Oleh :
Nisa Ridhayati
NIM: 121331017
I. TUJUAN
- Mengetahui dan memahami penyaluran daya listrik dari pembangkit
- Memahami jaringan tiga fasa dan satu fasa
- Mengetahui perbandingan daya pada lampu TL dan lampu pijar
- Dapat melakukan pengukuran mengunakan wattmeter
dimana :
P = S x Cos Ø (Watt)
S = √(P2 + Q2) (VA)
Q = S x Sin Ø (VAR)
Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran
arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan
cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara
untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak
akibat teroksidasi.
Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas
NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus
listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat
elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga
menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan
lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Karakteristik Lampu TL (Fluorescent Lamp) Karakteristik dari lampu TL ini,
adalah mampu menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan
lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp).
Gambar 3. Lampu TL (Flourescent Lamp)
Gambar 5. Multimeter
V. Hasil Praktikum
A. Pengukuran tegangan sumber listrik
o Netral dengan fasa = 220 V
o Fasa dengan fasa = 380 V
B. Pengukuran Menggunakan Wattmeter (Daya Nyata (P) )
1. Lampu TL : 10 Watt
Tegangan = 500 V
Arus = 0,2 A
Jarum = 0.16
Daya = 16 Watt
2. Lampu Pijar :15 watt
Tegangan = 500V
Arus = 0.2A
Jarum = 0.15
Daya = 15W
C. Pengukuran Menggunakan Multimeter (Daya Semu (s) )
1. Lampu TL : 10 watt
Arus (I) = 0,17 A
Tegangan (V) = 216 V
S =VxA
= 216 x 0,17
= 36,72Watt
P= V I cos
=36.71
Supaya P=S maka lampu TL ini harus menggunakan Kapasitor sebesar
36,71 µF ± 47µF
VII. Kesimpulan
Energi yang disipasi atau dihamburkan oleh beban disebut sebagai daya aktif.
Daya aktif dilambangkan oleh huruf P dan diukur dalam satuan W (Watt). Energi hanya
terserap dan kembali ke sumbernya karena sifat beban yang reaktif ini maka disebut
sebagai daya reaktif. Daya reaktif dilambangkan dengan huruf Q dan diukur dalam satuan
VAR (Volt-Amps-reaktif).
Energi total dalam rangkaian arus bolak-balik, baik dihamburkan, diserap ataupun
yang kembali disebut sebagai daya semu. Daya semu dilambangkan dengan huruf S dan
diukur dalam satuan VA (Volt-Amps).
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sumber tegangan
PLN yang berbeda dikarenakan adanya drop dari pembangkit menuju sumber listrik
diperjalanan. Daya yang diberikan PLN merupakan daya semu yakni dara reaktif (VA).
Pada lampu TL sebaiknya dipasang kapasitor (C) agar nilai P mendekati nilai S sehingga
daya lampu TL jauh lebih hemat. Sedangkan untuk lampu pijar sebaiknya kita
menggunakan lampu hemat energy.