Anda di halaman 1dari 21

BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN

PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


SPESIFIKASI TEKNIS
A. U M U M

1. RUANG 1.1. Ruang lingkup pekerjaan adalah bahwa Pemerintah Kota


LINGKUP Malang ingin mewujudkan sarana Penerangan Jalan Umum
PEKERJAAN selain untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan dan
kerataan penyebaran cahaya jalan juga untuk memberikan
pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dalam hal
penerangan jalan.

2. PERSYARATAN 2.1. Penyedia Jasa mempunyai pengalaman dalam bidang


UMUM pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan dan instalasi
Lampu Penerangan Umum (PJU).
2.2.
Penyedia jasa wajib melampirkan jadwal atau waktu
pelaksanaan pekerjaan paling lama sesuai dengan LDP.

2.3 Melampirkan spesifikasi Teknis dan Gambar, meliputi :


Macam / jenis kapasitas dan jumlah peralatan yang
diperlukan kualifikasi dan jumlah personil yang diperlukan;
syarat material / bahan ; gambar-gambar kerja; Kriteria
kinerja produk yang diinginkan.

2.4 Melampirkan daftar kuantitas dan harga Rencana Anggaran


Biaya (RAB).

3. PROSEDUR 3.1. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian,


PELAKSANAAN dan sesuai dengan syarat‐syarat (RKS), gambar
perencanaan, Berita Acara Penjelasan,Kerangka Acuan Kerja
(KAK) serta mengikuti petunjuk dan keputusan Pengawas
lapangan dan Tim Teknis Kegiatan;
4. PEMERIKSAAN 4.1. Secara umum Konsultan Pengawas/Direksi berhak
BAHAN memeriksa semua jenis bahan bangunan yang
BANGUNAN dipergunakan kontraktor dan menolaknya apabila nyata-
nyata tidak memenuhi persyaratan untuk itu.

4.2. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di


lapangan tetapi oleh Konsultan Pengawas/Direksi ditolak
untuk dipergunakan, harus segera dikeluarkan dari
lapangan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam
terhitung sejak jam penolakan.

Apabila Konsultan Pengawas/Direksi merasa perlu

1 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

4.3. memeriksakan bahan bangunan yang diragukan


spesifikasinya, maka Konsultan Pengawas berhak
mengirimkannya kepada Balai Penelitian Bahan-bahan
Bangunan atau Lembaga lain yang ditetapkan bersama
Pengelola Kegiatan untuk diteliti.

Semua biaya untuk hal ini menjadi tanggungan Kontraktor,


4.4. apapun hasil dari penelitian tersebut.
Semua bahan bangunan yang digunakan selain harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS. ini,
juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
A.V. dan Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB).

Konsultan Pengawas/Direksi berwenang meminta


4.5. keterangan mengenai asal bahan dan Kontraktor harus
memberitahukannya.

5. PERATURAN 5.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan


TEKNIS lain yang dipersyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat‐
Syarat (RKS) ini, mengikat ketentuan ‐ ketentuan di
bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

 Peraturan Pemerintah RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pedoman b. Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
 Peraturan Umum bahan Bangunan di Indonesia Tahun
1982;
 Standar Nasional Indonesia untuk Pekerjaan:
i. Pekerjaan Tanah;
ii. Pekerjaan Beton;
iii. Pekerjaan Plesteran;
iv. Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000
v. Spesifikasi Penerangan Jalan Umum di
Lingkungan Perkotaan.
 Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI
nomor SK.7324/AJ.401/DRJD/2013 tentang Juknis
Perlengkapan Jalan.
 Peraturan tentang Instalasi Listrik yang dikeluarkan oleh
PLN.
 Peraturan yang berkaitan dengan Ketenagakerjaan dan
Jaminan Perlindungan dan Keselamatan
Ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan RI.

5.2 Untuk melaksanakan pekerjaan pada tersebut berlaku dan


mengikat pula :

2 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

 Gambar Kerja yang telah dibuat Konsultan Perencana


yang telah disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota, termasuk gambar–gambar detail
yang diselesaikan Kontraktor dan sudah disahkan /
disetujui Direksi.
 Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
 Berita Acara Penetapan Pemenang dan Penyedia Barang
/ Jasa
 Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa
 Surat Penawaran beserta lampirannya
 Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang
6. PENJELASAN 6.1 telah disetujui oleh Direksi.
GAMBAR Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana
Kerja dan Syarat‐syarat (RKS) termasuk tambahan dan
perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
6.2
Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat‐
syarat (RKS),maka yang mengikat/berlaku adalah RKS,
begitu pula apabila dalam RKS tidak dicantumkan
sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
6.3
Bila perbedaan‐perbedaan ini menimbulkan keraguan‐
keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan
kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan kepada
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan dan Kontraktor mengikuti keputusan dalam
6.4 rapat.

