Anda di halaman 1dari 46

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

KATA PENGANTAR

Buku LAPORAN RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT ini merupakan salah satu
laporan dalam pekerjaan Perencanaan Teknis Talud Sekitar Venue Softball Dan
Baseball UNCEN yang bertujuan memberikan paparan pelaksana kegiatan dan
sistematika pelaporan yang akan dilaksanakan.

Dengan ini, sebagai langkah awal dan sesuai dengan yang tercantum dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), kami PT. LILIAN ENGINEER CONSULTANT telah melaksanakan
kegiatan pelaporan rencana kerja dan syarat - syarat.

Disamping itu laporan ini merupakan bahan diskusi/seminar awal yang tentunya
masukan-masukan yang kami dapatkan akan lebih menambah penyempurnaan
laporan ini serta kualitas dari pekerjaan perencanaan ini nantinya.

Dilaporkan,
PT. LILIAND ENGINEER CONSULTANT

ANDI MADDEPPUNGENG, ST
Leader
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 1
SYARAT – SYARAT UMUM PELAKSANAAN

1.1 PERATURAN - PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN


PELAKSANAAN

Persyaratan teknis ini berlaku untuk seluruh pekerjaan dimana secara umum
persyaratan ini bisa ditetapkan dan merupakan kesatuan dengan
Persyaratan Teknis Khusus serta bersama-sama dengan dokumen lainnya
merupakan Persyaratan Teknis Pelaksanaan pekerjaan.
Dalam Pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain berlaku ketentuan-
ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Uraian dan syarat-syarat ini.
2. Gambar-gambar rencana pelaksanaan, gambar-gambar detail,
gambar konstruksi dan gambar instalasi yang dikeluarkan oleh Perencana.
3. Peraturan-peraturan khusus, yaitu :
a. Undang-undang / Keputusan Presiden
b. Peraturan / Surat Keputusan dari Departemen/Instansi yang
berwenang.
c. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga
kerja : harian, mingguan dan bulanan / borongan).
d. Undang-undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja e.
Peraturan-peraturan Pembangunan setempat
f. Peraturan-peraturan lain standarisasi Industri Indonesia yang berlaku,
dan ada hubungannya dengan Pelaksanaan pekerjaan ini.
g. Standart / Pedoman seperti:
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK
SNI T-15-1991-03.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1971
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

- Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan


Gedung 1987
4. Untuk bahan-bahan yang tidak / belum ada peraturan-peraturan di
Indonesia, maka dipakai syarat-syarat yang ditentukan oleh pabrik dari
bahan tersebut. Sebelum Pemborong Pekerjaan melaksanakan dengan
bahan dalam kasus ini, maka syarat-syarat dari Pabrik berupa brosur
teknis yang dilengkapi dengan sertifikat dari Lembaga Pengujian harus
diserahkan terlebih dahulu kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya.

1.2 PENJELASAN GAMBAR-GAMBAR


1. Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah
ukuran jadi meliputi ukuran:
a. As - As
b. Luar – luar
c. Dalam – dalam
Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah
ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai ( “Finished” ).
2. Perbedaan Gambar
a. Bila gambar kerja tidak sesuai dengan RKS, maka yang mengikat adalah
RKS atau ditentukan kemudian olah Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
b. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam
suatu disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih
besar yang berlaku / mengikat.
c. Bila ada beberapa gambar dengan tanggal pengeluaran yang
berbeda untuk satu masalah, maka gambar dengan tanggal yang
termuda / terbaru yang mengikat / berlaku.
d. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan struktur
maka yang berlaku/mengikat adalah gambar kerja Arsitektur sepanjang
tidak mengurangi segi konstruksi dan kekuatan struktur.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

e. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan gambar


kerja Elektrikal, Mekanikal maka yang dipakai sebagai pegangan adalah
ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.
f. Bila perbedaan-perbedaan itu, ketidakjelasan maupun
kesimpangsiuran menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
Pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, maka Pemborong
diwajibkan melaporkan ke Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk
mengadakan pertemuan dan untuk mendapatkan keputusan dari Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas gambar mana yang dijadikan pegangan /
pedoman.
g. Ketentuan di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Pemborong untuk
memperpanjang waktu Pelaksanaan maupun mengajukan “claim”
biaya pekerjaan tambah.

1.3 PIMPINAN PELAKSANAAN DAN PEMBORONG


1. Kepala Pemborong (Manajer Proyek) yang ditunjuk Pemborong Pekerjaan
dalam Pelaksanaan pekerjaan ini harus seorang yang ahli
dalam bidang yang dikehendaki dan telah berpengalaman sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun. Pemenuhan syarat-syarat untuk Kepala
Pemborong ini harus dapat dibuktikan oleh Pemborong Pekerjaan dan
harus mendapat persetujuan Direksi Teknis dan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas terlebih dahulu .
2. Direksi Teknis dan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas berhak
meminta penggantian Pimpinan, bila Kepala Pemborong dipandang kurang
cakap dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Pemborong-Pemborong yang ditunjuk Pemborong Pekerjaan juga harus
orang- orang yang ahli dalam bidang masing-masing. Dalam hal ini Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas juga berhak meminta Pemborong Pekerjaan
untuk mengganti Pemborong-Pemborong yang dianggap kurang cakap
dalam melaksanakan pekerjaannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

4. Khusus untuk pekerjaan yang bersifat fabrikasi, Pemborong


harus juga menyertakan bersama dengan biodata Manajer Proyek
melampirkan biodata dari Pimpiman pabrik / plan manager yang
bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang bersifat pre-fabrikasi.

1.4 PERIZINAN
1. Pengurusan perizinan-perizinan dan pengetesan dari bahan yang
akan digunakan harus sudah termasuk dalam harga penawaran.
2. Semua pengurusan, pemeriksaan / pengujian dan lain-lain beserta
keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk Pelaksanaan
pembangunan ini dan instalasinya harus dilakukan oleh Pemborong
Pekerjaan atas tanggungan dan biaya Pemborong Pekerjaan.
3. Pemborong Pekerjaan harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat
yang dipatenkan atas kemungkinan tuntutan ganti rugi dari
biaya-biaya yang diperlukan.

1.5 RENCANA KERJA


1. Pemborong Pekerjaan harus membuat rencana Pelaksanaan pekerjaan
dengan Network Planning / Bar Chart selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum Tugas Pekerjaan dimulai dan diajukan kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pemborong Pekerjaan berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut
rencana ini. Hanya dengan persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas diperkenankan menyimpang dari padanya.
3. Setelah mendapat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
maka rencana kerja tersebut harus dipasang di kantor lapangan dan
menjad
rencana kerja yang resmi dan mengikat, 2 (dua) copy rencana kerja ini
harus diserahkan kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
4. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas sebagai dasar untuk penentuan segala sesuatu yang
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

berhubungan dengan keterlambatan pekerjaan dan prestasi Pemborong


Pekerjaan.

1.6 LAPORAN HARIAN , MINGGUAN DAN BULANAN


1. Pemborong Pekerjaan harus menyampaikan laporan harian,
mingguan dan bulanan.
a. Laporan Harian
Adalah buku laporan harian yang diisi hari demi hari yang berisikan :
- Banyaknya tenaga kerja
- kemajuan pekerjaan sehari-hari
- cuaca sehari-hari
- pemasukan bahan bangunan
- apapun yang dikerjakan pada hari itu
- catatan kejadian-kejadian lainnya
- catatan peringatan Direksi Direksi Teknis / Konsultan Pengawas

b. Laporan Mingguan
Adalah laporan yang berisikan rangkuman /garis-garis besar dari apa
yang
telah dicantumkan dalam laporan harian, misalnya jumlah pekerjaan
yang telah dikerjakan dan prestasi pekerjaan selama satu minggu.
Laporan ini harus diserahkan kepada Konsultan setiap akhir Minggu,
bentuk dan rangkap laporan akan ditentukan kemudian.
c. Laporan Bulanan
Adalah laporan yang berisikan rangkuman pekerjaan selama satu
bulan berikut prestasi pekerjaan yang telah dicapai, evaluasi time
schedule, hasil- hasil keputusan dan foto kemajuan progress pekerjaan
dari masing masing item pekerjaan.
2. Untuk melengkapi laporan atau tujuan dokumentasi dibuat pemotretan
bagian- bagian bangunan yang sedang dikerjakan. Hal-hal mengenai
kuantitas serta arah pemotretan akan ditentukan kemudian atau
ditetapkan nanti. Gambar potret dilakukan di atas gambar-gambar
tersebut harus dilampirkan dalam Laporan Bulanan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

1.7 PEMBAGIAN HALAMAN KERJA


Sebelum Pemborong pekerjaan mulai dengan Pelaksanaan pekerjaannya
maka Pemborong Pekerjaan harus terlebih dahulu merundingkan dengan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas mengenai pembagian halaman
pekerjaan: Tempat penimbunan bahan-bahan, tempat mendirikan los-los
Direksi atau los-los kerja lainnya agar pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar. Juga untuk pekerjaan- pekerjaan yang harus diprioritaskan.

