Anda di halaman 1dari 32

DISTRIBUSI TENAGA

LISTRIK

Oleh:
Dr. Ir. Muhammad Nasir Malik, M.T
PRODI TE-D3 FT UNM
2020
x
JARINGAN DISTRIBUSI
SEKUNDER (JTR)
 Distribusi sekunder adalah jaringan daya
listrik yang termasuk dalam kategori
tegangan rendah (sistem 380/220 Volt),
yaitu rating yang sama dengan tegangan
peralatan yang dilayani.
 Jaringan distribusi sekunder bermula dari
sisi sekunder trafo distribusi (gd) dan
berakhir hingga ke alat ukur (meteran)
pelanggan (kWh meter).
 Sistem jaringan distribusi sekunder
disalurkan kepada para pelanggan melalui
kawat berisolasi. Jaringan distribusi
sekunder dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar Jaringan Distribusi Sekunder
 Melihat
letaknya, sistem distribusi ini
merupakan bagian yg langsung berhubungan
dgn konsumen
 Jadi sistem ini selain berfungsi menerima daya
listrik dari trafo distribusi (GD), juga akan
mengirimkan serta mendistribusikan daya
tersebut ke konsumen.
 Mengingatbagian ini berhubungan langsung
dgn konsumen, maka kualitas listrik
selayaknya harus diperhatikan.
 Pada JTR 380/220V ada bbrp ketentuan yg
perlu diperhatikan, yaitu dlm 1 tiang saluran
tegangan rendah (STR) dpt disambung
maksimum 5 sambungan layanan pelanggan
Gambar Satu Tiang STR Maksimum 5 SLP
 Dalam satu sambungan layanan
pelanggan, dapat disambung seri
maksimum 5 pelanggan seperti
terlihat pada gambar berikut
 Dengantetap memperhatikan jatuh
tegangan yang diijinkan.
 Jaraksambungan maksimum dari
tiang ke rumah terakhir = 150 m,
dan jarak sambungan maksimum dari
tiang ke rumah atau dari rumah
kerumah, maksimum 30m.
Gambar 1 Tiang SLP Maks. 5 Pelanggan Secara Seri
 Pdsambungan 1 tiang atap, maksimum
dapat disambung 3 sambungan layanan
pelanggan seperti Gambar berikut
Relasi Arus, Tegangan dan Daya
pada Jaringan Distribusi
1. Tegangan
 Teg. utk jaringan distribusi dpt dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu TM dan TR
 TM adalah teg. dgn 1 kV sampai 30 kV.
 Indonesia, TM yg digunakan adalah 20 kV
yaitu tegangan antar phasa-phasa.
 TM dipakai utk penyaluran energi listrik dari
GI ke GD atau langsung menuju pelanggan
TM
 Dari pengawatannya, sistem distribusi TM
dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Sistem distribusi 20 kV 3 phasa 3 kawat dengan
pentanahan netral tinggi dan sistem distribusi 20
kV dengan pentanahan netral rendah
b. Sistem distribusi 20 kV 3 phasa 4 kawat dgn netral
pentanahan langsung.
 TR pd saluran distribusi adalah teg. dgn nilai
kurang 1 kV yg digunakan utk penyaluran daya
dari GD menuju pelanggan TR.
 Penyaluran saluran distribusi pada TR dilakukan
dgn sistem 1 phasa 2 kawat dan sistem 3 phasa
4 kawat yg dilengkapi netral.
 Di Indonesia menggunakan TR 380/220 V,
dimana teg. 380 V merupakan besar teg. antar
phasa dan teg. 220 V merupakan teg. phasa-
netral.
 Gambar Sistem distribusi 3 phasa 4 kawat spt
berikut:
 Sdgkan instalasi trafo distribusi yg menggunakan
sistem 3 phasa 4 kawat spt gbr A berikut:
 
Spt terlihat pd gbr A, sisi sekunder (output)
trafo distribusi terhubung bintang/star dan
saluran netral diambil dari titik bintangnya.
 Rumus teg. 3 phasa adalah sebagai berikut:

Keterangan,
 VP = teg. phasa - netral (R-N atau S-N atau
T-N)
 VL = teg. phasa - phasa (R-S atau S-T atau R-
T)
2. Daya
 Daya semu (kVA) yang dikirimkan dlm
jaringan distribusi terdiri dari daya aktif
(kW) dan daya reaktif (kVar).
 Hubungan antara daya aktif, daya reaktif
dan daya semu dapat digambarkan dalam
segitiga daya seperti terlihat pada Gambar
berikut:
 Dari gambar tersebut dpt kita peroleh
:
S2 = P 2 + Q 2
P = S Cos θ
Q = S Sin θ
 Dayalistrik pada sistem 1 phasa
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Daya aktif: P1ɸ = Vp . Ip Cos θ ( kW
)
Daya reaktif: Q1ɸ = Vp . Ip Sin θ
( kVar )
 

Daya semu (S) 1 phasa:

 Daya semu (S) 3 phasa:


(kVA)
 

Daya Aktif (P) 3 phasa:
(kW)

 Daya Reaktif (Q) 3 phasa:


 
Jika suatu beban seimbang dihubungkan
bintang (Y), maka tegangan pada
masing-masing impedansi adalah
tegangan saluran dibagi √ dan arus yang
mengalir lewat masing-masing impedansi
tersebut sama dengan arus saluran, atau :

 Keterangan,

VP = tegangan phasa – netral (Volt)


VL = tegangan phasa – phasa (Volt)
IP = arus phasa – netral (Ampere)
IL = arus phasa – phasa (Ampere)
 

sehingga daya aktif (P) yang masuk
ke beban hubung bintang (Y) adalah
(kW)
Gambar Beban Hubung Bintang (Y)
 

Jika suatu beban seimbang
dihubungkan delta (Δ), maka teg. pd
masing2 impedansi adalah teg. antar
saluran dan arus yang mengalir lewat
masing2 impedansi tsb = arus
saluran dibagi √3 , atau :

 

Sehingga daya aktif (P) yang masuk
ke beban hubung delta (Δ) adalah
(kW)
Gambar Beban Hubung Delta (Δ)
Contoh soal 1
 Sebuah saluran distribusi tiga phasa 416 V
mensuplai beban hubung bintang, arus
beban yang dihasilkan sebesar 20 A dengan
faktor daya sebesar 0,75. Hitunglah:
a. Tegangan beban?
b. Arus saluran distribusi ?
c. Daya aktif beban/phasa dan total daya
aktif beban?
d. Daya reaktif beban/phasa dan total daya
reaktif beban ?
e. Daya semu beban/phasa dan total daya
semu pada beban ?
 
Jawab:

 Faktor Daya, cos θ = 0,75

θ = cos-1 (0,75)
θ = 41,410
a. Tegangan yang masuk ke beban
hubung bintang adalah:

b. Arus saluran adalah arus yang ke


beban:
c. Daya aktif (P) pada beban per phasa,
P1ɸ = Vp . Ip Cos θ
= 240 . 20 . 0,75
= 3600 W = 3,6 kW
Total P pd beban 3 phasa:
P3ɸ = 3 P1ɸ
= 3 . 3600
= 10800 W = 10,8 kW
atau
P3ɸ = √3 VL . IL Cos θ
= √3 . 416 . 20 . 0.75
= 10807 W = 10,8 kW
d. Daya reaktif (Q) pada beban per phasa,
Q1ɸ = Vp . Ip sin θ
= 240 . 20 . sin 41,410
= 240 . 20 . 0,6614
= 3175 Var = 3,2 kVAr
 TotalQ pd beban 3 phasa:
Q3ɸ = 3 Q1ɸ
= 3 . 3175
= 9525 Var = 9,5 kVar
 atau

Q3ɸ = √3 VL . IL sin θ
= √3 . 416 . 20 . sin 41,410
= 9531 Var = 9,5 kVar
e.  Daya semu (S) pada beban per phasa,

S1ɸ = P1ɸ + j Q1ɸ

 Total S pd beban 3 phasa adalah


S3ɸ = 3 S1ɸ
= 3 . 4,8 = 14,4 kVA
 Atau:

S3ɸ = √3 VL . IL*
= √3 . 416 . 20
= 14410,66 = 14,4 kVA
TUGAS 2 Individu:
 Sebuah saluran distribusi 3 phasa 380 V
mensuplai beban hubung delta dengan
arus saluran 10 A dengan faktor daya
sebesar 0,85. Hitunglah:
a. Tegangan beban ?
b. Arus beban ?
c. Daya aktif pada beban per phasa dan
total daya aktif beban ?
d. Daya reaktif pada beban per phasa dan
total daya reaktif beban ?
e. Daya semu pada beban per phasa dan
total daya semu pada beban ?
TERIMA KASIH DAN
WASSALAM …

Anda mungkin juga menyukai