1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN PEKERJAAN DINDING
3. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
4. PEKERJAAN PLAFOND
5. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
6. PEKERJAAN KM/WC
7. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Manajemen Mutu
1. Pengendalian Mutu Bahan
Kualitas bahan dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan
dalam spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu bahan
sangatlah penting akan keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek.Untuk
menjamin bahan dengan mutu yang di inginkan, maka sebelum kontraktor melakukan
pengadaan, maka dilakukan persetujuan dari pihak konsultan pengawas, namun jika
bahan yang di sediakan berbeda, maka dilakukan uji laboratorium, Kualitas bahan
dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan dalam spesifikasi
yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu bahan sangatlah penting akan
keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek.
Standard yang ditetapkan oleh konsultan perencana untuk standard mutu bahan,
menggunakan dari American Concrete Institute (ACI), American Standard for Testing
and Material (ASTM), Standard Nasional Indonesia (SNI).
2. Pengendalian Mutu Peralatan
Perawatan akan peralatan merupakan hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Peran mekanik akan sangat berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan
akibat dari kerusakan peralatan. Akan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat ditangani
oleh para mekanik, maka peralatan tersebut akan dikirim ke bengkel pusat.
3. FASILITAS K3
1. FASILITAS PENCUCIAN
Pihak Kami akan menyediakan fasilitas pencucian yang memadai
dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan untuk seluruh pekerja
konstruksi. Fasilitas pencucian termasuk penyediaan air panas dan
zat pembersih untuk kondisi berikut ini:
Jika pekerja beresiko terpapar kontaminasi kulit yang
diakibatkan oleh zat beracun, zat yang menyebabkan infeksi
dan iritasi atau zat sensitif lainnya;
Jika pekerja menangani bahan yang sulit dicuci dari kulit
jika menggunakan air dingin;
Jika pekerja harus membersihkan seluruh badannya;
Jika pekerja terpapar pada kondisi panas atau dingin yang
berlebih, atau bekerja pada kondisi basah yang tidak biasa
2. AIR MINUM
Kami akan menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi
seluruh pekerja dengan persyaratan:
Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jelas
sebagai air minum;
Kontainer untuk air minum harus memenuhi standar
kesehatan yang berlaku;
Jika disimpan dalam kontainer, kami pastikan kontrainer
bersih dan terlindungi dari kontaminasi dan panas; dikosongkan
dan diisi air minum setiap hari dari sumber yang memenuhi
standar kesehatan.
5. PENGAMANAN
1. Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan
pengamanan pelaksanaan konstruksi dan harus menyediakan anggota
Satuan Pengamanan (SatPam) yang cukup jumlahnya untuk
memenuhi syarat- syarat ini. Tugas dari Satpam Penyedia
adalahmenjaga ketertiban dan keamanan di lokasi proyek,
melakukan pengawalan, mengatur lalu lintas dilokasi proyek,
mencatat dan memeriksa kendaraan setiap tamu yang keluar-
masuk, dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk perlindungan
2. Rapat Koordinasi
Mengikuti Rapat koordinasi secara periodik dan pada waktu-waktu tertentu
bilamana perlu dalam rangka mengidentifikasi, menginventarisasi dan
memecahkan setiap permasalahan, dan menerima masukan-masukan dari
berbagai pihak yang terkait.
Ditinjau dari obyek permasalahan, rapat koordinasi dapat dibedakan menjadi 2
(dua) jenis rapat yakni :
Rapat Manajemen
Rapat Teknis
PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) serta Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan ditambah dengan kontrak
pemborongan pekerjaan fisik selama 150 (Seratus Lima puluh) hari kalender
berturut-turut sejak tanggal dikeluarkannya SPK berikut masa pemeliharaan.
Jika terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan karena alasan di luar kemampuan
Kontraktor dan hal itu disetujui oleh Direksi, maka tambahan biaya pengawasan
akan dibayar/ditanggung oleh Proyek.
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana disamping Pembangunan
Pekerjaan ini adalah:
1. Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
2. Buku Harian yang memuat semua kejadian perintah atau petunjuk penting dari
Konsultan Pengawas/Direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
menimbulkan konsekwensi keuangan, keterlambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
3. Laporan Harian, berisi keterangan tentang :
Tenaga kerja.
Waktu pekerjaan.