1.8 DIREKSI TEKNIS / KONSULTAN PENGAWASAN


1. Pada pokoknya Pemborong pekerjaan harus mengusahakan agar bahan-
bahan bangunan berharga seperti plywood, kayu, alat-alat penting
lainnya, ditempatkan dalam bangsal-bangsal tertutup yang dapat dikunci.
2. Pengawasan terhadap kuantitas pekerjaan yang berhubungan dengan
sertifikat pembayaran akan dilakukan oleh pihak Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas.
3. Pada setiap saat Direksi Teknis / Konsultan Pengawas atau petugas-
petugas lainnya harus dapat dengan mudah mengawasi pekerjaan, bahan
dan peralatan.
4. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa persetujuan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong Pekerjaan. Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus segera
dibuka / dibongkar sebagian atau seluruhnya.
5. Pemborong Pekerjaan wajib mengkoordinasikan pekerjaannya dengan
pihak lain demi lancarnya Pelaksanaan pekerjaan.

1.9 BANGSAL, GUDANG DAN PERANCAH

1. Pada pokoknya Pemborong pekerjaan harus mengusahakan agar bahan-


bahan bangunan berharga seperti plywood, kayu, alat-alat penting
lainnya, ditempatkan dalam bangsal-bangsal tertutup yang dapat dikunci.
2. Untuk Pelaksanaan, Pemborong Pekerjaan dapat membuat kantor
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3. Bangsal terbuka harus dibuatkan untuk pekerja-pekerja yang


melaksanakan bagian-bagian pekerjaan supaya terhindar dari teriknya
matahari dan hujan.
4. Penempatan (lay out) dari bangsal-bangsal dengan persetujuan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas kemudian harus dibongkar bila ada
perintah Konsultan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas atau bila
bangunan itu tidak diperlukan lagi.
5. Perancah (steigers) untuk keperluan Pelaksanaan harus cukup kuat dan
aman, agar tidak timbul kecelakaan. Demikian pula untuk pihak ketiga
bila diperlukan harus diusahakan perancah-perancah

1.10 PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN JAMINAN KESEHATAN


Selama berlangsungnya pekerjaan, Pemborong Pekerjaan dan bangunan,
secara baik dan teratur harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia
cukup air minum bagi para pekerja. Untuk keperluan para pekerja dan
pegawai / Direksi Teknis / Konsultan Pengawas hendaknya dibuat kamar /
WC yang diberi tabir, paris serta pembuangannya harus dijamin tidak
memberikan bau-bau yang kurang sedap. Tempatnya harus sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) meter dari pekerjaan pasangan terdekat yang
dilaksanakan.
Khusus pada bangunan bertingkat banyak harus dibuatkan WC untuk
pekerja- pekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) WC setiap 2 (dua) lantai.
Peti obat-obatan untuk PPPK juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan
akibat kurang sempurnanya peralatan atau kelalaian, menjadi tanggung
jawab Pemborong pekerjaan dalam arti kata yang luas. Pemborong
pekerjaan dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit.
a. Kecuali ditentukan lain, Pemborong pekerjaan harus menyediakan air
minum dan air lainnya di tempat pekerjaan bagi tenaga-tenaga
kerjanya.
b. Pemborong pekerjaan harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan
yang perlu dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjaga
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

jangan sampai timbul kerusakan, keonaran atau pelanggaran hukum,


oleh atau diantara para pekerja atau Sub Pemborong dan memelihara
keamanan, melindungi para penghuni dan barang milik disekitar tempat
pekerjaan.
c. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang
pemeliharaan kesehatan pekerja, Pemborong pekerjaan harus
menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan, pencegahan
dan pembatasan penyakit menular dan menyediakan perlengkapan
PPPK yang cukup.
d. Pemborong pekerjaan harus bertindak sesuai dengan semua
peraturan- peraturan dan hukum-hukum, tetap tidak terbatas dengan
Nasional, Negara, Pemerintah setempat dan Departemen Tenaga Kerja
dan melaksanakan semua perintah-perintah yang mungkin dari waktu
ke waktu dikeluarkan oleh Direksi Teknis/Konsulan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas atau Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
Keselamatan Kerja. Pemborong harus menyediakan Alat Pengaman Diri
seperti : Safety Shoes, Helmed dan lain-lainya yang diperlukan sesuai
kebutuhan lapangan untuk semua pegawainya yang bertugas dan itu
menjadi tanggung jawab Pemborong/Pelaksanaan pekerjaan untuk
meyakini bahwa peraturan-peraturan keselamatan/pengamanan
dilaksanakan.

1.11 ASURANSI
1. Pemborong pekerjaan sebelum memulai Pelaksanaan pekerjaan (tetapi
tanpa mengurangi kewajiban dan tanggung jawab) atas biayanya sendiri
harus mengadakan/membuka suatu asuransi yang akan melindungi
Pemborong pekerjaan, Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan tuntutan-
tuntutan terhadap kerusakan dan kecelakaan perorangan, termasuk
kematian dan dari kerusakan- kerusakan hak milik yang disebabkan oleh
pekerjaan Pemborong pekerjaan atau Sub-Pemborongnya sehubungan
dengan kontrak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

2. Pemborong pekerjaan, atas biaya sendiri tanpa mengurangi


kewajiban- kewajiban dan tanggung jawabnya, harus mengasuransikan
pekerjaan, pekerjaan sementara, peralatan Pelaksanaan, bahan-bahan dan
perlengkapan untuk Pelaksanaan pekerjaan terhadap kehilangan-
kehilangan atau kerusakan- kerusakan yang timbul oleh sebab apapun.

3. Pengasuransian tersebut harus dilakukan kepada perusahaan asuransi


yang ditunjuk Direksi Teknis / Konsultan Pengawas yaitu ASTEK,
berlangsung mulai saat dimulainya pekerjaan sampai dengan selesainya
masa pemeliharaan.

1.12 KECELAKAAN PADA PEKERJA


Direksi Teknis dan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dibebaskan dari
tuntutan- tuntutan pembayaran ganti rugi atau kompensasi-kompensasi
lainnya yang harus dibayarkan sebagai akibat dari pada terjadinya
kecelakaan Pemborong pekerjaan atau sub Pemborongnya kecuali terhadap
kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas dan orang – orangnya.

1.13 PEMERIKSAAN BAHAN – BAHAN

1. Semua bahan-bahan bangunan yang akan digunakan harus


diperiksa dan disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Cara
pemeriksaan barang- barang akan ditentukan kemudian oleh Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas. Biaya-biaya pemeriksaan akan dibebankan
kepada Pemborong Pekerjaan.
2. Jika timbul perselisihan pahan dengan Pemborong pekerjaan, maka
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas akan menuntut pemeriksaan
lebih lanjut pada salah satu Laboratorium penyelidikan bahan-
bahan yang berhak menyelidiki bahan-bahan dimana contohnya diambil
dari bahan yang diperselisihan. Bila Pemborong pekerjaan merasa yakin
bahwa bahan tersebut baik adanya ia dapat meneruskan pekerjaan
dengan menggunakan bahan tersebut tetapi pekerjaannya akan
dibongkar lagi bila ternyata setelah mengalami pemeriksaan
Laboratorium bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan, biaya
sepenuhnya ditanggung oleh Pemborong Pekerjaan. Pembangunan
kembali pekerjaan yang telah dibongkar itu dengan sendirinya tidak dapat
diperhitungkan kembali sebagai pekerjaan tambahan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3. Semua ongkos-ongkos yang dikeluarkan untuk pemeriksaan bahan-bahan


yang diperselisihkan itu akan menjadi beban Pemborong pekerjaan,
bilamana hasil pemeriksaan adalah negatip.
4. Untuk bahan-bahan finishing yang berkaitan dengan estetika (warna,
ukuran dan sebagainya) harus mendapat persetujuan dari Perencana /
Direksi Teknis.

1.14 GAMBAR – GAMBAR KERJA DAN REVISI

1. Pemborong pekerjaan diwajibkan membuat gambar Pelaksanaan kerja


atas semua gambar detail yang telah disiapkan oleh Perencana. Satu dan
lain hal untuk kelancaran pekerjaan, gambar Pelaksanaan kerja
tersebut harus mendapat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
2. Apabila selama Pelaksanaan terdapat perubahan-perubahan, Pemborong
pekerjaan diwajibkan membuat gambar-gambar revisi yaitu di atas
kutipan aslinya dan dibubuhi dengan tinta berwarna (warna-warna yang
menyatakan perubahan pertama, kedua dan sebagainya akan ditentukan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas). Selain kepada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas gambar-gambar tersebut harus pula dikirimkan
kepada perencana sebanyak 1 (satu) rangkap dan dikirimkan langsung
ke alamat, sedang untuk Direksi Teknis / Konsultan Pengawas 2 (dua)
rangkap untuk dimintakan persetujuan.
3. Bila antara gambar-gambar kerja dan spesifikasi terdapat informasi
yang berbeda, maka Pemborong wajib melaporkannya kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas dan Perencana. Untuk hal-hal yang
berkaitan dengan estetika, Pemborong harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan Perencana dan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

1.15 GAMBAR – GAMBAR PEMELIHARAAN

Setelah selesainya pekerjaan Pemborong pekerjaan diharuskan menyerahkan


kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas ( jumlah ditentukan
kemudian) gambar yang sesuai dengan yang telah dilaksanakan “As Built
Drawing” dan dilampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Gambar-gambar dari semua pekerjaan.

2. Instruksi pemeliharaan dan operasi dari peralatan-peralatan yang


terpasang
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3. Daftar material terpasang ( type, produk, area penggunaan)

Gambar-gambar dan instruksi-instruksi tersebut dalam Bahasa Indonesia.

1.16 PELAKSANAAN UKURAN – UKURAN DAN SEBAGAINYA

1. Pemborong Pekerjaan bertanggung jawab atas ketepatan (akurasi)


Pelaksanaan pekerjaan menurut peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan
dalam uraian dan syarat-syarat serta gambar-gambarnya.
2. Pemborong pekerjaan diwajibkan memberitahukan kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas bila ia akan memulai suatu bagian dari
pekerjaan untuk dicek kebenaran peil dan ukuran-ukurannya.
3. Pemborong diwajibkan pula mencocokan ukuran-ukuran satu sama
lain dan segera memberitahukan kepada Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas bilamana ada perbedaan/ selisih yang didapatnya dalam
uraian dan syarat-syarat ini serta gambar-gambarnya. Pemborong tidak
diperbolehkan membetulkan kekeliruan sebelum dirundingkan dengan
Direksi Teknis / Konsultan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
4. Mengingat setiap kesalahan baik elevasi maupun ukuran pada satu
bagian pekerjaan, selalu akan mempengaruhi elevasi-elevasi dan
ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan. Kelalaian Pemborong
Pekerjaan dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas berhak menyuruh bongkar pekerjaan yang telah dilakukan
tanpa cheking Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan beban biaya
menjadi tanggung jawab Pemborong Pekerjaan.
5. Pemborong akan melakukan pekerjaan pengukuran untuk menentukan
titik-titik koordinat ruang dalam bangunan dengan teliti yang disaksikan
serta disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas, Pekerjaan pengukuran dan sebagainya diselenggarakan dan
dibebankan kepada Pemborong Pekerjaan.

1.17 MESIN – MESIN DAN ALAT BANTU

1. Pemborong Pekerjaan harus mengusahakan agar di tempat pekerjaan


tersedia cukup mesin-mesin serta alat-alat bantu dan alat-alat sementara
yang cukup yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan sebagai
suatu syarat yang sempurna.
2. Bila sewaktu-waktu diperlukan oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas, Pemborong Pekerjaan harus menyediakan alat-alat dan
pesawat ukur.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3. Semua alat-alat yang akan dipergunakan di dalam proyek harus dengan


persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

1.18 PENGAMAN DAN PEMELIHARAAN HALAMAN PEKERJAAN

1. Pemborong Pekerjaan harus mengusahakan adanya cukup penjagaan di


tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian
terutama pada waktu tidak ada orang-orang bekerja. Pemborong
Pekerjaan harus memelihara gudang-gudang, ruangan-ruangan untuk
menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta pintu-pintunya yang
jikadipandang perlu harus diperkuat dan diperbaiki/dikunci.

2. Untuk para penjaganya, Pemborong Pekerjaan dapat mendirikan suatu


tempat kediaman atas biaya Pemborong Pekerjaan, dengan perjanjian
bahwa tempat tersebut harus dibongkar setelah selesai pekerjaan. Pejabat
penjaga diharuskan mendaftarkan diri pada Kantor Seksi Polisi yang
bersangkutan. Dan bersedia untuk dikoordinasikanbersama dengan regu
keamanan dari Pemborong Utama.

3. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja Pemborong


Pekerjaan, harus diadakan penerangan-penerangan lampu pada
tempat-tempat tertentu dengan persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas dan atas biaya Pemborong Pekerjaan.

4. Pemborong Pekerjaan bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan


yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap bahaya
pencurian maupun terhadap bahaya kerusakan disebabkan kurang
sempurnanya pengamanan. Pemborong pekerjaan diharuskan
menyediakan tabung-tabung pemadam kebakaran di los kerja dan
tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran. Apabila terjadi
pencurian dan kerusakan-kerusakan bahan-bahan atau alat bantu
dilain pihak pekerjaan harus tetap lancar, maka Pemborong pekerjaan
harus segera mengganti atau memperbaikinya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 2
SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
PERSIAPAN

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja

2. Pekerjaan pemasangan patok ukur dan papan bangunan “bouwplank”

3. Pekerjaan kantor direksi lapangan

4. Pekerjaan kantor pemborong

5. Pekerjaan pembersihan lokasi awal dan akhir

6. Mobilisasi dan demobilisasi

7. Dokumentasi dan pelaporan

8. Penyediaan alat pemadam kebakaran

9. RK3K

10. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

11. Peralatan Utama

12. Personil

2.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja

a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Pemborong dengan


mengambil sumber dari sumur yang sudah ada di tapak proyek.

b. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan- bahan kimia lainnya yang merusak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

c. Apabila sumber air yang ada tidak dapat menjamin kelancatan


kebutuhan air, Pemborong harus membuat bak penampung
air/reservoir dengan kapasitas yang mencukupi untuk air kerja

d. Listrik untuk bekerja harus disediakan Pemborong dengan


menggunakan diesel pembangkit tenaga listrik atau penyambungan
daya dari jaringan PLN terdekat dengan kapasitas daya mencukupi
untuk keperluan kerja.

2. Pekerjaan Pemasangan Patok Ukur dan Papan


Bangunan “bouwplank”

a. Sebelum memulai pekerjaan Pemborong diwajibkan mempelajari


dengan seksama rencana tapak dan titik mulai awal pembangunan
dan referensi koordinat, patok ukur sesuai petunjuk Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
b. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi
tanda yang jelas dan dilindungi dari kerusakan kerusakan yang
mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini, dan untuk itu harus
dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti disebutkan dalam
pengukuran
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat- alat waterpass / theodolit.
d. Pemborong harus menyediakan theodolit / waterpass beserta
petugasnya yang melayani untuk kepentingan pemeriksaan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas.
e. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara
azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian
kecil yang telah disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
f. Letak tugu patok dasar ditentukan oleh Direksi Teknis
Konsultan
Pengawas.
g. Tugu patok dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda
yang jelas dan dijaga keuntuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
h. Tugu patok dibuat dari beton bertulang berpenampang 20 x 20
cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 (satu) meter dengan
bagian yang muncul diatas muka tanah secukupnya untuk
memudahkan pengukuran selanjutnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

i. Bila ada ketidaksesuaian ukuran di lapangan terhadap gambar kerja,


Pemborong diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas secara tertulis untuk
mendapatkan cara penyelesaian yang terbaik.
j. Bouwplank dipasang pada patok kayu besi berukuran 5/5, tertancap di
tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah
dan berjarak maximum 150 cm antara yang satu dengan lainnya.
k. Bouwplank dibuat dari papan kayu besi dengan tebal 3 (tiga) cm dan
lebar 25 (dua puluh lima) cm, dipasang lurus dan diserut rata pada sisi
bagian atasnya dan dipasang rata / waterpass.
l. Bouwplank dipasang minimum sejarak 1,5 meter dari as pondasi
terluar, sehingga tidak mengganggu Pelaksanaan pekerjaan. Apabila
kondisi lapangan tidak memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai
petunjuk Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
m. Setelah selesai pemasangan, Pemborong harus melaporkan ke
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dan harus dijaga keutuhan dan ketetapan letak
bouwplank.

3. Kantor Direksi Lapangan


a. Kantor direksi cukup representatif untuk bekerja dan aman
untuk menyimpan dokumen-dokumen proyek selama pelaksanaan
proyek.
b. Di dalam kantor direksi lapangan harus ditempatkan ruang WC dengan
bak air bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.
c. Posisi dan denah gambar kantor direksi lapangan ditentukan kemudian
atas persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
d. Perlengkapan kantor direksi lapangan, antara lain:
- Meja kursi kerja
- Meja kursi rapat
- White board
- Safety shoes
- Safety helmet
- Rain coat
Jumlah perlengkapan kantor direksi lapangan akan ditentukan kemudian

4. Pekerjaan Kantor Pemborong dan Los Kerja


a. Ukuran luas kantor Pemborong dan los kerja serta tempat menyimpan
bahan-bahan/alat-alat disesuaikan dengan kebutuhan Pemborong
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta bahaya


kebakaran
b. Harus disediakan alat pemadam api ringan / fire extinghuiser di dalam
kantor Direksi Lapangan, kantor Pemborong dan di area los kerja.
c. Khusus untuk tempat penyimpanan bahan-bahan seperti pasir, kerikil
harus dibuatkan kotak simpan dengan dinding papan, sehingga
masing-masing bahan tidak tercampur.

5. Pekerjaan Pembersihan Lokasi Awal dan Akhir.


a. Tempat pekerjaan harus dibersihkan dari semua tumbuh-
tumbuhan, sampah dan rintangan lainnya yang terdapat
diarea/disekitar proyek.
b. Kebersihan lapangan / pembuangan sampah dilakukan oleh
Pemborong setiap hari (setiap pagi harus bersih) sejak dimulainya
pekerjaan sampai dengan serah terima pekerjaan.
c. Pada akhir pekerjaan, Pemborong harus membersihkan lapangan
dari sampah-sampah baik sampah organik maupun anorganik dan
mengeluarkan sampah-sampah tersebut dari site. Penyerahan
pekerjaan harus dalam kondisi lapangan bersih dan disetujui Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas
d. Segala biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut di atas
menjadi tanggungan Pemborong.

6. Mobilisasi dan Demobilisasi


a. Kontraktor harus mobilisasi personil dan alat-alat beratnya sesuai
dengan jumlah yang tercantum di dalam dokumen penawaran dan
atau tercantum di dalam dokumen kontrak. Kontraktor harus
mengajukan jadwal mobilisasi personil dan alat - alat berat kepada
team pengawas untuk mendapat persetujuan. Jadwal tersebut harus
mempertimbangkan ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Biaya
mobilisasi untuk alat-alat berat ini dianggap sudah diperhitungkan
dalam harga penawaran pekerjaan.
b. Pemborong menjamin kelancaran pengadaan alat-alat yang
diperlukan selama proyek.
c. Pemborong menjamin kelancaran pengadaan tenaga kerja
yang dibutuhkan sesuai kebutuhan selama proyek
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

7. Dokumentasi dan Pelaporan

a. Untuk keperluan dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan,


Pemborong diwajibkan untuk membuat foto-foto yang
menunjukkan progress kemajuan pekerjaan.
b. Foto keadaan lapangan sebelum pekerjaan dimulai.
c. Foto keadaan lapangan pada saat pekerjaan persiapan d. Foto
keadaan lapangan pada setiap tahapan pekerjaan e. Foto keadaan
lapangan tiap-tiap minggu / bulan.
f. Foto keadaan lain-lain menurut kebutuhan Direksi Teknis /
Konsultan
Pengawas.
g. Seluruh biaya dokumentasi menjadi tanggung jawab Pemborong
dan dilakukan sampai pekerjaan penyerahan pertama

8. Pekerjaan penyediaan alat kebakaran


a. Selama pembangunan berlangsung, Pemborong wajib
menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (Fire extinguisher)
lengkap isinya dengan jumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tabung.
Masing-masing tabung berkapasitas 12 kg.
b. Apabila pemborongan pembangunan telah berakhir, maka alat
pemadam kebakaran tersebut menjadi hak milik Pemborong.

9. RK3
a. Program K3 bertujuan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan semua tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan ini
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
b. Program yang dilaksanakan antara lain berupa
- Mengikutkan semua tenaga kedalam asuransi BPJS
Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja
- Melengkapi alat pelindung diri (APD) dapat berupa antara lain
• Sepatu keselamatan
• Topi pelindung
• Rompi keselamatan
• Sarung tangan
• Helm las
• Kaca Pelindung

- Membuat alat pelindung kerja (pembatas area kerja)


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

- Menyiapkan personil.petugas K3
- Menyiapkan sarana kesehatan dilokasi proyek berupa
ketersediaan kotak P3K
c. Mendata titik/lokasi pusat layanan kesehatan/medis terdekat apabila
memerlukan penanganan/pertolongan pertama apabila terjadi
accident/kecelakaan kerja

10. Manajemen dan Keselamatan Kontruksi


a. Manajemen dan Keselamatan Kontruksi sangat diperlukan
untuk penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan dari kecelakaan
kerja dilapangan. Petugas Manajemen dan Keselamatan Kontruksi
harus selalu berada dilokasi kerja dengan menempatkan
petugas untuk mengatur pekerja demi keselamatan pekerja dan
pengguna jalan lainnya
b. Program yang dilaksanakan antara lain berupa:
- Menyiapkan personil/petugas pengatur Pekerja
- Menyiapkan rambu-rambu antara lain:
• Rambu-rambu peringatan
• Menyiapkan traffic cone

- Menyiapkan tongkat pengatur rambu

11. Peralatan
Peralatan-peralatan pendukung yang harus disediakan minimal
a. Alat Pertukangan Batu / Kayu : 1 unit
b. Waterpass + bak ukur : 1 unit
c. Gurinda Tangan : 1 unit
d. Gergaji Besi : 1 unit
e. Bor Tangan : 1 Unit
f. Cangkul / Skop : 2 unit

12. Personil
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar dapat
berjalan dengan baik diperlukan personil sebagai berikut :
a. Site Manager : 1 Orang
b. Pelaksana Bangunan Gedung : 1 Orang
c. Quantity / Quality Control : 1 Orang
d. Surveyor : 1 Orang
e. Logistik : 1 Orang
f. Sopir : 2 Orang
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 3
SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
STRUKTUR

III.1. PEKERJAAN TANAH

3. 1. 1. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan galian

2. Pekerjaan pengurugan, pemadatan dan perataan tanah.

3. 1. 2. Persyaratan Pelaksanaan

1. Pekerjaan galian tanah untuk semua lubang yang diperlukan, baru


boleh dilaksanakan setelah bouwplank selesai dipasang lengkap
dengan penandaan sumbu. Ketinggian dan bentuk galian harus
diperiksa dan disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

2. Apabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi,


Pemborong harus menyediakan pompa air secukupnya untuk
mengeringkan air yang menggenangi galian. Disyaratkan
bahwa seluruh permukaan galian, terutama lantai galian harus
kering untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

3. Galian yang akan diurug dan tanah urugnya harus bebas dari
segala bahan - bahan yang dapat membusuk atau
mempengaruhi kepadatan urugan yang akan dilaksanakan.

4. Kelebihan tanah bekas galian harus dibuang ketempat yang telah


ditentukan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Tanah antara
papan patok ukur (bouwplank) dan galian harus bebas dari
timbunan tanah.

5. Bahan-bahan bekas bongkaran bangunan sama sekali


tidak boleh dipergunakan sebagai bahan urugan. Tanah urugan
dapat diambil bekas galian atau didatangkan dari luar yang tidak
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

mengandung bahan – bahan yang mudah membusuk dan atau


sudah disetuji oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

6. Penimbunan dibawah pondasi beton dan sloof harus terdiri dari


lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketebalan 5 cm dan lantai
kerja beton adukan 1 : 3 : 5 setebal 3 cm di atas urugan pasir
padat.

7. Penimbunan dibawah pondasi batu kali harus terdiri dari


pasir yang dipadatkan setebal 10 cm.

III.2. PEKERJAAN URUGAN PASIR

3. 2. 1. Lingkup Pekerjaan

1. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk


melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.

2. Pekerjaan ini meliputi :

- Urugan pasir di bawah pondasi.


- Urugan pasir di bawah perkerasan-perkerasan.
- Urugan pasir di bawah lantai dan urugan pasir lainnya yang
dianggap perlu.
- Pemadatan urugan pasir tersebut di atas.

3. 2. 2. Persyaratan Bahan

1. Pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran,


tidak mengandung tanah dan tidak mengandung bahan kimia
yang dapat merusak bahan bangunan lainnya.

3. 2. 3. Syarat – Syarat Pelaksanaan

1. Lapisan urugan pasir harus disiram dengan air sehingga menjadi


padat dan dipadatkan sampai terbentuk lapisan pasir padat tebal
10 cm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

III.3. PEKERJAAN PASANGAN BATU KOSONG / AANSTAMPING

3. 3. 1. Lingkup Pekerjaan

Adapun yang dimaksudkan dengan pekerjaan ini adalah pekerjaan


penyusuanan / pemasangan batu kosong di atas urugan pasir
sebelum pemasangan pondasi menerus dilakukan.

3. 3. 2. Persyaratan Bahan

Batu untuk pasangan batu kosong harus terdiri dari batu yang keras
dan awet dengan sifat sebagai berikut:

• Keausan agregat dengan mesin Los Angeles harus kurang dari


40%.

• Berat jenis kering lebih besar dari 2,3.

• Penyerapan air tidak lebih dari 4%.

• Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau


magnesium sulfat dalam pengujian 5 siklus kehilangannya harus
kurang dari 10%.

• Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam,


memiliki dimensi minimum 200 mm. Direksi pekerjaan dapat
memerintahkan batu yang ukurannya yang lebih besar jika
kecepatan aliran sungai cukup tinggi.

