Anda di halaman 1dari 20

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

ABSTRAK

Capasitor Bank adalah peralatan yang digunakan untuk memperbaiki kualitas pasokan
energi listrik antara lain memperbaiki mutu tegangan di sisi beban, memperbaiki faktor daya
(cos φ) dan mengurangi rugi-rugi transmisi. Adapun yang mempengaruhi drop tegangan
pada sistem transmisi 150 kV adalah beban induktif (XL), maka dengan adanya capasitor
bank ini dapat mengurangi Losses (rugi-rugi Tegangan) sehingga dapat menaikkan tegangan
pada sistem transmisi 150 kV

Gardu Induk yang berada jauh dari sistem pembangkit, maka akan terdapat rugi-rugi
transmisi yang dapat mempengaruhi keandalan pasokan listrik ke konsumen, Sebagai contoh
adalah Gardu Induk Duri. Dengan adanya capasitor bank yang terpasang pada gardu induk
maka akan menjaga keandalan pasokan listrik ke konsumen.

ii
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dengan adanya penambahan pasokan energi listrik pada konsumen dan juga kondisi
gardu induk yang berada jauh dari sistem pembangkit, maka akan mempengaruhi keandalan
pasokan energi listrik ke konsumen.
Maka untuk menjaga keandalan pasokan energi listrik tersebut, dipasang Capasitor Bank
20 kV atau 150 kV sehingga dapat menjaga keandalan tegangan listrik dan membantu
kestabilan pada sistem interkoneksi 150 kV.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pemasangan Capasitor bank adalah :


- Untuk memperbaiki kualitas tegangan pada sisi beban listrik
- Untuk memperbaiki factor daya (Cos φ)
- Untuk mengurangi losses (Rugi-rugi) energi listrik
- Untuk menjaga keandalan pasokan energi listrik

1.3 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang penulis ambil disini adalah Capasitor Bank 150 kV
yang terpasang pada sistem yang ada di Gardu Induk Duri.

1.4 Alasan Penulisan

Alasan penulisan pada makalah ini untuk mengetahui manfaat terpasangnya capasitor
bank pada sistem 150 kV, yang dapat menjaga keandalan pasokan energi listrik yang
disalurkan kepada konsumen.

1
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

BAB II

CAPASITOR BANK

2.1 Pengertian

Bank Capasitor (capacitor bank) adalah peralatan yang digunakan untuk memperbaiki
kualitas pasokan energi listrik antara lain memperbaiki mutu tegangan di sisi beban,
memperbaiki faktor daya (cos φ) dan mengurangi rugi-rugi transmisi. Kekurangan dari
pemakaian bank Capasitor adalah menimbulkan harmonisa pada proses switching dan
memerlukan desain khusus PMT atau switching controller.

2.2 Fungsi

Capasitor berfungsi untuk memperbaiki faktor daya jaringan, mengurangi rugi-rugi


(losses) jaringan, menetralkan/meniadakan jatuh tegangan dan memperbaiki stabilitas
tegangan.

2.3 Bagian-bagian Capasitor Bank

2.3.1 Bagian Utama

a. Elemen Capasitor
Elemen Capasitor merupakan bagian terkecil dari Capasitor yang berupa belitan
aluminium foil dan plastic film.

b. Unit Capasitor
Sebuah unit Capasitor terdiri dari elemen-elemen Capasitor yang dihubungkan dalam
suatu matriks secara seri dan parallel (gambar-2). Unit Capasitor rata-rata terdiri dari 40
elemen-elemen. Elemen-elemen Capasitor dihubungkan secara seri untuk membangun
tegangan dan dihubungkan secara paralel untuk membangun daya (VAR) pada unit
Capasitor. Unit Capasitor dilengkapi dengan resistor yang berfungsi sebagai elemen
pelepasan muatan Capasitor (discharge device). Rating tegangan unit Capasitor bervariasi
dari 240 V sampai 25 kV dan rating kapasitas dari 2,5 kVAR sampai 1 MVAR.

2
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Pada IEEE std 18-1992 dan std 1036-1992 dinyatakan bahwa :

 Unit Capasitor harus mampu beroperasi terus menerus pada rating 110% V rms dan
tegangan puncak tidak melebihi 1,2 √2 Vrms serta harus mampu dilalui arus sebesar
135% Inominal.
 Pada rating tegangan dan frekuensi, daya reaktif harus berkisar antara 100% sampai
115% rating daya reaktif.

c. Bank Capasitor
Unit-unit Capasitor terpasang dalam rak baja galvanis untuk membentuk suatu bank
Capasitor dari unit-unit Capasitor fasa tunggal. Jumlah unit-unit Capasitor pada sebuah bank
ditentukan oleh tegangan dan daya yang dibutuhkan. Untuk daya dan tegangan yang lebih
tinggi, unit-unit Capasitor dihubungkan secara seri maupun paralel.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Bank Capasitor Unit Capasitor Elemen Capasitor

Gambar-1. Ilustrasi bagian-bagian Capasitor

3
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Gambar-2. Unit Capasitor

2.3.2 Bagian Sub Sistem Capasitor

2.3.2.1 Bushing
Merupakan sub sistem yang berfungsi memisahkan antara bagian yang berbeda
tegangan serta menyalurkan arus kapasitansi.

2.3.2.2 Fuse (Cut Out)


Merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai pengaman peralatan terhadap arus lebih.

2.3.2.3 Unit Capasitor


Merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kompensator daya reaktif.

2.3.2.4 Dielectric Capasitor


Merupakan sub sistem yang berfungsi untuk mengisolasi bagian yang bertegangan
dengan bodi. atau antara bagian bertegangan dengan bagian bertegangan yang berlainan
fasanya.

2.3.2.5 Mechanical Structure


Merupakan sub sistem yang berfungsi sebagi penopang atau penyangga Capasitor.
4
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

2.3.2.6 Grounding
Merupakan sub sistem yang berfungsi untuk mengalirkan arus induksi serta arus lebih
akibat tegangan surja atau sambaran petir ketanah. Sistem pentanahan dihubungkan ke
bagian mechanical structure.

2.4 Jenis Capasitor Bank

2.4.1 Jenis capasitor yang digunakan pada sistem tenaga listrik

a. Capasitor daya yang terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu Capasitor shunt, seri dan penyadap.
 Capasitor shunt (gambar-3) digunakan untuk kompensasi beban induktif dan untuk
pengaturan tegangan ujung transmisi. Aplikasi Capasitor shunt akan memperbaiki
faktor daya jaringan, mengurangi rugi-rugi (losses) jaringan, menetralkan/meniadakan
jatuh tegangan dan memperbaiki stabilitas tegangan sehingga dengan kata lain suatu
Capasitor shunt akan menaikkan angka efisiensi pada jaringan dengan memperbaiki
faktor daya.
 Capasitor seri digunakan pada transmisi daya yang sangat panjang untuk
mengkompensasi reaktansi induktif transmisi.
 Capasitor penyadap digunakan untuk menyadap daya dari jaringan tegangan tinggi
untuk keperluan daya yang tidak begitu besar.
b. Capasitor gandeng, yaitu Capasitor yang digunakan untuk pembawa sinyal komunikasi
antar gardu induk atau antar pusat pembangkit.
c. Capasitor pembagi tegangan, yaitu Capasitor yang digunakan untuk pengukuran tegangan
transmisi dan rel daya.
d. Capasitor filter yaitu Capasitor yang digunakan untuk konverter, terutama pada sistem
transmisi arus searah. Selain itu juga dapat digunakan sebagai filter harmonik (gambar-4)
yang akan mengurangi kandungan harmonik jaringan, memperbaiki faktor daya dan
mengurangi rugi-rugi jaringan. Filter harmonik yang dipasang untuk mengurangi distorsi
harmonik pada suatu jaringan memiliki kemampuan sebaik menyediakan daya reaktif
yang dibutuhkan untuk kompensasi jaringan.
e. Capasitor perata, yaitu Capasitor yang digunakan untuk meratakan distribusi tegangan
pada peralatan tegangan tinggi seperti pada pemutus daya (circuit breaker).
5
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Gambar-3. Capasitor shunt Gambar-4. Capasitor sebagai filter harmonik

2.4.2 Pengelompokan Capasitor berdasarkan Fuse

Unit Capasitor dikelompokkan berdasarkan letak fuse sebagai proteksi unit Capasitor. Letak
fuse ini mempengaruhi desain dari rangkaian Capasitor dan juga disain dari proteksi yang
diterapkan.

a. Fuse eksternal
Konstruksi Capasitor dengan eksternal fuse dapat dilihat pada gambar-5 yaitu bahwa
setiap unit Capasitor diproteksi oleh fuse pasangan luar. Kerusakan pada elemen
Capasitor (hubung singkat) menyebabkan elemen-elemen pada group yang sama yang
terhubung paralel dengan elemen yang rusak tersebut terhubung singkat. Group Capasitor
lainnya yang terhubung seri akan memiliki tegangan yang lebih tinggi dan arus yang lebih
besar sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada grup Capasitor seri lainnya. Hal ini
berlangsung terus sampai fuse eksternal bekerja.

6
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Gambar-5. Capasitor fuse Gambar-6. Capasitor fuse Gambar-7. Capasitor tanpa


eksternal internal fuse

b. Fuse internal
Setiap elemen Capasitor dilengkapi fuse seperti gambar-6, apabila terjadi kegagalan
elemen Capasitor maka fuse yang berfungsi sebagai pembatas arus akan memutuskan
secara efektif suatu elemen saat terjadi gangguan.Hanya sebagian kecil dari kapasitas
total Capasitor yang hilang dan sisanya masih dapat beroperasi sehingga elemen tersebut
terisolir dari elemen lainnya yang terhubung paralel dalam group. Umumnya bank
Capasitor dengan fuse internal memiliki lebih sedikit unit Capasitor yang terhubung
paralel dan lebih banyak group Capasitor yang terhubung seri dibandingkan dengan unit
Capasitor yang memiliki fuse eksternal. Unit Capasitor dengan fuse internal umumnya
memiliki ukuran yang besar karena diharapkan kerusakan seluruh elemen pada unit
Capasitor bisa lebih lama.

c. Tanpa fuse (fuseless)


Unit Capasitor tanpa fuse identik dengan unit Capasitor dengan fuse eksternal yang
dijelaskan sebelumnya. Bank Capasitor tanpa fuse dihubungkan secara seri diantara fasa
dan netral seperti pada gambar-7.

7
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Proteksi berdasarkan elemen dari Capasitor, apabila terjadi kerusakan pada elemen maka
group elemen tersebut akan terhubung singkat sedangkan unit Capasitor tetap beroperasi
dengan distribusi tegangan pada group seri akan meningkat. Misal 6 unit Capasitor
dihubung seri dan setiap unit Capasitor memiliki 8 elemen group seri sehingga total
elemen group yang terhubung seri menjadi 48 elemen group. Apabila terjadi kerusakan
pada satu elemen Capasitor maka satu elemen group seri terhubung singkat , akhirnya
distribusi tegangan pada elemen group seri menjadi 48/47 atau terjadi kenaikan tegangan
sekitar 2%.

Capasitor unit tanpa fuse biasanya tidak digunakan untuk tegangan sistem lebih kecil dari
35 kV atau minimal diperlukan 10 elemen seri agar bank Capasitor masih tetap dapat
dioperasikan. Hal ini karena tegangan pada bank Capasitor menjadi 10/9 atau terjadi
kenaikan tegangan sekitar 11%. Pada konfigurasi ini, discharge energi kecil karena unit
Capasitor tidak ada yang dihubungkan paralel, selain itu proteksi unbalance tidak perlu di
delay untuk koordinasi dengan fuse.

Capasitor jenis ini digunakan untuk filter harmonik dengan daya yang relatif rendah pada
suatu level tegangan tinggi tertentu.

2.4.3 Pengelompokan Capasitor Berdasarkan Koneksi

Jumlah minimum unit yang terhubung paralel diperhitungkan apabila satu unit Capasitor
terisolasi, tidak akan menyebabkan unbalance tegangan pada unit Capasitor lainnya melebihi
110% rating tegangan. Jumlah minimum dari group Capasitor yang terhubung seri apabila
satu group tereliminasi (hubung singkat) tidak akan menyebabkan Capasitor lain overvoltage
lebih dari 110%.

Jumlah maksimum unit Capasitor pada setiap group paralel ditentukan oleh beberapa
pertimbangan. Jika unit Capasitor rusak, unit Capasitor lain pada group paralel yang sama
masih memiliki sejumlah muatan. Muatan sisa tersebut akan dibuang melalui Capasitor yang
rusak dan melalui masing-masing fuse. Capasitor yang rusak dan fuse harus tahan terhadap
arus transient akibat pelepasan muatan tersebut.

8
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Pelepasan muatan transient dari paralel Capasitor dalam jumlah besar dapat memecahkan
Capasitor yang rusak atau meledakkan fuse, yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit
terdekat atau kerusakan pada bank Capasitor. Untuk meminimalkan risiko diatas maka harus
dibatasi energi maksimum yang tersimpan dalam group paralel Capasitor. Hal ini dapat
dicapai dengan mengatur lebih banyak jumlah Capasitor dengan rating tegangan yang lebih
kecil terhubung seri sehingga jumlah unit Capasitor dalam paralel group akan lebih sedikit
tetapi mengurangi sensitivitas deteksi unbalance.

3 (tiga) koneksi bank Capasitor yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

 Wye tunggal (Y) sebagian besar digunakan unit Capasitor fuse eksternal atau bank
Capasitor dengan suatu rating daya yang rendah. Proteksi unbalance diperoleh dengan
membandingkan netral bank Capasitor dengan ground.
 Wye dobel (YY) merupakan koneksi yang umum untuk Capasitor fuse internal dan sistem
transmisi dengan suatu netral yang terisolasi. Proteksi unbalance dibentuk dengan
membandingkan arus netral diantara dua koneksi wye. Proteksi unbalance sehingga tidak
dipengaruhi oleh variasi tegangan pada feeding sistem.

Gambar-8. Koneksi wye tunggal Gambar-9. Koneksi wye dobel (YY)


(Y)

 Koneksi Bridge (H) merupakan suatu koneksi wye dengan sebuah netral yang terhubung
ke ground. Proteksi unbalance secara normal terpasang dalam setiap fasa dengan

9
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

membandingkan 2 (dua) titik pertengahan dalam fasa. Koneksi ini biasa digunakan untuk
sistem tegangan tinggi dengan netral yang terhubung solid ke ground.

Gambar-10. Koneksi bridge (H)

2.4.4 Pengaturan Proses Switching

Switching Capasitor bank tegangan tinggi dapat menghasilkan arus transient yang signifikan.
Metode switching Capasitor yang dikenal saat ini adalah reaktor, pre-insertion resistor, pre-
insertion induktor dan pengaturan switching (controlled switching).

Pada saat pemasukan Capasitor dapat terjadi keadaan hubung singkat apabila kondisi
Capasitor kosong muatan yang akan menghasilkan arus yang sangat besar (arus inrush) dan
kedip tegangan yang cukup dalam di sistem. Persyaratan pemasukan PMT Capasitor adalah
pada saat pemasukan, tegangan sesaat pada kontak PMT sama dengan nol. Dengan mengatur
saat penutupan PMT maka akan mengurangi arus inrush pada bank Capasitor. Pengaturan
pemasukan PMT pada bank Capasitor tergantung pada sistem pentanahan netral bank
Capasitor.

a. Switching pada bank Capasitor yang ditanahkan


Jika Capasitor bank ditanahkan maka setiap fasa berdiri sendiri dan pemasukan setiap
fasa berbeda 1/6 cycle atau 30 derajat listrik (3,3 ms untuk sistem 50 Hz).
b. Switching pada bank Capasitor yang tidak ditanahkan
Jika Capasitor bank tidak ditanahkan maka 2 (dua) fasa pertama harus masuk pada saat
perbedaan tegangan diantara kedua fasa tersebut sama dengan nol sedangkan fasa ketiga
dimasukkan ¼ cycle atau 45 derajat listrik (5ms untuk sistem 50Hz) setelah kedua fasa
lainnya masuk.
10
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

2.5 Pedoman Pemeliharaan

2.5.1 In Service Inspection

In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan


terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak
sebagian/keseluruhan peralatan.

Bagian-bagian Capasitor yang di inspeksi visual saat beroperasi ialah sebagai berikut :

a. Bushing
 Kondisi Bushing Capasitor
 Kondisi clamp bushing
 Kebocoran minyak bushing
b. Body Capasitor
c. Fuse cut out
 Kondisi fuse/cut out Capasitor
 Kondisi clamp fuse cut out
d. Sambungan/klem/jumper
 Kondisi mur baut-mur baut sambungan Capasitor
 Kondisi rel bar sambungan antar unit Capasitor
 Kondisi jumper antar capasitor
 Kondisi sambungan rangkaian Capasitor ke CT/CVT
 Kondisi sambungan pentanahan
e. Mechanical Structure
 Kondisi isolator support
 Kondisi serandang

2.5.2 In Service Measurement

In service measurement adalah kegiatan pengukuran yang dilakukan pada saat Capasitor
sedang dalam keadaan bertegangan/operasi. Pengukuran suhu pada Capasitor dapat dilakukan
dengan perangkat IR thermometer dan IR thermography.

Tujuan pengukuran suhu ialah untuk memantau kondisi Capasitor saat beroperasi. Pola
temperatur akan terlihat pada bagian-bagian Capasitor yang di monitor sehingga akan dapat
dilihat bagian mana pada sub sistem Capasitor tersebut yang mengalami overheat atau
penyimpangan lainnya. Dari hasil tersebut akan dievaluasi kembali apa permasalahan yang

11
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

terjadi pada bagian tersebut, sehingga kerusakan yang fatal dapat dihindarkan. Bagian-bagian
Capasitor yang perlu diukur suhunya adalah sebagai berikut :

 Bodi unit Capasitor (1)


 Bushing (2)
 Klem konduktor bushing (3)
 Klem-klem sambungan (4)
 Fuse link (5)
 Rel pengumpul arus (6)

2
5 3 1

Gambar-11. Bagian yang dilakukan Pengukuran Suhu pada Capasitor

2.5.3 Shutdown Testing and Measurement

Shutdown testing/measurement adalah pekerjaan pengujian/pengukuran yang dilakukan pada


saat Capasitor dalam keadaan tidak beroperasi. Pekerjaan ini dilakukan pada saat
pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.

Perhatian :

• Pastikan Capasitor telah terdischarge secara sempurna dan hubung singkatkan dan
tanahkan sebelum melakukan pekerjaan apapun pada bank Capasitor!
Setelah pekerjaan pengujian/pengukuran selesai, pastikan seluruh baut, mur dan
terminal telah terpasang dengan torsi yang tepat

BAB III

12
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Teori Dasar Capasitor Bank

3.1.1 Pengertian Faktor Daya

Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya
semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat
gambar 12). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya
faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.

Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor
daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim
pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari
0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif
(VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam rangka meminimalkan
kebutuhan daya total (VA). Faktor Daya / Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara
daya aktif dan daya semu. Faktor daya yang rendah merugikan karena mengakibatkan arus
beban tinggi. Perbaikan faktor daya ini menggunakan Capasitor.

3.1.2 Segitiga Daya

Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk
beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:
• Daya semu (S, VA, Volt Amper)
• Daya aktif (P, W, Watt)
• Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)
Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida, besarnya daya
setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan
Watt,Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter
dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif (daya poros, daya yang sebenarnya) yang
digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu.

Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere (disingkat, VA), menyatakan

13
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan generator dan transformator.
Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban tertentu seperti motor
listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya reaktif (VAR) untuk membuat
medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi
pembangkitan flux magnetik sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke
sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya
merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistem tenaga listrik.

Gambar 12. Segitiga Daya.

3.2 Jenis Capasitor Bank 150 kV GI Duri

Adapun jenis capasitor bank 150 kV yang terpasang di GI Duri adalah Capasitor Shunt.
Yang dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

14
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Gambar 13. Capasitor Bank 150 kV GI Duri

3.3 Analisa Data Capasitor Bank 150 kV GI Duri

Merk : SAMWHA
Type : TAF-T1505694S14R

Pada gambar dibawah ini didapatkan example hasil pengukuran pada tahanan isolasi pada
cell capasitor bank 150 kV:

Gambar 14. Hasil pengukuran Cell Capasitor Bank 150 kV

15
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

3.4 Pembahasan Capasitor Bank 150 kV GI Duri

Dari pengukuran tahanan isolasi per cell diatas didapatkan nilainya yaitu: 14.11 MΩ dan
10.95 MΩ pada 2 cell Capasitor bank 150 kV GI duri, maka untuk cell tersebut adalah baik
atau tidak rusak. Karena dapat dilihat berdasarkan table dibawah ini:

No. Bagian Yang Diukur Nilai Tahanan Isolasi Rekomendasi

1. Unit/Bank Capasitor > 1 MΩ / kV atau Normal


sesuai referensi
pabrikan

< 1 MΩ / kV Bersihkan permukaan


bushing, lapisi permukaan
atau sesuai referensi keramik yang cacat dengan
pabrikan insulator varnish

~ 0 M-Ω Ganti dengan spare

Tabel 1. Nilai tahanan isolasi per cell Capasitor Bank dengan standart IEC
Pada capasitor Bank 150 kV GI Duri, jenis pemasangannya adalah SHUNT yang berarti
parallel antar Phasa. Untuk capasitor apabila jenis pemasangannya parallel maka nilai
capasitifnya adalah:

ct=c 1+C 2+c 3

Nilai reaktif pada Capasitor Bank 150 kV GI Duri adalah:


VAr=25 MVAr

Yang mana dapat menekan beban induktif (losses) sebesar 25 mVAr, karena Var adalah rugi-
rugi tegangan (losses) pada sistem energi listrik yang merupakan beban induktif. Karena jg
kita bisa lihat dari rumus berdasarkan teorema Phytagoras dibawah ini:

Z=√ r 2+(xl−xc )2

Yang mana: Z = Impedansi (Beban Listrik)


R = Tahanan Murni
XL = Reaktansi Induktif (losses)
XC = Reaktansi Capasitif (Nilai Tahanan Pada Capasitor Bank)

16
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

Dari rumus diatas bisa kita lihat, semakin besar nilai tahanan pada Capasitor bank (XC) maka
akan dapat menurunkan Losses (XL) pada sistem energi listrik sehingga berdampak pada
Tegangan pada suatu sistem energi listrik.

Nilai pengukuran parameter pada Capasitor bank 150 kV dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

Gambar 15. Nilai besaran listrik pada bay capasitor bank 150 kV GI Duri

Dari nilai tegangan tersebut diatas maka dapat dibuatkan tabel perubahan tegangan sebelum
dan sesudah Capasitor Bank Beroperasi:

Tegangan Tegangan Selisih


No Keterangan
Sebelum Setelah Perubahan Tegangan

1 141 kV 147 kV 6 kV

Tabel 2. tabel perubahan tegangan sebelum dan sesudah Capasitor Bank Beroperasi

Dari tabel diatas dapat dilihat, drop tegangan yang disebabkan oleh beban induktif (XL)
dapat dikurangi oleh capasitor bank (XC) sehingga dapat menaikkan tegangan lagi pada
sistem energi listrik.

17
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

3.5 Permasalahan Capasitor Bank 150 kV GI Duri

Selama Capasitor Bank 150 kV beroperasi di GI Duri pernah mengalami beberapa


gangguan:

 Salah satu cell capasitor bank rusak


Pada kondisi ini Capasitor masih dapat dioperasikan, akan tetapi untuk perubahan
kenaikan tegangan pada sistem 150 kV tidak bisa optimal.
Untuk solusinya di cek masing-masing cell pada Bank Capasitor, apabila terdapat
nilai pengukuran tahanan isolasi ≤ 1 MΩ maka untuk cell yang rusak diganti.
 Jumper Pada Capasitor bank Berpijar
Di check temperature dengan menggunakan Thermovisi ketika Capasitor bank
beroperasi, apabila selisih Jumperan dengan konduktor ≥ 20°C maka lakukan
pengencangan baut jamper pada Capasitor bank ketika tidak dalam keadaan
beroperasi.
 Trip apabila ada kenaikan Tegangan dan Arus secara tiba-tiba
Dilakukan penggantian relay proteksi Capasitor bank 150 kV oleh Tim Har UPT
Pekanbaru.

18
PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA
UPT PEKANBARU
TRAGI DURI

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun dari pembahasan tentang Capasitor bank 150 kV diatas maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Capasitor Bank 150 kV bermanfaat untuk menurunkan rugi-rugi tegangan (losses)


pada sistem interkoneksi 150 kV sehingga dapat menaikkan tegangan pada sistem,
khususnya pada Gardu induk yang kondisinya jauh dari pembangkit.
b. Capasitor Bank 150 kV ini dapat menjaga keandalan pasokan energi listrik,
khususnya tegangan pada sisi primer (150 kV)
c. Capasitor Bank 150 kV dapat memperbaiki factor kerja (cosφ) pada sistem
interkoneksi 150 kV.

4.2 Usulan dan Rekomendasi

Adapun usulan dan rekomendasi dari penulis adalah sebagai berikut:

a. Untuk pemeliharaan pada capasitor bank diharapkan sesuai dengan CBM yang telah
ditetapkan pada semua Unit.
b. Diharapkan pada operator untuk selalu menjalankan CBM, sehingga dapat
memonitoring kondisi peralatan khususnya yang penulis tulis disini adalah tentang
Capasitor bank 150 kV.
c. Untuk operator agar diikutkan pada diklat pemeliharaan untuk menambah Skil,
wawasan dan pengetahuannya.

19

Anda mungkin juga menyukai