KEGIATAN :
Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Kantor Lintas SKPD
PEKERJAAN :
Perencanaan Pembangunan Pagar BPP Sukodono
2020
Perencanaan Pembangunan Pagar BPP Sukodono
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................i
RENCANA KERJA DAN SYARAT..................................1
Pasal 1. (LINGKUP PEKERJAAN) ............................................1
Pasal 2. (PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS BANGUNAN)1
Pasal 3. (JENIS DAN MUTU BAHAN)......................................2
Pasal 4. (PENJELASAN GAMBAR DAN RKS)...........................2
Pasal 5. (RENCANA KERJA DAN JADWAL PELAKSANAAN)......3
Pasal 6. (LAPORAN-LAPORAN)..............................................4
Pasal 7. (SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN) ..........................5
Pasal 8. (PEMERIKSAAN PEKERJAAN)....................................6
Pasal 9. (JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN).7
Pasal 10. (KEAMANAN PROYEK)..............................................7
Pasal 11. (ALAT-ALAT PELAKSANAAN)..................................11
Pasal 12. (PENYIMPANAN BAHAN / MATERIAL).....................11
Pasal 13. (PERUBAHAN–PERUBAHAN / PEKERJAAN TAMBAH DAN
KURANG)...............................................................13
Pasal 14. (PEKERJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN)...........10
Pasal 15. (PAPAN PATOK UKUR (BOWPLANK))......................14
Pasal 16. (PEKERJAAN TANAH) ............................................15
Pasal 17. (PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG).....18
Pasal 18. (PEKERJAAN PASANGAN DINDING).......................23
Pasal 19. (PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING).....................25
Pasal 20. (PEKERJAAN PENGECATAN)...................................34
Pasal 21. (PEKERJAAN PEMBUATAN PAGAR).........................37
Pasal 22. (PEKERJAAN PENUTUP ATAP)................................38
Pasal 23. (PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/RANGKA HOLLOW)...39
Pasal 24. (PEKERJAAN LISTRIK)............................................41
Pasal 25. (PEKERJAAN PEMELIHARAAN)................................44
Pasal 26. (GAMBAR KERJA DAN GAMBAR TEPAT LAKSANA). 44
Pasal 27. (PENUTUP)............................................................45
OUT LINE SPESIFIKASI TEKNIS ...............................46
i
RENCANA KERJA
DAN SYARAT (RKS)
RENCANA KERJA DAN SYARAT
3. Rencana Kerja:
a. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong menyusun
rencana kerja yaitu suatu rencana yang terperinci
termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan
diajukan kepada Direksi selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu setelah dikeluarkannya Surat Keputusan dan
Penunjukan Mulai Kerja (SPMK) dan mengadakan Pre
Construction Meeting (PCM) dengan pihak Konsultan
pengawas dan Direksi Lapangan.
b. Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga)
salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus selalu
terpampang di Kantor Proyek dan merupakan lampiran
Dokumen Kontrak
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong telah
menyerahkan Request Pekerjaan beserta Shop Drawing
kepada Konsultan Pengawas untuk dimintai
persetujuannya.
d. Konsultan Pengawas setelah mempelajari usulan
tersebut dengan memperhatikan gambar-gambar
rencana, RKS dan lain-lain, baru memberikan
persetujuan kepada Pemborong untuk segera
dilaksanakan.
e. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan,
mendatangkan bahan-bahan dan alat bantu sesuai
dengan rencana kerja kecuali jika terpaksa
menyimpang karena sesuatu hal yang harus
dipertimbangkan, maka terlebih dahulu harus disetujui
oleh Direksi.
f. Rencana Kerja ini akan dipakai Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan, keterlambatan dan penyimpangan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemborong.
PASAL 6 (LAPORAN-LAPORAN)
1. Kontraktor harus membuat catatan-catatan berupa laporan
harian yang memberikan gambaran dan catatan singkat dan
jelas mengenai :
a. Taraf berlangsungnya pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor bawahan.
b. Catatan dari Pemberi Tugas/Direksi/Konsultan Pengawas
yang telah disampaikan secara tertulis maupun lisan.
c. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan/mesin yang
masuk.
d. Keadaan Cuaca.
e. Hal ikhwal mengenai pekerja.
f. Hal ikhwal mengenai pekerjaan tambah kurang.
g. Hal ikhwal mengenai kesulitan-kesulitan atau gangguan
yang mungkin ada.
3. Pengukuran
a. Kontraktor harus menyediakan sedikitnya 2(dua) orang
pembantu yang ahli dalam cara-cara pengukuran
dengan alat-alat penyipat datar (theodolith, waterpass
dan sebagainya), prisma silang dan lain-lain peralatan
yang diperlukan dalam pengukuran menurut situasi dan
kondisi tanah bangunan sesuai dengan gambar kerja.
b. Supervisi dan kontraktor akan menetapkan tempat/posisi
patok penandaan permanent (bench mark) sebagai
referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan dalam
Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol). Patok tersebut
terbuat dari beton dengan permukaan atas yang datar
dan tertulis penetapan level referensi atas bangunan
sesuai gambar kerja, harus tetap pada posisinya, tidak
bergeser dan permanen minimal dapat digunakan
hingga seluruh proyek selesai.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas
persetujuan Supervisi dan tetap merujuk pada
pergeseran patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut, kontraktor menentukan
level bangunan dan jarak as bangunan pada setiap
pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
2. Beton Bertulang
Dalam garis besarnya pekerjaan beton yang harus dibuat dari
beton bertulang ialah antara lain :
a. Pondasi plat setempat (Pilecap)
b. Sloof
c. Kolom-kolom dan balok struktur dan praktis.
d. Plat Lantai
e. Dan bagian-bagian lain yang tertera dalam gambar.
Mutu beton yang diisyaratkan untuk kontruksi yang bersifat
struktural dalah K-250 dan untuk beton praktis K-175, sedang
untuk pekerjaan non struktural dsampai rabatan beton, lantai
kerja dan beton ampyangan untuk jalan setapak dengan mutu
beton K-100
d. Besi Beton
1) Besi beton yang digunakan adalah baja tulangan dengan
mutu U-24 sedang untuk besi deformasi (D) mutu U39 /
umum dipakai dan menurut PBI 71 dengan diameter-
diameter seperti yang tertera dalam gambar, penggunaan
diameter yang lain diperkenankan apabila ada
persetujuan tertulis dari Direksi.
2) Pembengkokan dan pemotongan baja tulangan harus
dilaksanakan menurut gambar rencana / detail dengan
diameter masing-masing.
e. Kayu Begesting
1) Kayu untuk beton dipakai kayu kelas III sesuai dengan
syarat dalam PKKI 70 atau dipakai kayu tahun atau lokal.
2) Papan bekesting dari kayu tahun tebal 2 cm atau
multiplek tebal 9 mm dan pemakaiannya maximum 2
(dua) kali.
3) pengecoran, bila perlu bidang papan terlebih dahulu
harus dilapis cairan mud oil sampai rata agar pada waktu
pembongkaran, beton tidak menempel pada papan,
sedangkan untuk perancang bekesting dipergunakan kayu
tahun ukuran minimum 4/6 cm.
7. Pekerjaan Begesting
a. Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton
seperti yang diminta dalam gambar konstroksi, begesting
harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh.
b. Konstruksi bekesting harus kedap adukan dan tidak
melengkung menerima beban – beban dari adukan basah,
tulangan dan lain – lain tidak berubah bentuk akibat
pemadatan.
c. Konstroksi dari bekesting seperti sokongan – sokongan
peran cah dan lain lain yang memerlukan pertimbangan
harus diajukan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui
untuk dilaksanakan.
d. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang
mempunyai bentuk, ukuran dan tepi-tepi yang sesuai
dengan gambar-gambar rencana dan syarat-syarat
pelaksanaan.
e. Tiang cetakan garus dipasang diatas papan kayu yang
kokoh dan harus mudah distel dengan baji. Bambu tidak
boleh digunakan sebagai tiang cetakan disamping kekuatan
dan kekakuan dari cetakan juga stabilitas perlu
diperhitungkan dengan baik terutama terhadap beban beton
sendiri serta bahan-bahan lainnya yang timbul selama
pengecoran seperti akibat Vibrator dan berat para
pekerjanya.
f. Sebelum pengecoran dimulai bagian dalam dari bekesting
harus bersih dan kering dari air limbah, minyak dan kotoran-
kotoran lainnya.
2. Bahan-bahan :
a. Batu Kali :
Batu kali yang dipakai merupakan batu kali pecah yang
keras, bebas dari kotoran akibat tanah liat atau bahan lain
yang merugikan dan memenuhi persyaratan PUBB ’70 NI-3.
b. Batu Bata :
Batu bata liat produksi lokal kualitas baik, pembakarannya
harus baik / dengan kayu bakar ukuran tiap unit harus sama,
bersudut runcing dan rata tanpa cacat / letak atau
mengandung kotoran yang memenuhi persyaratan PUBB ’73
NI-70.
c.Pasir :
Pasir yang digunakan harus pasir yang butir tajam, keras
dan bersih.
d. Semen Portland :
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan
yang digunakan untuk pekerjaan beton.
3. Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pasangan Batu Kosong (Aanstampeng)
Bahan batu kosong / aanstamping dari batu kali harus diatur
dengan sisi panjang tegak, teratur dan bersilang kemudian
diatasnya diberi pasir yang merata dan disiram dengan air
hingga pasir mengisi lubang-lubang yang terdapat disela-
sela batu / kemudian ditrimbis sesuai dengan gambar.
b. Pasangan Pondasi Batu Kali
Batu kali yang dipakai ukuran sisi maksimum 20 cm dan
pemasangan harus bersilang diatas adukan yang cukup
diantara sela-selanya untuk mencapai kekuatan dan
kesatuan. Permukaan atas pasangan batu kali harus sifat
datar permukaan luar bagian samping harus diplester
kasar / diberapen. Tinggi pasangan dalam sehari tidak boleh
lebih dari 100 cm dan adukan yang dipakai 1 Pc : 5 Psr,
kecuali bagian yang kedap air 1 Pc : 3 Ps.
c. Pasangan Bata Merah
1) Sebelum dipasang, bata harus direndam air sampai jenuh
dan batu bata yang pecah tidak boleh lebih dari 100 %
kemudian pemasangannya dalam sehari tidak boleh lebih
dari 1.00 m tingginya dan pemasangannya harus lurus
dengan ketebalan sesuai gambar. Proses pengeringan
harus selalu dibasahi dengan air minimal 7 hari kalender.
Adukan yang dipakai 1 Pc : 5 Ps, kecuali bagian yang
kedap air 1 Pc : 3 Ps ( trasram ) yaitu pada bagian
diatas sloof s/d setinggi 20 cm diatas lantai pada seluruh
bangunan atau ditentukan sesuai gambar.
2) Tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak
boleh rengat-rengat serta batu bata berukuran sama
menurut aturan normalisasi, berkualitas baik dan dari
hasil pembakaran yang masak tidak diperbolehkan
memasang bata yang pernah dipakai (bekas). Semua
Voeg / siar diantara pasangan batu bata pada hari
pemasangan harus dikeruk selama 1 cm pada bagian luar
dan dalam.
3) Pasangan tembok 1 / 2 batu maksimum dipasang dengan
luasan 12 m2, bila lebih harus dipasang kolom beton
praktis 12 / 12 cm2 dengan tulangan 4 12 mm dan
beugel 8 mm – 15 cm (sesuai gambar ).
d. Plesteran dinding, Beton dan Benangan
Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan
disiram dengan air, sebelumnya harus dibuatkan kepala
plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran
yang direncanakan ( 1.5 cm). Semua plesteran dinding
dipakai campuran 1 Pc : 5 Ps termasuk benangan sudut dan
pembuatan ornamen, yang dibentuk sesuai gambar. Selama
proses pengeringan harus disiram dengan air agar tidak
terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang
terlalu cepat selama 7 hari, plesteran dinding yang akan
dicat tembok penyelesaiannya terakhir harus digosok
dengan amplas bekas pakai atau kertas zak semen,
sedangkan untuk sponingan harus rata, siku dan tajam pada
sudutnya.
Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan atap
selesai dilaksnakan dan sebelum pelaksanaan plesteran
dilaksanakan jalur-jalur instalasi air / listrik harus sudah
ditaman dalam tembok / beton terlebih dahulu harus sesuai
dengan gambar rencana.
1. Umum
2. Bahan-Bahan
a. Sumber Bahan
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini
biaya dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke
lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam penawaran
Kontraktor. Kontrak harus melaporkan lokasi tersebut kepada
Konsultan Pengawas secepatnya secara tertulis disertai
keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan
dan rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek.
Bahan tersebut harus memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.
3. Pelaksanaan
a. Penyimpanan :
f. Toleransi :
2. Pekerjaan Urugan
a. Jenis sirtu yang digunakan adalah sirtu ex. Ngoro dan tidak
boleh dipakai tanah urug atau yang lain.
b. Sebelum pekerjaan lapisan sirtu dimulai, halaman harus
dibersihkan dari segala bahan yang tidak cocok dengan
jenis urugan dan harus dibuang keluar lokasi proyek dan
diperiksa oleh Direksi.
c. Tebal urugan disesuaikan dengan gambar dan dipadatkan.
d. Pemadatan urugan dilakukan dari bagian tepi masuk ke
tengah dalam satu arah dimana masing-masing daerah
pemadatan memperoleh desakan pemadatan yang sama.
e. Pemadatan urugan harus dilaksanakan secara berlapis-
lapis dipadatkan dengan alat tumbuk manual atau
digenangi air sampai jenuh sampai ketinggian yang
ditentukan.
4. Pekerjaan Kanstin
a. Jenis Kanstin yang digunakan adalah Kanstin warna abu-
abu dengan nilai tekan K 300 dan dibuktikan dengan Test
Kokoh Tekan oleh Laboratorium Beton dan kontruksi yang
independen.
b. Cara pemasangan kanstin/kreb harus sesuai dengan
gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Umur kanstin/kreb yang boleh dipasang adalah minimal 2
(dua) minggu atau 14 (empat belas) hari setelah selesai
pabrikasinya.
d. Agar pasangan kanstin/kreb tidak lepas satu sama lain,
maka antara pasangan kanstin harus diberi spesi.
2. Bahan bahan
a. Semua bahan cat yang digunakan
adalah : Produk Lokal Merek Catylac atau setara.
Cat dinding luar/ exterior Catyalac :
- Primer : 1 lapis Catylac Primerinterval 2
jam
- Undercoat : 1 lapis Catylac Wall Filler interval
2jam
- Cat akhir exterior : 2 lapis Catylac Exterior setebal
2x30 micron, interval 2 jam, semua
lapis sehingga. Dicapai permukaan
yang merata dan sama tebal
- Cat Coating : 2 lapis Bahan Anti Lumut glass
stone, star stone ex Propan setebal
2x30 micron, interval 2 jam, semua
lapis sehingga. Dicapai permukaan
yang merata dan sama tebal
- Cat Pagar : 1 lapis Dempul, 2 lapis EX Nippon
2000 setebal 2x30 micron, interval 2
jam, semua lapis sehingga. Dicapai
permukaan yang merata dan sama
tebal
b. Sifat-sifat umum
- Tahan terhadap pengaruh cuaca
- Tahan terhadap gesekan dan mudah diberslhkan
- Mengurangi Pori-Pori dan tembus uap air
- Tidak berbau
- Daya tutup tinggi
c. Cat yang digunakan berada. dalam kaleng yang masih
disegel dalam kemasan 5 kg: atau 25 kg, tidak pecah atau
bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau
Manager Konstruksi. Pengiriman cat harus disertakan
sertifikat dan agen/distributor yang menyatakan bahwa cat
yang dikirim dijamin keasliannya. Pemborong bertanggung
jawab, babwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan
sesual dengan RKS.
d. Warna
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan
pengecatan, pemborong mengajukan daftar bahan
pengecatan kepada Manager Konstruksi.
Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan
untuk dijadikan contoh, atas biaya pemborong.
Pencampuran wama atau pemesanan dan pembuatan
warna khusus harus disiapkan dari pabrik dan memiliki
sertifikat laboratorium untuk pembuatan dan
pencampurannya.
3. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan
langit-langit dan lantai telah selesai dikerjakan. Selanjutnya
diadakan persiapan sebagai berikut:
a. Dinding atau bagian yang akan dicat telah selesai dan
disetujui oleh Manager Konstruksi
b. Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran
yang menempel dibersihkan
c. Menunggu keringnya dinding atau baglan yang akan
dicat karena masih basah dan lembab
d. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk
contoh warna
e. Pemborong harus mengatur waktu sedemikian rupa
sehingga. terdapat urutan-urutan yang tepat mulai
dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan
akhir.
f. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti
petunjuk dari pabrik pembuat cat tersebut.
4. Pekerjaan Pengecatan
a. Pengecatan tembok luar.
1) Tembok yang akan dicat harus
mempunyal cukup waktu untuk mengering, setelah
permukaan tembok kering maka persiapan
dilakukan dengan membersihkan permukaan
tembok tersebut terhadap
pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang
biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar
bersih.
2) Selanjutnya dilapis tipis dengan
plamur
3) Pada bagian-bagian dimana banyak
reaksi dengan alkali dan rembesan air harus diberi
lapisan wall sealer
4) Setelah kering permukaan tersebut
diamplas lagi sampai halus
5) Kemudlan dicat dengan lapisan
pertama
6) Bagian-bagian yang masih kurang
baik, diberi plamur lagi dan diamplas halus setelah
kering
1. Persyaratan
a. Untuk keperluan ini Penyedia dapat menugaskan pihak ketiga
(instalatir) yang mempunyai sertifikat dari PLN setempat
dengan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
secara tertulis.
b. Penyedia tetap bertanggung jawab atas pekerjaan instalasi
yang dimaksud.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut Penyedia
harus membuat gambar / diagram instalasi dengan skala 1 :
100 dengan mendapat persetujuan dari Direksi.
d. Menurut penjelasan-penjelasan dan perat¬uran-peraturan
dalam uraian ini dengan tegangan / voltage : 220 V sesuai
dengan keadaan setempat yang ada.
e. Menurut segala petunjuk-petunjuk dari Direksi.
f. Menurut peraturan-peraturan listrik yang masih berlaku di
Indonesia pada waktu ini (PUIL) tahun 2000.
g. Instalasi listrik dipasang dengan kondisi sampai menyala.
PASAL 27 PENUTUP
Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum di dalam uraian
Spesifikasi Teknis ini akan ditentukan/diterangkan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan.
Dibuat Oleh:
Konsultan Perencana
CV. LINTAS ARTHA KARYA
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan
Lokasi Kerja
2. Papan Nama
Proyek
3. Pengukuran
4. Papan Patok Kayu kelas-III, ukuran tebal
Ukur 2,5 cm, lebar 20 cm, lurus
(Bowplank) pada sisi sebelah atasnya.
Pemasangan patok keliling
bangunan minimal berjarak
1,00 meter dari as dinding
bangunan.
PEKERJAAN TANAH
1. Penggalian dan
Pengupasan
Tanah
2. Pekerjaan
Galian Pondasi
Footplat
3. Pekerjaan
Galian Pondasi
Strouss Ø30cm
3. Urugan dan
Pemadatan
PEKERJAAN PONDASI
1. Mutu Beton Konstruksi struktural K-225
dan beton praktis K-125,
Konstruksi non struktural K-
100
2. Semen Semen PC Ex. Semen
Gresik /
Standart Sil
3. Bahan Agregat Batu pecah / split ukuran
Beton maksimum 2 cm
4. Air Bebas dari asam, garam,
bahan alkali dan bahan
organik
5. Besi Beton Baja deformasi (D) mutu
U39, Baja tulangan mutu
U24
PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG
1. Mutu Beton Konstruksi struktural K-250
dan beton praktis K-225,
Konstruksi non struktural K-
100
2. Semen Semen PC Ex. Semen
Gresik /
Standart Sil
3. Bahan Agregat Batu pecah / split ukuran
Beton maksimum 2 cm
4. Air Bebas dari asam, garam,
bahan alkali dan bahan
organik
5. Besi Beton Baja deformasi (D) mutu
U39, Baja tulangan mutu
U24
6. Kayu bekisting Kayu kelas III, Papan
bekisting dari kayu dengan
tebal 2cm atau multilek
tebal 9 mm dan
pemakaian maks 2 kali
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1. Pasangan Bata Adukan yang dipakai 1Pc :
Merah 5Ps
2. Plesteran Tebal 1.5 cm, dipakai
dinding, Beton campuran 1Pc : 5Ps
dan Benangan
PEKERJAAN PASANG PAVING
1. Pemasangan Paving Stone Abu-2 Tb 6 Cm
Paving Stone nilai tekan K 300 dan Topi
Uskup tebal 6 cm K 300
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Batu Alam Cat dasar 1 lapis, Cat Ex.Glass
(Coating) penutup 2 lapis Stone,Star
Stone,
Propan
2. Cat eksterior Cat dasar 1 lapis, Cat Ex. Catylac,
(tampak depan penutup 2 lapis Jotun
dan kolom
teras)
3. Cat Hollow Dempul dasar 1 lapis, Cat Ex. Nippon
Pagar penutup 2 lapis 2000,Seiv,
Menggunakan Spray dll
PEKERJAAN PEMBUATAN PINTU PAGAR BESI
1. Pagar Besi Hollow Galvanis
Hollow Galvanis 2X4”,4X4”,5X5” dengan
ketebalan T = <2 mm
PEKERJAAN PEMBUATAN GAPURA
1. Atap Gapura Rangka Hollow atap Ex.Bambe,
menggunakan genteng Goodyear,
karang pilang Kelas I Bisma.
mempunyai warna yang
sama.
2. Papan Nama Menggunakan Banner
Kualitas I dengan
menggunakan Papan
3. Kolom Kolom penyangga
Penyangga menggunakan pipa
stainless 50x50x1.7mm
PEKERJAAN LISTRIK
1. Kabel TR Kabel NYA 2x1.5 mm
2. Titik Lampu Fitting plafon, Pipa listrik
5/8”, Kabel,
T dus, L bow, Klem kabel
3. Penerangan Lampu LED 9 watt, Lampu Ex. Philips
LED13 watt
4. Pipa Instalasi Pipa paralon ukuran 5/8”
Pelindung kabel