3. 3. 3. Syarat – Syarat Pelaksanaan

1. Galian harus memenuhi ketentuan dari spesifikasi Galian,


termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk pasangan batu
kosong dan bronjong. Landasan harus dipasang sesuai dengan
Spesifikasi. Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebelum penempatan pasangan batu kosong
atau bronjong.
2. Terkecuali diletakkan untuk membentuk lantai (apron) mendatar,
pasangan batu kosong harus dimulai dengan penempatan lapis
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

pertama dari batu yang paling besar dalam galian parit di tumit
lereng.
3. Batu harus ditempatkan dengan mobil derek (crane) atau dengan
tangan sesuai dengan panjang, tebal dan ke dalaman yang
diperlukan. Selanjutnya batu harus ditempatkan pada lereng
sedemikian hingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap
permukaan lereng, jika tidak maka dimensi yang demikian akan
lebih besar dari tebal dinding yang disyaratkan.
4. Pembentukan batu tidak diperlukan bilamana batu-batu tersebut
telah bersudut, tetapi pemasangan harus menjamin bahwa
struktur dibuat sepadat mungkin dan batu terbesar berada di
bawah permukaan air tertinggi. Batu yang lebih besar harus juga
ditempatkan pada bagian luar dari permukaan pasangan batu
kosong yang telah selesai.
5. Seluruh permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
jenuh sebelum ditem-patkan. Beton harus diletakkan di atas batu
yang telah dipasang sebelumnya selanjutnya batu yang baru akan
diletakkan di atasnya. Batu harus ditanamkan secara kokoh pada
lereng dan dipadatkan sehingga bersinggungan dengan batu-batu
yang berdekatan sampai membentuk ketebalan pasangan batu
kosong yang diperlukan.
6. Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baji atau
batu-batu kecil, sedemikian hingga sisa dari rongga-rongga
tersebut harus diisi dengan beton sampai padat dan rapi dengan
ketebalan tidak lebih dari 10 mm dari permukaan batu-batu
tersebut.
7. Lubang sulingan (weep holes) harus dibuat sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
8. Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi selama
tidak kurang dari 3 hari setelah selesai dikerjakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

9. Pekerjaan pasangan batu kosong ini dilaksanakan pada dasar box


culvert sebelum dilakukan pekerjaan beton fc’ 10 Mpa untuk lantai
kerja.
10. Pekerjaan ini dilakukan secara manual oleh pekerja.
11. Batu belah disusun pada tanah dasar yang kondisi tanahnya
lembek sehingga didapatkan suatu lapisan yang kokoh dan stabil
untuk menahan beban di atasnya.
12. Batu yang berukuran lebih besar harus diletakkan pada bagian
paling bawah lalu dilanjutkan dengan menyusun batu yang
berukuran lebih kecil di atasnya sampai memenuhi
ketebalan/dimensi yang sesuai dalam gambar. Pemasangan batu
kosong harus diupayakan serapat mungkin sehingga tidak banyak
terdapat rongga.

III.3. PEKERJAAN PASANGAN BATU

a. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan dan perekatnya, menyiapkan tempat yang


akan dipasang batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan pasang batu kali
sendiri sesuai gambar dan spesifikasi.

Pasangan batu kali dilaksanaka untuk:


• Pondasi bangunan hall dan admin
• Pondasi bangunan penunjang
• Dan lain-lain sesuai gambar.

b. Penentuan Elevasi Dan Ukuran

Sebagai patokan elevasi saluran adalah dari patok referensi yang akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas. Penentuan level pondasi
menggunakan alat ukuran sipat datar yang masih dalam kondisi
baik dan harus selalu siap di lapangan.

Bila mana terdapat perbedaan ukuran-ukuran segera diberitahukan


kepada pengawas sebelum dilaksanakan. Pemakaian ukuran-
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

ukuran yang keliru sebelum dan selama Pelaksanaan pekerjaan,


menjadi tanggung jawab pemborong.
c. Dewatering

Selama Pelaksanaan pekerjaan galian tanah maupun pada saat


Pelaksanaan konstruksi Pelaksanaan akan menjaga lubang galian tetap
kering, jika terdapat genangan air lubang galian pemborong akan
mengadakan pemompaan atau membuat alur drainase
sementara yang memungkinkan genangan air mengalir keluar lokasi
pekerjaan, pompa yang disediakan oleh Pelaksanaan harus sesuai
dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengeringkan lokasi
pekerjaan pada kondisi apapun (misalnya terjadi hujan deras).

Metode kerja dewatering serta lokasi pembuangan air dengan mendapat


persetujuan team pengawas Pelaksanaan akan menyediakan peralatan
dewatering secara terus menerus di lapangan dengan kapasitas sesuai
dengan kebutuhan. Atas permintaaan team pengawas. Pelaksana
bersedia menambah peralatan dewatering jika dinilai peralatan
dewatering yang tersedia belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan.

Segala biaya yang diperlukan untuk dewatering menjadi tanggung jawab


Pelaksanaan dan dianggap sudah termasuk dalam harga penawaran.

d. Pekerjaan Konstruksi Pondasi

Pondasi batu dibuat sesuai dengan gambar rencana dari konstruksi


pasangan batu. Bentuk, ukuran dan elevasi sesuai dengan gambar
rencana.

1. Bahan
Batu yang digunakan harus berkualitas terbaik dan merupakan bahan
setempat, padat, bersih, tanpa retak-retak, tidak porous dan
kekurangan- kekurangan lainnya yang mempengaruhi kualitas. Batu
gunung maupun batu kali dapat digunakan. Untuk material air, pasir
dan semen telah diuraikan dalam persyaratan bahan Bab III dalam
RKS ini.
2. Adukan
Semua pasangan batu kali dilaksanakan dengan adukan 1 portland
cement : 3 pasir.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan batu kali yang tidak terlindung, bila
hujan maka bagian atas harus dilindungi.

4. Variasi Kedalaman Pondosi

Denah dan kedalaman pasangan batu kali harus yang diizinkan atau
diperintahkan oleh Direksi Teknis/Konsulatan Pengawas. Bila kondisi
pada suatu bagian membutuhkan perubahan-perubahan kedalaman
dan lebar pondasi, harus dengan izin tertulis dari Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas.

III.4. PEKERJAAN BETON

3. 4. 1. Lingkup Pekerjaan

1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-


alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti
dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna

2. Pekerjaan beton bertulang struktural untuk:


- Balok sloof
- Kolom
- Ring balok
3. Pekerjaan beton bertulang dan atau seperti tertera dalam gambar
3. 4. 2. Persyaratan Umum
Seluruh pekerjaan beton harus mengikuti peraturan-peraturan /
pedoman seperti yang tercantum dalam :

1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk Semen Gresik,
Tiga Roda, Indocement, Holcim atau setaraf dan atas persetujuan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Selain yang dispesifikasikan khusus, semen memenuhi kriteria
peraturanPortland Cement Indonesia.
Sebelum menggunakan semen, Pemborong akan menyerahkan
sertifikat pengujian semen dari produsen semen kepada Direksi Teknis
/ Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dapat meminta pengetesan


semen yang berada di lapangan apabila dianggap perlu. Semua biaya
pengetesan ini adalah atas tanggung jawab Pemborong Pemborong.
Semen dikirim ke site dalam keadaan tertutup rapat dalam kemasan
aslinya dari pabrik, atau dalam kontainer – kontainer, sesuai dengan
yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Semen
akan diletakan dalam silo atau ruangan, sehingga tidak mendapat
pengaruh langsung dari perubahan cuaca dan kelembaban. Gudang
penyimpanan semen tersebut diatur sedemikan rupa sehingga
memudahkan pada saat pengiriman maupun pengambilan pada saat
pemakaian.
Semen yang sudah mengalami perubahan akibat cuaca
maupun kelembaban tidak diperkenankan untuk dipakai. Semen
yang tidak memenuhi syarat segera dikeluarkan dari site,
sepengetahuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas

2. Pasir Beton (Agregat Halus)

Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur, silt, clay, segala jenis kerang, garam dan
bsebagainya dan harus memenuhi komposisi butir dan kekerasan
yang dicantumkan dalam PBI 1971.

Apabila menurut Direksi Teknis / Konsultan Pengawas diperlukan


pasir yang dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan. Sesuai dengan
trial mix yang digunakan, pasir yang digunakan untuk campuran beton
akan berasal dari sumber yang telah disetujui oleh Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.
Agregat disimpan dalam keadaan terpisah satu sama lain berdasarkan
ukurannya di atas permukaan yang keras, sehingga terhindar dari
kemungkinan tercampur dengan lumpur maupun tanah. Akan
dibuatkan pula saluran air di sekitar tempat penyimpangan agar kadar
air dari agregat tidak berubah terlalu banyak.
Pemborong akan melakukan pengujian laboratorium dari agregat yang
akan digunakan dari sumber yang telah disetujui. Pengujian dilakukan
oleh badan yang independen. Test periodik dapat dilakukan atas
permintaan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk melakukan cek
terhadap kadar air dari agregat, seluruh biaya pengetesan ini adalah
tanggung jawab Pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3. Koral Beton / Split (Agregat Kasar)


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.

4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis / bahan
lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI - 3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dapat
meminta pada Pemborong untuk melaksanakan uji laboratorium
terhadap air yang dipakai atas biaya Pemborong.

5. Besi Beton
Digunakan mutu tulangan ≤ 12 mm memakai BJTP24 dan >12
mm memakai BJTD32. Besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi
harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila
dipandang perlu Pemborong diwajibkan untuk memeriksa mutu besi
beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas
biaya Pemborong.

6. Acuan dan Perancah


Acuan dibuat dari multipleks dengan ketebalan minimum 10 mm
atau material lain yang disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Acuan yang dipakai bersih dari segala macam kotoran
apabila akan digunakan kembali acuan dibersihkan. Acuan yang sudah
rusak dan tidak lurus lagi tidak diperkenankan dipergunakan Kembali.
Untuk mengejar kecepatan pengecoran disyaratkan untuk membuat
panel- panel bekisting yang standard untuk acuan bagian konstruksi
yang tipikal.

7. Bahan Campuran Tambahan (Admixture)


Segala macam Bahan tambahan campuran beton (admixture) yang
akan digunakan harus disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Admixture yang mengandung chloride atau nitrat tidak
boleh dipakai. Metoda dan aturan pemakaian harus sesuai dengan
petunjuk dari produsen bahan tersebut.

3. 4. 3. Syarat - syarat Pelaksanaan


A. Pekerjaan Beton
1. Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang
adalah beton dengan komposisi perbandingan 1 semen : 2 pasir :
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

3 batu pecah dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan


dalam PBI-1971.
Dalam menentukan campuran beton, terutama gradasi agregat
dan kekentalannya perlu diperhatikan pula peruntukan beton
tersebut dan ukuran potongan beton yang akan dicor, agar beton
dapat dipadatkan dengan baik, dan tidak terjadi pemisahan
agregat.
Beton juga diperhitungkan untuk tidak mengalami pengendapan
selama pengangkutan dan pengecorannya. Beton yang mudah
mengendap tidak diperkenankan dipergunakan.
Ukuran maksimum agregat untuk beton struktur adalah 2 (dua)
cm. untuk struktur-struktur dengan penampang tipis, ukuran
penampang tipis, ukuran agregat maksimum yang dapat dipakai
adalah 1 (satu) cm, sedangkan untuk struktur yang dimiliki ukuran
penampang dan jarak antar tulangan yang besar, ukuran agregat
yang dapat dipakai adalah 3 (tiga) cm
Perbandingan air semen yang dipakai adalah sesuai dengan
ketentuan peraturan beton bertulang Indonesia 1971, tergantung
dari jenis struktur dan cara pengecorannya, angka minimum dari
perbandingan air semen ini dapat dilihat pada table 1.

Jumlah Nilai Faktor


Type Pekerjaan Beton minimum Air Semen
per M3 Maksimum
Beton (kg)
Beton di dalam ruang bangunan:
275 0.60
a. Keadaan keliling non korosif
b. Keadaan keliling korosif 325 0.52
disebabkan oleh kondensasi
atau uap-uap korosif.

Beton di luar ruang bangunan:


325 0.60
a. Tidak terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung 275 0.60
b. Terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Beton yang masuk kedalam tanah


a. Mengalami keadaan basah 325 0,55
dan kering berganti-ganti 375 0,52
b. Mendapat pengaruh sulfat
alkali dari tanah atau air
tanah.
Beton yang kontinu berhubung
dengan air: 275 0,57
a. Air tawar 375 0,52
b. Air laut.

Tabel 1. : Jumlah semen minimum & nilai faktor air semen


maksimum
Setelah Pelaksanaan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas tentang campuran beton yang akan dipakai,
serta bahan-bahan yang akan digunkan dalam campuran beton
tersebut. Pemborong tetap menggunakan campuran serta bahan
–bahan tadi selama pekerjaan beton. Kecuali apabila dilakukan trial
mix yang baru dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.

2. Slump Beton

Slump ( cm)
Type Struktur
Maximum Minimum
Dinding, plat fondasi dan fondasi
12.5 5.0
telapak bertulang
Pelat, balok, kolom dan dinding 15.0 7.5
Pengerasan jalan 7.5 5.0
Pembetonan masal 7.5 2.5

3. Mix Desain (Trial Mix)


Sebelum melakukan pengecoran beton, Pemborong terlebih
dahulu memberikan Mix design dan melaksanakan trial mix dengan
bahan bahan yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Trial Mix yang dilaksanakan akan berhasil dalam arti


memenuhi kriteria kekuatan tekan beton karakteristik, slump,
serta syarat-syarat lainnya. Biaya dari Trial Mix serta
pengetesannya adalah merupakan sepenuhnya tanggung jawab
Pemborong.
Beton dari hasil trial mix ini mula-mula akan diperiksa terhadap
kekentalannya, kohesi dan segregasinya. Jika hasil-hasil tersebut
memenuhi syarat, kemudian dilakukan test kubus sesuai dengan
ketetuan yang berlaku di Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971.
Apabila ternyata hasil Trial Test yang dilasanakan oleh Pemborong
tersebut tidak memenuhi syarat, Pemborong akan melakukan Trial
Test kembali dengan mengubah komposisi dari adukan bahan yang
dipakai.
Hal-hal yang perlu dicatat dan diserahkan oleh Pemborong
kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas adalah:
- Tipe gradasi dari agregat
- Sumber agregat dan test laboratoriumnya
- Sumber air dan test laboratoriumnya
- Tipe dan merek semen yang akan dipakai dan hasil test
laboratorium
- Berat masing-masing komponen yang akan digunakan
dalam trial mix / mix design
- Mutu beton yang akan dicapai dan karakteristik lainnya
- Hasil test secara keseluruhan
- Admixture yang akan digunakan

4. Campuran Beton Yang Dilakukan di Site


Dalam melakukan pencampuran beton, baik semen, agregat,
maupun air akan dicampur dengan perbandingan berat. Apabila
akan dilakukan dengan perbandingan volume, Pemborong akan
mengajukan metode dan alat penakar kepada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin
(bacthmixer), type dan kapasitasnya akan mendapat persetujuan
dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Metode pengadukan,
kecepatan pengadukan akan disesuaikan dengan rekomendasi
dari pabrik pembuat mesin tersebut. Kapasitas mesin
pengangkut tidak boleh dilampaui.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan


berada dalam mesin pengaduk. Mesin pengaduk yang sudah tidak
dipakai dalam waktu 30 menit dibersihkan terlebih dahulu sebelum
digunakan untuk menghindari adanya kotoran beton yang sudah
mengeras dalam mesin pengaduk

5. Beton Ready – Mixed.


Sumber / supplier beton ready-mixed harus dari sumber yang telah
disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan
campuran yang sesuai dengan yang telah diuji dilaboratorium,
serta harus dikontrol bersama- sama oleh Pemborong dan supplier
beton ready-mixed.
Pemborong akan bertanggungjawab terhadap adukan yang
disupply, termasuk kontrol kualitas, kesinambungan pengiriman
dan pengecorannya. Apabila akan digunakan bacthing plan di site,
Pemborong harus minta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas, terutama tentang letak dan
kapasitasnya.
Catatan penggunaan semen, agregat dan air disampaikan
kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas setiap hari. Untuk
mengontrol kadar air dari agergat, test secara periodik dapat
dimintakan kepada Pemborong, dan atas biaya Pemborong.
Hal-hal lain yang perlu dicatat adalah:
- Waktu kedatangan truk
- Waktu dari pengadukan dan penambahan air
- Nomor registrasi truk dan depotnya
- Waktu pengecoran
- Kekuatan karakteristik beton
- Ukuran agregat maksimum
- Bagian struktur yang di cor
- Identitasi kubus beton yang diambil dari pengiriman
tersebut
- Nilai slump
- Admixture yang digunakan

6. Transport Beton.
Pengangkutan beton diperhitungkan sedemikan rupa sehingga
tidak mempengaruhi kekuatan serta sifat-sifat fisik dari beton
tersebut, seperti misalnya pemisahan beton dan lain sebagainya.
Pengangkutan beton harus lancar dan continue sehingga
tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

adukan beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.


Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke
tempat pengecoran dengan perantara talang-talang miring
hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas. Batasan tinggi jatuh maximum 1,50 m.
Apabila Pemborong bermaksud menggunakan pompa beton atau
alat-alat lain, Pemborong akan mengajukan data – data sebagai
berikut untuk disetujui tim pegawas :
- Tipe Peralatan
- Susunan serta suport dari pompa
- Prosedur pengisian dan pengosongan kembali pipa
- Prosedur pengoperasian pompa
- Prosedur apabila ada penundaan pengadaan adukan
beton

Diameter dalam dari pipa tidak boleh lebih kecil dari 3 x diameter
agregat maksimum yang digunakan. Pipa almunium tidak
diperkenankan untuk dipergunakan.
Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1
jam setelah pengadukandengan air dimulai.ka waktu ini harus
diperhatikan, apabila diperlukan waktu pengangkutan yang
panjang. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam
apabila adukan beton digerakkan continue secara mekanis.

