Anda di halaman 1dari 17

BAB III

TEORI DASAR

2.1 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik, dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(bahan dielektrik) tiap konduktor disebut keping. Kapasitor disebut juga kondensator adalah
alat atau komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan
listrik untuk sementara waktu. Kapasitor terdiri dari dua konduktor (lempengan logam) yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator ini sering disebut bahan (zat) dielektrik.
Sebuah kapasitor mempunyai prinsip sebagai generator yang bisa menghasilkan daya reaktif.

Gambar 2.1.Kapasitor Bank


Bagian utama dari suatu sel kapasitor adalah 2 elektroda yang terbuat dari foil alumunium
yang dipisahkan oleh dielektrik terlapis. Agar kapasitor lebih handal, maka jumlah lapisan
dielektrik dibuat sekurangnya 2 lapis. Tebal foil alumunium biasanya kurang lebih 7 mikron,
sedang tebal dielektrik biasanya antara 8 – 24 mikron, tergantuna kepada tegangaan kerja
kapasitor.

Gambar 2.2 Bahan dasar dari suatu sel kapasitor

1
(Sumber) Bongas L.Tobing,”Peralatan Tegangan Listrik”,Jakarta,2003,hal.165

Dengan adanya muatan pada kapasitor maka antara lembaran kapasitor terdapat beda
potensial sehingga terjadi suatu aliran elektron yauti aliran arus yang mengalir pada kapasitor
dan hal ini tergantung pada perubahan tegangan waktu. Arus pengisian terbesar pada saat awal
pengsian yaitu pada t = 0 dan menurun ketika tegangan meningkat. Pengisian akan berhenti
saat tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber.
Satuan dari kapasitor adalah farad (F). Kapasitor akan mempunyai
kapasitansi 1 farad jika potensial yang dikenakan 1 volt dan kapasitor mengambil muatan
sebesar 1 coulomb.
Kapasitor banyak digunakan di indusri misalnya sebagai alat kompensator faktor
daya, memperbaiki drop tegangan padu ujung jaringan,atau kenaikan suhu dan arus pada
penghantar bisa diperkecil dengan di pasang kapaasitor.
Pada kapasitor tegangan tinggi dibentuk dari beberapa sel kapasitor seperti gambar 7. Sel- sel
kapasitor disusun dalam hubungan paralel atau seri tergantung pada rancangan kapasitas daya
yang diinginkan, maka beberapa sel kapasitas dihubungkan paralel. Sedangkan untuk
memenuhi tegangan yang diinginkan maka beberapa sel kapasitor dihubungkan seri.

Gambar 2.3.Kontruksi Kapasitor Tegangan Tinggi

(Sumber) Bongas L.Tobing.”Peralatan Tegangan Tinggi”,Jakarta,2003,hal.175 Suatu


sel kapasitor dibuat dari susunan kapasitor plat sejajar yang awalnya digulung berbentuk
silinder. Untuk memperkecil dimensinya, gulungan ditekan sehingga berbentuk plat. Sel
kapasitor yang sudah berbentuk plat ini dibungkus dengan beberapa lapis kertas isolasi keras
dan disusun berdampingan dengan sel kapasitor lain. Antara suatu sel kapasitor dengan sel
kapasitor lain diberi isolasi pembatas untuk mencegah kerusakan pada selkapasitor lain jika
kapasitor disebelahnya mengalami kerusakan. Setiap selmjuga dilengkapi fuse sebagai
pengaman arus hubung singkat. Untuk mengisolir susunan sel kapasitor dengan tangki
digunakan isolasi kertas. Kemudian asolasi kertas dan semua sel kapasitor diikat dengan plat
pengikat dan akhirnya dimasukkan dalam tangki baja atau bejana isolasi. Untuk
menghantarkan panas yang terjadi pada kapasitor ke medium sekitar maka tangki diisi dengan
minyak isolasi yang tidak mengandung gelembung udara.
Sebelum susunan kapasitor dimasukkan ke dalam tangki, susunan kapasitor
dikeringkan dengan metode pemanasan ruang vakum hingga semua kertas isolasi kering dan
semua gas keluar dari kertas.

