Anda di halaman 1dari 23

Rencana Kerja dan Syarat - Syarat

Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)


Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat

BAB. I

SYARAT – SYARAT UMUM

I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan adalah bahwa Pemerintah Kota Batu ingin


mewujudkan sarana Penerangan Jalan Umum selain untuk memenuhi
kebutuhan pencahayaan dan kerataan penyebaran cahaya jalan juga
untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dalam
hal penerangan jalan.

II. PERSYARATAN UMUM

1. Penyedia Jasa mempunyai pengalaman dalam bidang


pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan dan instalasi Lampu
Penerangan Umum (PJU).
2. Penyedia jasa wajib melampirkan jadwal atau waktu pelaksanaan
pekerjaan paling lama sesuai dengan LDP.
3. Melampirkan spesifikasi Teknis dan Gambar, meliputi : Macam /
jenis kapasitas dan jumlah peralatan yang diperlukan kualifikasi dan
jumlah personil yang diperlukan; syarat material / bahan ; gambar-
gambar kerja; Kriteria kinerja produk yang diinginkan.
4. Melampirkan daftar kuantitas dan harga Rencana Anggaran Biaya
(RAB).

III. CARA PELAKSANAAN

Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, dan sesuai


dengan syarat‐syarat (RKS), gambar perencanaan, Berita Acara
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
Penjelasan,Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta mengikuti petunjuk dan
keputusan Pengawas lapangan dan Tim Teknis Kegiatan;

IV. JENIS DAN MUTU BAHAN

Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri
sesuai dengan Keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi,
Menteri Perindustrian dan Menpen No. : 472/Kop/XII/80
No.:813/Menpen/1980, No.: 64/Menpen/1980, Tanggal 23 Desember
1980

V. PERATURAN TEKNIS YANG DIGUNAKAN

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain


yang dipersyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat‐Syarat (RKS)
ini, mengikat ketentuan ‐ ketentuan di bawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya :
a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pedoman b. Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
c. Peraturan Umum bahan Bangunan di Indonesia Tahun 1982;

d. Standar Nasional Indonesia untuk Pekerjaan:

i. Pekerjaan Tanah;

ii. Pekerjaan Beton;

iii. Pekerjaan Plesteran;

iv. Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000

v. Spesifikasi Penerangan Jalan Umum di Lingkungan


Perkotaan.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
e. Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI nomor
SK.7324/AJ.401/DRJD/2013 tentang Juknis Perlengkapan
Jalan;

f. Peraturan tentang Instalasi Listrik yang dikeluarkan oleh PLN;


g. Peraturan yang berkaitan dengan Ketenagakerjaan dan Jaminan
Perlindungan dan Keselamatan Ketenagakerjaan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI
2. Untuk melaksanakan pekerjaan pada tersebut berlaku dan mengikat
pula :

a. Gambar Kerja yang telah dibuat Konsultan Perencana yang


telah disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota, termasuk gambar–gambar detail yang diselesaikan
Kontraktor dan sudah disahkan / disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penetapan Pemenang dan Penyedia Barang / Jasa
e. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa
f. Surat Penawaran beserta lampirannya
g. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah
disetujui oleh
Direksi.

VI. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana


Kerja dan Syarat‐syarat (RKS) termasuk tambahan dan
perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat‐
syarat (RKS),maka yang mengikat/berlaku adalah
RKS.,begitu pula apabila dalam RKS tidak dicantumkan
sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Bila perbedaan‐perbedaan ini menimbulkan keraguan‐
keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan kepada
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan
dan Kontraktor mengikuti keputusan dalam rapat.
4. Keputusan dalam rapat akan dituangkan dalam Berita Acara
dan mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas.

VII. JADWAL PELAKSANAAN

1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan Kontraktor wajib


membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian‐bagian
pekerjaan berupa Bar‐chart dan curve bahan/tenaga.
2. Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, paling lambat dalam waktu 10
(sepuluh) hari kalender setelah SPPBJ diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, akan disahkan oleh
Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja
rangkap 4(empat) kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, satu salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada dinding di bangsal Kontraktor di lapangan yang
selalu diikuti dengan grafik kemajuan (prestasi kerja).
4. Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan
akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
Rencana Kerja tersebut.

VIII. KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang


kuasa Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap
untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal
D3 dan/atau STM sederajat dengan pengalaman minimum 3
(tiga) tahun.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor
lepas tanggungjawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.
3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Direksi/
Pengawas Lapangan/ Tim Pengelola Teknis Kegiatan, nama dan
jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila kemudian hari menurut pendapat Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, Pelaksana kurang
mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk menggantinya
dengan personil yang memenuhi syarat.
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat
Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk Pelaksana
baru atau Kontraktor sendiri (penanggung jawab/ Direktur
Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.

IX. PENJAGAAN KEAMANAN DI LINGKUNGAN PEKERJAAN

1. Kontraktor wajib menjaga keamanan lapangan terhadap barang‐


barang milik Proyek, Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan dan milik pihak ketiga yang ada
di lapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan‐bahan bangunan yang telah
disetujui Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan, baik yang telah dipasang maupun yang belum,menjadi
tanggung jawab kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam
biaya pekerjaan tambah.
3. Kontraktor wajib menjaga keamanan dan kelancaran lalu
lintas di lokasi kegiatan dengan memasang rambu
peringatan/perintah/ larangan di tempat‐tempat yang ditetapkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

X. JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat‐obatan menurut syarat‐


syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
dalam keadaan siap pakai di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan
memenuhi syarat‐syarat bagi semua petugas dan pekerja yang ada
dibawah kekuasaan kontraktor.
3. Kontraktor berkewajiban memenuhi segala hal yang menyangkut
jaminan sosial dan keselamatan bagi petugas / pekerja di lapangan
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

XII. ALAT‐ALAT DAN PELAKSANAAN

Semua alat‐alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan olek


Kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik
dan siap dipakai, antara lain :
1. Perlengkapan Keselamatan untuk Petugas / Pekerja di lapangan;
2. Rambu‐rambu lalu lintas portable;
3. Perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur.
4. Alat‐alat lainnya yang sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan.

XIII. SITUASI DAN UKURAN


1. Pekerjaan tersebut dalam pasa lI adalah pekerjaan utama,
sesuai dengan gambar. Ukuran-ukuran dalam gambar
ataupun dalam RKS merupakan garis besar pelaksanaan.
2. Kontraktor wajib meneliti situasi lokasi, terutama ketersediaan
tempat, sifat tanah dan luas pekerjaan, dan hal–hal yang dapat
mempengaruhi harga penawaran.
3. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini
tidak dijadikan alasan untuk menggagalkan tuntutan.

XIV. SYARAT‐SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat–


syarat yang ditentukan pasal II.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
2. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus
diperiksakan dahulu kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
3. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di
lapangan pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, harus
segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaanselambat‐lambatnya
dalam waktu 2x24 jam terhitung dari jam penolakan.
4. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan
kontraktor tetapi ternyata ditolak Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, harus segera dihentikan dan
selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor dalam waktu yang
ditetapkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.

XV. PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian


pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan,
Kontraktor diwajibkan meminta kepada Direksi/ Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan. Kemudian jika
Direksi/ Pengawas Lapangan/ Tim Pengelola Teknis Kegiatan telah
menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat
meneruskan pekerjaannya.
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung
dari jam diterimanya permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari
libur/hari raya), tidak dipenuhi oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, Kontraktor dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang sebenarnya
diperiksakan dianggap telah disetujui Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan. Hal ini dikecualikan bila
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan
meminta perpanjangan waktu.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
3. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan berhak memerintahkan
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
memperbaiki, biaya pembongkaran dan pemasangan menjadi
tanggungan Kontraktor

XVII. KENAIKAN HARGA / FORCE MAJEURE

1. Kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim

2. Kenaikan harga yang diakibatkan kebijaksanaan moneter oleh


Pemerintah dan bersifat nasional dapat mengajukan klaim sesuai
petunjuk yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI.
3. Semua kerugian akibat Force Majeure yang dikarenakan gempa
bumi, angin puyuh, badai topan, kerusuhan, peperangan dan
semua kejadian karena faktor alam serta kejadian tersebut
dibenarkan oleh Pemerintah bukan menjadi tanggungan
Kontraktor.

XVII. PEKERJAAN TAMBAH / KURANG

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan


dengan tertulis dalam buku harian oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan serta persetujuan
Pemberi Tugas.
2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata‐
nyata ada perintah tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
PengelolaTeknis Kegiatan atas persetujuan Pemberi Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan
menurut daftar harga satuan pekerjaan, yang dimaksudkan oleh
Kontraktor yang pembayarannya diperhitungkan bersama‐sama
angsuran terakhir.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu

4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum


dalam harga satuan yang dimasukkan dalam penawaran,
harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim PengelolaTeknis Kegiatan
bersama‐ sama Kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.
5. Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai
penyebab kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan
tambah tersebut
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu

BAB. II SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan


(PJL) adalah sebagai berikut:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan tanah meliputi uitzet / pengukuran, bowplank dan papan nama
kegiatan :
1) Duga/Peil bangunan yang tercantum dalam gambar ditentukan dahulu
sebelum dilaksanakan pekerjaan dimulai yaitu terhadap punggung jalan
atau bangunan yang terdekat.
2) Sebelum dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
diwajibkan mencocokan ukuran yang terdapat dalam gambar-gambar
dan Rencana pekerjaan, setiap ada perbedaan yang terjadi diharuskan
segera memberitahukan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan /
Pengawas Lapangan.
3) Semua kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan
karena kelalaian Penyedia Jasa untuk memberitahukan perbedaan-
perbedaan dalam ukuran tersebut adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
4) Ukuran-ukuran dan duga-duga untuk pekerjaan ini harus dipasang
oleh Penyedia Jasa bersama-sama atau dengan petunjuk Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan / Pengawas Lapangan..
5) Pasangan tanda-tanda ukur dilaksanakan dengan cat pada patok-patok
kayu gelam ataupun pada bagian tetap/pokok.
6) Penyedia Jasa diwajibkan untuk memelihara dan menjaga dimana
kebenaran dari patok-patok ukuran dan duga bangunan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

II. PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan tanah meliputi galian tanah, pembuangan tanah, urugan


kembali dan urugan pasir :
a. Galian Tanah
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
- Galian tanah dikerjakan setelah pemasangan papan patok dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai dilaksanakan;
- Ukuran galian tanah sesuai dengan gambar perencanaan;
- Dasar galian dikerjakan secara teliti dan dibersihkan dari segala
kotoran;
- Tanah hasil galian dikumpulkan disekitar galian dan keluar dari
badan jalan agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.
b. Pembuangan Tanah
- Pembuangan tanah sepunuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor
- Sebagian galian tanah yang sudah diseleksai pengawas dapat
dijadikan uragan kembali
c. Urugan Tanah

- Pekerjaan urugan mencapai titik peil sesuai gambar perencanaan


- Pekerjaan tersebut dilaksanakan sesudah pekerjaan pondasi selesai
dilaksankan;
- Tanah yang digunakan untuk urugan merupakan tanah, pilihan,
dipadatkan sehingga memberikan gaya topang yang baik bagi
pondasi;
- Pekerjaan urugan dilaksanakan setelah Pondasi diperiksa Pengawas
Lapangan dan Tim Teknis Kegiatan
d. Urugan Pasir

- Urugan pasir sesuai ukuran dalam gambar perencanaan, diletakan


dibawah lantai kerja pondasi dan dipadatkan;

III. PEKERJAAN PONDASI

a. Pondasi Beton

- Pembuatan Pondasi menggunakan Beton mutu K 225

- Bahan beton tercampur dalam adukan beton dengan spesifikasi :

Semen sesuai dengan SNI‐2 bab 3.2;

Agregat Halus sesuai dengan SNI‐2 bab 3.3;

