Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA


LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

Oleh :
Nisa Ridhayati
NIM: 121331017

3A2– Teknik Telekomunikasi


Tanggal Percobaan : 14- Oktober- 2014

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

I. TUJUAN
- Mengetahui dan memahami penyaluran daya listrik dari pembangkit
- Memahami jaringan tiga fasa dan satu fasa
- Mengetahui perbandingan daya pada lampu TL dan lampu pijar
- Dapat melakukan pengukuran mengunakan wattmeter

II. LANDASAN TEORI


1. Pengertian Daya Listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga
listrik yang mengalir persatuan waktu (joule/detik) . Daya listrik baterai V yang
mencatu arus I melalui resistor (hambatan) R dinyatakan oleh :
Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya
yang dikirim baterai hilang dalam bentuk panas ini di sebut daya disipasi
Daya Listrik dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut :
1. Daya Nyata (P)
2. Daya Semu (S)
3. Daya Reaktif (Q)
Berikut penjelasan singkat dan rumus-rumus daya listrik :
A. Daya Nyata (P)
Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan
menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya.
Line to netral / 1 fasaP = V x I x Cos Ø
Line to line/ 3 fasaP = √3 x V x I x Cos Ø
Ket :
P = Daya Nyata (Watt)V = Tegangan (Volt)I = Arus yang mengalir pada
penghantar (Amper)Cos T = Faktor Daya
B. Daya Semu (S)
Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar
transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara
tegangan dan arus yang melalui penghantar.
Line to netral/ 1 fasa S = V x I
Line to line/ 3 fasa S = √3 x V x I
Ket :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
C. Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada
penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya
ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil
kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor
daya.
Line to netral/ 1 fasa
Q = V x I x Sin Ø
Line to line/ 3 fasa
Q = √3 x V x I x Sin Ø
Ket :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Amper)
Sin T = Faktor Daya
Dari penjelasan ketiga macam daya diatas tersebut, dikenal juga dengan
Segitiga Daya. Dimana Pengertian umum dari Segitiga Daya adalah suatu
hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat
hubungannya pada gambar bentuk segitiga dibawah ini :

dimana :
P = S x Cos Ø (Watt)
S = √(P2 + Q2) (VA)
Q = S x Sin Ø (VAR)

Gambar 1. Segitiga Daya

2. Pengertian Energi Listrik


Energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan
usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari
satu titik ke titik yang lain ) . Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh
mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik
yang diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I
(ampere) selama selang waktu t (sekon) .
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah.
Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakan muatan listrik yang melalui
rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian
adalah Q = I . t ,
3. Pemanfaatan Energi Listrik
 Energi listrik dapat diubah-ubah menjadi berbagai bentuk energi yang
lain.
 Energi listrik menjadi energi kalor, alat yang digunakan yaitu setrika
listrik, ceret listrik, kompor listrik , dll .
 Energi listrik menjadi energi cahaya, alat yang digunakan yaitu lampu
pijar, lampu neon, dll .
 Energi listrik menjadi energi gerak, alat yang digunakan yaitu kipas
angin, penghisap debu, dll dan masih banyak lagi penggunaan energi
listrik.

Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran
arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan
cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara
untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak
akibat teroksidasi.

Gambar 2. Lampu Pijar


Lampu pijar dipasarkan dalam
berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan kerja yang bervariasi dari
mulai 1,25 Volt hingga 300 Volt. Energi listrik yang diperlukan pijar untuk
menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber
cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara
bertahap pada beberapa Negara lampu pijar mulai dibatasi.

Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas
NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus
listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat
elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga
menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan
lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Karakteristik Lampu TL (Fluorescent Lamp) Karakteristik dari lampu TL ini,
adalah mampu menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan
lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp).
Gambar 3. Lampu TL (Flourescent Lamp)

III. Peralatan yang Digunakan


1. Lampu pijar
2. Lampu TL 10 watt
3. Wattmeter
4. Multimeter

IV. Langkah Kerja


1. Ukur Tegangan sumber dari PLN
2. Ukur tegangan di alat menggunakan voltmeter
3. Ukur arus di alat menggunakan amperemeter
4. Ukur daya di alat menggunakan wattmeter
5. Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan
Gambar 4. Wattmeter

Gambar 5. Multimeter

6. Teknik Pengukuran rangkaian seperti berikut

Gambar 6. Rangkaian pengukuran menggunakan mutimeter

V. Hasil Praktikum
A. Pengukuran tegangan sumber listrik
o Netral dengan fasa = 220 V
o Fasa dengan fasa = 380 V
B. Pengukuran Menggunakan Wattmeter (Daya Nyata (P) )
1. Lampu TL : 10 Watt
Tegangan = 500 V
Arus = 0,2 A
Jarum = 0.16
Daya = 16 Watt
2. Lampu Pijar :15 watt
Tegangan = 500V
Arus = 0.2A
Jarum = 0.15
Daya = 15W
C. Pengukuran Menggunakan Multimeter (Daya Semu (s) )
1. Lampu TL : 10 watt
Arus (I) = 0,17 A
Tegangan (V) = 216 V
S =VxA
= 216 x 0,17
= 36,72Watt
P= V I cos 

P = (216)(0.17) cos = 36,88 W

=36.71
Supaya P=S maka lampu TL ini harus menggunakan Kapasitor sebesar
36,71 µF ± 47µF

2. Lampu Pijar : 15 watt


Arus (I) = 0.068A
Tegangan (V) = 217Volt
S =VxA
= 217x0.068
= 14.75 Watt
VI. Analisa
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa sumber tegangan
di PLN ketika diukur nilainya berbeda-beda. Sehingga saat perhitungan daya, nilai sumber
tegangan harus selalu diukur agar mendapatkan hasil perhitungan yang cukup akurat.
Daya yang tertera pada lampu TL berbeda jauh dengan hasil perhitungan. Hal ini
dikarenakan lampu TL memiliki komponen L(induktor), dimana inductor jika diberi
tegangan AC maka akan memiliki nilai tegangan pula.
Daya yang tertera pada Lampu pijar seharusnya mendekati nilai daya hasil
perhitungan karena lampu pijar tidak ada komponen inductor (L) namun ada juga yang
selisihnya sangat jauh berbeda. Ketika melakukan pengukuran lampu pijar biasa dengan
lampu hemat energy, hasil pengukuran pada lampu hemat energy lebih tepat dengan yg
tercantum pada kemasan, walaupun sedikit berbeda namun hasilnya dibawah nilai yang
tercantum pada kemasan.

VII. Kesimpulan
Energi yang disipasi atau dihamburkan oleh beban disebut sebagai daya aktif.
Daya aktif dilambangkan oleh huruf P dan diukur dalam satuan W (Watt). Energi hanya
terserap dan kembali ke sumbernya karena sifat beban yang reaktif ini maka disebut
sebagai daya reaktif. Daya reaktif dilambangkan dengan huruf Q dan diukur dalam satuan
VAR (Volt-Amps-reaktif).
Energi total dalam rangkaian arus bolak-balik, baik dihamburkan, diserap ataupun
yang kembali disebut sebagai daya semu. Daya semu dilambangkan dengan huruf S dan
diukur dalam satuan VA (Volt-Amps).
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sumber tegangan
PLN yang berbeda dikarenakan adanya drop dari pembangkit menuju sumber listrik
diperjalanan. Daya yang diberikan PLN merupakan daya semu yakni dara reaktif (VA).
Pada lampu TL sebaiknya dipasang kapasitor (C) agar nilai P mendekati nilai S sehingga
daya lampu TL jauh lebih hemat. Sedangkan untuk lampu pijar sebaiknya kita
menggunakan lampu hemat energy.

Anda mungkin juga menyukai