Oleh:
Nama : Azis Muhajar
NPM : 167002081
KERJA PRAKEK
Oleh:
AZIS MUHAJAR
NPM. 167002081
Menyetujui
Tasikmalaya, 2 Agustus 2019
Ridwan
H. Abdul Chobir, Drs., MT NIP. 6990006K3
NIDN. 427125701
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Elektro
HALAMAN PENGESAHAN II
ABSTRAK ........................................................................................................ 1
LANDASAN TEORI......................................................................................... 35
KESIMPULAN.................................................................................................. 47
SARAN ............................................................................................................... 49
DOKUMENTASI ............................................................................................. 50
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT., yang karena anugerah dari-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan kerja praktek. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita,yakni Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupaa ajaran Islam yang sempurna dan
Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib di Teknik Elektro
bisa mendapatkan ilmu yang ada dilapangan sehingga teori yang didapatkan
teori mahasiswa menjadi lebih paham lagi, juga dengan adanya Kerja Praktek
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang
menjadi pelengkap dari Kerja Praktek yang telah dilaksanakan di PT. Indonesia
Power Pembangkit Listrik Tenaga Uap Unit Pembangkitan Suralaya dengan judul
Dengan selesainya Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari banyak pihak
yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan Kerja Praktek hingga mampu
menyelesaikan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga besar penulis yang selalu mendukung dan mendoakan
ii
2. Bapak Nurul Hiron, S.T., M.Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
4. Bapak Dayat, Bapak Meggi serta Staff Humas PLTU UP Suralaya yang telah
unit 5-7.
6. Bapak Eko selaku supervisor dibagian boiler, Bapak Sukron selaku supervisor
8. Serta teman Kerja Praktek lainnya yang membuat suasana kerja praktek
Praktek ini. Baik dalam bentuk materi maunpun teknik penyajiannya, mengingat
mengharapkan kritik dan saran membangun dari semua pihak agar dapat lebih baik
Penulis
iii
ABSTRAK
1
Judul Kerja Praktek :
2
LOGBOOK KERJA PRAKTEK
Judul: Sistem kontrol Aliran Batu Bara pada Coal Feeder PLTU UP
Suralaya unit 5-7
Nama: Azis Muhajar
NPM: 167002081
Prodi: Teknik Elektro
TTD
Hari Hari /
Item Kegiatan Pembimbing
ke Tanggal
lapangan
- Perkenalan profil perusahaan PLTU
pembangkitan Suralaya
- Penempatan divisi
Kesimpulan :
PLTU unit pembangkitan Suralaya menghasilkan daya listrik sebesar 3400 MW,
x 400 MW, unit 5 - 7 menghasilkan daya listrik sebesar 3 x 600 MW. Produksi daya
listrik pertahunnya sebesar 23.000 GWh/tahun, menghabiskan bahan bakar batu bara
3
sebanyak 12.5 juta ton/tahun. Steam turbin yang digunakan yaitu dirancang oleh
Mitsubishi Heavy Industries, Generator yang digunakan yaitu dirancang oleh Mitsubishi
Electric Company, Boiler yang digunakan yaitu dirancang oleh Babcock & Wilcox dan
Main Control System untuk unit 1 – 4 menggunakan DCS Yokogawa dan unit 5 – 7
Komponen utama pembangkit listrik tenaga uap yaitu Generator, Steam Turbin, Boiler,
kemudian serbuk batu bara ini akan di dorong naik dengan udara sehingga masuk ke pipa
pembakaran dengan trigger awal mengguakan solar sehingga serbuk batu bara yang
sudah dihaluskan tadi akan terbakar dan akan memanaskan pipa-pipa air yang ada
didalam boiler dengan suhu pembakaran 1500˚C dan suhu uap yang dihasilkan dari
keluaran dari turbin High-Pressure sebesar 43Kg/c𝑚2 350˚C kemudian uap sisa dari
Intermediate Pressure, setelah proses Re-Heating suhu uap menjadi 530˚C 40Kg/c𝑚2 ,
menggerakkan Turbine Low-Pressure, uap dari turbin Low-Pressure akan turun masuk
laut, sehingga uap panas berubah menjadi air kembali, dan akan di sedot oleh pompa fed
4
Putaran turbin yang dihasilkan sebesar 3000 Rpm, dicouple ke genetaor sehingga
Agar debu hasil pembakaran batu bara tidak mencemari lingkungan, maka asap hasil
pembakaran dilewatkan pada sebuah plat katoda, dan debu nya jadi positif sehingga debu
akan menempel pada pelat katoda, kemudian pelat nya dipukul sehingga debu yang
menempel akan jatuh, debu ini disebut Fly ash, yang nantinya bisa diolah lagi seperti
menggunakan sepatu safety, menggunakan helm pelindung yang sudah disediakan oleh
pihak perusahaan, tidak boleh berkeliling dilingkungan PLTU tanpa arahan pembimbing.
laporan akhir
Kamis
2. - Teknis persentasi laporan akhir
04/07/2019
- Penyemapaian materi selama PKL
Kesimpulan :
sertifikat, untuk tingkat perguruan tinggi terdiri dari 5 bab, kemudian hasil laporan
5
akhir ini di persentasikan ke mentor. Untuk tata cara penulisan bisa dilihat di laporan
- Senam pagi
instrumentasi
- Perkenalan
Jum’at
3. - Materi pembukaan untuk peserta
05/07/2019
kerja praktek di kontrol dan
intrumentasi
Kesimpulan :
Selama proses kerja praktek saya di tempatkan di divisi Pemeliharaan Kontrol dan
5. Pemeliharaan BOP
6. Pemeliharaan Listrik
6
7. Pemeliharaan Kontrol dan Instrumentasi
Pemeliharaan kontrol dan instrument, dibagi lagi menjadi 4 bagian divisi, yaitu :
Divisi pemeliharaan kontrol dan instrument terdiri dari 15 orang pegawai, terdiri dari 1
orang super visor senior, 4 orang super visor tiap kontrol instrument, 5 orang teknisi
7
Pada diskusi ini dibimbing oleh pak Eko wahyu, beliau adalah supervisor kontrol
intrument boiler. Penjelasan prinsip kerja PLTU dijelaskan lebih detail dari penjelasan
Air laut yang di pompa digunakan untuk mendinginkan uap panas di kondensor,
dimasukkan ke water treatment sehingga air nya benar-benar murni, setelah itu masuk
mengandung unsur-unsur kimia lainnya lagi dan akan dipanaskan di boiler untuk
diuapkan kembali, proses pemanasan air yang sudah di saring ini di lakukan secara
uap yang dihasilkan dari proses pemanasan di boiler masih berupa uap basah, uap basah
ini akan di panaskan lagi di super heater sehingga menjadi uap yang digunakan untuk
menggerakkan turbin yaitu uap kering,setelah digunakan menggerakkan turbin uap akan
di rubah lagi menajadi air di kondensor, dan di pompa lagi ke boiler untuk di panaskan
lagi untuk menghasilkan uap lagi, begitu pun seterusnya prosesnya sama.
8
- mengambil barang ke gudang
instrument unit 7
- Penyampaian materi
4. Senin 08/07/2019
Instrumentasi “pengukuran
instrumentasi
Kesimpulan :
dimana dalam suatu plant instrumentasi proses industri ketiga elemen ini pasti selalu
ada. Ada beberapa tipe sensor elemen yang digunakan pada tiap jenis sensor untuk proses
industri yaitu indikator, transmitter, dan switch. Karakter dari tipe indikator yaitu akan
membeikan informasi besaran yang diukur, contoh Pressure indikator akan memberikan
informasi besarnya tekanan yang melewati Pressure indikator. Karakter dari Transmitter
akan menghasilkan sinyal analog, sedangkan karakter dari Switch yaitu akan
Tipe-tipe sensor ini digunakan berdasarkan kebutuhan plant yang akan dikendalikan,
contoh buka tutup sebuah valve di kendalikan berdasarkan perubahan nilai level, itu
artinya tipe sensor yang digunakan yaitu transmitter karena perubahan level 1% pun akan
9
1. Sensor Tekanan
- Pressure Indikator
- Pressure Transmitter
- Pressure Switch
- Differential Pressure
2. Sensor Level
- Level Indikator
- Level Transmitter
- Level Switch
3. Sensor Flow
- Flow Indikator
- Flow Transmitter
4. Sensor Suhu
- Temperature Indikator
- Temperature Transmitter
5. Sensor Posisi
- Limit Switch
- Pressure Transmitter
- RPM
- Vibration
10
Macam – macam aktuator yang digunakan pada plant kontrol dn instrumentasi :
1. Relay
2. Kontaktor
3. Selenoid
4. Motor
Supaya nilai pembacaan sensor akurat dan sesuai dengan yang dikehendaki, maka perlu
yang nama nya kalibrasi, untuk Transmitter sensor kalibrasi dilakukan dengan
membandingkan nilai sensor yang akan dikalibrasi dengan nilai alat ukur yang telah
memiliki nilai pembacaan yang sangat akurat dan telah memenuhi standarisasi
instrumentasi, sedangkan untuk kalibrasi sensor digital yaitu dengan menyetel mau
dinilai berapa switch pada sensor akan aktif, dengan memutar adjust yang terdapat pada
sensor.
“ Pengukuran Level “
Selasa
5. - Ikut maintenance Tapping point
09/07/2019
furnace pressure instrument boiler
unit 7
Kesimpulan :
PENGUKURAN LEVEL
Prinsip pengukuran dilakukan dengan cara mengukur ketinggian level dari permukaan,
11
Banyak jenis-jenis sensor untuk mengukur level, diantaranya :
- Glass Gauge
- Reflex gage
- Magnetic gage
- Hidrastep
- Load cells
Tapping point merupakan area untuk pengambilan titik Pressure untuk dikirimkan ke
Pressure Transmitter / Pressure Switch, yang nantinya nilai pembacaan yang diukur oleh
sensor akan dikirimkan ke controller PLC / DCS. Perawatan dilakaukan dengan cara
membersihkan pipa-pipa dari sisa arang batu bara yang menempel, karena akan
Pengukuran Flow
Rabu - Ikut overhaul instrument di Force
6.
