Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PENGUKURAN DASAR DAN INSTRUMENTASI

MULTIMETER SEBAGAI OHM METER

DISUSN OLEH:

NAMA :ISWAN
NIM :32222022
KELAS :1A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2022/2023
BAB 1
MULTIMETER SEBAGAI OHM METER

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan pengukur multimeter untuk mengukur resistansi/ hambatan
sebagai Ohm meter.
2. Membandingkan nilai resistor yg terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran
ini menggunakan Ohm meter.
3. Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaian

II. DASAR TEORI


Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuk mengetahui
ukuran resistansi (sebagai Ohm meter), tegangan (sebagai Voltmeter) dan arus listrik
(sebagai Ampere meter). Dalam perkembangannya, dapat digunakan untuk mengukur
temperatur, frekuensi, dan lainnya.
Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik maupun
rangkaian elektronika. Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian tahanan
selalu diikut sertakan untuk maksud tertentu.
Pengukuran resistansi suatu resistor bisa diukur pada pembacaan skala meter.
Perhatikan untuk pengukuran pekalian x1KΩ, x100Ω, x10Ω, dan sebagainya.
Pengukuran ini disebut pengukuran secara langsung. Demikian juga, untuk
pengukuran tegangan/ volt meter, posisi saklar multimeter diletakkan pada posisi volt
dan perhatikan skala volt meter serta baca jarum prnunjukkan harga tegangan yang
didapat.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter Metrawatt/ Sanwa 1 buah
2. Resistor modul yang terdiriatas :
➢ 1 KΩ 2 buah
➢ 100 KΩ 1 buah
➢ 1 MΩ 1 buah
➢ 220 Ω 1 buah
➢ 470 Ω 1 buah
➢ 100 Ω 1 buah
➢ 47 Ω 1 buah
3. Konektor 2 buah
4. Jumper 5 buah
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Mengukur nilai-nilai dengan menggunakan Ohm meter yang mempunyai batas
ukur x1Ω, x10Ω, dan x1KΩ (gambar rangkaian 1.1.).
2. Mengukur nilai resistansi total (gambar rangkaian 1.2).

TABEL PERCOBAAN
Tabel 1.1

Yang Tertera Pada Resistor Hasil Pengukuran


Multimeter Analog
Multimete
R (Ω) Toleransi Harga
BU x 1 BU x 10 BU x 100 BU x 1K r Digital

Warna Cincin
R1= Kuning-Ungu- 5% 500 48 4,7 0,2 0,465 KΩ
2,35
Coklat- Emas
R2= Oren-Oren-Merah- 5% 2000 300 33 3 3,310 KΩ
23,5
Emas
R3= Coklat-Hitam-Hijau- 5% ∞ ∞ ∞ 1000 1,039 MΩ
50
Emas
R4= Coklat-Hijau-Hitam- 5% 1K 100 10 1 0,985 KΩ
50.000
Emas
R5= Kuning-Ungu- 5% 2K 500 46 4,5 04,69 KΩ
500
Merah-Emas
R6= Kuning-Ungu- 5% 48 4,4 0,2 0 046,2 Ω
5
Hitam-Emas
R7= Coklat-Hitam- 5% 100 9 1 0 098,8 Ω
165
Coklat-Emas
R8= Coklat-Hitam- 5% 1K 100 9 0,8 0,985 KΩ
235
Merah-Emas
R9= Coklat-Hijau- 5% 1,5 142 15 1,2 1,467 KΩ
34
Merah-Emas
R10= Biru-Abu-Abu-
5% 600 10 7 0,6 0,705 KΩ
50
Coklat-Emas

HITUNGAN TEORI
1. Kuning-Ungu-Coklat-Emas
4 7 101 5%
= (47x101) ±5%
= 470±5%
= 470 X 0,05 = 23,5
Range => 446,5 ~ 493,5

2. Orange-Orange-Merah-Emas
3 3 102 5%
= (33x102) ±5%
= 3300 ±5%
= 3300 X 0,05 =165
Range => 3.135 ~ 3.465

3. Coklat-Hitam-Hijau-Emas
1 0 105 5%
= (10x105) ±5%
= 1000000 ±5%
= 1000000 X 0,05 =50.000
Range => 950.000 ~ 1050000

4. Coklat-Hijau-Hitam-Emas
1 5 100 5%
= (15x100) ±5%
= 15 ± 5%
= 15 X 0,05 =0,75
Range => 14,25 ~ 15,75

5. Kuning-Ungu-Merah-Emas
4 7 102 5%
= (47x102) ±5%
= 4700 ±5%
= 4700 X 0,05 =235
Range => 4.465 ~ 4.935

6. Kuning-Ungu-Hitam-Emas
4 7 100 5%
= (47x100) ±5%
= 47 ±5%
= 47 X 0,05 =2,35
Range => 44.65 ~ 49.35

7. Coklat-Hitam-Coklat-Emas
1 0 101 5%
= (10x101) ±5%
= 100 ±5%
= 100 X 0,05 =5
Range => 95 ~ 105

8. Coklat-Hitam-Merah-Emas
1 0 102 5%
= (10x102) ±5%
= 1000 ±5%
= 1000 X 0,05 =50
Range => 950 ~ 1050

9. Coklat-Hijau-Merah-Emas
1 5 102 5%
2
= (15x10 ) ±5%
= 1500 ±5%
= 1500 X 0,05 =75
Range => 1,425 ~ 1,575

10. Biru-Abu2-Coklat-Emas
6 8 102 5%
2
= (68x10 ) ±5%
= 6800 ±5%
= 6800 X 0,05 =340
Range => 6,460 ~ 7,140

Tabel 1.2

Resistansi Total Berdasarkan Pengukuran


Hubungan Berdasarkan
Rangkaian Perhitungan
Multimeter Analog Multimeter Digital
Teori
Seri 2K Ω 2K Ω 1.990 Ω
Seri 1.570 Ω 1.570 Ω 1.568 Ω
Seri 1.047 Ω 1.047 Ω 1.048 Ω
Paralel 99,99 Ω 100 Ω 09,98 Ω
Seri-Paralel-Seri 1.460,1 Ω 1.000 Ω 1.089 Ω
Paralel-Paralel-Seri 240,76 Ω 250 Ω 239,2 Ω

HITUNGAN TEORI
1. Seri
R1+R2
= 1K+1K
= 2K Ω

2. Seri
R1+R2+R3
= 100+470+1.000
= 1.570 Ω

3. Seri
R1+R2
= 47+1.000
= 1.047 Ω

4. Paralel
1 1
+ 𝑅2
𝑅1
𝑅1𝑋𝑅2
= 𝑅1+𝑅2

100𝑋1.000.000
= 100+1.000.000
100𝑋1.000.000
= 1.000.100
1.000.000
= 10.001

= 99.99 Ω

5. Seri-Paralel-Seri
RS= R1+R2
= 100+100K
= 100.100 Ω
1 1
+
𝑅𝑆 𝑅3
100.100𝑋1.000
= 100.100+1.000
100.100.000
= 101.100

= 990,108Ω
6. Paralel-Paralel-Seri
𝑅1 𝑅1
Rp1 = 𝑅1 + 𝑅2
100𝑋1.000 100.000
= =
100+1.000 1.100

= 90,90 Ω
𝑅3𝑋𝑅4
Rp2 = 𝑅3+𝑅4
470𝑋220 103.400
= =
470+220 690

= 149,85 Ω
RT = Rp1+Rp2
= 90,90+149,85 = 240,755 Ω => 240,76 Ω

V. ANALISIS
Resistor warna coklat, hitam, merah, emas. Harga 1 KΩ Toleransi 5% · Pada batas
ukur x10 didapatkan nilai 100 Ω , masih berada pada toleransi · Pada batas ukur x100
didapatkan nilai 10 Ω , masih berada pada toleransi · Pada batas ukur x1k didapatkan
nilai 1 Ω , masih berada pada toleransi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Besarnya nilai resistansi suatu resistor tergantung urutan warna yang tertera pada
cincin resistor. Perbedaan hasil pengukuran suatu resistansi dengan pembacaan pada
warna cincin disebabkan oleh keadaan multimeter yang tidak stabil. Resistor yang
dipasang seri akan memiliki daya resistansi yang kuat/tinggi dibandingkan resistor
yang dipasang secara paralel. Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan
multimeter (ohm meter) analog pada saat melakukan perubahan batas ukur, perlu
melakukan kalibrasi atau menghubung singkat untuk mengatur jarum multimeter
(ohm meter) analog pada posisi 0 (nol), agar pengukuran menjadi akurat.

VII. PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 1 pada tabel 1 untuk harga yang tertera
di resistor dari hasil pengukuran. Apa pendapat anda !
2. Bandingkan ukuran pengukuran resistensi pada gambar rangkaian 2 a sampai2
f pada tabel 2, untuk perhitungan secara teori dan hasil pengukuran. Apa
pendapat anda!

3. Apa kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan ini?


VIII. JAWABAN
1. Hasil pengukuran pada teori berbeda dengan hasil pengukuran pada percobaan
2. Menurut saya hasil perhitungan resistansi total secara teori dan hasil pengukuran
mulai dari gambar rangkaian 2.a sampai rangkaian 2.f. untuk hasil pengukuran
secara digital lebih akurat dan tidak jauh berbeda dengan perhitungan secara teori.
Untuk hasil pengukuran secara analog beberapa nilai jauh berbeda dengan
perhitungan secara teori.

Kesimpulan : “Setelah melakukan praktikum saya perkesimpulan bawah setiap


resistor memiliki nilai yang berbeda-beda dan setiap nilai ditentukan berdasarkan
warna cincinnya. Keakuratan setiap kali melakukan pengukuran juga ditentukan
berdasarkan ketepatan saat melakukan kalibrasi pada multimeter “

Anda mungkin juga menyukai