VOLTMETER
Disusun oleh :
Kelas 2016-A kelompok 6
1. Yogi Trio N 21030116060006
2. Agner Pratama 21030116060043
3. Latifah Hanum 21030116060030
4. Vania Gita 21030116060041
5. Helen Yulianty 21030116060004
6. Riska Andriani 21030116060013
7. Cindy Ferdiwinata S 21030116060017
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-
Nya,makalah INSTRUMENTASI yang berjudul Penguat Audio (Audio Amplifier) ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Terima kasih penyusun sampaikan kepada :
1. Heny Kusumayanti, ST, MT ,selaku dosen pembimbing mata kuliah Instrumentasi.
2. Pihak-pihak yang membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang sekiranya ingin tahu lebih
luas mengenai Instrumentasi. Kritik dan saran dari pembaca tetap penyusun harapkan agar
makalah ini lebih sempurna.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Voltmeter, amperemeter dan ohmmeter elektronik menggunakan penguat, penyearah, dan
rangkaian lain untuk membangkitkan suatu arus yang sebanding dengan besaran yang diukur.
Selajutnya arus ini akan menggerakkan sebuah mekanisme alat ukur konvensional. Banyak
voltmeter elektronik yang menggunakan gerak suspense ban kencang (tautband) sebagai
pengganti mekanisme pivot dan jewel yang lebih konvensional. Instrument-instrumen yang
menggunakan mekanisme alat ukur untuk menunjukkan kebesaran dari kuantitas yang akan
diukur pada sebuah skala yang kontiny kadang-kadang disebut instrument-instrumen analog.
Instrumen – instrumen pengukur tahanan, arus dan tegangan adalah multimeter. Dalam
penggunaannya, kita perlu tahu rangkaian dasar dan rangkuman tahanan dari multimeter.
Disamping itu, voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan ac maupun dc. Oleh
karena itulah, perlu untuk mengetahui prinsip kerja dari voltmeter dan multimeter.
1.3 TUJUAN
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan Mengetahui:
prinsip kerja voltmeter sebagai pengukur tegangan ac, pengukur tegangan dc, rangkaian dasar
multimeter, dan rangkuman tahanan multimeter danpertimbangan dalam pemilihan sebuah
voltmeter analog
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah voltmeter laboratorium khas dari jenis yang memberi tanggapan terhadap nilai
rms yang memberikan pembacaan rms yang tepat dari bentuk-bentuk gelombang kompleks
mempunyai factor puncak (crest factor, yaitu perbandingan nilai puncak terhadap nilai rms)
sebesar 10/1. Pada 10 %dari defleksi penuh alat pencatat dimana terdapat kesempatan saturasi
pencatat yang lebih kecil, bentuk-bentuk gelombang dengan factor puncak sebesar 100/1 dapat
tertampung. Semua tegangan di dalam suatu rangkuman sebesar 100μV sampai 300 V dalam
rangkuman frekuensi 10 Hz sampai 10 MHz dapat diukur oleh kebanyakan instrument yang
baik.
Disamping voltmeter-voltmeter tabung hampa jenis P terdapat pula voltmeter-
voltmeter elektronik yang dibuat dengan elemen-elemen semi konduktor. Dibandingkan
dengan tabung-tabung hampa maka penggunaan jenis semikonduktor-semi konduktor
(transistor-transistor serta diode-dioda) jauh lebih unggul, misalnya bebas dari penunjukan-
penunjukan yang berubah-ubah disebabkan berubah-ubahnya arus pemanas, bentuk rangkaian
yang kecil dan daerah kerja frekwensi yang lebar.
Kebanyakan voltmeter-voltmeter elektronik dapat pula dipakai untuk pengukuran
tahanan disamping untuk pengukuran tegangan DC atau AC. Terdapat pula voltmeter-
voltmeter elektronik yang keseluruhannya dibuat dengan transistor-transistor dan bekerja
dengan suatu batere sehingga dapat dipakai di tempat dimana tidak terdapat sumber daya AC.
a. Volt-Ammeter DC
Pada Volt-Ammeter DC dipakai pengubah DC-AC seperti chopper mekanis atau
chopper transistor untuk mengubah signal DC menjadi signal AC, kemudian signal AC yang
diperoleh diperkuat, lalu output penguat disearahkan untuk menggerakkan suatu alat ukur
DC. Metoda ini mempunyai sifat “drift” kecil, low noise, penguatan besar, dan sensitivitas
yang tinggi. Kebaikan dari penguat yang tinggi adalah sebagian output bias dikembalikan ke
input untuk menjamin kestabilan penguatan. Macam-macam chopper antara lain:
1. Chopper mekanis
Bentuk dari chopper mekanis terlihat pada gambar. Arus AC mengalir melalui suatu
kumparan penggerak yang menggerakkan suatu kontak bergetar untuk mengubah signal DC ke
AC. Karena sifat kerjanya yang sangat baik, maka biasanya dipakai chopper mekanis, tapi
frekwensi modulasi terbatas dibawah beberapa ratus Hz dan daya tahannya maksimum kira-
kira 20.000 jam.
2. Chopper transistor
Chopper semikonduktor yang menggunakan transistor-transistor menunjukkan
frekwensi modulasi sampai setinggi 10 kHz. Kerugiannya dibandingkan dengan chopper
mekanis adalah efisiensi yang agak rendah dari pengubahan karena harga yang rendah dari
perbandingan on-off (perbandingan keadaan output chopper “on” dan “off”) dan adanya
koefisien temperature. Dengan menggabungkan dua transistor yang mempunyai kerekteristik
seperti pada gambar dibawah, “drift” temperatur dapat dikurangi sampai sekitar 0,1μV/°C.
d. Voltmeter “Slide-back”
Prinsip dari voltmeter ini dimana tegangan yang tidak diketahui dibandingkan dengan
suatu tegangan variable yang ketelitiannya diketahui. Disini dianggap bahwa pulsa input hanya
berjalan dalam satu arah, yaitu tegangan pulsa mempunyai harga positif. Diode dalam gambar
berguna untuk mencegah arus dari sumber DC (Sumber Slide-back) mengalir ke input pada
saat tegangan input pulsa menjadi nol. Jika tidak ada pulsa input dan tegangan DC adalah nol,
pada rangkaian tidak ada arus yang mengalir dan defleksi galvanometer adalah nol. Jika diberi
pulsa input, diode menjadi penghantar dan galvanometerberdefleksi. Jika tegangan DC diatur
sedemikian sehingga defleksi galvanometer menjadi nol, maka tegangan puncak pulsa input
dapat ditentukan dengan mengukur secara teliti tegangan DC pada saat itu. Metoda ini
mempunyai ketelitian yang tinggi dan dipakai sebagai standard.
b. Rangkuman Tahanan
Bila sakelar fungsi dari multimeter ditempatkan pada posisi OHM, tahanan yang tidak
diketahui terhubung seri dengan sebuah batere internal dan alat pencatat semata-mata
mengukur penurunan tegangan pada tahanan yang tidak diketahui tersebut. Sebuah rangkaian
khas ditunjukkan pada gambar, dimana sebuah jaringan tegangan pembagi terpisah, yang hanya
digunakan untuk pengukuran tahanan, menyediakan sejumlah rangkuman yang berlainan. Bila
Rx yang tidak diketahui dihubungkan ke terminal-terminal OHM dari multimeter, batere 1,5
volt menyalurkan arus melalui salahsatu rangkuman tahanan yang tidak diketahui menuju
tanah. Penurunan tahanan Vx pada Rx dimasukkan ke masukan penguat jembatan dan
menyebabkan suatu penyimpangan pada alat pencatat. Karena pengurangan tegangan pada Rx
berbanding langsung dengan tahanannya, skala alat pencatat dapat dikalibrasi dalam tahanan.
c. Multimeter Komersial
Rangkaian pengukuran yang disederhanakan pada sebuah VOM semikonduktor
komersial ditunjukkan pada gambar. Tegangan Dc dari pembagi tengangan masukan
dimasukkan ke basis transistor pra penguat jembaran Q3 dan basis Q4. “Emitter Follower” ini
memberikan impedansi masukan yang mendekati titik terhingga dan demikian memberikan
beban paling kecil bagi pembagi tegangan masukan bertahanan tinggi. Transistor pra penguat
Q3 dan Q4 mengemudikan basis dari transitor penguat jembatan berturut-turut Q1 dan Q2.
Panel depan pengatur nol (ZERO control) menyetimbangkan keluaran penguat alat pencatat
dengan sinyal masukan nol. Pengaturan internal memperbolehkan pengkalibrasian alat
pencatat menggunakan dua tegangan uji yang teliti yaitu berturut-turut sebesar 0,5 V dan 1.5
Tegangan AC yangdiukur dimasukkan ke sebuah penyearah gelombang penuh
(puncak-ke-puncak) yang memuati sebuah kepasitor ke nilai puncak-ke-puncak dari sinyal AC.
Rangkaian jenis ini juga dikenal sebagai pen-dobel tegangan (voltage doubler) dan ditunjukkan
pada gambar. Selanjutnya tegangan AC yang disearahkan diumpankan ke penguat melalui
pembagi tagangan RANGE yang biasa.
Untuk pengukuran tahanan, tegangan sebesar 1,5 Vdc dihubungkan ke tahanan yang
tidak diketahui melalui salah satu tahanan rangkuman seperti ditunjukkan pada gambar.
Tahanan yang diketahui dan yang tidak diketahui membentuk sebuah pembagi tegangan yang
keluarannya diumpankan ke penguat dan memberi penunjukan pada alat pencatat dalam bentuk
tahanan.
b. Rangkuman tegangan
Rangkuman tegangan pada skala alat pencatat boleh jadi dalam urutan 1-3-10 dengan
pemisahan sebesar 10 dB atau urutan 1,5-5-15atau dalam satu skala yang terkalibrasi dalam
desibel. Dalam segala hal pembagian skala haruslah sesuai dengan ketelitian instrument.
Sebagai contoh sebuah alat pencatat linear dengan ketelitian sebesar 1% skala penuh akan
mempunyai 100 bagian skala pada skala 1,0 volt sehinggaa 1% dapat dipisahkan dengan
mudah. Sebuah instrument dengan ketelitian 1% atau kurang juga seharusnya mempunyai skala
yang ditopang dengan cermin guana mengurangi peralaksisi dan memperbaiki ketelitian.
c. Desibel
Pemakaian skala desibel bias sangat efektif dalam pengukuran yang mencakup rangkuman
tegangan yang lebar. Sebagai contoh, pengukuran jenis ini, ditemukan pada kurva respons
frekuensi sebuah penguat atau filter, dimana tegangan keluaran diukur sebagai fungsi dari
frekuensi tegangan masukan yang dimasukkan. Hamper semua voltmeter yang memiliki skala
dB dikalibrasi dalam dBm yang diacu terhadap suatu impedansi tertentu. Rreferensi 0
dBm untuk sistem 600 ῼ adalah 0,7746 V; untuk semua sistem 50 ῼ adalah 0,2236 V. dalam
banyak pemakaian yang diperlukan hanya referensi 0 dB. Dalam hal ini, 0 dBv(relative
terhadap 1 V) dapat digunakan unutk setiap sistem impedansi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Rangkaian-rangkaian dasar voltmeter AC sinyal masukan AC mula-mula disearahkan
dan dihubungkan ke penguat DC dan alat pencatat. Sinyal masukan AC mula-mula diperkuat
dan kemudian dihubungkan ke sebuah penyearah gelombang penuh dalam rangkaian alat
pencatat.
Voltmeter elektronik DC memperlihatkan suatu pemakaian langsung dari elektronika
terhadap instrumen-instrumen ukur. Instrumen ini biasanya terdiri dari sebuah alat ukur DC
yang lazim, didahului oleh sebuah penguat DC dari satu tingkatan atau lebih. Penguat-penguat
DC yang digunakan dalam voltmeter elektronik dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu
: (a) penguat DC tergandeng langsung (b) penguat DC jenis pencincang.. Bila saklar fungsi
dari multimeter di tempatkan pada posisi OHM, tahanan yang tidak diketahui terhubung seri
dengan sebuah baterai internal, dan alat pencatat semata-mata mengukur penurunan tegangan
pada tahanan yang tidak diketahui tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, William David. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran.
Jakarta: Erlangga
Sapiie, Soejana dkk. 2005. Pengukuran dan Alat – Alat Ukur Listrik.Jakarta: PT Pradnya
Paramita