PENDAHULUAN
A. Pengantar Bengkel Teknik Dasar
Seseorang yang berkecimpung di bidang keteknikan akan
banyak melakukan pekerjaan – pekerjaan praktis sesuai dengan
bidang keteknikannya. Khusus untuk seorang teknisi atau praktisi
bidang elektro akan banyak bekerja dengan peralatan dan
komponen – komponen elektronika, rangkaian, serta alat – alat ukur
berbagai besaran listrik. Kemampuan dasar yang harus dimiliki
seorang yang akan bekerja di bidang elektro di antranya adalah
kemampuan untuk membuat suatu rangkaian dan mengerti besaran –
besaran listrik serta kemampuan menggunakan berbagai macam alat
ukur besaran listrik.
Rangkaian elektronika adalah suatu rangkaian yang terdiri
dari berbagai komponen elektronika, seperti resistor, induktor,
kapasitor, transistor, IC dan lain – lain yang disususn sedemikian
rupa sehingga menjadi suatu sistem. Rangkaian tersebut kebanyakan
disusun pada suatu papan yang dikenal dengan nama PCB (Printed
Circuit Board) dan direkatkan dengan timah yang disolder.
1
antara terminal satu dengan terminal lain dalam satuan volt (V).
Arus listrik (I) adalah besar muatan yang mengalir dalam tiap satuan
waktu dalam satuan ampere (A). Resistansi (R)adalah sifat dari
suatu bahan / material yang menghambat gerak elektron bebas (arus
listrik) dalam satuan ohm (Ω). Hubungan arus, tegangan, dan
resistansi dinyatakan dalam hukum ohm :
V
I= .
R
Komponen listrik yang memang didisain untuk dapat
memberikan nilai resistansi tertentu disebut resistor.
Dalam pekerjaan bengkel, komponen elemen – elemen
listrik sering ditunjukkan dalam bentuk simbol. Dibawah ini beberpa
simbol yang sering digunakan :
Ground
Resistor
Kapasitor
Induktor
Dioda
Transistor
2
Tempat solder (Stand Iron)
Solder
Obeng
Bor
3
Ohmmeter : untuk mengukur resistansi / hambatan listrik
Multimeter : merupakan satu alat yang mempunyai
fungsi untuk mengukur besaran –
besaran listrik. Pada satu multimeter
setidaknya terdapat fungsi untuk
mengukur tegangan, arus dan resistansi /
hambatan listrik. Untuk multimeter
tertentu , tergantung jenis dan merknya
terdapat fungsi – fungsi tambahan
lainnya.
Multimeter Analog :
- Merangkum berbagai pengukuran besaran listrik yang
dapat dipilih melalui knob putar. (tegangan AC/DC, arus
DC, resistansi). Jadi multimeter dapat berfungsi sebagai
voltmeter, ammeter atau ohmmeter tergantung dimana
posisi knob yang dipilih.
- Pengukuran ditunjukkan oleh pointer/jarum pada suatu
skala tertentu.
- Beberapa multimeter analog dapat difungsikan untuk
mengetes dioda, transistor dan kapasitor.
Multimeter Digital :
- Seperti multimeter analog, merangkum berbagai
pengukuran besaran listrik (tegangan, arus dan
resistansi).
- Pengukuran ditunjukkan dalam bentuk angka/numerik
oleh suatu displai digital ; seven segment atau LCD
matrix.
- Beberapa multimeter digital juga dapat difungsikan
untuk mengetes dioda, transistor dan kapasitor.
4
1. Voltmeter dan Ammeter
2
3
4
Keterangan Gambar 2:
5
2. Multimeter analog
1
2
3
4
Keterangan Gambar 3:
1. Skala ukur
2. Jarum penunjuk (pointer)
3. Pengatur nol (zero adjusting screw)
4. Pengatur nol ohm(zero ohm adjuster)
5. Knob pemilih range (range selector knob)
Ada beberapa pilihan pengukuran:
DCV/ACV/DCA//C/hFE/dB
Masing-masing range tertulis nilai maksimal
pengukuran
6. Kabel uji (test lead)
6
3. Multimeter digital
2
3
Keterangan Gambar 4:
1. Tampilan
2. Saklar pemilih DCV/ACV
3. Knob pemilih range (range selector knob)
Ada beberapa pilihan pengukuran:
V/A//Dioda/hFE/Batt
Masing-masing range tertulis nilai maksimal
pengukuran
4. Terminal uji
7
C. Penjelasan Umum pembacaan alat ukur
1. Skala penuh
Skala penuh (full scale) adalah nilai maksimum yang tertera
pada skala yang digunakan.
100 150
20 30
4 6 1
50 200
10 40
2 8
2
0 250
0 50
0 3
10
2. Penunjukkan jarum
Pembacaan skala yang ditunjukkan oleh jarum (pointer). Pada
gambar 5 diatas,
a. Jika digunakan skala penuh 250 (no.1) maka jarum
menunjuk pada 75.
b. Jika digunakan skala penuh 50 (no.2) maka jarum menunjuk
pada 15.
c. Jika digunakan skala penuh 10 (no.3) maka jarum menunjuk
pada 3.
3. Range
Range adalah batas kemampuan alat ukur yang ditunjukkan oleh
suatu nilai tertentu.
Misal :
8
a). Knob pemilih range menunjuk pada DCV 10, maka pada
posisi ini alat ukur mampu mengukur tegangan DC sampai
maksimal 10 V.
b). Knob pemilih range menunjuk pada ACV 250, maka pada
posisi ini alat ukur mampu mengukur tegangan AC sampai
maksimal 250V.
c). Pada multimeter analog, knob pemilih range menunjuk pada
100 maka pada posisi ini alat ukur mampu mengukur
resistansi dengan kelipatan 100 kali dari nilai skala yang
terbaca.
d). Pada multimeter digital, knob pemilih range menunjuk pada
200, maka pada posisi ini alat ukur mampu mengukur
resistansi sampai maksimal 200 .
4. 0 adjusment
Pengaturan nol ohm ini terdapat pada multimeter analog. Ia
berguna untuk mengeset nilai nol dengan menghubung singkat
kedua probe multimeter, pada awal pengukuran resistansi
dengan posisi knob pada .
Contoh 1
Sebuah multimeter analog difungsikan sebagai voltmeter,
digunakan untuk mengukur tegangan power supply. Ternyata
jarum menunjukkan posisi seperti pada gambar 5. Range yang
digunakan adalah DCV 50. Hitung berapakah tegangan power
supply yang terukur!
Penyelesaian :
Tegangan (V) =
9
15
V= 50 = 15 volt
50
10
2
PENGUKURAN RESISTANSI
Setiap benda memiliki sifat listrik yang disebut resistansi,
yaitu nilai tahanan suatu material terhadap laju elektron bebas / arus
listrik dengan satuan ohm (Ω). Dalam bidang elektronika, terdapat
sebuah komponen listrik yang memang didisain untuk dapat
memberikan tahanan dengan nilai resistansi tertentu yang disebut
resistor.
Gelang I
Gelang II
Gelang III Gelang IV
Keterangan Gambar 6 :
Gelang I menunjukkan angka digit pertama
Gelang II menunjukkan angka digit kedua
Gelang III menunjukkan perkalian
Gelang IV menunjukkan toleransi
11
Tabel Kode Warna Resistor
Contoh 2
Sebuah resistor dengan warna coklat, merah, merah, emas.
Tentukan nilai resistansi dari resistor tersebut.
Penyelesaian :
Coklat = 1
Merah = 2
Merah = 102
Emas = 5%
Nilai resistansi (R) = 12 102 = 1200 5%.
12
2. Hubung singkat kedua probe ohmmeter sehingga jarum
terdefleksi ke kanan. Atur zero-ajust ohmmeter sehingga
jarum tepat menunjukkan 0 .
3. Ambil resistor, sentuhkan probe multimeter pada kaki
resistor.
