I. TUJUAN
Untuk mengetahui dasar perhitungan nilai daya aktif untuk menentukan
penampang kabel dari tabel KHA.
Untuk bisa menentukan dan mengetahui cara menghitung nilai kuat hantar
arus untuk mementukan penampang kabel secara mandiri.
Daya listrik didefinisikan sebagai kecepatan aliran energi listrik pada satu titik
jaringan listrik tiap satu satuan waktu. Dengan satuan watt atau Joule per detik dalam
SI, daya listrik menjadi besaran terukur adanya produksi energi listrik oleh
pembangkit, maupun adanya penyerapan energi listrik oleh beban listrik. Daya dibagi
menjadi tiga yaitu, daya aktif, daya reaktif, dan daya semu.
Daya listrik pada arus listrik DC, dirumuskan sebagai perkalian arus listrik
dengan tegangan.
P=I x V
P=I x V x cos ∅
Keterangan :
P = Daya aktif (Watt)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
Cosφ = Faktor aktif
2. Daya Reaktif
Keterangan :
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
sin φ = Faktor reaktif
3. Daya Semu
Daya semu atau daya total (S), ataupun juga dikenal dalam Bahasa
Inggris Apparent Power.Hubungan antara daya nyata, daya reaktif dan daya
semu dapat diilustrasikan ke dalam sebuah segitiga siku-siku dengan sisi
miring sebagai daya semu, salah satu sisi siku sebagai daya nyata, dan sisi siku
lainnya sebagai daya reaktif.
KVA adalah Kilo Volt Ampere, KW (kilo Watt) yang biasa digunakan oleh
PLN. Untuk mengetahui kapasitas dalam kW, Menghitung KW ke KVA Kapasitas
Genset dapat mengenalinya dengan perbandingan : 0.8. kW adalah Kilo Watt atau
satuan daya nyata dan kVA adalah Kilo Volt Ampere atau satuan daya semu (atau
daya nyata ditambah aktif power). Nilai perbandingan nya adalah 0,8 dan nilai kVA
akan selalu lebih tinggi dari nilai kW. Generator Set ada yang menggunakan ukuran
60 Hz dan sebagian besar biasanya menggunakan kVA sebagai nilai utama saat
mereferensikan generator set.
Kilo Watt sebenarnya output ialah daya yang keluar yang dapat dihasilkan
generator berdasarkan pada tenaga kuda (HP) dari mesin. Perhitungan genset
menggunakan KVA dengan perhitungan perbandingan, yakni :
Listrik 3 Phase
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu :
Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang
menggunakan istilah Voltage line to line)
Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage
line to neutral).
Rumus untuk mencari nilai daya pada sistem listrik 3 phase berbeda dengan sistem
listrik 1 phase. Rumus perhitungan daya pada listrik 3 phase adalah:
P=V x l x cos ∅ x √ 3
Keterangan :
Diketahui :
P = 290 Kva (karena saya urutan ke 29 dalam kelas)
V = 380 V
Cosphi = 0,8
∛ = 1,732
Penyelesaian :
Karena P yang diketahui dalam genset berupa KVA, maka kita harus mengubah KVA
tersebut menjadi Watt. Caranya adalah mengalikan nilai KVA dengan 0,8 Kw.
Setelah P diubah dalam bentuk watt, kita tinggal memasukkan P tersebut ke dalam
rumus daya sistem listrik 3 phase, untuk menentukan berapa kuat arusnya
Setelah kita menemukan nilai kuat arus pada genset, kita tinggal mengalikan nilai
kuat arus dengan 125 persen untuk mengetahui nilai KHA dari genset.
Harusnya, langkah selanjutnya adalah melihat berapakah penampang kabel yang
cocok untuk nilai KHA 550,75 ampere pada tabel KHA. Setelah saya mencari tabel
KHA yang cocok untuk nilai KHA 550,75 ampere di google, saya tidak
menemukannya. Akhirnya saya memutuskan untuk menghitungnya dengan aplikasi
“motor calculator”.
Jadi, Luas penampang kabel yang cocok untuk nilai KHA 550,75 ampere adalah 500
mm^2.
IV. KESIMPULAN
Untuk menentukan luas penampang kabel, kita harus mencari