KRITERIA PEKERJAAN
Untuk pekerjaan Pembangunan Proyek ini berlaku ketentuan-ketentuan seperti
Standard, Pedoman dan Peraturan-peraturan yang berlaku antara lain :
Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu
PROSES PEKERJAAN
1. UMUM
Sesuai ketentuan yang ada, setiap bagian pekerjaan yang akan dikerjakan
maka kontraktor akan menjelaskan/dapat dijelaskan melalui time schedule
yang telah dibuat terlebih dahulu, serta meminta penyerahan lokasi/surat
perintah kerja sebagai bentuk legalitas dalam melakukan pekerjaan pada pihak
Pemberi Tugas.
2. URAIAN TUGAS KONTRAKTOR
Kontraktor Pelaksana (sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pelaksanaan
yang dihadapi di lapangan) harus memerinci sendiri kegiatannya, yang secara
garis besar sebagai berikut :
2.1. Persiapan
Menyusun Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pelaksanaan.
Memeriksa kembali kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang telah direncanakan.
Membuat Kontrak pelaksanaan yang ditanda tangani oleh pihak-pihak
yang terkait.
2.2. Pekerjaan Teknis
• Melaksanakan pekerjaan dengan memeperhatikan segi kenyamanan
pengguna gedung, serta spesifikasi equipment yang terpasang sesuai
dengan yang telah disyaratkan didalam Rencana Kerja & Syarat-Syarat
(RKS).
3. KONSULTASI
3.1. Melakukan konsultasi dengan Pengelola Proyek dan Direksi serta
Konsultan Pengawas untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul selama masa pembangunan.
3.2. Mengadakan rapat berkala sedikitnya satu kali dalam seminggu
dengan
Pengelola Proyek, Perencana dan Konsultan Pengawas dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak.
4. LAPORAN
• Membuat Bar Chart dan Net Work Planning dari pekerjaan dan disetujui
pihak terkait.
• Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat- alat yang digunakan.
• Laporan Harian.
• Laporan-laporan yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan proyek
beserta gambar perubahan bila ada.
METODA PELAKSANAAN
I. Pekerjaan Persiapan
1. Adm / Dokumentasi
Administrasi dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan yang meliputi
perjanjian, chek list, ijin pasang, laporan harian, mingguan dan bulanan, mutual
chek dan time shedule, untuk dokumentasi foto-foto pelaksanaan dari kondisi
lapangan 0 % (sebelum di mulai pelaksanaan), dan 50& (saat dalam pelaksanaan
dan 100% (pekerjaan setelah selesai dilaksanakan). foto dokumentasi akan dibuat
rangka sesuai permintaan dari pengguna jasa.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai
(marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding partisi
multipleks.
tersebut lalu tempelkan parket secara 1 persatu – satu ( dari ujung kiri
sampe ujung kanan terlebih dahulu, usahakan 2 baris terlebih dahulu ).
Mulai dengan memotong 1 parket menjadi dua sebagai pemasangan parket
pertama
Pengukuran
Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke
dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
Pemasangan plafond
Setelah rangka kayu terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME
sudah terpasang semua, maka lembaran multipleks dapat mulai dipasang.
Untuk multipleks , pertemuan diatur secara menyilang.
Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran multipleks.
Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran multipleks
sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
Setelah lembaran plafond terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
Finishing plafond
Untuk multipleks, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di
compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan
yang rata/flat.
Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond
multipleks. Untuk List plafond multipleks dipasang pada pertemuan antara dinding
dan plafond dengan perkuatan menggunakan compound jenis casting + lem.
V. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Lampu Downlight
a. Material
Lampu Downlight LED 14 Watt dan 9 Watt
Kawat gantungan
b. Peralatan
Tang, Obeng dll
c. Urutan Pelaksanaan
TL recessed mounted
TL ceiling mounted
Marking plafon dengan kapur / spidol, dan pasang kawat gantungan
Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
Pasang lampu jika plafon telah finish
Gunakan skrup untuk pengikat lampu sambung ke instalasi
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
6. Bak Fiber
Bak fiber yang digunakan adalah semutu dengan merk Dalam negeri.
Bak fiber dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk itu.
Bak fiber yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan telah disetujui
oleh Pemilik Pekerjaan.
Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pembersihan akhir. Material sisa yang tidak
terpakai/ sampah dibuang ke disposal area
Irwansyah
Direktur