Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM PENGUKURAN DASAR LISTRIK

PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Disusun Oleh :

Nama : REINHARDT ORLAND IMMANUEL LEO

NIM : 42122042

KELOMPOK : 5

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2023
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN

I.1. Menjelaskan pengaruh pemasangan kapasitor pada beban-beban induktif


I.2. Menghitung kebutuhan kapasitor kompensasi pada rangkaian listrik
BAB II
TEORI DASAR

Dalam sistem listrik terdapat dua sistem tenaga listrik yaitu AC /Alternating Current dan
DC /Direct Current, Dalam AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal,
khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:

 Daya semu (S, VA, Volt-Ampere)


 Daya aktif (P, W, Watt)
 Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)

Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida, besarnya
daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan
satuan Watt, Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan
kwh meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif (daya poros, daya yang
sebenarnya) yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu.

Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere (disingkat VA),


menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan generator
dan transformator. Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat
beban tertentu seperti motor listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya
reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah
daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sehingga timbul
magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik
itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu
sistim tenaga listrik.

Pengertian Faktor Daya / Faktor Kerja

Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya
semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total.
Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya
akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.

Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki
faktor daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim
pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar
dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi,
daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam
rangka meminimalkan kebutuhan daya total (VA).

Faktor Daya / Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya
semu. Faktor daya yang rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi.
Perbaikan faktor daya ini menggunakan kapasitor.

Kapasitor untuk Memperbaiki Faktor Daya

Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor pengkoreksi factor daya
pada sistim distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri. Kapasitor bertindak
sebagai pembangkit daya reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya
reaktif, juga daya semu yang dihasilkan oleh bagian utilitas.

Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor pengkoreksi faktor daya pada
sistem distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri. Cara pemasangan kapasitor
dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Global compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP )
Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel
MDP dan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun
dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak
terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang
Delta Voltagenya masih cukup besar.
2. Sectoral Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang
dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban
terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP
cukup berjauhan.
3. Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban
khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif
dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus
menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut
sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang
sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode
diatas.

Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor

Keuntungan perbaikan faktor daya melalui pemasangan kapasitor adalah:

1. Bagi Konsumen, khususnya perusahaan atau industri:

 Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan


kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus.
 Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab:
 Daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehingga
kebutuhan total(kVA) berkurang dan
 Nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapat
dihindarkan.
 Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi pabrik.
 Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkan
kinerja motor.

2. Bagi utilitas pemasok listrik


 Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir
berkurang.
 Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena penurunan
arus.
 Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangi
kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.

Komponen-komponen utama yang terdapat pada panel kapasitor antara lain:

1. Main switch / load Break switch


Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel .
Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari)
MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan
penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan
berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat
tidak berbeban .
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih
besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :

Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita
berdasarkan 600 A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.

2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke
Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar
1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.
Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus

I n = Qc / 3 . VL

Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan
menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan
kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.

Selain breaker dapat pula digunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik
karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien
dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika
memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.

3. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai
arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic
contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban
induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih
baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.

5. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan
berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar
sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt atau Kapasitor Bank
adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel untuk
mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang sering dipakai adalah Kvar
(Kilovolt ampere reaktif) meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran
kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang
kapasitif (leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap
sifat induktif (leaging)

6. Reactive Power Regulator


Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan
disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan
acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif
yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan
berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps
dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.

Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain:

- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic
contactor secara manual.
- Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari
modul atau manual dari push button.
- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambeint temperature (suhu udara
sekitar) dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor, kontaktor dan kabel penghantar
mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel
meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan akan otomatis
berhenti.
BAB III

GAMBAR RANGKAIAN

a. Gambar Diagram Rangkaian


BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN

4.1 Membuat rangkaian seperti diagram,dengan beban lampu TL, dan tanpa
pemasangan kapasitor kompensasi C.

4.2 Mengukur tegangan, arus dan daya (aktif) beban, untuk C = 1,5μF ; 3 μF ; 4,5 μF ;
6 Μf

4.3 Mengikuti langkah 4.1 dan 4.2, untuk beban motor kapasitor.

4.4 Mengukur tegangan,arus dan daya aktif beban pada C = = 6μF,9 μF, 20 μF, 23Μf

4.5 Menghitung daya S, Q dan faktor daya (cos phi) untuk masing-masing pengukuran.
Mencatat data hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel percobaan.

