruh hasil material bekas galian drainase harus dibuang dan tempat bekas
penempatan sementara hasi galian, ditinggalkan dalam keadaan rapih dan
bersih.
e. Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut tanah sisa galian adalah
Dump Truk dengan kapasitas muat sesuai analisa RAB atau bila kondisi jalan /
area yang tidak memungkinkan bisa menggunakan kendaraan kecil dengan
seijin pengawas lapangan
Concrete Flat Sheet Pile yang dimaksud adalah Concrete Flat Sheet Pile Precast
yang berasal dari pabrikasi yang mampu menahan beban dengan penulangan
sesuai gambar.
1. Concrete Flat Sheet Pile menggunakan mutu beton K-400 sesuai Fabriksai
2. Kontraktor harus memesan untuk pembuatan Concrete Flat Sheet Pile Precast
tersebut pada sebuah pabrik, yang telah disetujui oleh pihak Direksi
3. Mutu, Dimensi serta Detail Concrete Flat Sheet Pile Precast yang dipesan harus
sesuai dengan gambar perencanaan yang sudah disetujui oleh Direksi
4. Syarat diterimanya beton precast, pihak penyedia diwajibkan mengundang pihak
pengguna untuk melakukan inspeksi / tinjauan ke produsen melihat tahapan dan
pemakaian bahan pabrikasi
5. Bila mutu pabrikasi dibawah / tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, maka pihak
pengguna berhak menolak produk beton precast
6. Kontraktor diharuskan dapat memberikan Jaminan Spesikasi Pemesanan
Concrete Flat Sheet Pile Precast ( yang berisi Job Mix Formula ) serta Surat
Dukungan dari Pabrik ( dengan melampirkan analisa harga satuan pabrikasi)
yang dikeluarkan oleh Pabrik, kepada Direksi dan Pengawas.
7. Sebelum dipasang pada lokasi yang sudah disiapkan, Kontraktor harus
memastikan bahwa jalur alat berat untuk memasang Concrete Flat Sheet Pile
sudah diurug dengan sirtu padat.
Biaya transportasi Concrete Flat Sheet Pile Precast yang sudah dipesan,
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor
1. Umum
a. Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan dan sesuai dengan garis elevasi, ketinggian, dan dimensi yang
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 52 dari 93
b. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan
beton akan di tempatkan, termasuk pembongkaran dari tiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan dari pondasi,
pengadaan penutup beton, pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali disekeliling
struktur dengan urugan tanah yang dipadatkan.
c. Kelas dari beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak haruslah menggunakan mutu beton K.300, Readymix
untuk semua kolom, balok, plat lantai dan sloof kecuali plat atap dimana
menggunakan mutu beton K 250 dan semua kolom, sloof, dan balok pada
bagian manhole dan pagar keliling menggunakan mutu beton K 255
Readymix.
d. Syarat dari PBI tahun 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini.
2. Toleransi
a. Toleransi dimensi :
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m ± 5 mm
Panjang keseluruhan lebih dari 6 m ± 15 mm
Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara tembok kepala - 0
dan ± 10 mm
b. Toleransi bentuk :
Siku (selisih dalam panjang diagonal) ±10 mm
Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis yang dimaksud)
untuk panjang s/d 3m ±12 mm
Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 m - 6 m, ±15 mm.
Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m, ±20 mm.
8. Bahan – bahan
a. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah tipe semen portland
yang memenuhi AASHTO M 85, campuran yang mengandung gelembung
udara tidak boleh digunakan.
Terkecuali diijinkan oleli Konsultan Pengawas, hanya satu produk merk
yang dapat digunakan di dalam proyek.
9. Air
Air yang digunakan dalam campuran dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari benda yang mengganggu seperti minyak,
garam, asam, basa, gula atau organis. Air akan diuji sesuai dengan dan harus
memenuhi kriteria dari AASHTO T 26. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan tanpa pengujian.
f. Pengukuran Agregat
Seluruh beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen
kantongan, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas
semen yang digunakan adalah sama dengan satu atau kebulatan dari
jumlah kantung semen.
