Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEMBANGUNAN PLTS 30 KWP


DI KAMPUNG ORMU DISTRIK RAVINERARA KABUPATEN JAYAPURA
PROVINSI PAPUA

A. LATAR BELAKANG
Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam pertumbuhan ekonomi wilayah, sehingga
investasi penyediaan sarana dan prasarananya adalah suatu hal yang sangat penting.
Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi penyediaan sarana dan prasarana
kelistrikan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna dan/atau pengelola maupun
bagi wilayah secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam
penyelenggaraannya sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan
ekonomi.
Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasarana
kelistrikan, diantaranya adalah kurang memadainya sistem jaringan pendistribusian primer
dan/atau sekunder dalam melayani kebutuhan kapasitas listrik yang berskala besar. Hal ini
telah menyebabkan terhambatnya pelayanan masyarakat yang menyebabkan biaya ekonomi
dan sosial yang semakin tinggi.
Dalam perkembangannya, kegiatan pembangunan di Kabupaten Jayapura dihadapkan pada
berbagai masalah, baik masalah fisik spasial, sosial, ekonomi maupun lingkungan.
Permasalahan tersebut antara lain adalah belum optimalnya sarana dan prasarana wilayah
dalam mendukung kegiatan yang ada, dimana salah satu diantaranya adalah penyediaan
kelistrikan.
Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana pelayanan maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Papua memandang perlu adanya perluasan wilayah pelayanan listrik
yang tepat guna dengan harapan agar dapat hasil sistem penyediaan kelistrikan yang
memenuhi persyaratan dan kaidah - kaidah teknis yang dapat diaplikasikan di lapangan
sebagai bagian dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana penyediaan fasilitas
pelayanan yang berkualitas untuk mendukung perkembangan perekonomian masyarakat
setempat.
Kendala jauhnya suatu daerah dari sumber energi listrik meyebabkan tidak bisa
terjangkaunya asupan energi listrik pada daerah tertentu. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS), merupakan salah satu alternatif dari system pembangkit yang sesuai untuk daerah
pedalaman dan jauh dari pembangkit, yang mengakibatkan biaya
pokok pembangkitnya relatif mahal. System kerja dari PLTS memanfaatkan energi
matahari untuk menjadi energi listrik melalui Photovoltic (PV) modul atau yang lebih
dikenal dengan Modul Surya.
Beranjak dari hal tersebut maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Papua akan melakukan Kegiatan Pembangunan PLTS 3 0 k W p di
Kampung Ormu Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura guna Meningkatkan Rasio Desa
Berlistrik dan Rumah Tangga Berlistrik.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Membangun system PLTS untuk lokasi desa-desa terpencil di seluruh Indonesia yang
belum menikmati aliran listrik dari PLN.
2. Memberikan solusi system pasokan daya listrik yang “cost effective” dengan
strategi memanfaatkan energi surya pada batasan porsi tertentu.
3. Melaksanakan alih teknologi system PLTS dalam pengoperasian dan pemeliharaan guna
kelangsungan operasi system pembangkit yang berkesinambungan.

C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 30/2009 “Tentang Ketenagalistrikan”;
2. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik;
3. Peraturan Pemerintah Nomo 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;
4. Permen ESDM 12 tahun 2021 tentang Klasifikasi, Kualifikasi, Akreditasi, dan Sertifikasi
Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik merupakan pelaksanaan amanat ketentuan Pasal 42
ayat (2), Pasal 43 ayat (5), Pasal 44 ayat (2), Pasal 45 ayat (7), Pasal 46 ayat (7), Pasal 49
ayat (9) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat;
7. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 Tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha;
8. PerLKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia;
9. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor : 35 Tahun
2013 Tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan dan Permen ESDM Nomor :
05 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Akreditasi Dan Sertifikasi Ketenagalistrikan serta
Permen Nomor : 28 Tahun 2014 Tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik,
maka penerbitan SBU, Sertifikat Kompetensi/SKTTK (pengganti SKA/SKT) menjadi
kewenangan dari Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) dan Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK) yang diakreditasi oleh Dirjen Ketenagalistrikan (DJK).
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
Konstruksi Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi Pelaku
Usaha Jasa Konstruksi.
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan,
Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
12. Peraturan gubernur papua no. 46 Tahun 2021 Tentang pengadaan barang/Jasa Pemerintah
di Provinsi Papua.
D. TARGET / SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah terlayaninya kebutuhan daya listrik di Kampung Ormu
Distrik Rafinirara Kabupaten Jayapura.

