PESAWAT ATWOOD
II. PENDAHULUAN
2.1. Tujuan
Memahami peristiwa GLB dan GLBB pada pesawat atwood
Menentukan percepatan gerak benda pada gerak lurus berubah beraturan
Menentukan momen inersia katrol secara teori dan eksperimen
Memahami gerak lurus berdasarkan besaran besaran kinematisnya
2.2. Dasar Teori
2.4. Prosedur
1) Percobaan 1 GLB dengan mode Timing 1
a) Mesin pencacah waktu dinyalakan dengan mode timing 1
b) Beban silinder M2 diatur pada skala 20cm
c) Penahan beban berlubang diatur dengan jarak 10 cm dari ujung beban silinder M2
d) Beban tambahan ditambahkan keatas beban silinder M2 sebanyak 5 buah
e) Gerbang cahaya diatur pada skala 100 cm dan gerbang cahaya 2 diatur pada skala
120cm
f) Beban M1 dilepaskan sehingga bergerak keatas dan M2 kebawah
g) Benda M2 ditahan saat mencapai bawah agar mesin pencacah waktu tidak membuat
kesalahan perhitungan
h) Nilai E1 dan E2 dicatat dalam tabel.
i) Percobaan dilakukan sebanyak 5 kali.
B. Timing 2
Tabel 3.2. Data dan hasil perhitungan timing 2 percobaan gerak lurus beraturan
s (m) t (s) v (m/s)
0,20 0,403 s 0,495 m/s
0,25 0,561 s 0,445 m/s
0,30 0,601 s 0,499 m/s
0,35 0,712 s 0,491 m/s
0,40 0,805 s 0,496 m/s
0,45 0,916 s 0,491 m/s
0,50 1,078 s 0,463 m/s
Kecepatan
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚) 0,20
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑣) = = = 0,495 𝑚/𝑠
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡) 0,403
Dalam tabel ini, kecepatan akan diketahui jika sudah menemukan percepatanya. Untuk
menentukan percepatanya maka diperliukan tabel grafik dengan sumbu x adalah t2 dan sumbu y
adalah St, maka diperoleh nilai A dan B nya menggunakan kalkulator.
A = 0,117147
B = 0,801907
Maka diperoleh persamaan grafik untuk tabel tersebut adalah
𝑦 = 0,801907. 𝑥 + 0,117147
Dengan grafik seperti ini
0,6
0,5
0,4
St (m)
0,3
0,2
0,1
0
0,122 0,2 0,222 0,279 0,342 0,37 0,463 0,538 0,628 0,675
t^2 (s^2)
IV. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum terdapat perbedaan nilai rata rata antara nilai V1 dengan V2 pada
percobaan dengan Timing 1, perbedaan nilai rata rata tersebut sekitar 0,022 m/s atau sekitar 4,5%
nilainya.
Nilai kecepatan pada percobaan dengan Timing II memiliki perbedaan dengan percobaan
dengan Timing I, namun perbedaan nilai tersebut tidak terlalu besar, nilai perbedaan tersebut hanya
sekitar 0,007 m/s.
Seperti yang ada didalam tabel, penyebab perbedaan nilai V1 dan V2 pada Timing I karena
perbedaan waktu tempuhnya, perbedaan waktu dapat berpengaruh pada kecepatan benda.
Sedangkan perbedaan V pada Timing II karena perbedaan jarak yang mengakibatkan perbedaan
waktu tempuh benda sehingga kecepatan benda berbeda beda.
Pengaruh perubahan kecepatan terhadap waktu dalam percobaan ini adalah percepatan.
Percepatan berpengaruh terhadap GLBB, percepatan akan berpengaruh pada kecepatan benda
setiap sekonnya. Jadi bisa disimpulkan semakin lama atau besar waktunya semakin besar
percepatanya.
Perubahan jarak terhadao waktu pada percobaan kali ini dapat diambil kesimpulan jika
semakin besar jarak maka waktunya akan semakin besar
Sebuah benda akan dikatakan mengalami gerak lurus berubah beraturan jika benda
mengalami kecepatan yang berubah ubah setiap waktunya. Kecepatan berubah dikarenakan
adanya percepatan pada benda sehingga benda dikatakan gerak lurus berubah beraturan.
Beban silinder M2 mengalami gerak lurus berubah beraturan pada percobaan ketiga, dapat
dilihat pada Tabel 3.3. benda mengalami kecepatan yang berubah ubah. Perubahan ini terjadi
karena adanya percepatan sehingga benda dikatakan gerak lurus berubah beraturan.
Pada percobaan kali ini didapatkan nilai momen inersia katrol sebesar 0,0046 kgm2. Nilai
ini didapatkan dari rumus 3.3 dimana kita perlu mencari nilai percepatan dari percobaan Tabel 3.3.
Jika massa katrol lebih besar dari yang digunakan pada percobaan kali ini maka percepatan dari
sistem rotasi katrol akan berubah menjadi semakin kecil. Karena percepatan sistem katrol akan
semakin kecil jika massa katrol yang digunakan semakin besar.
Pada percobaan ini variabel yang mempengaruhi nilai momen inersia katrol yaitu masa silinder
(M), massa beban tambahan (m), jari jari (R), dan percepatan (a), dan nilai gravitasi (g). adapun
untuk nilai gravitasi tidak akan berubah.
V. KESIMPULAN
1. Mengetahui cara kerja untuk mencari GLB dan GLBB dengan menggunakan Pesawat
atwood sudah dijelaskan pada pendahuluan dibagian prosedur. Disitu dijelaskan
bagaimana cara penggunaan pesawat atwood dengan timing I dan timing II dari awal
sampai akhir.
2. Untuk menghitung kecepatan (v) yang dilakukan benda dapat menggunakan rumus 2.1
untuk GLB dan 2.2 untuk GLBB. Menghitung kecepatan (v) harus sudah mengetahui t
(waktu) benda bergerak yang didapat dari mesin pencacah waktu dari pesawat atwood.
3. Untuk mencari dan menentukan nilai percepatan (a) pada GLBB dapat menggunakan
rumus 3.2 setelah mengetahui nilai A dan B dari grafik 3.1 dan tabel 3.3 menggunakan
kalkulator saintifik.
4. Menghitung momen inersia benda katrol dapat kita hitung menggunakan rumus 3.3 setelah
mengetahui percepatan sistem (a). Semakin besar percepatan sistem maka semakin kecil
pula momen inersia katrol benda tersebut.
VI. REFERENSI
[1] Mustafa Muhammad Firas. 2021. Laporan Praktikum Pesawat Atwood diakses pada tanggal
31 Desember 2021 melalui www.studocu.com
[2] Ariska, Melly (2019). Penyelesaian Dinamika Pesawat Atwood Dengan Persamaan Eular-
Lengrange Sebagai Alternatif Persamaan Newton Pada Fisika Sma. Jurnal Inovasi dan
Pembelajaran Fisika, 6 (1), 61-68.
[3] Labolatorium Fisika Dasar Universitas Pertamina. 2022. Modul 04 Praktikum Fisika Dasar
Pesawat Atwood, 18-17.
[4] Jonathan, Gabriel. 2020. Laporan Praktikum Fisika Dasar Bandul Reversibel Universitas
Sultan Agung Tirtayasa, 3-4.
VII. LAMPIRAN