10/07/2019 Drive Fan unit 7
“Pengukuran Temperature”
12
- Penyampaian materi konsep proses
Kesimpulan :
Pada Force Drive Fan terdapat elemen yang perlu di pantau diantaranya suhu minyak
pada motor FD fan, keolengan bearing motor FD fan, pada proses overhaul yang
dilakaukan yaitu melepas sensor yang terpasang di motor FD fan yaitu sensor vibration
untuk mendeteksi getaran pada bearing, dan sensor Thermocouple untuk mendeteksi
suhu minyak pada motor, yang mengindikasikan suhu kerja yang dialami oleh motor saat
proses berjalan. Tipe Thermocouple yang digunakan pada motor FD fan unit 7 yaitu
Thermocouple tipe T, dapat dilihat dari warna kabelnya yaitu merah-biru dengan
menggunakan standar ANSI ( American National Standard Institute ), tipe ini memiliki
controller dan nilai pembacaan sensor dapat dimonitor di HMI yang tedapat di control
room, di control room ada ruangan yang namanya Engineer work station dimana
ruanagan ini berfungsi sebagai tempat server, semua proses kendali yang terdapat di
PLTU UP Suralaya unit 5-7 dapat dimonitoring di ruangan ini, proses pemberian
perintah dari control room ke lokal dapat dimonitor proses kerjanya di EWS.
Proses perubahan air laut menjadi air tawar dilakukan pada Desalination system, air laut
dipompa kemudian dipanaskan pada pipa nya dengan menggunakan uap sisa dari turbin,
suhu yang digunakan untuk memanaskan air laut yaitu 70 ˚C,air yang sudah di panaskan
13
tadi alirkan ke stack, kenapa bisa menguap dengan uap segitu sebab udara di dalam stage
dibuat vakum sehingga dengan suhu yang rendah dapat menguapkan air laut. uap air laut
berubah menjadi air tawar dan di masukkan ke tangki penyimpanan sementara. Level air
yang terdapat didalam stage harus dijaga supaya nilai kevakuman didalam tabung stage
tetap terjaga dan tidak berkurang, karena akan mempengaruhi pada proses penguapan.
electric precipitator
pulverizer
Kamis
7. - Melihat ke local Induced Draft Fan
11/07/2019
- Penyampaian materi Speed sensor
dan Actuator
instrument boiler
Kesimpulan :
Fan yang digunakan di PLTU UP Suralaya ada 3 macam, Primary air fan, Force
• PA fan digunakan untuk mendorong serbuk batu bara dari pulverizer ke furnace (
ruang pembakarran ).
• FD fan digunakan untuk menyuplai udara untuk proses pembakaran batu bara di
furnace.
14
• ID fan digunakan untuk menyedot fly ash dari sisa pembakaran kemudian di alirkan
Debu yang tersaring di electric precipitator akan turun dan langsung di bawa oleh truck,
debu yang lolos dari electric precipitator akan di buang ke udara luar melalui stack (
cerobong ).
perintah dari control room oleh operator, kemudian perintah itu akan dirubah oleh
controller berupa sinyal analog elektrik dengan besar sinyal 4 – 20 mA, kemudian
besarnya sinyal elektrik ini akan dikonversi menjadi sinyal pneumatik oleh I/P converter
di positioner dengan besar sinyal pneumatik yaitu 3 – 15 Psi, besarnya sinyal pneumatik
akan linier dengan besarnya nilai elektrik. Sinyal pneumatik digunakan oleh positioner
untuk menggerakkan piston yang dikopel dengan tuas penggerak damper di ID fan.
Udara yang digunakan oleh positioner, piston, dikendalikan oleh regualtor, karena
dan psiton tidak selalu membutuhkan sebesr itu, sehingga tekanannya di atur, dan apabila
tekanan udaranya mengandung air, airnya akan dialirkan ke Drain Trap , karena
positioner , piston tidak boleh terkena air, itu akan menyebabkan kerusakan pada alat.
15
• Dari coal banker, batu bara dibawa ke coal feeder, coal feeder ini berfungsi untuk
• Kemudian batu bara yang kehalusannya mencapai 200 mesh akan di masukkan ke
furnace dengan cara di dorong oleh udara yang dihasilkan oleh PA fan.
• Batu bara yang masuk ke furnace akan dibakar dan memanaskan air.