E. LOKASI KEGIATAN
Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat 30 kWp ini
berada di Kampung Ormu Distrik Rafinirara Kabupaten Jayapura Provinsi Papua dengan titik
koordinat -2.448739,140.538426 / 2º26'55.5"S 140º 32'18.3"E

F. NAMA DAN ORGANISASI PENGADAAN BARANG


Kegiatan : 3.29.06.1.06.06. Pembangunan Sarana Penyedia Tenaga
Listrik Belum Berkembang Daerah Terpencil dan
Nama Pekerjaan : Perdesaan
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Terpusat Kapasitas 30 kWp di Kampung
Ormu Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura
Organisasi : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Papua
Nama Pengguna Anggaran : Elyas Wenda, SE., M.Si
Nama PPTK : Jonatan Awi Nero, ST., M.KP.

G. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


Sumber Pembiayaan pekerjaan ini dari Dana Tambahan Infrastruktur Otonomi Khusus (DTI-
OTSUS) No. DPA OPD DPA/A.1/3.29.0.00.0.00.01.0000/001/2023 Kode Rekening
5.1.05.02.02.0001 Belanja Hiba Barang Kepada Pemerintah Daerah Lainnya Tahun Anggaran
2023 dengan Total Pagu Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) termasuk PPN
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pekerjaan ini adalah Rp. 2.999.833.358,78 (Dua Milyar
Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Tiga
Ratus Lima Puluh Delapan Koma Tujuh Puluh Delapan Rupiah) termasuk PPN.

H. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender.

I. SYARAT-SYARAT KUALIFIKASI
1. Calon Penyedia Barang/Jasa harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) Berbasis Resiko
dengan KBLI 43211 Instalasi Listrik.
2. Calon Penyedia barang/jasa harus memiliki Ijin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik
(IUJPTL) dan Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang
diterbitkan oleh Menteri ESDM atau Lembaga Sertifikasi yang diakreditasi/ditunjuk
oleh Menteri ESDM untuk bidang Pembangkitan Tenaga Listrik dan Distribusi Tenaga
Listrik, sub bidang Pembangunan dan Pemasangan, pada unit kompetensi :
a) Supervisor Senior Pembangunan dan Pemasangan Unit PLTS dengan Kode
F.43.112.01.KUALIFIKASI.5.KITLTS/KITEBT;
b) Pelaksana Senior Pembangunan dan Pemasangan Peralatan Listrik PLTS dengan
Kode F.43.112.01.KUALIFIKASI.3.KITLTS/KITEBT.
3. Calon Penyedia barang/jasa harus memiliki Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang
Tenaga Listrik ( SBUJPTL) yang diterbitkan oleh Menteri ESDM atau Lembaga
Sertifikasi yang diakreditasi/ditunjuk oleh Menteri ESDM dengan Jenis Usaha
Pembangungan dan Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Lainnya
dan Tenga Energi Terbarukan Lainnya (Unit : Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan
Bidang Distribusi Tenaga Listrik Sub Bidang Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan
Rendah.

J. SYARAT SYARAT TEKNIS


1. Calon penyedia barang/jasa dalam memberikan penawaran harus melampirkan :
a. Deskripsi system PLTS sesuai yang ditawarkan
b. Analisa penggunaan listrik dan pola pembebanan yang layak untuk system dan
daerah pelayanan
2. Calon penyedia barang/jasa adalah Perusahaan Jasa Konstruksi dengan kualifikasi
sesuai skala proyek atau Pabrikan/Distributor/Agen Resmi yang melakukan konsorsium
dengan perusahaan jasa konstruksi yang memiliki klasifikasi dan kualifikasi sesuai skala
proyek atau mendapat dukungan dari Pabrikan/Distributor/Agen Resmi.
3. Calon penyedia barang/jasa harus memberikan garansi system dapat beroperasi untuk
waktu selama minimum 1 (satu) tahun dan harus mengganti semua komponen yang
rusak selama masa garansi/pemeliharaan tersebut, yang dinyatakan dalam bentuk surat
pernyataan (terlampir).
4. Semua peralatan dan komponen utama yang ditawarkan harus dalam keadaan baru 100%
yang dibuktikan surat pernyataan dari pabrikan/Distributor/Agen Resmi.
5. Semua peralatan dan komponen utama yang telah dapat diproduksi didalam negeri
harus menyertakan bukti TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang sah dan
bersedia untuk dilakukan inspeksi pabrikan jika diperlukan.
6. Salinan Ijin Usaha Industri (IUI) bagi produsen dalam negeri.
7. Calon penyedia barang/jasa harus memberikan bukti garansi produksi dari
Pabrikan/Distributor/Agen Resmi untuk :
a. Modul Surya minimal 20 (dua puluh) tahun untuk degradasi output < 20%
(degradasi 1% per tahun)
b. Inverter minimal 5 tahun
c. Solar Charge Controller minimal 5 tahun
d. Battery minimal 3 tahun
8. Calon penyedia barang/jasa harus melampirkan dukungan produk dari
Pabrikan/Distributor/Agen Resmi untuk peralatan :
a. Modul Surya
b. Inverter
c. Solar Charge Controller
d. Battery
9. Peralatan yang ditawarkan harus melampirkan sertifikat atau Test Report dari Lembaga
Pengujian dalam dan/atau luar negeri, peralatan yang dimaksud adalah :
a. Modul Surya
b. Inverter
c. Solar Charge Controller
d. Battery
10. Instalasi PLTS harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pemeliharaan dan
pemeriksaan secara periodik.
11. Calon penyedia barang/jasa harus membuat uraian pelatihan dan pemeliharaan mengenai
sistem yang ditawarkan.
12. Calon penyedia barang dan jasa harus dapat menjelaskan uraian pekerjaan
kedalam dokumen teknis hal-hal sebagai berikut :
a. Pelaksanaan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pendataan
/dokumentasi)
b. Pendistribusian barang dan pelaksanaan pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail (termasuk kurva S)
d. Struktur organisasi pelaksanaan dan uraian tanggung jawabnya
e. Uraian system PLTS terpusat yang mencakup deskripsi system yang ditawarkan,
konfigurasi system beserta penjelasan cara kerja peralatan dan metode operasi system
f. Perencanaan teknis instalasi peralatan yang utama yang mencakup instalasi
elektrikal
g. Analisa perhitungan produksi energy system PLTS yang ditawarkan dengan analisa
pola pembebanan
13. Tenaga Ahli / Terampil
Tenaga ahli / T e r a m p i l yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
sekurang- kurangnya memiliki kualifikasi sebagai berikut :
a. 1 (satu) Orang Pelaksana Teknis
Memiliki SKTTK Supervisor Senior Pembangunan dan Pemasangan Unit PLTS
dengan Kode F.43.112.01.KUALIFIKASI.5.KITLTS/KITEBT dengan Pengalaman
di bidang PLTS Minimal 2 Tahun
b. 1 (Satu) Orang Petugas K3
Pendidikan Minimal SMA/Sederajat dengan pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang K3 minimal 0 tahun

Tenaga Pendukung yang wajib dipenuhi Penyedia adalah


c. 1 (satu) Orang Tenaga Teknik
Memiliki SKTTK Pelaksana Senior Pembangunan dan Pemasangan Peralatan Listrik
PLTS dengan Kode F.43.112.01.KUALIFIKASI.3.KITLTS/KITEBT dengan
Pengalaman di bidang PLTS Minimal 2 Tahun
d. 1 (satu) Orang Tenaga Sipil
Pendidikan Minimal SMA/Sederajat dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun di
bidang konstruksi
e. 1 (Satu) Orang Administrasi
Pendidikan Minimal SMA/Sederajat dengan pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang Administrasi minimal 2 tahun
f. Tenaga Pendukung dan Ahli dibuktikan dengan Referensi Penguna Jasa.

14. Penyedia Barang/Jasa harus membuat Struktur Organisasi dan Uraian Tugas personil
yang ditugaskan.
22. Penyedia Barang/jasa atau pendukungnya harus memiliki pengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis yakni bidang elektrikal sub bidang 24003 (Pembangkit
Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarurukan) dan 24007 (Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik Tegangan Rendah) selama 4 tahun terakhir.
23. Penyedia Barang/Jasa harus melampirkan Spesifikasi Teknis dan Brosur asli atau
fotocopy/hasil scan yang dilegalisir/stempel oleh Pabrik/Distributor/Agennya untu
peralatan sbb. : Modul Surya, Inverter, Solar Charge Controller & Baterry,
24. Penyedia barang/Jasa harus menyampaikan layanan pasca penyerahan.
25. Jaminan Pengoperasian System (Garansi Sistem) selama 1 (satu) tahun.
26. Jaminan Kontinyuitas Ketersediaan Suku Cadang/Komponen Utama selama 5 (lima)
tahun.
27. Seluruh komponen/peralatan utama yang ditawarkan harus dari pabrikan yang sudah
memiliki sertifikat ISO 9001:2008.
28. Pekerjaan Sub Kontrak hanya dipersyaratkan bagi penyedia atau pelaku usaha non Orang
Asli Papua dengan Item dan Volume Pekerjaan Sebagai Berikut

K. PEKERJAAN SUB KONTRAK


Subkontrak hanya dipersyaratkan bagi penyedia atau pelaku usaha non Org Asli Papua dengan
Item dan Volume Pekerjaan Sebagai Berikut:
• Pembangunan Jaringan Tegangan Redah (JTM) 2500 Meter;
• Instalasi Rumah Pelanggan /instalasi Pemanfaatan 20 Unit Rumah;
• Pembangunan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan 13 Unit

L. PERALATAN UTAMA
Daftar peralatan utama yang wajib disediakan oleh Calon Penyedia sebagai berikut:

STATUS
NO JENIS SPESIFIKASI JUMLAH
KEPEMILIKAN
I PERALATAN UTAMA
1 SPEEDBOAT 7 X3 M 1 Unit Sewa/Milik
2 Generator Set 5.000 Watt 1 Unit Sewa/Milik
3 Tangga Si ngl e Mimimal 5 M 1 Unit Sewa/Milik
Tel escopi c
Al um i ni um
4 Digital Clamp ACV: 1V-450V 1 Unit Sewa/Milik
Meter Pengukur DCV: 1V-600V
Tegangan ACC: 0.01A-400A
AC/DC Ohm : 200k
M. INDETIFIKASI BAHAYA
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung
Ormu distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura perlu di Perhatikan Beberapa Bahaya
• Inverter dan Charger Controller
Sengatan Listrik/Percikan Api saat Menyambung atau Merakit

N. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan PLTS terpusat yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini merupakan
suatu system PLTS yang menggabungkan/mengkombinasikan beberapa modul surya menjadi
satu array yang diatur secara otomatis oleh inverter. System pembangkit ini terpusat
dengan energi yang dihasilkan didistribusikan melalui panel distribusi ke rumah
rumah/pengguna melalui jaringan distribusi listrik AC tegangan rendah 220V. Untuk
menjamin pembagian listrik yang merata kepada seluruh pengguna maka di setiap rumah
pengguna akan dipasang energy limiter sebagai alat pembatas dayanya. Inverter yang
digunakan juga harus memiliki kemampuan untuk digabung (hybrid) dengan pembangkit
listrik diesel genset, sebagai antisipasi penambahan daya pada saat yang akan datang.

1. Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan Lokasi
2. Mobilisasi dan Demobilisasi (termasuk Jasa Pengiriman/akuntan udara/angkutan laut)
3. Barak Kerja dan Gudang
4. Papa Nama Proyek

2. Pekerjaan Modul Surya


Rangkaian Modul Surya dengan data teknis sebagai berikut :
Spesifikasi Teknis Modul Surya (Array Module) :
a. Jenis : Mono / Polycrystalline Silicon
b. Power tolerance per modul : maksimum 5% (lima persen)
c. Junction-box : dilengkapi dengan cable gland/DC-Multi
Connector
d. Sertifikasi : * SNI 04.3850.2-1995 dan salinan Test
Report dari B2TKE-BPPT
e. Efisiensi : paling sedikit 16%
f. Output modul surya : min. 330 Wp per unit
g. Garansi power : paling sedikit 20 (dua puluh) tahun untuk
degradasi 1% per tahun
h. Khusus untuk modul surya mono / polycrystalline silicon, wajib digunakan
produk dalam negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan salinan tanda sah
capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri paling sedikit 40% (empat puluh
persen) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian.
i. Label data performance modul surya ditempel di bagian belakang modul.
j. Rangkaian modul surya mempunyai kapasitas sebesar minimum 30kWp.
k. Performance Characteristic pada kondisi standar (Standard Test Condition) dan
pada kondisi radiasi harus rendah dan harus diinformasikan secara lengkap dan
merupakan kelengkapan module.
l. Label Data Performance modul surya ditempel di bagian belakang modul.
m. J-Box harus sudah dilengkapi dengan blocking dioda dan cable gland lengkap
dengan plug dan socketnya.
n. Harus melampirkan Sertifikat Lolos Uji dan Test Report sesuai standar SNI dari
lembaga yang berwenang yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
Republik Indonesia.
o. Name Plate dan Merek Modul Surya harus tertera di modul surya.
p. Modul Surya harus diproduksi minimal tahun 2022.
q. Pada modul surya terdapat keterangan atau sticker “Bantuan dari Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Tahun 2023”.
r. Melampirkan Copy Sertifikat Management ISO 9001:2008 dari pabrikan.
s. Pabrikan Modul Surya harus memiliki alat uji Flash Test serta melampirkan hasil
ujinya (bukan sample test).

3. Pekerjaan Grid Inverter / PV Inverter


a) Daya output total : minimal daya output total disesuaikan dengan kapasitas output
pembangkit (opsi bidirectional atau opsi hybrid inverter offgrid/satu system (built-in)
dengan Battery Inverter)
b) Jumlah PV inverter : Disesuaikan dengan Kapasitas Minimal 30 kW
c) Tegangan output : 3/N/PE: 230/400 VAC, 50 Hz
d) Gelombang output : sinus murni
e) Efisisensi : ≥98%
f) Sistem proteksi : over load, short circuits, over temperature, over/under voltage,
reverse polarity
g. Indikator : inverter voltage & current, inverter frequency, load
Current & Load Voltage
h. Indeks proteksi : IP 65
i. Fitur : Data logger dan interface dengan RMS
j. Garansi : min. 5 (lima) tahun
k. Melampirkan Sertifikat Pabrik ISO 9001:2008
l. Melampirkan Sertifikat Produk EN-IEC 62477-1/EN61000-6-1
l. Melampirkan Sertifikat atau Test Report yang diterbitkan oleh Lembaga Uji
Independen (bukan merupakan uji QA dari Pabrik)

4. Pekerjaan Inverter
Inverter berfungsi untuk merubah arus DC ke AC dan sebaliknya (opsi bidirectional atau
opsi hybrid inverter offgrid/satu system (built-in) dengan Battery Inverter)
a. Kapasitas : disesuaikan dengan kebutuhan beban
b. Tegangan Output : 220/230 Vac (1 phase) atau 380/400 Vac (3 phase)
c. Tegangan Baterai Modul : disesuaikan dengan tegangan Array modul
d. Bentuk Gelombang Wave : gelombang sinus murni
e. Total Kapasitas : min. 15 kw
f. Tegangan Input DC : min. 48 Vdc
g. Frekuensi : 50 Hz
h. Output Voltage THD Factor : ≤ 4%
i. Efisiensi : ≥ 95,8%
j. Sistim Proteksi : DC Over/Under - Voltage < AC Over/Under -Voltage,
Over Load, Short Circuit Protection
k. Garansi : min. 5 (lima) tahun
l. Dilengkapi dengan data loger dan communication/interface untuk komunikasi
data dengan remote monitoring sistim
m. Proteksi terhadap debu dan serangga minimal dengan IP 54
n. Melampirkan Sertifikat Pabrik ISO 9001:2008
o. Melampirkan Sertifikat Produk EN-IEC 62477-1/EN61000-6-1
p. Melampirkan Sertifikat atau Test Report yang diterbitkan oleh Lembaga Uji
Independen (bukan merupakan uji QA dari Pabrik).

5. Pekerjaan Battery Penyimpanan (Battery Bank)


a. Tipe : lithium-ion Battery 48V100ah
b. Teknologi : lithium-ion LiFePO4
c. Kapastitas : Kapasitas Total Battery minimal 72 kWh
d. Kemampuan Cycling : paling sedikit 2.200 cycle pada 80% DOD (Depth of
Discharge)
e. Sertifikasi Pengujian : SNI, Test Report.
d. Garansi produk : paling sedikit 3 (tiga) tahun
e. Umur teknis life time minimal 5 (lima) tahun pada 25º C
f. Harus dilengkapi dengan sistim koneksi yang dapat mencegah korosi dan arus
hubung singkat (termasuk pada waktu pemasangan)
g. Wajib digunakan produk dalam negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan
salinan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling
sedikit 40% (empat puluh persen) yang diterbitkan oleh Kementerian
Perindustrian
h. Penempatan battery harus aman bagi peralatan lainnya
i. Konektor battery menggunakan tembaga dan diberi pelindung isolator agar aman
bagi operator
j. Dilengkapi proteksi battery /panel distribusi DC sebelum masuk ke solar charge
controller maupun inverter
k. Melampirkan gambar sistem koneksi battery dan single line diagram dari sistem
proteksi battery serta perhitungan rating dari komponen peralatan proteksi yang
digunakan
l. Dudukan battery harus tahan terhadap korosif
m. Battery yang digunakan harus memiliki surat dukungan dari pabrikan
pembuatnya
n. Melampirkan sertifkat atau hasil test uji produk (SNI/IEC/CE/UL)
o. Melampirkan copy sertifikat pabrik ISO 9001:2008.

6. Pekerjaan Penyangga Modul Surya


a. Bahan dan treatment : plat besi, besi siku dan atau pipa dengan hot dip
galvanized treatment.
b. Tinggi penyangga : paling sedikit 1 (satu) meter dari permukaan tanah.
c. Untuk pemasangan diatas permukaan tanah, perlu dilengkapi dengan sistim
anchor/manzet
d. Mampu menahan kecepatan angin sampai dengan 100 (seratus) km/jam
e. Salah satu kaki penyangga modul terhubung dengan kawat pertanahan
(grounding system)
f. Penyangga modul harus memiliki sudut kemiringan antara 10° (sepuluh derajat)
sampai dengan 15° (lima belas derajat) agar diperoleh energi penyinaran yang
maksimum
g. Ketinggian antara modul dan permukaan tanah pada titik terendah minimal 70 (tujuh
puluh) cm
h. Jarak antar PV Array harus diatur/didesain sedemikian rupa sehingga tidak ada
bayangan (shading) yang jatuh pada permukaan PV Array lainnya dalam sistim
i. Gambar sistim penyangga modul dan pondasi (mekanikal dan sipil) harus
disampaikan dalam dokumen teknik penawaran.

7. Pekerjaan Panel Distribusi Utama


a. Kapasitas daya minimum : disesuaikan dengan kapasitas pembangkit
b. Tegangan system : 220/230 VAC (1 phase) atau 380/400 VAC (3 phase)
c. Monitoring : tegangan, arus, frekuensi dan kWh meter
d. Penempatan harus aman dan mudah dimonitor oleh operator
e. Kapasitas daya : Minimum 15 kVA
f. Tegangan sistem : 220 V/phasa, 1 atau 3 phasa
g. Dilengkapi dengan MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
h. Penempatan harus aman dan harus di grounding
i. Melampirkan single line diagram dan perhitungan rating dari komponen yang
digunakan.

8. Pekerjaan Instalasi Rumah


a. umum : instalasi rumah mencakup instalasi kabel dari jaringan ke rumah dan
instalasi listrik di dalam rumah. Instalasi di dalam rumah terdiri dari instalasi jaringan
kabel, paling sedikit 3 (tiga) buah titik lampu, 1 (satu) buah kotak kontak, alat proteksi
short circuit, dan alat pembatas sesuai kapasitas daya tersambung dan pemakaian
energi listrik.
b. Kabel instalasi : NYM 2x1,5 mm2 (sesuai SNI), maksimal 25 (dua puluh lima)
meter.
c. Jenis lampu : Lampu Hemat Energi (LED) 220 (dua ratus dua puluh) VAC.
d. Menggunakan lampu hemat energi minimal 4-6 Watt, dengan brosur asli harus
dilampirkan.
e. Alat pembatas energi (energy limiter) berfungsi membatasi pemakaian energi
(VAh) dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Batas pemakaian energi dan reset time dapat diatur
2. Setting batas pemakaian per hari adalah tetap
3. Memiliki sistem untuk memutus (dan menyambung kembali) hubungan listrik
pada pemakai tertentu yang bermasalah
4. Memiliki sistem pengaman/segel sehingga pemakai tidak dapat
melakukan pencurian listrik (bypass)
5. Maksimum arus output sampai dengan 2 A, 220 VAC
6. Memiliki fungsi proteksi apabila terjadi arus hubung singkat (short- circuit)
dan fungsi ini tidak menggunakan peralatan yang memerlukan stok pengganti
(contoh stok mechanicalfuse / sekering) dan dapat kembali normal setelah tidak
ada kelebihan arus
7. Energy Limiter memiliki indicator LCD untuk melihat akumulasi
pemakain dan sisa energi
8. Energi Limiter mampu me “resert” kuota energy harian secara Otomatis.

9. Pekerjaan Kabel Photovoltaic dan Kabel Power


a. Instalasi kabel harus terlindungi dari gangguan hewan
b. Semua lahan yang akan dipasang kabel, harus dipersiapkan dengan baik
c. Kabel duct harus terlindungi dari kerusakan karena adanya angin ribut dan aman
dari masuknya air, binatang atau serangga
d. Kabel yang digunakan harus lulus uji dari PLN dan memiliki sertifikat SPLN
kecuali kabel antara modul surya sertifikat dari lembaga internasional seperti TUV
e. Kabel antar modul menggunakan kabel khusus / kabel Flexibel minimum 4 mm²
untuk photovoltaic system dan dilengkapi dengan konektor MC 4 ukuran
disesuaikan dengan ukuran kabel
f. Level proteksi kotak hubung minimal memenuhi persyaratan IP 54
g. Kabel dari Kotak Hubung ke Solar Charge Controller bisa dipasang didalam tanah
dengan diberi pelindung berupa conduit atau pipa. Apabila kabel dipasang diatas
permukaan tanah maka harus dilindungi oleh conduit atau cable tray dengan
covernya
h. Kabel antar battere, solar controller, dan inverter harus sesuai dengan ratio
maximum peralatan tersebut
i. Kabel power dari Panel Distribusi Utama ke Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
menggunakan twisted kabel ukuran phasa 35 mm² + netral 25 mm²
j. Kabel tersebut diatas dilengkapi dengan konektor-konektor yang sesuai dengan ukuran
kabel
k. Perhitungan rating kabel dan pemilihan jenis kabel yang digunakan harus
dilampirkan di dalam dokumen teknis
l. Melampirkan wiring diagram dari keseluruhan sistem
m. Dilengkapi dengan brosur/katalog pabrikan kabel.

10. Pekerjaan Rumah Pembangkit (Power House)


a. Rumah pembangkit berbentuk bangunan shelter berpondasi
b. Lantai ruang baterai harus diperkuat dengan beton bertulang agar dapat menahan
berat baterai
c. Luas minimum 36 m²
d. Seluruh fasilitas PLTS Terpusat diberi pagar keliling minimal menggunakan jenis
BRC dengan kerapatan ± 20 cm, jarak antar tiang 2,4 meter, tiang terbuat dari
besi siku 50x50x5. BRC dan tiang harus di Hot Dip Galvanized, tinggi minimal 150
cm, dilengkapi dengan pintu gerbang (melampirkan gambar pagar dan pondasinya)
e. Dilengkapi dengan papan nama proyek yang mencakup data instansi pelaksana
kegiatan, nama kegiatan, lokasi (kampung, distrik, kabupaten, provinsi), sumber dana,
dan tahun anggaran pelaksanaan (terlampir).

11. Pekerjaan Sistem Pentanahan (Grounding) dan Penangkal Petir


a. Sistem grounding peralatan dibuat dengan menggunakan batang (rod) tembaga yang
ditanam pada kedalaman tertentu dari permukaan tanah dengan kabel penghantar
jenis NYY 35 mm² warna Kuning Hijau dengan resistansi pentanahan < 5 Ohm
b. Setiap peralatan harus tersambung dengan sistem grounding termasuk setiap array
module support
c. Sistem penangkal petir harus menggunakan lightning arrester yang mampu
i. untuk melindungi seluruh area PLTS terpusat yang dihubungkan dengan kabel
penghantar dengan rod tembaga sebagai pentanahannya. Ketinggian minimal dari
permukaan tanah adalah 5 meter
d. Melampirkan gambar sistem penangkal petir dan grounding serta brosur
i. lightning arrester.

12. Pekerjaan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah


Pekerjaan distribusi tenaga listrik telah diatur sesuai SNI, antara lain :
a. SNI 04 – 3855 – 1955 : Pedoman Teknis Instalasi Jaringan
b. SNI 04 – 1925 – 1990 : Instalasi di dalam Bangunan/Rumah
Perdesaan
c. SNI 04 – 0227 – 1987 : Tegangan Standar
d. SNI 04 – 1922 – 1990 : Frekuensi Standar
e. SNI 04 – 1923 – 1990 : Arus Penangkal Standar
f. SNI 04 – 1926 – 1990 : Jaringan Distribusi Listrik Perdesaan
g. SNI 04 – 3855 – 1995 : Pembumian Jaringan Tegangan rendah
Spesifikasi Jaringan Distribusi tegangan Rendah
n. Menggunakan jaringan kabel udara
o. Jarak antar tiang maksimum 40 meter
p. Total panjang jaringan distribusi 3000 meter
q. Menggunakan tiang besi bulat atau beton tinggi 7 meter standar PLN, ditanam ke
kedalaman tanah 1 meter dan dicor dengan semen, lengkap dengan assesories
jaringan distribusi
r. Tinggi lendutan antar tiang minimal 5 meter dari permukaan tanah
s. Kabel antar tiang menggunakan kabel twisted ukuran phasa 3 x 35 mm², netral
1 x 25 mm² (SPLN) minimal 3000 meter (termasuk lendutan)
t. Kabel sambung ke rumah menggunakan kabel twisted 2 x 10 mm² (SPLN)
sepanjang maksimum 10000 meter
u. Dilengkapi dengan gambar tiang listrik, gambar elektrikal jaringan distribusi, serta
gambar pondasi tiang
v. Untuk Kabel melampirkan surat dukungan dan surat Garansi dari
Pabrikan/Distributor/Agen min. 1 (satu) tahun
w. Melengkapi perencanaan gambar instalasi listrik rumah.
13. Pekerjaan Sistem Pengaman
a. Sistem pengaman jaringan listrik jika terjadi gangguan, baik untuk alasan
keselamatan, gangguan sosial, maupun untuk memudahkan perbaikan harus menjadi
bagian dari disain sistim
b. Grounding harus dilakukan sekurang-sekurangnya di area pembangkit, jaringan
distribusi dan setiap rumah pelanggan. Sistim grounding harus berpedoman
pada SNI Pembumian yang berlaku.

14. Pemeriksaan dan Pengujian


Sebelum PLTS Fotovoltaik Terpusat dioperasikan perlu terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan dan pengujian ( c o m m i s i o n i n g )

15. Peralatan Kerja dan Peralatan Keselamatan Kerja


Penyedia barang/jasa wajib menyediakan peralatan kerja dan peralatan keselamatan
kerja. Peralatan yang wajib disediakan minimal sebagai berikut :
a. Peralatan Kerja
• Tool set elektrikal berikut tool boxnya. Isi tool set minimal antara lain : Palu
Konde, Tang Kombinasi, Kunci Inggris, Tang Lancip, Pisau Cutter, Solder,
Obeng Set Presisi, Gunting Multi Fungsi, Tang Krimping, Rol Meter, Digital
Voltage Tester Pen, Kunci Set, Obeng Plus Set, Obeng Min Set, Kunci Kombinasi
(Ring-Pas).
• Digital Clamp Meter yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan dan arus
AC dan DC.
• Tangga Single Teles copic Aluminium Ladder untuk perawatan jaringan
atau instalasi listrik lainnya dengan ketinggian menyesuaikan tiang jaringan.
b. Peralatan Keselamatan Kerja
1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Portable 1 unit dengan spesifikasi : ABC
Fire Class, Dry Chemical Powder ukuran 5-7 kg.
2. 2 (dua) pasang safety shoes
3. 1 (satu) buah safety helmet
4. Di area PLTS dipasang rambu-rambu keselamatan, minimal terdiri dari “AWAS
TEGANGAN TINGGI” dan “DILARANG MEROKOK DI RUMAH
PEMBANGKIT
5. Di dalam rumah pembangkit dipasang poster disertai ilustrasi gambar :
a. Cara Pengoperasian PLTS
b. Cara Perawatan Modul Surya

16. Pelatihan Pengoperasian dan Perawatan PLTS


Penyedia barang/jasa harus menyelenggarakan pelatihan dan pengoperasian serta
pemeliharaan kepada masyarakat setempat yang ditunjuk (berdasarkan persetujuan
kepala desa) serta menyusun dan menyediakan buku panduan pengoperasian,
pemeliharaan dan keberlangsungan PLTS Terpusat yang meliputi :
a. Panduan petunjuk pengoperasian PLTS Terpusat
b. Panduan perawatan PLTS Terpusat sehingga masyarakat yang ditunjuk mampu
mengatasi persoalan-persoalan teknis yang timbul selama pengoperasian PLTS
Terpusat
c. Panduan biaya perawatan rutin seperti pembersihan permukaan modul surya,
perbaikan kecil bangunan sipil, dan lain-lain
d. Panduan pengelolaan dana untuk perbaikan keperluan besar seperti
kerusakan bangunan sipil, peralatan elektrikal-mekanikal, jaringan transmisi, dan
lain-lain
e. Panduan biaya iuran masyarakat setempat agar masyarakat setempat dapat
memperoleh nilai ekonomi dari pengoperasian dan keberlangsungan PLTS Terpusat,
seperti biaya honor operator, biaya overhead pengelolaan dan administrasi.

O. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi dasar administrasi proses
pelelangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.

Jayapura, 12 Oktober 2023

Mengetahui :

KEPALA DINAS ENERGI DAN PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


SUMBER DAYA MINERAL (PPTK)
PROVINSI PAPUA

ELYAS WENDA, SE., M.Si JONATAN AWI NERO, ST


NIP. 19691231 198911 1 001 NIP. 19781026 200605 1 001

Anda mungkin juga menyukai