7. Pengecoran Beton.
Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
pemasangan besi beton selesai diperiksa dan mendapat
persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor
terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan
kayu, batu, tanah dan lain- lain) dan dibasahi dengan air semen.
Pengecoran suatu/bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan tanpa
terhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas.
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak menuangkan
adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan
menyebabkan pengendapan/pemisahan agregat.Tinggi jatuh beton
maximum 1,5m dan bila lebih harus menggunakan alat bantu
“tremi/belalai gajah/corong pipa”
Pada Pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton
baru) maka permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan
dan dikasarkan dengan menyikat sampai agregat kasar tampak
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

kemudian disiram dengan bonding- agent kental ex SIKA, Fosroc


atau setara.
Untuk struktur pelat kedap air, permukaan dari pelat beton lama
harus dilapisi dengan bahan perekat beton polyvinyl acrylic
bonding agent sesuai persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
Untuk struktur balok kedap air, permukaan dari balok beton lama
harus dilapisi dengan bahan perekat beton epoxy dengan bahan
dasar semen (epoxy cement base concrete bonding agent) sesuai
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Pada bagian struktur yang memiliki kedalam yang cukup besar
(dinding/kolom) lebih dari 2 m, pengecoran beton akan bertahap
sesuai ketentuan PBI 1971. Metode pentahapan dari pengecoran
beton ini akan disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Beton tidak diperkenankan dicor dalam keadaan hujan.
Pemborong akan menyediakan pelindung atau metode
Pelaksanaan lain pada saat hujan.

8. Pemadatan Beton.
Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu alat
penggetar/vibrator selama pengecoran berlangsung dan dilakukan
sedemikian rupa sehingga mencegah timbulnya rongga rongga
kosong dan sarang sarang kerikil dan tidak merusak acuan
maupun posisi tulangan.
Pemborong akan menyediakan vibrator-vibrator untuk
menjamin efesiensi tanpa adanya penundaan. Pemadatan
berlebihan dapat mengakibatkan pengendapan agregat,
kebocoran – kebocoran melalui acuan dan lain-lain akan
dihindarkan.
Vibrator tidak digunakan untuk meratakan beton secara horisontal,
pergerakan horisontal dihindari selama beton dipadatkan dengan
vibrator. Setelah beton dipadatkan dengan baik, beton dibiarkan
sampai mengeras.

9. Beton Pada Suhu Udara Tinggi.


Pemborong akan mengambil tindakan – tindakan pencegahan
terhadap kemungkinan beton mengalami perubahan akibat suhu
udara yang tinggi, terutama terhadap sifat plastis dan kekuatan
beton tersebut.
Pada suhu udara yang terlalu tinggi, Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas dapat menunda pengecoran atau menginstruksikan
Pemborong untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu sebelum
pengecoroan dilanjutkan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Apabila suhu udara sekeliling melebihi 32 C, suhu beton


diusahakan serendah mungkin dengan cara menghindari
penyinaran langsung matahari terhadap agregat dan mixer atau
dengan menggunakan air pencampur yang dingin. Acuan
(bekisting) akan disemprot dahulu dengan air untuk menurunkan
suhunya, dengan memperhatikan aliran keluarnya air tersebut
dari dalam acuan.
Apabila suhu udara siang hari ternyata terlalu tinggi, Pemborong
akan melaksanakan pengecoran pada malam hari. Beton akan
dicor secepat mungkin setelah pengadukan untuk menghindari
pengaruh panas matahari terhadap setting time beton.
Untuk pengecoran beton dalam volume besar, Pemborong akan
memperhitungkan kemungkinan crack akibat suhu yang tinggi dari
beton.

10. Construction Joint


Posisi pengaturannya dengan mendapat persetujuan Direksi Teknis
/ Konsultan Pengawas.
Siar dalam kolom ditempatkan sedekat mungkin dengan bidang
bawah dari balok tertinggi.
Siar dalam balok dan pelat ditempatkan di tengah – tengah
bentang Siar vertikal dinding dihindarkan, siar dibuat sekecil
mungkin dan atas persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
Sebelum Pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama
dibersihkan terlebih dahulu dari segala macam kotoran dan
dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan dengan cara
menyemprotkan permukaan dengan air dan menyikat sampai
agregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih,
bubur semen (grout) yang tipis dilapisi merata keseluruh
permukaan.
Pemborong akan memasang water stop untuk semua siar
Pelaksanaan pada pelat basement dan dinding yang berada
dibawah muka air tanah.

11. Pemeliharaan Beton (Curring)


Beton dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan
terhadap matahari, pengiringan oleh hujan, atau aliran air dan
pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah, selama
14 hari dengan menyemprotkan atau menggenangi dengan air
pada permukaan beton tersebut atau dengan diberi karung-karung
basah.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Metode pemeliharaan beton diajukan oleh Pemborong pada Direksi


Teknis / Konsultan Pengawas untuk disetujui. Selain menggunakan
air, apabila dipergunakan pemeliharaan beton dapat dilakukan
dengan campuran kimia untuk pemeliharaan beton. Campuran
kimia ini benar-benar telah dibersihkan pada saat pekerjaan
finishing dimulai.

12. Test Material


Test mutu beton maupun material dilaksanakan oleh laboratorium
independen yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
Cetakan kubus uji akan berbentuk bujur sangkar dalam segala
arah dan memenuhi syarat dalam peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971. Ukuran kubus benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm.
Pengambilan adukan beton, pencetakan kubus coba dan curingnya
dibawah pengawasan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Prosedurnya akan memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Tiga (3) buah kubus uji akan diambil dari setiap 5 meter kubik
beton yang dicor serta 1 (satu) slump test untuk setiap sample
test. Jumlah kubus coba yang diambil adalah minimal 21 buah.
Kubus itu dipergunakan untuk test kekuatan umur 7, 14 dan 28
hari.
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas berhak untuk meminta setiap
saat kepada Pemborong untuk membuat kubus coba dari adukan
yang dibuat Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus
coba menjadi tanggung jawab Pemborong.
Kubus coba akan ditandai untuk identifikasi dengan kode
yang dapat menunjukan tanggal pengecoran, pembuatan adukan
bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain yang perlu dicatat.
Bak air untuk curing kubus coba disediakan oleh Pemborong.
Laporan hasil percobaan akan diserahkan kepada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas segera setelah selesai percobaan
Untuk beton ready mix kubus beton yang diambil adalah sebagai
berikut:
- Truk pertama : 3 kubus
- Truk ke 2 s/d ke 5 : 6 kubus
- Truk ke 6 s/d ke 10 : 9 kubus
- Setiap 10 truk setelah 10 truk pertama : 3 kubus
Pengambilan adukan beton untuk sample test pada pengecoran
yang menggunakan concrete pump, pengambilan dilakukan setelah
adukan beton keluar dari concrete pump.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Apabila ternyata hasil test beton umur 28 hari tidak memenuhi


syarat kekuatan dan hasil test lapangan (hammer test-core dril-
pembebanan) juga tidak memenuhi syarat kekuatan, maka untuk
struktur-struktur beton tersebut harus dibongkar..
Semua biaya pengetesan, pembongkaran maupun
pengecoran kembali menjadi tanggung jawab Pemborong.

A. Pekerjaan Pembesian
a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Pemborong diwajibkan
untuk memberikan pada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas “
Sertifikat Test” bahan besi dari produsen / pabrik.
b. Bila tidak ada “Sertifikat Test”, maka Pemborong harus
melakukan pengujian atas besi beton dilaboratorium yang
ditunjuk kemudian. Batang percobaan diambil di bawah
kesaksian Direksi Teknis / Konsultan Pengawas, berjumlah
minimum 3 (tiga) batang untuk tiap – tiap jenis batang yang
diameternya sama dengan panjang kurang lebih 100 cm setiap
10 ton berat besi dengan diameter yang sama.
c. Percobaan mutu besi beton juga dilakukan setiap saat bilamana
dianggap perlu oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Semua biaya percobaan-percobaan tersebut menjadi
tanggungjawab Pemborong dan sudah diperhitungkan dalam
penawaran.
d. Mutu baja tulangan yang digunakan tercantum pada gambar.
Konversi diameter dan mutu tulangan dapat dilakukan dan
harus mendapat persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas
e. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang,
persyaratannya harus sesuai PBI 1971. Pembengkokan kembali
besi ulir tidak diperkenankan
f. Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton
decking) sesuai dengan gambar apabila hal tersebut tidak
tercantum di dalam gambar atau dalam spesifikasi ini, maka
digunakan ketentuan sesuai tabel berikut :

Lokasi Selimut beton


minimum
Beton yang berhubungan
7.5 cm
dengan tanah tanpa acuan

Beton yang berhubungan


5 cm
dengan tanah dengan acuan
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