Agregat harus diukur secara terpisah beratnya. Ukuran masing-masing
takaran tidak boleh melebihi seluruh penakaran, agregat harus dibuat
jenuh air dan dipertahankan dalam kondisi lembab, pada kadar yang
mendekati keadaan jenuh kering permukaan, dengan secara berkala
menyiram timbunan agregat dengan air.
g. Pencampuran
Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan secara mekanikal
dari tipe dan ukuran yang disetujui dan yang akan menjamin distribusi
yang rnerata dari material.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 57 dari 93
13. Pengecoran
a. Penyiapan tempat kerja
Kontraktor harus membongkar, struktur yang ada yang akan diganti
dengan pekerjaan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk
dapat memungkinkan pelaksanaan pekerjaan beton yang baru
Kontraktor harus menggali atau mengurug pondasi atau formasi
untuk pekerjaan beton hingga garis yang ditunjukkan dalam
Gambar, dan harus membersihkan dan menggaru tempat yang
cukup disekeliling dari pekerjaan beton tersebut untuk menjamin
dapat dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang kokoh
juga harus disediakan juga perlu untuk menjamin bahwa seluruh
sudut pekerjaan dapat diamati dengan mudah dan aman.
Seluruh landasan pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus
dipertahankan kering dan beton tidak boleh di cor di atas tanah
yang berlumpur atau bersampah atau dalam air.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan
benda lain yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa
atau saluran) harus sudah di tempatkan dan diikat kuat sehingga
tidak bergeser sewaktu pengecoran.
c. Cetakan
Cetakan dari tanah, bila disetujui oleh Konsultan Pengawas, harus
dibentuk dengan galian, dan sisi serta dasarnya harus dipotong
dengan tangan sesuai ukuran yang diperlukan. Seluruh kotoran
tanah lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton.
Cetakan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan
yang kedap terhadap aduk dan cukup kokoh untuk mempertahankan
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 58 dari 93
20. Konsolidasi
Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang digerakkan
dari dalam atau dari luar yang telah disetujui. Bila diperlukan, dan
apabila disetujui oleh Konsultan Pengawas, penggetaran harus
ditambah dengan penusukan batang penusuk dengan tangan dengan
alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.
Penggetar tak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton
dari satu titik ke titik lain dalam cetakan.
Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk
menentukan bahwa semua sudut dan diantara dan disekitar besi
tulangan benar-benar diisi tanpa pemindahan kerangka penulangan,
dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi.
Penggetar harus dibatasi lama penggunaannya, sehingga
menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan
segregasi (pemisahan) dari agregat.
Setiap alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam harus
dimasukkan tegak ke dalam beton basah supaya tembus kedasar beton
yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh ke dalaman
seksi itu. Alat penggetar kemudian harus ditarik pelan-pelan dan
dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya.
Alat penggetar harus tidak berada lebih dari 30 detik pada satu lokasi,
tidak boleh digunakan untuk menggeser campuran beton kelokasi lain
dan tidak boleh menyentuh tulangan beton.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 60 dari 93
22. Perawatan
Sejak permulaan segera setelah pengecoran. Beton harus dilindungi
dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan
mekanis. Beton harus dipertahankan dengan kehilangan kelembaban
yang minimal dan dengan temperatur yang relatif tetap untuk suatu
perioda waktu yang disyaratkan untuk menjamin hidrasi yang baik dari
semen dan pengerasan betonnya.
Beton harus dirawat, setelah mengeras secukupnya, dengan
menyelimuti memakai lembaran yang menyerap air yang harus selalu
basah untuk perioda paling sedikit 3 hari. Seluruh lembaran atau
selimut untuk merawat beton harus cukup diberati atau diikat ke bawah
untuk mencegah permukaan terbuka terhadap aliran udara. Bila
cetakan kayu digunakan, cetakan tersebut harus dipertahankan basah
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 61 dari 93
Ukuran Agregat
Maks. Yang
Berat Semen Perbandingan
Kelas Disarankan Air Semen Optimum
Total
Beton
(Kg/m3)
( mm )
Perbandingan Dgn Berat
Kelas A Kelas B
(Ratio) Kg/m3
K 400 > 425 25.0 19.0 0.35 150
K 350 425 25.0 19.0 0.42 180
K 275 400 25.0 19.0 0.42 170
K 175 300 37.5 25.0 0.50 150
K 125 250 50.0 25.0 0.52 130
B/IO 225 50.0 37.5 0.60 135
K 225
25.0 atau
(didalam 400 37.5 0.53 210
19.0
air)
Catatan : Berat semen total yang diperlukan untuk k 400 harus ditentukan oleh
persyaratan kekuatan yang diperlukan
10.22. Pekerjaan Beton Rabat Untuk Lantai Rumah pompa (1Pc:3Ps:6Kr) tbl. 5 cm
10.23. Pekerjaan Beton Rabat Untuk Lantai Kerja (1Pc:3Ps:6Kr) tbl. 5 cm
. Syarat-syarat umum
a. Ketentuan, menunjuk pada persyaratan : Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971.
b. Mutu Beton Beton memakai mutu 1Pc:3Ps:6Kr. Masing- masing
penggunaan disesuaikan dengan yang tercantum pada gambar. Mutu
karakteristik merupakan syarat mengikat.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 62 dari 93
2. Bahan-Bahan
a. Semen Semen yang dipakai harus Portland Cement dari merk yang
disetujui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti dikehendaki
oleh “Peraturan Beton Bertulang Indonesia”. Dalam pengangkutan, semen
harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam
keadaan tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup
ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan
paling sedikit 10 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tinggi melampaui 2 m, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan
menurut urutan pengirimannya.
b. Agregat (butiran, pasir) Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih serta
tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merusak umpamanya yang
bentuk atau kualitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau
kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya
terhadap karat dari tulangan besi beton. Agregat (butiran) dalam segala hal
harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan-ketentuan) PBI 1971.
c. Air Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-
bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya
lekat semen.
d. Cetakan (bekisting) :
Bahan Bekisting harus dipakai kayu klas III dengan rangka yang cukup
kering dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis
ketinggian dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 63 dari 93
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
Setiap pekerjaan beton, pemborong harus melakukan pengujian kuat tekan
beton (Khusus untuk Bangunan Berlantai II atau lebih) yang hasilnya harus
diketahui oleh pengawas.
a. Lubang-lubang dan blok-blok klos Pemborong harus menentukan tempat
dan membuat lubang-lubang, memasang kayu keras untuk paku atau klos-
klos, angker, dan sebagainya yang diperlukan, memasang rangka atau
pekerjaan kayu halus. Alat yang salah penempatannya harus dipindahkan
jika memang diperintahkan oleh pemberi tugas dan ketetapan-ketetapan
lain harus dibuat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
b. Toleransi Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas
toleransi 1 cm, toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah (cumulative).
Ukuran masing- masing bagian harus seksama dalam – 0,50 dan + 0,50 cm.
c. Pemberitahuan pelaksanaan pengecoran Sebelum melaksanakan pekerjaan
pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan, kontraktor
harus mendapat persetujuan. Jika tidak mendapat persetujuan, dan
pengecoran tidak disetujui, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk
membongkar beton yang telah dicor atas biaya sendiri. (Khusus untuk yang
berlantai II)
d. Pengangkutan adukan Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa
hingga dapat dihindarkan adanya pemisahan dari bagian-bagian bahan.
Adukan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 2 meter. Dalam
keadaan terpaksa tinggi jatuh beton lebih dari 2 m, maka disarankan untuk
mempergunakan talang.
e. Pembersihan cetakan dan alat-alat Sebelum beton dicor, semua kotoran dan
benda-benda lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 64 dari 93
Material harus di kirim kelapangan dengan kondisi yang masih terbungkus dan
terdapat label dari pabrik yang membuat nya. Beserta no. kode produksinya.
Applikator harus melindungi material waterproofing dari kerusakan akibat cuaca
atau pun dari aktipitas kontruksi yang sedang berlangsung.
3. Sistem Waterproofing
Kondisi pemukaan
Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang akan di
waterproofing terhadap keretakan kebocoran dan melakukan perbaikan serta
persiapan-persiapan yang di perlukan untuk pekerjaan waterproofing.
Cela antara beton dan lobang drainage harus diisi dengan material grouting /di
sealant
Screed tersebut harus ber umur 5 hari sebelum nya baru di lakukan
waterproofing.
Keretakan-keretakan / kerusakan yang ada di permukaan beton harus di perbaiki
terlebih dahulu oleh aplikator.
