Anda di halaman 1dari 23

RENCANA KERJA DAN

SYARAT-SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
Spesifikasi Teknis merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat
Daerah dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pemerintah Kabupaten Intan Jaya. Dalam penyusunan Spesifikasi Teknis Peningkatan
Struktur Jalan didukung beberapa landasan hukum antara lain:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
b. Undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan;
g. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
h. Peraturan Presiden No. 17 Tahun 2019 untuk Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan
Teknis Jalan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/PRT/M/2019tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
l. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.11 Tahun
2019 Tentang Petunjuk Teknis Pembiayaan Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja;
m. Peraturan Gubernur Papua Nomor 46 Tahun 2021 Tentang Pengadaan
Barang/JasaPemerintah Di Provinsi Papua.

2. Gambaran Umum
Dengan berlakunya UU tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dimana
penyelenggara jalan wajib melayani pengguna jalan dengan lancar, aman, dan
nyaman sehingga kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan harus selalu
dilaksanakan sehingga prasarana jalan dapat mencapai tingkat pelayanan tertentu
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 1
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
dan sesuai fungsinya sebagai penghubung dari suatu daerah ke daerah lain bisa
berjalan dengan baik dan lancar.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga Kampung
Mbugulo merupakan ruas jalan yang direncanakan untuk di tingkatkan untuk
menunjang kemantapan jalan dalam distrik Sugapa dimana ruas jalan yang
digunakan sebelumnya masih dalam kondisi jalan perkerasan berbutir (urugan
pilihan).

Melihat Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga Kampung


Mbugulo memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukungperkembangan dan
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Intan Jaya, khususnya distrik Sugapa maka
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga Kampung
Mbugulo sangat dibutuhkan guna mewujudkan infrastruktur jalan yang lebih
memadai pada Tahun Anggaran 2023 dan meningkatkan serta menjaga aksebilitas
kewilayahan.

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kab. Intan Jaya memiliki program
Peningkatan Struktur Jalan, yaitu Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung
Jae-Mbilusiga Kampung Mbugulo Dampak positif yang dapat diperoleh dari
kegiatan ini antara lain:
 Meningkatkan perekonomian di Kabupaten Intan Jaya
 Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
 Mengurangi kesenjangan pembangunan.

a. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini berupa bertambahnya panjang jalan
kabupaten yang berkategori mantap sehingga dengan kondisi seperti ini bisa
meningkatkan konektivitas wilayah dan tumbuhnya perekonomian baru
masyarakat sekitar daerah pekerjaan.

b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang ini berada di distrik Sugapa, tepatnya berada pada Kampung Jae-Mbilusiga
Kampung Mbugulo, dengan target penanganan sebagai berikut :
B. Penerima Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
Kabupaten Intan Jaya khususnya pada daerah yang dilalui kegiatan tersebut, yaitu
Distrik Sugapa, dan sekitarnya.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Lingkup pekerjaaan yang dilaksanakan pada paket pekerjaan Pembangunan Jalan
Padat Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga Kampung Mbugulo adalah :
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 2
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
I. Divisi 1. Umum
1.2 Mobilisasi
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
II. Divisi 2. Drainase
2.1 Galian untuk selokan drainase dan saluran air

III. Devisi 3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik


3.1. Penyedian Badan Jalan
3.2. Timbunan Pilihan (LPB)
3.3. Timbunan Pilihan (Bahu Jalan)
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya
Kampung Jae-Mbilusiga Kampung Mbugulo yaitu :
a. Tahap Persiapan dan Lelang
b. Tahap Pelaksanaan, masapelaksanaan selama 60 hari kalender.
c. Tahap Pemeliharaan selama 90 hari kalender setelah Serah Terima Pertama
Pekerjaan.

D . Metode Pelaksanaan Pekerjaan

I. PERSYARATAN UMUM

I.1. PENDAHULUAN
Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa
diterapkan. Bagian pekerjaan yang diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen
berikut dibawah ini.
 Gambar-gambar pelelangan/pelaksanaan.
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan.
 Perincian volume.
Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini tidak mencakup
salah satu bagian yang disebutkan di atas bisa diterapkan, maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dianggap tidak berlaku.

I.2. REFERENSI
Atas seluruh bagian pekerjaan dalam Spesifikasi Teknis ini, kecuali jika secara
khusus disyaratkan lain dalam satu atau lebih dokumen pelelangan/pelaksanaan,
juga berlaku:
 Undang-Undang R.I.
 Peraturan/Surat Keputusan dari instansi yang berwewenang.
 Peraturan Pemerintah.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 3
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
 Peraturan Pemerintah Daerah.
 Standard/Normalisasi/Pedoman di Indonesia.
Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak termasuk dalam
persyaratan teknis umum/khusus. Maka atas bagian pekerjaan tersebut Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong harus mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan
berikut ini guna di sepakati oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana untuk
disepakati sebagai pedoman persyaratan teknis :
1. Standard/Normalisasi/Kode/Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian
pekerjaan bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi/Institusi/Asosiasi
Profesi/Asosiasi Produsen/Lembaga Pengujian Nasional dari negara lain, sejauh
haltersebut diperoleh kesepakatan dengan Konsultan Pengawas.
2. Brosur teknis dari produsen yang di dukung sertifikat dari lembaga pengujian
yang diakui Badan Nasional/Internasional.

