Anda di halaman 1dari 6

A.

Pertimbangan Penentuan Ukuran Konduktor


Menurut PUIL 2011 (SNI 0225:2011) Pemilihan dan pemasangan sistem
perkawatan berkaitan dengan pengaruh eksternal ada beberapa yang
mempengaruhi :
a. Suhu ambien (AA)
b. Sumber bahang (heat) eksternal
Guna menghindari efek bahang dari sumber eksternal, salah satu metode
berikut atau metode efektif yang sama harus digunakan untuk memproteksi sistem
perkawatan:
 pemerisaian;
 penempatan yang cukup jauh dari sumber bahang;
 pemilihan sistem yang berkaitan untuk kenaikan suhu tambahan yang akan
terjadi;
 perkuatan lokal atau substitusi bahan insulasi
c. Keberadaan air (AD)
d. Keberadaan benda asing padat (AE)
e. Keberadaan zat korosif atau polusi (AF)
f. Tumbukan (AG)
g. Vibrasi (AH)
h. Stres mekanis lain (AJ)
i. Keberadaan flora dan/atau pertumbuhan jamur (AK)
j. Keberadaan fauna (AL)
k. Radiasi matahari (AN)
l. Efek seismik (AP)
m. Angin (AR)
n. Sifat bahan yang diproses atau disimpan (BE)
o. Desain bangunan (CB)
p. Kapasitas hantar arus (KHA)
q. Jumlah konduktor berbeban
r. Luas penampang konduktor
s. Drop voltase dalam instalasi pelanggan

Yang perlu diperhatikan dalam metode pemilihan kebutuhan ukuran kabel


listrik adalah melakukan pengecekan, antara lain :
 Syarat Kuat Hantar Arus
 Syara Drop Tegangan
 Syarat waktu pemutusan.
B. Tahapan Penentuan Ukuran Konduktor
1. Menghitung Arus Nominal
Arus nominal (the nominal current) akan digunakan sebagai dasar
pemilihan rating MCB untuk melindungi system. Rating MCB harus lebih besar
dari arus yang dibutuhkan oleh peralatan yang terhubung. Hitung arus dengan
membagi daya terhadap tegangan yang disediakan. Selanjutnya pilih MCB yang
memiliki rating arus sebisa mungkin lebih tinggi tetapi mendekati hasil
perhitungan. Nilai ini kemudian disebut sebagai arus nominal.
2. Memilih Ukuran Kabel Yang Sesuai Dengan Arus Nominal
Untuk melakukan pemilihan ukuran kabel yang sesuai terhadap arus
nominal, mengacu ke table 1.

Table 1: Nominal current-carrying capacity of general-purpose, two-core, PVC-


insulated copper cables at 30 degrees celcius. Source: IEE Wiring Regulations 
Enclosed in a wall mengacu pada kabel yang tertutup plaster baik secara
langsung maupun diproteksi conduit.
Enclosed in conduit mengacu pada kabel yang terlindungi conduit atau
ditempel pada permukaan dinding atau ceiling.
Clipped to a surface mengacu pada kabel yang diikat pada jarak tertentu
dari permukaan tidak rata seperti dinding bata atau kaso/balok silang.
Free mengacu pada kabel dalam kondisi dimana kabel benar benar berada
di udara bebas. Untuk kabel pada kabel tray bisa juga dimasukkan dalam kategori
ini.
Ada kondisi dimana tidak ada yang sesuai dengan table 1. Untuk keadaan
seperti ini, harus dipilih ukuran yang paling mendekati. Sebagai contoh, kabel
untuk lighting kadangkala dipasang sebagian dalam udara bebas, kadang melewati
kotak hubung, dan sebagian lagi tertanam dalam plester. Untuk kondisi seperti ini
gunakan asumsi untuk pekerjaan kabel dalam plester untuk kebutuhan pemilihan
kabel.

1. Koreksi Terhadap Kondisi Temperatur


Dalam pemilihan ukuran kabel sangat perlu memperhatikan kondisi
temperatur. Untuk rating nominal pada tabel 1 mengasumsikan temperatur tidak
lebih dari 30 derajat celcius. Sedang untuk kondisi temperatur nominal yang lain
maka dilakukan perkalian KHA (kuat hantar arus) dengan faktor
koreksi berdasarkan kondisi temperatur (Tabel 2)

Tabel 2. Correction of current carrying capacity of general purpose PVC cables for
ambient temperatures different from 30 degrees celcius. Source: IEE Wiring Regulations

2. Koreksi Terhadap Cara Grouping Kabel

Arus nominal sebagaimana ditinjukkan pada tabel 1 mengasumsikan


bahwa masing-masing kabel akan bekerja secara terpisah, dengan tidak adanya
kabel yang bekerja secara berdekatan, sehingga kabel satu dengan lainnya akan
berpengaruh pada kenaikan temperatur satu dengan lainnya. Tabel 3 menunjukkan
faktor koreksi berhubungan dengan metode grouping kabel. Sebagai catatan,
untuk grouping kabel side by side dan tidak saling bersentuhan, penurunan rating
arus cukup kecil, akan tetapi jika kabel-kabel tersebut diikat menjadi satu, makan
penurunan rating arus akan cukup signifikan.

Table 3: Correction of current carrying capacity for grouping of cables when


bunched and clipped, or clipped side-by-side
3. Koreksi Terhadap Faktor Thermal Enclosure

Jika kabel bersentuhan dengan salah satu sisi insulation termal, kita dapat
menyelesaikan perhitungan sebagaimana dijelaskan pada tahap 2, yaitu dengan
memilih arus nominal yang lebih kecil. Akan tetapi jika kabel seluruhnya
bersentuhan dengan material insulation, maka hal ini kan berpengaruh besar
terhadap kemampuan hantar melewati panas, dan kita harus menurunkan rating
arus ke nilai yang sesuai. Niali koefisien perkalian yang sesuai dapat diperoleh
pada tabel 4.
Catatan, jika kabel melalui lubang yang ketat baik di dinding maupun di
persambungan, maka kondisi ini diasumsikan sebagai kondisi ‘enclosed in
insulating material’

Table 4: Correction of current carrying capacity for complete enclosure in


thermal insulation
4. Periksa Peringkat Yang Di Koreksi

Jika rating arus setelah dilakukan koreksi masih lebih tinggi dari arus
nominal pada langkah 1, kemudian kita telah merasa cukup puas untuk
nilai `current carrying capacity’ atau KHA (Kuat Hantar Arus) yang didapat,
maka bisa dilanjutkan ke tahap 7. Jika tidak, ambil nilai ukuran kabel yang lebih
besar dan ulangi lagi dari langkah 3.

5. Menghitung Jatuh Tegangan


Jika jatuh tegangan antara instalasi sumber dengan peralatan listrik tidak
lebih dari 4%. Dengan tegangan sistem 230 V, bebarti jatuh tegangan tidak boleh
lebih dari 9.2 V. Jatuh tegangan ini disebabkan karena penghantar juga memiliki
nilai hambatan, meski kecil tetapi tidak sama dengan nol. Ketika temperatur kabel
naik, maka nilai resisitansi juga ikut naik, dan selanjutnya menyebabkan naiknya
nilau jatuh tegangan. Untuk itu sebagai patokan diambil untuk nilai resistansi pada
temperatur 70 derajat celcius. Untuk mendapatkan nilai jatuh tegangan, dapat
diperoleh dengan mengalikan arus peralatan dengan resistansi kabel. Untuk
mendapatkan nilai resistansi kabel, kita kalikan panjang kabel terhadap nilai yang
ditunjukan pada tabel 5.

Table 5: Resistance per metre of two-core cable, at 70 degress celcius. Figures are
given for the two power cores (for voltage drop and short-circuit current calculations),
the power and earth cores (for disconnection time calculations), and the earth alone (for
shock voltage calculations).

6. Melakukan Pengecekan Besar Tegangan Jatuh


Jika jatuh tegangan hasil perhitungan dalam langkah 7 kurang dari 9.2
volt, pemilikan kabel sudah aman. Jika tidak, perlu ukuran kabel yang lebih tinggi
dan ulangi langkah 7.
7. Mengecek Waktu Pemutusan Atau Tegangan Kejut

Jika cirkuit terlindungi oleh RCD (earth-fault device) tidak perlu


melakukan langkah ke 9 ini. Waktu pemutusan (disconnection time) tergantung
pada circuit dimana kabel tersebut digunakan. Jika ditempatkan pada tempat
beresiko tinggi (kamar mandi, taman), waktu pemutusan harus tidak boleh lebih
dari 0.4 detik. Jika beresiko menengah, tegangan kejut harus kurang dari 50 V
atau putus dalam waktu 0.4 s. Jika pada tempat beresiko rendah (peralatan fixed)
waktu pemutusan harus kurang dari 5 s.
Tegangan kejut dihitung dengan mengalikan tahanan penghantar
pentanahan sepanjang kabel dengan arus yang akan memutus peralatan proteksi
dalam waktu 5 detik. (Tabel 6)
Table 6 : `worst case’ currents that will cause a protective device to trip in 5
seconds. Source: MEM Ltd., product information. By worst-case is meant the smallest
current that will trip 95% of devices. Note that the MCB figures are identical to those for
0.4 second tripping.

Anda mungkin juga menyukai