Permukaan vertical dan horizontal yang akan di waterproofing harus bebas dari
Curing compound,debu ,pertikel-pertikel halus,laintace,oli,atau material-material
yang dapat merusak daya rekat lain nya.
Mortar fillet {pinggulan} harus dipasang disetiap sudutan dan pertemuan antar
bidang Vertical dan horizontal.
Matrial Waterproofing
Matrial Waterproofing harus diperuduksi oleh perusahaan yang telah mendapat
Sertipikat ISO 9002, Material yang akan aplikasikan adalah Sika Top 107 Seal
atau sentra, terdir dari dua komponen, flexible, Polymermodified cementitious
Waterproofing slurry dengan Properties:
4. Aplikasi / Pelaksanaan
Sika Top 107 seal harus diaplikasikan oleh aplikator yang telah pengalaman dan
sesuai dengan cara yang tercantum dalam data sheet.
Sika Top 107 Seal diaplikasikan dalam 3 kali couting pada bagian dalam Water
Tank dengan ketentuan lapisan kedua dilakukan diatas lapisan pertama yang
sudah kering dengan arah berlawanan (siksak)
Sika Top 107 Seal yang sudah diaplikasikan harus kering sebelum dilakukan
pekerjaan-Finishing lainnya.
Jika terjadi kebocoran aplikator harus memperbaiki area tersebut dan dilakukan
pekerjaan Ulang sampai tidak terjadi kebocoran.
1) Untuk baja tulangan dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 12 mm digunakan
baja mutu U 24 ( polos ), sedangkan untuk baja tulangan dengan diameter lebih besar dari
pada 12 mm digunakan baja mutu U 39 (ulir), kecuali bila ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.
2) Untuk membuktikan jaminan dari mutu baja tulangan, harus dilampirkan sertifikat dari
pabrik maupun supplier untuk setiap pengiriman/penerimaan baja tulangan, Jika
dipandang perlu atas permintaan Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor diharuskan
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 67 dari 93
mengadakan pengujian mutu besi beton di laboratorium benda uji yang disetujui /
ditunjuk oleh Pengawas.
3) Baja Tulangan harus bebas dari debu, minyak, karat dan kotoran lain yang
mengganggu perletakan tulangan dengan beton.
4) Besi beton harus disimpan secara terpisah menurut kelompok ukurannya dan
diletakkan diatas lantai beton atau balok – balok kayu untuk menghindari kontak dengan
tanah, air dan zat – zat lain yang bersifat merusak besi. Penimbunan baja tulangan di
udara terbuka untuk jangka waktu lama tidak diperbolehkan.
5) Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm,
telah dipijarkan dan tidak tersepuh seng.
1. Bahan Bekisting harus dipakai kayu klas III dengan rangka yang cukup kering
dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan
dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bekisting harus
mampu untuk menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan daya lain yang
diterima tanpa mengubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang
bermutu baik, dipakai kayu terentang setebal minimum 3 cm.
2. Konstruksi Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat
menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang
cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga
mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa
merusak konstruksi.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 68 dari 93
3. Alat untuk membersihkan Pada cetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan
perlengkapan- perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk
gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lain-lain. Ukuran Semua ukuran
cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di semua tempat untuk
bentuk dan ukuran yang diinginkan sama.
4. Pelapis Cetakan Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis cetakan dari
merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, yang sudah
dipakai tidak boleh digunakan.
5. Pemasangan bekisting 2 kali pakai kecuali untuk pekerjaan plat lantai.
Pembongkaran Cetakan
1. Tidak ada acuan yang boleh di bongkar sebelum beton telah cukup kaku dan
mengeras dan telah meraih kekuatan yang cukup untuk berdiri ( mendukung )
sendiri. Harus diperoleh izin dari Direksi Teknik sebelum pembongkaran
berlangsung, namun hal ini tidak boleh melepaskan tanggung jawab Kontraktor
terhadap keselamatan pekerjaan.
2. Jangka waktu minimum yang memperbolehkan antara pengecoran dan
pembongkaran acuan diberikan pada Tabel 3.1.8.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 69 dari 93
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Pasir Pasang
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
4. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
yang berlaku di Indonesia.
5. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
6. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
b. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai adalah :
1. Pasir tersebut terdiri dari butir –butir yang bersih dari segala kotoran.
2. Pasir tersebut tidak mengandung lempung atau unsur organik atau non organic
lainya.
c. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
Adukan terdiri dari material Semen, Pasir Pasang, dan Air
Seluruh material tadi ( kecuali air ), harus dicampur, baik dalam kotak yang rapat
atau dalam alat pencampuradukan yang telah disetujui, hingga campuran telah
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 71 dari 93
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi
persyaratan yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 72 dari 93
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas
tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan
agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram
air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pemasangan pintu besi ini meliputi seluruh pekerjaan pintu besi
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Persyaratan bahan
Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar, terutama pada
hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 73 dari 93
Syarat-syarat pelaksanaan
Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, har s baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pemasangan pintu besi ini meliputi seluruh pekerjaan pintu besi
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Persyaratan bahan
Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar, terutama pada
hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
Syarat-syarat pelaksanaan
Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, har s baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pemasangan Ventilasi ini meliputi seluruh pekerjaan ventilasi
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 74 dari 93
Persyaratan bahan
Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar, terutama pada
hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
Syarat-syarat pelaksanaan
Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, har s baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
c. Persyaratan Pelaksanaan:
Cat tembok
a. Cat tembok digunakan untuk semua bidang dinding dan plafond yang
terlihat
b. Tembok yang akan dicat harus mempunyai banyak waktu untuk
mengering.
c. Pada permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus dilakukan
penghalusan permukaan dengan ampelas dan plamur tembok (untuk
dinding) dari merk yang sama dengan merk cat temboknya, sehingga
mendapatkan permukaan yang rata, halus dan siap untuk dilakukan
pengecatan.
d. Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara
menggosok menggunakan kain yang dibasahi air. Setelah kering
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 75 dari 93
c. Persyaratan Pelaksanaan:
Cat tembok
a. Cat tembok digunakan untuk semua bidang dinding dan plafond
yang terlihat
b. Tembok yang akan dicat harus mempunyai banyak waktu untuk
mengering.
c. Pada permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus dilakukan
penghalusan permukaan dengan ampelas dan plamur tembok (untuk
dinding) dari merk yang sama dengan merk cat temboknya, sehingga
mendapatkan permukaan yang rata, halus dan siap untuk dilakukan
pengecatan.
d. Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara
menggosok menggunakan kain yang dibasahi air. Setelah kering
didempul pada tempat yang berlubang sehingga permukaan rata dan
licin untuk kemudian dicat minimal 2 (dua) kali dengan roller
minimal 20 cm sampai baik atau sesuai dengan ketentuan.
e. Pengecatan dilakukan berulang-ulang, minimal 3 kali, hingga sampai
mendapatkan warna yang rata.
2. Umum
Waterprooping harus dipasang sesuai instruktur dari pabrik dan spesipikasi
tertulis oleh applicator yang telah berpengalaman dalam bidang waterproofing
dan di setujui oleh perusahaan yang sudah ditunjuk sebagai aplikator.
Material harus di kirim kelapangan dengan kondisi yang masih terbungkus dan
terdapat label dari pabrik yang membuat nya. Beserta no. kode produksinya.
Applikator harus melindungi material waterproofing dari kerusakan akibat cuaca
atau pun dari aktipitas kontruksi yang sedang berlangsung.
3. Sistem Waterproofing
Kondisi pemukaan
Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang akan di
waterproofing terhadap keretakan kebocoran dan melakukan perbaikan serta
persiapan-persiapan yang di perlukan untuk pekerjaan waterproofing.
Cela antara beton dan lobang drainage harus diisi dengan material grouting /di
sealant
Screed tersebut harus ber umur 5 hari sebelum nya baru di lakukan
waterproofing.
Keretakan-keretakan / kerusakan yang ada di permukaan beton harus di perbaiki
terlebih dahulu oleh aplikator.
Permukaan vertical dan horizontal yang akan di waterproofing harus bebas dari
Curing compound,debu ,pertikel-pertikel halus,laintace,oli,atau material-material
yang dapat merusak daya rekat lain nya.
Mortar fillet {pinggulan} harus dipasang disetiap sudutan dan pertemuan antar
bidang Vertical dan horizontal.
Matrial Waterproofing
Matrial Waterproofing harus diperuduksi oleh perusahaan yang telah mendapat
Sertipikat ISO 9002, Material yang akan aplikasikan adalah Sika Top 107 Seal
atau sentra, terdir dari dua komponen, flexible, Polymermodified cementitious
Waterproofing slurry dengan Properties:
4. Aplikasi / Pelaksanaan
Sika Top 107 seal harus diaplikasikan oleh aplikator yang telah pengalaman dan
sesuai dengan cara yang tercantum dalam data sheet.
Sika Top 107 Seal diaplikasikan dalam 3 kali couting pada bagian dalam Water
Tank dengan ketentuan lapisan kedua dilakukan diatas lapisan pertama yang
sudah kering dengan arah berlawanan (siksak)
Sika Top 107 Seal yang sudah diaplikasikan harus kering sebelum dilakukan
pekerjaan-Finishing lainnya.
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Pasir Pasang
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 79 dari 93
b. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai adalah :
1. Pasir tersebut terdiri dari butir –butir yang bersih dari segala kotoran.
2. Pasir tersebut tidak mengandung lempung atau unsur organik atau non organic
lainya.
c. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
Adukan terdiri dari material Semen, Pasir Pasang, dan Air
Seluruh material tadi ( kecuali air ), harus dicampur, baik dalam kotak yang rapat
atau dalam alat pencampuradukan yang telah disetujui, hingga campuran telah
berwarna merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan
selama lima sampai sepuluh menit. Jumlah air harus sedemikian hingga guna
menghasilkan adukan dengan konsistensi ( kekentalan ) yang diperlukan tetapi
tidak boleh melebihi 70 % dari berat semen yang digunakan.
Adukan dicampur hanya dalam kwantitas yang diperlukan untuk penggunaan
langsung. Jika perlu, adukan boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30
menit dari proses pengadukan awal. Pengadukan kemlbali setelah waktu tersebut
tidak boleh dilakukan.
Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah air ditambahkan harus di
buang.
Sebelum permukaan bidang pasangan batu diplester terlebih dahulu bidang yang
akan diplester harus dibersihkan dari segala macam kotoran. Bidang-bidang yang
telah bersih kemudian disiram dengan air sampai rata dan jenuh baru kemudian
diplester. Plesteran tebal 1,5 cm terdiri dari campuran 1 Pc: 4 Ps dengan
menggunakan pasir pasang yang telah diayak .
Pertemuan bidang plesteran vertikal dan horizontal harus lurus, rata (tidak
bergelombang) dan tidak retak.
Untuk menghasilkan campuran yang homogen (merata), pengadukan harus
menggunakan Concrete Mixer / Molen dengan kapasitas 350 l.
Komposisi Campuran menggunakan 1 Pc : 4 Ps, yaitu 1 bagian semen dicampur
dengan 4 bagian Pasir Pasang, dalam pelaksanaan dilapangan kontraktor harus
membuat kotak takaran dari kayu dengan ukuran yang sama.
Pada bagian sudut atas plesteran dibuatkan benangan sepanjang saluran, benangan
harus tajam dan lurus serta tidak mudah terkelupas. Tebal plesteran adalah 1.5 cm.
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi
persyaratan yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda yang
menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic lainnya.
Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas
tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan
agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram
air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
17.6. Pemasangan Dinding bata Merah 1Pc:4Ps Tebal ½ Bata Untuk Saluran
1. Pasangan batu bata dengan campuran 1Pc : 4ps tebal ½ bata utuk semua
dinding batu bata yang ditunjukan pada gambar, sesuai dengan analisa Rab.
2. Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh atau air sudah meresap kedalam batu bata
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 81 dari 93
3. pemasangan batu bata dilakukan secara bertahap, agar pasangan batu bata
lebih kokoh.
Bahan
Besi Cor ( Cast Iron )
Besi Cor yang digunakan untuk pekerjaan ini haruslah memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a. Bahan terbuat dari Besi Cor “ tuang kelabu “ ( Cast Iron ) FC. 25.
b. Standar SNI dan ISO
c. Mampu menahan beban 25 ton,.untuk Grill Tangkapan Air
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diterima dari pekerjaan Pemasangan Grill sebagaimana
yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata
Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan di
bawah dan dalam Daftar Kuantitas.
Pekerjaan dasar saluran R.15 harus sesuai dengan ukuran yang ada dalam
gambar perencanaan.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan pasangan besi steanless pagar & tangga, pasangan batu alam dinding,
pasangan kubah dan pemasangan penangkal petir harus sesuai dengan yang ada
digambar rencana atau petunjuk dari Direksi/Pengawas Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar
beserta pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan besi lain ditentukan
dalam gambar.
Cat yang dipakai adalah merk AKZO NOBEL / ICI / Danapaint jenis Syntetic
enamel.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 83 dari 93
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las
dan ujung yang tajam diberi ‘touch up’ dengan dua lapis U-pox Red lead primer
520-1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1 lapis.
Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Pasir Pasang
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi
persyaratan yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
3. Penyimpanan harus mengikuti spesifikasi serta diletakkan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
b. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai adalah :
1. Pasir tersebut terdiri dari butir –butir yang bersih dari segala kotoran.
2. Pasir tersebut tidak mengandung lempung atau unsur organik atau non
organic lainya.
c. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda
yang menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic
lainnya. Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
Adukan terdiri dari material Semen, Pasir Pasang, dan Air
Seluruh material tadi ( kecuali air ), harus dicampur, baik dalam kotak yang
rapat atau dalam alat pencampuradukan yang telah disetujui, hingga
campuran telah berwarna merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 85 dari 93
- Pekerjaan Acian
Umum
1. Pekerjaan ini harus mencakup pembangunan dari struktur yang ditunjukan
pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
2. Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan benangan
3. Ukuran/dimensi pasangan, elevasi serta kelandaian sesuai dengan gambar
rencana.
Bahan – Bahan :
Semen PC 50 Kg
Air Bersih
Mutu Bahan.
a. Semen PC 50 Kg
Semen yang digunakan adalah :
1. Jenis Portland Cement (PC) produksi dalam negeri yang memenuhi
persyaratan yang berlaku di Indonesia.
2. Semen tidak boleh disimpan terlalu lama dan yang telah menggumpal atau
membatu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 86 dari 93
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran harus bersih, bebas dari benda – benda
yang menggangu seperti minyak, garam, asam, basa, busa, gula atau organic
lainnya. Air yang diketahui dapat diminum juga dapat dipakai.
Prosedur Pelaksanaan
1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen
dan bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas
tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air
acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat
kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini
dimaksudkan agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding
dengan menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga
permukaan benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara
menyiram air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan
keretakan dinding.
Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu
untuk melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
- Pekerjaan Trasram
- Pasangan dinding batu bata 1 pc : 2 ps, dilakukan pada pekerjaan :
- Pasangan dinding trasram yang dilaksanakan diatas sloof setinggi 30 cm
diatas peil lantai.
- Bagian-bagian dinding lainnya yang ditetapkan dalam gambar
- Pada Pembuatan saluran air hujan.
Pemilihan Tile.
- Tile yang masuk ke tapak harus diselekssi, agar berkesesuaian dengan
ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
Potongan Tile
- Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu.
Level
- Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding dasar
harus diatur hingga memungkinkan pada files dengan ketebalan yang
berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
- Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar maupun
yang ditentukan mempunyaai kemiringan.
- Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh
kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk area
lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan harus
lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan genangan.
- Jika ketebalan screed tidak memungkinkaan untuk mendapatkan kemiringan
yang ditentukan, kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi untuk
mendapatkan jalan keluarnya.
Persiapan Permukaan
- Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat yang
diperlukan, sebelum memasang ubin.
kedalaman diisi dengan mortar (1 : 2), sehingga plesteran dasar (setting bed)
mempunyai ketebalan yang sama.
Pada pemasangan diarea yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu. Dan
harus disediakan ‘Kepalarn’ (guide line course) pada interval 2,0 m - 2,5 m.
Pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line ini.
Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika prosess
pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam waktu 24
jam setelah pemasangan.
Naad-naad pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout berwarnaa
dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Perlindungan
Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan perata
dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi.
Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain
lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan hanya
dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan hidrochloric acid,
perbandingan 30 : 1.
Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, hingga
tidak ada campuran asam yang tersisa.
- Pengecatan Dinding
(ket. : Lampu, Saklar, Kusen dan daun pintu/jendela, menggunakan
eksisting)
pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus dibersihkan dari sisa-
sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan dan dirapikan
kembali. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “Overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
17.14. Dewatering
1. Pada Bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksannakan, areal
pekerjaan kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air.
Pada keadaan ini, kontraktor diwajibkan mengeringkan atau membebaskan areal
pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan konstruksi dari genangan air
atau pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya kualitas pekerjaan akibat
pengaruh air tersebut. Pada prinsipnya selama amsa pelaksanaan pekerjaan,
semua lokasi yang akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar
tetap kering, bebas dari genangan ataupun rembesan air.
2. Pekerjaan pengeringan yang dimaksud di sini adalah, termasuk sistem drainase
lingkungan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif
terutama pada masyarakat dan lingkungan setempat.
3. Untuk pekerjaan-pekerjaan menurut sifatnya dipandang oleh Pemilik Pekerjaan
tidak diperlukan adanya sistem pengeringan khusus maka semua biaya yang
timbul akibat pekerjaan pengeringan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban ker, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada analisa
harga satuan pekerjaan.
4. Pada jenis pekerjaan yang dipandang oleh Pemilik Pekerjaan memerlukan adanya
konstruksi pengertian sifatnya khusus dan memerlukan penanganan tersendiri,
maka perhitugan volume dan pembayaran untuk pelakasannaan pekerjaan
pengeringan tersebut diatas, diperhitungkan dalam satuan (unit) M’ untuk
pekerjaan “coferring” atau “kisdam” dan Lump sum untuk pekerjaan
“dewatering”, sedangkan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan, sudah harus
meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai peralatan yang dipergunakan,
“Overhead” dan keuntungan Kontraktor.
Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian 160 cm
di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut harus dipasang pada doos
(kotak) yang sesuai.Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang
berdekatan.Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan
ketinggian 110 cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai atau
sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas.
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 90 dari 93
Untuk twin lamp atau TL ganda harus dirangkai secara lead-lag untuk
meniadakan efek stroboskopis.
Masing-masing lampu menggunakan satu set ballast dan starter yang terpisah,
tidak diperkenankan menggunakan satu ballast untuk dua lampu TL secara
bersamaan.
Ballast harus dari tipe low losses. Perlengkapan lain seperti starter, ballast,
pemegang lampu harus memenuhi standar PLN/SII/LMK.
Armatur ex PHILIPS, ARTOLITE, HOLOPHANE.
Fitting ex PHILIPS, VOSLOH.
Ballast, starter dan lampu TL (neon) exPHILIPS
Pengikat-pengikat :
Pengikat-pengikat harus baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325
dan atau : ASTM A490 dan harus terlapis Cadmium.
Bahan-Bahan LAS :
bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society"
(AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).
Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu
bahan yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya
dan harus disertai sertifikat dari pabrik.
Pengelasan
Bagian Persyaratan Umum
Spesifikasi Persyaratan No
Teknik Umum Rev 0 Tanggal
Hal 91 dari 93
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat,
karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi
yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori,
rusak atau retak harus dibuang sama sekali.
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.
Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan
alat bor.
Sambungan
Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas
baja profil, baut, kawat las di laboratorium.
Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type
dari bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK/ Konsultan harus
dilakukan test ultrasonic atau radiographic.
(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja
seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara
"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya
tambahan biaya pada Pemberi Tugas.
Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic"
harus diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan "Radiographic" dari
daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic
contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of
Langitudinal and Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)
(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.
Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat
pemeriksaannya.
18. PENUTUP
Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua item pekerjaan harus ditata
rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi
pekerjaan.
Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan rencana dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu
pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
Selama masa pemeliharaan, kontraktor wajib merawat, mengamankan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan ke II
dilaksanakan, pekerjaan benar-benar telah sempurna.
Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari bangunan ini, tetapi tidak
diuraikan atau dimuat dalam RKS, harus tetap dikerjakan dan diselesaikan oleh
Kontraktor, untuk penyelesaian yang lengkap dan sempurna menurut
pertimbangan Direksi Teknik.
Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan
kemudian dalam rapat penjelasan (Aanwijzing).