SYARAT-SYARAT
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Spesifikasi Teknis merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat
Daerah dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pemerintah Kabupaten Intan Jaya. Dalam penyusunan Spesifikasi Teknis Peningkatan
Struktur Jalan didukung beberapa landasan hukum antara lain:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
b. Undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan;
g. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
h. Peraturan Presiden No. 17 Tahun 2019 untuk Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan
Teknis Jalan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/PRT/M/2019tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
l. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.11 Tahun
2019 Tentang Petunjuk Teknis Pembiayaan Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja;
m. Peraturan Gubernur Papua Nomor 46 Tahun 2021 Tentang Pengadaan
Barang/JasaPemerintah Di Provinsi Papua.
2. Gambaran Umum
Dengan berlakunya UU tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dimana
penyelenggara jalan wajib melayani pengguna jalan dengan lancar, aman, dan
nyaman sehingga kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan harus selalu
dilaksanakan sehingga prasarana jalan dapat mencapai tingkat pelayanan tertentu
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 1
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
dan sesuai fungsinya sebagai penghubung dari suatu daerah ke daerah lain bisa
berjalan dengan baik dan lancar.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga Kampung
Mbugulo merupakan ruas jalan yang direncanakan untuk di tingkatkan untuk
menunjang kemantapan jalan dalam distrik Sugapa dimana ruas jalan yang
digunakan sebelumnya masih dalam kondisi jalan perkerasan berbutir (urugan
pilihan).
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kab. Intan Jaya memiliki program
Peningkatan Struktur Jalan, yaitu Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung
Jae-Mbilusiga Kampung Mbugulo Dampak positif yang dapat diperoleh dari
kegiatan ini antara lain:
Meningkatkan perekonomian di Kabupaten Intan Jaya
Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
Mengurangi kesenjangan pembangunan.
a. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini berupa bertambahnya panjang jalan
kabupaten yang berkategori mantap sehingga dengan kondisi seperti ini bisa
meningkatkan konektivitas wilayah dan tumbuhnya perekonomian baru
masyarakat sekitar daerah pekerjaan.
b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang ini berada di distrik Sugapa, tepatnya berada pada Kampung Jae-Mbilusiga
Kampung Mbugulo, dengan target penanganan sebagai berikut :
B. Penerima Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
Kabupaten Intan Jaya khususnya pada daerah yang dilalui kegiatan tersebut, yaitu
Distrik Sugapa, dan sekitarnya.
I. PERSYARATAN UMUM
I.1. PENDAHULUAN
Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa
diterapkan. Bagian pekerjaan yang diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen
berikut dibawah ini.
Gambar-gambar pelelangan/pelaksanaan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan.
Perincian volume.
Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini tidak mencakup
salah satu bagian yang disebutkan di atas bisa diterapkan, maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dianggap tidak berlaku.
I.2. REFERENSI
Atas seluruh bagian pekerjaan dalam Spesifikasi Teknis ini, kecuali jika secara
khusus disyaratkan lain dalam satu atau lebih dokumen pelelangan/pelaksanaan,
juga berlaku:
Undang-Undang R.I.
Peraturan/Surat Keputusan dari instansi yang berwewenang.
Peraturan Pemerintah.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 3
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
Peraturan Pemerintah Daerah.
Standard/Normalisasi/Pedoman di Indonesia.
Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak termasuk dalam
persyaratan teknis umum/khusus. Maka atas bagian pekerjaan tersebut Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong harus mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan
berikut ini guna di sepakati oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana untuk
disepakati sebagai pedoman persyaratan teknis :
1. Standard/Normalisasi/Kode/Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian
pekerjaan bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi/Institusi/Asosiasi
Profesi/Asosiasi Produsen/Lembaga Pengujian Nasional dari negara lain, sejauh
haltersebut diperoleh kesepakatan dengan Konsultan Pengawas.