Kolom ;
Tulang 4 cm diambil yang
utama menentukan
Sengkang 2.5 cm

Dinding 2.5 cm atau > diameter


tulangan

Balok :
Tulang utama 2.5 cm diambil yang
Sengkang menentukan
1.5 cm

Pelat :
1.5 diambil yang
Tulang utama menetukan
Tulang pembagi 1.0 cm

Pada pengakhiran tulangan 2.5 cm, > 2 x diameter

C. Pekerjaan Bekisting / Acuan


a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan dalam gambar.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-
perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah
bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
c. Acuan harus rapat ( tidak bocor ), permukaan licin, bebas dari
kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur
dan sebagainya yang dapat mempengaruhi mutu beton.
d. Perancah termasuk segala jenis unsur-unsurnya seperti
pengaku, balok, pengikat dan tiangnya juga termasuk
ppondasi sementara yang diperlukan untuk memikul acuan
tanpa menimbulkan settlement.
e. Baik acuan maupun perancah didesain oleh Pemborong
untuk menyangga berat maupun tekanan dari beton dalam
keadaan basah dan peralatan yang mungkin ada diatasnya
serta beban –beban kejut dan getaran. Kesemuannya ini
direncanakan dengan metode ereksi dan pembongkaran yang
sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan
maupun pembongkarannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

f. Defleksi (lendutan) yang diijinkan terjadi adalah 1/900 bentang


dan untuk balok kantilever, lendutan yang diijinkan adalah
1/300 bentang.
g. Brancing-brancing dipasang untuk menghindari
pergerakan horizontal, transversal maupun longitudinal
h. Gambar-gambar yang menunjukkan detail dari acuan
maupun perancah, perhitungan perancah, elevasi dari acuan
maupun peancah diajukan oleh Pemborong untuk disetujui oleh
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
D. Pekerjaan Bekisting / Acuan
a. Acuan dapat dilepaskan dari beton apabila pembongkarannya
dapat dipastikan tidak mengakibatkan kerusakan beton, dan
acuan tersebut sudah mudah dilepaskan dari beton.
b. Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin
tertulis dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Setelah
bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas.
c. Waktu untuk melepas acuan dan perancah tergantung dari
cuaca, metoda pemeliharaan beton, kekuatan beton, tipe dari
struktur beban rencana.
Dalam segala hal, waktu untuk melepas acuan dan perancah
tidak kurang dari :

Unsur Waktu
struktur

Samping balok, dinding kolom yang dibebani 24 jam

Pelat (acuan saja) 14 hari

Balok (acuan saja) 14 hari

Perancah pelat di antara balok 14 hari

Perancah balok dan flat slab 14 hari

Perancah kantilever 28 hari


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

E. Syarat – Syarat Pengaman Pekerjaan


a. Beton yang dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama
3 x 24 jam setelah pengecoran
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan
dari pekerjaan- pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.
Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam proses
pengerasan harus selalu dibasahi air terus menerus “curing”
selama minimal satu minggu atau lebih sesuai ketentuan dalan
PBI 1971.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 4
SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
ARSITEKTUR

IV.1. PEKERJAAN PLESTERAN

4. 1. 1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerja. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan


untuk pelesteran tercantum dalam gambar. Untuk dinding yang akan
dipasang keramik, plesteran yang hanya disiapkan hanyalah sampai
pelesteran tanpa acian.
4. 1. 2. Bahan-Bahan

Untuk adukan pelesteran, penggunaan semen, pasir dan air dalam


segala hal harus memenuhi ketentuan seperti tersebut pada RKS ini.
(penjelasan di Bab sebelumnya Pekerjaan Beton ).
4. 1. 3. Penggunaan Jenis Plesteran

a. Plesteran Halus

Plesteran digunakan jenis pelesteran 1 pc + 5 Pasir. Jenis


pelesteran 1 pc + 3 pasir dipakai untuk dinding KM/WC,
dinding sekeliling ruang utama dan dinding lain yang rawan
terhadap air beserta seluruh dinding yang berhubungan langsung
dengan udara luar. Semua permukaan beton bertulang ujung –
ujung dan sudut – sudut dipakai pelesteran 1 pc + 2 Pasir.
Sebelum dilaksanakan pelesteran maka dinding yang berhadapan
dengan luar (exterior wall) dilapis dengan Bithumen elastomatic
cair.setiap pertemuan dinding dengan kolom atau dinding dengan
balok, sebelum di plester harus dilapis dengan kawat ayam sebesar
minimal 50 cm.

b. Acian

Setelah diplester seperti yang diuraikan dalam butir (a) diatas


selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan air)
hingga halus.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

4. 1. 4. Pekerjaan Persiapan

a. Untuk mengerjakan dinding batu bata dan permukaan beton harus


diberikan cukup waktu tidak boleh memulai pekerjaan plesteran
sampai dinding betul- betul kering (± 21 hari)

b. Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai


sikat yang kaku untuk membersihkannya dari bintik-bintik dan
segala kotoran.

c. Pastikan bahwa semua instalasi/sparing untuk keperluan


pekerjaan mekanikal-elektrikal sudah terpasang.

d. Pada permukaan pasangan batu bata, pekerjaan plesteran dapat


segera dimulai setelah pasangan kering.

e. Untuk mencegah pelesteran menjadi kering sebelum waktunya


permukaan- permukaan harus dibasahi dengan air agar tetap
lembab.

4. 1. 5. Pelaksanaan Plesteran

a. Guna penyelesaian muka beton dan dinding dipasang


pelesteran dengan tebal lapisannya tidak kurang dari 1.5 cm,
kecuali ditentukan yang lain.

b. Lapisan harus dibentuk sedemikan rupa hingga merupakan


permukaan yang rata, plesteran harus dilaksanakan dengan
memakai peralatan hampar dari kayu dan disebarkan kepinggir-
pinggir dengan memakai lat perata adukan sampai permukaan
rata dan halus.

c. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit 2 hari


setelah dipasang.

d. Mulailah membasahi secukupnya begitu plesteran telah


mengeras untuk menghindari kerusakan/pengeringan sebelum
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

waktunya. Waktu kering dan panas, plesteran harus dijaga agar


tidak jadi penguapan dan tidak rata.

4. 1. 6. Pekerjaan Perbaikan Dan Pembersihan

a. Membetulkan semua pekerjaan yang cacat, harus


dilaksanakan dengan membongkar bagian tersebut.
Kemudian dilakukan perbaikan dan dinyatakan baik jika sudah
disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Biaya
perbaikan menjadi beban Pemborong.

b. Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda dan
cacat – cacat lainya

c. Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk kedalam


lobang sparing yang disiapkan untuk pekerjaan instalasi listrik.

d. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan harus selalu dalam


keadaan bersih
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 5
DEMOBILISASI

Pekerjaan akhir meliputi pembersihan, perapian, pembongkaran konstruksi –


konstruksi penunjang dan mengeluarkan peralatan dari areal proyek.
Demobilisasi setiap peralatan dari proyek hanya bisa dilakukan bila segala
macam pekerjaan yang memerlukan peralatan tersebut benar-benar selesai
dan telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 6
AS BUILT DRAWING – MANUAL BOOK

Setelah seluruh pekerjaan ini selesai, pemborong hurus membuat gambar-gambar


hasil Pelaksanaan (as built drawing). As built drawing dibuat diatas kertas 80
mg dengan ukuran A3, lengkap dengan nama perusahaan, tanggal, judul dan
nomor gambar. Kontraktor harus menyerahkan as built drawing sebanyak 1 (satu)
set asli dan 2 (dua) set copy serta copy dalam bentuk CD (soft copy). Pekerjaan
dianggap selesai setelah as built drawing disetujui oleh tim pengawas dan
diserahkan kepada pemberi tugas.
As built drawing yang harus dibuat meliputi :
1. Gambar denah

2. Gambar tampak
3. Gambar potongan
4. Gambar gambar detail

5. Gambar perspektif
Selain gambar terlaksana diwajibkan kepada pemborong membuat
“ Manual Book
Operation” yang berisikan :
a. Nama, type, jenis, ukuran, kapasitas dari material / bahan / alat yang
terpasang /digunakan

b. Alamat supplyer dari masing masing nama, type, jenis, ukuran,


kapasitas dari material / bahan / alat yang terpasang / digunakan

c. Panduan pengoperasian dan pemeliharaan

Segala biaya yang diperlukan untuk membuat “As Built Drawing Dan Manual
Book Operation” ini menjadi tanggung jawab pemborong dan dianggap sudah
diperhitungkan dalam harga penawaran.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PERENCANAAN TEKNIS TALUD SEKITAR VENUE SOFTBALL DAN BASEBALL UNCEN

BAB 7
PENUTUP

7.1 PENUTUP

1. Meskipun dalam RKS ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan
tidak dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh Kontraktor dan
tidak disebutkan dalam penjelasan pekerjaan pembangunan ini,
pekerjaan tersebut diatas tetap dianggap ada dan dimuat dalam RKS ini.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian
yang betul-betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum
disebut dalam rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan (RKS) ini harus
diselenggarakan oleh pemborong dan dianggap seperti benar-
benar disebutkan.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan
mutlak adanya maka tetap diadakan / dikerjakan pemborong.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih
lanjut oleh pihak pemberi tugas, unsur teknis, konsultan pengawas dan
konsultan perencana.
5. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan
pembangunan ini, tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam RKS ini,
tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh Kontraktor, harus dianggap
seakan-akan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam RKS ini, untuk
menuju kepenyerahan yang lengkap dan sempurna menurut
pertimbangan Direksi.
Pekerjaan dapat dinyatakan selesai bila telah diadakan pemeriksaan dari
Proyek, Pengelola Teknis, Konsultan Pengawas dan Kontraktor, dengan hasil
yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai