PESAWAT ATWOOD
II. PENDAHULUAN
2.1 Tujuan Praktikum
1. Menentukan kecepatan gerak benda pada gerak lurus beraturan
2. Menentukan percepatan gerak benda pada gerak lurus berubah beraturan
3. Menentukan momen inersia katrol
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, dimana dalam
gerak ini kecepatannya tetap atau tapa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
adalah kelajuan kali waktu. Secara matematis dapat ditulis :
(2.1)
(2.2)
(2.3)
⁄ (2.4)
[3]
percepatan tetap
Pada pesawat atwood terdapat momen gaya yang bekerja antara katrol dan
tali yang menyebabkan katrol berotasi dengan pecepatan sudut tertentu. Hubungan
antara momen gaya τ, momen inersia I, dan percepatan sudut a dinyatakan dalam
persamaan berikut:
∑ (2.5)
Persamaan ini identik dengan Hukum II Newton yang telah dibahas pada
percobaan sebelumnya.
(2.7)
Resultan momen gaya system adalah selisih gaya tegangan tali T2 dan T1
dikali jari-jari katrol :
( ) (2.8)
[( ) ( ) ] (2.9)
(2.10)
Maka :
( ) ( ) (2.11)
( )
(2.12)
( )
[4]
2.3 Alat dan Bahan
1. Atwood bertiang ganda. Tinggi tiang : 150 cm Katrol : diameter 12 cm; bahan
plexiglass.
2. Tali penggantung berbahan nilon yang digunakan untuk menghubungkan 2 buah
beban silinder, panjang 185 cm.
3. Dua buah beban berbentuk silinder M1 dan M2 yang massanya sama (100 gram)
diikatkan pada ujung-ujung tali penggantung; terbuat dari bahan kuningan.
4. Beban tambahan bercelah berjumlah 5 buah, masing-masing memiliki massa 5 gram.
Beban dapat diletakkan di atas beban sislinder. Bahan aluminium.
5. Penghenti beban dengan lubang (diameter 3,64 cm), digunakan untuk menahan beban
bercelah untuk percobaan GLB. Bahan baja.
6. Penghenti beban tanpa lubang, digunakan untuk menahan beban silinder. Bahan baja.
Posisi penghenti beban dengan dan tanpa lubang dapat diatur dengan mudah
disepanjang tiang.
7. Pemegang beban dengan pegas (pelepas beban) yang digunakan untuk menahan dan
melepas beban silinder.
8. Pewaktu Pencacah (Time Counter) AT-01 yang digunakan untuk menghitung waktu
perpindahan beban silinder.
9. Gerbang cahaya.
Sampel E1 dan E2
( )
V1 = = = 0,436 m/s
( )
V2 = = = 0,421 m/s
b. TIMING II
Tabel 3.2. Data dan hasil perhitungan timing II percobaan gerak lurus beraturan
V= = = 0,471 m/s
Sampel 1
V=a×t
V = 0,996 × 0,5875 = 0,585 m/s
0,4
0,3 St (m)
0,1
0
0 0,5 1 1,5
t^2 (s^2)
A = 0,0238 Y = A + BX
B = 0,4977
Sehingga persamaan liniernya adalah Y = 0,0238 + 0,4977X
, maka
= 2 (0.498) = 0.996
3.3 MOMEN INERSIA KATROL
Tabel 3.4 Data pengamatan untuk perhitungan momen inersia katrol
m 25 Gr = 0,025 Kg
R 6 gr = 0,006 kg
( )
[ ( )] ( )
( )( )
( )(3,6 x )
IV. PEMBAHASAN
GLB
Pada percobaan TIMING I, terdapat perbedaan antara nilai rata-rata V1 dan
V2 yaitu dengan hasil V1 = 0,436 m/s dan V2 = 0,421 m/s. Perbedaan antara V1
dan V2 tidak terlalu besar. Terdapat perbedaan nilai rata-rata v sebesar 1,03%.
Pada percobaan TIMING II terdapat perbedaan nilai kecepatan v yang
dihasilkan, hal itu disebabkan oleh adanya perubahan jarak tempuh.
GLBB
Pada GLBB dapat diketahui bahwa jarak berbanding lurus terhadap waktu,
jadi semakin besar nilai jaraknya atau semakin jauh jarak tempuhnya, maka
semakin lama waktu tempuhnya.
Perubahan kecepatan akan semakin besar nilainya yang disebabkan dari
waktu tempuh yang lama, dikarenakan kecepatan selalu berbanding lurus dengan
percepatan dan waktu tempuhnya.
MOMEN INERSIA
Nilai momen inersia yang diperoleh dalam percobaan ini adalah
Jika katrol yang digunakan memiliki massa lebih besar, maka hal tersebut
akan mempengaruhi percepatan rotasi katrol karena semakin besar massa katrol
akan membuat percepatan pada sistem katrol tersebut semakin kecil.
Variabel – variabel yang mempengaruhi nilai momen inersia katrol yaitu massa
silinder 1 (M1), massa silinder 2 (M2), massa katrol (m), percepatan gravitasi (g),
percepatan benda ( ), dan jari-jari katrol (R).
V. KESIMPULAN
1. Kecepatan gerak benda pada gerak lurus beraturan TIMING I dan TIMING
II dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2
2. Percepatan yang dihasilkan pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
adalah 0,996 m/s2
3. Momen inersia katrol yang dihasilkan pada percobaan ini adalah
VI. REFERENSI
[1] Mulyadi Abdul Wahid, Fitria Rahmadhani (2020). Eksperimen
Menghitung Momen Inersia dalam Pesawat Atwood Menggunakan Katrol
dengan Penambahan Massa Beban. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Terapan 2020.
[2] Imas Ratna Ermawaty, Y. Soenarto, Felicianda (2017) ANALISIS
DOUBLE INTEGRAL PADA MOMEN INERSIA DALAM PESAWAT
ATWOOD MENGGUNAKAN KATROL DENGAN PENAMBAHAN MASSA
BEBAN.
[3] Wasino, Maftukhin, A., & Kurniawan, E.S. (2013). Pengembangan Pesawat
Atwood Berbasis Sensor LDR (Light Dependent Resistor) sebagai Alat Peraga
GLB dan GLBB. Jurnal Radiasi Vol.3
[4] Ahmad, D., & dkk. (2019). Modul 3 Praktikum Fisika Dasar I 2020/2021.
Jakarta: Universitas Pertamina