4.6 Menentukan dan menghitung nilai C agar faktor daya =1, untuk masing-masing
beban yang ditentukan.
BAB V

DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 5.1 Hasol Percobaan Perbaikan Faktor Daya Dengan Lampu TL

I P Q S
Beban VS Cos ϕ Sin ϕ
(A) (W) (VAR) (VA)

TL tanpa C 220 0.38 44 14.33 30.52 0.51 0.85

TL dengan Capasitor

TL / / 1,5 220 0.31 44 55.2 70.59 0.62 0.78

TL / / 3 220 0.25 44 36.2 56.98 0.77 0.63

TL / / 4 220 0.23 44 28.32 52.32 0.84 0.54

TL / / 6 220 0.225 44 26.06 51.14 0.86 0.51

Tabel 5.2 Hasol Percobaan Perbaikan Faktor Daya Dengan Motor

I P Q S
BEBAN VS Cos ϕ Sin ϕ
(A) (W) (VAR) (VA)

Motor tanpa C 150 1.66 188 230.3 249 0.38 0.92

TL dengan Capasitor

Motor / / 6 150 1.84 188 259.5 276 0.34 0.94

Motor / / 9 150 1.95 188 271.1 291.6 0.37 0.95

Motor / / 20 150 2.37 188 338 350.82 0.27 0.96

Motor / / 23 150 2.49 188 361 373 0.25 0.97


BAB VI

ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN

 Perhitungan Secara Teori

Dengan menggunakan tegangan sumber, Vs sebesar 220 V , arus I diperoleh dengan


penunjukan amperemeter, daya aktif P diperoleh dengan penunjukan wattmeter,
sedangkandaya semu S, daya reaktif Q, factor daya Cos , dan sin diperoleh dengan
persamaan rumus.

1. Percobaan dengan Lampu TL


a. Tanpa Kapasitor
 P=42W
 S=V x I
 ¿ 220 x 0,354
¿ 77 , 88 VA

 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 77 , 882−422

¿ √ 6.065−1.764

¿ √ 4.301

¿ 65 , 58 VAR

P
 cos θ=
S
42
¿
77 , 88

¿ 0,539

Q
 sin θ=
S
65 ,58
¿
77 , 88

¿ 0 , 842

b. Menggunakan Kapasitor (1,5 µf)


 P=43 W
 S=V x I
¿ 220 x 0,320

¿ 70 , 4 VA

 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 70 , 42 −432

¿ √ 4.956−1.849

¿ √ 3.107

¿ 55 , 74 VAR

P
 cos θ=
S
43
¿
70 , 4

¿ 0 , 610

Q
 sin θ=
S
55 ,74
¿
70 , 4
¿ 0 ,791
Untuk Kapasitor 3,4,6 µF dapat di tulis dengan menggunakan rumus yang sama.
Hasil lengkapnya dapat dilihat pada tabel 6.1

Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Teori Percobaan Menggunakan Lampu TLdan Kapasitor

I P Q S
Beban VS Cos ϕ Sin ϕ
(A) (W) (VAR) (VA)

TL tanpa C 220 0.38 46 69.81 83.60 0.55 0.84

TL dengan Capasitor

TL / / 1,5 220 0.307 46 49.82 67.60 0.68 0.73

TL / / 3 220 0.25 46 29.84 54.83 0.84 0.54

TL / / 4 220 0.23 46 27.45 53.57 0.90 0.43

TL / / 6 220 0.23 46 27.45 53.57 0.90 0.43


2. Percobaan dengan Motor
a. Tanpa Kapasitor
 P=182 W
 S=V x I
¿ 150 x 1,667

¿ 250 , 05 VA

 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 250 , 05 −182
2 2

¿ √ 62.525−33.124

¿ √ 29.401

¿ 171 , 46 VAR

P
 cos θ=
S
182
¿
250 ,05
¿ 0,727

Q
 sin θ=
S
171, 46
¿
250.05

¿ 0 ,685

b. Menggunakan Kapasitor 6 μF
 P=184 W
 S=V x I
¿ 150 x 1 , 84

¿ 276 VA

 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 2762−184 2

¿ √ 76.176−33.856

¿ √ 42.320

¿ 205,718 VAR

P
 cos θ=
S
184
¿
276

¿ 0,666

Q
 sin θ=
S
205,718
¿
276

¿ 0,745

Untuk Kapasitor 9, 20, dan 22 µF dapat ditulis dengan menggunakan rumus


yang sama. Dan hasil lengkapnya dapat dilihat pada tabel 6.2.
Tabel 6.2 Hasil Perhitungan Teori Percobaan Menggunakan Motor dan Kapasitor