1. Magnetic pick-up
2. Tachometer optik
3. Tachometer DC
4. Tachometer AC
5. Inductive Tachometer
6. Hall sensor
Aktuator merupakan perlatan yang mengubah sinyal elektrik menjadi gerak mekanik,
aktuator juga serig disebut sebagai output plant , contoh aktuator adalah :
1. Relay
2. Kontaktor
3. Breaker
4. Motor
5. Solenoid
6. Positioner
16
7. Control valve
8. Control damper
pemasangan tubing
Kesimpulan :
Prinsip kerja positioner yaitu mengubah besaran sinyal elektrik 4 – 20 mA menjadi sinyal
pneumatik 3 – 15 psi, supaya sinyal output dari kontroler dapat linier dengan kerja
actuator, salah satu contohnya untuk menggerakan ID fan. Positioner yang digunakan di
I/P Converter ada dua jenis, yaitu ada yang langsung sepaket dengan aktuator, dan ada
yang terpisah, prinsip kerjanya sama. I/P Converter yang langsung sepaket dengan
aktuator digunakan ditempat yang tidak memiliki pengaruh suhu yang tinggi, karena
elemen elektronik akan terpengaruh oleh perubahan suhu. Sedangkan I/P Converter yang
suhu yang lumayan tinggi, sehingga I/P Converter bisa di tempatkan jauh dari area
aktuatornya.
17
- Melihat ke area Seal Air Fan
Senin - Melihat dan mengamati pemasangan
9.
15/07/2019 tubing di instrument Primary Air Fan
Kesimpulan :
Seal Air Fan digunakan untuk melindungi elemen-elemen mekanik yang terdapat di
pulverizer, agar serbuk batu bara tidak masuk ke bagian mekanik yang sensitif terhadap
kotoran contohnya bearing, karena akan menyebabkan rusaknya elemen mekanik itu,
juga digunakan untuk melindungi elemen mekanik pada coal feeder, dan untuk menjaga
agar serbuk batu bara yang ada di pulverizer tidak berhamburan tidak beraturan saat
didorong masuk ke coal pipe. Tekanan udara seal air fan harus lebih tinggi dari tekanan
udara primary air fan, itu supaya seal air fan dapat mencegah serbuk batu bara masuk
ke elemen mekanik pulverizer dan coal feeder. Seal air fan setiap pulverizer terdapat 2
unit, yaitu SAF A dan SAF B, yang berkerja secara bergantian sesuai dengan kebutuhan,
Primary air fan digunakan untuk mendorong batu bara yang sudah dihaluskan pulverizer
agar masuk ke coal pipe untuk masuk ke ruang pembakaran (furnace), banyaknya
pressure yang dikeluarkan oleh primary air fan tergantung dari bukaan dampernya,
berapa persen damper itu terbuka, bukaan damper dinyatakan dalam 0 – 100%.
Condensate storage tank merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan air
cadangan untuk siklus penguapan diboiler, air CST ini merupakan air yang sudah melalui
proses destilasi sehingga yaitu air tawar, yang disuplay dari demind tank, level CST ini
18
harus dijaga. Pada CST elemen instrumentasi yang digunakan antara lain : Pressure
transmitter, dan Pressure switch, dimana pressure transmitter yang digunakan sebanyak
dua buah untuk mengukur level air, cara pengukurannya dengan membandingkan
pressure dari kedua sensor pressure transmitter itu, sedangkan pressure switch
digunakan sebagai proteksi apabila level melebihi dari yang dikehendaki, sehingga valve
Kesimpulan :
Coal feeder merupakan alat yang digunakan untuk mengatur banyaknya batu bara yang
masuk ke mill ( pulverizer ) untuk dihaluskan. Banyak sedikitnya batu bara yang
dialirkan ke mill berdasarkan besarnya daya listrik yang ingin di bangkitkan oleh suatu
plant PLTU. Untuk mengukur banyaknya aliran batu bara, pada coal feeder terdapat 2
sensor yaitu sensor berat dan sensor kecepatan, dimana hasil perkalian nilai dari kedua
nilai sensor ini akan didapat berapa jumlah aliran batu bara yang dibutuhkan dalam
satuan (kg/h). setiap unit pembangkit terdapat 6 pulverizer dengan unit yang beroperasi
pada kondisi normal yaitu 5 unit, dengan satu pulverizer dalam keadaan standby.
19
Sistem proteksi pada coal feeder dianataranya adalah :
Untuk mendeteksi plugging yang menempel pada saluran batu bara pada outlet coal
feeder, plugging menempel diakibatkan batu bara yang basah atau ada material yang
mengganjal saluran, jika sensor plugg aktif maka coal feeder akan trip/ mati, sehingga
unit tidak bekerja. Untuk membersihkan plugg yang menempel dilakukan secara manual
dengan membuka main hole pada coal feeder. Dan supaya coal burner tetap terjaga
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya batu bara pada belt conveyor pada coal feeder,
sensor akan terdorong oleh batu bara, dan jika batu bara tidak ada pada belt conveyor
coal feeder maka sensor akan kembali ke posisi awal yang menandakan sensor aktif, jika
ini terjadi maka coal feeder akan trip, dan coal feeder yang standby akan dijalankan.
Penyebab tidak adanya batu bara pada belt coal feeder, dikarenakan saluran pada outlet
gate bunker terdapat plugg atau ada batu bara yang mengganjal. Untuk pembersihan
plugg dilakukan dengan secara manual oleh operator dengan membuka main hole.
Untuk mendeteksi level batu bara yang terdapat pada coal bunker, penempatannya di
letakan dipinggir-pinggir coal bunker, sensor yang digunakan adalah 2 buah atau lebih
sensor load cell, nilai pembacaan dari load cell posisi bawah akan dibandingkan dengan
20
pembacaan nilai sensor load cell paling atas , dan dikonversi menjadi level. Level batu
bara pada coal bunker harus dijaga supaya tidak mengalami kekosongan batu bara di
coal bunker, karena akan menyebabkan temperature naik pada pulverizer akibat tidak
adanya batu bara yang masuk ke mill, tapi mill beroperasi terus. Jika batu bara pada coal
Untuk mendeteksi aliran batu bara yang masuk ke coal bunker. Sensor ini menggunakan
sensor nuklir, tapi di unit 5-7 sekarang sudah tidak dipakai lagi.
Untuk mendeteksi arus listrik pada motor pulverizer, jika batu bara yang masuk ke
pulverizer berlebihan maka akan menyebabkan putaran motor pada pulverizer berat, dan
penghalusan batu bara akan lama, juga akan menimbulkan plugg pada pulverizer, jika
Cleanout conveyor pada coal feeder berfungsi untuk membersihkan batu bara yang jatuh
ke bawah belt conveyor, jika tidak dibersihkan maka akan terjadi penumpukan batu bara
di bawah belt conveyor dan itu akan menyebabkan terhambatnya putaran pada belt
Pada outlet bunker terdapat alat yang namanya vibrator, fungsi dari vibrator adalah untuk
21
secara manual di lokal dengan mengaktifkan selektor atau bahkan dilakukan dengan cara
dan perawatan
4. Lokasi penyimpanan unit harus memiliki temeprature ruangan minimum 5˚C dan
maksimum 50˚C
2. Setiap 3 bulan sekali lakukan pengecekan belt conveyor, pelumasan bearing, dll
Untuk mendapatkan keakuratan dalam pembacaan berat batu bara pada coal feeder,
22
- Pengerjaan laporan kerja praktik
Rabu - Penyampaian materi tentang coal
11.
17/07/2019 feeder lanjutan oleh mas Wisnu
teknisi DCS
Kesimpulan :
2. System kontrol coal feeder harus sudah dalam keadaan termonitor (remote)
Tahapan pengoperasian coal feeder saling berhubungan dengan unit yang lainnya,
1. Feeder inlet
2. Adjusting screw
Berfungsi untuk mengatur posisi belt feeder supaya berada pada posisi tengah-
4. Belt conveyor
23
6. Level bar
7. Outlet feeder
Berfungsi untuk membersihkan batu bara yang jatuh dari belt conveyor.
Kesimpulan :
Variabel yang dikendalikan pada pengendalian coal feeder yaitu kecepatan aliran batu
bara, dimana parameter yang dapat mengubah kecepatan ini yaitu berat batu bara (kg/m)
dan kecepatan motor conveyor karena metode perhitungan yang digunakan pada coal
feeder unit 5 -7 yaitu gravimetric sehingga yang menjadi parameter perhitungannya yaitu
berat dan kecepatan motor, berat batu bara yang dapat dialirkan diatur secara manual
dilokal, yaitu dengan mengatur luas penampang dan ketinggian pembatas pada level bar,
sehingga nilai berat ini akan tetap konstan, dan pengaturan ini tidak akan berubah meski
unit bekerja lama, karena pengaturan dibuat paten, aliran batu bara dari coal bunker ke
coal feeder juga alirannya selalu konstan karena gate valve dari outlet bunkernya bekerja
secara full open atau full close. Unutk memenuhi kebutuhan batu bara yang dibutuhkan
yaitu dengan mengatur kecepatan motor konveyornya, semakin banyak kebutuhan batu
bara maka kecepatan motor akan semakin cepat, begitu pun sebaliknya jika kebutuhan
batu bara berkurang maka kecepatan motor juga akan berkurang, sehingga didapat nilai
24
flow batu bara yang sesuai dengan yang dibutuhkan, banyaknya batu bara yang masuk
ke mill harus selalu sesuai dengan perbandingan antara flow udara FD fan dan Flow batu
baranya.
Karena coal feeder di unit 5-7 yaitu memakai jenis gravimetric sehingga ketegangan belt
feeder harus diperhatikan, karena jika ketegangan belt feeder tidak sesuai, maka
pembacaan nilai berat juga tidak akan akurat, sehingga aliran flow batu bara tidak sesuai.
Pengecekan ketegangan belt feeder dilakukan setiap 3000 jam unit beroperasi, dilakuka
pengecekan ketegangan, dan keruskan pada belt feeder. Gejala kerusakan yang sering
terjadi pada belt feeder yaitu posisi belt feeder tidak seimbang pada posisi tengah-tengah,
banyaknya batu bara yang jatuh ke bawah belt feeder, juga terjadi belt yang sobek karena
Gejala lain yang sering muncul pada coal feeder yaitu adanya plugging yang menempel
pada outlet feeder, akibat dari material batu bara yang basah.
- Senam pagi
Jum’at - Video conferences
13.
19/07/2019 - Ikut dan mengamati proses kalibrasi
thermocouple
Kesimpulan :
Senam pagi setiap hari jum’at merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh karyawan
PLTU UP Suralaya, agenda di mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 08.00, kemudian
dilanjut dengan acara video conference dengan kantor pusat Indonesia Power serta
25
cabang unit pembangkit diseluruh Indonesia. Agenda membahas perkenalan Direktur
utama baru Indonesia Power yang baru, kontrak manajemen, sosialisasi program ISRS
K3 di Indonesia Power.
Alat yang digunakan untuk kalibrasi thermocouple yaitu Temperature Calibration dan
digunakan sebagai suhu uji untuk thermocouple, ujung elemen thermocouple yang akan
dikalibrasi dimasukkan ke temperature calibration yang sudah diset nilai suhu nya,
contoh 60˚C , kemudian ukur terminal pada thermocouple untuk mnegetahui hasil
pembacaan menggunakan multimeter yang bisa membaca besaran suhu juga, kemudian
amati hasil pembacaan pada multimeter dan bandingkan dengan nilai suhu yang sudah
diset pada temperature calibration, jika hasil ukur pada multimeter sama maka
di control room dengan cara menyambungkan kabel output thermocouple ke kabel input
controller, sehingga controller akan mengirim data ke control room, jika hasil
pembacaan sama dengan yang muncul pada control room artinya wiring sensor
Gejala nilai pembacaan yang muncul di control room tidak sesuai dengan hasil
Akan menyebabkan nilai pembacaan yang muncul akan lebih kecil dari nilai yang
sebenarnya.
26
2. Kabel pada terminal thermocouple longgar
Akan menyebabkan nilai pembacaan yang muncul tidak stabil, kadang muncul
Akan menyebabkan nilai yang muncul pad ahasil pembacaan lebih besar berkali
lipat, contoh nilai suhu sebenarnya 60˚C tetapi nilai yang muncul pada multimeter
1000˚C itu berarti sensor rusak, tapi jika nilai bacaan pada multimeter sama dengan
nilai suhu sebenarnya, tetapi nilai yang muncul di control room yang berbeda itu
Kesimpulan :
Pressure indikator merupakan alat instrumen untuk mengukur tekanan, tekanan yang
terbaca akan langsung ditampilkan pada alat ukurnya. Supaya pembacaan yang terukur
oleh pressure indikator tepat, maka perlu dilakukan kalibrasi, alat yang digunakan untuk
kalibrasi pressure indikator adalah dead weight tester, kalibrasi dilakukan dengan
membandingkan hasil pembacaan pada pressure indikator yang digunakan pada plant
dengan pressure indikator yang memiliki nilai pembacaan dengan nilai ketelitian yang
akurat. jika nilai pembacaan pressure indikator yang dipakai berbeda jauh dari nilai
pembacaan pressure indikator yang presisi, maka jarum indikator di lepas dan geserkan
27
Selasa - Bimbingan penjelasan loop control
15.
23/07/2019 kendali coal feeder
Kesimpulan :
Ketika operator mengirim set point jumlah batu bara (Ton/jam) yang dibutuhkan, maka
sinyal akan di kirimkan ke kontroler kemudian data akan diolah dan akan dihasilkan
berapa kecepatan putaran motor yang dibutuhkan yang sesuai dengan kebutuhan jumlah
batu bara, karena nilai berat sudah dibuat konstan, sinyal keluaran dari kontroller (4-
20mA) akan di kirimkan ke speed control card untuk mengkonversi besaran sinyal dari
kontroler menjadi besaran tegangan (0-120 VDC) yang dibutuhkan untuk menggerakkan
eddy current clutch dengan besar keluaran sinyal proporsional dengan besarnya sinyal
dari kontroler, besarnya putaran yang dihasilkan oleh eddy current clutch akan dibaca
oleh tachometer untuk dijadikan sinyal feedback sehingga error putaran akan dikoreksi
28
Rabu - Ikut penggantian module card ke
16.
24/07/2019 server room
Kesimpulan :
Module card merupakan modul yang digunakan untuk menerima sinyal keluaran dari
alamat untuk menggendalikan aktuator yang berbeda, setiap sinyal keluaran yang
maka semua module card dapat menerima sinyal tersebut tapi tidak dapat membaca atau
mengeksekusi perintah sinyal tersebut, hanya module card yang memiliki address yang
sesuai yang dapat membaca dan menjalankan perintah sinyal keluaran controller
tersebut. Contoh Module card FD fan yang dapat menjalankan perintah sinyal dari
terpasang
Kesimpulan:
Thermocouple pada outlet mill berfungsi sebagai pengukur suhu outlet batu bara yang
telah halus dan akan disalurkan menuju burner.
29
Tata cara menghitung suhu terukur thermocouple melalui mv tegangan:
thermocouple tipe E dan temperatur ambien adalah 26ºC maka berapakah suhu
Jawab: Konversi dengan tabel thermocouple tipe E, 12 mv= 180ºC, maka suhu
Steam drum adalah salah satu komponen penting pada boiler yang berfungsi sebagai
pemisah fase uap dengan fase air, instrumentasi yang digunakan pada steam drum
diantaranya yaitu pressure transmitter sebanyak 3 buah, level transmitter 3 buah, dan
hidrastep. pressure dan level transmitter dipasang dengan jumlah lebih dari satu
bertujuan untuk mencegah tripnya boiler jika salah satu transmitter terjadi kegagalan saat
- Senam Pagi
Jum’at
18. - Ikut pemeliharaan Pressure control
26/07/2019
valve
30
Kesimpulan:
Setiap hari jum’at pagi agenda rutinnya adalah senam pagi, setelah senam biasanya
diadakan evaluasi dari Divisi humas. pada hari jum’at ini evaluasi membahas tentang
kehadiran peserta PKL dan pebahasana tentang teknis pada saat closing di hari rabu dan
Setelah shalat jum’at kami ikut pemeliharaan pressure control valve di soot blower,
pressure control valve sendiri digunakan untuk mengontrol tekananan untuk digunakan
oleh sootblower.
Kesimpulan :
➢ Desalinasi Brine Recirculation MSF evaporator terdiri atas dua bagian flash
31
➢ Air laut (sea water) yang dipasok dari Desal Supply Pump (DSP) ke heat rejection
dibuang.
➢ Sebagian air laut (sea water) yang akan dibuang dikembalikan ke ruangan
evaporator stage 20 (last stage) sebagai make up water yang digunakan sebagai
➢ Dari ruang evaporator stage 20 air laut (sea water) dipompa dengan menggunakan
evaporator mulai dari stage 17 dan seterusnya mengalir sampai stage 1 (first
stage).
➢ Selanjutnya air laut (sea water) menuju brine heater, dan dipanaskan oleh bantuan
auxiliary steam.
➢ Dari brine heater air laut yang sudah panas masuk ke ruangan evaporator stage 1
➢ Pada setiap stage evaporator air laut mengalami penguapan dan kondensasi, air
desalination.
➢ Air distillate (product water) yang dihasilkan akan ditransfer menggunakan pompa
water tank.
➢ Untuk menjaga supaya air tetap mendidih sehingga diperoleh tingkat penguapan
yang sama pada setiap tingkat evaporator, maka dilakukan pengurangan tekanan
32
- Ikut pemasangan PCV pada pipa
Selasa
20. sootblower unit 7
30/07/2019
- Persentasi laporan KP
Kesimpulan :
PCV digunakan untuk mengatur aliran steam pada sootblower , saat pemasangan PCV
perlu dilakukan pengetesan kelinearan PCV dari inputan dari control rom dengan bukaan
pada PCV. Kalibrasi dilakukan dengan cara memberi sinyal kontrol dengan alat kalibrasi
yaitu memberi sinyal 25%, 50%, 75%, dan 100% kemudian lakukan komunikasi dengan
bagian control room untuk membandingkan nilai kerja PCV yang ada dilokal dengan
Pukul 14.30 wib diadakan persentasi laporan selama kerja praktik di PLTU UP Suralaya,
pada proses persentasi ini kami menjelaskan tentang materi yang jadi topik pembahasan
pada laporan, jika ada pemahan yang kurang tepat kita diluruskan oleh mentor.
Kesimpulan :
Kegiatan penutupan PKL diadakan diruang display room dimulai pukul 14.00 WIB,
33
peserta PKL mengenai hal-hal selama proses PKL, pengumpulan laporan PKL untuk
34
LANDASAN TEORI
No Teori
1 Sistem Kontrol
suatu proses agar sistem tersebut dapat bekerja secara teratur dan
1. Loop Terbuka
35
demikian pada sistem kendali ini niali keluaran tidak diumpan balikkan
ke parameter pengendalian.
Keterangan :
dikirim controller.
2. Loop Tertutup
Loop tertutup adalah suatu sistem kendali yang sinyal keluaran dari
36
merupakan selisih dari sinyal masukan dan sinyal umpan balik, lalu
variable
set point.
37
Final Control Element : peralatan yang digunakan untuk
1. Sensor
2. Transmitter
sinyal yang dihasilkan oleh sensor menjadi sinyal yang dapat dibaca
3. Switch
(NC). Contoh : Limit Switch, apabila suatu benda menekan tuas atau
38
4. Indikator
ditampilkan oleh alat ukurnya saja dan tidak dikirim sebagai sinyal ke
5. Controller
6. Actuator
Aktuator adalah elemen akhir dari suatu sistem kendali, dimana
sinyal yang dikirim oleh controller, dimana sinyal dari controller akan
3 Coal Feeder
39
Coal feeder merupakan sistem yang digunakan untuk mengatur
aliran batu bara dari coal bunker masuk ke pulverizer sesuai dengan
kebutuhan pembakaran. Coal feeder memonitor berat batu bara pada belt
dan mengontrol penyaluran batu bara dengan cara mengukur berat dan
banyak atau sedikitnya batu bara yang masuk ke pulverizer. Coal feeder
yang beroperasi dengan cara bulk density yaitu mengukur berat batu bara
40
Sumber : Soal Uji Tulis KTL. PH. 20.110.02 Memelihara Coal Feeder dan
Pulverizer Level 1 UJIKOM UBP Suralaya 2012.
Bagian-bagian Coal Feeder antara lain :
1. Belt feeder berfungsi sebagai belt yang menerima batu bara dari
5. Weight roller untuk menyalurkan sinyal berat batu bara diatas belt
melekat
9. Seal air valve berfungsi sebagai valve seal udara yang digunakan
10. Coal inlet merupakan saluran masuk batubara dari coal bunker.
1. Feeder body
Code 8503 yang dapat menahan ledakan (exploison pressure) sebesar 3.5
kg/c𝑚2 . Semua strukturnya terbuat dari baja tahan karat 304. Pintu tahan
41
debu (dust-tight doors) terpasang pada kedua ujung coal feeder sebagai
akses. Kaca intip (viewing port) juga terpasanag pada kedua pintu untuk
interior terpasang pada bagian atas feeder yang dapat dihanti dari luar.
2. Cleanout conveyor
yang dapat terjadi pada belt dan menghilangkan sisa batu bara yang
ledakan.
Material atau batu bara yang terjebak dalam feeder dapat disebabkan hal
- Penumpukan debu
- Material yang tertiup oleh seal air akibat penyetelan yang kurang
tepat
42
Pengoperasian clean out conveyor secara continue dapat mencegah
Coal feeder dilengkapi dengan vulcanized endless style belt. Belt jenis
ini di suppoert oleh machined drive pulley pada sisi outletnya. Sebuah
batu bara menuju outlet. Sistem penggerak feeder terdiri dari motor
induksi 3 Fasa, 3.13 KW, 1500 Rpm, 24 kutub. Putaran motor dan putaran
mencegah power loss pada clutch maka pada feeder ini terdapat kecepatan
dicouple dengan eddy current clutch, putaran motor induksi akan berputar
motor induksi, pada drum terjadi aliran arus eddy yang mengalir secara
tertutup, dan terbentuk kutub magnet pada drum. Medan magnet pada
kumparan dan drum akan tertatik satu sama lain sehingga output dari eddy
43
current clutch akan berputar. Semakin besar arus yang mengalir ke
bara dari coal bunker yang masuk ke coal feeder, sensor yang digunakan
biasanya dari nuklir, tapi sensor ini sudah tidak digunakan lagi di coal
dan pulverizer inlet. Aliran udara yang kurang serta kerugian perbedaan
44
tekanan akan mengakibatkan masuknya udara panas dan debu dari
Dimana :
kondisi belt feeder yaitu tingkat ketegangan beltnya, karena kondisi belt
load cell, sehingga aliran batu bara tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Flow Rate = SD x A x V
Dimana :
45
A : luas penampang ( 𝑚2 )
set density batu bara yang dipakai saat ini akan menyebabkan tidak
akuratnya pengukuran.
Kedua metode ini akan menghasilkan berapa ton per jam batu bara yang
banyak batu bara yang diperlukan, salah satunya adalah beban generator.
perubahan air dari cair menjadi uap haruslah lebih cepat, untuk
46
KESIMPULAN
Dari hasil penulisan laporan diatas terdapat beberapa point yang dapat
1. Coal feeder berfungsi untuk mengatur jumlah aliran batu bara dari coal
bunker yang masuk ke mill, type coal feeder yang digunakan di unit 5-7
yaitu gravimetric yang beroperasi dengan mengukur berat batu bara dan
2. Perhitungan untuk mengetahui aliran batu bara pada coal feeder unit 5-7
masalah atau gangguan maka coal feeder akan trip sebelum gangguan yang
pembangkit trip.
47
SARAN
disiplin ilmu yang sedang ditekuninya, rasa ingin tahu dan tekun untuk
didapat diperkuliahan dan itu akan menjadi ilmu yang sangat bermanfaat.
lebih jauh dari yang penulis buat, pembahasan lebih jauh ke control DCIS, logic
48
DOKUMENTASI
49
Tampilan sistem SCADA coal feeder
Komputer server sistem SCADA PLTU
unit 5-7 unit 5-7
50
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairul. 2016. In Class Training Coal Feeder, Pulverizer Dan Coal Burner.
Suralaya : PT.Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya.
Gunterus, Frans. 1994. Falsafah Dasar Sistem Pengendalian Proses. Jakarta : Elex
media komputindo.
51