Keputusan dalam rapat akan dituangkan dalam Berita Acara


dan mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas.

Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan Kontraktor


wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian‐
7. JADWAL 7.1 bagian pekerjaan berupa Bar‐chart dan curve
PELAKSAAN bahan/tenaga.

Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan


terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
7.2 Pengelola Teknis Kegiatan, paling lambat dalam waktu 10
(sepuluh) hari kalender setelah SPPBJ diterima Kontraktor.

Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas


Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan,akan disahkan
7.3 oleh Pemberi Tugas.

3 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja


rangkap 4(empat) kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, satu salinan Rencana Kerja
harus ditempel pada dinding di bangsal Kontraktor di
7.4 lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan
(prestasi kerja).

Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan


8. KUASA 8.1 akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
KONTRAKTOR Rencana Kerja tersebut.
DI LAPANGAN
Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang
kuasa Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap
untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan
8.2 minimal D3 dan/atau STM sederajat dengan pengalaman
minimum 3 (tiga) tahun.

Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor


8.3 lepas tanggungjawab sebagian maupun keseluruhan
terhadap kewajibannya.

Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada


Direksi/ Pengawas Lapangan/ Tim Pengelola Teknis
8.4 Kegiatan, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.

Bila kemudian hari menurut pendapat Direksi/Pengawas


Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, Pelaksana kurang
mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan
8.5 diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk
menggantinya dengan personil yang memenuhi syarat.

Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat


Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk
Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (penanggung
9. PENJAGAAN 9.1 jawab/ Direktur Perusahaan) yang akan memimpin
KEAMANAN DI pelaksanaan.
LINGKUNGAN
PEKERJAAN Kontraktor wajib menjaga keamanan lapangan terhadap
barang‐ barang milik Proyek, Direksi/Pengawas
9.2 Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dan milik
pihak ketiga yang ada di lapangan.

9.3 Bila terjadi kehilangan bahan‐bahan bangunan yang telah

4 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

disetujui Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis


Kegiatan, baik yang telah dipasang maupun yang
belum,menjadi tanggung jawab kontraktor dan tidak akan
diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
Kontraktor wajib menjaga keamanan dan kelancaran lalu
lintas di lokasi kegiatan dengan memasang rambu
peringatan/perintah/ larangan di tempat‐tempat yang
10 JAMINAN 10.1 ditetapkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
. KESELAMATAN Teknis Kegiatan.
KERJA
Kontraktor diwajibkan menyediakan obat‐obatan menurut
syarat‐ syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
yang selalu dalam keadaan siap pakai di lapangan, untuk
10.2 mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua
petugas dan pekerja lapangan.

Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih


10.3 dan memenuhi syarat‐syarat bagi semua petugas dan
pekerja yang ada dibawah kekuasaan kontraktor.

Kontraktor berkewajiban memenuhi segala hal yang


menyangkut jaminan sosial dan keselamatan bagi petugas /
SYARAT 11.1 pekerja di lapangan sesuai dengan peraturan perundang
11 PEMERIKSAAN undangan yang berlaku.
. BANGUNAN
11.2 Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi
syarat–syarat yang ditentukan pasal II.

Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus


11.3 diperiksakan dahulu kepada Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan untuk
mendapatkan persetujuan.

Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di


lapangan pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan,
11.4 harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaanselambat‐
lambatnya dalam waktu 2x24 jam terhitung dari jam
penolakan.

Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan


kontraktor tetapi ternyata ditolak Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor
PEMERIKSAAN dalam waktu yang ditetapkan oleh Direksi/Pengawas
PEKERJAAN 12.1 Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

5 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

12
. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila
bagian pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum
diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan, Kontraktor diwajibkan meminta
kepada Direksi/ Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan. Kemudian jika Direksi/ Pengawas
12.2 Lapangan/ Tim Pengelola Teknis Kegiatan telah menyetujui
bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya.

Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam


(dihitung dari jam diterimanya permohonan pemeriksaan,
tidak terhitung hari libur/hari raya), tidak dipenuhi oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya
dan bagian yang sebenarnya diperiksakan dianggap
telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
12.3 Teknis Kegiatan. Hal ini dikecualikan bila Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan meminta
perpanjangan waktu.

Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini,


PEKERJAAN Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan
TAMBAH/ 13.1 berhak memerintahkan membongkar bagian pekerjaan
KURANG sebagian atau seluruhnya untuk memperbaiki, biaya
pembongkaran dan pemasangan menjadi tanggungan
13 Kontraktor
.
13.2 Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang
diberitahukan dengan tertulis dalam buku harian oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan serta persetujuan Pemberi Tugas.

13.3 Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang


nyata‐nyata ada perintah tertulis dari Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim PengelolaTeknis Kegiatan atas persetujuan
Pemberi Tugas.

13.4 Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan


menurut daftar harga satuan pekerjaan, yang
dimaksudkan oleh Kontraktor yang pembayarannya
diperhitungkan bersama‐sama angsuran terakhir.

Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak

6 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

tercantum dalam harga satuan yang dimasukkan dalam


penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih
13.5 lanjut oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
PengelolaTeknis Kegiatan bersama‐ sama Kontraktor
dengan persetujuan Pemberi Tugas.

Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan


sebagai penyebab kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan
dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu karena
adanya pekerjaan tambah tersebut

B. SPESIFIKASI TEKNIS
14. LINGKUP 14.1 Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perancanaan
PEKERJAAN Penyusunan DED Pembangunan Penerangan Jalan
Kecamatan Lowokwaru meliputi :
I. PEKERJAAN RW 06 - KELURAHAN
CEMOROKANDANG
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEMASANGAN JARINGAN RW 06
KELURAHAN CEMOROKANDANG
I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PONDASI
III. PEKERJAAN PLESTERAN
IV. PEKERJAAN PENGADAAN & PEMASANGAN
TIANG
V. PEKERJAAN PEMASANGAN ARMATUR
VI. PEKERJAAN PENGADAAN & PEMASANGAN
JARINGAN KABEL
VII. PEKERJAAN PENGADAAN & PEMASANGAN
BOX PANEL
VIII. PEKERJAAN PERIJINAN SERTIFIKAT OPERASI
(SLO)
C. PEKERJAAN PERIJINAN PASANG DAYA
BARU

15. PEKERJAAN 15.1 Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan


PENDAHULUAN persiapan ijin dan melakukan koordinasi dengan Pihak
Pengelola Kegiatan dan Konsultan Pengawas.
Serta beberapa pekerjaan sebagai berikut :
a. Mengadakan pengamanan lokasi Kegiatan dari segala
gangguan.
b. Mengadakan komunikasi dengan instansi yang terkait
dalam rencana pembangunan ini.
c. Mengadakan atau membuat Direksi keet, gudang dan
barak kerja.

7 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

d. Mengadakan persiapan tempat penimbunan dan


penyimpanan bahan.
e. Menyediakan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin
pembantu.
f. Melaksanakan pengukuran guna menentukan duga
lapangan dan ukuran-ukuran lainnya yang berhubungan
dengan pekerjaan pembangunan ini.
g. Menyediakan kotak PPPK dan perlengkapannya yang
ditempatkan di dalam Direksi keet.
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus membuat foto
15.2 dari 4 (empat) sisi pengambilan pada kondisi fisik
bangunan 0%.

Apabila kontraktor akan mendirikan bangunan sementara


15.3 (Direksi keet dan Gudang) maupun tempat penimbunan
bahan, maka kontraktor harus merundingkan terlebih dahulu
kepada Pengelola Kegiatan tentang penggunaan halaman
ini.

Semua biaya untuk prasarana, fasilitas untuk memasuki


15.4 daerah pekerjaan, serta akomodasi tambahan diluar Daerah
Kerja menjadi tanggungan kontraktor.

Apabila terjadi kerusakan pada jalan kompleks, saluran air


15.5 atau bangunan lainnya yang disebabkan adanya
pembangunan ini, kontraktor berkewajiban untuk
memperbaiki kembali selambat-lambatnya dalam masa
pemeliharaan.

16. RECANA 16.1 Rencana kerja dibuat oleh Konsultan Perencana DED,
KERJA Engineer’s Estimate secara terinci setiap jenis pekerjaan dan
dengan persetujuan dari Pemberi Tugas.

16.2 Kontraktor wajib menggandakannya sebanyak 3 (tiga)


copy yang masing-masing diserahkan kepada Pengelola
Administrasi Kegiatan, Konsultan Pengawas dan sebuah
ditempelkan pada bangsal kerja.

16.3 Selanjutnya kontraktor harus berusaha mengikuti Rencana


Kerja tersebut yang menjadi dasar bagi Pengelola kegiatan
untuk menilai prestasi Kontraktor dan sesuatu persoalan
yang berhubungan dengan kelambatan pekerjaan.

16.4 Pelaksana diharuskan membuat Rencana Kerja Mingguan

8 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

pada setiap tahap pekerjaan paling tidak 3 ( tiga) hari


sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada
Pengelola kegiatan.

17. PEKERJAAN 17.1 Apabila kontraktor bekerja diluar jam kerja ( lembur),
LEMBUR diharuskan membuat Surat Pemberitahuan kepada
Konsultan Pengawas maksimum 1 (satu) hari sebelum
pekerjaan lembur.

17.2 Apabila tanpa pemberitahuan kontraktor melakukan


pekerjaan lembur, maka Pengawas Lapangan akan
memberikan teguran tertulis dan melaksanakan perintah
pembongkaran pada pekerjaan yang dilaksanakan pada jam
lembur termaksud.

18. PENJAGAAN 18.1 Kontraktor harus melakukan pengamanan barang-barang di


seluruh halaman pekerjaan bangunan, baik selama maupun
pada waktu tidak dilakukan pekerjaan.

18.2 Barang-barang dan bahan-bahan bangunan yang hilang,


baik yang belum maupun yang sudah dipasang, tetap
menjadi tanggungan kontraktor dan tidak diperkenankan
untuk diperhitungkan dalam biaya borongan tambahan.

18.3 Kontraktor diharuskan melaporkan personil yang tinggal di


proyek diluar jam kerja pada petugas keamanan setempat.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
19. PEKERJAAN 19.1 Lingkup Pekerjaan
PERSIAPAN  Uitzet/Pengukuran
 Pemasangan Bouwplank
 Pembongkaran Ornamen, Lampu Dan Jaringan
Eksisting
 Pemangkasan Pohon

19.2 Bahan/Material
 Dalam hal ini tidak dijelaskan, karena merupakan
peralatan kerja seperti meteran roll, meteran roda,
kunci, gergaji besi, gerenda.

19.3 Syarat Pelaksanaan


 Unsur yang terkait dengan pekerjaan
pengukuran dan adalah pihak Direksi Tenik, Konsultan
Perencana,Konsultan pengawas dan kontraktor.

9 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

 Dasar untuk pengukuran adalah gambar


Layout bangunan dari konsultan perencana.
 Alat ukur yang digunakan adalah meteran
roda dan meteran roll untuk mengukur jarak setiap
tiang dan titik lampu.
 Bouwplank dipasang sesuai pada titik
rencana titik lampu

20. PEKERJAAN 20.1 Lingkup Pekerjaan


B. PEMASANGAN
TANAH, JARINGAN RW 06 KELURAHAN
Galian CEMOROKANDANG
Tanah Konstruksi
PONDASI &  Beton K250
PLESTERAN  Bekisting
 Plesteran
 Benangan
 Acian

20.2 Bahan / Material :


a. Portland Cement
 Semen yang di pergunakan sebagai bahan beton
adalah Portland Cement (PC) produk semen gresik
type 1
 Semen yang di pergunakan sebagai bahan beton
adalah Portland Cement (PC) produk semen gresik
type 1
b. Agregat Halus (Pasir)
 Pasir beton harus bermutu baik, berbutir tajam dan
keras tidak mengandung bahan organis dan
sejenisnya dan dapat memenuhi persyaratan SK
SNI-1991.
 Agregat halus harus bersih dan tidak boleh
mengandung Lumpur lebih dari 5% (terhadap berat
kering) serta memenuhi gradasi yang baik.
c. Air
 Digunakan air yang bersih tawar dan tidak
mengandung bahan yang merugikan
pasangan,seperti asam akali, atau bahan organic
lainnya yang dapat merusak beton.
d. Agregat Kasar (Kerikil)
 Agregat kasar berupa kerikil/batu pecah mesin atau
pecah tangan.
 Agregat kasar yang dipakai adalah batu berukuran
1/ 2 – 2/3 cm dan mempunyai gradasi heterogin,
kekerasan yang cukup, tajam, keras dan tidak
berpori.

10 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

 Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat


yang dapat merusak beton.
 Agregat kasar tidak boleh kotor dan kandungan
Lumpur maksimum 1% (terhadap berat kering).
Bila kandungan Lumpur melebihi batas maksimum,
maka harus dicuci terlebih dahulu sebelum
dipergunakan.
e. Besi Tulangan
 Besi tulangan yang dipakai adalah Tulangan Pokok
dengan Ø 16. Untuk tulangan sengkang dengan Ø
8 – 150, Ø 8 – 175, Ø 8 – 200, Ø 10 – 200.
 Besi tulangan harus bersih dari karat, lapisan
minyak dan bahan lainnya yang dapat mengurangi
daya lekat beton
 Sebelum memakai besi tulangan, harus dilakukan
dahulu uji tarik besi tulangan.
f. Adukan Beton
 Pelaksanaan pembuatan adukan beton dengan
Ready Mix atau Site Mix dan mutu beton yang
dipakai adalah fc’ 20,75 Mpa atau K 250
 Untuk adukan beton dengan Site Mix, Sebelum
melaksanakan pekerjaan konstruksi beton,
kontraktor harus melakukan mix design/percobaan
pendahuluan campuran beton
g. Cetakan Beton (Bekisting)
 Bahan Bekisting dipakai kayu lokal yang cukup
kering dan keras, lurus dan rata. Tebal lapisan
multiplek minimal 9 mm.
Pemakaian jenis adukan
 Didalam mengatur perbandingan campuran yang
sempurna,kontraktor harus menggunakan dolak-
dolak pengatur campuran bahan, terbuat dari
papan berukuran 30X30X100 cm. Campuran
adukan yang digunakan antara lain :

Tabel jenis adukan


JENIS
PERBANDINGAN DIGUNAKAN
No ADUKAN
BAHAN UNTUK
(SPESI)
1 M2 1 Pc : 3 Pc 1.Pondasi batu karang
setebal rata-rata
60cm
dibawah permukaan
sloof.
2.Lapisan plester beton
pada kolom, sloof,

11 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

ring
balk dan pembalokan
yang permukannya
akan
tampak.
3.Pasangan batu kedap
air.
1. Semua pasangan
pondasi batu karang
yang bukan kedap
air.
2. Semua pasangan
dinding
2 M2 1 Pc : 5 Pc dan plesteran bata
merah bukan kedap
air.
3. Pasangan ubin/tegel
semua ruangan.
4. Lantai kerja dibawah
pasang keramik.
Sebagian dasar dari
Pasangan batu kosong,
3 bagian pondasi batu kali
tanpa adukan
setebal 15 cm.
20.3 Syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan Galian
 Kedalaman galian minimal sesuai dengan gambar,
sedangkan untuk galian pondasi minimal sama
dengan gambar atau telah mencapai tanah keras.
Yang dimaksud tanah keras adalah tanah dengan
kemampuan daya dukung 2,5 kg/cm2.
 Apabila sampai kedalaman sesuai dengan gambar
belum mendapatkan tanah keras, maka Kontraktor
harus menggali lebih dalam maksimal 1,50 m dari
gambar rencana.
 Apabila pada kedalaman yang dimaksud pada butir
belum menemukan tanah keras maka Kontraktor
harus menghentikan galian dan dikonsultasikan
dengan Direksi dan Konsultan Perencana untuk
mendapatkan pemecahan sebaik-baiknya.
 Apabila dalam melaksanakan penggalian kedalaman
galian pada tanah keras lebih dalam dan untuk
mendapatkan kedalaman yang sesuai dengan
kedalaman dilakukan dengan gambar, maka
Penyesuaian kedalam dilakukan dengan
menggunakan beton tumbuk tanpa biaya tambahan
dari Pemberi Tugas

12 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

 Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan


juga bekas-bekas akar,poko kayu, longsoran atau
benda-benda yang dapat mengganggu konstruksi
pondasi.
 Dalam pelaksanaan penggalian, pemasangan pondasi
dan pekerjaan lain didalam galian harus dihindarkan
dari genangan air.Untuk itu Kontraktor harus
menyediakan pompa air dengan jumlah yang cukup
untuk mengunjang kelancaran pekerjaan tersebut.
b. Pondasi Tiang
 Bekisting
- Ukuran/dimensi struktur beton yang tercantum
pada gambar bestek adalah ukuran beton
sebelum diplester.
- Pemasangan bekisting harus rapi,cukup kuat
dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan
gaya yang diterima tanpa berubah bentuk.
Kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting
harus diperhatikan agar setelah bekisitng
dibongkar memberikan bidang-bidang
permukaan beton yang rata.
- Celah-celah antara papan harus rapat agar
pada waktu pengecoran air tidak merembes
keluar.
- Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting
harus bersih dari kotoran.
 Penulangan
- Penyetelan dan pemasangan besi tulangan
kolom dan sloof secara menerus (tanpa
sambungan) mulai dari pondasi sampai ujung
atas kolom
- Ujung atas tulangan kolom harus
ditambatkan/dikaitkan dengan tulangan balok
atau plat lantai
- Ujung tulangan sloof harus
ditambatkan/dikaitkan dengan tulangan kolom
- Semua tulangan harus dipasang pada posisi
yang tepat hingga tidak dapat berubah dan
bergeser pada waktu adukan digetarkan.
Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan
dengan tebal selimut beton terhadap ukuran
yang ditentukan
- Sebelum pengecoran rangkaian tulangan harus
sudah dilengkapi dengan beton decking, yang
jumlah, penempatan, mutunya harus disetujui
Direksi

