A. Tujuan
- Menganalisa Prinsip Kerja Transformator
- Menentukan Nilai Effisiensi Tranformator
B. Landasan Teori
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari
satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandingan magnet dan
berdasarkan prinsip induksi– elektromagnet tanpa mengubah frekuensinya.Pada umumnya
transformator terdiri dari sebuah inti,yang terbuat dari besi berlapis,dan dua buah kumparan,yaitu
kumparan primer dan kumparan skunder. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang
dibelit seputar ”kaki” inti transformator.
Bila tegangan bolak-balik, V1dihubungkan ke kumparan primer, primer akan bekerja sebagai
sebuahkumparan murni. Suatu gaya gerak listrik(ggl) balik, E1dihasilkan, yang mana tegangan ini
berlawanan dan samadengan tegangan sumber, V1. Arus kecilmengalir di dalam primer, I1 dan cukup
untuk mempertahankan fluksi di dalam inti, penurunan tegangan di dalam kumparan primer yang
disebabkan tersebut sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Fluksi bolak-balik juga mencakup
kumparan skunder, dengan demikian akan menyebabkan E2 terinduksi pada kumparan skunder.
Mungkin, M., Satria, H., Bahri, Z., & Ridwan, A. (2020). Pengujian Keandalan Sistem Current
Transformer Dalam Menanggulangi Penggunaan Energi Listrik Secara Ilegal. Jurnal Ecotipe
(Electronic, Control, Telecommunication, Information, and Power Engineering), 7(2), 99-107.
Rinas, I. W. (2014). Studi Analisis Losses Dan Derating Akibat Pengaruh Thd Pada Gardu
Transformator Daya Di Fakultas Teknik Universitas Udayana. Teknologi Elektro, 11(1).
Siburian, J. (2019). Karakteristik transformator. JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA: JURNAL
TEKNIK ELEKTRO, 8(01), 21-28.
Widiastra, W. A. A., Rinas, I. W., & Sukerayasa, I. W. (2016). Analisis Pengaruh Total Harmonic
Distortion Terhadap Losses dan Efisiensi Transformator RSUD Kabupaten Klungkung. Majalah
Ilmiah Teknologi Elektro, 16(1), 107-116.
Widiastra, W. A. A., Rinas, I. W., & Sukerayasa, I. W. (2016). Analisis Pengaruh Total Harmonic
Distortion Terhadap Losses dan Efisiensi Transformator RSUD Kabupaten Klungkung. Majalah
Ilmiah Teknologi Elektro, 16(1), 107-116.
Ada beberapa pengaruh yang menim-bulkan panas lebih pada trafo ketika arusbeban mengandung
harmonisa yaitu rugitembaga dan rugi arus Eddy (Rinas, 2014).Rugi tembaga adalah terjadinya pe-
manasan yang terjadi pada kawat tembagakumparan transformator. Adanya aliran arusyang berlebih
yang melewati nilai resistansinyadapat menyebabkan terjadinya pemanasanpada kawat tembaga
masing-masing kum-paran.Eddy current loss (rugi arus Eddy) yaiturugi-rugi yang terjadi pada inti besi
akibatadanya arus pusar. Arus induksi yang mengalirpada kumparan dan inti besi dapat menye-
babkan pemanasan berlebih pada transfor-mator. Komponen dari rugi-rugi ini meningkatdengan
kuadrat dari frekuensi arus penyebabEddy current loss (aryawan et al.,2018)
Rinas, I. W. (2014). Studi Analisis Losses Dan Derating Akibat Pengaruh Thd Pada Gardu
Transformator Daya Di Fakultas Teknik Universitas Udayana. Teknologi Elektro, 11(1).
Aryawan, I., Weking, A., & Rinas, I. (2018). Analisis Pemasangan Filter Pasif Dan Aktif Terhadap
Kandungan Harmonisa Dan Rugi-Rugi Daya Gardu Distribusi Ka 2085 Di Pt. Pln (Persero)
Distribusi Bali Rayon Mengwi. Jurnal Spektrum, 5(41), 10-24843.
C. Pembahasan
Trafo merupakan salah satu alat yang terdapat pada transformator. Pada transformator
terdapat 2 buah Kumparan yang dihubungkan dengan perbedaan jumlah lilitan atau N pada
masing – masing kumparan. Untuk kumparan dengan jumlah lilitan lebih banyak disebut
Kumparan primer (Np) dan untuk kumparan dengan jumlah lilitan dibawah kumparan primer
disebut kumparan sekunder (Ns). Pada transformator .
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik
dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandingan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi– elektromagnet tanpa mengubah frekuensinya.Pada
umumnya transformator terdiri dari sebuah inti,yang terbuat dari besi berlapis,dan dua buah
kumparan,yaitu kumparan primer dan kumparan skunder. Biasanya kumparan terbuat dari kawat
tembaga yang dibelit seputar ”kaki” inti transformator (Siburian, 2019)
Prinsip trafo sendiri melibatkan sumber tegangan yang berasal dari catu daya. Nilai besar dari
tegangan akan memengaruhi nilai dari arus baik primer maupun sekunder. Pada transformator
semakin besar nilai dari tegangan yang dipakai maka semakin besar Arus yang dihasilkan pada
kumparan primer dan semakin kecil nillai untuk kumparan sekunder (
Hasil praktikum menunjukan …. (pemaparan hasil andat)
Hasil tersebut sudah sesuai dengan teori bahwa semakin banyak lilitan akan memengaruhi …
TRAFO STEP UP
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki jumlah lilitan pada sisi sekunder
lebih banyak daripada pada sisi primer. Dengan kata lain, rasio transformasi pada transformator step-
up lebih besar dari 1. Ketika arus mengalir melalui kumparan primer pada transformator step-up,
medan magnetik yang dihasilkan akan menyebar ke kumparan sekunder yang memiliki lilitan lebih
banyak. Hal ini menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada kumparan sekunder dan
menghasilkan tegangan yang lebih tinggi pada sisi sekunder. Meningkatkan tegangan juga berarti
mengurangi arus yang mengalir pada sistem listrik. Dalam hal ini, transformator step-up memiliki efek
mengurangi rugi-rugi daya karena nilai arus yang lebih kecil.
Pada hasil transformator step up didapatkan bahwa nilai arus yang dihasilkan semakin tinggi,
yang berarti arus yang dialirkan dari kumparan. Pada hasil ini dipaparkan sebagai berikut :
Pemaparan hasil
Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa arus yang dihasilkan tidak sama dengan arus yang
masuk, hal ini terjadi karena adanya panas pada inti besi saat praktikum. Panas yang terjadi pada
transformator akibat arus eddy disebut juga panas eddy.
Ketika arus mengalir melalui kumparan primer pada transformator step-down, medan
magnetik yang dihasilkan akan menyebar ke kumparan sekunder yang memiliki lilitan lebih sedikit.
Hal ini menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada kumparan sekunder dan menghasilkan
tegangan yang lebih rendah pada sisi sekunder. menurunkan tegangan juga berarti meningkatkan
arus yang mengalir pada sistem listrik. Oleh karena itu, transformator step-down juga dapat
menyebabkan peningkatan rugi-rugi daya karena resistansi kabel dan komponen listrik lainnya yang
digunakan.
Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa arus yang dihasilkan tidak sama dengan arus yang
masuk, hal ini terjadi karena adanya panas pada inti besi saat praktikum. Panas yang terjadi pada
transformator akibat arus eddy disebut juga panas eddy.
Pada hasil tersebut jelas bahwa terjadi eddy current loss. Eddy current loss adalah peristiwa
dimana terjadinya panas pada inti besi yang akan mengakibatkan penurunan hasil pada salah
kumparan yang menerima. Prinsip dari eddy current loss adalah hukum induksi Faraday yang
menyatakan bahwa medan magnet yang berubah-ubah dapat menimbulkan tegangan listrik pada Inti
besi yang berada di dalam medan tersebut. Ketika Inti besi tersebut berada di dalam medan magnet
yang berubah-ubah, medan magnet tersebut akan mempengaruhi elektron-elektron pada Inti besi
tersebut sehingga menghasilkan arus listrik. Arus ini kemudian mengalir melalui Inti besi tersebut dan
membentuk jalur lingkaran atau eddy yang berputar-putar pada Inti besi. Arus eddy ini cenderung
mengalir pada permukaan Inti besi karena hambatan pada Inti besi lebih besar di dalam Inti besi
daripada di permukaannya.
Panas yang terjadi pada transformator akibat arus eddy disebut juga panas eddy. Arus eddy
terjadi akibat medan magnetik yang berosilasi pada bagian logam transformator yang tidak terisolasi.
Akibat dari arus eddy ini adalah menghasilkan panas pada transformator yang dapat menyebabkan
kerusakan pada bagian transformator tersebut. Arus eddy terjadi akibat medan magnetik yang
berosilasi pada bagian logam transformator yang tidak terisolasi. Akibat dari arus eddy ini adalah
menghasilkan panas pada transformator yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian
transformator tersebut.
Transformator step-up dan step-down memiliki perbedaan dalam efisiensi karena perbedaan
rasio tegangan dan arus pada kumparan primer dan sekunder. Efisiensi transformator merupakan
rasio antara daya keluaran dan daya masukan pada transformator, dan dinyatakan dalam persentase.
Pada transformator step-up, daya keluaran pada kumparan sekunder lebih besar dari daya
masukan pada kumparan primer, karena tegangan keluaran lebih besar dan arus keluaran lebih kecil
dari tegangan dan arus masukan. Dengan begitu, efisiensi transformator step-up dapat mencapai 95-
98%.
Sedangkan pada transformator step-down, arus pada kumparan sekunder lebih besar dari
arus pada kumparan primer, sementara tegangan pada kumparan sekunder lebih kecil dari tegangan
pada kumparan primer. Oleh karena itu, daya keluaran pada kumparan sekunder akan lebih kecil
daripada daya masukan pada kumparan primer. Sebagai akibatnya, efisiensi transformator step-down
biasanya lebih rendah dari transformator step-up, dengan kisaran sekitar 90-95%.
efisiensi transformator juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti karakteristik bahan inti
transformator, jumlah lilitan kumparan, dan kualitas isolasi antara kumparan primer dan sekunder.
Namun secara umum, transformator step-up memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada
transformator step-down.