I.3. PEMAKAIAN UKURAN


a. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tetap bertanggung jawab dalam menepati
semua ketentuan yang tercantum dalam Spesifikasi teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan.
b. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus mengadakan pemeriksaan menyeluruh
terhadap semua gambar-gambar yang adadan kondisi lapangan serta kebenaran
dari ukuran ukuran keseluruhan maupun bagian bagiannya dan segera
memberitahukan Konsultan Pengawas tentang setiap perbedaan yang ditemukan
didalam pelaksanaan. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong baru diizinkan
membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas.
c. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun
menjadi tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dibawah.

Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 4


RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
d. Dalam melaksanaan pengukuran, Pelaksana pekerjaan/Pemborong harus
tetap berkoordinasi dengan Konsultan Pengawasan.

I.4. PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN


a. Semua material bangunan yang akan digunakan harus sepengetahuan
Konsultan Pengawas dan sesuai dengan ketentuan didalam Rencana Kerja dan
Syarat-syaratpelaksanaan (RKS).
b. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bertanggung jawab dan harus memperbaiki
dan apabila perlu, membongkar pekerjaan-pekerjan yang telah dilaksanakan
yang tidaksesuai dengan ketentuan didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pelaksanaan (RKS) ini.

I.5. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANAAN


a. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus menempatkan seorang
penanggungjawab pelaksanaan. Penanggungjawab pelaksanaan harus selalu
berada di lapangan yang bertindak sebagai wakil Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong di lapangan dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggungjawab penuh di
lapangan.
b. Penanggungjawab harus terus menerus berada di tempat pekerjaan selama
jam- jam kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat
yang dikehendaki Pemberi Kerja di bawah pengawasan Konsultan Pengawas.
c. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diwajibkan pada setiap saat menjalankan
disiplin dan tata tertib yang ketat terhadap semua buruh, pegawai, termasuk
pengurus bahan-bahan yang berada dibawahnya.
d. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dalam melaksanakan tugasnya senantiasa
harusberkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.

I.6. TANGGUNGJAWAB ATAS PEKERJAAN YANG CACAT


Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul
selama jangka waktu tanggungjawab dari Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yang
disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai atau cara
pengerjaannya yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan didalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS) ini, menjadi
tanggungjawab penuh dari Pelaksana Pekerjaan/Pemborong untuk mengadakan
perbaikan sampai dianggap cukup oleh pemberi kerja/tugas.

I.7. WEWENANG PEMBERI TUGAS UNTUK MEMASUKI TEMPAT


PEKERJAAN Pemberi Tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang
untuk memasuki tempat pekerjaan dan bengkel kerja atau tempat-tempat
lainnya dimana Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong melaksanakan pekerjaan.

I.8. FASILITAS LAPANGAN


Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 5
a. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus menyediakan
RENCANAatas
KERJA biaya
DAN sendiri
SYARAT-SYARAT
fasilitas- fasilitas penunjang yang dibutuhkan didalam pelaksanaan.
b. Pelaksana Pekejaan/Pemborong harus menyediakan atas biayanya sendiri fasilitas
-fasilitas pembantu untuk melaksanakan pekerjaan, seperti :
 Listrik ; Untuk melaksanakan pekerjaan, keamanan dan penerangan
didalam bangunan-bangunan sementara, halaman-halaman dan tempat-
tempat pekerjaan yang dianggap perlu.
 Air bersih ; Yang sesuai untuk kebutuhan, baik untuk pelaksanaan
pekerjaan, airminum, kebersihan, air hydrant dll.
 Alat-alat PPPK ; Harus Lengkap guna keperluan pertolongan pertama pada
kecelakaan dan harus selalu berada ditempat pekerjaan.

I.9. PERLENGKAPAN KERJA/ALAT


Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib menyediakan atas biayanya sendiri untuk
melaksanakan tugasnya Pelaksana Pekerjaan/Pemborong seluruh kebutuhan
peralatan dan perlengkapan kerja sesuai kebutuhan untuk menunjang
pelaksanaan fisik di lapangan.

I.10. PENGATURAN LOKASI KERJA

a. Pengaturan dan penggunaan halaman kerja harus mendapat persetujuan


Pemberi Tugas.
b. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan tempat kerja
c. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dalam menempatkan barang-barang dan
material-material kebutuhan pelaksanaan, baik di dalam gudang-gudang
ataupun dihalaman terbuka, harus mengatur sedemikian rupa sehingga :
 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum.
 Tidak menyumbat saluran air.
 Terjamin keamanannya.
 Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh Pemberi Tugas.
d. Cara penempatan bahan dan peralatannya harus disesuaikan dengan kondisi
yangdisyaratkan oleh produsen, untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan
yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.
e. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan
langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk
disimpan didalam site.

I.11. PENGAWASAN DAN JAM KERJA


a. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan
Pengawas yang telah ditunjuk oleh Pemberi Tugas
b. Pemberi Tugasdalam hal ini diwakilkan oleh konsultan Pengawas berhak
pada setiap waktu yang dianggap perlu tanpa memberitahukan sebelumnya,
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 6
untuk mengadakan inspeksi/pemeriksaan : RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
 terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan didalam atau diluar site
 terhadap gudang penyimpanan bahan-bahan
 terhadap pengolahan material maupun sumber sumbernya.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
pengawasan Konsultan Pengawas tetap menjadi tanggung-jawab Pelaksana
Pekerjaan/ Pemborong pekerjaan. Jika diperlukan harus segera dibuka
sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pemeriksaan.

I.12. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

a. Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib


mengadakan segala yang diperlukan untuk menjamin keamanan, keselamatan
kerja.
b. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong juga wajib memenuhi segala peraturan tata-
tertib,ordonansi pemerintah ataupun pemerintah setempat.
c. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bertanggung-jawab atas biaya, kerugian
atau tuntutan ganti rugi yang diakibatkan adanya kecelakaan selama
pelaksanaan pekerjaan.
d. Semua pekerja yang bekerja didaerah berbahaya harus memakai
perlengkapan pengamanan kerja seperti Safety belt, Helm.
e. Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib
mengadakan segala yang diperlukan untuk menjamin terhadap anjuran
pemerintahtentang protokol kesehatan COVID-19.

I.13. KETENTUAN-KETENTUAN DARI PEMBERI TUGAS

a. Kelalaian-kelalaian yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan/Pemborong seperti:


 tanpa ada alasan ternyata meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan
seluruhnya selesai atau apabila tidak mengindahkan segala instruksi yang
diberikan oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.
 apabila tidak dapat melanjutkan pekerjaannya secara teratur dan baik,
 atau dalam hal telah menyerahkan bagian yang menjadi tanggung-
jawabnya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
b. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah menerima instruksi tertulis dari
Pemberi Tugas masih belum ada tanda adanya perubahan yang berarti atau
belum dilaksanakan instruksi termaksud, maka Konsultan Pengawasakan
mengeluarkan peringatan tertulis. Apabila dalam 7 (tujuh) hari setelah
dikeluarkannya peringatan

tertulis, masih belum ada perubahan yang berarti maka Pemberi Tugas dapat
mengambil tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan-alasan apapun
yangterjadi sebelumnya. Tindakan tersebut dapat berupa dialihkannya tugas
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 7
termaksud kepada pihak lain dengan biaya dibebankan kepada
RENCANA KERJA DAN Pelaksana
SYARAT-SYARAT
Pekerjaan/ Pemborong.
c. Apabila ternyata Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tersebut mengalami
kebangkrutan (bankrupt) atau telah terjadi pengambil-alihan oleh pihak lain
atas perusahaannya secara hukum atau tindakan-tindakan lain yang senada
dengan tindakan tersebut diatas, maka pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong dibawah kontrak ini akan diadakan tindakan lebih
lanjut. Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai dengan kontrak tersendiri,
hanya apabila telah terdapat persetujuan antara Pemberi Tugas dengan pihak
lain yang telah mengambil-alih semua kegiatan Pelaksana Pekerjaan/
Pemborong tersebut.
d. Apabila dengan tindakan seperti tercantum diatas ternyata pekerjaan tidak
dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka :
1. Pemberi Tugas akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
memberikan kepada pihak lain, dengan menggunakan semua fasiltas dan
peralatan yang telah berada di lapangan seperti bangunan-bangunan
darurat, gudang, peralatan-peralatan kerja, barang-barang, material,
termasuk barang-barang yang telah dibeli (tetapi belum sampai ditempat)
yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
2. Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas maka dalam waktu 10 (sepuluh)
hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong harus tetap menyerahkan barang-barang dan
material yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan isi kontrak ini, melalui supplier atau Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong yang menyerahkan barang- barang dan material
sesuai dengan kontrak ini, yang mana ternyata sebegitu jauh belum dibayar
oleh Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yaitu dengan memotong bagian
yang harus dibayarkan kepada Pelaksana Pekerjaan/Pemborong sesuai
penilaian prestasi.
3. Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas maka semua barang yang
masih tinggal di lapangan seperti peralatan-peralatan kerja, barang-barang
material danbarang-barang yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari
lapangan dan semua biaya untuk hal tersebut menjadi beban Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari ternyata hal
tersebut diatas tidak dilaksanakan, maka akan diselesaikan menurut
kebijaksanaan Pemberi Tugas, dengan tidak bertanggung-jawab atas
kerusakan atau hilangnya barang-barang tersebut. Ketentuan tersebut juga
berlaku bagi Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yang karena satu dan lain hal
ternyata dihentikan kontrakkerjanya oleh Pemberi Tugas.

I.14. KEWAJIBAN PELAKSANA PEKERJAAN/PEMBORONG


Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 8
a. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan
RENCANA KERJA DAN secara
SYARAT-SYARAT
lengkap seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam kontrak.
b. Selekas mungkin sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) atau
selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa belaku Jaminan
Penawaran, Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus menyediakan Jaminan
Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Bank atau Badan Keuangan lain yang
disetujui oleh Pemberi Tugas. Apabila Jaminan Pelaksanaan belum
diserahkan kepada Pemberi Tugas didalam jangka waktu tersebut, maka hal
ini berarti Pelaksana Pekerjaan/Pemborong mengundurkan diri dari
pelaksanaan pekerjaan kontrak ini. Demikian pula, apabila dalam waktu 7
(tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK), Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong belum mulai melaksanakan pekerjaan di lapangan dan /
atau belum membayar dan / atau belum menyerahkan Jaminan Pelaksanaan,
maka hal ini berarti Pelaksana Pekarjaan/Pemborong menolak melaksanakan
pekerjaan dan mengundurkan diri dari pelaksanaan pekerjaan tersebut.

c. Apabila ternyata dalam gambar-gambar kontrak terdapat perbedaan-


perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan dengan apa yang telah
tercantum didalam kontrak sehingga menimbulkan keragu-raguan dalam
pekerjaan, maka Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus segera
memberitahukan hal ini kepada Pemberi Tugas untuk diadakan penyelesaian.
d. Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dengan
ketentuan- ketentuan dalam uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pelaksanaan (RKS), makaketentuan yang paling lengkaplah yang mengikat.
e. Yang dimaksud dengan “gambar” adalah gambar pelaksanaan, gambar kerja,
gambar-gambar detail dan gambar-gambar lainnya yang dibuat untuk
pekerjaan ini sebelum atau pada saat pelaksanaan pekerjaan. Apabila terdapat
perbedaan antara gambar-gambar tersebut, maka gambar yang berskala lebih
besarlah yang mengikat.
f. Apabila pada waktu pelaksanaan, oleh Konsultan Perencana diadakan
perubahan- perubahan dalam penggunaan bahan dan ukuran-ukuran, maka
pada saat penyerahan pertama Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diwajibkan
menyerahkan tiga set gambar perubahan yang dikerjakan diatas gambar
cetakan asli dengan tinta berwarna.
g. Biaya pembuatan semua keperluan gambar-gambar yang dibutuhkan selama
masa kontrak, baik gambar asli dan atau gambar perubahan yang diperlukan
dalam pelaksanaan untuk kepentingan Pelaksana Pekerjaan/Pemborong
maupun gambar- gambar yang memerlukan persetujuan dari Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana yang harus dibuat diatas kertas dan biaya
pencetakan gambar-gambar tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 9
h. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikelurkannya
RENCANA KERJASurat
DAN Perintah
SYARAT-SYARAT
Kerja (SPK), Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus telah mulai dengan
pekerjaan pembangunan fisik dalam arti kata yang nyata. Untuk itu syarat-
syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan harus dipenuhi
terlebih dahulu.
i. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Persyaratan Umum maupun
suplementnya, Persyaratan Standard Internasional dan persyaratan yang
dikeluarkan produsen serta tidak menyimpang dari ketentuan didalam
dokumen pelelangan serta segala petunjuk-petunjuk tertulis yang telah
dikeluarkan.
j. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diharuskan menyediakan sedikitnya satu set
gambar-gambar pelaksanaan dan RKS ditempat pekerjaan dalam keadaan
yang tetap rapih dan bersih yang dapat dilihat setiap saat oleh Pemberi Tugas
ataupun petugas-petugas lainnya.
k. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong berhak meminta penjelasan kepada Pemberi
Tugas, Konsultan Perencana atau pihak lain yang ditunjuk Pemberi Tugas
bilamana menurut pendapatnya ada bagian-bagian dari dokumen kontrak,
gambar atau hal- hal lainnya yang kurang jelas.

I.15. TUGAS PELAKSANA PEKERJAAN/PEMBORONG DALAM PELAKSANAAN

a. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK)


PelaksanaPekerjaan/Pemborong telah mulai dengan pekerjaan pembangunan
fisik dalam arti kata yang nyata. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar
dapat dimulainya pekerjaan, harus segera dipenuhi,
b. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus mempunyai dan menyediakan atas
biayanya sendiri semua tenaga dan peralatan yang dibutuhkan untuk
terlaksananya pekerjaan sesuai dengan kontrak.
c. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus menyerahkan :
 Daftar/susunan Staf Pelaksana yang ditempatkan dilapangan.
 Daftar dan schedule peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan.
 Detail rencana waktu penyelesaian pekerjaan (Time Schedule)
 Schedule pengadaan meterial.
 Dan lain-lain yang diperlukan.
d. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus mematuhi segala peraturan dan
ketentuan- ketentuan hukum yang berlaku, serta instruksi-instruksi tertulis
yang dikeluarkan oleh Pemerintah/Penguasa setempat sehubungan dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
e. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib berkoordinasi dengan pihak lainnya
dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek terutama berkoordinasi
dengan pihak Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong langsung dari Pelaksana
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 10
Pekerjaan/ Pemborong. RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
f. Sub Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus melaksanakan pekerjaannya
diselaraskan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/
Pemborong, yang telah disetujui Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
Dalam hal Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tidak mengindahkan teguran
tertulis dari Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dalam hal penyelarasan jadwal
dengan pelaksanaan pekerjaan Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dapat
dikenakansanksi denda/teguran.
g. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus mematuhi segala peraturan dan
ketentuan- ketentuan yang berlaku serta instruksi-instruksi tertulis yang
dikeluarkan oleh Pemerintah/Penguasa setempat sehubungan dengan
pekerjaan yang dilaksanakan.
h. Didalam melaksanakan pekerjaan ini, Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus:
1. Memperhatikan, melaksanakan dan mengikuti semua ketentuan yang
dikeluarkan oleh Pelaksana Pekerjaan/Pemborong Utama sehubungan
dengan fungsinya sebagai koordinator pelaksanaan pekerjaan sepanjang
ketentuan tersebut berhubungan dengan pelaksanaan kontrak ini.
2. Bekerja sama dan saling tidak mengganggu dengan pihak lainnya
(Pelaksana Pekerjaan/Pemborong Utama, Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong lainnya dan pihak-pihak lain yang disetujui oleh
Pemberi Tugas untuk melaksanakan pekerjaan tertentu) didalam
melaksanakan pekerjaan yang merupakan bagian dari pembangunan
proyek ini.
3. Menjamin pihak-pihak lainnya sebagaimana tersebut diatas dari segala
macam kerugian yang diderita oleh pihak lain tersebut didalam
melaksanakanpekerjaannya yang disebabkan oleh kelalaian dan kesalahan
Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.

I.16. KOORDINASI PELAKSANAAN DI LAPANGAN

a. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib melakukan koordinasi dengan semua


pihak yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan yang tercakup dalam proyek
ini.
Tugas koordinasi tersebut meliputi :
1. Memberi petunjuk dan pengarahan kepada Sub-Pelaksana Pekerjaan/
Pemborong mengenai saat dimulai dan diselesaikannya suatu bagian/
keseluruhan pekerjaan dengan berpedoman kepada Master Schedule dan
keadaan kondisi lapangan.
2. Mengatur dan memberi keleluasaan kerja kepada para Sub-Pelaksana
Pekerjaan/ Pemborong dan memperhatikan urutan-urutan pekerjaan suatu
Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dengan yang lainnya yang saling
berkaitan agar keseluruhan pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 11
3. Memberi data-data tentang suatu bagian pekerjaan dimana
RENCANA KERJASub-Pelaksana
DAN
SYARAT-SYARAT
Pekerjaan/Pemborong akan melakukan kegiatan mengenai pengukuran,
Gambar detail dsb, sehingga Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dapat
mempersiapkan serta membuat rencana kerja terperinci yang tepat.
4. Mengadakan rapat koordinasi antara semua Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong yang terlibat didalam proyek ini guna mencapai
kesepakatan dan konsensus dalam rencana kerja dan/atau dalam
mambahas suatu masalah yang timbul sebelum diajukan kedalam rapat
lapangan.
b. Sub Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bertanggung-jawab untuk mengganti
kerugian yang diderita oleh Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dan/atau Sub-
Pelaksana Pekerjaan/Pemborong lainnya tersebut mengalami gangguan
dan/atau kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong.

I.17. BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN RENCANA KERJA

a. Satu minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, Pelaksana


Pekerjaan/ Pemborong harus telah siap dengan schema Bagan Kemajauan
Pekerajaan (Progress Schedule) sesuai dengan batas waktu maksimal yang
telah ditetapkan dalam master schedule yang telah diajukan dalam
penawaran. Progress schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang
disusun dan dilengkapi:
1. Time Schedule
2. Volume masing-masing pekerjaan
3. S-Curve
4. Gambaran mengenai bobot dan harga setiap tahapan pekerjaan sesuai dengan
schedule yang dibuat Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
b. Bagan Kemajuan Pekerjaan ini dicantumkan besarnya (volume) dan waktu
penyelesaian setiap item pekerjaan, sedangkan didalam rencana kerja
dicantumkansecara terperinci program setiap tahapan tentang kapasitas kerja,
peralatan, tenagakerja dan target setiap harinya.
c. Dalam progress schedule, harus juga dibuat S-Curve, gambaran mengenai
nilai/ harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuat
Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
d. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus secara terpisah menyusun "Bagan
Pengerahan Tenaga" dan "Bagan Penyediaan Bahan" yang diperlukan.
e. Bagan-bagan tersebut harus diajukan kepada Pemberi Tugas untuk
mendapatkan persetujuan.
f. Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud dapat
menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat penundaan ini
sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 12
g. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib melaksanakan
RENCANA pekerjaan
KERJA DAN tersebut
SYARAT-SYARAT
sesuai dengan patokan waktu yang telah disetujui bersama didalam menyusun
Bagan Kemajuan Pekerjaan. Demikian juga dengan pengerahan tenaga,
peralatan dan bahan.
h. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut diatas yang
merupakan target prestasi akan merupakan pedoman untuk mengadakan
penilaian progress kerja Pelaksana Pekerjaan/Pemborong atas suatu tahap
maupun keseluruhan pekarjaan. Hasil dari penilaian progress kerja ini akan
dikaitkan denganpembayaran kepada Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.

I.18. LAPORAN - LAPORAN

Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diwajibkan membuat :


a. Laporan harian yang berisi :
 Tahap berlangsungnya pekerjaan.
 Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub-Pelaksana Pemborong (jika diizinkan).
 Catatan dan instruksi Konsultan Pengawas yang disampaikan tertulis
maupunlisan.
 Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk dan yang ditolak).
 Keadaan cuaca, jumlah tenaga kerja dan alat.
 Masalah yang terjadi.
Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui
olehKonsultan Pengawas.
b. Laporan Mingguan ; Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian
dan disampaikan langsung kepada Konsultan Pengawas. Penugasan dan
instruksi dari Konsultan Pengawas baru dianggap berlaku dan mengikat
apabila telah dimuat dalam laporan harian dan telah diperiksa dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
c. Foto-foto kegiatan proyek dalam bagian atau tahapan kegiatan penting
sebanyak 3 (tiga) set berikut album yang diserahkan kepada Konsultan
Pengawas untuk setiap tahapan pelaksanaan.
d. Laporan bulanan yang dibuat berdasarkan laporan mingguan.

I.19. PERUBAHAN RENCANA

a. Atas instruksi dan persetujuan KMK, Konsultan Perencana berhak


mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi
instruksi tertulis kepada Pelaksana Pekerjaan/Pemborong untuk
dilaksanakan. Dalam hal ini Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus
bertanggung-jawab atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan instruksi
tersebut.
b. Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan (alternatif atau
modifikasi) dari pada design, kwalitas maupun kwantitas dari pekerjaan
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 13
seperti yang tercantum didalam gambar-gambar kerja (kontrak).
RENCANA KERJA DANPerubahan
SYARAT-SYARAT
tersebut termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari suatu
pekerjaan, perubahan dari jenis atau standard dari suatu bahan, peralatan atau
mesin yang dipergunakan didalam pekerjaan.
c. Kuantitas dan nilai dari semua perubahan akan dihitung oleh Pemberi Tugas
menurut ketentuan yang berlaku didalam kontrak ini dan apabila diperlukan,
Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diberi kesempatan untuk mengikuti
perhitungan yang dibuat.
Untuk perhitungan nilai dan perubahan, metode atau cara berikut ini harus dipakai:
1. Harga-harga yang tertera didalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai
dari item pekerjaan yang bersifat sama.
2. Untuk item pekerjaan dimana sifatnya berbeda maka harga-harga yang
tertera didalam Penawaran merupakan dasar perhitungan dari nilai suatu
perubahan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar dan hanya untuk
sifat yang berbeda saja yang dinilai perubahannya.

I.20. PENYERAHAN PEKERJAAN

a. Penyerahan pertama dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal yang


telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan, sesuai dengan
penjelasan tentangwaktu penyelesaian yang ditetapkan.
b. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan
tersebut sesuai dengan alasan-alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam
Rencana Kerjadan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS).
c. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan
Pengawas, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum tanggal yang
dimaksud, dimana Pemberi Tugas akan mengadakan pemeriksaan seksama
atas hasil keseluruhan. Hasil pemeriksaan ini akan disampaikan kepada
Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong. Sebelum penyerahan pertama,
pemeriksaan dapat diadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat pemeriksaan
maupun penyerahan dibuatkan Berita Acara.
d. Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam mengajukan
permohonan perpanjangan waktu penyelesaian atau pengunduran waktu
penyerahan adalah keadaan-keadaan force majeure.
e. Keadaan force majeure yang dimaksud adalah :
 hujan terus menerus dari hari kehari
 demonstrasi dan pemogokan yang langsung mempengaruhi jalannya pekerjaan
 dan lain-lain menurut pertimbangan Pemberi Tugas dapat diterima.

I.21. PENYELESAIAN DAN MASA PEMELIHARAAN

a. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100%, maka pihak Konsultan


Pengawas dan Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bersama-sama
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 14
menandatangani suatu Berita Acara Penyerahan I (pertama).
RENCANA KERJA DANBertepatan
SYARAT-SYARAT
dengan ini berlangsunglahpenyerahan pekerjaan pertama.
b. Masa pemeliharaan adalah 150 hari kalender, terhitung sejak tanggal
dilakukannnya penyerahan pertama pekerjaan dari Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong kepada Pemberi Tugas.
c. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bertanggung jawab untuk mengganti atau
memperbaiki cacat-cacat maupun kekurangan-kekurangan yang timbul
dalam masa pemeliharaan yang disebabkan oleh pemakaian bahan-bahan
maupun kwalitas pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan
didalam kontrak. Penggantian ataupun perbaikan harus dilaksanakan
secepat setelah ditemukannya cacat-cacat atau kekurangan-kekurangan
tersebut. Apabila hal ini tidak segera dilakukan Konsultan Pengawas
berhak untuk menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut
dan biaya untuk itu merupakan beban Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
d. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu ia boleh mengeluarkan instruksi agar
Pelaksana Pekerjaan/Pemborong memperbaiki segala cacat, susut dan
kesalahan lainnya yang disebabkan oleh bahan-bahan dan cara-cara
pelaksanaan yang tidaksesuai dengan kontrak.
e. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan
Berita Acara.
f. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua perbaikan-
perbaikan dilaksanakan dengan baik, Konsultan Pengawas akan
mengeluarkan Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan Perbaikan (SP3) yang
berarti penyerahan kedua dari pihak Pelaksana Pekerjaan/Pemborong
kepada Pemilik, merupakan berakhirnya masa pemeliharaan.

II. PERSYARATAN TEKNIS

I. DIVISI 1. UMUM
1. 2 Mobilisasi
Dalam pelaksanaan proyek ini pekerjaan mobilisasi meliputi :
a. Sewa Tanah sebesar 150 M² sebagai lokasi basecamp, kantor Lapangan
sementara serta fasilitas proyek lainnya sesuai yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
b. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan
dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan struktural dari
pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sistem dan tata cara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 15
c. Jadwal Konstruksi RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi
Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat
dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).

d. Pekerjaan Mobilisasi Peralatan Utama


Mobilisasi yang dimaksudkan adalah pengadaan peralatan kelokasi
pekerjaan. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan mobilisasi,
meliputi:
1) 2 Unit Dump Truck 3.5 Ton
2) 1 Unit Excavator
3) 1 Unit Motor Grader
4) 1 Unit Vibratory Roller
5) 1 Unit Whell Loader
6) 1 Unit Compressor (Airman)
7) 1 Unit Asphal Sprayer
8) 1 Unit Generator Set

e. Mobilisasi Personil
Setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja maka dengan itu pihak
Penyedia Jasa bersiap untuk memulai pekerjaan dengan mengumpulkan
para pekerja untuk pembagian tugas dan tanggungjawab masing-
masing pekerja.
Setelah semua personil yang dipersyaratkan telah berkumpul maka siap
untuk diberangkatkan menuju lokasi kerja. Guna kelancaran pekerjaan
penyedia jasa mempersiapkan peralatan komunikasi dilapangan
sebanyak 1(satu) set.

f. Dokumentasi dan Pelaporan


Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan
akan dikerjakan :
- Pelaporan

Laporan berkala secara menyeluruh yaitu membuat Laporan harian,


mingguan dan bulanan. Catatan kemajuan pekerjaan, yang
ditandatanganioleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
- Dokumentasi
Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan (Kondisi 0%)
- Pekerjaan sedang dilaksanakan (Kondisi 50%)
- Pekerjaan setelah dilaksanakan (Kondisi 100%)
Disusun rapi dan diketahui Direksi Pekerjaan. Foto-foto diambil
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 16
per 50meter pada setiap STA. RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
- As Build Drawing
Setelah pekerjaan selesai 100% penyedia Jasa harus menyerahkan
Gambar Rekaman Akhir (As Built Drawing) kepada pengawas
pekerjaan dalam bentuk tercetak sebanyak 3 set dan dalam bentuk
dokumen elektronik.
- Back Up Data
Penyedia Jasa harus menyerahkan perhitungan kuantitas dalam
bentuk Back Up Data yaitu merupakan hasil pengukuran yang
dilakukan bersama pengawas pekerjaan setelah pekerjaan selesai
100% sesuai dengankondisi nyata di lapangan.

g. Demobilisasi
Semua alat kerja yang digunakan, pada akhir/finishing pelaksanaan
pekerjaan segera dilakukan Demobilisasi.

1.19 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor
terpenting dalam proses pelaksanaan kegiatan konstruksi, mulai dari
kegiatan persiapan awal (survey untuk pembuatan MC0) hingga proses
serah terima hasil pekerjaan. Salah satu contoh terkait K3 adalah pekerja
konstruksi diwajibkan memakai alatAPD seperti helm keselamatan, sepatu
boot / sepatu pelindung, sarung tangan, rompi proyek yang diberikan
scotlite dan lain sebagainya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
ditangani oleh pekerja konstruksi. Semua kegiatan pekerjaan dilaksanakan
dengan tidak mengabaikan langkah-langkah antisipasi pencegahan dan
penanganan pandemi COVID-19.

Sistem Manajemen K3 Konstruksi meliputi :


a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur
untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko & pengendaliannya secara
berkesinambungan sesuai dengan Rencana Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi (RK3K) yang telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaansebagaimana dijelaskan dalam Seksi 1.2 Mobilisasi.
b. Penyedia Jasa wajib melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3
Konstruksi untuk seluruh tahapan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib mempresentasikan RK3K pada rapat persiapan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk disahkan dan ditanda tangani
oleh Wakil Pengguna Jasa sesuai ketentuan Permen PUPR
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 17
d. Penyedia Jasa harus melibatkan Ahli K3 Konstruksi
RENCANA pada paket
KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
pekerjaan dengan potensi risikotinggi dan harus melibatkan Petugas K3
Konstruksi pada paket pekerjaan dengan potensi bahaya rendah.
Identifikasi dan potemsi bahaya K3 ditetapkan oleh Wakil Pengguna
Jasa.
e. Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi seperti pekerjaan pengelasan,
masuk tempat tertutup/terbatas (confined space), isolasi peralatan
(lockout/tagout), penggalian, bekerja di ketinggian, pekerjaan listrik,
memerlukan izin khusus yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan.

f. Ahli K3 adalah seseorang yang mempunyai sertifikat dari yang


berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun dalam pelaksanaan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang
dibuktikan dengan referensi pengalaman kerja. Petugas K3 adalah
petugas di dalam organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti
pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Aplikasi
ahli K3 atau petugas K3 akan merujuk Permen PUPR
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada).
g. Penyedia Jasa harus membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) bila:
h. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan tenaga kerja dengan jumlah
paling sedikit 100 orang atau nilai kontrak di atas Rp 100.000.000.000,-
(seratus milyar rupiah) atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
i. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan tenaga kerja kurang dari
100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang
mempunyai risiko yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran,
keracunan dan penyinaran radioaktif.
j. P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan
tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan
tenaga kerja untuk mengembangkan kerja sama saling pengertian dan
partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Unsur P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Ketua P2K3
adalah pimpinanpuncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris P2K3
adalah Ahli K3 Konstruksi.
k. Penyedia Jasa harus membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas
Tenaga Kerja setempat dan tembusannya disampaikan kepada
Pengawas Pekerjaan.
l. Penyedia Jasa haras melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi bidang
Pekerjaan Umum.

II. DEVISI 2 DRAINASE

Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 18


2.1. Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
1) Uraian
a. Pekerjaan ini mencakup galian selokan baru yang dilapisi (lined)
maupun tidak (unlined), sesuai dengan Spesifikasi ini serta memenuhi
garis, ketinggian, dan detail yang ditunjukkan pada Gambar. Selokan
yang dilapisi akan dibuat dari pasangan batu dengan mortar atau yang
seperti ditunjukkan dalam Gambar.
b. Pekerjaan ini juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap
sungai yang ada, kanal irigasi atau saluran air (waterway) lainnya yang
pasti tidak terhindarkan dari gangguan baik yang bersifat sementara
maupun tetap, dalam penyelesaian pekerjaan yang memenuhi ketentuan
dalam Spesifikasi ini.

2) Alat yang digunakan adalah:


- Exa
- Alat bantu.

3) Bahan :
- Bahan Timbunan
- Pasangan Batu

4) Tenaga :
- Pekerja dan Mandor

5) Prosedur pelaksanaan Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


sebagai berikut:
a. Lokasi yang ditetapkan, panjang, arah aliran dan kelandaian dan
pengaturan pembuangan dari semua selokan dan semua bak kontrol,
elevasi terendah dan selokan pembuang yang berhubungan, harus
ditandai dengan cermat oleh Penyedia Jasa sesuai dengan Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan dan harus
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum pelaksanaan tersebut
dimulai.
b. Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan
sebagaimana yang diperlukan untuk membentuk selokan baru atau
eksisting sehingga memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada
Gambar yang disetujui dan memenuhi profil jenis selokan yang
ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain oleh
Pengawas Pekerjaan.
c. Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan, pelapisan selokan pasangan batu dengan mortar harus
dilaksanakan seperti yang disyaratkan dari Spesifikasi ini.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 19
d. Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan
RENCANA KERJA DAN oleh Penyedia
SYARAT-SYARAT
Jasa sedemikian rupa sehingga dapat mencegah setiap dampak
lingkungan yang mungkin terjadi, di lokasi yang ditunjukkan oleh
Pengawas Pekerjaan.

IV. DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN


GEOSINTETIK

3.1 Penyiapan Badan Jalan


1) Uraian
a. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dilakukan setelah seluruh
pekerjaan timbunan tanah dari hasil galian selesai dan telah
memenuhi ketentuan elevasi yang ditentukan dalam perencanaan
serta telah disetujui oleh Direksi Lapangan baru kemudian
dilakukan penyiapan badan jalan dengan ukuran sesuai gambar
rencana.
b. permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama untuk
penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa
Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi
Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat
perhentian

dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan


Pengembalian Kondisi.
c. Menurut Seksi dari Spesifikasi ini pembayaran tidak boleh
dilakukan terhadap Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama yang
diuraikan dalam Seksi 8.1 maupun Pengembalian Kondisi Bahu
Jalan Lama pada Jalan Berpenutup Aspal yang diuraikan dalam
Seksi 8.2.
d. Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan
berat dengan motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau
tanpa penggaruan dan tanpa penambahan bahan baru.
e. Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta
pekerjaan timbunan minor yang diikuti dengan pembentukan,
pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan
pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan
perkerasan ditempatkan diatasnya, yangsemuanya sesuai dengan
Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

2) Alat yang digunakan adalah:

Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 20


- Motor Grader, RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
- Vibratory Roller,
- Alat bantu.

3) Bahan :
- Bahan Timbunan Dari Sumber Galian

4) Tenaga :
- Pekerja dan Mandor

5) Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut:


- Motor Grader memotong / meratakan permukaan sampai
elevasi dan penampang sesuai dengan gambar.
- Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader.
- Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah
dipotong/diratakan oleh Motor Grader.
- Sekelompok pekerja akan membantu membersihkan top grade
dengan alat bantu.

3.2. Timbunan Biasa dari Sumber Galian


1) Uraian
a. Pekerjaan Timbunan Pilihan dilakukan untuk perkerasan bahu
jalan setelah seluruh pekerjaan selesai dan telah memenuhi
ketentuan elevasi yang ditentukan dalam perencanaan serta telah
disetujui oleh Direksi Lapangan baru kemudian dilakukan
penimbunan bahu jalan dengan ukuran sesuai gambar rencana.
b. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali
galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang
diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan
garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
c. Timbunan yang dicakup oleh ketentuan ini harus dibagi menjadi
empat jenis, yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, Timbunan
Pilihan Berbutir di atas Tanah Rawa, dan Penimbunan Kembali
Berbutir (Granular Backfill).
d. Timbunan Pilihan dari hasil galian harus digunakan untuk
meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar pada lapisan
penopang (capping layer) dan jika diperlukan di daerah galian.
Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng
atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 21
lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan
RENCANA untuk
KERJA DAN pekerjaan
SYARAT-SYARAT
timbunan lainnya di mana kekuatan timbunan adalah faktor yang
kritis.
e. Timbunan Pilihan dari hasil galian harus digunakan sebagai
lapisan penopang (capping layer) pada tanah lunak yang
mempunyai CBR
lapangan kurang 2,5% yang tidak dapat ditingkatkan dengan
pemadatan atau stabilisasi.
f. Timbunan Pilihan Berbutir harus digunakan di atas tanah rawa,
daerah berair dan lokasi-lokasi serupa di mana bahan Timbunan
Pilihan dan Biasa tidak dapat dipadatkan dengan memuaskan.
g. Tanah Rawa adalah permukaan tanah yang secara permanen
berada di bawah permukan air, menurut pendapat Pengawas
Pekerjaan, tidak dapat dialirkan atau dikeringkan dengan metoda
yang dapat dipertimbangkan dalam Spesifikasi ini.
h. Penimbunan Kembali Berbutir (Granular Backfill) harus
digunakan untuk penimbunan kembali di daerah pengaruh dari
struktur seperti abutmen dan dinding penahan tanah serta daerah
kritis lainnya yang memiliki jangkauan terbatas untuk pemadatan
dengan alat sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
i. Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang
dipasang sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun
bahan drainase porous yang dipakai untuk drainase bawah
permukaan atau untuk mencegah hanyutnya partikel halus tanah
akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah
diuraikan dalam Seksi 2.4dari Spesifikasi ini.
j. Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam
Spesifikasi ini mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak
khusus lapangan termasuk konsolidasi dan stabilitas lereng.

2) Alat yang digunakan adalah:


- Motor Grader,
- Whell Loader,
- Dump Truck
- Tandem / Vibro Roller,
- Alat bantu.

3) Bahan :
- Bahan Timbunan Dari Sumber Galian

4) Tenaga :
- Pekerja dan Mandor
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 22
5) Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai
RENCANA KERJA berikut:
DAN
SYARAT-SYARAT
- Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck
- Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak sumber
galian kelapangan
- Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader.
- Hamparan material disiram air (sebelum pelaksanaan
pemadatan) dandipadatkan dengan menggunakan Tandem /
Vibro Roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat
bantu
- Sekelompok pekerja akan membantu membersihkan top grade
denganalat bantu.

E. Analisis Pasar terkait Ketersediaan


Kebutuhan bahan material dan Pokok serta Kebutuhan Upah Minimum untuk para
pekerjaskill dan non skill mengacu pada Peraturan Bupati Intan Jaya No. 13 Tahun
2021 Tanggal 19 Agustus 2021 tentang Standar Satuan Harga Barang/Jasa Tahun
2022.

F. Penutup
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Peningkatan Struktur Ruas Jalan Bilogai -
Agapa pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten
Intan Jaya diharapkan meningkatnya kinerja jaringan jalan di Kabupaten Intan Jaya
khususnya pada Distrik Sugapa. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mobilisasi masyarakat di Distrik
Sugapa Kabupaten Intan Jaya.

Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 23

Anda mungkin juga menyukai