13 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

- Perlakuan pelaksanaan tulangan


(penyambungan, pembengkokan, pemasangan
tulangan lewatan dan lain-lain) harus
memenuhi SK SNI-1991
 Pengecoran beton
- Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting
harus dicek terhadap kelurusan, baik arah
vertikal maupun horisontal.
- Setiap pelaksanaan pengecoran harus
dilakukan pengambilan sample / benda uji
silinder sesuai dengan peraturan SKSNI 1991.
- Untuk memadatkan spesi beton waktu
pengecoran, dengan cara mengetok-ngetok
papan bekisting atau besi tulangan
- Pengadukkan harus benar-benar homogin.
- Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan
setelah beton mengalami periode pengerasan
sesuai dengan SK SNI T-15-1991 / seijin Direksi
Teknik.
- Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam
papan bekisting harus bebas dari segala
macam kotoran dan harus disiram dengan air
sampai merata.
 Perawatan beton
- Semua pekerjaan beton harus dirawat secara
baik dengan cara yang disetujui Direksi.
- Segera setelah beton dicor dan difinising,
maka permukaan yang tidak tertutup oleh
cetakan harus dijaga terhadap kelembabannya
dengan cara dibasahi selama tujuh hari.
b. Plesteran
 Seluruh permukaan pasangan batu merah yang
akan diplester harus dibersihkan, dibasahi/disiram
dengan air bersih terlebih dahulu sampai rata.
 Plesteran dibuat dalam campuran 1 : 5
 Plesteran dikerjakan dengan tebal 1,5 cm
 Setelah plesteran kering dan dijamin tidak akan
terjadi retak-retak, kemudian dihaluskan dengan
acian PC.
 Semua pekerjaan plesteran harus rata, halus,
merupakan satu bidang tegak lurus dan siku.
 Plesteran dan acian yang telah selesai harus bebas
dari retak-retak/noda-noda dan cacat lainnya.
c. Acian/benangan
 Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air (volume)
dan digunakan hanya pada dinding-dinding yang

14 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

akan dicat.
 Sebelum proses pengacian diperhatikan
kelembapan plesteran agar pengeringan bidang
plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan
acian semen.
 Pelaksanaan segera setelah pekerjaan plesteran
selesai dilaksanakan, dikerjakan oleh tukang yang
khusus untuk pekerjaan ini, dengan pedoman tegak
dan datar sedemikian rupa sehingga didapat hasil
yang lurus, rata halus, sudut sikunya tajam.

Lingkup Pekerjaan
21 PEKERJAAN 21.1  Pengadaan & Pemasangan Ornament Lampu PJU
PENGADAAN (Bentang 0.5 Meter)
DAN  Pengadaan & Pemasangan Ornament Lampu PJU
PEMASANGAN (Bentang 3 Meter)
TIANG  Pengadaan & Pemasangan Ornament Lampu PJU
(Bentang 4 Meter)
 Pengadaan & Pemasangan Tiang Hole Galvanis 7
Meter

Bahan / Material :
21.2 a. Tiang Hole dan Stang Ornament
 Tiang PJU yang digunakan maupun tiang hole
adalah tiang octagonal tebal 3 mm yang dilapisi
galvanis dengan proses hot dip galvanized.
 Tiang bantu adalah tiang pipa bulat tebal 2,8 mm
yang dilapisi galvanis dengan proses hot dip
galvanized dengan memakai reduce (sambungan)
bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja;
 Stang ornamen adalah pipa bulat 2” tebal 2,8 mm
yang dilapisi galvanis dengan proses hot dip
galvanized dengan bentang : 0,5m, 1m, 2m, 3m 4m

b. Pengadaan & Pemasangan Double Tiang Oktagonal


HD Galvanis 9 m, 7 m & Ornament
• Tiang oktagonal yang digunakan adalah tiang
octagonal yang dilapisi galvanis melalui proses Hot
dip galvanized.
 Tiang custom sesuai dengan gambar rencana
 Tinggi tiang 9 m & 7 m

c. Beugel
Digunakan sebagai bahan memasang stang
ornament. Klem harus difinising dengan hotdip

15 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

galvanis dengan tebal 4- 5 mm

Syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan Tiang
21.3  Pemasangan tiang PJU dapat dilaksanakan
secara manual dan/atau dengan menggunakan
alat bantu crane;
 Pemasangan tiang PJU dapat dilakukan secara
terpisah (per section) atau keseluruhan;
 Pada saat menempatkan base plate ke baut
angkur, Kontraktor memastikan agar penempatan
tersebut tidak merusak pondasi maupun baut
angkur yang melekat pada pondasi;
 Setelah Base‐plate terpasang pada baut angkur,
dilakukan pengencangan mur, dengan tekanan
kekencangan pada batas kewajaran sehingga tidak
mengakibatkan kerusakan pada alur baut angkur;
 Setelah dipastikan bahwa posisi tiang lampu sudah
benar, kencangkan semua baut dengan kunci
pas/ring sesuai dengan standart dari baut yang
dipergunakan.
 Kontraktor bersama dengan Pengawas Lapangan
dan Tim Teknis Kegiatan melakukan pemeriksaan
untuk memastikan bahwa tiang penerangan jalan
umum tersebut terpasang sesuai rencana.

Lingkup Pekerjaan
 Pemasangan Armature
22. PEKERJAAN 22.1  Pemasangan Arde
PEMASANGAN
ARMATURE Bahan/Material
a. Tap Conector
22.2  Tap Konektor kabel twisted / SR / PLN kedap air 2
baut 35 - 70 mm KAK.
 Tap konektor kabel twisted / SR / PLN 2 baut untuk
ukuran 35-70 mm2.
b. Arde
 Bahan Full Besi lapis tembaga, ukuran 12mili,
panjang 1,5 meter untuk grounding penangkal petir

Syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan Armature
22.3  Pemasangan armatur lengkap dilakukan setelah
pendirian tiang dan pemasangan ornament

16 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

dilakukan.
 Sebelum armatur dipasang harus dilaksanakan
pelepasan pelindung armature, pengetesan
penyalaan lampu dan pemeriksaan instalasi
didalam armatur.
 Armatur yang dipasang pada tiang atau
ornament harus terpasang dengan baik dan
kokoh di ujung ornamentnya, sehingga tidak
mudah lepas atau menjadi miring akhibat
getaran-getaran tiupan angin dan gesekan rating
pohon yang berdekatan.
 Pekerjaan pemasangan armatur harus
berkoordinasi dengan pengawas lapangan.

Lingkup Pekerjaan
23. PEMASANGAN 23.1  Pemasangan Jaringan Kabel
JARINGAN
KABEL Bahan/Material
23.2 a. Kabel
 Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
LMK
 Jenis : DX/ Twisted 2 X 16 mm2, NYY 2 X 2,5 mm2
 Mampu dialiri tegangan 500 V

b. Magnetic Kontaktor
 Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
LMK
 Tegangan operasi 220V-240V.
 Mampu dialiri arus 36 A/pole.

Syarat Pelaksanaan
23.3 a. Spesifikasi Kabel jaringan
 Kabel yang digunakan harus memenuhi standar
SNI, LMK dan SPLN
 Mampu dialiri tegangan 500 V
 Kabel yang digunakan adalah tipe kabel yang
tercantum dalam RAB
b. Pemasangan Kabel
 Kabel Twisted 2 x 16 mm dipotong sesuai ukuran
yang tercantum pada Gambar Perencanaan
 Kabel dipasang pada strain clamp wedge dan
dikunci, dikencangkan dengan menggunakan
simpul.
 penarikan dan pemasangan kabel tersebut
wajib memperhatikan dan memperhitungkan

17 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

adanya toleransi kabel untuk penyambungan dan


andongan / sag.
 Andongan/Sag berfungsi untuk mencegah agar
kabel tidak putus karena pengaruh cuaca.
 Setelah Kabel terpasang, maka dilakukan
penyambungan dan terminasi antar ujung kabel
terpasang.
 Penyambungan dilakukan dengan menggunakan
Tap‐Connector (alcoa bandleit).
 Penyambungan dilakukan sebaik mungkin untuk
mencegah timbulya korosi.
 pada sambungan untuk memastikan sambungan
terikat kuat pada pole band set dan tidak
bersentuhan dengan bahan konduktor yang
dikawatirkan beresiko pada keselamatan saat lampu
penerangan jalan umum dinyalakan.Lingkup
Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan
 Pemasangan Box Kontrol Panel APP
24. PEKERJAAN 24.1
KONTROL Bahan/Material
PANEL BOX a. MCB
24.2  Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
LMK
 1 phase ( 4A); 2 Phase ( 32 A); 3Phase (20A)
 Mampu dialiri arus 220 V – 240 VSyarat
Pelaksanaan
b. Rell MCB
 Produksi dalam negeri
 Standard Industri Indonesia
 Cocok untuk rel MCB, Magnetic Kontaktor.
c. Strain Clamp Wedge
 Memenuhi standard industri Indonesia.
 Memenuhi standard PLN dan LMK.
d. Terminal Blok
 Model : 4 P
 I max : 60 /100 A;
 Digunakan untuk koneksi kabel Phase (Line)
e. Box Panel
 Memenuhi standard Industri Indonesia
 Bahan : Plat Baja difinishing dengan powder coating
yang di oven.
 Ukuran: sesuai gambar rencana (40x60x20).
 Model : sesuai gambar rencana.
 Type : Outdoor

18 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

f. Timer
 Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
LMK
 Tipe SUL 181 D
 Tegangan operasi 110V-230V
 Kuat Arus 16 (4) A
 Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib melakukan

Syarat Pelaksanaan
24.3 a. Pemasangan Box Kontrol Panel APP
 Kontraktor mempersiapkan komponen‐komponen
yang akan digunakan dalam pemasangan APP
dan Grounding semua komponen yang tidak
tercantum dalam RAB, menjadi tanggung jawab
penyedia.
 Komponen yang telah dipersiapkan tersebut terlebih
dahulu diperlihatkan kepada Pengawas Lapangan
dan Tim teknis Kegiatan untuk diperiksa
kesesuaiannya dengan Spesifikasi yang tercantum
dalam Perencanaan
 Setelah mendapat persetujuan dari Pengawas
Lapangan dan TimTeknis Kegiatan, Kontraktor
melaksanakan pekerjaan pemasangan APP dan
Grounding sesuai dengan perencanaan
 Setelah perakitan Box Panel selesai, dilanjutkan
dengan pemasangan Box Panel APP ke tiang PJU.
 Box Panel APP terpasang statis ditiang pada
ketinggian 1,5 meter di ukur dari permukaan tanah
 Setelah Box Panel APP terpasang pada
tiang, Kontraktor melakukan pemasangan :
- Pole band dan Aksesoris pada tiang
PLN dengan jarak maksimal pemasangan
pole band adalah 1,0 meter di ukur dari
pole band jaringan milik PLN terendah.
- Pipa Conduit : Inforing, Fleksible, Grounding,
Tee dan Knee.
- Kabel : Infooring, Grouping, Grounding.
 Kontraktor melakukan penyambungan Kabel
Grounding ke Kabel Jaringan PJU pada tiang PJU
dengan menggunakan alcoa (connectorbracket).
 Setelah semua komponen tersebut terpasang
sesuai perencanaan, Kontraktor meminta pihak
PLN untuk memasang dan menyambungkan KWH
meter.
 Uji coba terhadap layanan APP dan Lampu
Penerangan Jalansetelah APP tersambung dengan

19 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

jaringan listrik milik PLN.

Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti


D. PENUTUP semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus
25. PENUTUP 25.1 diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman
harus ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna
harus disingkirkan dari proyek.

Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya,


semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar
25.2 menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat,


mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul,
25.3 sehingga sebelum penyerahan II dilaksanakan, pekerjaan
benar-benar telah sempurna.

Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS)


akan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan
25.4 (Aanwijzing).

Apabila dalam gambar maupun RKS belum disebutkan suatu


25.5 detail komponen bangunan, tetapi dari segi fungsi maupun
konstruksi harus ada, maka menjadi kewajiban kontraktor
untuk menyelenggarakannya.

Untuk hal tersebut di atas tidak diterima permohonan untuk


25.6 menambah harga borongan. Dengan demikian harus
dianggap bahwa penawaran adalah untuk melaksanakan
sesuatu pekerjaan yang secara teknis maupun fungsinya
dapat dipertanggungjawabkan.

Hal-hal yang belum tercantum dalam Peraturan dan syarat-


25.7 syarat ini akan diatur secara musyawarah berdasarkan A.V.
1941 dan Peraturan-peraturan lain yang lazim dipergunakan
dalam suatu Pekerjaan pemborongan Bangunan sepanjang
tidak bertentangan dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ini.

20 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT


BELANJA JASA KONSULTANSI PERANCANAAN PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN
PENERANGAN JALAN KECAMATAN LOWOKWARU

Malang, 2021
CV. GLOBAL PRESISI

WIDYOTOMO HAYUNINGTIYAS, ST
Direktur

21 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT

Anda mungkin juga menyukai