Anda di halaman 1dari 15

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( RKS )

BAB I U M U M
Dalam pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) ini, maka akan berlaku dan mengikat peraturan- peraturan di bawah ini,
termasuk segala perubahan dan tambahannya, yaitu :
1. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Bangunan di Indonesia (AV.41) tahun
Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia, untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan
Teknik Bangunan Indonesia (DTPI) Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan
Rumah dan Gedung (SNI ) Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton (SNI )
Spesifikasi Bahan / material Bagian A (Bahan/material Bukan Logam) SNI Peraturan
Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja Peraturan-
Peraturan yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat, yang berkaitan
dengan pelaksanaan bangunan.
2. Penjelasan Gambar Bestek Dan RKS Dalam pelaksanaan pekerjaan, maka berlaku
dan mengikat, yaitu: Gambar Bestek, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) Berita Acara Penunjukan Surat Keputusan
Pimpinan Unit tentang Penunjukan Pelaksana Pekerjaan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya Jadwal Pelaksanaan (Time
Schedule) yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas Kontraktor
dan Konsultan Pengawas diharuskan meneliti rencana gambar bestek dan rencana
kerja dan syarat-syarat (RKS), termasuk penambahan / pengurangan atau
perubahan yang tercantum dalam berita acara Aanwijzing Bila terdapat perselisihan
antara rencana gambar bestek dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat adalah rencana kerja dan syarat-syarat Bila terdapat
perbedaan antara rencana gambar bestek yang satu dengan rencana gambar
bestek yang lainnya, maka diambil rencana gambar bestek yang ukuran skalanya
lebih besar bila perbedaan-perbedaan tersebut diatas menimbulkan keragu-raguan,
sehingga menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan, maka harus segera
dikonsultasikan kepada Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana dan
keputusan-keputusannya harus dilaksanakan.

BAB II PENDAHULUAN
1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Nama Paket : Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan (JP) Kampung Titigi
Lokasi : Kampung Titigi, Distrik Sugapa - Kabupaten Intan Jaya
Sumber Dana
Sumber pendanaan Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan (JP) Kampung Titigi
(DAK Penugasan) adalah APBD - Dana Alokasi Khusus dengan nilai Rp
1.581.764.490,- (Satu Milyar Lima Ratus Delapan Puluh Satu Juta Tujuh Ratus
Enam Puluh Empat Ribu Empat Ratus Sembilan Puluh Rupiah)

2. Lokasi Pekerjaan
Kampung Titigi, Distrik Sugapa - Kabupaten Intan Jaya

3. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender.

4. Persyaratan Tenaga Ahli / Tenaga pendukung lainnya


Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
• 1 (Satu) Orang Pelaksana Lapangan, serta pernah menangani bidang/sub
bidang pekerjaan yang sama dan mempunyai SKT Pelaksanaan Perpipaan.
• 1 (Satu) Orang Petugas K3, berpendidikan SMA Sederajat serta pernah
menangani bidang / sub bidang pekerjaan yang sama dan Mempunyai Sertifikat
Petugas K3.
Satu orang tenaga ahli tidak boleh merangkap lebih dari 1 (satu) perusahaan
apabila ternyata ketentuan ini dilanggar, maka perusahaan-perusahaan yang
diwakili tenaga ahli tersebut dinyatakan Gugur. Tenaga / personil yang diajukan oleh
Penyedia Jasa saat penawaran adalah personil yang akan menangani pekerjaan ini,
jika terjadi perubahan personil saat pelaksanaan pekerjaan dilapangan atau personil
yang diajukan tidak mampu menangani pekerjaan ini maka Penyedia Jasa harus
mengajukan daftar nama personil yang baru sesuai kriteria / syarat tersebut diatas.

5. Rencana Kerja
• Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dari saat penandatanganan
Kontrak, kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Penyedia Jasa harus mengajukan
sebuah Rencana Kerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang terdiri
dari shop drawing, jadwal pelaksanaan pekerjaan yang mengacu jangka waktu
yang ditentukan, jadwal penggunaan bahan dan jadwal penggunaan peralatan
serta mengajukan requeust tertulis pekerjaan / material sebelum di laksanakan.
• Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan, Rencana Kerja yang diajukan tersebut harus
disetujui terlebih dahulu oleh direksi / pengawas lapangan.
6. Daftar Peralatan Utama Minimal Yang Diperlukan Untuk Pelaksanaan
Pekerjaan
Peralatan Minimal yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
• Peralatan Perpipaan 1 Set
• Genset Kapasitas 5000 Watt
• Mesin Butt Fusion (Alat Penyambung Pipa HPDE)
• Waterpass / Theodolit / Total Stasion
• Dump Truck

7. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja


Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam pelaksanaan paket pekerjaan ini :
a. Kebijakan K3
Berupa pernyataan Penyedia Jasa atas nama perusahaan untuk menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
melaksanakan kegiatan konstruksi.
b. Perencanaan
Identifikasi bahaya dan pengendalian resiko bahaya, Identifikasi jenis bahaya &
no. jenis / type pekerjaan risiko K3 pengendalian (diisi dengan jenis / type, jenis
bahaya dan risiko, jenis pengendalian pekerjaan). Pada pekerjaan/kegiatan
resiko K3 (diisi berdasarkan hasil dan / atau jenis alat, jenis identifikasi bahaya
dan risiko material, proses dan lingkungan K3). Pemenuhan Perundang-
Undangan dan Persyaratan Lainnya (daftar Peraturan Perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai pekerjaan / kegiatan yang akan
dilaksanakan). Contoh : Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3
yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam pelaksanaan paket pekerjaan ini.
c. Sasaran K3 Dan Program K3
Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan
hasil identifikasi bahaya dan penetapan pengendalian risiko. Sasaran harus
terukur secara kualitatif maupun kuantitatif, contoh :
• Sasaran K3
- Tidak ada kecelakaaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal
Accident).
- Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%.
- Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko
pekerjaannya masing-masing, dst.
• Program K3
- Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD,
Rambu-rambu, Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaring pengaman,
dsb) secara konsisten.
- Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya.
- Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan, dst.
• Organisasi K3
- Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang
diusulkan, contoh : Penanggung jawab K3 emergency / kedaruratan P3K.

PASAL 1
Pengadaan Pipa HDPE Pengadaan, Accessories dan Perlengkapan Lainnya
Persyaratan Bahan/Material Pipa HDPE Dan Alat Bantu Sebagai Berikut:
1. Tekanan kerja dari pipa-pipa HDPE yang digunakan sesuai standar SNI , dan untuk
sambungan dengan panjang efektif pipa yang harus dipenuhi adalah 6 meter kecuali
ditentukan lain oleh direksi.
2. Pipa-pipa HDPE harus tidak membahayakan kesehatan dari pemakaian air.
3. Semua sambungan pipa HDPE harus sesuai dengan standartnya.
4. Pipa HDPE dan alat bantu lainnya dengan kebutuhan dan keperluannya, seperti
dalam daftar material antara lain : Sambungan Reducer Tee dia. 2" to dia. 3/4”,
Sambungan Tee dia. 3/4", Sambungan Tee dia 2", Sambungan Elbow 90° dia. 3/4",
Sambungan Over Sok Pipa dia. 3/4", Sambungan DOP dia. 2", dan lain-lain.
5. Dalam pengadaan pipa HDPE termasuk alat bantunya, Penyedia Jasa harus sudah
memperhitungkan penyediaan kelengkapan, bahan-bahan, sehingga pengadaan
pipa HDPE harus lengkap dan cukup.

PASAL 2
Pengadaan Katup (Valve)
1. Penyedia Jasa harus menyediakan semua katup-katup termasuk Valve dan lain-lain
atau lebih jelasnya sesuai dengan keperluan yang tercantum dalam daftar material.
2. Semua katup dan lain-lain harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari
10 kg/cm2 kecuali ditentukan lain. Setiap katup dan lain-lain kalau ditutup harus
kedap dengan tekanan tersebut diatas. Katup-katup tersebut diberi / mempunyai
tanda di bagian badan material sesuai besarnya diameter dan arah aliran.
3. Gate valve harus terdiri dari besi cor atau baja dan harus type-type yang pendek,
sedangkan disc seating harus dari kuningan dan replaceable desc gasket harus dari
karet yang diikatkan pada disc dengan baut-baja tak berkarat Sumbu putar dari
sumur valve disc harus horizontal kecuali apabila ditentukan lain dan setiap
pengoperasian harus selalu diperiksa, diatur mudah dibetulkan dan diganti yang
rusak.
4. Check valve harus terdiri dari besi cor dengan kekuatau tarik minimum 2200
kg/cm2, cakram harus dari perunggu atau dengan besi cor, sedang body seat ring
harus dengan ulir yang diskrupkan kedalam kedudukan yang benar pada body.
5. Check valve harus cocok untuk dipakai pada posisi horizontal dan vertical. Setiap
check valve harus mampu menahan tekanan hyrostatis 20 kg/cm2 dengan ujung
kepala besar.
6. Semua unit yang akan dioperasikan dengan tanaga harus dihaluskan dan pada
roda pemegangannya harus diberi tanda / cetakan arah panah dengan kata-kata
open atau close Semua bahan-bahan yang terbuat dari logam harus dilapisi dengan
bahan-bahan anti karat yang tidak beracun kecuali untuk permukaan-permukaan
dari bahan tidak berkarat Permukaan sebelum dilapisi cat harus bersih kering dan
bebas dari lemak/minyak 3 semua bahan-bahan tersebut disuply lengkap dengan
jointing materialnya antara lain (socket, mur, gasket adaptor dan lain-lain) sesuai
dengan system sambungannya.

PASAL 3
Pekerjaan Pengangkutan Pipa, Accessories dan Perlengkapan Lainnya
1. Sesuai dengan penjelasan bahwa material yang disuply dan tersusun rapih dilokasi
akan ditunjukkan oleh direksi.
2. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengangkutan bahan ke Lokasi Pekerjaan
Kampung Titigi, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya. Dalam pelaksanaannya
Penyedia Jasa harus melakukan dengan hati-hati dan teliti sesuai dengan cara-cara
pengangkutan yang baik. Dalam penumpukan barang-barang yang diadakan harus
diberi penahan yang mengalami kerusakan pada waktu berada di gudang dan
penumpukan tersebut harus sesuai dengan petunjuk direksi.
3. Dalam pelaksanaan penumpukan / penyimpanan barang-barang yang diadakan
harus dipisahkan dengan barangbarang yang sifatnya dapat merusak jenis barang.
4. Bahan pipa dan accessoriesnya yang akan diangkut harus diperiksa dan diteliti.
5. Pengangkutan bahan pipa termasuk accesoriesnya harus dilakukan dengan hati-
hati dan dijaga keamanannya.
6. Bahan pipa dan barang lainnya yang telah diterima dari gudang proyek, setelah tiba
di lokasi proyek harus segera dilaporkan kepada pihak direksi / pengawas lapangan
untuk selanjutnya disimpan di dalam gudang / direksi keet / bangsal kerja dengan
baik dan terjamin keamanannya.
7. Semua resiko yang terjadi selama dalam pengangkutan, penyimpanan material
apabila terjadi kerusakan atau kehilangan maka Penyedia Jasa harus memperbaiki
atau mengganti barang yang rusak atau hilang tersebut dengan kualitas yang sama
pula dan semua biaya yang timbul menjadi tanggungan pihak Penyedia Jasa.

PASAL 4
Pengujian Material
Apabila menurut pengamatan / anggapan direksi sebagian atau seluruhnya dari bahan-
bahan / material yang disuply meragukan mengenai kualitas atau persyaratan lainnya
yang ditentukan dalam bestek ini, maka harus di uji.
PASAL 5
Persyaratan-Persyaratan Teknis Umum
1. Seluruh barang-barang yang disuply harus dalam keadaan baik, original dan
berkualitas tinggi.
2. Seluruh barang-barang yang disuply harus diberi tanda dengan jelas, diameter
nama pabrik pembuat atau cap.
3. Harus ada power of ottorney dari pabrik apabila barang-barang tersebut buatan
pabrik di Indonesia, sedangkan untuk barang-barang Ex import dapat dari pihak
ketiga yang menguasai barang atau surat pernyataan diri untuk barang-barang yang
dikuasai.
4. Bila ternyata terdapat suatu kesulitan pada saat pemasangan dari barang-barang
yang disuply, maka pihak Penyedia Jasa harus bersedia dan sanggup mengirimkan
tenaga ahlinya ke lokasi proyek untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

PASAL 6
Spesifikasi Pemasangan Pipa Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan dalam ayat ini termasuk pekerjaan persiapan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyedia Jasa harus menyediakan / menyewa bangsal kerja dengan
perlengkapan seperlunya dapat dikunci.
2. Penyedia Jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek dengan
ukuran 1,80 x 0,90 m dan bahannya dapat dibuat dari papan/triplex sedangkan
untuk tiang dari balok kayu lokal ukuran 6 x 12 cm.
3. Sebelum pekerjaan proyek dimulai lokasi harus bersih dari segala kotoran dan
tumbuh-tumbuhan yang mengganggu pekerjaan.
4. Pengukuran/pematokan Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu Penyedia
Jasa harus menentukan jalur dan penentuan pemasangan pipa dan lokasi
bangunan lainnya akan dipasang dengan berkonsultasi pihak direksi. Semua
biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggungan pihak Penyedia Jasa.

PASAL 7
Pekerjaan Utama
Pekerjaan utama untuk pemasangan pipa dijelaskan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Utama meliputi :
a. Pekerjaan galian tanah untuk jalur pipa.
b. Pengangkutan pipa dan accessoriesnya.
c. Pemasangan pipa.
d. Pekerjaan pengetesan dan pencucian pipa.
e. Pekerjaan bangunan pelengkap yang menunjang system pembangunan ini.
(Intake dan Bangunan Box Kontrol / Pembagi).
f. Catatan pekerjaan lain-lain dan keterangan/syarat tambahan.
g. Pekerjaan penyelesaian.
2. Pekerjaan-pekerjaan diatas harus dilaksanakan sesuai dengan :
a. Uraian dan syarat-syarat kerja.
b. Gambar situasi, detail typical dan gambar susulan bila ada.
c. Ukuran-ukuran pokok dan tertera pada gambar bestek.
d. Risalah rapat penjelasan.
e. Petunjuk-petunjuk dan atau gambar kerja dari direksi.
3. Penyedia Jasa harus mentaati :
a. Ukuran-ukuran pokok dan detail yang tertera pada gambar bestek dan ikut
meneliti kebenarannya.
b. Apabila terdapat perbedaan dalam point a, maka harus segera dikonsultasikan
dengan direksi.
c. Bila Penyedia Jasa melaksanakan suatu jenis pekerjaan yang tidak sesuai
dengan ketentuan pada ayat (2) diatas, maka pekerjaan tersebut harus
dibongkar.
d. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa.
4. Untuk lancarnya pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan mendatangkan bahan-bahan
dan peralatan yang diperlukan dalam jumlah cukup dan memenuhi syarat, dan
seluruh kekurangan alat bantu maupun alat bantu bangunan lainnya seperti pipa-
pipa, stek dan lain-lain menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
5. Penyedia Jasa harus menempatkan tenaga teknis yang berkualifikasi Pelaksana
Perpipaan sarana air bersih.
6. Setiap akan memulai dan atau mengakhiri suatu pekerjaan harus terlebih dahulu
dilaporkan kepada direksi / pengawas lapangan untuk mengecek dan atau
menyetujui apakah suatu pekerjaan dapat dimulai atau diakhiri.
7. Material yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus baru, berkualitas yang terbaik
dan diperiksa serta disetujui oleh direksi penagwas lapangan. Semua material yang
tidak disetujui oleh direksi harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dalam waktu
24 jam semua biaya yang tinbul atas pekerjaan ini menjadi tanggungan Penyedia
Jasa.
8. Direksi berhak untuk memeriksa pekerjaan Penyedia Jasa dan hal ini dapat
dilakukan sewaktu-waktu yang dianggap tepat. Direksi tidak berkewajiban untuk
melakukan pemeriksaan terus menerus dan apabila ada kesalahan teknis yang
tidak sempat diketahui pihak direksi, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan
untuk membebaskan tanggung jawab Penyedia Jasa.
9. Setiap minggu pihak Penyedia Jasa bersama dengan pihak direksi harus
mengadakan opname/pemeriksaan kemajuan pekerjaan dalam minggu tersebut dan
membuat laporan opname. Pada laporan opname dilampirkan sketsa kemajuan
untuk setiap jenis pekerjaan.

PASAL 8
Pekerjaan Tanah/Urugan Pasir
Pekerjaan tanah / urugan pasir meliputi :
1. Pekerjaan galian tanah.
2. Pekerjaan urugan tanah.
3. Pekerjaan urugan pasir.
4. Pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini.

PASAL 9
Pekerjaan Galian Tanah
1. Galian tanah dilaksanakan untuk pekerjaan box control / pembagi, pemasangan
pipa, serta pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini. Semua pekerjaan
harus sesuai dengan gambar bestek.
2. Kedalaman dan lebar galian tanah untuk box kontrol, galian untuk pemasangan
pipa, dan pekerjaan lainnya harus disesuaikan dengan gambar bestek, dan
diperiksa serta harus disetujui oleh pihak direksi / pengawas lapangan.
3. Apabila pada waktu pekerjaan penggalian, pihak Pelaksana mengalami suatu
hambatan pekerjaan secara teknis, maka Penyedia Jasa harus segera
memberitahukan dan mengkonsultasikan hal ini kepada direksi. Dan bila ternyata
berdasarkan hasil konsultasi tersebut, diperlukan suatu konstruksi khusus dalam
penyelesaian masalahnya. Pihak Penyedia Jasa dapat mengajukan suatu pekerjaan
tambahan terhadap pekerjaan kosntruksi khusus dengan ketentuan harus dengan
persetujuan direksi.
4. Apabila pada saat penggalian timbul genangan air akibat hujan atau hal-hal lain,
maka air tersebut harus segera dipompa keluar sebelum pekerjaan box kontrol,
pemasangan pipa, dan pekerjaan lainnya yang akan dikerjakan.
5. Penggalian untuk pemasangan pipa pada sekitar jalan raya dilakukan dengan
terlebih dahulu harus memasang rambu-rambu lalu lintas untuk memberi tanda
kepada pengguna jalan bahwa pada lokasi tersebut ada pekerjaan galian guna
menghidari terjadinya kecelakaan pada pemakai jalan.
6. Penggalian untuk pemasangan pipa harus dibuat sedemikian rupa sehingga
menjadi lurus.
7. Ditempat sambungan pipa, bak penguras, baik ventil udara, valve cover dan lain-lain
pada galiannya harus ada ruang gerak pekerja untuk memudahkan pemasangan.
8. Penggalian untuk pemasangan pipa jangan terlalu panjang dan jangan lama
dibiarkan terbuka. Setelah galian pemasangan pipa siap maka harus segera
dikerjakan pemasangan pipa dan penimbunan kembali.
9. Timbunan material jangan sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

PASAL 10
Pekerjaan Urugan Tanah
1. Urugan tanah untuk tiap pekerjaan harus dilaksanakan selapis demi selapis dan tiap
lapisan dipadatkan. Tanah urugan harus bersih dari kotoran organic dan lain
sebagainya.
2. Urugan tanah yang telah selesai dikerjakan dan mengalami penyusutan / amblas
tanah urugannya, Penyedia Jasa harus segera mengulangi pengurugannya secara
lapis berlapis sesuai penjelsaan diatas.
3. Kelebihan tanah urug/galian yang tidak dipakai lagi harus dibuang ketempat yang
telah ditentukan oleh direksi.
4. Harus dengan persetujuan direksi bila sisa tanah bekas galian akan dipakai
menimbun setelah pekerjaan urugan selesai dilaksanakan.

PASAL 11
Pekerjaan Urugan Pasir
1. Urugan pasir yang terletak di bawah pemasangan pipa harus terlebih dahulu
dikerjakan dengan menghampar secara merata dan dipadatkan dengan ketebalan
sesuai dengan gambar typical pemasangan pipa dan dilanjutkan dengan
pemasangan pipa.
2. Setelah pemasangan pipa kemudian dilanjutkan lagi dengan pengamparan urugan
pasir secara merata dan dipadatkan disekeliling bagian atas pemasangan pipa,
dengan ketebalan sesuai gambar typical pemasangan pipa.
3. Urugan pasir harus disiram dengan air kemudian dipadatkan.
4. Urugan pasir dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan pemasangan pipa baik yang
memotong jalan maupun pada pemasangan pipa biasa dan juga pada dasar galian
pondasi bangunan yang termasuk dalam pekerjaan ini.
5. Apabila pada galian terdapat tanah gembur atau lembek, maka tanah ini harus
dibuang keluar dan diganti dengan pasir yang dipadatkan.
6. Urugan pasir untuk alas dan perlindungan pipa tidak boleh dicampur dengan kerikil
batu dan tidak boleh mengandung lumpur.

PASAL 12
Pekerjaan Beton
1. Bahan
a. Semen Portland (PC).
Semen yang digunakan adalah semen yang merek standar.
b. Agrerat pasir dan kerikil.
Pasir dan kerikil yang digunakan dari lokasi pekerjaan atau kelas tambang C,
menurut petunjuk direksi.
2. Kwalitas beton
a. Kwalitas beton untuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran
yang direncanakan.
b. Spesifikasi campuran beton 1pc : 3ps : 5krl, dipergunakan untuk pembuatan
lantai beton box kontrol / pembagi.
c. Pengadukan beton harus menggunakan beton molen atau cara lain yang
disetujui oleh direksi. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh
penguapan yang cepat dari beton dan dibasahi minimal satu minggu setelah
pengecoran.
d. Pengecoran beton dilakukan setelah disetujui oleh direksi setelah diteliti oleh
pengawas.

PASAL 13
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan plesteran dijelaskan sebagai berikut :
1. Spesifikasi campuran plesteran 1pc : 2ps dilaksanakan untuk bidang permukaan
bangunan kedap air seperti pipa stek, ventil udara, pasangan trasram dan lain
sebagainya.
2. Spesifikasi campuran plesteran 1pc : 3ps, dilasakanakan untuk bidang permukaan
pasangan bata.
3. Pekerjaan pelsteran harus dilaksanakan sesuai yang diisyaratkan dalam gambar
bestek pekerjaan.
4. Plesteran harus dilasaknakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Pada akhir pekerjaan plesteran Penyedia Jasa melaporkan kepada direksi /
pengawas lapangan guna dilakukan pemeriksaan.

PASAL 14
Pekerjaan Pengecetan
Pekerjaan pengecetan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pekerjaan dinding box control / pembagi serta
pintu pelat penutupnya dan pekerjaan-pekerjaan tertentu lainnya yang ditujukan
oleh direksi / pengawas lapangan.
2. Sebelum pekerjaan pengecetan dilaksanakan bidang permukaan yang akan dicat
harus dibersihkan terlebih dahulu, seperti kotoran-kotoran, karat besi dan lain-lain,
kemudian dicat dasar terlebih dahulu, lalu dicat dengan warna sesuai petunjuk dari
direksi/pengawas lapangan.
3. Warna dan bahan dari cat yang akan digunakan harus dikonsultasikan dengan
pihak direksi.
4. Pekerjaan pengecetan harus dilakukan serapi mungkin serta memberi warna yang
merata.
5. Pada akhir pekerjaan pengecetan Penyedia Jasa harus melaporkan kepada pihak
direksi/pengawas lapangan untuk dilakukan pemeriksaan.

PASAL 15
Pekerjaan Pemasangan Pipa Dan Accessoriesnya
1. Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dimulai, dimensi galian harus diperiksa
terlebih dahulu oleh direksi / pengawas lapangan.
2. Pada pemasangan detail junsction/sambungan, accessories pipa pada daerah yang
medannya agak sulit, Penyedia Jasa harus mengajukan / menyampaikan gambar
pelaksanaan yang masih diperlukan untuk menyelesaikannya dan apabila gambar
tersebut disetujui direksi maka dapat dilanjutkan pelaksanaannya.
3. Pada pekerjaan pemasangan pipa harus selalu dikontrol, hal ini dimaksudkan untuk
melihat apakah pada pemasangan pipa tersebut tidak terdapat kotoran atau material
di dalam pipa pada saat air dialirkan. Demikian pula pada saat pemasangan
sambungan harus sesering mungkin dilakukan pengontrolan serta memperhatikan
jangan sampai terjadi kebocoron pada sambungan tersebut. Valve yang akan
dipasang harus dikontrol arah aliran airnya dan semua baut pengikatnya harus
dikencangkan.
4. Pekerjaan pemasangan pipa, accessories dan alat bantu lainnya, harus sesuai
dengan gambar typical pemasangan pipa atau bestek lainnya. Jika terdapat
perubahan-perubahan ukuran, maka Penyedia Jasa harus segera
melaksanakannya setelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak direksi /
pengawas lapangan.
5. Pemasangan pipa harus diperiksa dan disetujui oleh direksi/pengawas lapangan.
6. Rambu-rambu lalulintas selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa harus
selalu dipasang pada tempat yang tepat sehingga keselamatan pemakai jalan dan
juga pekerjaan dapat lebih terjamin.
7. Selama penurunan pipa dan accessoriesnya kedalam galian, pipa harus dilakukan
dengan hati-hati agar pipa dan accesoriessnya tidak rusak, kemudian sebelum
penyambungan pipa dilaksanakan, seluruh kotoran harus segera dibersihkan /
dihilangkan dari tempat penyambungan setelah itu harus diteliti kedudukan kedua
pipa yang akan disambung tersebut apakah sudah berada pada satu garis lurus.
8. Pekerjaan bak afsluister dan ventil udara harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan petunjuk dari direksi / pengawas lapangan.
9. Bila jalur pemasangan pipa terdapat jalan raya yang mengharuskan untuk memakai
/ membuat pelintas pipa, maka terlebih dahulu Penyedia Jasa harus mendapat izin-
izin yang diperlukan untuk membuat bangunan tersebut dan semua biaya yang
timbul menjadi tanggungan pihak Penyedia Jasa.
10. Bilamana terjadi kesalahan dari pihak lain oleh karena adanya sarana yang rusak
yang diakibatkan oleh penggalian ini, maka untuk penyelesaiannya sepenuhnya
menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
11. Penyambungan pipa HDPE dengan system sambungan menggunakan Mesin Butt
Fusion yaitu :
• Menempelkan kedua ujung pipa HDPE hingga tidak ada celah, kemudian
menutup penjepit untuk menggerakan pipa HDPE bersama-sama secara hidrolik
lalu menempelkan plat pemanas pada mesin dan menutup penjepit, sehingga
permukaan yang akan disambungkan menyentuh plat pemanas (mengaturnya
menggunakan system hidrolik).
• Selalu menjaga tekanan pada system hidrolik jika telah muncul lelehan awal dan
memastikan bahwa pipa tidak bergeser dari klem serta ujung pipa HDPE
bersentuhan dengan plat pemanas.
• Membuka pejepit ketika pemanasan telah selesai, kemudian memindahkan plat
pemanas agar tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
• Memeriksa hasil sambungan terkait dengan kebersihan dan keseragamannya,
selain itu juga memeriksa bahwa lelehan telah sesuai dengan batasan yang
telah ditentukan.
12. Sistem sambungan accessoriesnya antara lain :
• Perakitan sambungan jaringan sekunder ke sambungan rumah dengan
menggunakan sambungan Reducer Tee dia. 2" to dia. 3/4", dll.
• Perakitan sambungan rumah pipa HDPE dia. 3/4" + accessoriesnya kran air dia
3/4".

PASAL 16
Pekerjaan Pengetasan/Pencucian Pipa
1. Pelasakanaan pengetasan pipa dilakuakan secara bertahap pada setiap jarak
maksimum dan harus disaksikan oleh pihak direksi / pengawas lapangan untuk
pemanfaatan system perpipaan yang telah dikerjakan.
2. Pengetasan pipa dilaksanakan dengan tinggi tekanan yang sesuai dengan
diameternya serta jenis pipa yang dipakai, kecuali apabila ada ketentuan lain oleh
direksi/pengawas lapangan.
3. Peralatan pengetasan pipa, air dan lain-lain harus disediakan oleh Penyedia Jasa.
4. Pencucuian / pengurasan pipa dilaksanakan mulai dari ujung pipa yang sudah
dipasang dan dibuang kebagian wash out secara berangsur-angsur hingga semua
kotoran dalam pipa telah bersih.
5. Pengetasan / pencucian pipa dianggap selesai apabila telah dilakukan sesuai
dengan tahapan tersebut diatas dan dinyatakan dengan diterimanya dengan baik
oleh direksi / pengawas lapangan.
6. Pengetesan harus menggunakan air yang bersih yang disetujui oleh
direksi/pengawas lapangan.

PASAL 17
Pekerjaan Bangunan Pelengkap Yang Menunjang Sistem Persiapan Ini
1. Harus dilaksanakan sesuai dengan gambar typical.
2. Dilaksanakan sesuai persyaratan bestek pekerjaan atau berpedoman pada
petunjukpetunjuk khusus dan pertimbangan dari pihak direksi / pengawas lapangan.
3. Pelaksanaannya harus sepengetahuan pihak direksi / pengawas lapangan.
4. Untuk lokasi bangunan pelengkap seperti valve cover, ventil udara, unit penguras
dan bangunan pelengkap lain, perletakannya akan ditetapkan kemudian oleh direksi
/ pengawas lapangan sesuai kebutuhan.
5. Untuk pekerjaan pemasangan valve cover, semua flange, pipa riset dan baut
pengikatnya diadakan oleh Penyedia Jasa, pekerjaan pemasangan valve cover
harus rapih dan sesuai dengan gambar typical pemasangan valve cover.

PASAL 18
Catatan Pekerjaan Lain-lain Dan Keterangan / Sayarat Tambahan
1. Segala pekerjaan yang meragukan harus dikerjakan setelah mendapat persetujuan
dari direksi / pengawas lapangan.
2. Pekerjaan lain dan bahan persyaratannya tidak tercantum dalam bestek ini harus
dilaksankan berdasarkan standar yang telah ada atau sesuai petunjuk dari direksi /
pengawas lapangan.
3. Berdasarkan spesifikasi semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah
standar industri Indonesia.
4. Pemasangan pipa yang menyeberang jalan / memotong jalan (crossing jalan)
urugan pasirnya harus sedalam dengan penggalian-penggalian sesuai dengan
gambar bestek.
5. Jenis bahan pipa yang digunakan adalah jenis untuk air minum pipa HDPE.
6. Semua jenis pekerjaan yang belum tercantum pada bestek ini harus dikerjakan oleh
Penyedia Jasa sesuai petunjuk yang diberikan oleh pihak direksi / pengawas
lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk kesempurnaan system yang dikerjakan oleh
Penyedia Jasa sehingga dapat mencapai bobot pekerjaan 100%.

PASAL 19
Pekerjaan Perbaikan Kembali Sarana-Sarana Yang Rusak Akibat Pekerjaan Ini
1. Apabila ada pipa yang harus melalui jalanan dan sarana lain, maka pada saat
pembongkaran agar berhati-hati dan sebaik mungkin, sehingga bahan-bahan
seperti batu pengeras, kerikil dan lain-lain dapat dikumpulkan kembali dan dapat
digunakan untuk perbaikan jalanan atau sarana yang lain.
2. Perbaikan kembali sarana yang rusak seperti jalanan dan atau sarana lain segera
dilaksanakan setelah Penyedia Jasa menyelesaikan pengetasan pipa dan telah
disetujui / diterima oleh direksi / pengawas lapangan.
3. Hasil perbaikan kembali sarana yang rusak seperti jalanan dan atau sarana lain,
keadaaannya harus seperti semula, rapih khusus pada sarana jalanan
permukaannya bergelombang.
4. Apabila waktu penggalian, pembongkaran jalan, dan sarana lainnya mendapat kabel
telepon, listrik, pipa air minum, pipa gas dan lain-lain dan terjadi / menimbulkan
suatu kerusakan pada sarana tersebut, maka Penyedia Jasa harus menanggung
resikonya. Oleh karena itu, pada saat akan memulai pekerjaan penggalian /
pembongkaran yang ada hubungannya dengan hal tersebut diatas, Penyedia Jasa
segera menghubungi instansi yang bersangkutan untuk meminta data tentang
bangunan tersebut sehingga dapat dihindari terjadinya kerusakan-kerusakan yang
tidak diinginkan.
5. Dalam hal pekerjaan penggalian / pembongkaran pada saluran irigasi dan atau
sarana lainnya sebelumnya pemborong harus minta izin dari direksi kepada
pemerintah atau intansi yang berwewenang barulah pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan atas petunjuk direksi/pengawas lapangan.
6. Setelah sarana yang rusak selesai diperbaiki Penyedia Jasa harus segera
menyampaikan kepada instansi pemilik sarana dan dibuatkan berita acara
penerimaan perbaikan sarana yang rusak.

PASAL 20
Pekerjaan Pembersihan
1. Kelebihan tanah urugan / galian yang tidak terpakai lagi harus dibuang ketempat
yang telah ditentukan oleh direksi/pengawas lapangan.
2. Sisa-sisa material bekas pasangan dan lain sebagainya harus diangkut dan dibuang
jauh sehingga lokasi dimana pekerjaan dilaksanakan menjadi bersih / rapih dan hal
ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan semua jenis sisa material pada
pekerjaan ini terdapat dipinggir jalanan sesegera mungkin disingkirkan dan
dibersihkan secepatnya agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan pemandangan.

PASAL 21
Pekerjaan Pembuatan Dokumentasi Proyek Dan Pelaporan
Penyedia Jasa harus membuat dokumentasi dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan
sejak masa persiapan, dalam pelaksanaan dan pada akhir pekerjaan untuk semua jenis
pekerjaan. Dokumentasi dan pelaporan ini harus diserahkan kepada direksi dalam
rangkap 8 (delapan) antara lain :
a. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan (0%, 50% dan 100%).
b. Berita acara.
c. Laporan (harian, mingguan dan bulanan).
d. Gambar kerja atas petunjuk direksi.
e. Gambar pelaksanaan sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan (As-Built
Drawing)

PASAL 22
Penutup
Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini disusun untuk pedoman dalam
Pelaksanaan Pekerjaan Air Bersih / Air Minum untuk kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai