Anda di halaman 1dari 6

Volume 5 No.

2 Tahun 2006

PENENTUAN LOKASI OPTIMAL PENGGUNAAN KAPASITOR DAYA


PADA GARDU HUBUNG JANTHO

Suriadi, Syahrizal dan Ronny Chandra

Jurusan Teknik Elekro


Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh

ABSTRAK bagi sistem dan juga bagi pelanggan listrik. Dalam


keadaan ini penting adanya perbaikan drop tegangan
Energi listrik disalurkan oleh pusat pembangkit pada saluran distribusi, karena tegangan yang tidak stabil
yang dialirkan ke beban akan menimbulkan losses, yaitu dapat merusak peralatan listrik konsumen dan juga rugi–
rugi daya, rugi energi dan drop tegangan mulai dari rugi daya pada sistem. Penggunaan kapasitor daya sudah
pembangkit, transmisi dan distribusi. Pemakaian terbukti dapat mengurangi drop tegangan namun
kapasitor daya pada jaringan sudah terbukti dapat mengetahui titik optimal dalam pemasangan kapasitor
mengurangi drop tegangan namun dalam menentukan daya merupakan hal yang penting dalam meningkatkan
lokasi optimal juga merupakan bagian penting dalam efesiensi karena lebih efektif dalam mengurangi drop
meningkatkan mutu kelistrikan dan efesiensi. Pada tegangan.
penelitian ini akan dilakukan suatu percobaan
mengurangi drop tegangan dengan menempatkan
kapasitor daya pada penyulang - penyulang yang 2. KAPASITOR DAYA
terdapat pada gardu hubung Jantho pada jarak – jarak
tertentu. Dari hasil perhitungan telah didapatkan bahwa 2.1. Pengertian Dasar Kapasitor Daya
lokasi optimal penggunaan kapasitor daya dalam
memperbaiki drop tegangan dengan spesifikasi kapasitor Kapasitor daya merupakan suatu peralatan yang
yang sebesar 1600 kVAR adalah diletakkan pada beban amat sederhana yaitu suatu peralatan yang terdiri dari
di masing - masing penyulang tersebut. dua pelat metal yang dipisahkan oleh dielektrik (bahan
isolasi). Adapun bagian dari kapasitor daya yaitu kertas,
Kata Kunci: Drop tegangan, Lokasi optimal foil dan cairan yang telah diimpregnasi, tidak ada bagian
yang bergerak akan tetapi terdapat gaya yang bekerja
sebagai fungsi dari medan listrik. Sistem penghantar
biasanya terbuat dari aluminium murni atau semprotan
1. PENDAHULUAN logam. Sistem dielektriknya dapat dibuat dari kertas
atau plastik dengan cairan perekat [1].
Suatu saluran transmisi berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-
pusat beban dalam jumlah besar, sedangkan saluran 2.2. Peranan Kapasitor dalam Penggunaan Energi
distribusi berfungsi membagikan tenaga listrik tersebut Listrik
kepada pihak pemakai melalui saluran tegangan rendah
[6]. Perkembangan sistem kelistrikan saat ini telah Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai
mengarah pada peningkatan efisiensi dalam penyaluran ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan
energi listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan capasitansi (C). Besarnya pemakaian energi listrik itu
efisisensi adalah meminimalkan drop tegangan pada disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan
jaringan. (beban) listrik yang digunakan. Sedangkan beban listrik
Jatuh tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif.
pada : jaringan tegangan menengah (JTM), transformator Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya
distribusi, jaringan tegangan rendah (JTR) dan saluran reaktif seperti trafo pada rectifier, motor induksi (AC)
rumah. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang dan lampu TL, sedang beban kapasitif (negatif)
kelistrikan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan mengeluarkan daya reaktif. Daya reaktif itu merupakan
baik dalam menyalurkan energi listrik kepada pelanggan. daya tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi
Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan tersebut tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses transmisi
adalah dengan menyediakan tingkat tegangan yang stabil energi listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan
bagi konsumen. pemborosan energi listrik adalah banyaknya peralatan
Pada GH Jantho terdapat 4 buah bus, yaitu Bus yang bersifat induktif. Berarti dalam menggunakan
Tanoh Abee, Bus Jantho, Bus Sare dan Bus Lamteba, energi listrik ternyata pelanggan tidak hanya dibebani
dimana masing – masing dari bus ini mempunyai drop oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif
tegangan yang melampaui 10%, tentu hal ini tidak baik (kVAR). Penjumlahan kedua daya itu akan

Jurnal Rekayasa Elektrika 5


Volume 5 No.2 Tahun 2006

menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang 2.3. Proses Kerja Kapasitor
disuplai oleh PLN [2].
Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar
pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila
P (kw) rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan
Ø
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh
Q (kvar) dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah.
S (k Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan
va)
mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya
dengan demikian pada saat itu kapasitor membangkitkan
daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali
Gambar 1. Segi tiga daya normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali
elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic)
Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa berarti sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif ke
perbandingan daya aktif (kW) dengan daya nyata (kVA) beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya
dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau Cos Ø. reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang
berlaku menjadi kecil [2].
Cos Ø = pf = P (kW) / S (kVA) (1)
P (kW) = S (kVA) . Cos Ø (2) Rugi-rugi daya sebelum dipasang kapasitor :
Rugi daya aktif = I2 R Watt (3)
Seperti kita ketahui bahwa harga Cos Ø adalah Rugi daya reaktif = I2 x VAR (4)
mulai dari 0 s/d 1. Berarti kondisi terbaik yaitu pada saat
harga P (kW) maksimum [ P (kW)=S (kVA) ] atau harga Rugi-rugi daya sesudah dipasang kapasitor :
Cos Ø = 1 dan ini disebut juga dengan Cos Ø yang Rugi daya aktif = (I2 – Ic2) R Watt (5)
terbaik. Namun dalam kenyataannya harga Cos Ø yang Rugi daya reaktif = (I2 – Ic2) x VAR (6)
ditentukan oleh PLN sebagai pihak yang mensuplai daya
adalah sebesar 0,8. Jadi untuk harga Cos Ø < 0,8 berarti
pf dikatakan jelek. Jika pf pelanggan jelek (rendah) 2.4. Pemasangan Kapasitor
maka kapasitas daya aktif (kW) yang dapat digunakan
pelanggan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus Kapasitor yang akan digunakan untuk
menurun seiring dengan semakin menurunnya pf sistem memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada
kelistrikan pelanggan. dua cara :
Akibat menurunnya pf itu maka akan muncul 1. Terpusat kapasitor ditempatkan pada:
beberapa persoalan sebagai berikut : a. Sisi primer dan sekunder transformator
a. Membesarnya penggunaan daya listrik kWH b. Pada bus pusat pengontrol
karena rugi-rugi. 2. Cara terbatas kapasitor ditempatkan
b. Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR. a. Feeder kecil
c. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh b. Pada rangkaian cabang
tegangan. c. Langsung pada beban

Untuk memperbesar harga Cos Ø (pf) yang rendah


hal yang mudah dilakukan adalah memperkecil sudut Ø 2.5. Perawatan Kapasitor
sehingga menjadi Ø1 berarti Ø >Ø1. Sedang untuk
memperkecil sudut Ø itu hal yang mungkin dilakukan Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf
adalah memperkecil komponen daya reaktif (kVAR). supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur.
Berarti komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada
harus dikurangi dan pengurangan itu bisa dilakukan tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan
dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan
berupa kapasitor. bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber.
Proses pengurangan itu bisa terjadi karena kedua Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung
beban (induktor dan kapasitor) arahnya berlawanan muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka
akibatnya daya reaktif menjadi kecil. Bila daya reaktif kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya
menjadi kecil sementara daya aktif tetap maka harga pf muatannya hilang.
menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA) menjadi kecil Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan
sehingga rekening listrik menjadi berkurang. meliputi :
Keuntungan lain mengecilnya daya reaktif adalah : 1. Pemeriksaan kebocoran
• Mengurangi rugi-rugi daya pada sistem. 2. Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
• Adanya peningkatan tegangan karena daya 3. Pemeriksaan isolator
meningkat

Jurnal Rekayasa Elektrika 6


Volume 5 No.2 Tahun 2006

2.6. Struktur Jaringan Tegangan Menengah Drop tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi
pada :
Struktur jaringan secara umum ada 3 bentuk yaitu a. Penyulang tegangan menengah
[1] : b. Transformator distribusi
1. Radial c. Penyulang jaringan tegangan rendah
Jaringan radial adalah bentuk jaringan yang
d. Sambungan rumah
paling sederhana yang menghubungkan beban-
beban ketitik sumber dengan biaya yang relatif e. Instalasi rumah
murah tapi mempunyai keandalannya relatif
rendah. Sesuai dengan definisi, drop tegangan adalah :
2. lingkaran (loop)
Pada jaringan ini tingkat keandalannya relative ∆V = Vk − Vt (7)
lebih baik dan dimungkinkan alternatif
pemasokan dari gardu – gardu distribusi.
3. Anyaman (Mesh atau Grid)
Jaringan yang strukturnya komplek, di mana Di mana:
kelangsungan penyaluran dan kualitas pelayanan
sangat diutamakan. Vk = nilai mutlak tegangan ujung kirim
Vt = nilai mutlak ujung terima
Pemilihan struktur jaringan tegangan menengah
(JTM) tergantung pada kualitas pelayanan yang Jadi ∆V pada persamaan 4.1 merupakan selisih
diinginkan, dimana kualitas yang dimaksud memiliki antara tegangan ujung kirim dan tegangan ujung terima.
beberapa unsur yaitu : Kontinuitas pelayanan,
pengaturan tegangan dan tegangan kedip yang diizinkan.
3.2. Jatuh Tegangan Pada Sistem Tiga Fasa
3. DROP TEGANGAN PADA SISTEM Dalam menghitung jatuh tegangan pada sistem
DISTRIBUSI tiga fasa – 3 kawat, dimana diasumsikan bebannya
seimbang dapat dilihat pada gambar 3 :
3.1. Saluran Jarak Pendek

Untuk saluran udara yang kapasitansinya dapat L


diabaikan disebut saluran pendek yang secara umum
diterapkan pada sistem yang tegangannya sampai 66 kV

B e b a n
R XL
dan panjangnya mencapai 50 miles ( 80,5 km) dimana
rangkaian ekivalennya terdiri dari tahanan dan reaktansi
yang terhubung seri seperti pada Gambar 2:
R XL I P+jQ

Gambar 3. Sistem tiga fasa – 3 kawat [1]

Vk Vt Beban
Untuk sistem tiga fasa seimbang dengan beban

(a) S= 3V j I ,
Vk d
S
maka arus jala-jala nya adalah : I =
δV
IXL 3V j
a b c e
0 Jatuh tegangan dapat ditulis :
IR Vt
IRcosφ t IR g IXLsinφ t
f
S (R cosϕ + X L sinϕ )
(∆V )% ≅ x100% (8)
I I
dV
∆V
Vj2
(b) Atau :
SxL ( r cos ϕ + x sin ϕ )
( ∆V )% ≅ x100 % (9)
Gambar 2. Saluran distribusi jarak pendek [1] V j2
a) Rangkaian ekivalen
Dimana : S = daya semu, dalam MVA
b) Diagram fasor

Jurnal Rekayasa Elektrika 7


Volume 5 No.2 Tahun 2006

P = daya Aktif, dalam MW


V = Vjala = tegangan jala (nominal) dalam kV
R = L.r ohm per fasa
X = L.x ohm per fasa
x = reaktansi per fasa dalam ohm per km
r = tahanan per fasa dalam ohm per km
L = panjang penyulang

Bisa juga dinyatakan dalam bentuk daya aktif dan reaktif


yaitu :
RP + X LQ
(∆V )% ≅ x100% (10)
V2
Atau :

(∆V)% = S x L x k % (11)

Dimana k adalah suatu konstanta yaitu: Gambar 4. Online Diagram GH Jantho

(r cos ϕ + x sin ϕ ) Pada karya ilmiah akan dipasang sebuah Kapasitor


k= x100% daya dengan spesifikasi 20 kV 1600 kVAR yang
V2 dipasang pada jarak – jarak tertentu dari tiap penyulang
di gardu hubung Jantho yaitu penyulang Tanoh Abee,
penyulang Jantho, penyulang Saree dan penyulang
4. HASIL PENELITIAN Lamteba. Penilitian ini hanya sebatas pada menghitung
besar drop tegangan dilihat dari jarak pemasangan
kapasitor daya terhadap bus dan perbandingannya.
GH Jantho terdiri dari 4 buah bus, yaitu Bus Tanoh
Abee, Bus Jantho, Bus Sare dan Bus Lamteba, dimana
masing – masing dari bus ini mempunyai drop tegangan
yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut : 4.2 Kondisi Tegangan Pada Jaringan Distribusi GH
Jantho Setelah Dilakukan Perbaikan Dengan
Tabel 5. Bus penyulang GH Jantho Menggunakan Kapasitor Daya
Tegangan
Panjang Rating
Terhitung
Drop Setelah dilakukan pemasangan kapasitor daya
No Nama Bus
(Km) (kV)
(kV)
(%) secara paralel ke sistem, maka tegangan sistem
mengalami perbaikan. Hal ini diakibatkan oleh daya
1 Bus Tanoh Abee 10 20 17,472 11,96
reaktif yang dihasilkan dari kapasitor tersebut dapat
2 Bus Jantho 15 20 17,367 13,17
dilihat melalui simulasi program ETAP Power Station
3 Bus Saree 20 20 17,447 12,77
4.0. Adapun tabel kondisi tegangan pada jaringan dapat
4 Bus Lamteba 20 20 17,447 12,77
dilihat pada tabel 6 berikut:
Kondisi diatas sudah tergolong kedalam kondisi
tegangan kritis atau Critical Voltage, bus mengalamai Tabel 6. Kondisi Drop Tegangan dari titik pemasangan
drop tegangan ≥ 10%. Maka dari itu perlu adanya injeksi kapasitor daya pada penyulang Tanoh Abee.
daya reaktif dari kapasitor daya sehingga medapatkan
perbaikan drop. Tegangan
Drop Drop
Untuk mendapatkan hasil yang optimal perbaikan Jarak Terhitung
drop tegangan menggunakan kapasitor memerlukan Nama Pemasangan Pada Bus
(%) (%)
adanya penentuan alokasi optimum kapasitor daya dalam Bus Kapasitor (Km) T.Abee
memperbaiki drop tegangan yang lebih optimal. dari Bus T Abee
Bus GH
(kV) Jantho
T.Abee
Bus Pada Bus T.Abee 18,262 6,78 7,67
4.1 Menentukan Titik Optimum Alokasi Kapasitor Tanoh
5 Km 18,48
Abee
7,6 7,64
Daya
One-line diagram sistem distribusi GH Jantho 10 Km 10 Km 18,626 8,33 7,61
dapat dilihat pada Gambar 4.
Dari Tabel 6. dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Jurnal Rekayasa Elektrika 8


Volume 5 No.2 Tahun 2006

8,5 9

8 8,5

Drop Tegangan %
Drop Tegangan %

8
7,5
7,5
7
7
6,5
6,5

6 6
Pada Bus T.Abee 5 Km 10 Km Pada Bus Jantho 8 Km 15 Km
Jarak Pemasangan Kapasitor Dari Bus T Abee Jarak Pemasangan Kapasitor Dari Jantho

Drop (%) Bus T.Abee Drop (%) GH Jantho Drop (%) Bus Jantho Drop (%) GH Jantho

Gambar 5. Pengaruh drop tegangan akibat perpindahan Gambar 6. Pengaruh drop tegangan akibat perpindahan
kapasitor pada penyulang Tanoh Abee kapasitor pada penyulang Jantho.

Sebelum pemasangan kapasitor, bus Jantho yang


Dari Gambar 5 diatas dapat dilihat perbandingan paling besar mengalami drop tegangan, yaitu mencapai
drop tegangan setelah pemasangan kapasitor daya 13,17 %. Dari hasil simulasi dimana letak kapsitor
1600kVAR pada penyulang Tanoh Abee yang ditempatkan di penyulang Jantho, penempatan yang
mempunyai panjang 10 Km dengan jarak-jarak tertentu, paling baik dalam memperbaiki drop tegangan adalah
yaitu pemasanngan pada bus itu sendiri, pada jarak 5 Km adalah pada bus Jantho yaitu sebesar 6,72 %, sedangkan
dari bus dan 10 Km dari bus. pemasangan kapasitor pada jarak 8 km dan 15 km dari
Penempatan awal pada bus Tanoh Abee dapat bus ini hanya menurunkan sebesar 7,8 % dan 8,88 %.
mengurangi drop tegangan hingga 6,78 % sedangkan
pada gardu hubung Jantho berkurang drop tegangannya
menjadi 7,67%. Kemudian jika penempatan kapasitor Tabel 8. Kondisi Drop Tegangan dari titik pemasangan
daya dipindahkan 5 Km dari bus Tanoh Abee dari hasil kapasitor daya pada penyulang Saree.
ini dapat dilihat drop tegangan kembali bertambah
dengan selisih 0,82 % sedangkan pada gardu hubung Tegangan
Drop Drop
dapat dilihat bahwa hanya sedikit saja perubahan drop Jarak Terhitung
tegangan yaitu 0,03 %. Nama Pemasangan Pada Bus
(%) (%)
Bus Kapasitor (Km) Saree
Kapasitor daya kembali dipindahkan pada jarak 10 dari Bus Saree
Km dari bus Jantho atau di gardu hubung Jantho, drop (kV)
Bus GH
Saree Jantho
tegangan pada beban kembali bertambah menjadi 8,33%
sedangkan pada GH drop berkurang menjadi 7,61%. Bus Pada Bus Saree 18,914 5,43 7,64
Perbandingan itu dapat dilihat pada gambar 5 dimana Saree 10 Km 18,61 6,95 7,62
penempatan optimal dapat sangat jelas dilihat yaitu 20 Km 20 Km 18,308 8,46 7,61
pemasangan kapasitor daya bus Tanoh Abee.
Kondisi pada penyulang lainnya juga dapat dilihat
pada tabel dan gambar dibawah ini. 9
8,5
Drop Tegangan %

8
7,5
Tabel 7. Kondisi Drop Tegangan dari titik pemasangan 7
kapasitor daya pada penyulang Jantho. 6,5
6
5,5
Tegangan
5
Jarak Terhitung Drop Drop Pada Bus Saree 10 Km 20 Km
Nama Pemasangan Pada Bus Jarak Pemasangan Kapasitor Dari Jantho
Bus Kapasitor (Km) Jantho (%) (%)
dari Bus Jantho Drop (%) Bus Saree Drop (%) GH Jantho
(kV) Bus GH
Jantho Jantho

Bus Pada Bus Jantho 18,656 6,72 7,71 Gambar 7. Pengaruh drop tegangan akibat perpindahan
Jantho 8 Km 18,426 7,87 7,66 kapasitor pada penyulang Saree
15 Km 15 Km 18,224 8,88 7,61
Pada penyulang Saree sebelum diletakkan
kapasitor daya, drop tegangan mencapai 12,77 %. Dari
hasil simulasi pemakaian kapasitor daya telah
didapatkan hasil yang cukup baik yaitu penempatan pada
bus Saree yang mencapai 5,43 %.

Jurnal Rekayasa Elektrika 9


Volume 5 No.2 Tahun 2006

Tabel 9. Kondisi Drop Tegangan dari titik pemasangan 3. Penempatan kapasitor ini juga mempengaruhi drop
kapasitor daya pada penyulang Lamteba tegangan pada gardu hubung tersebut, semakin
penempatan kapasitor itu mendekati GH, drop
Tegangan
Drop Drop
tegangan juga semakin menurun.
Jarak Terhitung 4. Lokasi paling optimal untuk pemasangan kapasitor
Pemasangan
Nama
Kapasitor
Pada Bus
(%) (%)
adalah pada bus itu sendiri. Apabila dipasang
Bus
(Km) dari Bus
Lamteba kapasitor sebesar 1600 kVAR pada bus Tanoh abee
Lamteba
(kV)
Bus GH drop tegangan turun hingga 6,78%, pada bus Jantho
Lamteba Jantho
drop tegangan menjadi 6,72%, bus Saree 5,43% dan
Pada Bus bus Lamteba 5,43%.
Bus 18,914 5,43 7,64
Lamteba
Lamteba 10 Km 18,61 6,95 7,62
20 Km 20 Km 18,308 8,46 7,61
6. REFERENSI
9
8,5
[1] Basri, H 1997, Sistem Distribusi Daya Listrik, ISTN,
Drop Tegangan %

8
7,5 Jakarta Selatan.
7 [2] Deni Almanda, 2000, Peranan Kapasitor dalam
6,5
Penggunaan Energi Listrik, diakses tanggal 24
6
5,5
Agustus 2006 http://www.elektroindonesia.com-
5 elektro-ner30a
Pada Bus Lamteba 10 Km 20 Km [3] Pabla, AS 1994, Sistem Distribusi Daya Listrik,
Jarak Pemasangan Kapasitor Dari Lamteba Erlangga, Jakarta
[4] Mairizal, D 2003, Optimasi Kompensasi Daya
Drop (%) Bus Lamteba Drop (%) GH Jantho
Reaktif dengan Metode Fast- Decoupled, JTE
UNSYIAH, Darussalam Banda Aceh.
Gambar 8. Pengaruh drop tegangan akibat perpindahan [5] William D. Stevent, Jr, Analisa Sistem Tenaga
kapasitor pada penyulang Lamteba Listrik, Erlangga, Jakarta
[6] Zuhal 1995, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Kondisi penyulang dan beban pada Lamteba Elektronika Daya, PT Gramedia Pustaka Utama,
hampir bersamaan dengan saree, sehingga didapatkan
juga hasil simulasi pemakaian kapasitor daya dengan
hasil yang sama dengan Saree. Penempatan kapasitor
daya pada bus Saree telah mengurangi drop tegangan
hingga 7,34 % sedangkan pada penempatan yang
menjauh dari bus atau mendekati GH menambah drop
tegangan 1,51 % pada bus sedangkan GH drop
tegangannya menurun hingga 7,61 %

5. KESIMPULAN

Dari analisa data pada karya Ilmiah ini dapat


diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi pada pada sistem distribusi GH Jantho jika


tanpa pemasangan kapasitor tergolong dalam
kondisi kritis, drop tegangan telah melebihi 10%,
yaitu bus Tanoh Abee 11,96%, bus Jantho 13,17%,
bus Saree 12,77%, bus Lamteba 12,77 %
2. Jarak peletakan kapasitor sangat berpengaruh
terhadap perbaikan drop tegangan. Dari hasil
simulasi semakin jauh letak kapasitor dari beban
maka drop tegangan makin bertambah, semakin
jauh jarak kapasitor diletakkan dari masing- masing
bus, maka drop tegangan pada bus itu semakin
meningkat.

Jurnal Rekayasa Elektrika 10

Anda mungkin juga menyukai