2. Brosur teknis dari produsen yang di dukung sertifikat dari lembaga pengujian
yang diakui Badan Nasional/Internasional.
tertulis, masih belum ada perubahan yang berarti maka Pemberi Tugas dapat
mengambil tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan-alasan apapun
yangterjadi sebelumnya. Tindakan tersebut dapat berupa dialihkannya tugas
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 7
termaksud kepada pihak lain dengan biaya dibebankan kepada
RENCANA KERJA DAN Pelaksana
SYARAT-SYARAT
Pekerjaan/ Pemborong.
c. Apabila ternyata Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tersebut mengalami
kebangkrutan (bankrupt) atau telah terjadi pengambil-alihan oleh pihak lain
atas perusahaannya secara hukum atau tindakan-tindakan lain yang senada
dengan tindakan tersebut diatas, maka pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong dibawah kontrak ini akan diadakan tindakan lebih
lanjut. Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai dengan kontrak tersendiri,
hanya apabila telah terdapat persetujuan antara Pemberi Tugas dengan pihak
lain yang telah mengambil-alih semua kegiatan Pelaksana Pekerjaan/
Pemborong tersebut.
d. Apabila dengan tindakan seperti tercantum diatas ternyata pekerjaan tidak
dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka :
1. Pemberi Tugas akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
memberikan kepada pihak lain, dengan menggunakan semua fasiltas dan
peralatan yang telah berada di lapangan seperti bangunan-bangunan
darurat, gudang, peralatan-peralatan kerja, barang-barang, material,
termasuk barang-barang yang telah dibeli (tetapi belum sampai ditempat)
yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
2. Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas maka dalam waktu 10 (sepuluh)
hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong harus tetap menyerahkan barang-barang dan
material yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan isi kontrak ini, melalui supplier atau Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong yang menyerahkan barang- barang dan material
sesuai dengan kontrak ini, yang mana ternyata sebegitu jauh belum dibayar
oleh Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yaitu dengan memotong bagian
yang harus dibayarkan kepada Pelaksana Pekerjaan/Pemborong sesuai
penilaian prestasi.
3. Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas maka semua barang yang
masih tinggal di lapangan seperti peralatan-peralatan kerja, barang-barang
material danbarang-barang yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari
lapangan dan semua biaya untuk hal tersebut menjadi beban Pelaksana
Pekerjaan/Pemborong. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari ternyata hal
tersebut diatas tidak dilaksanakan, maka akan diselesaikan menurut
kebijaksanaan Pemberi Tugas, dengan tidak bertanggung-jawab atas
kerusakan atau hilangnya barang-barang tersebut. Ketentuan tersebut juga
berlaku bagi Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yang karena satu dan lain hal
ternyata dihentikan kontrakkerjanya oleh Pemberi Tugas.
I. DIVISI 1. UMUM
1. 2 Mobilisasi
Dalam pelaksanaan proyek ini pekerjaan mobilisasi meliputi :
a. Sewa Tanah sebesar 150 M² sebagai lokasi basecamp, kantor Lapangan
sementara serta fasilitas proyek lainnya sesuai yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
b. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan
dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan struktural dari
pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sistem dan tata cara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 15
c. Jadwal Konstruksi RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi
Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat
dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).
e. Mobilisasi Personil
Setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja maka dengan itu pihak
Penyedia Jasa bersiap untuk memulai pekerjaan dengan mengumpulkan
para pekerja untuk pembagian tugas dan tanggungjawab masing-
masing pekerja.
Setelah semua personil yang dipersyaratkan telah berkumpul maka siap
untuk diberangkatkan menuju lokasi kerja. Guna kelancaran pekerjaan
penyedia jasa mempersiapkan peralatan komunikasi dilapangan
sebanyak 1(satu) set.
g. Demobilisasi
Semua alat kerja yang digunakan, pada akhir/finishing pelaksanaan
pekerjaan segera dilakukan Demobilisasi.
3) Bahan :
- Bahan Timbunan
- Pasangan Batu
4) Tenaga :
- Pekerja dan Mandor
3) Bahan :
- Bahan Timbunan Dari Sumber Galian
4) Tenaga :
- Pekerja dan Mandor
3) Bahan :
- Bahan Timbunan Dari Sumber Galian
4) Tenaga :
- Pekerja dan Mandor
Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae- 22
5) Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai
RENCANA KERJA berikut:
DAN
SYARAT-SYARAT
- Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck
- Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak sumber
galian kelapangan
- Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader.
- Hamparan material disiram air (sebelum pelaksanaan
pemadatan) dandipadatkan dengan menggunakan Tandem /
Vibro Roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat
bantu
- Sekelompok pekerja akan membantu membersihkan top grade
denganalat bantu.
F. Penutup
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Peningkatan Struktur Ruas Jalan Bilogai -
Agapa pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten
Intan Jaya diharapkan meningkatnya kinerja jaringan jalan di Kabupaten Intan Jaya
khususnya pada Distrik Sugapa. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mobilisasi masyarakat di Distrik
Sugapa Kabupaten Intan Jaya.