4 2
1
2
3
2
13
2. Ukur resistansi menggunakan multimeter digital.
3. Perhatikan displai digital pada multimeter digital. Jika tidak
terbaca, ganti dengan range yang sesuai.
Tugas :
- Bacalah nilai resistansi 5 buah resistor yang tersedia
berdasarkan kode warna yang tertera dan menggunakan
multimeter analog dan digital yang difungsikan sebagai
ohmmeter !
- Masukkan data kode warna dan hasil pembacaan kode warna
dan hasil pengukuran nilai resistansi pada tabel 1.
14
Tabel 1
1.
2.
3.
4.
5.
15
Tugas Analisis
16
3
PENGUKURAN TEGANGAN
Alat untuk mengukur tegangan listrik disebut sebagai
voltmeter. Secara umum, cara pengukuran tegangan listrik adalah
dengan memasang paralel voltmeter dengan objek yang akan diukur.
Dibawah ini ditunjukan beberapa prosedur pengukuran tegangan
dengan voltmeter. Dan untuk latihan, dilakukan praktek pengukuran
tegangan pada power supply dan pada rangkaian.
4
1 V
Pow er Supply
2 3
mi
max
n
17
4. Lihat pembacaan pada displai digital. Jika tidak terbaca
dengan baik, gunakan range yang lebih kecil.
1
Pow er Supply
3
2 DCV
mi
max
n
18
Tegangan:
penunjukan jarum pada skala
range yang digunakan
skala penuh
2
4
Pow er Supply
V 3
1
mi
max
n
19
Cara membaca tegangan :
Tegangan :
penunjukan jarum pada skala
range yang digunakan
skala penuh
Tabel 2
Voltmeter Penunjukan Range* Skala Max Tegangan** V digital
1
2
Analog
3
4
1
2
SEW
3
4
*) Pemilihan besar tegangan untuk pengukuran dan range voltmeter ditentukan instruktur
**) Tegangan didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus yang telah disebutkan pada
prosedur penggunaan voltmeter.
20
2. Praktek Pengukuran Tegangan Pada Rangkaian
a. Rangkaian Seri
Prosedur :
1. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut :
R1 R2
Vdc
(a)
R1 470
Power Supply
V R2 1K5
mi
max
n
(b)
21
b. Rangkaian Paralel
Prosedur :
1. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut :
Vdc
R1 R2
(a)
R2 Power Supply
V 1K5 R1 470
mi
max
n
(b)
22
Tabel 3
1 6
2 9
3 12
23
Tugas Analisa :
24
4
PENGUKURAN ARUS
Alat untuk mengukur arus listrik disebut sebagai ammeter
atau amphermeter. Cara pengukuran arus listrik adalah dengan
memasang seri ampermeter dengan objek yang akan diukur
besar arusnya. Dibawah ini diperlihatkan gambar rangkaian
pengukuran arus.
R Pow er Supply
a
A
mi
b max
n
R Pow er Supply
a
A
mi
b max
n
25
PENTING!!! Ammeter jangan dirangkaikan terlebih dulu. Perhatikan prosedur
pengukuran sesuai alat ukur yang digunakan .
4
A
2
a R Pow er Supply
1 3
b mi
max
n
26
7. Baca harga arus pada displai digital. Jika perlu, gunakan
range yang lebih kecil. Catat hasilnya dalam Tabel 4.
1
a R Pow er Supply
2 3
b mi
max
A n
Arus:
penunjukan jarum pada skala
range yang digunakan
skala penuh
27
2
4
a R Pow er Supply
A
1 3
b mi
max
n
28
Tabel 4
Arus Resistor
Teg. PS dgn
No. M. Analog Voltmeter SEW
M. Digital M. Digital
Range* Arus Range* Arus
1.
2.
3.
4.
29
2. Pengukuran Arus Pada Rangkaian
b. Rangkaian Seri
Prosedur :
1. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut :
R1 R2
Vdc
(a)
A
R1 10k
mi
max
n
(b)
b. Rangkaian Paralel
Prosedur :
1. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut :
30
Vdc
R1 R2
(a)
R2 Power Supply
1K5 R1 10k
min max
(b)
31
Tabel 5
Arus Resistor ( Volt )
V dc A meter Digital A meter analog A meter SAW
No
(Volt) R R R
R seri Range R seri Range R seri
paralel paralel paralel
1 6
2 8
3 10
4 12
32
Tugas Analisis :
1. Berapakah arus yang mengalir melalui resistor jika dihitung
secara teori? Samakah dengan hasil pengukuran yang
diperoleh pada praktikum? Mengapa? Jelaskan!
2. Amati hasil pengukuran arus dengan menggunakan masing-
masing alat ukur yang digunakan, samakah hasil yang
diperoleh? Mengapa? Jelaskan!
3. Misalkan Anda mempunyai sebuah baterai kering dengan
tegangan tertulis 1,5 Volt. Anda ingin mengukur arus yang
dapat disupply oleh baterai tersebut. Jelaskan langkah demi
langkah bagaimana cara Anda mengukur arus menggunakan
multimeter analog dan digital, dari pemilihan range sampai
didapatkan hasil pengukurannya.
4. Buat kesimpulan dari pengamatan Anda terhadap data yang
diperoleh, berhubungan dengan alat ukur dan arus listrik
pada rangkaian seri dan parallel.
33
4
Teknik Dasar Penyolderan
Rangkaian elektronika adalah suatu rangkaian yang terdiri
dari berbagai komponen elektronika, seperti resistor, induktor,
kapasitor, transistor, IC dan lain – lain yang disususn sedemikian
rupa sehingga menjadi suatu sistem. Rangkaian tersebut kebanyakan
disusun pada suatu papan yang dikenal dengan nama PCB (Printed
Circuit Board) dan direkatkan dengan timah yang disolder.
34
• Ganti kabel solder anda jika sudah rusak, terkelupas
atau terbakar.
Untuk mengetahui hasil solder, dapat mengetes jalur yang
telah disolder dengan menggunakan ohmmeter. Hasil penyolderan
yang baik dapat dilihat dari timah pada kaki komponen yang
disolder ramping dan tidak menggelembung.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum
melakukan penyolderan hendaknya bahan – bahan yang akan
disolder seperti jalur tembaga, kawat email, dan kaki komponen
dipastikan bersih dari oksidasi dengan mengamplasnya dengan
amplas yang tidak terlalu kasar.
Di bawah ini beberapa tips dalam melakukan peyolderan :
1. Cara memegang solder dan timah solder
35
4. Cairkan sedikit timah solder pada ujung solder.
Panaskan dahulu area yang akan disolder dengan
meletakkan ujung solder pada kaki komponen dan PCB
kira – kira 2 detik, pastikan keduanya sudah panas.
36
7. Potong sisa kaki komponen dengan tang potong, timah
solder akan menutup kaki komponen dan PCB.
37
Prosedur :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
2. Tempatkan solder pada Iron Stand dan pastikan solder telah
ON kemudian tes solder sudah panas dengan melelehkan
timah, bila meleleh maka solder siap digunakan.
3. Sebelum melakukan penyolderan, pastikan bahan (PCB,
kawat email, atau timah) telah diamplas untuk memudahkan
penyolderan.
4. Siapkan PCB matrik di atas meja untuk disolder dengan
bahan timah dan kawat email.
5. Pegang soder dengan tangan kanan dan gunakan tangan kiri
untuk memegang timah.
6. Buatlah tulisan 3 huruf inisial anda pada PCB matrik yang
bertembaga dengan menggunakan timah dan untuk PCB
matrik yang tidak bertembaga tuliskan dengan
menggunakan kawat email.
(Instruktur dapat memberikan jenis tugas yang lain)
7. Bila ada kesalahan dalam menyolder gunakan atraktor untuk
menghilangkan timah pada PCB matrik dengan mencairkan
timah dengan solder kemudian disedot dengan atraktor.
8. Bila solder sedang tidak digunakan, pastikan diletakkan
pada Iron Stand.
38
DAFTAR PUSTAKA
39