Agregat Kasar sesuai dengan SNI‐2 bab 3.4


Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
Agregat Campuran sesuai dengan SNI‐2 bab 3.5, dan

Air sesuai dengan SNI‐2 Bab 3.6

- Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor


mendapat ijin dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan.
- Persetujuan Direksi untuk mengecor beton berkaitan
dengan pelaksaan pekerjaan stekan dan pemasangan besi serta
bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa
gangguan. Persetujuan tersebut di atas tidak mengurangi tanggung
jawab Kontraktor atas pelaksanaan pekerjaan beton secara
menyeluruh.
- Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak
dicampurnya air pada semen dan agregat atau semen pada
agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini dapat berkurang
lagi jika Direksi menganggap perlu didasarkan pada kondisi
tertentu.
- Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga
menghindarkan terjadinya pemisahan material (segregation) dan
perubahan letak tulangan.
- Alat‐alat penuang seperti talang, pipa chute dan
sebagainya harus selalu bersih dan bebas dari lapisan‐lapisan
beton yang mengeras.

b. Pembesian Dengan Besi Polos


- besi harus bersih terhindar dari kotoran dan minyak.
- perakitan besi sesuai dengan gambar kerja.
- peletakan tulangan besi harus diatur agar terdapat ruang untuk
proses pemadatan beton

c. Cetakan Beton / Bekesting


- Bekisting harus dibuat dari kayu kelas II tebal 3 cm dengan
permukaan yang rata dan diketam halus, sehingga diperoleh
permukaan beton yang baik.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
- Agar bekisting kuat, tidak bergoyang dan tidak melendut, harus
dipasang penopang dari kayu ukuran 5 x 7 cm.
- Bekisting harus bebas dari kotoran‐kotoran, potongan‐
potongan serta serbuk gergaji, tanah dan lain‐lain.
- Semua bekisting yang dibangun harus teguh, alat‐alat dan usaha‐
usaha membuka cetakan‐cetakan harus sesuai dan cocok tanpa
merusak permukaan dari beton yang telah selesai.
- Bekas cetakan beton untuk bagian‐bagian konstruksi yang
terpendam dalam tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum
dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

d. Pemasangan Angkur
- Bentuk dan ukuran angkur sesuai gambar rencana
- Angkur dipasang kuat dan mengikat pada besi kolom
sebelum dilakukan pengecoran

IV. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

a. Pekerjaan Plesteran, Acian dan Benangan

- Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang‐bidang yang akan


diplester harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi
dengan air agar plesteran tidak cepat kering dan tidak retak‐retak;
- Semua permukaan beton yang diplester permukaanya harus
dikasarkan terlebih dahulu;
- Adukan untuk plesteran 1 Pc : 3 Psr dan acian harus benar‐
benar halus sehingga plesteran tidak terlihat pecah pecah;
- Tebal plesteran 1,5 cm;
- Plesteran supaya digosok berulang‐ulang sampai mantap
dengan acian PC sehingga tidak terjadi retak‐retak dan pecah
dengan hasil halus dan rata;

- Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan


tegak lurus dengan bidang lainnya;
- Semua pekerjaan plesteran dan acian harus menghasilkan
bidang yang tegak lurus, halus, tidak bergelombang.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
- Sedang sponeng/tali air harus lurus dan baik.

V. PEKERJAAN PENGADAAN & PEMASANGAN TIANG

a. Spesifikasi Tiang Penerangan Jalan Umum dan Stang Ornamen:

- Tiang PJU yang digunakan adalah tiang octagonal tebal 3 mm yang


dilapisi galvanis dengan proses hot dip galvanized.
- Stang ornamen adalah pipa bulat 2” tebal 2,8 mm yang dilapisi
galvanis dengan proses hot dip galvanized

b. Pemasangan Tiang
- Pemasangan tiang PJU dapat dilaksanakan secara manual
dan/atau dengan menggunakan alat bantu crane;
- Pemasangan tiang PJU dapat dilakukan secara terpisah (per
section) atau keseluruhan;
- Pada saat menempatkan base plate ke baut angkur,
Kontraktor memastikan agar penempatan tersebut tidak
merusak pondasi maupun baut angkur yang melekat pada
pondasi;
- Setelah Base‐plate terpasang pada baut angkur, dilakukan
pengencangan mur, dengan tekanan kekencangan pada batas
kewajaran sehingga tidak mengakibatkan kerusakan pada alur
baut angkur;
- Kontraktor bersama dengan Pengawas Lapangan dan Tim
Teknis Kegiatan melakukan pemeriksaan untuk memastikan
bahwa tiang penerangan jalan umum tersebut terpasang sesuai
rencana;

c. Pemasangan Ornamen
- Pekerjaan Pemasangan Ornament diletakan di tiang PLN atau Hole
hot dip galvanis PJU.
- Pastikan posisi ornament pada posisi yang benar.
- Pastikan posisi panjang ornament pada posisi yang benar sesuai
dengan gambar.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
- Bila pada tiang PLN yang akan dipasang ornament ada lampu
existing, maka lampu existing tersebut harus dibongkar terlebih
dahulu, setelah itu baru pemasangan ornament yang baru

VI. PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU

- Pemasangan lampu pada tiang PJU dilakukan dengan


ketelitian dan kecermatan sehingga posisi luminer lampu
dapat mencapai titik fokus penyinaran yang diharapkan;
- Setelah Lampu terpasang, Kontraktor melakukan
penyambungan agar lampu terkenoksi dengan kabel jaringan
penerangan jalan umum;
- Kontraktor, Pengawas Lapangan dan Tim Teknis Kegiatan
memastikan bahwa sambungan tersebut aman.

- Proses percobaan penyalaan lampu tersebut dilakukan setelah


pemasangan panel APP dan perizinan penyambungan dan
penyalaan tenaga listrik dari PLN dilaksanakan;

VII. PEMASANGAN JARINGAN KABEL

a. Spesifikasi Kabel jaringan


- Kabel yang digunakan harus memenuhi standar SNI, LMK dan
SPLN

- Mampu dialiri tegangan 500 V

- Kabel yang digunakan adalah tipe kabel yang tercantum dalam


RAB
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
b. Pemasangan Kabel

- Kabel LVTC 2x10 mm2 dipotong sesuai ukuran yang tercantum


pada Gambar Perencanaan
- Kabel dipasang pada strain clamp wedge dan dikunci,
dikencangkan dengan menggunakan simpul ;
- Dalam penarikan dan pemasangan kabel tersebut wajib
memperhatikan dan memperhitungkan adanya toleransi kabel
untuk penyambungan dan andongan / sag;
- Andongan/Sag berfungsi untuk mencegah agar kabel tidak putus
karena pengaruh cuaca;
- Setelah Kabel terpasang, maka dilakukan penyambungan dan
terminasi antar ujung kabel terpasang;
- Penyambungan dilakukan dengan menggunakan Tap‐Connector
(alcoa bandleit)
- Penyambungan dilakukan sebaik mungkin untuk mencegah
timbulya korosi.
- Terminasi pada sambungan untuk memastikan sambungan
terikat kuat pada pole band set dan tidak bersentuhan dengan
bahan konduktor yang dikawatirkan beresiko pada keselamatan
saat lampu penerangan jalan umum dinyalakan.

VII. PEKERJAAN PENGADAAN & PEMASANGAN GROUNDING


a. Pemasangan Arde pada tiang lampu
- Lindungi kawat arde bagian luar dari KWH meter pada panel box
dengan menutupinya
- dengan pipa PVC 5/8”, panjangnya pipa PVC sampai diatas
permukaan tanah tempat kawat arde dibenamkan bersama
dengan pipa besinya (sesuai gambar kerja)
- Lilitkan dengan kuat dan erat kawat arde disepanjang pipa besi
- Panjang arde minimal 100 cm, hal ini untuk benar-benar
memastikan kawat arde
- terbenam ke dalam bumi.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
- Jangan pasang pipa arde ditempat yang kemungkinan akan ada
genangan air ketika
- hujan, karena hal ini cukup membahayakan bagi anak-anak dan
mahluk hidup lainnya di lingkungan sekitar rumah anda.
- Tanamkan pipa arde sedalam mungkin kedalam tanah, semakin
dalam semakin baik, untuk meminimalisir resiko terkena
sambaran petir
- Untuk pemasangan Kawat BC yang terpasang pada Tiang Hole
membutuhkan Panjang Sekitar Kurang lebih 1.5 meter yang
tersambung dari baut Tiang yang langsung di sambung dengan
Arde.
- Untuk pemasangan Kawat BC yang terpasang pada Stang
ornament membutuhkan
- Panjang Sekitar Kurang lebih 6 - 8 meter, dari atas tiang yang
tersambung dengan lampu sampai menuju ke bawah yang
tersambung dengan Arde.

IX. PEKERJAAN KONTROL PANEL APP

a. Pemasangan Kontrol Panel APP

- Kontraktor mempersiapkan komponen‐komponen yang akan


digunakan dalam pemasangan APP dan Grounding semua
komponen yang tidak tercantum dalam RAB, menjadi tanggung
jawab penyedia;
- Komponen yang telah dipersiapkan tersebut terlebih dahulu
diperlihatkan kepada Pengawas Lapangan dan Tim teknis
Kegiatan untuk diperiksa kesesuaiannya dengan Spesifikasi
yang tercantum dalam Perencanaan;
- Setelah mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan dan
TimTeknis Kegiatan, Kontraktor melaksanakan pekerjaan
pemasangan APP dan Grounding sesuai dengan perencanaan;
- Setelah perakitan Box Panel selesai, dilanjutkan dengan
pemasangan Box Panel APP ke tiang PJU.
- Box Panel APP terpasang statis ditiang pada
ketinggian1,5meter di ukur dari permukaan tanah
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
- Setelah Box Panel APP terpasang pada tiang,
Kontraktor melakukan pemasangan :
Pole band dan Aksesoris pada tiang PLN dengan
jarak maksimal pemasangan pole band adalah 1,0 meter
di ukur dari pole band jaringan milik PLN terendah;
Pipa Conduit : Inforing, Fleksible, Grounding, Tee dan Knee;

Kabel : Infooring, Grouping, Grounding;

- Kontraktor melakukan penyambungan Kabel Grounding ke


Kabel Jaringan PJU pada tiang PJU dengan menggunakan alcoa
(connectorbracket).
- Setelah semua komponen tersebut terpasang sesuai
perencanaan, Kontraktor meminta pihak PLN untuk memasang
dan menyambungkan KWH meter;
- Uji coba terhadap layanan APP dan Lampu Penerangan
Jalansetelah APP tersambung dengan jaringan listrik milik PLN;

X. SYARAT-SYARAT BAHAN DAN MATERIAL

Bahan/material yang diadakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai


berikut:
1. Bahan/material Listrik
a. Kabel
1) Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan LMK
2) Jenis : DX/ Twisted 2 X 10 mm2, NYM 2 X 2,5 mm2
3) Mampu dialiri tegangan 500 V

b. MCB
1) Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan LMK
2) Untuk 1 phase
3) Mampu dialiri arus 220 V – 240 V

c. Magnetic Kontaktor
1) Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan LMK
2) Tegangan operasi 220V-240V.
3) Mampu dialiri arus 36 A/pole.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu

d. Box Panel
1) Memenuhi standard Industri Indonesia
2) Bahan : Plat Baja difinishing dengan powder coating yang di oven;
3) Ukuran: sesuai gambar rencana;
4) Model : sesuai gambar rencana
5) Type : Outdoor

e. Timer
1) Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan LMK
2) Tipe SUL 181 D
3) Tegangan operasi 110V-230V
4) Kuat Arus 16 (4) A

f. Rell MCB
1) Produksi dalam negeri
2) Standard Industri Indonesia
3) Cocok untuk rel MCB, Magnetic Kontaktor.

g. Strain Clamp Wedge


1) Memenuhi standard industri Indonesia.
2) Memenuhi standard PLN dan LMK.

h. Terminal Blok
1) Model : 4 P
2) I max : 60 /100 A;
3) Digunakan untuk koneksi kabel Phase (Line)

i. Box Panel
1) Bahan : Plat Baja difinishing dengan powder coating yang di oven
2) Ukuran : 40 X 60 X 20 CM
3) Model : sesuai gambar kerja

j. Arde
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
1) Gounding rod diameter 16 mm panjang minimal 1 m untuk arde
lampu
2) Grounding rod diameter 16 mm panjang 2,5 m untuk arde APP
3) Tahanan yang terukur dapat mencapai di bawah 5 Ohm.

k. Kawat BC
1) Kawat BC Diameter 6 mm Untuk lampu, KWH dan panel

l. Tap Conector
1) Memenuhi Standar PLN dan LMK
2) Terbuat dari bahan thermoplastik yang dapat melindungi logam
conectornya
3) Kedap air
4) Warna Conector Hitam Mengkilat
5) Ukuran sesuai gambar kerja

2. Bahan/material Non Listrik

a. Tiang Lampu

1) Tiang yang digunakan adalah tiang PJU jenis tiang octagonal,


desain dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
2) Terbuat dari pipa octagonal dengan ketebalan minimal 3 mm yang
difinishing melalui proses hot dip galvanis

b. Beugel

1) Memenuhi standard untuk pemasangan stang ornamen


2) Terbuat dari bahan plat besi tebal 5 mm dengan finishing cat anti
karat galvanis

c. Besi Polos
1) Memenuhi Standard Industri Indonesia
2) Besi yang digunakan adalah besi Ø 8 mm untuk sengkang dan Ø
12 mm untuk besi pokok.
3) Pemasangan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu

d. Semen
1) Memenuhi Standard Normalisasi Indonesia (NI)-8
2) Semua semen yang dipakai harus dalam satu merek yang sama
dalam keadaan baru dan asli

e. Pasir

1) Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras
2) Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
3) Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik

f. Besi Tulangan
1) Semua besi tulangan yang dipakai adalah besi polos Ø 10 mm
untuk besi pokok dan Ø 8 mm untuk sengkang.
2) Besi tulangan harus bersih dari segala macam kotoran, karat,
minyak, cat dan lain-lain.
3) Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan
pemasangan harus sesuai persyaratan dan gambar perencanaan.

g. Batu pecah
1) Agregat kasar kerikil dapat berupa kerikil alam atau berupa batu
pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan ukuran butir
umumnya lebih besar dari 5 mm dan terdiri dari butir-butir yang
keras, tidak berpori dan beraneka ragam besarnya.
2) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%
berat kering, dan tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat
merusak beton, zat-zat yang reaktif alkali.

h. Pipa PVC
1) Pipa PVC yang digunakan kualitas AW

i. Bekesting
1) Bekesting harus dipasang dengan perkuatan – perkuatan
sehingga menjamin ukuran
2) ukuran dan jarak tidak berubah selama diadakan pengecoran.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
3) Bekesting sebelum dilaksanakan pengecoran beton, harus
dibersihkan dari berbagai bentuk kotoran
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pengembangan dan Pembangunan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL)
Jasa Konsultansi Perencanaan PJL 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu
BAB. III

P E N U TU P

I. Semua item pekerjaan harus diselesaikan secara baik dan disesuaikan


dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Pekerjaan yang tidak
rapi, harus diperbaiki sampai diperoleh hasil yang memenuhi syarat
(maksimal).

II. Segala jenis pekerjaan yang belum tercantum secara jelas dalam Rencana
Kerjadan Syarat- syarat (RKS), pelaksanaannya harus mendapat
persetujuan/ petunjuk dari Direksi Lapangan.

III. Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan


membersihkan bahan– bahan bangunan, kotoran – kotoran bekas
yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima
dilaksanakan bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.

Anda mungkin juga menyukai