Jenis dielektrik yang digunakan umumnya adalah isolasi kertas impregnasi yang dapat
berupa minyak mineral atau cairan sintesis. Kekuatan dielektrik minyak mineral lebih tinggi
tetapi memiliki kelemahan yaitu :

1) Konstanta dielektriknya rendah

2) Distribusi tegangan tidak seragam

3) Minyak mineral mudah teroksidasi dan hasil oksidasinya berupa asam, air dan lumpur
halus.
4) Mudah disusupi rongga udara. Pada tegangan tertentu di rongga udara akan terjadi
peluahan listrik yang menghasilkan hidrogen dan molekul hidrokarbon berbobot
rendah.
5) Mudah terbakar sehingga membutuhkan alat pengaman dan mengakibatkan biaya
pembuatan mahal.

Dengan menggunakan bahan cairan sintesis dimensi kapasitor semakin kecil karena
konstanta dielektrik cairan sintesis relatif lebih tinggi dan cairan sintesis disusupi rongga
udara sehingga proses peluahan pada rongga udar tidak melebihi tegangan operasinya
sehingga dapat beroperasi pada tegangan yang lebih tinggi.
Jenis kapasitor pada suatu system daya listrik di bedakan menjadi dua yaitu sebagai
berikut:
a. Pemasangan secara seri

b. Pemasangan shunt

2.1.1 Kapasitor Seri

Kapasitor seri dalam pemakaian system daya listrik dapat dipasang pada jaringan-
jaringan transmisi ataupun pada jaringan distribusi. Kapasitor seri yang dilalui arus beban
mempunyai sifat yang menonjol dalam mengkompensasi secara langsung, kerugian tegangan
yang disebabkan dengan adanya reaktansi induktif sesuaia dengan perubahan yang ada.
2.1.2 Kapasitor Shunt

Pemakaian kapasitor shunt dalam daya listrik paling banyak dijumpai, dengan tujuan
untuk memeperbaiki faktor daya maupununtuk mengurangi kerugiana tegangan.
Pemilihan kapasitor shunt sebagai salah satu alat pengatur tegangan dalam system
daya berdasarkan sifatnya yang dapat menaikkan tegangan pada titik pemasangannya.
2.2 Kapasitor Bank

Kapasitor bank adalah peralatan listrik untuk meningkatkan power faktor (pf), yang
terdiri dari rangkaian-rangkaian kapasitor yang dirangkai dalam suatu panel yang disebut
panel kapasitor bank, yang sisusun seri atau paralel dalam suatu grup dengan lapisan logam.
Dalam kapasitor bank terdapat resistor yang berfungsi sebagai alat internal untuk membuang
sisa tegangan. Biasanya kapasitor bank disusun dalam variasi rating tegangan sekitar 240 V –
24940 V dan dalam rating kapasitas sekitar 2,5 – 1000 kVAr.

Gambar 2.4. Kontruksi Kapasitor Bank


(Sumber) ABB, Power Factor Correction Capacitors, hal.3

Biasanya kapasitor seri dipasang pada sistem dengan kebutuhan daya lebih besar
daripada kapasitor paralel dan peralatan proteksi yang dibutuhkan lebih kompleks sehingga
biaya pemasangan kapasitor seri juga lebih besar daripada pemasangan kapasitor paralel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan antara kapasitor paralel dan seri dapat dilihat
pada tabel 3.

Tabel 2.1. Pemilihan Pemakaian Kapasitor Seri dan paralel

Pemilihan Prioritas

No Tujuan Kapasitor

Seri Paralel
1. Memperbaikan faktor daya Kedua Pertama
2. Memperbaiki tingkat tegangan pada sistem Pertama Kedua
saluran udara dengan faktor daya normal dan
rendah.
3 Memperbaiki tingkat tegangan pada sistem -- Pertama
saluran udara dengan faktor daya normal dan
tinggi
4 Memperbaiki tingkat tegangan pada sistem Pertama --
saluran bawah tanah dengan faktor daya
normal dan rendah
5. Memperbaiki tingkat tegangan pada sistem -- --
. saluranbawa tanah dengan faktor daya
normal dan rendah
6. Mengurangi kerugian saluran Kedua Pertama
7. Mengurangi fluktuasi tegangan Pertama Kedua

Fungsi utama dari kapasitor bank adalah :


1. Menghilangkan denda / kelebihan biaya (kVArh)
2. Menghindari kelebihan beban transformator
3. Memberikan tambahan daya yang yang ada
4. Menghemat daya
5. Menghindari kenaikan suhu pada kabel
6. Memaksimalkan pemakaian (kVA)

Dalam suatu jaringan listrik selalu terdapat kerugian-kerigian. Yang dimaksud disini
adalah kerugian daya, tepatnya rugi daya induktif. Yang dimaksud beban induktif adalah
beban yang tertinggal atau arus yang tertinggal dari suatu tegangan. Tetapi ada juga beban
yang mendahului atau biasa leading yaitu kapasitor , kebalikan dari induktor yaitu arus yang
mendahului tegangan. Akibatnya dari beban-beban induktif, nilai cos jaringan akan turun dan
akan berdampak pada pembayaran kVArh pada penyuplai daya PLN.

Teori tan adalah parameter dasar untuk pengukuran daya disuatu instalasi listrik. Ini
merupakan perbandingan antara daya reaktif dan daya aktif.

Keterangan :
Q = Daya Reaktif

P = Data Aktif

Maka dengan adanya jenis daya diatas ini maka secara langsung akan menimbulkan
faktor daya (cos ) dalam pemakaiannya. Karena daya reaktif (kVAr) ini bersifatmerugikan
PLN akan memberikan denda berupa pembayaran tambahan pada sejumlah nilai daya reaktif
(kVAr) kepada pemilik dengan ketentuan sebagai berikut :
PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian kVARH :

Faktor daya (cosφ )< 0,85

Pemakaian kVArh total > 0,62 x pemakaian kWh total (LWBP+WBP)

2.3 Konsep Dasar Daya

Definisi Daya adalah kecepatan perubahan energi terhadap waktu. Daya yang diserap
oleh beban setiap saat sama dengan jatuh tegangan dalam volt dalam beban dikalikan dengan
arus yang mengalir melewati beban dalam ampere.
Arus yang mengalir dalam rangkaian AC dapat dianggap terdiri dari 2 komponen yaitu
komponen yang sefase dengan tegangan dan komponen yang berbeda fase 90" dengan
tegangan seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 2.5. Diagram Daya


(Sumber) Scheneider Electric Indonesia (2010:330)
Gambar 2.5 menunjukkan bahwa komponen yang sefase dengan tegangan disebut
komponen aktif. Sedangkan komponen yang tidak sefase dengan tegangan disebut komponen
reatif. Sudut # adalah sudut fase- fase rangkaian. Alas segitiga pada gambar I menyatakan
daya reaktif, tinggi segitiga menyatakan daya reaktif dan sisi miring segitiga adalah daya
semu dan rangkaian.

2.3.1 Daya Aktif

Jika daya dinyatakan terhadap resistansi R maka akan sebanding dengan kuadrat arus
atau tegangan yang dinyatakan dalam persamaan.

P = Daya aktit (watt)

I = Arus (Ampere)

V = Tegangan (volt)

R = Resistansi (ohm)

P adalah kuantitas daya dan juga disebut sebagai daya aktif atau daya nyata. Daya aktif
adalah perkalian AC dapat dinyatakan dalam persamaan 2 dimana daya aktif adalah perkalian
antara arus, tegangan dengan faktor daya atau cos Ɵ . Sudut Ɵ adalah sudut fase-fase
rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar I. Dan pada saat beben penuh dapat
menggunakan rumus berikut :
P = S. CosƟ (Watt) (2.3)

Keterangan :

P = Daya aktif / daya nyata (watt)

S = Daya Semu

Cos = Power faktor

2.3.2 Daya Reaktif

Pada rangkaian AC, dengan beban yang bersifat induktif misalnya transformator,
motor, mesin pengelasan, penerangan, dll menyerap daya yang disebut daya reaktif.
Dalam komponen reaktif (induktif atau kapasitor) tidak ada transfer bersih dari energi
daya rata-ratanya sama dengan nol. Komponen ini menyimpan energi tetapi tidak
menghilangkannya. Ketika Arus yang melewati induktor naik dikirim dari rangkaian ke
induktor dan disimpan dalam bentu medan magnet tetapi ketika arus turun maka energi akan
di kembalikan kerangkaian. Demikian juga ketika tegangan pada kapasitor naik maka energi
dialirkan dari rangkaian ke kapasitor dan di simpan dalam bentuk medan listrik. Ketika
tegangan turun, energi yang tersimpan ini di lepaskan lagi ke sistem dan inilah yang menjadi
konsep dari kompensasi daya reaktif untuk menaikkan pada saluran atau bus tertentu. Jadi
meskipun daya rata-ratnya nol, bagaimanapun juga tetap ada penyimpanan dan penembaliaan
energi secara periodik. Hal ini dinyatakan dalam persamaan 3.

Tetapi secara umum daya reaktif & dinyatakan dengan notasi Q seperti pada persamaan
4.
Q = V.I.sinƟ (2.5)

Keterangan :

Q = Daya Reaktif (VAr)

V = Tegangan (volt)

I = Arus (Ampere)

Cos Ɵ = Sudut Fasa Rangkaian

2.3.3 Daya Semu

Daya Semu atu S adalah perkalian harga arus dan tegangan efektif dinyatakan dalam
voltampere (VA) atau kilovoltampere (kVA) sama dengan 1.000 VA. Rumus daya semu
seperti persamaan 5.
2.4. Faktor Daya

Pengertian faktor daya menurut (Michael Neidle, 1985:99) faktor daya (cos ϕ) adalah
perbandingan antara daya aktif (kW) dengan daya semu (kVA). Sebuah instalasi listrik akam
semakin optimum, baik dari segi teknis maupun dari segi ekonomis , jika faktor daya
mendekati atau sama dengan satu.

Gambar 2.6. Diagram Segitiga Daya.

(Sumber) Eugene C Lister,”Mesin dan Rangkaian Listrik”,Jakarta.1993.hal.147

Kerugian Faktor Daya Rendah

Dari persamaan tersebut diatas dapat diamati bahwa:

a. Jika cos ϕ rendah maka arus akan bertambah besar berarti penambahan daya
diperlukan dan berarti pula investasi akan mahal.
b. Dengan rendahnya cos ϕ maka VA dari peralatan akan tinggi, berarti biaya
pengoperasian akan semakin naik.

Jadi dengan rendahnya faktor daya tersebut maka akan mengalami kerugian yang cukup besar
sehingga tidak efisien.

2.5 Perbaikan Faktor Daya

Prinsip dari perbaikan faktor daya adalah memeberikan arus dengan phasa mendahului dalam
rangkaian sehingga meemberikan perlawanan yang akan menetralisir arus pemagnetan yang
ketinggalan phasanya. Faktor daya harus ditingkatkan agar dapat memperbaiki daya keluaran
maksimal dan dengan perbaikn faktor daya menyababkan penghematan terhadap energi listrik
yang dipakai untuk menyuplai daya beban.

Diagram phasor untuk perbaikan faktor daya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.7. Diagram Phasor Perbaikan Faktor Daya


(Sumber) Scheneider Electric Indonesia (2010:327)

Dari gambar diatas dapat diperoleh :

Q1 = P sin φ1 (2.7)

Q2 =P sin φ2 (2.8)

Keterangan:

Q2 = Daya Reaktif
S = Daya

Kapasitor yang digunakan pada perbaikan faktor daya adalah bekerja pada frekuensi yang
berlaku di Indonesia yaitu 50 Hz. Berikut rumus yang digunakan untuk perbaikan faktor
daya :
Suatu cara yang sampai saat ini dianggap handal dalam perbaikan faktor daya adalah dengan
menggunakan kapasitor. Menggunakan kapasitor untuk perbaikan power faktor selain mudah
pemasangannya juga harganya lebih ekonomis.
Kebanyakan beban yang digunakan untuk penerangan dan daya bersifat induktif. Misalnya
motor-motor listrik, lampu TL, transformator, dll. Karena beba bersifat induktif,maka banyak
daya (VA) yang tidak bisa dimanfaatkan hal ini secara teknis dan ekonomis kurang
menguntungkan. Salah satu cara untuk memenfaatkan daya (VA) tersebut adalah dengan
memasang kapasitor paralel dengan beban. Dari phasor daya berikut dapat dilihat bahwa:

Gambar 2.8. Phasor Daya


(Sumber) Schneider Electric Indonesia (2010:338)

Sehingga:
(a) (b)

Gambar 2.9. (a) Sebelum Kompensasi : Energi Reaktif Seluruhnya disupply oleh Trafo, (b)
Sesudah Kompensasi : Energi Reaktif Sebagaian atau Seluruhnya disupply oleh Capacitor
Bank.
(Sumber) Schneider Electric Indonesia (2010:338)

2.5.1 Kerugian Faktor Daya Rendah

Faktor daya yang rendah mengakibatkan beberapa kerugian terhadap

sistem antara lain:

a. Rendahnya tegangan pada sisi beban.

b. Rugi tegangan dan daya yang besar.

c. Terjadi pemanasan pada kawat penghantar yang dapat merusak isolasi.

d. Memperpendek umur peralatan.

2.5.2 Keuntungan Perbaikan Faktor Daya.

Faktor daya yang rendah mengakibatkan kerugian yang tidak diinginkan, maka perlu sekali
diadakan perbaikan faktor daya yang rendah. Hal ini dilaksanakan selama biaya untuk
memeperbaiki masih lebih murah dari pada kerugian yang ditimbulkan.
Dengan adanya perbaikin faktor daya akan memperoleh beberapa

keuntungan antara lain :

a. Keuntungan bagi konsumen

1. Menghilangkan denda PLN atas kelebihan pemakaian daya reaktif.

2. Menurunkan pemakaian kVA total.

3. Meningkatkan daya yang disuplai oleh trafo.

4. Penurunan rugu tegangan.

5. Menurunkan rugi pada kabel.

b. Keuntungan PLN

1. Meningkatkan persediaan daya yang tersedia pada trafo.

2. Optimasi jaringan :

a) Optimasi biaya : ukuran kabel diperkecil.

b) Penurunan rugi tegangan.

c) Meningkatkan kemampuan jaringan dalam menyalurkan

daya.

3. Optimasi mengurangi naiknya arus/ suhu pada kabel, sehingga mengurangi


rugi-rugi.

2.6. Instalasi Kapasitor

Komponen penyusun tumpuk kapasitor :

• Kapasitor dengan jenis yang cocok dengan kondisi jaringan.

• Regulator untuk pengaturan daya tumpuk kapasitor (kapasitor bank otomatis).


• Kontaktor untuk switching otomatis.

• Pemutus daya untuk tumpuk kapasitor.


Selain itu diperlukan VT ( Voltage Transformer) dan CT (Current Transformer), untuk catu
daya dan arus bagi mekanisme regulator.

Untuk kompensasi tetap detuned reactor dapat disambungkan kebeberapa tumpuk kpasitor
(capasitor bank) yang menentukan daya total sesuai denga kebutuhan detuned reactor.

2.7 Rancangan Hubungan Kapasitor

Di dalam hubungannya kapasitor dibedakan menjadi dua yaitu memakai hubungandan


hubungan bintang, tetapi pada umumnya menggunakan hubungan delta karena jika kapasitor
di hubungkan bintang maka ditakutkan akan terjadi over kompensasi
a. Hubungan Delta

Gambar berikut menjelaskan tentang kapasitor yang hubungan delta:

Gambar 2.12. Kapasitor Hubungan Delta


(Sumber) Schneider Electric Indonesia (2010:338)
b. Hubungan Bintang

Gambar berikut menunjukan tentang kapasitor hubungan bintang


Gambar 2.13. Kapasitor Hubungan Bintang
(Sumber) Schneider Electric Indonesia (2010:338)

Standrat IEEE (IEEE Std 18-1992) menyatakan bahwa jumlah minimum kapasitor
unityang tersusun secara paralel atau seri dimana isolasi setiap satu buah kapasitor
dalam group tidak boleh menyebabkan ketidak seimbangan tegangan sampai batas
110% dari rating tegangan kapasitor bank,
Jumlah maksimum sel-sel kapasitor yang ditrmpatkan dalam paralel per group diatur karena
berbagai pertimbangan. Ketika sebuah kapasitor rusak maka kapasitor yang lain dalam satu
grup panel yang sama akan mengandung sejumlah muatan yang kemudian akan mengalirkan
arus transien berfrekuensi tinggi dan akan mengalir melewati kapasitor yang rusak. Kapasitor
yang rusak dan fusenya harus manahan arus transien ini. Arus transien ini cukup untuk
menyebabkan kapasitor yang rusak meletus, memutuskan fuse dan bisa menyebabkan trip
pada bus yang satu dengan hubungan dengan kapasitor tersebut.
Untuk mencegah agar tidak melebihi batas tersebut, beberapa grup

kapasitor pada rating tegangan rendah dihubungkan seri dengan lebih sedikit unit dalam
paralel per gup dan ini mungkin adalah solusi yang cocok. Sedang pada tegangan yang lebih
tinggi atau lebih dari 12 kV pembagian kapasitor bank ke dua bagian dalam rangkaian double
wye adalah pilihan solusi yang bagus dan pad hubungan double wya sebagai pengaman untuk
proteksi pendeteksian ketidak seimbangan menggunakan rele, kemungkinan lain adalah
membatasi arus menggunakan fuse.
Hubungan yang optimum untuk kapasitor paralel harus didukung peralatan pengaman yang
handal pada kapasitor yaitu pengaman arus, dan rele proteksi. Penentuan hubungan kapasitor
bank yang akan dipakai mengacu pad standar yang ada. Kapasitor bank dengan total
kapasitas dibawah 1000 kVAR pad rating tegangan dibawah 12 kV akan dihubungkan delta.
Hal ini dijelaskan pada “IEEE Guide for Application of Shunt Capacitors” (IEEE Std 1036-
1992). Sedang kapasitor berkapasitas lebih dari 1000 kVAR dengan rating tegangan yang
lebih tinggi di atas 12 kV dihungkan wye yang dilengkapi proteksi ketidak seimbangan.
Perhatian terhadap identifikasi gangguan yang akan terjadi diperlukan untuk menentukan
hubungan kapasitor. Pada kapasitor tegangan rendah hubungan delta peralatan proteksi harus
dapat mengamankan kapasitor dari arus transien bila ada kapasitor yang meletus. Arus
transien ini sekitar 2,5-3 kali dari arus kapasitor. Sedang pada kapasitor hubungan wye pada
tegangan tinngi harus ada pengaman gangguan ketidak seimbangan tegangan menggunakan
rele proteksi karena akan mempunyai nilai tegangan line to netral.

2.8 Metode Penempatan Kapasitor

Metode penempatan dan hubungan kapasitor tergantung dari mana kita akan menggunakan
kapasitor tersebut dan berapa output kapasitor yang kita perlukan. Ada tiga jenis dasar dalam
merencanakan penempatan kapasitor yaitu
Global Compensation, Individual Compensation, Group Compensation
Gambar 2.14.Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank
(Sumber) Schneider Electric Indonesia (2010:338)

1. Global Compensation

Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel (MDP). Arus yang turun
dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator.
Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat
disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. Terlebih instalasi
tenaga dengan penghantar yang cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup besar.
Kelebihan :

• Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua motor tidak bekerja
pada waktu yang sama.
• Biaya pemeliharaan rendah.
Kekurangan :
• Switching peralatan pengaman bisa menimbulkan ledakan.
• Transient yang disebabkan oleh energizing grup kapasitor dalam jumlah besar.
• Hanya memberikan kompensasi pada sisi atasnya (upstream).
• Kebutuhan ruang.
2. Group Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel
SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai
ribuan kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.

Kelebihan :
• Biaya pemasangan rendah.
• Kapasitansi pemasangan bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
• Biaya pemilaharaan rendah.
Kekurangan :
• Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP atau MV/LV bus.
• Hanya memberikan kompensasi pada sisi atas.
• Kebutuhan ruangan.
3. Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya
yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi
teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus
untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika
mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari
metode diatas.
Kelebihan :
• Meningkatkan kapasitas saluran suplai.
• Memperbaiki tegangan secara langsung.
• Kapasitor dan beban ON/OFF secara bersamaan.
• Pemeliharaan dan pemasangan unit kapasitor mudah.
Kekurangan :
• Biaya pemasangan tinggi.
• Membutuhkan perhitungan yang banyak
• Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan sepenuhnya
• Terjadi fenomena transient yang besar akibat sering dilakukan switching
ON/OFF.

Anda mungkin juga menyukai