I P Q S
BEBAN VS Cos ϕ Sin ϕ
(A) (W) (VAR) (VA)

Motor tanpa C 150 1.66 180 161.84 83.60 0.55 0.84

TL dengan Capasitor

Motor / / 6 150 1.684 188 169.91 67.60 0.68 0.73

Motor / / 9 150 1.712 188 175.5 54.83 0.84 0.54

Motor / / 20 150 1.74 188 181.4 53.57 0.90 0.43

Motor / / 23 150 1.793 188 192.1 53.57 0.90 0.43

Berikut Analisis Hasil Percobaan Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Lampu


TL dengan Kapasitor dan Motor dengan Kapasitor :

Ada beberapa alasan mengapa lampu TL membutuhkan jeda waktu untuk


menyala setelah listrik masuk. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi
keterlambatan tersebut:

 Waktu Pemanasan: Lampu TL menggunakan prinsip pemanasan filamen di


dalam tabung untuk menghasilkan cahaya. Ketika listrik dinyalakan, filamen
memerlukan waktu untuk dipanaskan sehingga dapat menghasilkan cahaya
yang cukup. Pada awalnya, filamen memiliki hambatan yang lebih tinggi dan
membutuhkan waktu untuk mencapai suhu kerja yang optimal.
 Memulai Arah Elektron: Lampu TL menggunakan sebuah starter atau ballast
untuk memulai arus listrik melalui tabung. Starter ini berfungsi untuk
menghasilkan tegangan tinggi yang cukup untuk melompatkan gap udara di
dalam tabung dan menghidupkan lampu. Proses ini memerlukan waktu
beberapa fraksi detik.
 Kondisi Fisik Lampu: Umur lampu, kualitas ballast, atau kondisi komponen
lainnya dalam sistem lampu TL dapat mempengaruhi kecepatan penyalakan.
Komponen yang sudah aus atau rusak dapat menyebabkan penundaan dalam
penyalakan lampu.
 Tegangan Rendah: Pada beberapa kasus, jika tegangan listrik yang masuk ke
lampu TL rendah, lampu mungkin butuh waktu lebih lama untuk menyala
penuh. Hal ini bisa terjadi karena rendahnya tegangan mengurangi kecepatan
pemanasan filamen dan menyulitkan proses penyalakan.

Kapasitor digunakan dalam perbaikan faktor daya untuk mengkompensasi daya reaktif
yang dihasilkan oleh beban induktif, seperti motor listrik. Daya reaktif menyebabkan
ketidakseimbangan antara daya aktif (watt) dan daya semu (VA) yang digunakan oleh
motor. Faktor daya yang buruk dapat menyebabkan efisiensi rendah, biaya energi yang
lebih tinggi, dan beban yang tidak seimbang pada sistem kelistrikan.

Dengan menambahkan kapasitor, daya reaktif yang dihasilkan oleh motor dapat
dikompensasi. Kapasitor bekerja dengan menyimpan dan melepaskan energi listrik
untuk menyeimbangkan arus listrik. Kapasitor yang dipilih dengan benar dapat
menghasilkan daya reaktif yang dibutuhkan oleh motor, sehingga mengurangi atau
menghilangkan ketidakseimbangan daya dan meningkatkan faktor daya.

Manfaat dari menambahkan kapasitor dalam perbaikan faktor daya meliputi:

 Peningkatan faktor daya: Kapasitor membantu mengkompensasi daya reaktif,


sehingga meningkatkan faktor daya secara keseluruhan. Faktor daya yang lebih
tinggi menunjukkan penggunaan daya yang lebih efisien dan mengurangi beban
pada sistem kelistrikan.
 Efisiensi energi: Dengan meningkatkan faktor daya, energi yang digunakan oleh
motor dapat digunakan secara lebih efisien. Hal ini dapat mengurangi biaya
energi karena daya semu (VA) yang dibayar oleh konsumen dapat diperkecil.
 Peningkatan kapasitas sistem: Dengan mengurangi daya reaktif, penambahan
kapasitor dapat meningkatkan kapasitas sistem kelistrikan. Ini memungkinkan
sistem untuk menangani beban tambahan tanpa terlalu banyak mempengaruhi
faktor daya dan efisiensi energi.
Penting untuk menghitung dengan benar ukuran dan tipe kapasitor yang diperlukan
untuk kompensasi daya reaktif yang spesifik dari motor listrik. Jika tidak ada
pengetahuan teknis yang memadai, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli listrik
atau teknisi yang berpengalaman untuk menentukan jenis dan kapasitor yang tepat
untuk perbaikan faktor daya pada motor listrik.

Berikut Analisis Hasil Percobaan Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Lampu TL


dengan Kapasitor dan Motor dengan Kapasitor :

Setelah melaksanakan praktikum Perbaikan Faktor Daya, dapat disimpulkan beberapa


hal sebagai berikut:
1. Pengaruh pemasangan kapasitor pada kedua percobaan yaitu percobaan
dengan lampu TL adalah ketika kapasitor dipasangkan maka nilai arus, daya
reaktif, daya semu, dan nilai sin ϕ akan turun sedangkan nilai cos ϕ akan
bertambah sejalan dengan besarnya nilai kapasitor yang dipakai. Dan pada
motor nilai arus, daya reaktif, daya semu, dan sin ϕ akan naik dan nilai cos ϕ
akan turun.
Kumpulan kapasitor yang digunakan untuk memberikan kompensasi daya reaktif
disebut dengan Bank Kapasitor. Dimana kompensasi daya reaktif digunakan untuk
mencapai nilai daya nyata pada masing-masing percobaan
BAB VII
KESIMPULAN

Perbaikan faktor daya pada lampu TL dan motor listrik penting karena faktor daya yang
buruk dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk efisiensi rendah, biaya energi
yang lebih tinggi, beban yang tidak seimbang pada sistem kelistrikan, dan masalah
dengan peralatan listrik lainnya. Berikut adalah alasan mengapa perbaikan faktor daya
diperlukan pada lampu TL dan motor listrik:

xLampu TL:

 Efisiensi energi: Lampu TL bekerja dengan menggunakan ballast magnetik yang


menghasilkan daya reaktif. Daya reaktif ini tidak memberikan kontribusi nyata
terhadap penerangan, tetapi mengonsumsi daya dari sumber listrik. Dengan
meningkatkan faktor daya, daya reaktif dapat dikompensasi, sehingga
meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional.
 Umur lampu yang lebih lama: Ketika faktor daya buruk terjadi, arus yang lebih
tinggi melewati komponen lampu, termasuk filamen. Hal ini dapat mempercepat
keausan lampu TL dan mengurangi umur lampu secara keseluruhan. Dengan
memperbaiki faktor daya, beban yang seimbang dapat dipertahankan, dan umur
lampu dapat ditingkatkan.

Motor listrik:

 Efisiensi operasional: Motor listrik biasanya memiliki beban induktif yang


menyebabkan terjadinya daya reaktif. Daya reaktif yang berlebih dapat
menyebabkan faktor daya yang buruk dan mengurangi efisiensi operasional
motor. Dengan meningkatkan faktor daya, daya reaktif dapat dikompensasi,
mengurangi kerugian daya dan meningkatkan efisiensi motor.
 Kinerja yang lebih baik: Faktor daya yang buruk pada motor listrik dapat
menyebabkan penurunan torsi, peningkatan arus, dan penurunan efisiensi
mekanik. Dengan memperbaiki faktor daya, kinerja motor dapat ditingkatkan,
meminimalkan kerugian daya dan meningkatkan keandalan operasional.
Perbaikan faktor daya pada lampu TL dan motor listrik tidak hanya
berkontribusi pada efisiensi energi yang lebih tinggi, tetapi juga membantu mengurangi
kerugian daya, memperpanjang umur peralatan, dan meningkatkan kinerja secara
keseluruhan. Hal ini penting untuk mencapai operasi yang efisien dan optimal dalam
sistem kelistrikan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan biaya
energi.
Daftar Pustaka

FAKTOR DAYA. (n.d.). Retrieved from eprints.uny.ac.id:


https://eprints.uny.ac.id/62068/14/14.%20Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai